Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Laporan Akhir
BAB I
PENDAHULUAN
I-1
SID Pengendalian Banjir ROB (Pasang) Belawan Kota Medan
Laporan Akhir
pelayaran untuk tempat berlabuh, berolah gerak, dan melakukan aktivitas bongkar
muat kapal – kapal.
Kota Belawan terletak diantara 2 (dua) muara sungai, yaitu Sungai Belawan
dan Sungai Deli dan terdapat Pelabuhan Belawan yang merupakan pelabuhan
terbuka untuk perdagangan internasional, regional dan nasional.
Sebagian besar daerah yang dekat ke tepi sungai/pantai kerap tergenang
banjir akibat adanya pasang (banjir ROB) rata-rata 0-30 cm, dan pada saat pasang
besar (pasang perdani) setinggi 50-60 cm, yang sering kali melumpuhkan
perekonomian masyarakat kawasan Medan Utara adalah bagian yang
berbatasan dengan laut yang terdiri dari: Kecamatan Medan Belawan dan
Kecamatan Medan Labuhan, kedua kecamatan tersebut sangat rentan terhadap
banjir pasang (ROB) dan pesat pertumbuhannya. Untuk mengantisipasi banjir yang
terjadi akibat dari banjir ROB dan banjir yang diakibatkan oleh banjir sungai di
kawasan Medan Utara perlu membuat suatu cara bagaimana untuk menanggulangi
banjir ROB agar daerah tersebut dapat dikembangkan lebih baik, sehingga Balai
Wilayah Sungai Sumatera II Perencanaan dan Program bermaksud akan
melakukan kegiatan SID pengendalian banjir ROB (pasang) kota Belawan pada
TA. 2014.
1.3 SASARAN
I-2
SID Pengendalian Banjir ROB (Pasang) Belawan Kota Medan
Laporan Akhir
I-3
SID Pengendalian Banjir ROB (Pasang) Belawan Kota Medan
Laporan Akhir
2. Survey Hidrometri
Survey hidrometri dilakukan untuk mengukur penampang sungai yang
mempunyai bentang yang cukup lebar/muara. Pengukuran penampang
sungai diikatkan ke titik Benchmark terdekat.
I-4
SID Pengendalian Banjir ROB (Pasang) Belawan Kota Medan
Laporan Akhir
I-5
SID Pengendalian Banjir ROB (Pasang) Belawan Kota Medan
Laporan Akhir
I-6
SID Pengendalian Banjir ROB (Pasang) Belawan Kota Medan
Laporan Akhir
pengambilan sampel air. Sampel air yang didapat, disimpan dalam botol
plastik untuk di tes di laboratorium.Dalam pengambilan sampel air, terdapat
dua metoda pengambilan yaitu grab sample dan composite sample. Grab
sample adalah pengambilan sampel dilakukan dengan sekali ambil pada
kedalaman tertentu. Sementara composite sample adalah pengambilan
sampel pada kedalaman air yang berbeda dan kemudian digabung
menjadi satu sampel. Pengambilan contoh sedimen suspensi dilakukan
pada kedalaman yang sama dengan pengukuran arus.
Sementara itu, pengambilan sampel sedimen dasar menggunakan satu
unit grabber. Grabber dengan kondisi “mulut” terbuka diturunkan
dengan mengulur tali hingga membentur tanah dasar. Saat tali ditarik
kembali, secara otomatis mulut grabber akan menggaruk material di
bawahnya hingga tertutup. Dengan demikian grabber yang telah memuat
material dasar ditarik ke atas. Sampel material dasar tersebut dimasukkan
ke dalam wadah plastik yang diberi tanda untuk dites di laboratorium.
4. Pengukuran Arus
Tujuan pengukuran arus adalah untuk mendapatkan besaran kecepatan
dan arah arus yang akan berguna dalam penentuan sifat dinamika perairan
lokal. Pengukuran arus dilakukan dengan currant meter pada beberapa lokasi
dimana arus mempunyai pengaruh penting.
I-7
SID Pengendalian Banjir ROB (Pasang) Belawan Kota Medan
Laporan Akhir
I-8
SID Pengendalian Banjir ROB (Pasang) Belawan Kota Medan
Laporan Akhir
I-9
SID Pengendalian Banjir ROB (Pasang) Belawan Kota Medan
Laporan Akhir
I-10
SID Pengendalian Banjir ROB (Pasang) Belawan Kota Medan
Laporan Akhir
I-11
SID Pengendalian Banjir ROB (Pasang) Belawan Kota Medan
Laporan Akhir
I-12
SID Pengendalian Banjir ROB (Pasang) Belawan Kota Medan
Laporan Akhir
I-13
SID Pengendalian Banjir ROB (Pasang) Belawan Kota Medan
Laporan Akhir
I-14
SID Pengendalian Banjir ROB (Pasang) Belawan Kota Medan
Laporan Akhir
I-15
SID Pengendalian Banjir ROB (Pasang) Belawan Kota Medan
Laporan Akhir
I-16
SID Pengendalian Banjir ROB (Pasang) Belawan Kota Medan
Laporan Akhir
I-17
SID Pengendalian Banjir ROB (Pasang) Belawan Kota Medan
Laporan Akhir
I-18
SID Pengendalian Banjir ROB (Pasang) Belawan Kota Medan
Laporan Akhir
I-19
SID Pengendalian Banjir ROB (Pasang) Belawan Kota Medan
Laporan Akhir
1. Penyondiran
I-20
SID Pengendalian Banjir ROB (Pasang) Belawan Kota Medan
Laporan Akhir
2. Pemboran Tangan
Untuk pemboran ini digunakan peralatan bor tanah yang ringan, dan
dapat dioperasikan dengan tangan untuk mengambil contoh tanah
dari lubang bor. Alat itu dipakai cocok untuk menyelidiki lempung
lunak sampai teguh dan hanya dapat dipakai sampai kedalaman 10 m.
Diameter lubang bor berkisar antara 12 sampai 15 cm, sehingga contoh
tanah mudah diambil. Pendiskrifsian tanah dituangkan dalam grafik
pemboran.Dianjurkan untuk menggunakan bor tangan setelah percobaan
penetrasi statik selesai. Pemboran dilakukan sebanyak 10 Titik.
Patok Penanda
I-21
SID Pengendalian Banjir ROB (Pasang) Belawan Kota Medan
Laporan Akhir
menembus atas dan bawah beton. Di atas patok beton diberi tandan
nomor sondir atau hand auger.
Persyaratan Teknis
I-22
SID Pengendalian Banjir ROB (Pasang) Belawan Kota Medan
Laporan Akhir
Analisis dan detail desain yang dilakukan antara lain sebagai berikut :
I-23
SID Pengendalian Banjir ROB (Pasang) Belawan Kota Medan
Laporan Akhir
I-24
SID Pengendalian Banjir ROB (Pasang) Belawan Kota Medan
Laporan Akhir
I-25
SID Pengendalian Banjir ROB (Pasang) Belawan Kota Medan
Laporan Akhir
NO
URAIAN UKURAN JUMLAH (SET)
.
1. LAP.BULANAN A4 21.00 A4 3
2 LAP.BULANAN A4 21.00 A4 3
3 LAP.PENDAHULUAN A4 5
4 LAP.HIDROLOGI/HIDROMETRI A4 3
5 LAP. GEOLOGI/MEKTAN A4 3
6 LAP. PENGUKURAN A4 3
7 LAP. PERTENGAHAN A4 5
8 SPESIFIKASI TEKNIS A4 3
9 METODE PELAKSANAAN A4 3
12 LAP. AKHIR A4 5
13 GAMBAR A.3 A3 3
14 SOFTCOPY (EXTERNALDIST) GB 1
15 FOTO DOKUMENTASI 1 1
I-26
SID Pengendalian Banjir ROB (Pasang) Belawan Kota Medan
Laporan Akhir
Waktu pelaksanaan yang diperlukan 210 (dua ratus sepuluh puluh) hari
kalender. Jadwal pelaksanaan dapat dilihat pada bagian lampiran.
I-27