2010-2030 II
Sebelah Selatan : Kecamatan Deli Tua dan Pancur Batu, Kabupaten Deli
Serdang
terkecil yaitu 298 Ha (1,12 % dari total luas keseluruhan). Untuk lebih jelasnya
mengenai luas wilayah administrasi Kota Medan dapat dilihat pada Gambar 2.2,
Tabel II.1 dan Tabel II.2.
Tabel II.1
Kota Medan Menurut Kecamatan
Persentase
No. Kecamatan Luas (Ha)
(%)
1 Medan Tuntungan 2.068 7,80
2 Medan Johor 1.458 5,50
3 Medan Amplas 1.119 4,22
4 Medan Denai 905 3,41
5 Medan Area 552 2,08
6 Medan Kota 527 1,99
7 Medan Maimun 298 1,12
8 Medan Polonia 901 3,40
9 Medan Baru 584 2,20
10 Medan Selayang 1.281 4,83
11 Medan Sunggal 1.544 5,82
12 Medan Helvetia 1.316 4,96
13 Medan Petisah 682 2,57
14 Medan Barat 533 2,01
15 Medan Timur 776 2,93
16 Medan Perjuangan 409 1,54
17 Medan Tembung 799 3,01
18 Medan Deli 2.084 7,86
19 Medan Labuhan 3.667 13,83
20 Medan Marelan 2.382 8,99
21 Medan Belawan 2.625 9,90
Jumlah 26.510 100,00
Tabel II.2
Jumlah Kelurahan di Kota Medan
No. Kecamatan Kelurahan
1 Kec. Medan Area Kel. Sukaramai I
2 Kec. Medan Area Kel Sukaramai II
3 Kec. Medan Area Kel. Tagal Sari I
4 Kec. Medan Area Kel. Tegal Sari II
5 Kec. Medan Area Kel. Tegal Sari III
6 Kec. Medan Area Kel. Kota Matsum I
7 Kec. Medan Area Kel. Kota Matsum II
8 Kec. Medan Area Kel. Kota Matsum IV
9 Kec. Medan Area Kel. Pasar Merah Timur
10 Kec. Medan Area Kel. Pandau Hulu II
11 Kec. Medan Area Kel. Sei Rengas II
12 Kec. Medan Area Kel. Sei Rengas Permata
13 Kec. Medan Amplas Kel. Amplas
14 Kec. Medan Amplas Kel. Sitirejo II
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MEDAN TAHUN BAB -
2010-2030 II
a. Grup Aluvial
Grup Aluvial umumnya terbentuk dari endapan kasar dan halus yang berumur
Quarter (Qal dan Qh), yang umumnya berasal dari endapan sungai, Grup Aluvial
ini meliputi dataran banjir disekitar jalur aliran (sungai Ular, sungai Belawan dan
sungai Deli), dan dataran Aluvial. Dataran banjir umumnya berpenyebaran
disekitar aliran sungai besar didekat muara berbatasan dengan pantai. Dataran
Aluvial merupakan peralihan dari grup Marin, relatif datar airnya bersifat tawar
sampai payau dan bagian besar telah dimanfaatkan sebagai areal persawahan
dan perkebunan negara. Grup Aluvian tediri dari:
Grup Marin
Grup Marin ini menempati daerah di sepajang pantai dengan lebar bervariasi
antara 1 sampai 20 km, yang memanjang arah Barat Daya Timur Laut dalam
wilayah Medan dan sekitarnya. Dataran ini bentuk sebagai akibat proses
sedimentasi marin dan primarin (delta dan muara). Seluruh proses sedimentasi
terjadi pada lingkungan beragam (asin) dan payau, sehingga tanah banyak
mengandung garam terutama natrium, terutama pada areal endapan baru
(muda).
Areal ini umumnya mempunyai drainase terhambat dan sebagian besar
tanahnya belum matang (unripe) dan setengah matang (halfripe). Areal yang
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MEDAN TAHUN BAB -
2010-2030 II
Jenis vegetasi di daerah dekat pantai dan muara sungai yang terkena pasang
surut air laut umumnya ditumbuhi hutan bakau atau rumput rawa, dengan jenis
vegetasi Bakau (Rhizopra, sp), api-api (Avicennia, sp), Lenggede (Bruguruera
parviflora). Areal ini sebagian besar telah digunakan untuk pertambakan udang
dengan pola semi intensif dan intensif. Daerah yang jauh dari laut membentuk
rawa yang umumnya ditumbuhi vegetasi rumput setempat untuk pesawahan.
Daerah beting pantai yang berada sepanjang pantai Percut ke arah Timur
umumnya dimanfaatkan untuk pemukiman dan objek wisata pantai.
c. Grup Volkan
Grup Volkan ini umumnya berasal dari volkan muda berumur kuarter dari
gunung Sibayak dan gunung Sinabung di sebelah Utara Berastagi, dengan
bahan utama berupa tuf masam dan intermedier. Hasil erupsi kedua gunung
tersebut mengisi bagian dataran sebelah Utara di sekitar Medan dan Binjai,
sedangkan bagian yang berlereng terisi bahan Tufa Toba masam. Ketebalan abu
volkan Sibanyak dan Sinabung makin tebal kearah pusat erupsi (Brastagi) serta
menipis ke daerah berbukit dan jauh dari pusat erupsi (Medan/Binjai).
Penyebaran grup volkan ini mendominasi kawasan Medan dan sekitarnya,
meliputi kawasan Medan dan Binjai memanjang kearah Kabanjahe. Secara rinci
grup volkan ini dikelompokkan ke dalam satuan lahan seperti yang disajikan di
bawah ini:
Kipas Volkan
Grup ini terbentuk dari aliran abu volkan hasil erupsi volkan Toba pada
masa tersier. Aliran abu masam (dasit dan liparit) ini membentuk endapan
sangat tebal dan kadang-kadang melebur (welded) terutama di dekat
Danau Toba. Di dataran rendah membentuk endapan volkan masam yang
sangat luas sebelum pada mas kwarter. Fisiografi ini mempunyai
penyebaran luas di sebelah Selatan Medan sampai Danau Toba.
Data tentang air tanah yang ada sangat terbatas, dalam studi yang dilaksankan
oleh C. Lotti & Association Consulting Engineer, kawasan Medan dan sekitarnya
dapat dibagi dalam tiga klasifikasi mengenai existing kandungan air tanahnya
yang disebut zona. Secara detail dapat dilihat dalam peta Ground Water
Recharge, yaitu terdiri dari Zona 1, Zona 2, dan Zona 3. Zona 1 meliputi daerah
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MEDAN TAHUN BAB -
2010-2030 II
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MEDAN TAHUN BAB -
2010-2030 II
dan permukiman, perdagangan dan jasa, perkantoran dan fasilitas umum lainnya
hampir tersebar di seluruh wilayah Kota Medan.
Peta guna lahan Kota Medan memperlihatkan bahwa guna lahan Kota
Medan terdiri dari 10 (sepuluh) jenis, yaitu perumahan dan kegiatan terkait, lahan
industri, lahan jasa, lahan perusahaan, sawah, kebun campuran, hutan rawa,
rawa, tegalan, dan lahan kosong diperuntukan. Tetapi, data luas guna lahan
tahun 1998 (Sumber : RTRW Propinsi Sumatera Utara Tahun 2000) yang
diperoleh hanya berupa luas permukiman (12.510 Ha), sawah (5.433 Ha), dan
rawa/hutan rawa (428 Ha). Distribusi guna lahan dapat dilihat pada Gambar 2.4
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA MEDAN TAHUN BAB -
2010-2030 II