OR
PLTMH OKLIP
DISTRIK OKLIP KABUPATEN
PEGUNUNGAN BINTANG
2023
-
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
KATA PENGANTAR
Laporan Nota Desain PLTMH OKLIP ni disusun dengan memperhatikan potensi sumber daya
yang ada dalam pemanfaatan energi terbarukan. Hal ini sejalan dengan kebijakan
pemerintah dalam pemanfaatan sumber energi terbarukan untuk mengurangi pembangkit
listrik berbahan bakar fosil.
PLTMH OKLIP terletak di Distrik Oklip, Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua
Pegunungan yang memanfaatkan aliran dari Sungai Oklip. Memperhatikan potensi
pembangunan PLTMH diharapkan dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di
daerah sekitarnya dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang sampai saat ini
masih terkendala oleh sistem kelistrikan yang belum terlayani secara maksimal.
Demikian laporan studi ini disusun agar dapat memenuhi tujuan dan sasaran pembangunan
PLTMH OKLIP di Kabupaten Pegunungan Bintang – Provinsi Papua Pegunungan.
i
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR TABEL.......................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................iv
LAMPIRAN ...........................................................................................................v
Bab 1.PENDAHULUAN..........................................................................................1
ii
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
3.1 Umum.....................................................................................................30
3.5 Intake......................................................................................................46
3.6 Waterway................................................................................................47
3.7 Headpond................................................................................................49
3.8 Tailrace...................................................................................................51
iii
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
iv
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
DAFTAR TABEL
v
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1-6 Peta Jenis Tanah Distrik Oklip Kabupaten Pegunungan Bintang..............17
Gambar 3-1 Skematisasi Sungai Oklip PLTMH OKLIP pada kondisi Eksisting...............36
Gambar 3-2 Harga-harga Koefisien Co untuk Bendung Ambang Bulat sebagai Fungsi
Perbandingan H1/r...............................................................................39
Gambar 4-1 Gaya angkat pada bangunan yang dibuat di atas pondasi buatan...........56
Gambar 4-2 Contoh Aliran Di Bawah Dam Pasangan Batu Pada Pasir.........................57
vi
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Bab 1. PENDAHULUAN
Dalam rangka meningkatkan penyediaan tenaga listrik di Indonesia serta dalam usaha
mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak, batu bara dan gas, pemerintah
melalui PT. PLN (Persero) mempunyai program untuk meningkatkan pembangunan
pembangkit tenaga listrik alternatif non minyak antara lain dengan memanfaatkan potensi
sumber daya alam air sungai yang banyak tersedia di seluruh Indonesia.
Dengan semakin minimnya cadangan minyak bumi di Indonesia, maka pemanfaatan energi
alternatif non migas harus ditingkatkan. Hal tersebut diharapkan dapat mengurangi laju
pengerukan sumber daya energi tak terbarukan khususnya minyak bumi dan gas bumi.
Dari sisi lain upaya tersebut diharapkan mampu untuk mempertahankan kualitas lingkungan,
hal tersebut berkaitan dengan “Protocol Kyoto". Dalam protokol tersebut disepakati untuk
mereduksi kerusakan lingkungan, terutama pencemaran udara akibat penggunaan bahan
bakar fosil. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka pemanfaatan sumber energi primer
yang dapat diperbaharui layak didorong dan hal tersebut tertuang pada Kebijakan Energi
Nasional (KEN). Dalam hal ini, pemanfaatan sumber energi primer terbarukan mulai
digalakkan dengan dilakukannya pembangunan PLTMH baru.
Sasaran utama pembangunan PLTMH adalah untuk memanfaatkan sumber daya alam
terbarukan (renewable energy) yang tersedia sebagai salah satu usaha menghemat BBM
dan meningkatkan devisa. Dan juga pembangunan PLTMH ini dilaksanakan terkait dengan
program CDM (Clean Development Mechanism), di mana akan diperoleh tambahan
penerimaan dari program penurunan emisi dan sertifikatnya. Salah satu upaya pemanfaatan
tersebut adalah mengoptimalkan potensi sumber daya air yang ada di Kabupaten
Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan.
1
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
2
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Distrik Oklip terdiri dari 7 kampung yaitu Kampung Oklip, Kampung Okhim,
Kampung Oktem, Kampung Ktumi, Kampung Okamin, Kampung Okbumul
dan Kampung Komok. Jumlah penduduk Distrik Oklip tahun 2023 adalah
sebagai berikut :
3
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
2 Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022 jumlah
penduduk Kabupaten Pegunungan Bintang adalah 78.466 dengan
kepadatan 5 jiwa/km2 dan laju pertumbuhan 0,38%. Dilihat dari struktur
umur, penduduk di Kabupaten Pegunungan Bintang dapat dikategorikan
sebagai penduduk usia muda dengan umur antara 0 – 14 tahun yang
berjumlah 25.033 jiwa. Persentase terbesar terdapat pada kelompok umur
4
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
5
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
subsisten menjadi pola tani yang berorientasi pasar (ekonomis dan nilai
tambah).
Provinsi Papua terdiri dari 36 Kabupaten dan 1 Kotamadya, dengan sebaran lokasi
ibukota nya saling berjauhan. Pasokan listrik menggunakan sistem 20 kV dan masih
isolated, sebagian lagi menggunakan jaringan tengan rendah 220 Volt langsung ke
beban. Selain itu masih terdapat beberapa ibukota Kabupaten yang belum
mendapatkan layanan listrik dari PLN. Sistem kelistrikan isolated yang berbeban
diatas 1 MW ada 8 sistem yaitu sistem Jayapura, Genyem, Wamena, Timika,
Merauke, Nabire, Serui dan Biak. Selain itu, terdapat sistem kelistrikan isolated yang
beban puncak < 1 MW (listrik pedesaan) tersebar di 53 lokasi.
Beban puncak seluruh sistem kelistrikan ( non coincident) di Provinsi Papua sekitar
141 MW dan dipasok dari pembangkit-pembangkit jenis PLTD, PLTS dan PLTM.
Energi listrik disalurkan melalui jaringan tengan menengah (JTM) 20 kV dan jaringan
tegangan rendah (JTR) 400/231 Volt. Sistem kelistrikan Jayapura merupakan sistem
terbesar di antara kedelapan sistem kelistrikan di Provinsi Papua, sebagaimana
diberikan dalam table dibawah ini.
Peta sistem kelistrikan di Provinsi Papua seperti pada gambar di bawah ini
6
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
2 Kondisi ekonomi Provinsi Papua dalam lima tahun terakhir tumbuh lebih baik
disbanding sebelumnya yaitu rata-rata diatas 7% per tahun. Sektor
pertambangan dan penggalian, perdagangan, hotel dan restoran serta sektor
jasa-jasa lainnya mempunyai kontribusi yang dominan mencapai hampir 78%.
Kondisi ekonomi yang cukup baik ini akan berdampak pada tingginya
konsumsi listrik di Provinsi Papua.
3 Pelanggan PLN masih didominasi oleh kelompok rumah tangga dengan
konsumsi sekitar 56% terhadap total penjualan listrik pertahunnya.
Mengingat kondisi pasokan listrik yang terbatas dan geografi yang cukup sulit
sehingga saat ini kebutuhan energi listrik belum seluruhnya dapat terpenuhi.
4 Memperhatikan data penjualan tenaga listrik PLN dalam lima tahun terakhir
dan mempertimbangkan potensi pertumbuhan ekonomi regional,
pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan ratio jumlah rumah tangga
berlistrik PLN, maka proyeksi kebutuhan listrik 2016–2025 dapat dilihat pada
Tabel 1-1.
7
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
8
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
PLTMH OKLIP akan memanfaatkan Sungai Oklip sebagai sumber air bagi
pembangkitan dan terletak pada Kompleks Perbukitan yang merupakan daerah aliran
sungai bagian tengah dari sungai-sungai tersebut di atas. Oleh karena itu kerusakan
hutan tutupan di daerah ini sangat berpengaruh terhadap keadaan hidrologi daerah
bawah. Pada umumnya pola drainase di kawasan ini masih dendritik. Pada garis
besarnya sebagian hutan tutupan masih utuh namun masih terdapat enklaf-enklaf
pengalihan ke area pertanian sedangkan bahaya erosi mengarah daerah yang
berlereng curam.
Daerah peralihan merupakan daerah terendah tempat keluarnya air yang tertekan,
sehingga dibeberapa tempat banyak dijumpai mata air, terutama di kaki perbukitan.
Secara umum mempunyai pola drainase dendritik. Di daerah yang dekat dengan
9
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
dataran rendah, dimana bentukan lungur memanjang dijumpai pola drainase paralel/
subparalel. Daerah peralihan ini merupakan daerah paling intensif digunakan
penduduk setempat, baik untuk usaha pertanian, perkebunan maupun pemukiman.
Fluktuasi air daerah ini sangat tergantung ke daerah di atasnya.
Lokasi rencana PLTMH OKLIP berada pada ketinggian 200 m – 4000 m diatas
permukaan laut.
didominasi oleh kemiringan lereng yang lebih besar dari 30% dengan luas
7611 km2 atau sekitar 48% dari total luas wilayah Kabupaten Pegunungan
Bintang.
10
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
meter, pasir kedalaman 0,9 meter. Potensi galian didominasi oleh jenis bahan
galian golongan C dan tersebar hamper di seluruh wilayah Kabupaten
Pegunungan Bintang.
11
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Peta Geologi Lembar Oksibil, Irian Jaya yang disusun oleh U. Sukanta, S.
Wiryosujono dan A.S Hakim tahun 1995, yang semuanya merupakan pegawai
Pusat Penelitian Pengembangan Geologi. Data batuan yang berada di wilayah
lokasi Distrik Oklip, sebagai berikut :
1. Batuan sedimen mulai dari Karbon – Kapur sampai dengan Plistosen dan
batuan intrusif pada Plio – Pleistosen, sedangkan basement adalah batuan
metamorfik. Pembagian batuan dari selatan berupa batuan sedimen muda
2. Batuan beku intrusi terdiri dari diorit biotit, diorite hornblenda, monzodiorit,
monzodiorit kuarsa, monzonit, diorit kuarsa dan granit. Sebaran batuan beku
ini menempati sebagian besar daerah eksplorasi, yang menerobos kelompok
batuan sedimen yang lebih tua.
4. Satuan Batu pasir – Batu lempung, karakteristik satuan ini berwarna coklat
gelap sampai hitam, berlapis, sebagian mengandung karbonat dan fosil,
interbeded antara batulempung dan batupasir. Selain itu terdapat sisipan
napal dan batugamping dan intrusi diorit – monzodiorit. Satuan ini
diperkirakan berumur Kapur, termasuk dalam Formasi Kembelangan.
12
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Gambar 1-6 Peta Jenis Tanah Distrik Oklip Kabupaten Pegunungan Bintang
13
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
1.1 Umum
Data-data hidrologi yang berhasil dikumpulkan kemudian dianalisa dan dievaluasi,
digunakan sebagai masukan dalam pengkajian perhitungan hidrologi di lokasi
pekerjaan. Pengkajian pekerjaan hidrologi dimaksudkan untuk meninjau dan
melengkapi data akhir yang telah ada.
PLTMH OKLIP direncanakan memanfaatkan aliran Sungai Oklip dengan luas Daerah
Aliran Sungai (DAS) Oklip pada rencana bendung PLTMH adalah 12,97 km 2 dengan
panjang sungai utama 1,2 km.
Peta DAS PLTMH OKLIP dapat dilihat pada Gambar 2-1.
14
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Periode Pengumpulan
No Nama Stasiun Hujan
Data
1 BMKG Puncak Jaya 2011 – 2020
Selain data curah hujan, dilakukan juga pengumpulan data klimatologi berupa
kecepatan angin, lamanya penyinaran matahari, suhu udara dan kelembaban
udara.
Stasiun iklim yang digunakan pada analisa ini dapat dilihat pada Tabel 2-2.
Periode Pengumpulan
No Nama Stasiun Iklim
Data
1 BMKG Puncak Jaya 2008 - 2011
15
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
b. Jika tidak tersedia data debit, atau jika ternyata data debit yang ada hanya
mencakup kurang dari 10 tahun, maka perkiraan potensi sumber daya air
dilakukan berdasarkan data curah hujan, iklim dan kondisi DAS dengan
menggunakan model hujan-aliran (rainfall-runoff model) dimana dalam
pekerjaan ini model yang akan digunakan adalah Nreca yang dikembangkan
oleh Crawford. Dengan menggunakan data pos duga air yang relatif
berdekatan, maka parameter model dapat diperkirakan dengan cara kalibrasi,
selanjutnya parameter tersebut digunakan untuk mengubah data hujan
menjadi debit di DAS studi.
Tahun Hari Ch ( mm/hr ) Kelembaban ( % ) kec. Angin rata-2 ( m/s ) Tempr.rata-2( C ) Pnr. Mathr ( /hr )
2011 1 16.23 86.94 1.435 21.585 1.0146
2011 2 5.43 86.31 1.075 21.875 1.0895
2011 3 0.15 82.12 0.93 21.805 1.2207
2011 4 22.34 83.81 1.26 21.565 1.2196
2011 5 2.05 87.75 1.73 20.17 0.8634
2011 6 29.44 82.5 1.26 21.485 1.1659
2011 7 4.17 90.81 1.465 21.675 1.1898
2011 8 1.25 91.44 1.71 21.39 1.046
2011 9 5.1 93.06 1.865 19.59 0.9041
2011 10 4.23 92.25 1.28 19.92 0.9383
2011 11 2.41 92.31 1.145 20.6 1.1215
2011 12 7.92 90.31 1.705 20.96 0.9544
2011 13 1.41 87.44 2.075 20.755 0.9323
2011 14 5.52 93.62 2.185 20.51 0.8372
2011 15 6.06 87.5 1.41 20.7 0.587
16
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Analisa Klimatologi
Data iklim yang berupa suhu udara, kelembaban relatif, kecepatan angin,
lama penyinaran dan radiasi matahari digunakan untuk memperkirakan
besaran evapotranspirasi acuan (reference evapotranspiration). Database dan
analisa dilakukan menggunakan metode Penman Modifikasi (FAO, 1990) yang
telah diimplementasikan pada program spreadsheet Excel.
Hasil perhitungan evapotranspirasi dapat dilihat pada Tabel 2-4.
BULAN
No URAIAN Satuan
JAN. PEB. MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUST. SEPT. OKT. Nov. Des.
I DATA
1 Temperatur (t) C 21.02 20.12 20.36 20.48 20.06 19.70 19.04 19.08 19.98 20.48 20.50 20.82
2 Kecepatan Angin (U) Knot 4.80 4.60 4.60 4.40 4.40 4.40 4.20 4.80 4.60 4.80 4.60 4.40
3 Kelembaban Udara (RH) % 83.00 82.80 85.00 84.60 86.20 88.40 86.80 86.40 88.40 86.60 85.80 84.80
4 Penyinaran Matahari (n/N) mm 11.14 24.54 16.14 11.14 17.74 29.74 6.34 7.94 9.74 14.54 17.74 16.14
II ANALISA DATA
1 ea mbar 24.90 23.40 23.40 23.40 23.40 22.00 22.00 22.00 22.00 23.40 23.40 23.40
2 w 0.714 0.714 0.714 0.714 0.714 0.694 0.694 0.694 0.694 0.714 0.714 0.714
3 (1 - w) 0.286 0.286 0.286 0.286 0.286 0.306 0.306 0.306 0.306 0.286 0.286 0.286
4 f(t) 14.60 14.60 14.60 14.60 14.60 14.20 14.20 14.20 14.20 14.60 14.60 14.60
5 ed = ea . RH mbar 20.67 19.38 19.89 19.80 20.17 19.45 19.10 19.01 19.45 20.26 20.08 19.84
6 (ea - ed) mbar 4.23 4.02 3.51 3.60 3.23 2.55 2.90 2.99 2.55 3.14 3.32 3.56
7 Ra, mm/hari 4.83 15.50 15.80 15.60 14.90 13.80 13.20 13.40 14.30 15.10 15.60 15.50 15.40
8 Rs = (0,25+(0,54 x n/N)) x Ra mm/hari 4.807 6.043 5.259 4.621 4.772 5.420 3.809 4.188 4.569 5.125 5.360 5.192
9 f(ed) = (0,34-(0,044 x ed^0,5)) mbar 0.140 0.146 0.144 0.144 0.142 0.146 0.148 0.148 0.146 0.142 0.143 0.144
10 f(n/N) = 0,1+(0,9 x (n/N)) 0.200 0.321 0.245 0.200 0.260 0.368 0.157 0.171 0.188 0.231 0.260 0.245
11 f(u) = 0,27 x (1+(U/100)) Km/hr 0.283 0.282 0.282 0.282 0.282 0.282 0.281 0.283 0.282 0.283 0.282 0.282
12 Rn1 = f(t) x f(ed) x f(n/N) mm/hari 0.409 0.685 0.515 0.422 0.540 0.762 0.329 0.361 0.389 0.478 0.541 0.516
13 Rn = (0,75 x Rs)-Rn1 mm/hari 3.196 3.847 3.430 3.044 3.039 3.303 2.527 2.780 3.038 3.365 3.478 3.378
14 Kecp. Angin Rata-rata (Ud) m/dt 0.056 0.053 0.053 0.051 0.051 0.051 0.049 0.056 0.053 0.056 0.053 0.051
15 Faktor perkiraan kondisi musim( C ) 0.793 0.816 0.802 0.790 0.793 0.805 0.776 0.783 0.790 0.799 0.804 0.801
Evapotranspirasi Potensial (Et 0)
mm/hari 2.082 2.506 2.191 1.948 1.928 2.023 1.555 1.713 1.839 2.124 2.212 2.161
16 Et0 = C x ((w x Rn) + (1-w)xf(u)x
(ea-ed)) mm/bulan 64.555 70.174 67.925 58.438 59.773 60.693 48.219 53.096 55.180 65.838 66.358 67.003
Sumber : Hasil Perhitungan 31 28 31 30 31 30 31 31 30 31 30 31
Metode yang paling ideal untuk memperkirakan potensi air permukaan adalah
dengan melakukan kajian berdasarkan data catatan debit sungai yang
diperoleh dari hasil pengukuran langsung pada titik yang ditinjau untuk durasi
pengukuran yang lama (tahunan).
17
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Karena data debit sungai pada lokasi studi dengan rentang pemangamatan
yang panjang tidak diperoleh, maka untuk memperkirakan besarnya debit
Q = (BF + DR) X A
Dimana :
Q = Debit andalan (m3/detik)
BF = Base flow (mm)
DR = Direct run off (mm)
A = Catchment area (km2)
Berdasarkan data hujan, dapat di lihat bahwa ketersediaan data hujan pada
lokasi pekerjaan sangat minim, sedangkan untuk analisa hidrologi dibutuhkan
data hujan dengan perioda pengumpulan data yang panjang dan terbaru.
Karena data-data yang tersedia sangat minim, untuk perencanaan
selanjutnya maka data-data tersebut yang akan digunakan.
18
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Karena stasiun hujan yang digunakan dalam analisa curah hujan ini adalah
tunggal/satu yaitu stasiun hujan Malabar, maka hanya stasiun hujan ini saja
yang berpengaruh pada lokasi studi sehingga faktor bobot yang berlaku
bernilai 1 (satu).
Untuk pengolahan data debit andalan Metode F.J Mock Sungai Oklip
dilakukan kalibrasi terhadap hasil pengukuran debit sesaat dilapangan yang
dilakukan pada bulan Desember 2023. Hasil pengukuran debit sesaat pada
sungai Oklip tersebut, adalah :
PLTMH OKLIP = 0,4587 m3/detik
19
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Tahun 2020
P Eto Etc P-Etc APWL STSM S In Gen DRO Bf TRO TRO Q.TRO Q.Pakai
Bln Tgl Hari
mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm l/dt/ha m3/dt m3/dt
0.00 150.00 0.00 6.42
Jan 1 16.58 1 2.08 2.0800 14.50 0.00 150.00 14.50 13.05 0.00 1.45 6.49 7.94 0.92 1.19 1.14
2 11.89 1 2.08 2.0800 9.81 0.00 150.00 9.81 8.83 0.00 0.98 6.51 7.49 0.87 1.12 1.08
3 7.38 1 2.08 2.0800 5.30 0.00 150.00 5.30 4.77 0.00 0.53 6.49 7.02 0.81 1.05 1.01
4 1.13 1 2.08 2.0800 -0.95 -0.95 149.05 0.00 0.00 0.00 0.00 6.43 6.43 0.74 0.96 0.92
5 1.19 1 2.08 2.0800 -0.89 -1.84 148.17 0.00 0.00 0.00 0.00 6.36 6.36 0.74 0.95 0.92
6 8.07 1 2.08 2.0800 5.99 0.00 150.00 4.16 3.75 0.00 0.42 6.34 6.75 0.78 1.01 0.97
7 6.49 1 2.08 2.0800 4.41 0.00 150.00 4.41 3.97 0.00 0.44 6.31 6.75 0.78 1.01 0.97
8 15.63 1 2.08 2.0800 13.55 0.00 150.00 13.55 12.20 0.00 1.36 6.37 7.73 0.89 1.16 1.11
9 2.59 1 2.08 2.0800 0.51 0.00 150.00 0.51 0.46 0.00 0.05 6.31 6.36 0.74 0.95 0.92
10 4.42 1 2.08 2.0800 2.34 0.00 150.00 2.34 2.11 0.00 0.23 6.27 6.50 0.75 0.97 0.94
11 15.40 1 2.08 2.0800 13.32 0.00 150.00 13.32 11.99 0.00 1.33 6.33 7.66 0.89 1.15 1.10
12 1.69 1 2.08 2.0800 -0.39 -0.39 149.61 0.00 0.00 0.00 0.00 6.26 6.26 0.73 0.94 0.90
13 5.59 1 2.08 2.0800 3.51 0.00 150.00 3.12 2.81 0.00 0.31 6.23 6.54 0.76 0.98 0.94
14 1.29 1 2.08 2.0800 -0.79 -0.79 149.21 0.00 0.00 0.00 0.00 6.17 6.17 0.71 0.92 0.89
15 0.44 1 2.08 2.0800 -1.64 -2.43 147.59 0.00 0.00 0.00 0.00 6.11 6.11 0.71 0.92 0.88
16 0.11 1 2.08 2.0800 -1.97 -4.40 145.66 0.00 0.00 0.00 0.00 6.04 6.04 0.70 0.91 0.87
17 0.01 1 2.08 2.0800 -2.07 -6.47 143.67 0.00 0.00 0.00 0.00 5.98 5.98 0.69 0.90 0.86
18 1.18 1 2.08 2.0800 -0.90 -7.37 142.81 0.00 0.00 0.00 0.00 5.92 5.92 0.69 0.89 0.85
19 9.69 1 2.08 2.0800 7.61 0.00 150.00 0.42 0.38 0.00 0.04 5.87 5.91 0.68 0.89 0.85
20 8.42 1 2.08 2.0800 6.34 0.00 150.00 6.34 5.71 0.00 0.63 5.87 6.50 0.75 0.97 0.94
21 1.69 1 2.08 2.0800 -0.39 -0.39 149.61 0.00 0.00 0.00 0.00 5.81 5.81 0.67 0.87 0.84
22 0.81 1 2.08 2.0800 -1.27 -1.66 148.35 0.00 0.00 0.00 0.00 5.75 5.75 0.67 0.86 0.83
23 6.31 1 2.08 2.0800 4.23 0.00 150.00 2.58 2.32 0.00 0.26 5.72 5.97 0.69 0.90 0.86
24 45.89 1 2.08 2.0800 43.81 0.00 150.00 43.81 39.43 0.00 4.38 6.05 10.43 1.21 1.56 1.50
25 1.62 1 2.08 2.0800 -0.46 -0.46 149.54 0.00 0.00 0.00 0.00 5.99 5.99 0.69 0.90 0.86
26 0.06 1 2.08 2.0800 -2.02 -2.48 147.54 0.00 0.00 0.00 0.00 5.93 5.93 0.69 0.89 0.85
27 4.61 1 2.08 2.0800 2.53 0.00 150.00 0.07 0.06 0.00 0.01 5.87 5.88 0.68 0.88 0.85
28 8.08 1 2.08 2.0800 6.00 0.00 150.00 6.00 5.40 0.00 0.60 5.87 6.47 0.75 0.97 0.93
29 5.59 1 2.08 2.0800 3.51 0.00 150.00 3.51 3.16 0.00 0.35 5.84 6.19 0.72 0.93 0.89
30 1.06 1 2.08 2.0800 -1.02 -1.02 148.98 0.00 0.00 0.00 0.00 5.78 5.78 0.67 0.87 0.83
31 7.02 1 2.08 2.0800 4.94 0.00 150.00 3.92 3.53 0.00 0.39 5.76 6.15 0.71 0.92 0.89
Ketersediaan air atau debit andalan adalah debit yang selalu tersedia dengan
keandalan 25%, 50%, 75% dan 90%, dst. Perhitungan keandalan debit
tersebut digunakan metoda Basic Year dengan rumus sebagai berikut :
Dimana :
Pr = Probabilitas (%)
m = Nomor urut data
n = Jumlah data
20
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Rekapitulasi debit andalan pada PLTMH OKLIP dapat dilihat pada Tabel 2-6.
PLTMH OKLIP
Prob. Q FDC Ecof low Q Desain
NO 3 3 3
(%) (m /dt) (m /dt) (m /dt)
1 5% 1.57 0.56 1.01
2 10% 1.44 0.56 0.87
3 15% 1.35 0.56 0.79
4 20% 1.30 0.56 0.73
5 25% 1.25 0.56 0.68
6 30% 1.21 0.56 0.64
7 35% 1.17 0.56 0.61
8 40% 1.15 0.56 0.58
9 45% 1.11 0.56 0.55
10 50% 1.09 0.56 0.52
11 55% 1.06 0.56 0.49
12 60% 1.02 0.56 0.46
13 65% 0.99 0.56 0.42
14 70% 0.96 0.56 0.40
15 75% 0.92 0.56 0.36
16 80% 0.88 0.56 0.32
17 85% 0.83 0.56 0.26
18 90% 0.75 0.56 0.19
19 95% 0.56 0.56 0.00
20 100% 0.00 0.56 0.00
Sumber : Hasil Perhitungan
Flow Duration Curve perhitungan debit anadalan rencana pada PLTMH OKLIP
dapat dilihat pada Gambar 2-2.
21
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Maksud dan tujuan dilakukan analisa ini adalah untuk mengetahui besarnya debit
banjir yang akan terjadi pada lokasi yang ditinjau dengan perioda ulang tertentu.
Debit banjir ini diperhitungkan yang mempunyai pengaruh langsung pada konstruksi
bangunan sipil, terutama bendung.
Perhitungan hujan kawasan dilakukan untuk memberi nilai curah hujan secara
time-series pada setiap kawasan (areal rainfall) yang berupa Daerah Aliran
Sungai (DAS) berdasarkan data hujan dari pos-pos yang ada (point rainfall)
ataupun hasil pengolahan data satelit. Dari hasil perhitungan didapat hujan
22
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Hujan Maksimum
No Tahun
( mm )
1 2011 82.16
2 2012 118.33
3 2013 63.85
4 2014 104.42
5 2015 54.62
6 2016 46.29
7 2017 92.20
8 2018 72.43
9 2019 83.20
10 2020 83.01
23
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Jumlah Data (N) 10 Delta Maks ( Dmaks ) 8.372 11.878 89.809 89.809
Prm Data Asli Data Log Nilai Difference Mak ( Dmaks ) yang terkecil = 8.372
Xr 80.05 1.888 Distribusi Terpilih = Distribusi Normal
SD 21.95 0.125
Cv 0.274 0.066
Cs 0.168 -0.420
Ck -0.287 -0.257
Z2 0.056
Yn 0.4952 (Tabel)
Sn 0.9496 (Tabel)
Sumber : Hasil Perhitungan
Salah satu tujuan dalam analisis frekuensi data hidrologi adalah menentukan
periode ulang dari suatu kejadian hidrologi. Dalam hal ini, tujuan itu adalah
menetapkan besarnya curah hujan atau debit banjir dengan besaran tertentu
dan dengan periode ulang tertentu. Hasil analisis besarnya kejadian curah
hujan harian maksimum untuk berbagai periode ulang dapat dilihat pada
Tabel 2-9.
24
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Dalam kajian ini ditetapkan distribusi hujan jam-jaman dilokasi kajian yaitu 6
jam yang didistribusikan dengan metode Mononobe.
( )
R 24 t 2
Rt = 3
t T
Dimana :
25
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
26
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
6. Koefisien pengaliran.
C A Ro
Qp
3,6 ( 0,3 Tp T0,3 )
Dengan :
C = Koefisien pengaliran
Tp = tg + 0,8 tr
T0,3 = tg
tr = 0,5 tg sampai tg
dengan :
tg adalah time lag yaitu waktu antara hujan sampai debit puncak
banjir (jam). Tg dihitung dengan ketentuan sebagai berikut :
27
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
28
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
n
Qk U
i 1
i . Pn (i 1)
dimana :
Rekapitulasi hasil perhitungan debit banjir rencana dengan metode ini dapat
dilihat secara lengkap untuk masing-masing kala ulang pada Tabel 2.11 dan
Gambar 2.3
29
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
30
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
31
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
2.1 Umum
PLTMH OKLIP terletak di Distrik Oklip Kabupaten Pegunungan Bintang Propinsi Papua
Pegunungan.
PLTMH OKLIP direncanakan pada Sungai Komupapo yang berpotensi untuk dijadikan
sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).
Koordinat power house : 04° 45’ 48,49” LS dan 140° 46’ 9,61” BT
32
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
pemodelan berupa profil elevasi muka air dan debit diberbagai penampang Sungai.
Profil muka air ini berisi informasi tentang debit aliran, elevasi muka air, elevasi
dasar sungai, elevasi tebing kiri dan kanan pada ruas sungai yang dimodelkan.
Untuk perencanaan ini, terlebih dahulu dilakukan Analisa untuk kondisi Sungai
eksisting. Kondisi Sungai Oklip PLTMH OKLIP pada kondisi eksisting (sebelum
ada bendung) dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Proses memulai simulasi dengan Hecras
33
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Gambar 3-1 Skematisasi Sungai Oklip PLTMH OKLIP pada kondisi Eksisting
EG Initial Profile
WS Initial Profile
Crit Initial Profile
Ground
1800
LOB
ROB
1750
Elevation (m)
1700
1650
Lokasi Bendung
1600
1113
1309
1545
1683
1828
1971
2099
2268
2494
2615
2750
2856
2955
3081
179
265
355
434
532
676
790
867
963
95
1550
0 200 400 600 800 1000
Lokasi PH
Main Channel Distance (m)
34
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
EG Initial Profile
WS Initial Profile
Crit Initial Profile
Ground
1620
Elevation (m)
1610
1600
1590
0 50 100 150 200 250
Station (m)
Dari hasil simulasi aliran air yang dimulai dari Bendung sampai ke Power
House diperoleh beberapa kesimpulan, sebagai berikut :
Q = VxA
V = CxR
35
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
87
C =
1 + / R0.5
Di mana :
C = Koefisien debit
R = Jari-jari hidrolis, m
Dari tabel diatas, untuk Q. 100 Tahun = 113,52 m3/dt, maka Tinggi muka air di
sungai sebelum ada bendung adalah 1,6 m.
36
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Elevasi Muka Air Banjir di Power House PLTMH OKLIP dari Simulasi HECRAS
No Q.Banjir Elevasi MAB di PH
1 Q.50 Th +1594.792
2 Q.100 Th +1594.794
3 Q.250 Th +1594.795
4 Q.500 Th +1594.796
5 Q.1000 Th +1594.797
EG Initial Profile
WS Initial Profile
Crit Initial Profile
Ground
1620
Elevation (m)
1610
1600
1590
0 50 100 150 200 250
Station (m)
37
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Dari hasil simulasi HECRAS, diperoleh tinggi muka air banjir di hilir
Power House/ Tailrace untuk Debit Banjir 50 Tahun sampai 1000
Tahun sebagai berikut :
38
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Gambar
Bendung Tyrol
Untuk PLTMH OKLIP ini, tipe bendung yang akan dipakai adalah Tipe Tyrol
dikarenakan untuk menghindari benturan batu dan meminimalkan gangguan
terhadap angkutan muatan sedimen Sungai. Perhitungan selengkapnya untuk
Bendung Tyrol sebagai berikut :
Data Perencanaan
Q.Banjir/ Q.100 Thn = 113.52 m3/s
B. Bangunan/ B = 15 m
Q. Desain = 300 lt/s
0.3 m3/s
Angkutan sedimen = fraksi bongkah, kerakal, kerikil
Desain Hidrolis
1 Desain Panjang Saringan
B. Bangunan = 15 m
Q.Desain = 0.3 m3/s
Lebar jarak antar sumbu saringan/ m = 6 cm
Lebar celah antar saringan/ n = 3 cm
Menghitung debit per unit lebar mercu/ q
ൌ q = 0.02 m3/s/m
య ଶ hc = 0.034 m
ୡ ൌ
0
Kemiringan saringan/ a a = 26
ଵ ൌǤ ୡ h1 = 0.028 m
39
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Menghitung Koefisien m
m = 1.485
Ǥଵଷ
Ǥଵ
ɊൌͲǤǤɔ ି
݄ ଵ
ɉ ൌɗ ǤɊǤ Ƚ ʹ Ƚ l = 2.802
L.teori = 0.110 m
୭୰୧୲ ୧୩ ൌ
୲ୣ ʹ ǡͷͳ
ɉ Ǥ ଵ
୮ୣ୰୪୳ ͳ ͲΨ Ǥ
ൌʹ ୲ୣ
୭୰୧୲୧୩ L.perlu = 0.132 m
ଽȀ
= 0.0062
୭ ൌͲǤʹ Ͳ Ȁ
0.62 %
య ଶ hc = 1.8 m
ୡ ൌ
40
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
keperluan
teori
perhitungan
yang sama
tersebut
dihitung tekanan
diasumsikan
air
lantai
di bawah
muka/lantai
bendung.
lindung
Untuk
(apron)
Pasir Sedang 2.5
hulu yang kedap air dengan panjang 14 m dan koperan setiap 3,5 m.
Untuk perhitungan rembesan, panjang jalur rembesan diambil sampai pasir Kasar 5
pangkal hilir koperan. Untuk menentukan tekanan air, panjang jalur rembesan
41
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
ൌͲǡʹ ͷ ͳ ͺ ଶ െͳ
L = 8.31 m
= 8.00 m
4 Tinggi dan Lebar Endsil
Tinggi Endsil = 0.53 m
= 0.50 m
Lebar Endsil = 1.0 m
Dimana
R = Kedalaman gerusan ( m )
Dm = Diameter rata-rata material dasar sungai ( m )
Q = Debit yang melimpas ( m3/dt )
f = Faktor lumpur Lacey
Data
- Luas penampang sungai/ A
A = B x Hd
A = 18.38 m2
- Kecepatan rata-rata/ V
V= Q/A
V= 6.18 m/ dt
- Menentukan nilai Dm
Dm = 0.4 m
- Menghitung nilai f
f= 1,76 x Dm 1/2
f= 1.11
- Menghitung Kedalaman Gerusan/ R
R= 2.20 m
R= 1.00 m
- Panjang Lantai Lindung/ L
L= 2R
L= 2 m
- Tebal Lapisan Batu kosong/ d
d = 3 x d40
d= 1.2 m R=1m
L=2m
42
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
43
LAPORAN DETAIL ENGINEERING DESIGN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
44
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
2.5 Intake
Intake adalah bangunan pengambilan yang berfungsi untuk menyadap air dari
sungai dalam jumlah yang diinginkan.
Guna menambah fleksibilitas dan agar dapat memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi
selama umur rencana, maka kapasitas pengambilan diambil sebesar 120% dari
kebutuhan, yaitu : Q = 1,2 x Qrenc
Untuk menentukan besarnya bukaan intake, dapat digunakan rumus sebagai
berikut :
Q = xbxax2xgxz
Dimana :
Q = Debit rencana, m3/detik
= Koefisien pengaliran (0,80)
b = Lebar bukaan intake, m
a = Tinggi bulaan intake, m
g = Percepatan grafitasi
z = Kehilangan tinggi energi, m
Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah
45
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
DESAIN INTAKE
PLTMH OKLIP
1 Persamaan 1
Q=μabඥ2gz
1.1
1.2
dimana 1.3
m= koefisien debit 1.4
m= 0.80 1.5
a= tinggi bukaan intake, m 1.6
b = lebar bukaan intake, m 1.7
z= perbedaan elevasi muka air 1.8
1.9
2 Data dasar 2
- Debit desain Q.Desain 0.25 m 3/dt
- Debit Intake Q.Intake 0.3 m 3/dt
- Kecepatan yang diijinkan V. Ijin 1.2 m/dt
- Keoefisien kekasaran saluran-manning n.batukali
0.015
n.beton
- Elevasi muka air di hulu intake Elv. Intake +1665.40
3 Analisa desain
- Perbedaan elevasi muka air z 0.11 m
- Tinggi bukaan intake a 0.4 m
- Lebar bukaan intake b 0.8 m
- Luas penampang intake A 0.61 m2
- Keliling penampang intake O 2.22 m
- Jari-jari hidrolis penampang intake R 0.27 m
- Kemiringan dasar saluran intake S 0.0019
4 Final Desain Intake
- Lebar Intake b 1 m 0.5
- Tinggi bukaan Intake h 0.5 m 0.8
- Tinggi Jagaan/ Freeboard fb 0.5 m 1
- Elevasi muka air di hulu intake Elv. hulu +1665.40 1.5
- Elevasi muka air di hilir intake Elv. hilir +1665.29 2.5
- Elevasi ambang intake Elv.amb +1664.68
- Tinggi muka air di Intake h.ma 0.6 m
- Tinggi Intake H 2 m stdr. L.pintu
- Jumlah Pintu Intake Np 1 Unit 2.5
@ 1 m
- Jumlah Pilar Npr 0 Buah
@ 0 m
+1665.40
+1665.29
Q.Intake
+1664.68
0.5 m +1664.58
s = 0.0019
2.6 Waterway
Waterway berfungsi membawa air dari intake menuju ke headpond. Waterway harus
berfungsi efisien, pemeliharaan yang minimum, mudah dioperasikan dan kehilangan
air yang minimum.
Untuk dimensi waterway, di hitung dengan menggunakan rumus-rumus perhitungan
aliran seragam.
Perhitungan dimensi waterway, digunakan Rumus Manning :
Q= VxA
Di mana :
Q= Debit rencana, m3/det
V= Kecepatan aliran, m/det
= k x R2/3 x I1/2
A= Luas penampang basah, m2
= b + (m x h) x h
R= Jari-jari hidrolis, m
= A / b + 2h x (1 + m2)
46
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Saluran ini direncanakan untuk mampu mengalirkan debit desain sebesar 0.3
m3/detik yang diperlukan untuk operasi pembangkit PLTMH ini.
Perhitungan besarnya dimensi waterway saluran terbuka, dapat dilihat pada Tabel
dibawah.
47
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
DESAIN WATERWAY
PLTMH OKLIP
1 Persamaan
Q=V x A
2 1
V= 1ൗn R ൗ3I ൗ2
dimana
v= kecepatan aliran, m/dt
A= luas penampang saluran
n= koefisien kekasaran manning
R= jari-jari hidrolis
I = kemiringan dasar saluran
2 Data dasar
- Debit desain Q.Desain 0.25 m 3/dt
- Debit Waterway Q.waterway 0.3 m 3/dt
- Kemiringan dasar saluran S.sal 0.0019
- Koefisien kekasaran saluran-manning n.batukali
0.015
n.beton
- Kemiringan dinding saluran m.sal 1: 0
3 Analisa desain
b h A R S n V Q m
0.50 0.10 0.05 0.07 0.00190 0.015 0.500 0.025 0.0
0.60 0.20 0.12 0.12 0.00190 0.015 0.707 0.085 1.0
0.70 0.30 0.21 0.16 0.00190 0.015 0.862 0.181 1.5
0.80 0.40 0.32 0.20 0.00190 0.015 0.994 0.318
0.90 0.50 0.45 0.24 0.00190 0.015 1.112 0.501
1.00 0.60 0.60 0.27 0.00190 0.015 1.222 0.733
1.10 0.70 0.77 0.31 0.00190 0.015 1.325 1.020
1.20 0.80 0.96 0.34 0.00190 0.015 1.424 1.367
1.30 0.90 1.17 0.38 0.00190 0.015 1.518 1.776
1.40 1.00 1.40 0.41 0.00190 0.015 1.608 2.252
4 Final Desain Waterway
- Lebar Waterway b 1 m
- Tinggi muka air di Waterway h 0.3 m
- Tinggi Jagaan/ Freeboard fb 0.5 m
- Kemiringan dasar saluran S 0.00190
- Tinggi Waterway H 0.80 m
b 1.5 m
h 0.3 m
fb 0.5 m
S 0.00190
H 0.80 m
48
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
2.7 Headpond
Seperti halnya pada sandtrap di dekat intake, sandtrap pada headpond ini berfungsi
untuk mengendapkan pasir dan partikel sedimen yang terbawa oleh waterway
sehingga air yang masuk ke penstock menjadu bersih. Disamping itu , bangunan ini
juga berfungsi untuk mereduksi turbulensi air dari waterway sehingga air yang akan
masuk ke penstock menjadi tenang.
Debit yang direncanakan pada headpond ini sebesar 0.3 m3/detik
Dimensi headpond direncanakan menggunakan rumus sebagai berikut :
L = Q / (W x V)
Di mana :
L = Panjang sandtrap, m
Q = Debit rencana, m3/det
W = Lebar sandtrap, m
V = Kecepatan aliran vertikal, m/det
Perhitungan besarnya dimensi headpond, dapat dilihat pada Tabel dibawah.
49
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
DESAIN HEADPOND
PLTMH OKLIP
1 Persamaan
L= VSൗω
dimana
L= panjang headpond, m
S= tinggi tengelam penstock, m
V= kecepatan aliran, m/s
ω= kecepatan endap partikel, m/s
2 Data dasar
- Debit desain Q.Desain 0.25 m3/dt
- Debit Headpond Q.headpd 0.3 m3/dt
- Head gross H.gross 66.21 m
- Koefisien kekasaran saluran-manning n.batukali 1
0.015
n.beton
3 Analisa desain d.partikel (mm) w. endap(m/s)
L.Spillway 1.00 m
4 Final Desain Headpond
- Lebar Headpond b 1.5 m
- Panjang Headpond L 9 m
- Tinggi muka air di Headpond h 1.7 m
- Tinggi Jagaan/ Freeboard fb 0.6 m
- Tinggi Headpond H 2.0 m
- Kemiringan dasar saluran S 0.000036
9.2 m
1.5 m 0.38 m
1.0 m
2m
S = 0.000036
2m
1.5 m
50
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
2.8 Tailrace
Bangunan ini berfungsi sebagai saluran pembuang akhir yang berasal dari turbin ke
sungai Baliem kembali. Bangunan ini merupakan satu kesatuan dengan power
house. PLTMH OKLIP direncanakan menggunakan 1 buah turbin sebagai
pembangkit. Debit desain turbin = 0.3 m3/detik. Perhitungan besarnya dimensi
Tailrace, dapat dilihat pada Tabel dibawah.
DESAIN TAILRACE
PLTMH OKLIP
1 Persamaan
Q=V x A
2 1
V= 1ൗn R ൗ3I ൗ2
dimana
v= kecepatan aliran, m/dt
A= luas penampang saluran
n= koefisien kekasaran manning
R= jari-jari hidrolis
I= kemiringan dasar saluran
2 Data dasar
- Debit desain Q.Desain 0.25 m3/dt
- Debit Tailrace Q.tailrace 0.3 m3/dt
- Kemiringan dasar saluran S.sal 0.0019
- Koefisien kekasaran saluran-manning n.batukali 1
0.015
n.beton
- Kemiringan dinding saluran m.sal 1: 0
3 Analisa desain
b h A R S n V Q m Q (m3/dt)
0.10 0.10 0.01 0.03 0.00190 0.015 0.301 0.003 0.0 0.1
0.20 0.20 0.04 0.07 0.00190 0.015 0.478 0.019 1.0 1.5
0.30 0.30 0.09 0.10 0.00190 0.015 0.626 0.056 1.5 3.0
0.40 0.40 0.16 0.13 0.00190 0.015 0.758 0.121 4.5
0.50 0.50 0.25 0.17 0.00190 0.015 0.880 0.220 5.0
0.60 0.60 0.36 0.20 0.00190 0.015 0.994 0.358 6.0
0.70 0.70 0.49 0.23 0.00190 0.015 1.101 0.540 7.5
0.80 0.80 0.64 0.27 0.00190 0.015 1.204 0.771 9.0
0.90 0.90 0.81 0.30 0.00190 0.015 1.302 1.055 10.0
1.00 1.00 1.00 0.33 0.00190 0.015 1.397 1.397 Sumber:Kp
51
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
2.10 Penstock
52
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Perhitungan Head Nett Pipa Penstock pada PLTMH OKLIP Kabupaten Pegunungan
Bintang Provinsi Papua Pegunungan sebagai berikut :
3
Q disain ( m /s ) : 0.2
H gross (m ) : 69.73
L pipa (m ) : 450
D cal (m ) : 0.4
D disain (m ) : 0.38
t min ( mm ) : 2.2
t pipa ( mm ) : 3
V ( m/s ) : 1.764
he (m ) : 0.0317
d : 0.15
HB (m ) : 0.0238
Hf (m ) : 2.631
Hc (m ) : 0.029
Hv (m ) : 0.0476
Ht (m ) : 2.763
hn (m ) : 66.96
53
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Gaya tekan ke atas. Bangunan bendung mendapat tekanan air bukan hanya
pada permukaan luarnya, tetapi juga pada dasarnya dan dalam tubuh
bangunan itu. Gaya tekan ke atas, yakni istilah umum untuk tekanan air
dalam, menyebabkan berkurangnya berat efektif bangunan di atasnya.
Rumus gaya tekan ke atas untuk bangunan yang didirikan pada pondasi
batuan adalah :
Di mana :
54
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
A = Luas dasar, m2
Gambar 4-2 Gaya angkat pada bangunan yang dibuat di atas pondasi buatan
55
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Gambar 4-3 Contoh Aliran Di Bawah Dam Pasangan Batu Pada Pasir
56
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Dalam bentuk rumus, ini berarti bahwa gaya angkat pada titik x di
sepanjang dasar bendung dapat dirumuskan sebagai berikut :
Lx
P x =H x − ∆H
L
Di mana:
( )
2
τs . h 1−sinθ
Ps =
2 1+ sinθ
Di mana:
Ps = Gaya yang terletak pada 2/3 kedalaman adri atas lumpur yang
bekerja secara horisontal
τs = Berat lumpur, kN
h = Dalamnya lumpur, m
G−1
τ s=τ s '
G
Di mana:
57
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
P = 1.67 h2
s
Berat volume beton tumbuk bergantung kepada berat volume agregat serta
ukuran maksimum kerikil yang digunakan.
Untuk ukuran maksimum agregat 150 mm dengan berat volume 2,65, berat
volumenya lebih dari 24 kN/m3 (≈ 2.400 kgf/m3).
58
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
P=
∑ W ± ∑ We
A I
Di mana:
A = Luas dasar, m2
m = Jarak dari titik pusat luas dasar sampai ke titik dimana tekanan
59
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Data-data
-5.078 S
Letak Geografis Distrik Oklip
140.64 E
Distrik Oklip
Kabupaten Pegunungan Bintang
Sungai
Peta Zone Gempa
LOKASI
DISTRIK OKLIP
60
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
61
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Distribusi Gaya
W6
Ps Ph W7
W8
W5 W10
W15
Pa W11 W14 W17
W3
W1W2 W9 X
W13 W16
X
W12
Uf
Data Struktur
H 2.5 m L1 0.5 m gb 2.2 t/m3
h1 1.5 m L2 2.5 m gs 1.3 t/m3
h2 1 m L3 2 m gt 1.75 t/m3
h3 0.5 m B 6 m c 0.25 t/m2
o
φ 28.5
62
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Koefisien Tekanan Tanah Aktif/ Ka
1-Sin φ
Ka =
1+Sin φ
Ka 0.35
Koefisien Gempa/ K
Kh 0.298
Kv 0.149
Pg Gaya Gempa
Pgh = W.Kh
Pgh Pgempa hori zonta l 6.765 4 27.059
Pgv = W.(1-Kv)
Pgv Pgempa verti ka l 19.298 2.67 51.46
63
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
H H
Gesr Gesr
64
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Batu singkapan, karena rawan terhadap dislokasi dan kebocoran atau laju
resapan yang tinggi.
Lempung tak stabil dengan plastisitas tinggi, karena pada tanah lempung
dengan diameter butir yang halus variasi kadar air sangat mempengaruhi
plastisitas tanah, disamping itu pada tanah lempung dengan kandungan
mineral Montmorillonite merupakan tanah yang expansif, sangat mudah
mengembang oleh tambahan kadar air.
Tanah gambut dan bahan – bahan organik, karena merupakan tanah yang
tidak stabil, rawan terhadap proses pelapukan biologis yang berpotensi
merubah struktur kimia dan merubah volume tanah akibat proses
pembusukan / pelapukan.
Pasir dan kerikil, karena mempunyai koefisien permeabilitas yang tinggi
dan sifat saling ikat antar butir (kohesi) yang lemah sehingga rawan
terhadap terjadinya rembesan yang besar serta erosi atau gerusan
(scouring).
Tanah (bahan) timbunan, karena masih berpotensi besar terjadinya proses
konsolidasi lanjut sehingga masih terjadi settlement lanjutan oleh karena itu
dalam pelaksanaan kualitas hasil pemadatan perlu diperhatikan. Tanah
(bahan) timbunan yang digunakan harus sesuai dengan kriteria bahan
timbunan yang ada.
Muka air tanah, karena muka air tanah yang dalam akan mempunyai
kecenderungan menyebabkan kehilangan air yang besar.
Formasi batuan kapur / limestone, karena punya kecenderungan larut
dalam air sehingga akan menyebabkan kehilangan air besar dan tanah
menjadi keropos.
65
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Data Tanah
gta na h = 1.75 g/cm3 Ka = tan2 (45 - f/2)
= 1.75 t/m3 = 0.340
o
f = 29.50
2 2
c = 0.025 kg/cm Kp = tan (45 + f/2)
= 0.25 t/m2 = 2.940
0.4
5 W1
W2
X
1
W3
Tekanan Horisontal
a. Akibat tekanan tanah aktif/ Ø
Pa 1 = q∙ gta na h ∙ H2 ∙ Ka
= 14.88 ton
Pa 2
= ½ ∙ gta na h ∙ H2 ∙ Ka
= 7.44 ton
b. Akibat tekanan tanah pasif/ Ø
Pp = ½ ∙ gta na h ∙ h22 ∙ Kp
= 1.65 ton
c. Akibat kohesi tanah/ c
Ppc = 2c ∙√Kp ∙ h2
= 4.29 ton
d. Akibat tekanan hidrostatis
Ph = ½ ∙ ga i r ∙ H2 ∙ Kw
= 0.32 ton
Gaya Vertikal
W1 = b ∙ h ∙ gba ha n
= 4.2 ton
W2 = ½ ∙ b ∙ h ∙ gba ha n
= 2.646 ton
W3 = b ∙ h . gba ha n
= 0.63 ton
Gaya Gempa Horizontal
Pgh1 = W.Kh
= 1.253 ton
Pgh2 = W.Kh
= 0.789 ton
Pgh3 = W.Kh
= 0.188 ton
Gaya Gempa Vertikal
Pgv1 = W.(1-Kv)
= 3.574 ton
Pgv2 = W.(1-Kv)
= 2.251 ton
Pgv3 = W.(1-Kv)
= 0.536 ton
Perhitungan Momen
ai = panjang lengan momen
a1 = panjang lengan momen W1 = 0.8 m
a2 = panjang lengan momen W2 = 0.400 m
a3 = panjang lengan momen W3 = 0.3 m
a4 = panjang lengan momen Pa 1 = 2.5 m
a5 = panjang lengan momen Pa 2 = 1.666667 m
a6 = panjang lengan momen Pp = 0.267 m
66
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Momen Yang Menahan (MT)
S MT = (W1 ∙ a1) + (W2 ∙ a 2) + (W3 ∙ a3) + (Pp ∙ a6) +…
= 34.23 tm
Momen Yang Menggulingkan (MG)
S MG = (Pa 1 ∙ a4) +…
= 22.19 tm
Perhitungan Safety Factor (SF)
Safety Factor (SF) Geser
Vtancb
2
V tan c b
2
SF
3
3
SF
H H
Gesr Geser
M
Guling
SF T
G
M
Gu l i n g
G
SF = 1.542 > 1.5 OK
Safety Factor (SF) Daya Dukung
Eksentrisitas (e)
x = (S MT - S MG)/S G
= -0.87 m
e = b/2 - x Koefisien Daya Dukung Terzaghi
= 1.37
φo Nc Nq Nγ
Tegangan Yang Terjadi 0 5.71 1 0
5 7.32 1.64 0
s 1,2 = S V/b (1 ± 6e/b) 10 9.64 2.7 1.2
15 12.8 4.44 2.4
s1 = S V/b (1 + 6e/b) 20 17.7 7.43 4.6
= 32.9811 t/m2 25 25.1 12.7 9.2
30 37.2 22.5 20
s2 = S V/b (1 - 6e/b) 35 57.8 41.4 44
= -99.895 t/m2 40 95.6 81.2 114
45 172 173 320
2
s maks = 32.9811 t/m
f = 29.50
Q.U = c ∙ Nc + q ∙ Nq + 0.5 ∙ b ∙ g ∙ Ng Nc = 35.99
= c ∙ Nc + h 2 ∙ g ∙ Nq + 0.5 ∙ b ∙ g ∙ Ng Nq = 21.52
2
Q.U = 56.259 t/m Ng = 18.92
SFdaya dukung = 1.7 t/m2 > 1.5 OK
67
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Data Tanah
gtanah = 1.75 g/cm3 Ka = tan2 (45 - f/2)
3
= 1.75 t/m = 0.340
o
f = 29.50
c = 0.025 kg/cm2 Kp = tan2 (45 + f/2)
= 0.25 t/m2 = 2.940
0.4
2
W1 W W6 W7
2
W4
0.3
1.5 0.8
0.4
W3 W5
Tekanan Horisontal
a. Akibat tekanan tanah aktif/ Ø
Pa1 = q∙ gtanah ∙ H2 ∙ Ka
= 5.36 ton
Pa2 = ½ ∙ gtanah ∙ H2 ∙ Ka
= 2.68 ton
b. Akibat tekanan tanah pasif/ Ø
Pp = ½ ∙ gtanah ∙ h22 ∙ Kp
= 23.15 ton
c. Akibat kohesi tanah/ c
Ppc = 2c ∙√Kp ∙ h2
= 2.57 ton
d. Akibat tekanan hidrostatis
Ph = ½ ∙ gai r ∙ H2 ∙ Kw
= 1.45 ton
68
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Gaya Vertikal
W1 = ½ ∙ b ∙ h ∙ gba ha n
= 0.84 ton
W2 = b ∙ h . gba ha n
= 1.68 ton
W3 = b ∙ h . gba ha n
= 0.67 ton
W4 = b ∙ h . gba ha n
= 1.95 ton
W5 = b ∙ h . gba ha n
= 0.67 ton
W6 = b ∙ h . gba ha n
= 1.68 ton
W7 = ½ ∙ b ∙ h ∙ gba ha n
= 0.840 ton
Gaya Gempa Horizontal
Pgh1 = W.Kh
= 0.251 ton
Pgh2 = W.Kh
= 0.501 ton
Pgh3 = W.Kh
= 0.200 ton
Pgh4 = W.Kh
= 0.583 ton
Pgh5 = W.Kh
= 0.200 ton
Pgh6 = W.Kh
= 0.501 ton
Pgh7 = W.Kh
= 0.251 ton
69
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Gaya Gempa Vertikal
Pgv1 = W.(1-Kv)
= 0.715 ton
Pgv2 = W.(1-Kv)
= 1.429 ton
Pgv3 = W.(1-Kv)
= 0.572 ton
Pgv4 = W.(1-Kv)
= 1.662 ton
Pgv5 = W.(1-Kv)
= 0.572 ton
Pgv6 = W.(1-Kv)
= 1.429 ton
Pgv7 = W.(1-Kv)
= 0.715 ton
Perhitungan Momen
ai = panjang lengan momen
a1 = panjang lengan momen W1 = 2.833 m
a2 = panjang lengan momen W2 = 2.500 m
a3 = panjang lengan momen W3 = 2.700 m
a4 = panjang lengan momen W4 = 1.550 m
a5 = panjang lengan momen W5 = 0.400 m
a6 = panjang lengan momen W6 = 1.000 m
a7 = panjang lengan momen W7 = 0.267 m
a8 = panjang lengan momen Pa 1 = 0.900 m
a9 = panjang lengan momen Pa 2 = 1.350 m
a10 = panjang lengan momen Pp = 0.267 m
a11 = panjang lengan momen Ppc = 0.400 m
a12 = panjang lengan momen Ph = 1.267 m
a13 = panjang lengan momen Pgh1 = 1.367 m
a14 = panjang lengan momen Pgh2 = 1.700 m
a15 = panjang lengan momen Pgh3 = 0.200 m
a16 = panjang lengan momen Pgh4 = 0.550 m
a17 = panjang lengan momen Pgh5 = 0.200 m
a18 = panjang lengan momen Pgh6 = 1.700 m
a19 = panjang lengan momen Pgh7 = 1.367 m
a20 = panjang lengan momen Pgv1 = 2.833 m
a21 = panjang lengan momen Pgv2 = 2.500 m
a22 = panjang lengan momen Pgv3 = 2.700 m
a23 = panjang lengan momen Pgv4 = 1.550 m
a24 = panjang lengan momen Pgv5 = 0.400 m
a25 = panjang lengan momen Pgv6 = 1.000 m
a26 = panjang lengan momen Pgv7 = 0.267 m
70
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Momen Yang Menahan (MT)
S MT = (W1 ∙ a1) + (W2 ∙ a2) + (W3 ∙ a3) + (Pp ∙ a6) +…
= 78.44 tm
Momen Yang Menggulingkan (MG)
S MG = (Pa1 ∙ a4) +…
= 9.09 tm
Perhitungan Safety Factor (SF)
Safety Factor (SF) Geser
Vtancb
2
V tan c b
2
SF
3
3
SF
H H
Gesr Geser
M
Guling
SF T
G
M
Gu l i n g
G
SF = 8.632 > 1.5 OK
Safety Factor (SF) Daya Dukung
Eksentrisitas (e)
x = (S MT - S MG)/S G
= -4.49 m
e = b/2 - x Koefisien Daya Dukung Terzaghi
= 5.24
φo Nc Nq Nγ
Tegangan Yang Terjadi 0 5.71 1 0
5 7.32 1.64 0
s 1,2 = S V/b (1 ± 6e/b) 10 9.64 2.7 1.2
15 12.8 4.44 2.4
s 1 = S V/b (1 + 6e/b) 20 17.7 7.43 4.6
= 55.5025 t/m2 25 25.1 12.7 9.2
30 37.2 22.5 20
s 2 = S V/b (1 - 6e/b) 35 57.8 41.4 44
= -205.51 t/m2 40 95.6 81.2 114
45 172 173 320
2
s maks = 55.5025 t/m
f = 29.50
Q.U = c ∙ Nc + q ∙ Nq + 0.5 ∙ b ∙ g ∙ Ng Nc = 35.99
= c ∙ Nc + h 2 ∙ g ∙ Nq + 0.5 ∙ b ∙ g ∙ Ng Nq = 21.52
2
Q.U = 101.577 t/m Ng = 18.92
SFdaya dukung = 1.8 t/m2 > 1.5 OK
71
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
72
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
73
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
74
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
75
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Jalan inspeksi direncana, dibangun dan dipelihara oleh pemilik. Jalan ini terutama
digunakan untuk memeriksa, mengoperasikan dan memelihara bangunan PLTMH.
Saluran pembuang, yakni saluran dan bangunan-bangunan pelengkap. Akan tetapi, di
kebanyakan daerah pedesaan, jalan-jalan ini juga sekaligus berfungsi sebagai jalan
utama dan oleh karena itu juga dipakai oleh kendaraan kendaraan komersial dengan
pembebanan as yang lebih berat dibandingkan dengan kendaraan-kendaraan inspeksi.
76
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Jalan inspeksi yang hanya dimanfaatkan untuk inspeksi dan jalan usaha tani saja
mempunyai lebar total jalan 5 m, dengan lebar perkerasan 3 m. Jalan inspeksi yang
difungsikan untuk lalu lintas umum mengacu pada UU No.38/2004 dan PP
No.34/2006 diklasifikasikan sebagai jalan lokal dengan total lebar jalan 7,5 m dengan
lebar perkerasan 5,5 m, dengan struktur jalan sesuai SNI bidang jalan.
Base yang bagus dan biasa digunakan adalah tipe makadam ikat–air (water–bound
macadam type). Ini dibuat terutama dari kricak (batu–batu pecahan). Tipe macadam
ikat–air berupa lapisan–lapisan batu berukuran seragam yang besar nominalnya 37.5
sampai 50 mm. segera setalah lapisan diletakkan, bahan halus dituang dan disiram
dengan air di permukaan agar bahan menjadi padat. Tebal masing–masing lapisan
yang dipadatkan tidak boleh kurang dari 6 mm ukuran maksimum, lebih disukai yang
bergradasi baik dan bahan ini harus nonplastis. Bila konstruksi makadam akan
dikerjakan dengan tangan, hendaknya di pakai ukuran–ukuran batu yang seragam
10 sampai 15 cm
Rongga dan celah–celah antara batu yang ditempatkan pada pondasi diisi
denganbatu–batu yang berukuran lebih kecil atau dengan bahan–bahan halus.
Kemudian lapisan itu disiram air sampai semua bahan halis dan batu yang lebih kecil
bisa masuk. Base batu tersebut didapatkan dengan mesin gilas (flat wheel roller
seberat 8–10 ton).
Permukaan macadam ikat–air (WBM) tersebut lalu dilapisi dengan bahan bitumen.
77
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
78
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Mutu beton
Mutu beton yang digunakan adalah K-225, dengan nilai kuat tekan pada
umur 28 hari adalah f’ck= 18,675 N/mm2 (kubus).
Modulus elastisitas beton, Ec= 4,700 = 20,310.85 N/mm2
5.2 Pembebanan
79
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Dimana :
V = Kecepatan angin (m/det)
Beban Gempa (Earthquake Load)
Perhitungan gaya gempa mengacu ke Standar Perencanan Ketahanan
Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung (SNI-1726-2002) dan
menggunakan formula sebagai berikut:
V = CI/R x Wt,
Dimana :
V = Gaya geser dasar nominal statik ekuivalen,
C = Nilai faktor respons gempa yang didapat dari spektrum respons
gempa, Rencana untuk waktu getar alami fundamental T1,
I = Faktor keutamaan bangunan,
R = Faktor reduksi gempa, dan
Wt = Berat total bangunan termasuk beban hidup yang direduksi.
Karena bangunan ini terletak di daerah Jawa Barat, dalam perencanaan ini
dipakai respons spectrum gempa wilayah 4 tanah lunak, dan faktor reduksi
(R) sebesar 4.5 dapat dipakai untuk gedung dengan struktur rangka
pemikul momen menengah beton. Faktor keutamaan (I) dapat diambil =
1.
80
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
ly
Balok b1/h1
Balok b4/h4
lx Balok b3/h3 lx
Balok b2/h2
ly
Bentang Bersih Pada Pelat
Keterangan :
= ly – ½ b3 – ½ b4
2. Menentukan nilai
= Iyn/Ixn
Ix B2 = (1/12).b2.h23 (mm4)
Ix B3 = (1/12).b3.h33 (mm4)
Ix B4 = (1/12).b4.h43 (mm4)
5. Menentukan nilai
1 = Ix B1/Ix pelat
2 = Ix B2/Ix pelat
3 = Ix B3/Iy pelat
81
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
4 = Ix B4/Iy pelat
h=
I yn 0 . 8+ ( 1500
fy
)
36+5 β α m−0 .12 1+
[ ( 1β )]
Dimana :
h min=
(
I yn 0 . 8+
fy
1500 )
36+9β
h max =
(
I yn 0 . 8+
1500
fy
)
36
Type dx Mu Mn P P P P ASlx Tul. Slx Perlu Ambil Slx As pakai Kontrol Di pakai
No Pb Ket
Plat mm KNm KNm min maks hitung pakai mm 2 mm 2 mm mm mm 2 As min a Mn Mn Mu (Nmm) Tul
1 4a 75 0.4750 0.5937 0.00583 0.040 0.030 0.0000004 0.00583 437.50 10 179.429 200 392.5 250 5.9343 6785493.3 5428394.6 474980.0 10 - 200 OK
Type dx Mu Mn P P P P ASlx Tul. Slx Perlu Ambil Slx As pakai Kontrol Di pakai
No Pb Ket
Plat mm KNm KNm min maks hitung pakai mm 2 mm 2 mm mm mm 2 As min a Mn Mn Mu (Nmm) Tul
1 4a 65 0.1943 0.2429 0.00583 0.040 0.030 0.000000 0.00583 379.166667 10 207.033 200 392.5 250 5.9343 5843493.3 4674794.6 194310.0 10 - 200 OK
Type dx Mu Mn P P P P ASlx Tul. Slx Perlu Ambil Slx As pakai Kontrol Di pakai
No Pb Ket
Plat mm KNm KNm min maks hitung pakai mm2 mm2 mm mm mm2 As min a Mn Mn Mu (Nmm) Tul
1 4a 75 0.2159 0.2699 0.00583 0.065 0.048 0.00020 0.00583 437.5 10 258.377 300 261.7 250 5.9343 4523662.2 3618929.7 215900.0 10 - 300 OK
Type dx Mu Mn P P P P ASlx Tul. Slx Perlu Ambil Slx As pakai Kontrol Di pakai
No Pb Ket
Plat mm KNm KNm min maks hitung pakai mm2 mm2 mm mm mm2 As min a Mn Mn Mu (Nmm) Tul
1 4a 65 0.5344 0.6679 0.00583 0.065 0.048 0.00066 0.00583 379.166667 10 298.127 300 261.7 250 5.9343 3895662.2 3116529.7 534352.5 10 - 300 OK
82
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
1/4 Lx (Tumpuan)
10 10
I I
300 300
Lx = 1.00 m
1/2 Lx (lapangan)
10 - 200
ly = 1.50 m
h = 100 mm
Type dx Mu Mn P P P P ASlx Tul. Slx Perlu Ambil Slx As pakai Kontrol Di pakai
No Pb Ket
Plat mm KNm KNm min maks hitung pakai mm 2 mm 2 mm mm mm 2 As min a Mn Mn Mu (Nmm) Tul
1 4a 75 0.3353 0.4191 0.00583 0.040 0.030 0.0000003 0.00583 437.50 10 179.429 200 392.5 250 5.9343 6785493.3 5428394.6 335280.0 10 - 200 OK
Type dx Mu Mn P P P P ASlx Tul. Slx Perlu Ambil Slx As pakai Kontrol Di pakai
No Pb Ket
Plat mm KNm KNm min maks hitung pakai mm 2 mm 2 mm mm mm 2 As min a Mn Mn Mu (Nmm) Tul
1 4a 65 0.0610 0.0762 0.00583 0.040 0.030 0.000000 0.00583 379.166667 10 207.033 200 392.5 250 5.9343 5843493.3 4674794.6 60960.0 10 - 200 OK
Type dx Mu Mn P P P P ASlx Tul. Slx Perlu Ambil Slx As pakai Kontrol Di pakai
No Pb Ket
Plat mm KNm KNm min maks hitung pakai mm2 mm2 mm mm mm2 As min a Mn Mn Mu (Nmm) Tul
1 4a 75 0.1524 0.1905 0.00583 0.065 0.048 0.00014 0.00583 437.5 10 258.377 300 261.7 250 5.9343 4523662.2 3618929.7 152400.0 10 - 300 OK
Type dx Mu Mn P P P P ASlx Tul. Slx Perlu Ambil Slx As pakai Kontrol Di pakai
No Pb Ket
Plat mm KNm KNm min maks hitung pakai mm2 mm2 mm mm mm2 As min a Mn Mn Mu (Nmm) Tul
1 4a 65 0.1676 0.2096 0.00583 0.065 0.048 0.00021 0.00583 379.166667 10 298.127 300 261.7 250 5.9343 3895662.2 3116529.7 167640.0 10 - 300 OK
1/4 Lx (Tumpuan)
10 10
I I
300 300
Lx = 1.00 m
1/2 Lx (lapangan)
10 - 200
ly = 1.00 m
h = 100 mm
83
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
6.1 Turbin
Kriteria desain turbin air, meliputi :
Gambar 6-6
Skema Tinggi Jatuh (Head)
84
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Dimana :
H = tinggi jatuhan air (head), m.
Q = desain debit, m3/det.
85
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Ada banyak tipe turbin air yang dapat digunakan pada Pembangkit Tenaga Air
sesuai dengan karakteristik potensi energi hidrolik yang tersedia. Penentuan jenis
turbin yang tepat ditentukan berdasarkan kriteria Debit dan Ketinggian (head)
potensi air.
PLTMH Oklip berdasarkan diagram diatas termasuk pada kriteria pembangkit yang
menggunakan turbin Pelton.
86
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Bentuk sudu turbin terdiri dari dua bagian yang simetris. Sudu
dibentuk sedemikian sehingga pancaran air akan mengenai tengah-tengah sudu
dan pancaran air tersebut akan berbelok ke kedua arah sehinga bisa
membalikkan pancaran air dengan baik dan membebaskan sudu dari gaya-gaya
samping. Untuk turbin dengan daya yang besar, sistem penyemprotan airnya
dibagi lewat beberapa nozel. Dengan demikian diameter pancaran air bisa
diperkecil dan mangkok sudu lebih kecil.
87
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Turbin Pelton merupakan salah satu jenis turbin air yang prinsip kerjanya
memanfaatkan energi potensial air menjadi energi listrik tenaga air
(hydropower). Prinsip kerja turbin pelton adalah mengkonversi daya fluida dari
air menjadi daya poros untuk digunakan memutar generator listrik. Air yang
berada pada bak penampung dihisap oleh pompa dimana pompa berfungsi untuk
menghisap dan memompa air untuk dialirkan ke sudu turbin. Namun aliran air
tidak langsung mengarah ke sudu turbin melainkan harus melewati pipa-pipa
saluran yang telah diberi katup buka tutup sehingga laju aliran air dapat diatur
sesuai dengan yang diinginkan. Kemudian katup-katup tersebut terhubung
dengan saluran nozel dimana nozel berfungsi sebagai pemancar air yang
dipancarkan langsung ke arah sudu turbin sehingga sudu turbin berputar. Pada
sudu-sudu turbin, energi aliran air diubah menjadi energi mekanik yaitu putaran
roda turbin. Apabila roda turbin dihubungkan dengan poros generator listik,
maka energi mekanik putaran roda turbin diubah menjadi energi listrik pada
generator. Kemudian air yang telah digunakan untuk memutar sudu turbin jatuh
kedalam bak penampung untuk kembali ke tahap awal maka terjadilah sirkulasi.
Energi potensial air disemprotkan oleh nozel ke sudu untuk dirubah menjadi
energi mekanik yang digunakan untuk memutar poros generator.
Nozel merupakan mekanisme pancaran yang berbentuk melengkung yang
mengarahkan air sesuai dengan arah aliran yang direncanakan dan mengatur
aliran air. Fungsi utama nozel adalah untuk mengubah tekanan air menjadi suatu
kecepatan aliran yang digunakan untuk memutar runner. Bentuk nozel sangat
mempengaruhi performa turbin. Perancangan sebuah nozelturbin pelton dimulai
dari menentukan ukuran runner dan sudu dengan menggunakan data yang telah
ada setelah itu melakukan perhitungan diameter ujung nozel, kecepatan aliran
air pada ujung nozel, panjang ujungnozel. Bahan yang digunakan
untuk nozel turbin pelton ini adalah menggunakan paduan Aluminium. Dari
tahap-tahap yang telah direncanakan tersebut, maka didapatkan
ukuran nozel untuk turbin air pelton yang sesuai dengan yang diharapkan.
88
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Ukuran nozel yang sesuai dapat memutar sudu lebih baik sehingga dapat
meningkatkan efesiensi turbin. Dengan meningkatkan efesiensi turbin maka
dapat meningkatkan energi yang dihasilkan sehingga turbin air mampu
menghasilkan kerja yang optimal dengan menggunakan energi yang minimal.
89
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
berputar, gaya bekerja melalui suatu jarak, sehingga menghasilkan kerja. Dalam
proses ini energi ditransfer dari aliran air ke turbin.
Sudu dibentuk sedemikian sehingga pancaran air akan mengenai tengah-tengah
sudu dan pancaran air tersebut akan berbelok ke kedua arah sehinga bisa
membalikkan pancaran air dengan baik dan membebaskan sudu dari gaya-gaya
samping. Untuk turbin dengan daya yang besar, sistem penyemprotan airnya
dibagi lewat beberapa nozel. Dengan demikian diameter pancaran air bisa
diperkecil dan mangkok sudu lebih kecil seperti pada gambar 4 di atas. Desain ini
dibuat untuk mempermudah dalam proses perakitan sehingga dapat diketahui
langkah-langkah yang harus dilakukan.
Dimana :
90
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
b. Bilangan Reynolds
Bilangan Reynolds didapat dengan menggunakan persamaan (4) dimana
nilai dari Bilangan Reynolds (Re) dapat dihitung bila mempunyai nilai-nilai
dari : kecepatan aliran (v), massa jenis (ρ), diameter dalam pipa (d),
viskositas dinamik atau viskositas kinematik.
(4)
c. Daya
Tenaga yang didapat dari aliran air adalah,
P = ηpgHQ (5)
Dimana
P = Daya (J/s or watts)
η = Efisiensi turbin
ρ = Massa jenis air (kg/m3)
g = Percepatan gravitasi (9.81 m/s2)
h = Head (m).
d. Kecepatan Spesifik
Kecepatan spesifik (ns), menunjukkan bentuk dari turbin itu dan tidak
berhubungan dengan ukurannya. Hal ini menyebabkan desain turbin baru
yang diubah skalanya dari desain yang sudah ada dengan performa yang
sudah diketahui. Kecepatan spesifik merupakan kriteria utama yang
menunjukkan pemilihan jenis turbin yang tepat berdasarkan karakteristik
91
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
sumber air. Kecepatan spesifik dari sebuah turbin juga dapat diartikan
sebagai kecepatan ideal, persamaan geometris turbin, yang menghasilkan
satu satuan daya tiap satu satuan head. Kecepatan spesifik tubin
diberikan oleh perusahaan (dengan penilaian yang lainnya) dan dan selalu
dapat diartikan sebagai titik efisiensi maksimum. Perhitungan tepat ini
menghasilkan performa turbin dalam jangkauan head dan debit tertentu.
, n = rpm
Kecepatan spesifik juga merupakan titik awal dari analisis desain dari
sebuah turbin baru. Sekali kecepatan spesifik yang diinginkan diketahui,
dimensi dasar dari bagian-bagian turbin dapat dihitung dengan
mudah. Hukum Affinity mengijinkan keluaran turbin dapat diperkirakan
berdasarkan dari test permodelan. Hukum Affinity didapatkan dari
penurunan yang membutuhkan persamaan antara test permodelan dan
penggunaanya. Debit yang melalui turbin dikendalikan dengan katub yang
besar atau pintu gerbang yang disusun diluar sekeliling pengarah turbin.
Perubahan head dan debit dapat dilakukan dengan variasi bukaan pintu,
akan menghasilkan diagram yang menunjukkan efisiensi turbin dengan
kondisi yang berubah-ubah.
92
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
e. Analisa
Besarnya tenaga air yang tersedia dari suatu sumber air bergantung pada
besarnya head dan debit air. Dalam hubungan dengan reservoir air maka
head adalah beda ketinggian antara muka air pada reservoir dengan
muka air keluar dari kincir air/turbin air. Laju aliran volume disebut juga
debit aliran (Q) yaitu jumlah volume aliran per satuan waktu. Debit aliran
dapat dituliskan dari persamaan (2) dimana dapat didefinisikan besarnya
volume (V) persatuan waktu (t) sedangkan untuk kecepatan laju aliran
dapatdidefinisikan besarnya debit (Q) aliran yang mengalir persatuan
luas penampang (A) seperti pada persamaan (3).
Debit aliran fluida didapatkan dari volume fluida yang diambil selama
waktu tertentu. Waktu diukur dengan menggunakan stopwatch dalam
satuan sekon (s) dan volume didapat menggunakan gelas ukur dari
percobaan dalam satuan ml.
Semakin besar bukaan katup maka debit yang dihasilkan lebih besar, atau
semakin besar bukaan katup maka volume fluida akan semakin tinggi per
satuan waktu. Sementara untuk kecepatan aliran yang telah didapatkan
dari pengolahan data dapat disimpulkan bahwa semakin besar bukaan
katup, maka kecepatan aliran fluida akan cenderung meningkat.
Kecepatan yang telah didapatkan akan mempengaruhi Bilangan Reynolds
kerena kecepatan aliran merupakan fungsi pembilang dalam Bilangan
Reynolds, sehingga semakin cepat aliran fluida yang mengalir di dalam
pipa pengujian (pipa bulat) maka nilai bilangan Reynolds akan cenderung
meningkat atau menunjukan kecenderungan turbulen.
Penghitungan Bilangan Reynolds
Bilangan Reynolds (Re) dapat dihitung bila mempunyai nilai-nilai dari :
kecepatan aliran (v), massa jenis (ρ), diameter dalam pipa (d), viskositas
dinamik atau viskositas kinematic, Nilai viskositas kinematis dan dinamis
untuk air murni didapat dari fungsi temperatur fluida pada tabel sifat
fisika air murni. Dari tabel 2 diatas untuk diameter pipa yang sama dapat
dilihat Bilangan Reynolds cenderung meningkat karena dipengaruhi
peningkatan kecepatan aliran fluida. Hal ini menunjukan semakin terjadi
peningkatan kecepatan aliran fluida, maka aliran dalam pipa akan
cenderung turbulen. Sedangkan semakin terjadi penurunan kecepatan
93
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
aliran fluida, aliran tersebut akan cenderung laminer. Dalam pengujian ini
kecepatan aliran (v) yang berfungsi sebagai pembilang di dalam
Bilangan Reynolds sangat mempengaruhi karakteristik dari aliran fluida
yang mengalir di dalam pipa pengujian. Selain itu transisi dari aliran
laminer ke aliran turbulen tentunya juga merupakan fungsi dari
bilangan Reynolds .
Jarak tembak antara nozel terhadap daun sudu juga dapat mempengaruhi
kecepatan putar sudu turbin. Penempatan titik jarak yang tepat antara
nozel dengan daun sudu maka dapat meningkatkan efisiensi turbin
sehingga didapatkan putaran yang maksimal. Dengan mengetahui titik
optimum dari jarak nozel terhadap daun sudu dapat meningkatkan
putaran runner menjadi lebih cepat karena titik jatuhnya pancaran nozel
tepat mengenai daun sudu dan tidak terpecah karena salah satu fungsi
utama nozel adalah dapat mengarahkan pancaran aliran air tepat
mengenai daun sudu.
Pengaruh jarak nozel terhadap sudu turbin (l)
94
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Governor mampu mengontrol kecepatan turbin dengan cara yang stabil ketika
dijalankan pada kecepatan tanpa beban atau ketika dijalankan pada beban
penuh pada operasi beban terisolasi. Governor bisa digunakan untuk
menghidupkan turbin dengan mode starting manual dan otomatis, secara sinkron
dan tertutup.
Kerja hydraulic actuator didukung dengan perangkat hydraulic power pack yang
dilengkapi dengan motor-pompa oli, regulator-selenoid valve, pompa manual,
95
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
katup pelepas tekanan sebagai mekanisme pengaman darurat, tangki oli, dan
pressure gauge.
Governor mampu mengontrol kecepatan turbin dengan cara yang stabil ketika
dijalankan pada kecepatan tanpa beban atau ketika dijalankan pada beban
penuh pada operasi beban terisolasi. Governor harus mampu mengontrol
keluaran (output) ketika dioperasikan secara terintegrasi dalam sistem jaringan
distribusi PLN. Governor bisa digunakan untuk menghidupkan turbin dengan
mode starting manual dan otomatis, secara sinkron dan tertutup. Kecepatan
perputaran turbin akan dideteksi dengan generator penanda kecepatan
(toothead disc with sensor) yang langsung dihubungkan dengan poros generator.
Kecepatan mantap turbin akan disesuaikan antara plus 8 persen dan minus 10
persen dari kecepatan normal pada segala beban antara tanpa beban dan beban
penuh. Waktu pembukaan dan penutupan guide vane akan disesuaikan tapi
penyesuaian itu harus sedemikian rupa sehingga begitu dipasang, tidak bisa
langsung diubah atau dibongkar secara ceroboh. Waktu penutupan guide vane
pada kondisi darurat tidak boleh kurang dari 8 detik, untuk menjamin kenaikan
tekanan di pipa tetap terjaga di bawah tekanan maksimum yang diijinkan.
96
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
tegangan 220/380 Volt. Generator diputar oleh turbin melalui kopel langsung
atau melalui puley dan sabuk (belt). Ada dua jenis generator yang banyak
digunakan untuk PLTMH yaitu generator sinkron dan motor induksi sebagai
generator (generator induksi).
Pt x ηg
Pg=
cos θ
Dimana,
ηg = Efisiensi generator
Pada perencanaan PLTM Oklip ini, pilihan turbin yang cocok untuk lokasi yang
tersedia adalah turbin Peton Multi Jet.
Phyd = Hn . Q d . g . ρ
97
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Jumlah Nozzle
1 2 3 4 6
djet (mm) 85.1 60.1 49.1 42.5 34.7
N=37.7
√ Hn
D
Dari table di atas, jika menggunakan generator 1500 rpm maka dibutuhkan transmisi
mekanik, gearbox digunakan karena alasan dimensi dan kepraktisan.
98
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Jumlah Nozzle 2
Diameter Nozzle 72 mm
99
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Panel Kontrol
arus beban, frekuensi, indikator lampu, jam operasional dan lain lain.
100
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Ada dua jenis kontrol yaitu ELC (electronic load controller) untuk generator
induksi/motor. Pada prinsipnya kedua jenis kontrol ini adalah sama, hanya
berbeda parameter yang di kontrol, dimana frekuensi pada ELC dan tegangan
pada IGC. Cara paling mudah untuk membedakannya adalah adanya kapasitor
101
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
Beban ballast hanya digunakan pada PLTMH dengan pemakaian control beban
(ELC/IGC) sedangkan pada PLTMH tanpa kontrol tidak menggunakan beban
ballast. Pada PLTMH tanpa menggunakan kontrol, tegangan dan frekuensi akan
naik dan turun sesuai dengan perubahan beban konsumen, hal ini akan
mengakibatkan lampu dan peralatan elektronik akan cepat rusak. Beban ballast
digunakan untuk membuang energi listrik yang dibangkitkan oleh generator tetapi
tidak terpakai oleh konsumen. Sehingga daya yang dihasilkan generator dengan
daya yang dipakai akan seimbang, hal ini dimaksudkan untuk menjaga tegangan
dan frekuensi generator tetap stabil.
102
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
103
LAPORAN NOTA DESAIN
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) OKLIP
Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan
5.4
104