Anda di halaman 1dari 62

PENYUSUNAN

RANCANGAN POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR


WS.BATANGNATAL - BATANG BATAHAN (LANJUTAN)









Isu Strategis Nasional
1. Target Millenium Development Goals (MDGs) untuk penyediaan air
minum

2. Ketahanan Pangan
3. Ketahanan Energi

4. REDD (Reducing Emissions from Deforestation and Forest


Degradation) dan Perubahan Iklim Global (Climate Change)
Isu Strategis Lokal
1. Degradasi Lingkungan

2. Bencana Banjir dan Kekeringan

3. Penyelesaian RTRW kabupaten dan kota segera.

4. Kebutuhan air bersih untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari


5. Mengurangi ancaman bahaya banjir.

6. Peberantasan ilegal loging

7. Mengendalikan perkembangan alih fungsi lahan dan reboisasi

8. Konflik pemanfaatan lahan (pertambangan emas, batas taman nasional)


berkaitan dengan Keberadaan Taman Nasional Batang Gadis.

9 Belum optimalnya pemanfaatan SDA untuk peningkatan produk pertanian


10.Abrasi pantai
Luas
No Keterangan %
(Km2)
1 Hutan Lindung 10 0.25%
2 Area Pemanfaatan Lain 0 0.01%
3 Hutan Produksi 3 0.07%
4 Hutan Primer 784 19.01%
5 Semak Belukar 20 0.48%
6 Perkebunan 344 8.35%
7 Hutan Rawa Sekunder 1,158 28.07%
8 Pertanian Tanah Kering 243 5.90%
9 Savana 1 0.03%
10 Sawah 1 0.03%
11 Awan 35 0.85%
12 Pertanian Campur 34 0.83%
13 Hutan Sekunder 1,303 31.61%
14 Hutan Mangrove Primer 11 0.27%
15 Hutan Mangrove Sekunder 89 2.17%
16 Hutan Rawa Primer 71 1.73%
17 Tanah Terbuka 1 0.03%
18 Semak Belukar/Rawa 13 0.32%
19 4,124 100.00%
Sumber : Interpretasi Citra Landsat, 2010

Luas Persentase
No Keterangan
(Km2) (%)
1
Ketinggian 0 - 100 m dpl 2,667 64.67%
2
Ketinggian 100 - 500 m dpl 796 19.30%
3
Ketinggian 500 - 1000 m dpl 367 8.91%
4
Ketinggian > 1000 m dpl 293 7.11%
Total 4,124 100.00%
Sumber : Hasil Analisa, 2011

 
 
 
 
 
 

 

 
 




 
 
 
Formasi Sandi Penyusun Endapan Mulai umur Akhir umur
Alluvium Qa Sediment: clastic: alluvium Terrestrial: alluvial Holosen Holosen
Aluvium Muda Qh Sediment: clastic: fine Terrestrial: alluvial Holosen Holosen
Aneka Terobosan TMi1 Intrusive: bimodal Plutonism: sub-volcanic Kapur Akhir Paleosen
Metamorphism: regional:
Anggota Batugamping Mumsl Metamorphic: metasediment Jura Akhir Kapur Awal
low-grad
Bancuh Tanah Bala Tomm Tectonite: melange Deef marine Oligosen Miosen Awal
Batolit Nanunggal TMimn Intrusive: felsic: granitoid Plutonism: batholith Eosen Oligosen

Batuan Gunungapi Sorik Merapi Qvsm Extrusive: intermediate: polymic Volcanism: subaerial Plistosen Plistosen
Metamorphism: regional:
Batugampin Tak terpisahkan Muwl Metamorphic: marble Jura Akhir Kapur Awal
low-grad
Formasi Airbalam QTa Sediment: clastic: fine: siltsto Littoral Pliosen Akhir Kuarter Awal
Formasi Barus Tmbar Sediment: clastic: fine: siltsto Littoral Miosen Awal Miosen Tengah
Formasi Batuan Gunungapi Air
Tmvab Extrusive: intermediate: lava Volcanism: subaerial Miosen Akhir Pliosen Awal
Bengis
Formasi Batuan Gunungapi
Tlvl Extrusive: mafic: lava Volcanism: subaerial Eosen Oligosen
Langkat
Formasi Belok Gadang Mubg Sediment: clastic: sandstone Littoral Jura Akhir Kapur Awal
Formasi Gunung Bala Tmpg2 Sediment: clastic: limestone Neritic: shallow-marine Miosen Akhir Pliosen Awal

Formasi Gunungapi Sikarakara Tmvsk Extrusive: intermediate: polymic Volcanism: subaerial Miosen Pliosen

Formasi Hiligeho Tmh Sediment: clastic: marl Neritic Miosen Tengah Miosen Akhir
Metamorphism: regional:
Formasi Kuantan Puku Metamorphic: phyllite Karbon Akhir Perm Awal
low-grad
Formasi Labuhanhiyu QTlb Extrusive: intermediate: pyrocla Volcanism: subaerial Pliosen Plistosen
Metamorphism: regional:
Formasi Muarasoma Mums Metamorphic: metasediment Jura Akhir Kapur Awal
low-grad
Formasi Rapa-Rapa QTrr Sediment: Reef: limestone Neritic Pliosen Plistosen
Metamorphism: regional:
Formasi Sikubu Musk Metamorphic: meta-volcanic Jura Akhir Kapur Awal
low-grad
Formasi Sipika Tms3 Sediment: clastic: sandstone Neritic Miosen Tengah Miosen Akhir
Intrusi Air Bengis TMiab Intrusive: felsic Plutonism: sub-volcanic Kapur Akhir Paleosen
Intrusi Kanaikan TMik Intrusive: intermediate Plutonism: sub-volcanic Eosen Oligosen
Kelompok Woyla Tak Metamorphism: regional:
Muw Metamorphic: meta-sediment Jura Akhir Kapur Awal
terpisahkan low-grad
Mikrodiorit Binail Tmibi Intrusive: felsic Plutonism: sub-volcanic Miosen Tengah Miosen Tengah
Pusat Gunungapi Malintang
Qvmt Extrusive: intermediate: lava Volcanism: subaerial Plistosen Plistosen
Centre
Pusat Gunungapi Maninjau Tak
Tmv Extrusive: intermediate: polymic Volcanism: subaerial Miosen Akhir Miosen Akhir
Ter
Pusat Sorik Merapi Resen Qhvsm Extrusive: intermediate: lava Volcanism: subaerial Holosen Holosen
Serpentinit Muse Tectonite: ophiolite Deef marine Jura Kapur
Sumber : Litbang Geologi Tata Lingkungan


Luas Luas
No DAS No DAS
(Km2) (Km2)
1 DAS Antiang 15 21 DAS Makole 117
2 DAS Bai 3 22 DAS Masa 6
3 DAS Bale - Bale 48 23 DAS Natal 675
4 DAS Banjar Aur 27 24 DAS Pana 4
5 DAS Batahan 1,380 25 DAS Rahayu 0,5
6 DAS Batuta 50 26 DAS Sabaranun 1
7 DAS Bintuas 125 27 DAs Saeru Melayu 106
8 DAS Boio 11 28 DAS Sibaranuk 1
9 DAS Eho 40 29 DAS Siburian 157
10 DAS Hibala 36 30 DAS Sigata 7
11 DAS Hillanom Basela 39 31 DAS Simunukan 96
12 DAS Hilloro Dua Tembalo 159 32 DAS Sipika 7
13 DAS Hilloro Mao 57 33 DAS Sukerejo 59
14 DAS Kunkun 170 34 DAS Sumuk 20
15 DAS Labuhan Bajau 136 35 DAS Talu 89
16 DAS Labuhan Hiu 53 36 DAS Tamak 112
17 DAS Labuhan Rima 41 37 DAS Telo 11
18 DAS Lambak 92 38 DAS Teluk 36
19 DAS Lorang 6 39 DAS Teluk Limo 60
20 Das Mahang Lebara 46 40 DAS Wawa 24
Total 4,124
Sumber : PERPRES No. 12 Tahun 2012 tentang Wilayah Sungai
No Lokasi Kabupaten Koordinat
LU BT
1 Simangambat Madina 01 02 20 99 28 54
2 Siabu Madina 01 00 48 99 30 60
3 Pidoli Lombang Madina 02 51 00 99 34 13
4 Kotanopan Madina 01 00 30 98 39 30
5 Pinyongek/Muara Sipongi Madina 00 30 12 99 52 30
6 Silaping Pasaman Barat
Kabupaten Kecamatan Laki-laki Perempuan Total
Kecamatan Batahan 9.609 9.560 19.169
Kecamatan Batang Natal 11.551 11.585 23.136
Kecamatan Kotanopan 14.643 15.671 30.314
Kabupaten Kecamatan Lingga Bayu 11.130 11.192 22.322
Mandailing Kecamatan Muara Batang Gadis 7.659 7.650 15.309
Natal Kecamatan Natal 13.655 13.518 27.173
Kecamatan Ranto Baek 5.229 5.257 10.486
Kecamatan Sinunukan 7.356 7.300 14.656
Kecamatan Ulu Pungkut 2.873 3.037 5.910
Hibala 4.832 4.806 9.638
Kabupaten
Pulau-pulau Batu 8.121 8.250 16.371
Nias Selatan
Pulau-pulau Batu Timur 1.269 1.220 2.489
Kabupaten Kecamatan Sei Beremas 11.447 10.898 22.345
Pasaman Kecamatan Ranah Batahan 11.806 11.677 23.483
Barat Kecamatan Koto Balingka 13.033 13.015 26.048
268.849
Mandailing Nias Pasaman
SEKTOR
Natal Selatan Barat
Pertanian 47,11% 86,21% 31,69%
Pertambangan dan Penggalian 1,27% 0,44% 0,96%
Industri Pengolahan 4,13% 1,58% 23,65%
Listrik, Gas dan Air Bersih 0,63% 0,26% 0,14%
Bangunan 9,27% 1,12% 2,96%
Perdagangan, Hotel dan Restoran 17,56% 3,63% 26,23%
Transportasi dan Komunikasi 6,02% 1,19% 3,63%
Keuangan, persewaan dan Jasa 0,38%
1,76% 1,67%
perusahaan
Jasa-jasa 12,26% 5,19 9,07%
Total 100,00% 100,00% 100,00%
PDRB Kabupaten Mandailing Natal Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
usaha (000.000)
TAHUN
SEKTOR 2006 2007 2008 2009 2010
RUPIAH (JUTA) % RUPIAH (JUTA) % RUPIAH (JUTA) % RUPIAH (JUTA) % RUPIAH (JUTA) %
Pertanian 1.026.869,83 45,42% 1195553,45 45,92% 1.430.162,92 46,36% 1.710.810,99 46,75% 2.046.532,04 47,11%
Pertambangan dan Penggalian 35.860,82 1,59% 40488,45 1,55% 44.908,38 1,46% 49.810,81 1,36% 55.248,42 1,27%
Industri Pengolahan 79.699,18 3,53% 99405,57 3,82% 121.021,80 3,92% 147.338,59 4,03% 179.378,09 4,13%
Listrik, Gas dan Air Bersih 7.257,82 0,32% 8816,08 0,34% 12.830,71 0,42% 18.673,51 0,51% 27.176,97 0,63%
Bangunan 227.227,38 10,05% 256341,25 9,84% 297.995,59 9,66% 346.418,58 9,47% 402.710,09 9,27%
Perdagangan, Hotel dan Restoran 402.289,20 17,79% 460557,18 17,69% 544.905,37 17,66% 644.701,41 17,62% 762.774,47 17,56%
Transportasi dan Komunikasi 104.663,56 4,63% 122986,89 4,72% 158.171,04 5,13% 203.420,69 5,56% 261.615,38 6,02%
Keuangan, persewaan dan Jasa perusahaan 45.365,32 2,01% 51097,97 1,96% 58.440,70 1,89% 66.838,57 1,83% 76.443,21 1,76%
Jasa-jasa 331.605,66 14,67% 368545,23 14,15% 416.682,85 13,51% 471.107,98 12,87% 532.641,85 12,26%
TOTAL 2.260.838,77 100,00% 2603792,07 100 3.085.119,36 100,00% 3.659.121,12 100,00% 4.344.520,52 100,00%
LAJU PERTUMBUHAN 15,17% 18,49% 18,61% 18,73%

PDRB Kabupaten Mandailing Natal Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut
Lapangan usaha (000.000)
TAHUN
SEKTOR 2006 2007 2008 2009 2010
RUPIAH (JUTA) % RUPIAH (JUTA) % RUPIAH (JUTA) % RUPIAH (JUTA) % RUPIAH (JUTA) %
Pertanian 757.743,70 47,86% 800589,37 47,49% 839.046,39 46,74% 884.314,71 46,43% 922.771,73 45,81%
Pertambangan dan Penggalian 27.583,05 1,74% 29229,69 1,73% 30.544,50 1,70% 32.289,44 1,70% 33.604,25 1,67%
Industri Pengolahan 57.809,69 3,65% 64070,34 3,80% 70.147,32 3,91% 77.085,98 4,05% 83.162,96 4,13%
Listrik, Gas dan Air Bersih 3.092,34 0,20% 3433,97 0,20% 3.889,00 0,22% 4.268,37 0,22% 4.723,40 0,23%
Bangunan 161.608,49 10,21% 176812,10 10,49% 195.503,96 10,89% 212.137,88 11,14% 230.829,74 11,46%
Perdagangan, Hotel dan Restoran 276.759,83 17,48% 290369,31 17,23% 305.394,50 17,01% 319.673,22 16,78% 334.698,41 16,62%
Transportasi dan Komunikasi 62.213,52 3,93% 65454,15 3,88% 70.239,46 3,91% 73.648,89 3,87% 78.434,20 3,89%
Keuangan, persewaan dan Jasa perusahaan 31.432,11 1,99% 33455,92 1,98% 35.663,37 1,99% 37.817,49 1,99% 40.024,94 1,99%
Jasa-jasa 205.146,07 12,96% 222279,19 13,19% 244.877,61 13,64% 263.441,63 13,83% 286.040,05 14,20%
TOTAL 1.583.388,80 100,00% 1685694,04 100 1.795.306,11 100,00% 1.904.677,61 100,00% 2.014.289,68 100,00%
LAJU PERTUMBUHAN 5 4 - - -
PDRB Kabupaten Nias Selatan Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan usaha
(000.000)
TAHUN
SEKTOR 2006 2007 2008 2009 2010
RUPIAH(JUTA) % RUPIAH(JUTA) % RUPIAH(JUTA) % RUPIAH(JUTA) % RUPIAH(JUTA) %
Pertanian 684,586.97 44.12 724,571.63 42.82 783,358.70 42.24 824,270.25 40.92 906,694.65 40.45
Pertambangan dan Penggalian 39,101.52 2.52 47,379.74 2.80 53,410.82 2.88 56,401.68 2.80 59,176.12 2.64
Industri Pengolahan 26,688.34 1.72 32,150.54 1.90 35,607.21 1.92 46,531.38 2.31 56,037.99 2.50
Listrik, Gas dan Air Bersih 5,585.93 0.36 6,091.68 0.36 6,861.81 0.37 7,251.64 0.36 7,845.32 0.35
Bangunan 159,819.71 10.30 184,442.57 10.90 217,723.28 11.74 248,771.69 12.35 277,500.12 12.38
Perdagangan, Hotel dan Restoran 316,536.13 20.40 338,595.95 20.01 358,668.50 19.34 374,869.73 18.61 405,939.19 18.11
Transportasi dan Komunikasi 103,960.40 6.70 120,479.92 7.12 131,672.51 7.10 143,018.54 7.10 158,251.28 7.06
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 86,271.61 5.56 91,882.86 5.43 96,807.11 5.22 108,573.23 5.39 125,300.94 5.59
Jasa-jasa 129,097.09 8.32 146,538.77 8.66 170,432.44 9.19 204,657.52 10.16 244,773.93 10.92
TOTAL 1,551,647.70 100.00 1,692,133.66 100.00 1,854,542.38 100.00 2,014,345.67 100.00 2,241,519.54 100.00
LAJU PERTUMBUHAN

PDRB Nias Selatan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan usaha
(000.000)
TAHUN
SEKTOR 2006 2007 2008 2009 2010
RUPIAH(JUTA) % RUPIAH(JUTA) % RUPIAH(JUTA) % RUPIAH(JUTA) % RUPIAH(JUTA) %
Pertanian 453,705.75 43.61 466,917.49 43.04 489,852.89 43.10 501,666.96 42.41 516,666.41 41.95
Pertambangan dan Penggalian 14,357.12 1.38 15,513.29 1.43 15,684.39 1.38 16,323.99 1.38 16,380.60 1.33
Industri Pengolahan 14,461.16 1.39 15,947.23 1.47 16,934.59 1.49 18,926.36 1.60 20,321.80 1.65
Listrik, Gas dan Air Bersih 2,080.74 0.20 2,169.69 0.20 2,386.75 0.21 2,365.80 0.20 2,463.25 0.20
Bangunan 104,869.39 10.08 115,753.01 10.67 127,407.21 11.21 138,635.62 11.72 144,715.86 11.75
Perdagangan, Hotel dan Restoran 256,971.61 24.70 268,607.74 24.76 276,977.15 24.37 287,562.46 24.31 297,929.93 24.19
Transportasi dan Komunikasi 63,150.51 6.07 65,850.12 6.07 67,738.36 5.96 69,790.97 5.90 72,419.51 5.88
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 40,574.46 3.90 41,549.58 3.83 42,279.65 3.72 44,713.54 3.78 48,526.00 3.94
Jasa-jasa 90,200.16 8.67 92,537.32 8.53 97,288.65 8.56 102,912.11 8.70 112,200.98 9.11
TOTAL 1,040,370.89 100.00 1,084,845.48 100.00 1,136,549.64 100.00 1,182,897.80 100.00 1,231,624.35 100.00
LAJU PERTUMBUHAN 3.99 4.27 4.77 4.08 4.12
PDRB Kabupaten Pasaman Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
usaha (000.000)
TAHUN
SEKTOR 2006 2007 2008 2009 2010
RUPIAH (JUTA) % RUPIAH (JUTA) % RUPIAH (JUTA) % RUPIAH (JUTA) % RUPIAH (JUTA) %
Pertanian 1.154.168,58 32,42% 1.341.047,16 32,58% 1.555.877,36 31,96% 1.746.722,20 31,65% 2.003.020,73 31,69%
Pertambangan dan Penggalian 35.181,53 0,99% 41.236,18 1,00% 48.404,34 0,99% 55.413,64 1,00% 60.924,11 0,96%
Industri Pengolahan 797.427,75 22,40% 958.548,09 23,29% 1.154.909,78 23,72% 1.317.853,91 23,88% 1.494.887,27 23,65%
Listrik, Gas dan Air Bersih 58.000,69 1,63% 6.415,71 0,16% 7.075,48 0,15% 7.801,05 0,14% 8.536,72 0,14%
Bangunan 104.390,66 2,93% 123.650,08 3,00% 145.515,49 2,99% 163.871,91 2,97% 187.256,50 2,96%
Perdagangan, Hotel dan Restoran 856.318,02 24,06% 1.012.424,99 24,60% 1.221.695,09 25,10% 1.417.365,74 25,69% 1.658.055,70 26,23%
Transportasi dan Komunikasi 132.486,72 3,72% 148.886,05 3,62% 178.700,89 3,67% 200.426,76 3,63% 229.177,60 3,63%
Keuangan, persewaan dan Jasa perusahaan 63.009,59 1,77% 71.629,64 1,74% 81.806,78 1,68% 93.680,45 1,70% 105.498,78 1,67%
Jasa-jasa 358.591,41 10,07% 411.979,00 10,01% 474.191,40 9,74% 515.110,92 9,33% 572.973,37 9,07%
TOTAL 3.559.574,95 100,00% 4.115.816,90 100 4.868.176,61 100,00% 5.518.246,58 100,00% 6.320.330,78 100,00%
LAJU PERTUMBUHAN 5 15,63% 18,28% 13,35% 14,54%

PDRB Kabupaten Pasaman Barat Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut
Lapangan usaha (000.000)

TAHUN
SEKTOR 2006 2007 2008 2009 2010
RUPIAH (JUTA) % RUPIAH (JUTA) % RUPIAH (JUTA) % RUPIAH (JUTA) % RUPIAH (JUTA) %
Pertanian 673.363,63 31,82% 722.237,94 32,09% 774.237,94 32,34% 829.661,54 32,60% 888.564,63 32,82%
Pertambangan dan Penggalian 20.398,95 0,96% 21.218,99 0,94% 22.088,96 0,92% 22.996,99 0,90% 23.882,95 0,88%
Industri Pengolahan 484.259,29 22,88% 510.796,70 22,69% 539.145,92 22,52% 568.548,95 22,34% 599.892,78 22,16%
Listrik, Gas dan Air Bersih 2.790,10 0,13% 2.970,19 0,13% 3.156,74 0,13% 3.367,45 0,13% 3.557,27 0,13%
Bangunan 66.273,32 3,13% 70.567,83 3,14% 75.168,86 3,14% 80.102,50 3,15% 85.394,56 3,15%
Perdagangan, Hotel dan Restoran 543.974,24 25,71% 584.707,31 25,98% 627.925,49 26,23% 672.147,25 26,41% 719.702,18 26,58%
Transportasi dan Komunikasi 72.651,05 3,43% 77.550,74 3,45% 82.911,56 3,46% 87.901,01 3,45% 93.027,19 3,44%
Keuangan, persewaan dan Jasa perusahaan 40.695,91 1,92% 42.826,49 1,90% 45.172,77 1,89% 47.720,37 1,88% 50.528,99 1,87%
Jasa-jasa 211.745,90 10,01% 217.942,64 9,68% 224.543,10 9,38% 232.325,25 9,13% 242.792,20 8,97%
TOTAL 2.116.152,39 100,00% 2.250.818,83 100 2.394.351,34 100,00% 2.544.771,31 100,00% 2.707.342,75 100,00%
LAJU PERTUMBUHAN 5 4 - - -





Permasalahan Berdasar Hasil
No Sub-Aspek Lokasi
Analisis
ASPEK KONSERVASI
Kawasan Taman Nasional Batang
Belum adanya penetapan resmi tapal
Gadis Kab. Mandailing Natal dan
batas Kawasan Hutan dan Taman
Kawasan Taman Buru Pulau Pini
nasional Batang Gadis
Kab. Nias Selatan
Kec. Natal yang teramasuk dalam
DAS Bintuas, Kec. Sinunukan.
Kec. Batahan, Kec. Ranah batahan
Terjadinya alih fungsi lahan yang termasuk dalam DAS Natal
dan DAS Batahan, Kec. Sei
Beremas yang termasuk dalam
DAS Tamak dan DAS Siburian
Perlindungan dan
1. Tersebar di Kab. Madina (Kec.
pelestarian sumber Tingginya tingkat erosi dengan
Batang Natal, Natal, Lingga Bayu,
air sebaran TBE Sedang (653,2km2),
Ranto Baek), Kab. Pasaman
Berat (1260,48km2), Sangat Berat
barat(Kec. Ranah Batahan), dan
(973,69km2)
Kab. Nias Selatan (Kec. Hibala)
Adanya penambangan galian mineral Kecamatan Batang Natal, Kec.
logam(emas) dan Non-logam(Galian Lingga Bau dan Kecamatan Natal
C) di aliran sungai Batang Natal Kab. Madinal
Besarnya luas lahan kritis denga Tersebar di Kab. Madina (Kec.
sebaran Agak Kritis (1442,8 km2), Batang Natal, Natal, Lingga Bayu,
Kritis (507,7 km2), Potensial Kritis Ranto Baek), Kab. Pasaman
(951,5 km2), Sangat Kritis (127,4 barat(Kec. Ranah Batahan), dan
km2) Kab. Nias Selatan (Kec. Hibala)
Potensi air yang ada di Wilayah
Sungai Batang Natal-Batang Batahan Tersebar di Seluruh Wilayah
2. Pengawetan Air
sebagian besar mengalir terbuang ke Sungai Batang Natal
laut
Adanya potensi pencemaran dan
DAS Batang Natal, DAS Batang
Terjadinya Pencemaran air oleh
Pengelolaan Kualitas Batahan, DAS Telo
limbah tambang dan domestik
3. Air dan Pengendalian
Tersebar di Seluruh Pusat
Pencemaran Air Sarana dan Prasarana sanitasi belum
Kegiatan Wilayah Sungai Batang
ada
Natal
Permasalahan Berdasar Hasil
No Sub-Aspek Lokasi
Analisis
ASPEK PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Belum adanya pengaturan zona
Penatagunaan Tersebar di Seluruh Wilayah
1 pemanfaatan dan peruntukan sumber
Sumber Daya Air Sungai Batang Natal
daya air
Di pusat Ibu Kota Kecamatan
Belum adanya infrastruktur Sistem yang ada di Wilayah Sungai
Pengelolaan Air Baku batang Natal-Batang Batahan
2 Penyediaan SDA
serta desa-desa yang tersebar
Ketersediaan potensi air belum Tersebar di Seluruh Wilayah
dimanfaatkan secara optimal Sungai Batang Natal
Minimnya biaya OP jaringan irigasi
yang disediakan oleh pemerintah
Penggunaan Sumber
3 sehingga banyak prasarana sumber DAS Batang Batahan
Daya Air
daya air yang tidak terpelihara dengan
baik
DAS Batang Natal, DAS Batang
Potensi ketersediaan air untuk Batahan, DAS Sinunukan, DAS
pembangkit listrik belum Kunkun, DAS Bintuas dan DAS-
dimanfaatkan secara optimal DAS yang ada di Kab. Nias
Pengembangan
4. Selatan
Sumber Daya Air
Potensi Sumber Daya Air dan sumber
daya lahan belum dimanfaatkan Kab. Mandailing Natal, Kab. Nias
secara optimal untuk mendukung Selatan dan Kab. Pasaman Barat
ketahanan pangan
Belum dikembangkannya potensi
Pengusahaan Sumber Kab. Mandailing Natal, Kab. Nias
5 untuk pengusahaan sumber daya air
Daya Air Selatan dan Kab. Pasaman Barat
oleh dunia usaha dan masyarakat
Permasalahan Berdasar Hasil
No Sub-Aspek Lokasi
Analisis
Aspek Pengendalian Daya Rusak Air
Belum adanya sistem pengendalian Kab. Mandailing Natal, Kab. Nias
daya rusak air (banjir) secara terpadu Selatan dan Kab. Pasaman Barat
Belum adanya pengaturan zonasi Kab. Mandailing Natal, Kab. Nias
kawasan rawan bencana Selatan dan Kab. Pasaman Barat
Penggunaan bantaran sungai untuk
kawasan permukiman dan budidaya
DAS Batang Batahan, DAS Batang
lainnya akibat belum adanya
Natal, DAS Sinunukan
pengaturan daerah sempadan sumber
air
Belum tersedianya sistem peringatan Kab. Mandailing Natal, Kab. Nias
dini bencana banjir Selatan dan Kab. Pasaman Barat
PENCEGAHAN DAYA
1. Adanya daerah rawan bencana  Rawan bencana longsor
RUSAK AIR
longsor di Kecamatan Batang Natal, Kecamatan Batang Natal,
Kec. Lingga Bayu, Kec. Ranto Baek Kec. Lingga Bayu, Kec.
dan Kec. Ranah Batahan, Daerah Ranto Baek dan Kec. Ranah
Rawan tsunami di Kab. Nias Selatan Batahan,
(Kec. Pulau-pulau Batu, Kec. Pulau-  Daerah Rawan tsunami di
pulau Batu Timur dan Kec. Hibala) Kab. Nias Selatan (Kec.
dan Kab. Mandailing Natal (Kec. Natal Pulau-pulau Batu, Kec.
dan Kec. Batahan) sehingga Pulau-pulau Batu Timur dan
diperlukan pemahaman tentang Kec. Hibala) dan Kab.
manajemen bencana yang diakibatkan Mandailing Natal (Kec.
daya rusak air Natal dan Kec. Batahan
Terjadinya bencana banjir di kawasan
Kec. Natal dan Kec. Batang
pemukiman di Kec. Natal dan Kec.
Batahan
Batang Batahan
PENANGGULANGAN
2 Kab. Madina (Kec. Batahan, Kec.
DAYA RUSAK AIR Terjadinya abrasi pantai di Pantai
Natal), Kab. Nias Selatan (Kec.
Barat Mandailing Natal dan di Wilayah
Pulau-pulau Batu, Kec. Pulau-
Kepulauan Kabupaten Nias Selatan
pulau Batu Timu dan kec. Hibala)
Kekurangsiapsiagaan dalam
PEMULIHAN DAYA Kab. Mandailing Natal, Kab. Nias
3 memulihkan kondisi lingkungan hidup
RUSAK AIR Selatan dan Kab. Pasaman Barat
setelah terjadi bencana
Permasalahan Berdasar Hasil
No Sub-Aspek Lokasi
Analisis
Aspek Sistem Informasi Sumber Daya Air
Tidak ada/Kurangnya penyediakan
Kab. Mandailing Natal, Kab. Nias
data SDA yang akurat, tepat waktu,
Pemerintah dan Selatan dan Kab. Pasaman Barat
berkelanjutan dan mudah di akses
Pemerintah Daerah
Belum adanya Sistem Informasi
menyelenggarakan
1. Sumber Daya Air yang terintegrasi Kab. Mandailing Natal, Kab. Nias
pengelolaan SISDA
dan dikelola dengan baik antar Selatan dan Kab. Pasaman Barat
sesuai dengan
Stakeholder (Dinas/lembaga, Swasta)
kewenangannya
Terbatasnya Sumber Daya Manusia Kab. Mandailing Natal, Kab. Nias
(SDM) dalam penyelenggaraan SISDA Selatan dan Kab. Pasaman Barat

Permasalahan Berdasar Hasil


No Sub-Aspek Lokasi
Analisis
Aspek Kelembagaan dan peran Swasta
Lemahnya pembinaan dan
Kab. Mandailing Natal, Kab. Nias
pemberdayaan masyarakat dalam
Selatan dan Kab. Pasaman Barat
pengelolaan SDA
Kurangnya peran masyarakat dan
Kab. Mandailing Natal, Kab. Nias
Meningkatkan kinerja swasta untuk berpartisipasi dalam
Selatan dan Kab. Pasaman Barat
1. pengelolaan sumber pengelolaan sumber daya air
daya air. Belum terbentuknya TKPSDA Wilayah Kab. Mandailing Natal, Kab. Nias
Sungai Batang Natal-Batang Batahan Selatan dan Kab. Pasaman Barat
Kurangnya peran lembaga pemerintah
Kab. Mandailing Natal, Kab. Nias
dan lembaga adat untuk berpartisipasi
Selatan dan Kab. Pasaman Barat
dalam pengelolaan sumber daya air
1. Aspek Konservasi
 Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Taman Nasional Batang Gadis
dan Kawasan Wisata Buru di Pulau Pini Kabupaten Nias Selatan.
 Pembangunan Embung-embung dan Waduk Kecil di WS Batang Natal –
Batang Batahan
2. Aspek Pendayagunaan SDA
 Pengembangan Daerah-daerah irigasi Baru di Kawasan yang sudah
teridentifikasi
 Pengembangan Energi terbarukan Mikro/Pico Hydro untuk memenuhi
kebutuhan energi
 Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum/Air Baku
3. Aspek Pengendalian Daya Rusak Air
 Pengembangan Waduk Pengendali Banjir
 Zonasi penambangan sedimen yang bisa dimanfaatkan
 Pengembangan Daerah Retensi Banjir Terutama di DAS Natal dan
DAS Batahan.
4. Aspek Sistem Informasi
 Pengembangan Sistem Informasi Sumber Daya Air di Tingkat WS
 Pengembangan dan Peningkatan Sumber Daya Manusia
5. Aspek Peran Serta Masyarakat
 Pelibatan Masyarakat dalam Upaya Pengelolaan SDA
250.000

200.000

150.000
Kab.Mandailing Natal
Kab. Nias Selatan
100.000 Kab. Pasaman Barat

50.000

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2022 2027 2032
Proyeksi PDRB Kabupaten Mandailing Natal Berdasarkan ADH Konstan 2000 (Jutaan
Rupiah)

TAHUN
SEKTOR 2010 2011 2016 2021 2026 2031
RUPIAH (JUTA)
Pertanian 922,771.73 968,910.32 1,236,602.38 1,578,252.82 2,014,294.97 2,570,807.53
Pertambangan dan Penggalian 33,604.25 35,284.46 45,032.91 57,474.67 73,353.86 93,620.18
Industri Pengolahan 83,162.96 91,479.26 147,328.26 237,273.64 382,131.57 615,426.71
Listrik, Gas dan Air Bersih 4,723.40 5,148.51 7,921.62 12,188.39 18,753.35 28,854.35
Bangunan 230,829.74 242,371.22 309,333.92 394,797.18 503,872.37 643,083.01
Perdagangan, Hotel dan Restoran 334,698.41 354,780.31 474,776.09 635,357.50 850,251.66 1,137,828.52
Transportasi dan Komunikasi 78,434.20 83,140.25 111,260.41 148,891.53 199,250.45 266,642.05
Keuangan, persewaan dan Jasa perusahaan 40,024.94 42,426.43 56,776.14 75,979.28 101,677.41 136,067.32
Jasa-jasa 286,040.05 311,783.66 479,717.80 738,105.30 1,135,666.50 1,747,363.68
TOTAL 2 ,0 1 4 ,2 8 9 .6 8 2 ,1 3 5 ,3 2 4 .4 3 2 ,8 6 8 ,7 4 9 .5 3 3 ,8 7 8 ,3 2 0 .3 2 5 ,2 7 9 ,2 5 2 .1 5 7 ,2 3 9 ,6 9 3 .3 7

Proyeksi PDRB Kabupaten Nias Selatan Berdasarkan ADH Konstan 2000 (Jutaan Rupiah)
TAHUN
SEKTOR 2010 2011 2016 2021 2026 2031
RUPIAH (JUTA)
Pertanian 516,666.41 532,166.40 616,926.71 715,187.14 829,097.91 961,151.72
Pertambangan dan Penggalian 16,380.60 16,872.02 19,559.29 22,674.58 26,286.05 30,472.74
Industri Pengolahan 20,321.80 22,150.76 34,081.69 52,438.91 80,683.76 124,141.97
Listrik, Gas dan Air Bersih 2,463.25 2,561.78 3,116.80 3,792.06 4,613.62 5,613.18
Bangunan 144,715.86 156,293.13 229,645.88 337,425.14 495,788.24 728,475.58
Perdagangan, Hotel dan Restoran 297,929.93 309,847.13 376,976.41 458,649.44 558,017.17 678,913.21
Transportasi dan Komunikasi 72,419.51 74,592.10 86,472.68 100,245.54 116,212.05 134,721.62
Keuangan, persewaan dan Jasa perusahaan 48,526.00 50,952.30 65,029.48 82,995.93 105,926.17 135,191.62
Jasa-jasa 112,200.98 118,933.04 159,159.23 212,990.96 285,029.95 381,434.37
TOTAL 1 ,2 3 1 ,6 2 4 .3 4 1 ,2 8 4 ,3 6 8 .6 5 1 ,5 9 0 ,9 6 8 .1 8 1 ,9 8 6 ,3 9 9 .7 0 2 ,5 0 1 ,6 5 4 .9 3 3 ,1 8 0 ,1 1 6 .0 0
Proyeksi PDRB Kabupaten Pasaman Barat Berdasarkan ADH Konstan 2000 (Jutaan
Rupiah)

TAHUN
SEKTOR 2010 2011 2016 2021 2026 2031
RUPIAH (JUTA)
Pertanian 888,564.63 950,764.15 1,333,495.91 1,870,297.00 2,623,188.29 3,679,157.27
Pertambangan dan Penggalian 23,882.95 24,838.27 30,219.55 36,766.70 44,732.32 54,423.70
Industri Pengolahan 599,892.78 629,887.42 803,913.70 1,026,020.23 1,309,490.71 1,671,278.84
Listrik, Gas dan Air Bersih 3,557.27 3,770.71 5,046.06 6,752.76 9,036.72 12,093.17
Bangunan 85,394.56 91,372.18 128,154.21 179,742.91 252,098.72 353,581.50
Perdagangan, Hotel dan Restoran 719,702.18 770,081.33 1,080,078.91 1,514,866.54 2,124,678.69 2,979,971.77
Transportasi dan Komunikasi 93,027.19 99,539.09 139,608.73 195,808.46 274,631.50 385,184.88
Keuangan, persewaan dan Jasa perusahaan 50,528.99 53,560.73 71,676.34 95,919.11 128,361.40 171,776.52
Jasa-jasa 242,792.20 257,359.73 344,405.38 460,892.08 616,777.57 825,387.53
TOTAL 2 ,7 0 7 ,3 4 2 .7 5 2 ,7 8 8 ,5 6 3 .0 3 3 ,2 3 2 ,7 0 8 .8 3 3 ,7 4 7 ,5 9 5 .5 3 4 ,3 4 4 ,4 9 0 .3 4 5 ,0 3 6 ,4 5 5 .0 2
Tingkat Bahaya Erosi

Sangat Ringan 313,21 135,36 147,32


Ringan 385,22 82,42 140,78
Sedang 125,26 333,42 194,52
Berat 616,40 544,37 99,71
Sangat Berat 781,89 90,32 101,48
Tubuh Air 12,78 12,18 7,16
2.234,75 1.198,08 690,97
Sumber : BP DAS Asahan-Barumun, 2011
Lahan Kritis

Kabupaten Kabupaten Kabupaten


Kekritisan Lahan Mandailing Nias Pasaman
Natal Selatan Barat
Agak Kritis 584,0 804,0 54,8
Kritis 261,1 106,6 140,0
Potensial Kritis 657,1 124,7 169,7
Sangat Kritis 67,5 52,7 7,2
Tidak Kritis 665,1 110,2 319,3
2.234,8 1.198,1 691,0
Sumber : BP DAS Asahan - Barumun, 2011
Kawasan Hutan

Luas
No Keterangan
(km2)
1 Hutan Lindung 10
2 Hutan Produksi 3
3 Hutan Primer 784
4 Hutan Rawa Sekunder 1,158
5 Hutan Sekunder 1,303
6 Hutan Mangrove Primer 11
7 Hutan Mangrove Sekunder 89
8 Hutan Rawa Primer 71
Total 970,5
Sumber :
Ketersediaan Air
Kebutuhan Air

Komponen Neraca Air Juta m3/tahun m3/detik [%]


Air untuk Irigasi 100,43 3,18 1,27%
Air untuk RKI 5,8 0,18 0,07%
Jumlah Pemanfaatan Air 106,23 3,36 1,34%
Jumlah Air Terbuang ke Laut 7.789,72 247,02 98,66%
Jumlah air tersedia 7.895,95 250,38 100,00%

Neraca Bulanan Wilayah Sungai Natal - Batahan


400

350

300

250
M3/s

200

150

100

50

0
jan feb mar apr may jun jul aug sep oct nov dec

Ketersediaan Air Kebutuhan Air Eksisting


Simulasi Rencana Alokasi Air
Pemenuhan kebutuhan air RKI
Untuk pemenuhan kebutuhan air rumah-tangga, perkotaan dan industri tahun
eksisting 2012, hasil simulasi menunjukkan bahwa semua kebutuhan air rumah tangga,
perkotaan dan industri selalu dapat dipenuhi.

Kebutuhan Air Defisit Sukses


No Nama (m3/s) (m3/s) Kuantitas Waktu (%)
1 Kec. Ranah Batahan 0,02 0,00 72 100
2 Kec. Ranto Baek 0,01 0,00 72 100
3 Kec. Sinunukan 0,02 0,00 72 100
4 Kec. Pulau-pulau Batu 0,02 0,00 68 94.4
5 Kec. Batang Natal 0,02 0,00 72 100
6 Kec. Lingga Bayu 0,02 0,00 72 100
7 Kec. Natal 0,03 0,00 72 100
8 Kec. Batahan 0,02 0,00 72 100
9 Kec. Sei Beremas 0,02 0,00 70 97.2

Pemenuhan kebutuhan air irigasi


Pada kondisi saat ini, hasil simulasi menunjukkan bahwa kebutuhan air daerah irigasi
tidak juga mengalami kekurangan air.

Kebutuhan Air Defisit Sukses


No Nama (m3/s) (m3/s) Kuantitas Waktu (%)
1 DI Batahan 3.322 0.137 69 95.8
Pengembangan Potensi Daerah Irigasi
Kawasan Rawan Genangan Wilayah Sungai Batang Natal-Batang Batahan
Potensial Pengembangan Embung/Daerah Retensi
Pada kondisi ekonomi rendah, pengelolaan sumber daya air dilakukan untuk memenuhi suplai air
baik untuk irigasi, rumah tangga, perkotaan, industri maupun pertanian hanya dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan air yang sangat mendesak berdasarkan skala prioritas sehingga masih belum
dapat memenuhi kebutuhan air secara keseluruhan.
Penjadwalan ini didasarkan pada perhitungan neraca pangan dan kebutuhan suplai pangan
berdasarkan angka pertumbuhan jumlah penduduk.
1.Strategi Jangka Pendek (tahun 2017)
1. Kegiatan konservasi dilakukan di semua kabupaten di WS Batang Natal-Batang Batahan.
2. Perbaikan jaringan irigasi yang ada di Kabupaten Pasaman Barat serta peningkatan irigasi
desa di Kabupaten Mandailing Natal dan Nias Selatan untuk meningkatkan efisiensi irigasi.
3. Pembangunan Embung/bendung dengan penambahan suplai sebersar 0,54 Juta m 3 di DAS
Natal (Natal-Bandar Naga).
2.Strategi Jangka Menengah (tahun 2022)
1. Kegiatan konservasi dilakukan di semua kabupaten di WS Batang Natal-Batang Batahan.
2. Perbaikan jaringan irigasi yang ada untuk meningkatkan efisiensi irigasi.
3. Pembangunan Embung/bendung dengan penambahan suplai sebersar 1,2 Juta m 3 di DAS
Natal (Natal-Muara Bangko 1, Natal-Muara Bangko 2 dan Natal-Ranto Nalinjang).
3.Strategi Jangka Panjang (tahun 2032)
1. Kegiatan konservasi dilakukan di semua kabupaten di WS Batang Natal-Batang Batahan.
2. Perbaikan jaringan irigasi yang ada untuk meningkatkan efisiensi irigasi.
3. Pembangunan Embung/bendung dengan penambahan suplai sebersar 1,7 Juta m 3 di DAS
Natal (Natal-Bandar Naga, Natal-Muara Bangko 1, Natal-Muara Bangko 2 dan Natal-Ranto
Nalinjang), DAS Sinunukan (Sinunjukan-Kampung Kapas) dan DAS Talu Bintungan
(Talu-Bintungan Bejangkar).
1. UpayaJangka Pendek (tahun 2017)
1. Pengembangan Daerah Irigasi baru yaitu : Ekstensi DI. Batang Batahan (DI.
Batahan-Sei Beremas dan DI. Batahan-Sinunukan 2)
2. Pengembangan Daerah Irigasi baru di DAS Batahan yaitu : DI. Batahan-Ranto
Baek 3 (Waduk Batahan-Simaniggir), DI. Batahan-Ranto Baek 1 (Waduk
Batahan-Ampulung Julu), DI. Batahan-Batahan 1 dan DI. Batahan-Batahan 2
(Waduk Batahan-Batu Sondat), DI. Batahan-Sinunukan 1
4. Pembangunan Embung/bendung dengan penambahan suplai sebersar 1,7 Juta
m3 di DAS Natal (Natal-Bandar Naga) dan DAS Batahan (Batahan-Simaniggir,
Batahan-Ampulung Julu)
5. Kegiatan konservasi dilakukan di semua kabupaten di WS Batang Natal-Batang
Batahan.
6. Perbaikan jaringan irigasi yang ada di Kabupaten Pasaman Barat serta
peningkatan irigasi desa di Kabupaten Mandailing Natal dan Nias Selatan untuk
meningkatkan efisiensi irigasi.
2. Upaya Jangka Menengah (tahun 2022)
1. Pengembangan Daerah Irigasi baru yaitu : Ekstensi DI. Batang Batahan (DI.
Batahan-Sei Beremas dan DI. Batahan-Sinunukan 2)
2. Pengembangan Daerah Irigasi baru di DAS Batahan yaitu : DI. Batahan-Ranto
Baek 3 (Waduk Batahan-Simaniggir), DI. Batahan-Ranto Baek 1 (Waduk
Batahan-Ampulung Julu), DI. Batahan-Batahan 1 dan DI. Batahan-Batahan 2
(Waduk Batahan-Batu Sondat).
3. Pengembangan Daerah Irigasi baru di DAS Natal yaitu : DI. Natal-Natal (Waduk
Natal-Kampung Kapas dan Waduk Natal-Sampuran), DI. Natal-Lingga Bayu
(Waduk Natal-Simpang Talap).
4. Pembangunan Embung/bendung di dengan penambahan suplai sebersar 3,4
Juta m3 di DAS Natal (Natal-Bandar Naga dan Natal-Muara Bangko 2, Natal-
Ranto Nalinjang, Natal-Kampung Kapas, Natal-Sampuran), DAS Batahan
(Batahan-Simaniggir, Batahan-Ampulung Julu)
5. Kegiatan konservasi dilakukan di semua kabupaten di WS Batang Natal-Batang
Batahan.
6. Perbaikan jaringan irigasi yang ada untuk meningkatkan efisiensi irigasi.
3. Upaya Jangka Panjang (tahun 2032)
1. Pengembangan Daerah Irigasi baru yaitu : Ekstensi DI. Batang Batahan (DI.
Batahan-Sei Beremas dan DI. Batahan-Sinunukan 2)
2. Pengembangan Daerah Irigasi baru di DAS Batahan yaitu : DI. Batahan-Ranto
Baek 3 (Waduk Batahan-Simaniggir), DI. Batahan-Ranto Baek 1 (Waduk
Batahan-Ampulung Julu), DI. Batahan-Batahan 1 dan DI. Batahan-Batahan 2
(Waduk Batahan-Batu Sondat), DI. Batahan-Sinunukan 1
3. Pengembangan Daerah Irigasi baru di DAS Natal yaitu : DI. Natal-Natal (Waduk
Natal-Kampung Kapas dan Waduk Natal-Sampuran), DI. Natal-Lingga Bayu
(Waduk Natal-Simpang Talap).
4. Pembangunan Embung/bendung dengan penambahan suplai sebersar 2,7 Juta
m3 di DAS Natal (Natal-Bandar Naga, Natal-Muara Bangko 1, Natal-Muara
Bangko 2 dan Natal-Ranto Nalinjang), DAS Sinunukan (Sinunjukan-Kampung
Kapas) dan DAS Talu Bintungan (Talu-Bintungan Bejangkar).
5. Kegiatan konservasi dilakukan di semua kabupaten di WS Batang Natal-Batang
Batahan.
6. Perbaikan jaringan irigasi yang ada untuk meningkatkan efisiensi irigasi.
1. Upaya Jangka Pendek (tahun 2017)
1. Pengembangan Daerah Irigasi baru yaitu : Ekstensi DI. Batang Batahan (DI.
Batahan-Sei Beremas dan DI. Batahan-Sinunukan 2)
2. Pengembangan Daerah Irigasi baru di DAS Batahan yaitu : DI. Batahan-Ranto
Baek 3 (Waduk Batahan-Simaniggir), DI. Batahan-Ranto Baek 1 (Waduk
Batahan-Ampulung Julu), DI. Batahan-Batahan 1 dan DI. Batahan-Batahan 2
(Waduk Batahan-Batu Sondat), DI. Batahan-Sinunukan 1
3. Pengembangan Daerah Irigasi baru di DAS Natal yaitu : DI. Natal-Natal (Waduk
Natal-Kampung Kapas dan Waduk Natal-Sampuran), DI. Natal-Lingga Bayu
(Waduk Natal-Simpang Talap).
4. Pembangunan Embung/bendung di DAS Natal (Natal-Bandar Naga).
5. Kegiatan konservasi dilakukan di semua kabupaten di WS Batang Natal-Batang
Batahan.
6. Perbaikan jaringan irigasi yang ada di Kabupaten Pasaman Barat serta
peningkatan irigasi desa di Kabupaten Mandailing Natal dan Nias Selatan untuk
meningkatkan efisiensi irigasi.
2. Upaya Jangka Menengah (tahun 2017)
1. Pengembangan Daerah Irigasi baru yaitu : Ekstensi DI. Batang Batahan (DI.
Batahan-Sei Beremas dan DI. Batahan-Sinunukan 2)
2. Pengembangan Daerah Irigasi baru di DAS Batahan yaitu : DI. Batahan-Ranto
Baek 3 (Waduk Batahan-Simaniggir), DI. Batahan-Ranto Baek 1 (Waduk
Batahan-Ampulung Julu), DI. Batahan-Batahan 1 dan DI. Batahan-Batahan 2
(Waduk Batahan-Batu Sondat), DI. Batahan-Sinunukan 1
3. Pengembangan Daerah Irigasi baru di DAS Natal yaitu : DI. Natal-Natal (Waduk
Natal-Kampung Kapas dan Waduk Natal-Sampuran), DI. Natal-Lingga Bayu
(Waduk Natal-Simpang Talap).
4. Pengembangan Daerah Irigasi baru di DAS Bintuas : Waduk Bintuas-Lancah
Batu & Bintuas-Tapus di Kabupaten Mandailing Natal untuk mencukupi
kebutuhan air DI. Bintuas-Lingga Bayu 2 dan DI. Bintuas-Lingga Bayu 1.
5. Pembangunan Embung/bendung di DAS Natal (Natal-Bandar Naga dan Natal-
Muara Bangko 1).
6. Kegiatan konservasi dilakukan di semua kabupaten di WS Batang Natal-Batang
Batahan.
7. Perbaikan jaringan irigasi yang ada untuk meningkatkan efisiensi irigasi.
3. Upaya Jangka Panjang (tahun 2032)
1. Pengembangan Daerah Irigasi baru yaitu : Ekstensi DI. Batang Batahan (DI.
Batahan-Sei Beremas dan DI. Batahan-Sinunukan 2)
2. Pengembangan Daerah Irigasi baru di DAS Batahan yaitu : DI. Batahan-Ranto
Baek 3 (Waduk Batahan-Simaniggir), DI. Batahan-Ranto Baek 1 (Waduk
Batahan-Ampulung Julu), DI. Batahan-Batahan 1 dan DI. Batahan-Batahan 2
(Waduk Batahan-Batu Sondat), DI. Batahan-Sinunukan 1
3. Pengembangan Daerah Irigasi baru di DAS Natal yaitu : DI. Natal-Natal (Waduk
Natal-Kampung Kapas dan Waduk Natal-Sampuran), DI. Natal-Lingga Bayu
(Waduk Natal-Simpang Talap).
4. Pengembangan Daerah Irigasi baru di DAS Kunkun : Waduk Kunkun-Pangkalan
dan Kunkun-Pardamean di Kabupaten Mandailing Natal untuk mencukupi
kebutuhan air DI. Kunkun-Natal 2 dan DI. Kunkun-Natal 1.
5. Pengembangan Daerah Irigasi baru di DAS Bintuas : Waduk Bintuas-Lancah
Batu Bintuas-Tapus di Kabupaten Mandailing Natal untuk mencukupi
kebutuhan air DI. Bintuas-Lingga Bayu 2 dan DI. Bintuas-Lingga Bayu 1.
6. Pembangunan Embung/bendung di DAS Natal (Natal-Bandar Naga, Natal-
Muara Bangko 1, Natal-Muara Bangko 2 dan Natal-Ranto Nalinjang), DAS
Sinunukan (Sinunjukan-Kampung Kapas) dan DAS Talu Bintungan (Talu-
Bintungan Bejangkar).
7. Kegiatan konservasi dilakukan di semua kabupaten di WS Batang Natal-Batang
Batahan.
8. Perbaikan jaringan irigasi yang ada untuk meningkatkan efisiensi irigasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai