Anda di halaman 1dari 54

DINAS KESEHATAN

KOTA TIMIKA KAB.MIMIKA


PROVINSI PAPUA
DANA:DAK
TAHUN ANGGARAN 2018

LAPORAN PENDAHULUAN
DED REHABILITASI GEDUNG IBS

LOKASI:
RSUD TIMIKA KAB.MIMIKA-PAPUA

0
DED REHABILITASI GEDUNG IBS
LAPORAN PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR

Sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan DED REHABILITASI


GEDUNG IBS Lokasi RSUD Timika Kab,Mimika-Papua. Maka
pada saat ini dengan hormat kami serahkan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen,

LAPORAN PENDAHULUAN

Dengan harapan laporan ini dapat memberikan informasi


keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Konsultan.
Apabila laporan ini ada hal yang tidak dipahami, maka kami
bersedia memperbaikinya dan harapan kami pelaporan berikutnya
akan lebih baik lagi.

Atas kesempatan dan kerjasama yang baik disampaikan terima-


kasih.

Timika, Juli 2018


PT. PEMETAR ARGEO
CONSULTANT ENGGINERING

Toris Timotius Tarigan


Kepala Cabang

1
DED REHABILITASI GEDUNG IBS
LAPORAN PENDAHULUAN

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Lingkup Pekerjaan 2

BAB II RENCANA KERJA DAN PELAKSANAANYA


2.1 Rencana Pekerjaan 4
2.2 Program Kerja 6

BAB III PROFIL LOKASI PEKERJAAN


3.1 Sejarah Kota Timika 9
3.2 Letak Geograf 11
3.3 Luas dan Kondisi Geograf 10
3.4 Topograf 11
3.5 Geologi 14

BAB IV PENDEKATAN DAN METODOLOGI


4.1 Pendekatan 16
4.2 Metode Perencanaan 16

BAB V SURVEY AWAL DAN IDENTIFIKASI PEKERJAAN


5.1 Survey Teknis 22
5.2 Gambar Existing 16

BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan 43
6.2 Saran 43

ii
DED REHABILITASI GEDUNG IBS
LAPORAN PENDAHULUAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemerintah Kota Timika telah membuat keputusan yang tepat


untuk merehabilitasi gedung IBS RSUD Kab.Mimika.
Selain Ruangan yang ada sudah tidak memadai sebagai
tempat bekerja, hal ini pula akan menunjang citra dan
kewibawaan pemerintah kota.
Saat ini melalui salah satu program kegiatannya,DED
Rehabilitasi Gedung IBS RSUD Kab.Mimka,Pemrintah Kota
Timka telah mengarahkan suatu kebijakan yang terfokus pada
pengembangan prasarana dan sarana kesehatan yang
diantaranya adalah pengembangan sarana perkantoran yang
dapat meningkatkan aktiftas dan kenyamanandalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi termasuk pelayanan
masyarakat.
Terlaksana suatu pembangunan Pekerjaan umum dilakukan
secara bertahap, dan penataan tersebut diatur dalam suatu
peraturan/pedoman perundang-undangan, yang secara garis
besarnya adalah dimulai dengan tahapan perencanaan dan
pelaksanaan konstruksi serta pengawasannya.
Dengan keluarnya dana dari DAK Kota Timika yang dituangkan
dalam DPA Kota Timika TA. 2018, maka segera dimulai
tahapan perencanaanya yang diserahkan kepada Konsultan
Perencana melalui suatu proses.
Dimana Konsultan Perencanaan ini nantinya akan
menghasilkan suatu keluaran / produk yang dibutuhkan dalam
rangka pelaksanaan Konstruksi. Dan secara kontraktual
Konsultan Perencana ini bertanggung jawab kepada Pejabat
Pembuat komitmen.
DED REHABILITASI GEDUNG IBS
LAPORAN PENDAHULUAN
Pengembangan Kawasan Rumah Sakit Umum Daerah
Kab.mimika (RSUD) dan Permukiman merupakan entry point
yang konsep penanganannya telah baku dengan pendekatan
pemberdayaan (sosial kemasyarakatan, ekonomi dan
lingkungan) dan akan menyentuh langsung secara
komprehensif baik fsik kawasannya maupun masyarakat yang
tinggal didalamnya. Untuk menjamin terjadinya proses
bermasyarakat yang sehat, dinamis dan pregresif maka
pemerintah perlu memperhatikan pelayanan masyarakat
mulai dari strata terbawah sampai yang paling
atas.Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Kab.Mimika
(RSUD) merupakan salah satu solusi untuk menjawab konsep
pembangunan tersebut sebab fungsi gedung IBS ini
memberikan pelayanan masyarakat pada strata terbawah.
Rendahnya kualitas prasarana dan sarana merupakan salah
satu hal penyebab tidak berkembangnya suatu kota.
Prasarana dan sarana secara langsung mempunyai hubungan
yang sangat signifkan dengan perekonomian dan taraf hidup
masyarakat. Parasarana dan sarana suatu daerah yang
memadai akan mampu mendukung perekonomian daerah
tersebut dan tentu akan meningkatkan Pelayanan terhadap
masyarakat.
DED REHABILITASI GEDUNG IBS
LAPORAN PENDAHULUAN
1.2 Lingkup Pekerjaan
Lingkup tugas yang dilaksanan oleh konsultan perencanaan
adalah menyusun DED dan dokumen lelang dengan
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara
yang terdiri dari :
A. Persiapan Perencanaan
B. Menyusun Pra Rencana
C. Penyusunan pengembangan rencana
D. Penyusunan rencana detail
E. Mengadakan persiapan pelelangan
F. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan
pekerjaan (Aanwijzing
DED REHABILITASI GEDUNG IBS
LAPORAN PENDAHULUAN
BAB II
RENCANA KERJA DAN PELAKSANAANNYA

2.1 Rencana Pekerjaan

Sebagaimana arahan dari Tim Teknis dan Pejabat pembuat


Komitmen, ruang Lingkup Pekerjaan Konsultan Perencana
telah dikembangkan dan mencakup Pembuatan Perencanaan
Teknis (DED) Rehabilitasi Gedung IBS pada Kegiatan
Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung kantor dengan pekerjaan :
a. Rehabilitasi Kantor Lurah Malalayang l Timur (lanjutan)
b. Rehabilitasi Eksterior Gedung Kantor Walikota
c. Rehabilitasi Kantor Lurah Sario Tumpaan (lanjutan)
d. Rehabilitasi Kantor Lurah titiwungen Selatan ( lanjutan)
e. Rehabilitasi Kantor Lurah Mahakeret Timur (lanjutan)
f. Rehabilitasi Kantor Lurah Wenang Utara (lanjutan)
g. Rehabilitasi Kantor Lurah Batu Kota (lanjutan)
h. Rehabilitasi Kantor Lurah Alungbanua (lanjutan)
i. Rehabilitasi Kantor Lurah Paal IV (lanjutan)
j. Rehabilitasi Kantor Lurah Tuminting (lanjutan)

Lingkup tugas konsultan perencanaan diberpedoman pada


ketentuan yang telah dilaksanakan telah mengacu pada
Pedoman teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
45/PER/M/2007
tanggal, 27 Desember 2007. Tugas ini meliputi tugas-
tugas perencanaan gedung, site / tapak bangunan, dan
perencanaan fsik bangunan gedung negara yang terdiri
dari :

4
DED REHABILITASI GEDUNG IBS
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data
dan informasi lapangan diantaranya pemeriksaan
keadaan seperti
- Struktur / fsik tanah dan daya dukungan
dll, yang akan digunakan dalam penentuan
tipe dan jenis pondasi untuk bangunan
tersebut.
- Pemeriksaan kondisi bangunan (IBS) yang
akan dikerjaan pada pekerjaan selanjutnya.
- Serta membuat interpretasi secara garis
besar terhadap KAK, dan konsultasi dengan
pengguna.
B. Menyusun pra-rencana seperti rencana lay-out dll.
C. Penyusunan pengembangan rencana,antara lain
membuat
:
1. Rencana Arsitektur ( konsep penataan ruang dan
yang berkaitan dengan disain arsitektur)
2. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan
perhitungannya sesuai aturan SKSNI, SII , AASHTO,
ASTM, dll.
3. Rencana utilitas
4. Perkiraan biaya atau Estimasi Engineer (EE) sesuai
dengan Harga Satuan dari Konsultan Perencana.
D. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :
1. Gambar-gambar teknis kerja, detail arsitektur, detail
struktur, detail utilitas yang sesuai dengan gambar
rencana yang disetujui.
2. Spesifkasi teknis / rencana kerja dan syarat/syarat
(RKS)
3. Rician volume pelaksanaan pekerjaan, rencana
anggaran biaya pekerjaan konstruksi.
4. Laporan akhir perencanaan.

5
DED REHABILITASI GEDUNG IBS
LAPORAN PENDAHULUAN
E. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu
Pejabat Pembuat Komitmen didalam, menyusun
dokumen pelelangan dan membantu panitia pelelangan
menyusun program dan pelaksanaan pelelangan.
F. Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan
pekerjaan, termasuk menyusun berita acara penjelasan
pekerjaan, evaluasi penewaran, menyusun kembali
dokumen pelelangan, dan melaksanakan tugas-tugas
yang sama apabila terjadi lelang ulang.
G. Membantu memberikan masukan selama pelaksanaan
kinstruksi fsik seperti :
1. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifkasi teknis
pelaksanaan bila ada perubahan.
2. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan
yang timbul selama masa pelaksanaan konstruksi.
3. Memberikan saran-saran.

2.2 Program Kerja


Rencana kerja yang telah dikembangkan dari program kerja
adalah rencana kerja keseluruhan. Rencana Kerja disusun
berdasarkan ruang-lingkup kerja konsultan.Menurut Kerangka
Acuan Kerja, tahapan yang perlu dilaksanakan oleh Konsultan
adalah sebagai berikut:
a. Persiapan perencanaan termasuk survey.
b. Penyusunan Pra Rencana.
c. Pengembangan Rencana/Draft Design, meliputi :
- Gambar existing
- Rencana kebutuhan jaringan elektrikal mekanikal.
d. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya.
e. Penyusunan Rencana Prioritas Pelaksanaan.
f. Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, KRS, BQ).

6
DED REHABILITASI GEDUNG IBS
LAPORAN PENDAHULUAN
Agar dapat diperoleh rencana kerja, maka tahapan pekerjaan
diatas di break-down lebih detil sebagai berikut:
Tabel 2.11. Program Kerja
No Kegiatan Person in Charge
1 Persiapan perencanaan termasuk survey.
A Pre Construction Meeting TL.
B Eksisting DED Gedung IBS lama TL & TA
C Survey Eksisting Gedung IBS Sekarang TL & TA
D Shop Drawing Sesuai Eksisting Sekarang TL & TA
E Survey Awal Eksisting Gedung dengan Utilitas TL & TA &
SURVEYOR
F Laporan Pendahuluan TL
2 Penyusunan Pra Rencana. TL
E Analisis Jaringan Listrik dan Peralatan TA
F Analisis Sistem AC, Zone, Type dan Kapasitas TA
G Usulan dan Rekomendasi TA
H Draft Desain System Utilitas (Plumbing, TA
Listrik dan AC)
3 Pengembangan Rencana/Draft Design, meliputi :
Rencana kebutuhan Jaringan elektrikal mekanikal TL & TA
4 Gambar Draft Desain TL & TA
A Denah-Potongan Keseluruhan dan Parsial DRAFTER
B Detail Engineering Desain Plumbing DRAFTER
C Detail Engineering Desain Jaringan Listrik DRAFTER
DDetail Engineering Desain Air Conditioning DRAFTER
System
5 Penyusunan Rencana Anggaran Biaya. TL & TA
6 Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat TL & TA
7 Penyusunan Rencana Detail TL & TA
(Gambar Kerja, KRS, BQ). DRAFTER
8 Laporan Akhir TL & TA

7
DED REHABILITASI GEDUNG IBS
LAPORAN PENDAHULUAN
Tabel 2.2 Jadwal Kerja
1 II
No Kegiatan Keterangan
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan perencanaan termasuk survey.
A Eksisting DED Gedung IBS lama Telah Dilaksanakan
B Survey Eksisting Gedung IBS Lama Telah Dilaksanakan
C Shop Drawing Sesuai Eksisting Sekarang Telah Dilaksanakan
D Survey Awal Eksisting Gedung dengan Utilitas Telah Dilaksanakan
E Laporan Pendahuluan Sementara Dibuat
2 Penyusunan Pra Rencana.
E Analisis Jaringan Listrik dan Peralatan Telah Dilaksanakan
F Analisis Sistem AC, Zone, Type dan Kapasitas Telah Dilaksanakan
G Usulan dan Rekomendasi Belum Dilaksanakan
H Draft Desain System Utilitas (Plumbing, Listrik dan AC) Belum Dilaksanakan
I Laporan Antara
3 Pengembangan Rencana/Draft Design, meliputi : Belum Dilaksanakan
Rencana kebutuhan Jaringan elektrikal mekanikal Belum Dilaksanakan
A Perhitungan Cooling Load AC per Zone (Unit atau Ruang) Belum Dilaksanakan
B Perhitungan Pencahayaan Alami dan Buatan Belum Dilaksanakan
C Detail Desain System AC dan Jaringannya Belum Dilaksanakan
D Detail Desain Jaringan Listrik Belum Dilaksanakan
4 Gambar Draft Desain Belum Dilaksanakan
A Denah-Potongan Keseluruhan dan Parsial Belum Dilaksanakan
B Detail Engineering Desain Plumbing Belum Dilaksanakan
C Detail Engineering Desain Jaringan Listrik Belum Dilaksanakan
D Detail Engineering Desain Air Conditioning System Belum Dilaksanakan
4 Penyusunan Rencana Anggaran Biaya. Belum Dilaksanakan
5 Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat Belum Dilaksanakan
6 Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, KRS, BQ). Belum Dilaksanakan
7 Laporan Akhir Belum Dilaksanakan

8
DED REHABILITASI GEDUNG IBS
LAPORAN PENDAHULUAN

BAB III
PROFIL LOKASI PEKERJAAN

3.1 Sejarah Kabupaten


Mimika

Kabupaten Mimika merupakan salah satu Kabupaten dari beberapa


Kabupaten di Provinsi Papua yang terletak di wilayah pantai selatan
dimana Mimika dulunya merupakan salah satu Kecamatan dari
Kabupaten Fak-fak dan wilayahnya disebut Kecamatan Mimika Timur.

Melihat kondisi pemerintahan saat itu dengan jumlah pegawai


perwakilan kecamatan yang sangat sedikit serta luasnya wilayah
pelayanan pemerintahan, maka Pemerintah Daerah Tingkat II Fak-fak
memandang perlu untuk melakukan pemekaran wilayah pemerintahan
dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan kepada
masyarakat di wilayah Mimika yang tentunya membutuhkan perhatian
dan pelayanan dari Pemerintah. Hal ini di wujudkan dengan
pembentukan Kantor Pembantu Bupati di Timika yang di tetapkan
sebagai Pembantu Bupati Kepala Daerah Tingkat II Fak-fak wilayah
Mimika oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Fak-fak.

Memperhatikan perkembangan jumlah penduduk, luas wilayah, potensi


dan meningkatnya tugas dan tanggung jawab di bidang pemerintahan,
maka di pandang perlunya pembentukan Pemerintahan Kabupaten
Administratif sehingga Pemerintahan Pembantu Bupati Fak-fak wilayah
Mimika di tetapkan sebagai Kabupaten Administratif pada tanggal 8
Oktober 1996 oleh Menteri Dalam Negeri di Jayapura. Setelah
terbentuk menjadi Kabupaten Administratif maka ditetapkan wilayah
Kecamatan yang terdiri dari : Kecamatan Mimika Timur, Mimika Barat,
Agimuga dan wilayah pemekaran Kecamatan Mimika Baru yang
berkedudukan di Timika.

9
Setelah kurang lebih 4 (empat) tahun pelaksanaan pemerintahan
Kabupaten Administratif, maka pada tanggal 18 Maret tahun 2000 di
resmikan perubahan status dari Kabupaten Administratif menjadi
Kabupaten Defnitif oleh Gubernur Provinsi Papua Drs. J.P. Salossa, M.Si
berdasarkan Undang-undang No.45 Tahun 1999.

Setelah resmi menjadi Kabupaten Defnitif, maka pada tanggal 18 Juni


2001 Pemerintah Daerah secara resmi menetapkan 12 Kecamatan
(atau yang sekarang telah dirubah menjadi Distrik) yang menjadi
bagian dari wilayah Kabupaten Mimika. Distrik tersebut adalah : Distrik
Mimika Baru, Kuala Kencana, Tembagapura, Mimika Timur, Mimika
Timur Jauh, Mimika Tengah, Mimika Barat, Mimika Barat Tengah,
Mimika Barat Jauh, Agimuga, Jila dan Jita

3.2 Letak Geograf

Kabupaten Mimika yang beribukota di Timika, terletak antara


134°31’-138°31’ Bujur Timur dan 4°60’-5°18’ Lintang Selatan. Memiliki
luas wilayah 19.592 km2 atau 4,75% dari luas wilayah Provinsi Papua.
Kabupaten ini memiliki 18 Distrik / Kecamatan. Distrik-distrik tersebut
yaitu Mimika Barat, Mimika Barat Jauh, Mimika Barat Tengah, Mimika
Timur, Mimika Timur Tengah, Mimika Timur Jauh, Mimika Baru, Kuala
Kencana, Tembagapura, Agimuga, Jila, Jita, Iwaka, Wania, Kwamki
Narama, Hoya, Alama, Amar.

Dari 18 distrik di Kabupaten Mimika, Distrik Mimika Barat memiliki


wilayah terluas yaitu 14,87% dan Distrik Kuala Kencana sebagai distrik
yang terkecil wilayahnya, yaitu hanya 2,61% dari keseluruhan wilayah
Kabupaten Mimika.

Wilayah Kabupaten Mimika memiliki topograf dataran tinggi dan


dataran rendah. Distrik yang bertopograf dataran tinggi adalah
Tembagapura, Agimuga, Jila dan Hoya. Distrik-distrik selain keempat
distrik tersebut merupakan distrik-distrik yang memiliki topograf
dataran rendah.
Distrik Mimika Baru, Kuala Kencana, Tembagapura, Jila, Hoya dan
Kwamki Narama adalah distrik yang tidak memiliki pantai. Sedangkan
Distrik Mimika Barat, Mimika Barat Tengah, Mimika Barat Jauh, Mimika
Timur, Mimika Timur Tengah, Mimika Timur Jauh, Agimuga, Jita dan
Amar sebagian wilayah-wilayahnya berbatasan dengan laut, sehingga
distrik -distrik ini memiliki pantai.

Gambar 3.1 Peta Kota Timka dan Lokasi Pekerjaan


DED REHABILITASI GEDUNG IBS
LAPORAN PENDAHULUAN

3.3 Luas dan kondisi geografs


Kabupaten Mimika yang beribukota di Timika, terletak antara
134°31’138°31’ Bujur Timur dan 4°60’-5°18’ Lintang Selatan. Memiliki
luas wilayah19.592 km² atau 4,75 persen dari luas wilayah Provinsi
Papua. Kabupaten inimemiliki 12 Distrik atau Kecamatan. Distrik-distrik
tersebut yaitu Mimika Barat,Mimika Barat Jauh, Mimika Barat Tengah,
Mimika Timur, Mimika Timur Tengah, Mimika Timur Jauh, Mimika Baru,
Kuala Kencana, Tembagapura,
Agimuga, Jila dan Jita. (Badan Pusat Statistik Kabupaten Mimika, 2013)
Kota Timika sangat strategis dan mempunyai daerah
Pertambangan,sehingga menjadi wilayah persinggahan dan lapangan
pekerjaan, serta memiliki peluang untuk dikembangkan sektor
perdagangan. Kedudukan Kota Timika berada pada jalur Perusahaan
tambang emas PT. Freeport Indonesia yang mendukung pertumbuhan
ekonomi. Kondisi yang stategis itu maka banyak pendatang dari
daerah-daerah lainnya untuk membuka usaha ataupun berkerja di Kota
Timika.
Tabel 3.2 Luas Wilayah Menurut Kecamatan

Distrik Luas (Km2) Persentase


1. Agimuga 2.198,56 10,00
2. Amar 1.801,50 8,19
3. Alama 365,92 1,66
4. Hoya 563,78 2,56
5. Iwaka 492,73 2,24
6. Jila 622,83 2,83
7. Jita 1.962,33 8,92
8. Kuala Kencana 860,74 3,91
9. Kwamki Narama 12,86 0,06
10. Mimika Barat 1.187,85 5,40
11. Mimika Barat Jauh 2.485,89 11,30
12. Mimika Barat Tengah 2.292,46 10,42
13. Mimika Baru 1.509,48 6,86
14. Mimika Tengah 526,67 2,39
15. Mimika Timur 290,48 1,32
16. Mimika Timur Jauh 2.035,36 9,25
17. Tembagapura 2.586,86 11,76
18. Wania 197,32 0,90
Mimika 21.693,51 100,00
DED REHABILITASI GEDUNG IBS
LAPORAN PENDAHULUAN
3.4 Topograf

Kabupaten Mimika memiliki luas sekitar 20.039 km² atau


4,75% dari luas wilayah Provinsi Papua dengan topograf
dataran tinggi dan rendah.
Kabupaten Mimika sebelah Utara berbatasan dengan
Kabupaten Paniai, Kabupaten Deiyai dan Kabupaten Puncak
Jaya, sebelah Selatan dengan Laut Arafuru, sebelah Timur
dengan Kabupaten Asmat dan Kabupaten Nduga, sedangkan
sebelah Barat dengan Kabupaten Kaimana.

Kabupaten Timika dibagi menjadi 12 distrik, yaitu:

11

Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Mimika
DED REHABILITASI GEDUNG IBS
LAPORAN PENDAHULUAN

Tabel 3.3 Kondisi Topografi Kota Manado[

Kemiringan
Keadaan Tanah Luas (Ha) %
(%)

Dataran Landai 0-8 5.292,17 38,04

Berombak 8 - 15 6.946,18 44,17


Berombak 15 - 40 902,67 5,74
Berbukit
Bergunung > 40 1.894,98 12,05
Jumlah 15.726,00 100,00
Sumber : Manado Dalam Angka, 2010

Kondisi topograf dan geomorfologinya merupakan bagian dari


gugusan pegunungan, perbukitan, lembah dan sungai yang berada
di daratan Minahasa. Bagian utara bermorfologi berbukit sampai
bergunung dengan puncak tertinggi Gunung Tumpa, 610 m . Di
bagian

12
DED REHABILITASI GEDUNG IBS
LAPORAN PENDAHULUAN
timur umumnya bergelombang dengan morfologi landai sampai
curam, dan mendekati bagian tengah kota, morfologi semakin
landai dan rata. Pada bagian selatan, punggung-punggung bukit
semakin melebar dan menjalar lebih panjang. Topograf kota
Manado bervariasi antara 0 % hingga lebih dari 40 % yang secara
keseluruhan 94,53% terletak pada ketinggian 0-240 m dpl.

Selain itu Manado dialiri oleh banyak sungai yang umumnya


mengalir dari wilayah perbukitan dan bermuara di teluk Manado,
antara lain sungai Tondano, sungai Tikala, sungai Bailang, sungai
Sario, dan sungai Malalayang. Sungai Tondano berhulu di danau
Tondano di kabupaten Minahasa dan bergabung dengan sungai
Tikala di tengah kota sebelum bermuara di Teluk Manado. Saat ini
keberadaan sungai Tondano dimanfaatkan dan dikelola oleh PT Air
Kota Manado sebagai salah satu sumber air bersih.

Kondisi topograf dan morfologi seperti itu menyebabkan


pertumbuhan dan perkembangan kota memanjang mulai dari
kawasan pesisir pantai utara sampai pesisir pantai selatan yang
kemudian membentuk pola pertumbuhan kota seperti daun pepaya.
Permukiman tumbuh tidak merata pada seluruh bagian kota, tapi
mengelompok secara memanjang pada kawasan yang memiliki
topograf datar yang menyusup diantara kawasan perbukitan
berlereng cukup tinggi. Limitasi fsik ini menyebabkan pemerintah
kota menempuh kebijakan pengembangan kota dengan cara
reklamasi pantai untuk mendukung perkembangan kota dengan
berbagai kegiatannya.

Adanya kegiatan reklamasi pantai yang dimulai tahun 1995,


menjadikan wilayah daratan bertambah kurang lebih 67 hektar dari
luas yang ada yaitu 157,26 km2.

13
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN

3.5 Geologi
Kota Manado mempunyai 3 wilayah pulau yang berpenghuni, yaitu
Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken dan Pulau Siladen dimana garis
pantai Kota Manado sepanjang 57,09 km terdiri dari garis pantai di
Wilayah Daratan 24,91 km dan 32,18 km garis pantai di Pulau
Bunaken, Manado Tua, dan Siladen. Adapun luas dan panjang garis
pantai dari masing-masing pulau dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel. 3.4 Nama Pulau, Luas, dan Panjang Garis Pantai


Panjang Garis
Pulau Luas (ha)
Pantai (km)
Manado Tua 1.028,27 12,174
Bunaken 804,56 17,079
Siladen 49,48 2,928
Sumber : Bappeda Kota Manado, Tahun 2009

Pulau Manado Tua Memiliki Luas Wilayah terbesar yaitu 1.028,27 ha


dengan panjang garis pantai 12,174 km, Pulau Bunaken 804,56 ha
dan memiliki garis pantai terpanjang yaitu 17,079 km serta Pulau
Siladen dengan luas wilayah terkecil 49,48 ha dan garis pantai
2,928 km.

Tipe iklim, Kota Manado termasuk sub tipe iklim Am (hujan tropika).
Pada musim penghujan jumlah hujan cukup besar, sehingga meskipun
ada musim kering (kemarau) yang pendek sub soil tidak mengalami
kekeringan. Berdasarkan tipe hujan menurut Schmidt dan Ferguson,
Kota Manado termasuk tipe hujan golongan A (sangat basah). Curah
hujan rata-rata tahunan 3.187 mm, sedangkan temperatur udara rata-
rata tahunan 25 – 27 celcius. Kecepatan rata-rata bulanan 20
MJ/m/hari. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Juli s/d
September, sedangkan musim hujan pada bulan Oktober s/d Juni. Tapi

14
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN
kadang-kadang terjadi perubahan-perubahan musim, seperti pada
tahun-tahun kering dan ini sesuai dengan sifat hujan didaerah dekat
khatulistiwa, yaitu hampir tidak ada perbedaan yang jelas antara
musim kemarau dan musim hujan.Kota Manado termasuk sub tipe
iklim Am (hujan tropika).

Jumlah hujan dalam musim hujan sangat besar, sehingga meskipun


ada musim kemarau yang pendek, sub-soil tidak mengalami
kekeringan. Kota Manado termasuk wilayah dengan tipe hujan
golongan sangat basah, rata-rata 3.187mm/tahun dengan
kelembaban udara relatif tinggi, pada tahun 2006 rata-rata berkisar
antara 75% pada bulan Juni sampai 92% pada bulan Desember.
Suhu udara pada siang hari rata-rata 29,40 – 32,20 C dan pada
malam hari rata-rata 21,60 – 23,20 C. Suhu udara maksimum pada
bulan September (32,20 C) dan suhu udara minimum pada
September-Oktober (21,60 C). Kelembaban udara relatif tinggi
dengan rata-rata berkisar antara 75% pada bulan Juni sampai 92%
pada bulan Desember. Kecepatan angin rata-rata bulanan 2,26 knot
dan radiasi matahari rata-rata bulanan 20.0 MJ/m/hari. Musim
kemarau biasanya terjadi pada bulan Juli sampai dengan bulan
September, dan untuk musim hujan pada bulan Oktober sampai
dengan bulan Juni.

15
DED REHABILITASI GEDUNG IBS
LAPORAN PENDAHULUAN

BAB IV
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

4.1 Pendekatan
Penanganan pelaksanaa n pe ke rjaan pera nc angan akan dibuat
seoptimal mungkin dengan memper tim bangkan faktor - faktor
rekonomis , luwes ,nyaman dan fu ngsional .Selain itu juga
mempertimbangkan efsiensi pelaksanaan pembangunan,
penggunaan maupun pemeliharaan.

4.2 Metode Perencanaan


Untuk menghasilkan produk pekerjaan yang baik dan
berkwalitas maka Tim Konsultan akan menerapkan metode
pekerjaan berupa “design-sistimatis” yakni:

FEED-BACK FEED-BACK FEED-BACK

DATA ANALISIS SINTESIS EVALUASI

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4

Tahap 1 DATA
Data yang dibutuhkan pada saat ini adalah Gambar DED
Existing. Data ini merupakan hal yang mutlak harus ada. Tim
Konsultan akan melihat kembali ketika Kantor Kelurahan
dioperasikan pada saat pertama-kalinya. Dengan
mempelajari DED Eksisting akan diperoleh gambaran awal
bagaimana

16
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN
Bangunan Gedung ini direncanakan. Setelah Data DED
Eksisting diperoleh, dilakukan survey awal berupa
mempelajari perubahan-perubahan yang telah terjadi.
Perubahan ini dapat berupa pengembangan ruang,
penambahan dinding pemisah, pertambahan jumlah staf-
karyawan, pertambahan meubelair, penambahan sistem
utilitas seperti AC, Plumbing, dll. Survey ini dilaksanakan
secara detail dengan merekam semua perubahan. Setelah
survey awal dilaksanakann, berdasarkan data survey awal
dilaksakan survey terstruktur.

Survey terstruktur dilaksnakan sesuai dengan lingkup


pekerjaan.
- Survey Plumbing
a. Plumbing Air Bersih adalah plumbing PDAM, Reservoir
atau Deep Whell dan seluruh sistemnya baik diluar
gedung maupun didalam gedung. Survey Plumbing Air
bersih adalah melakukan pendataan system sirkulasi
air, pipa dan dimensi, kerusakan sistem maupun
komponen dan penyebab kerusakan, stop kran, mata-
kran, meter, dsb.
b. Plumbing Air Kotor adalah semua perpipaan yang
menyalurkan air kotor kedalam tangki-septik. Semua
sistem plumbing air kotor dideteksi kembali terutama
kerusakan yang terjadi serta penyebab kerusakan
tersebut. Semua type dan dimensi pipa didata
termasuk kapasitas tangki-septik dan perletakan
tangki-septiknya.
c. Plumbing Air Hujan adalah semua perpipaan yang
menyalurkan air-hujan dari atap sampai dengan riool-
kota. Data yang dibutuhkan adalah sistem distribusi air
serta type dan dimensi pipa. Kerusakan dan penyebab
kerusakan.
17
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN
d. Plumbing Air Conditioning System berupa perpipaan
yang digunakan pada System AC Sentral. Pipa-pipa AC
hanya pada Sistem AC sentral yang menggunakan
„Chilled Water System‟. Pipa-pipa ini adalah yang
menyalurkan air dari condensor ke cooling tower
pulang-pergi dan yang menyalurkan refrigerant dari
condensor ke evaporator pulang-pergi
- Survey Mekanikal Elektrikal
a. Jaringan Listrik seluruh bangunan. Data yang
diperlukan adalah sistem distribusi listrik, type dan
jenis sirkuit box, stop-kontak, titik lampu, type dan
daya lampu ( jenis fting, fxture dan mata lampu),
aarde, alat-alat listrik yang digunakan seperti
refrigerator, komputer, printer, televisi, dll dalam
setiap unit ruang.
b. Jaringan Air Conditioning System dimana data yang
dibutuhkan adalah Type Mesin AC (central AC, Air
Handling Unit, Portable AC, AC Split, AC Window,
Kapasitas (Btuh, Ton, PK), ducting (supply duct dan
return duct), difuser, dll. Perlu dilihat apakah sistemnya
berjalan atau down penyebab kerusakan dan kondisi
daripada mesin AC yaitu kompresor-condensor,
evaporator, dll.
Data-data yang diperoleh dikaji secara spasial dan
komprehensif dan selanjutnya dikompilasikan dan bila
mungkin di tabulasikan. Data-data ini merupakan fresh-
data yang akan dianalisis pada Tahap 2.

Tahap 2 ANALISIS
Dalam tahap ini, tenaga ahli yang telah direkrut dan di
tugaskan akan melaksanakan kajian baik teoritis maupun
perhitungan. Kajian dapat berupa kajian sederhana ataupun

18
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN
kajian mendalam. Misalnya dalam penetapan System AC.
Setelah ruangan-runagan dikaji berdasarkan fungsi dan telah
ditemukan zoning penghawaan maka penentuan AC dapat
secara sederhana yaitu 500 Btuh per 1 M2. Sehingga sebuah
ruangan dengan luas 9 M2 (3M x 3M) akan membutuhkan 9 x
500 Btuh = 4500 Btuh. 1 PK setara dengan 9000 Btuh maka
untuk ruangan tersebut dibutuhkan AC ½ PK. Cara lain yang
lebih mendalam untuk menghitung kebutuhan AC ruangan
tersebut adalah dengan melakukan „Cooling Load Calculation‟.
Cooling Load ini dihitung dengan mempelajari kebutuhan
pendinginan ruang misalnya Ruang Kerja 9M 2 itu akan
dikondisikan dalam rentang waktu Jam 09.00 s/d 15.30 (6 Jam
30 Menit) maka dihitunglah sensible heat load dan laten heat
load secara satu persatu yaitu:
- Sensible Heat Load
Solar Heat Load yang mengalir melalui jendela (kaca
atau non kaca)
PanaS transmisi yang mengalir melalui bidang opaque
seperti dinding, beton, kayu, dll
Outside-Air yang mengalir kedalam ruangan melalui
ventilasi maupun infltrasi pada lubang-lubang kecil
seperti lubang kunci, celah pintu, dsb.
Internal Heat berupa panas tubuh manusia, alat-alat
listrik seperti refrigerasi (kulkas) dan setrerika, lampu
pijar, alat-alat rumah tangga seperti kompor,
- Latent Heat Load
Uap air pada panas tubuh manusia
Kandungan air pada udara yang masuk melalui
ventilasi dan infltrasi
Kandungan air dalam udara yang dihasilkan dari proses
memasak

19
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN
Semua data diperhitungkan kedalam OTTV dan diproses
dengan perhitungan Cooling Load sampai menemukan
berapa Btuh yang diperlukan selama waktu pengkondisian
tersebut. Dalam tahap analisis akan terjadi usulan-usulan
terhadap pengunakan utilitas baik plumbing maupun
mekanikal-elektrikal serta pengujian system melalui
perhitungan-perhitungan. System yang terbukti baik serta
komponen system yang dapat diandalkan telah tersedia,
maka Tim Konsultan akan melaksanakan uji-coba dengan
sistem sampel. Bila hasilnya positif maka akan disusunlah
data-data hasil analisis yang akan dibawa dalam Tahap 3-
Sintesa.

Apabila dalam tahap analisis ini terjadi stagnan dan


diperlukan data-data tambahan maka dilkasankanlah
prosedur feet-back. Feet-back adalah proses untuk
memenuhi kekurangan-kekurang yang ada pada saat survey
yaitu dengan melakukan resurvey sesuai kebutuhan analisis
data.

Tahap 3 SINTESA
Tahap 3 ini, diharapkan hasil dari setiap unsur pekerjaan
sudaah ada sebagai berikut:
- System Plumbing baik Plumbing Air Bersih, Plumbing
Air Kotor, Plumbing Air Hujan dan Plumbing AC berupa
Eksisting dan Usulan lengkap dengan desain dimensi
spesifkasi teknis dan estimasi biayanya.
- System kelistrikan eksisting dan usulan lengkap dengan
spesifkasi teknis dan estimasi biaya.
- System AC baik eksisting maupun usulan lenhgkap
dengan spesifkasi teknis dan estimasi biaya.
20
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN
Dengan data-data ini, prosedur sintesa dilakukan kedalam
gambar bangunan. Semua system usulan di plot kedalam
drawings dan dikaji kembali secara keseluruhan.

Bila dalam proses sintesa terdapat kesalahan atau tidak


sinkron data dengan aplikasinya, maka dilakukan feetback ke
Tahap Analisis. Hal-hal yang tidak sinkron di analisis kembali
sampai ketemu dengan hasil.

Tahap 4 EVALUASI
Tahap evaluasi adalah tahap dimana semua hasil sintesis
telah terplot kedalam gambar rencana. Tahap evaluasi adalah
melakkan ujicoba keseluruhan. Dengan mengsimulasikan
misalnya listrik dinyalakan, AC dihidupkan, plumbing dicoba
dengan mengalirkan air dan dilakukan pengukuran. Suhu
ruangan diukur dengan thermometer bola kering dan bola
basah. Suhu permukaan bidang diukur dengan thermometer
infra merah. STP dioperasikan dan dilihat apakah dapat
berfungsi dengan benar. Tahap ini dilaksanakan setelah
selesai konstruksi. Khusus dalam pekerjaan konsultan
evaluasi dilaksanakan dengan cara memperoleh second-
opinion misalnya dengan presentasi dan seminar.

21
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN

BAB V
SURVEY AWAL DAN IDENTIFIKASI PEKERJAAN

5.1 Survey Teknis


Survey telah dilaksanakan dalam bentuk pengukuran fsik
dan didokumentasikan sebagai “FOTO 0 %” :

Dokumentasi Survey
KANTOR LURAH BATUKOTA

Bag
ian
Dep
an
Kan
an
Kan
tor
Lur
ah

Tangga Naik Ke
Lantai 2
22
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN

Balok-
Kolom
dan
Rangk
a
Atap
serta
Dindi
ng
Bata

Balok-
Kolom
dan
Rangk
a
Atap
serta
Dindi
ng
Bata
Kolom

23
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN

KANTOR LURAH TITIWUNGEN

Bagian Samping
Bangunan

Bagian Depan

Bagian Belakang

24
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN

Bagian Samping

Balok dan Dinding

KANTOR LURAH MAHAKERET TIMUR

Tampak Muka

25
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN

Detail
Tampak Muka

Tampak Samping

Jendel
a
Alumi
nium
Kaca
26
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN

Interior

KANTOR LURAH PAAL 4

Bagian Muka dan


Pilar-Pilat

Bagian Muka dan


Pilar-Pilat

27
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN

Bagian Muka dan


Pilar-Pilat

Bagian Samping

Interior, Balok
Kolom dan Pintu

28
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN
KANTOR LURAH SARIO TUMPAAN

Bagian Muka dan


Kolom-Kolom

Strukt
ur
Bangu
nan
Saja

Strukt
ur
Bangu
nan
Saja
29
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN

Balok Kolom dan


Tangga

Bagian Samping

Plat Lantai 2

30
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN
KANTOR LURAH TUMINTING

Hanya Struktur
Bangunan

Hanya Struktur
Bangunan

Hanya Struktur
Bangunan

31
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN

Hanya Struktur
Bangunan

Hanya Struktur
Bangunan

Hanya Struktur
Bangunan

32
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN
KANTOR LURAH WENANG UTARA

Memeriksa
Tangga

Memeriksa
Tangga

Void jendela

33
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN

Plat Lanai 2

Interior

Plat Lanai 2

34
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN

KANTOR LURAH ALUNG BANUA - BUNAKEN

Tampak Depan

Tampak Depan

Tampak Depan

35
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN

Tampak Samping

Tampak Samping

Tampak Samping

36
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN

KANTOR LURAH ALUNG BANUA - BUNAKEN

*Interior

Celah bangunan

Celah bangunan

37
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN

5.2 Gambar Eksisting

A. Kelurahan Alung Banua Kecamatan Bunaken

Gambar 3.1 Denah Bangunan

B. Kelurahan Batu Kota

Gambar 3.5 Denah Lantai 1 dan lantai 2

38
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN
C. Kelurahan Mahakeret Timur

Gambar 3.12 Denah dan Rencana Sanitasi

D. Kelurahan Malalayang Timur

Gambar 3.17 Denah dan Rencana Lantai Keramik

39
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN

E. Kelurahan Paal IV

Gambar 3.24 Denah Lantai 1 dan Lantai 2

E. Kelurahan Sario Tumpaan

Gambar 3.32 Denah dan Rencana Atap

40
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN
F. Kelurahan Titiwungen Selatan

Gambar 3.40 Denah

G. Kelurahan Tuminting

Gambar 3.46 Site Plan dan Denah

41
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN

H. Kelurahan Wenang Utara

Gambar 3.53 Denah Lantai 1 dan Lantai 2

42
DED REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG KANTOR
LAPORAN PENDAHULUAN

BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Demikian keseluruhan isi laporan pendahuluan ini kiranya

dapat diterima oleh Pihak Satuan kerja dan PPK di Dinas PU

Kota Manado

6.2 Saran

Apa yang telah ditugaskan sangat bernilai, kiranya pekerjaan

selanjutnya dapat kami laksanakan dengan lebih baik.

43

Anda mungkin juga menyukai