Oleh :
DERIL SISWANTO
R1D1 18 082
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI ............................................................................................ i-ii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. v
3
DAFTAR GAMBAR
A. LATAR BELAKANG
Penambangan merupakan kegiatan penyediaan bahan galian yang
bermanfaat untuk kebutuhan hidup manusia. Kegiatan penambangan adalah kegiatan
yang padat modal, padat teknologi dan memiliki resiko sangat besar, sehingga dalam
melakukan kegiatan penambangan diperlukan perencanaan yang sangat matang agar
tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut dapat terarah dan terlaksana dengan
sebaik-baiknya.
PT Bososi Pratama merupakan salah satu perusahaan yang melakukan
penambangan bijih nikel yang berlokasi di Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe
Utara, Provinsi Sulawaei Tenggara. Penambangan bijih nikel di PT Bososi Pratama
dilakukan dengan tambang terbuka (open pit mining).
Penambangan saat ini difokuskan pada blok A PT Bososi Pratama dengan
menggunakan alat muat excavator Komatsu PC200 dan alat angkut Hino FM 260TI
yang digunakan sebagai alat angkut overburden dari fron penambangan ke disposal
dengan jarak ± 1250 m.
Untuk mencapai target produksi tersebut perlu dilakukan evaluasi penggunaan
alat muat dan alat angkut serta waktu kerja efektif, dimana hasil optimasi alat tersebut
nantinya dapat digunakan untuk menghitung produktivitas dari alat muat dan alat
angkut dan faktor yang mempengaruhi produktivitas alat mekanis tersebut.
Untuk mengetahui apakah produksi alat muat Excavator Komatsu PC 200 serta
alat angkut Hino FM 260TI telah sesuai dengan target produksi pengupasan
overburden yang telah ditentukan maka perlu dilakukan suatu evaluasi terhadap
kinerja alat muat dan alat angkut yang ada saat ini. Untuk itu dalam penelitian ini
diarahkan pada evaluasi produksi pemuatan dan pengangkutan pada kegiatan
pengupasan overburden.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis melakukan ’’ Analisis Produktifitas Alat
Gali – Muat Dan Alat Angkut dengan Teori Antrian dan Runge Talpac Pada PT. Bososi
Pratama Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara’’.
1
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang dapat diambil dari latar belakang di atas adalah
1. Bagaimana analisis produktifitas alat gali-muat dan alat angkut
menggunakan teori antrian ?
2. Bagaimana analisis produktifitas alat gali-muat dan alat angkut
menggunakan Runge Talpac ?
C. TUJUAN
Tujuan dari penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Mengetahui produktifitas alat gali-muat dan alat angkut menggunakan teori
antrian
2. Mengetahui produktifitas alat gali-muat menggunakan Runge Talpac
D. MANFAAT
Manfaat dari penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Menambah wawasan tentang produktifitas alat gali muat dan alat angkut
baik menggunakan teori antrian maupun memakai Runge Talpac
2. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan untuk mencapai tingkat
produksi yang maksimal.
BAB II LANDASAN
TEORI
= + + +
Adapun siklus kerja alat muat terdiri dari beberapa unsur, yaitu :
a. Digging time.,
b.Swing loading time,
c.Dumping time dan
d. Swing empty time.
Dengan demikian waktu edar alat muat dapat dihitung dengan rumus
berikut :
= + + +
4. Bucket Fill Factor (Faktor Pengisian Bucket)
Adalah faktor pengisian bucket yang berpengaruh pada pemenuhan kapasitas
bucket dengan rumus :
= 100%
5. Swell Factor
Swell adalah pengembangan volume suatu material setelah digali dari
tempatnya. Di alam, material didapati dalam keadaan padat dan terkosolidasi dengan
baik, sehingga hanya sedikit bagian-bagian kosong yang terisi udara diantara butir-
butirnya,lebih-lebih kalau butir-butir itu halus sekali.
6. Effesiensi
Dalam pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan alat berat terdapat faktor
yang mempengaruhi produktivitas alat yaitu effisiensi alat dihitung dengan rumus :
= + 100%
Dimana : E : Effisiensi,
CT: Cycle Time
DT : Delay Time
Produktivitas adalah produksi yang dihasilkan alat gali muat dihitung dalam jam
(produksi/jam). Berikut rumus Produktivitas :
= 3600
Q = produsi per jam (bcm/jam),
q = produksi per siklus (bcm/siklus)
E = effesiensi kerja alat (%) ,
CT = waktu siklus alat gali muat (detik)
Rumus menghitung q :
= 1
q : Prod.per siklus(bcm/siklus)
1: Kapasitas (Mᵌ)
K : Faktor Pengisian Bucket (%)
Produktivitas adalah produksi yang dihasilkan alat gali muat dihitung dalam
jam (produksi/jam).
= 3600
Dimana:
Q = produsi per jam (bcm/jam),
q = produksi per siklus (bcm/siklus)
E = effesiensi kerja alat (%) dan
CT = waktu siklus alat angkut (detik)
3600
=q x E x SF
cm
q= xK
Cm = Cstd x Cf
Keterangan :
Q = Produksi per jam (m3/jam)
Cm = Waktu edar alat gali-muat (detik)
q = Produksi per cycle (m3)
q1 = Bucket Capacity (heaped)
(m3) K = Bucket Fill Factor (%)
Cstd = Cycle time Standard (detik)
Cf = Faktor Konversi (%)
E = Efisiensi Kerja (%)
SF = Swell Factor (%)
Kajian terhadap keadaan alat gali-muat dan alat angkut dapat dilakukan
dengan cara pengawasan terhadap keadaan di lapangan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi kemampuan produksi dari alat mekanis tersebut . Produksi alat dapat
dilihat dari kemampuan alat tersebut dalam penggunaannya. Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi produksi alat adalah : Sifat material, dimana semakin keras jenis
material maka semakin kecil produksi alat gali-muat, SwellFactor(factor
pengembangan) merupakan perbandingan antara volume material dalam keadaan
insitu dengan volume material dalam keadaan loose, Bucket fill factor (factor prngisian
bucket) merupakan prosentase hasil perbandingan volume yang sesungguhnya yang
dapat diisikan kedalam bak truck atau bucket dengan kapasitas teoritisnya, waktu edar
adalah waktu yang dibutuhkan alat mekanis untuk menyelasaikan satu siklus
pekerjaan, Ketersediaan alat meliputi ; kesediaan mekanis, kesediaan fisik,
penggunaan kesediaan, dan penggunaan efektif 9. Geometri jalan angkut, meliputi
lebar jalan angkut lurus dan belokan, kemiringan jalan pada tikungan, dan kemiringan
jalan produksi (grade). Dan waktu kerja efektif, adalah waktu kerja yang benar-benar
dipergunakan oleh operator dan alat mekanis untuk melakukan produksi.
Dasar teori penelitian ini yaitu menghitung serta menganalisa faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi produktivitas dari alat gali-muat dan alat angkut:
1. Produksi teoritis alat merupakan hasil terbaik secara perhitungan yang
dapat dicapai suatu kombinasi kerja alat selama waktu operasi
tersedia dengan memperhitungkan faktor koreksi yang ada. Untuk
menghitung produktifitas alat gali-muat dapat menggunakan rumus
berikut:
= x x Ff x Sf x MA x EU
DDeennssiittyyLBoaonske (( TooNn/mm ))
Swell Factor =
P = xnx Ff x Sf x MA x EU
375 x HP x Eff
RP =
Mekanis
Kecepatan (mph)
1
C = Z = ½ (U + Fa + Fb)
10. Daya dukung tanah adalah kemampuan jalan untuk menopang beban
yang ada di atasnya . Termasuk dalam kategori tanah sedang 1,75
kg/cm2. Persamaan untuk mengetahui besarnya tekanan alat angkut
terhadap tanah atau ground pressure (GP) dapat digunakan
persamaan dibawah ini:
target produksi/jam(Bcm)
n=
Bcm
produktivitas alat(jam )
12. Keserasian Kerja alat gali-muat dan alat angkut didasarkan pada
produksi alat gali-muat dan produksi alat angkut, yang dinyatakan
dalam Match Factor
( )
MF =
C. Teori Antrian
Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi matematis dari antrian
atau baris penungguan.Teori antrian berkenaan dengan seluruh aspek dari situasi
penambangan.System antrian adalah suati himpunan pelanggan, pelayanan, dan
aturan yang mengatur kedatangan para pelanggan.Keadaan system menunjuk pada
jumlah pelanggan yang berada dalam suatu fasilitas pelayanan, termasuk dalam
antriannya.Tujuan dari penggunaan teori antrian adalah untuk merancang fasilitas
pelayanan, dalam mengatasi permintaan pelayanan yang berflutuasi secara random
dan menjaga keseimbangan antara biaya (waktu menganggur) pelayanan dan biaya
(waktu) yang diperlukan selama antrian. Perhitungan teori antrian antara lain, yaitu:
a. Probabilitas keadaan antrian putaran
Bila ada 4 tahap dengan K alat angkut dapat dihitung dengan rumus :
10
1
= 2
Ket :
μ = tingkat pelayanan alat muat (unit/jam)
n = jumlah alat angkut dalam system pada suatu waktu (unit)
b. Rata-rata jumlah Dump Truck yang menunggu dalam antrian
Tahap 1 : yaitu pada saat dump truck menunggu untuk dimuati
Komatsu PC 200 dengan ketentuan keadaan n1 > 1 sehingga rata-rata
Dump Truck yang menunggu pada Komatsu PC 200 : Lq1=1x
(probabilitas keadaan n1 > 1).
Tahap 3 : yaitu pada saat Dump Truck menunggu untuk
menumpahkan muatan ke unit penimbunan, dengan ketentuan keadaan
n3 > 1, sehinggan rata-rata Dump Truck yang menunggu untuk
menumpahkan muatan adalah Lq3 = 1x (probabilitas n3 > 1).
c. Rata-rata waktu tunggu Dump Truck dalam antrian
Tingkat kesibukan sebuah Komatsu PC 200 dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
1= 1-P (0,n2,n3,n4)
d. Total waktu edar dan tingkat kedatangan Dump Truck
Perhitungan waktu edar alat angkut tanpa waktu antri (tunggu) dapat
diperoleh sebagai berikut :
1 1 1 1
= + 2 + +4
1 3
1. Fungsi TALPAC
Berikut ini adalah beberapa bentuk penerapan TALPAC :
a. Untuk menghitung waktu tempuh alat angkut pada suatu simulasi profil
pengangkutan
b. Memperkirakan kemampuan produksi untuk studi perencanaan jangka
pendek dan jangka panjang
c. Memperkirakan dan membandingkan produksi dengan penggunaan beberapa
metode pemuatan untuk menentukan teknik pemuatan yang optimal.
d. Memperkirakan biaya pada suatu perencanaan profil pengangkutan
e. Memperkirakan penggunaan bahan bakar.
2. Nikel Laterit
a. Endapan Nikel Laterit
Endapan nikel laterit merupakan bijih yang dihasilkan dari proses pelapukan
batuan ultrabasa yang ada di atas permukaan bumi. Istilah Laterit sendiri diambil dari
bahasa Latin “later” yang berarti batubata merah, yang dikemukakan oleh M. F.
Buchanan (1807), yang digunakan sebagai bahan bangunan di Mysore, Canara dan
Malabr yang merupakan wilayah India bagian selatan. Material tersebut sangat rapuh
dan mudah dipotong, tetapi apabila terlalu lama terekspos, maka akan cepat sekali
mengeras dan sangat kuat.
Smith (1992) mengemukakan bahwa laterit merupakan regolithatau tubuh
batuan yang mempunyai kandungan Fe yang tinggi dan telah mengalami pelapukan,
termasuk di dalamnya profil endapan material hasil transportasi yang masih tampak
batuan asalnya. Sebagian besar endapan laterit mempunyai kandungan logam yang
tinggi dan dapat bernilai ekonomis tinggi, sebagai contoh endapan besi, nikel, mangan
dan bauksit. Dari beberapa pengertian bahwa laterit dapat disimpulkan merupakan
suatu material dengan kandungan besi dan aluminium sekunder sebagai hasil proses
pelapukan yang terjadi pada iklim tropis dengan intensitas pelapukan tinggi. Di dalam
industri pertambangan nikel laterit atau proses yang diakibatkan oleh adanya proses
lateritisasi sering disebut sebagai nikel sekunder.
A. Jenis Data
B B IV METODE
A ANALISIS
B. Instrumen
C. Tahapan Penelitian
Penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu tahap studi literatur,
tahap pengambilan dan pengumpulan data serta tahap pengolahan dan analisa
data. Berikut adalah tahapan penelitian yang di maksud :
1. Studi Literatur
Kegiatan yang telah dilakukan pada tahap ini adalah mengumpulkan
literatur-literatur terkait dengan sistem penyaliran tambang untuk sistem tambang
terbuka (surface mine system) khususnya pada penambangan nikel. Literatur-
literatur tersebut dapat berupa buku-buku yang menyangkut judul penelitian,
jurnal-jurnal, laporan penelitian yang membahas masalah yang sama, wawancara
dan sumber lainnya.
2. Pengambilan dan Pengumpulan Data
Pengambilan dan pengumpulan data ini telah dilakukan dengan melakukan
pengumpulan data sekunder. Data sekunder yang dikumpulkan berupa gambaran
umum daerah penelitian seperti peta topografi, peta situasi tambang PT.Bososi
Pratama,
Face Production
Stockpile
Sample
Sampling & Analisa Barging / Pengapalan
Pemeriksaan Harian 20
4 Total Waktu Tunda(Wt) 120
5 Jam Kerja (W) 480
Meni
t
Keperluan Operator 10
Isi Bahan Bakar 20
2 Waktu Standby (S)
Terlambat kerja 20
Cepat Berakhirnya Kerja 20
Menunggu Alat Angkut 10
Sesudah dan Sebelum Istrahat 10
3 Waktu Repair ( R )
Pemeriksaan Harian 30
4 Total Waktu Tunda(Wt) 140
5 Jam Kerja (W) 480
6 Waktu Efektif (We) 340
7 Efesiensi Kerja (Eff) 70.83%
b. Data Sekunder
Merk : Komatsu
Type : PC-300
Buatan : Komatsu Ltd. Japan
Bucket Type : Light Type
Kopling
Tipe : Pelat Kering Tunggal, dengan Coil Spring
Diameter Cakram : 380 mm
Transmisi
Tipe : M009DD
Perbandingan Gigi : –
C : 14.056
ke-1 : 9.647
ke-2 : 6.993
ke-3 : 5.021
ke-4 : 3.636
ke-5 : 2.653
ke-6 : 1.923
ke-7 : 1.380
ke-8 : 1.000
Mundur : 13.636
Kemudi
Tipe : Integral Power Steering
Minimal Radius Putar : 8.5 m
Sumbu
Belakang : Full Floating Tipe Hypoid Gear
Depan : Reverse Elliot, I-Section Beam
Perbandingan Gigi Akhir : 6,428
Sistem Penggerak : Rear 6 x 4
Dimensi (mm)
Jarak Sumbu Roda : 4030 + 1350
Cabin to End : 3875
Total Panjang : 8645
Total Lebar : 2490
Total Tinggi : 2770
Lebar Jejak Depan : 2050
Lebar Jejak Belakang : 1860
Julur Depan : 1280
Julur Belakang : 1985
Berat Chassis (kg)
Depan : 3280
Belakang : 4220
Berat Kosong : 7500
GVWR / GCWR : 26000
Kapasitas (ton) : 25
Tambahan Spesifikasi DT
Jumlah Pengisian EXA ke DT : 7kali
a. Waktu Dumping DT : 1menit
b. Waktu akan muat (SDT-1) : 0,5menit
c. Waktu akan bongkar
muatan (SDT-2) : 0,35menit
4. Geometri jalan
Adapun geometri jalan pada PT. BOSOSI PRATAMA dari EFO ke
stok file adalah sebagai berikut:
Ketinggian
Ketinggian
Ketinggian 83m dari
80m dari Ketinggian
75m dari msl
msl 78m dari
Ketinggian
msl msl
E F 65m dari msl
A B
C D G H
I J
5. Jenis material
Andapun jenis material yang diangkut dari EFO menuju stok file yaitu,
ore nikel dengan kadar yang telah ditentukan sesuai dengan kebutuhan
konsumen, dengan Ukuran kerapatan massa volume tanah dalam keadaan
lepas, yaitu sekitar 2275 kg/m3.
PENGOLAHAN DATA
3. Jumlah DT yang digunakan agar EXA tetap bekerja setiap saat operasi (tidak
menunggu)
4. Kapasitas Produksi Total dari jumlah Dump Truck yang ditentukan (LCM/jam)
5. Waktu kerja.
B. PEMBAHASAN
1. Produktifitas Alat Gali Muat
a. Evaluasi Produksi Alat Mekanis
Untuk mengetahui kemampuan hasil produksi suatu alat mekanis maka
harus dilakukan perhitungan produktivitas setiap alat. Perhitungan selalu
didasarkan pada pengoperasian suatu alat sampai mencapai suatu produksi yang
maksimal. Hal ini merupakan tujuan yang harus dicapai oleh setiap pemakai
peralatan untuk mencapai target produksi yang direncanakan.
Target produksi pengupasan over burden yang direncanakan oleh pihak
perusahaan yaitu 30.000 Bcm/bulan. Berdasarkan pengamatan di lapangan dan
perhitungan produksi terhadap alat mekanis maka diperoleh :
a. Produksi untuk kegiatan pemuatan material adalah 74,89 Bcm/jam dengan
menggunakan 1 unit alat muat excavator Komatsu PC 300.
b. Produksi untuk kegiatan pengangkutan material dari front penambangan ke
disposal adalah 17,69 Bcm/jam dengan menggunakan alat angkut dump truck
Hino FM 260 JD berpasangan dengan alat muat komatsu PC 300.
Dari hasil perhitungan di atas dapat dilihat bahwa untuk produksi alat
angkut belum mencapai target produksi yang direncanakan oleh perusahaan.
Eff = x 100%
= 70,8 %
c. Kemampuan Produksi Alat Muat Komatsu PC300 Pada
Kondisi Aktual
Berdasarkan pengukuran efisiensi kerja alat dari waktu efektif dilakukan
pengamatan terhadap kemampuan aktual alat tersebut dengan formulasi berikut ini:
() ( /) /
P = ³( )
Penyelesaian:
, , , , ( /)
P =
,
Eff = x 100%
= 75 %
b.Kemampuan Produksi Alat Angkut Hino FM 260 JD bepasangan dengan
alat muat komatsu PC 200 Pada Kondisi Aktual
Berdasarkan pengukuran efisiensi kerja alat dari waktu efektif dilakukan
pengamatan terhadap kemampuan produksi aktual alat tersebut dengan formulasi
berikut ini;
( ) / / ³
P = ( )
Yang mana diketahui, Kapasitas bucket 0,8 m3, Efisiensi kerja 75%, Fill
factor 99,1% (Lampiran 6) , Bayaknya pengisian (n = 8 x pengisian), Swell Faktor
81% dengan Cycle time 13,080 menit (Lampiran 4) dan untuk mendapatkan KB
sebagai berikut KB = (Kb x Sf x Ff) x n =5,14 m³,dimana tingkat produksi aktual alat
angkut dump truck Hino FM 260 JD sebesar 17,69 Bcm/jam dapat dilihat pada
peyelesaian sebagai berikut :
Penyelesaian:
, ³ , /
P = ,
= 17,69 Bcm/jam
Jumlah alat angkut yang digunakan sebanyak 8 unit,
maka; P = 8 unit x 17,69 Bcm/jam
= 141,52 Bcm/jam
Sedangkan diketahui bahwa waktu efektif alat dalam 1 hari setara dengan 6 jam
dengan menggunakan 8 unit alat angkut berpasangan dengan 2 alat muat, maka
produksi aktual alat angkut perhari adalah;
P = 141,52 Bcm/jam x 6 jam/hari x 1 hari
= 849,12 Bcm/hari
Selanjutnya untuk mendapatkan produksi perbulannya adalah sebagai
berikut; P = 849,12 Bcm/hari x 30 hari/bulan
= 25477,02 Bcm/bulan
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Saran yang saya sampaikan pada kesempatan ini yaitu :
1. Demi tercapainya target produksi maka perlu meningkatkan penggunaan jam
kerja produktif untuk alat mekanis sehingga waktu delay, waktu stanby, dan
waktu repair alat dapat diminimalisasi.
2. Penambahan alat angkut sangat diperlukan pada PT Bososi Pratama agar
target produksi dapat tercapai sesuai dengan target yang di inginkan
perusahaan. Adapun jumlah penambahan alat yang di perlukan untuk
mencapai target produksi adalah 2 unit alat angkut dan 1 alat muat.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Khair dkk, 2016. Evaluasi Pencapaian Target Produktivitas Alat Gali Muat dan
Alat Angkut pada aktivitas pemindahan overburden di pit 1 blok 15
PT.Rimau Energi Mining site putut tawaluh. Program studi Teknik
pertambangan,Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat. Jurnal
Himasapta, Vol. 4, No. 1,
April : 17 – 24.
Greace Yuni Octavia dkk, 2011. Penerapan Teori Antrian pada sistem produksi alat
muat dan alat angkut di tambang andesit pt. bukit labu mining. Jurusan
Teknik Pertambangan, Universitas Tanjungpura: Pontianak.
Hari Sentosa dkk, 2017. Analisis Teknik Kebutuhaan Alat Gali Muat dan Alat
Angkut Menggunakan Simulasi Teori Antrian Pada Produksi Batu Kapur
Area Eksisting 206 PT Semen Padang (Persero) TBK. Jurusan Teknik
Pertambangan Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang. Jurnal Bina
Tambang, Vol.3 , No.4.
Hariz Subhan dkk, 2013. Analisa Kemampuan Kerja alat angkut untuk mencapai
target overburden 240.000 bcm perbulan di site project darmo pt. ulima nitra
tanjung enim sumatera selatan.
Nadia Anggraini Putri dan Mulya Gusman, 2017. Optimalisasi Produksi Shovel
Komatsu 3000E-6 dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE)
Pada Pengupasan Lapisan Overburden di Pit 2 Tambang Banko Barat PT.
Bukit Asam Persero Tbk. Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang.Jurnal Bina Tambang, Vol. 3, No. 3.
Prasmoro, 2014. Optimasi Produksi Dump Truck Volvo Fm 440 Dengan Metode
Kapasitas Produksi Dan Teori Antrian Di Lokasi Pertambangan Batubara.
Jurnal OE, Vol 4, No. 1, Hal 93 108.
Rezky Anisari ,2016. Produktivitas Alat Muat dan Angkut Pada Pengupasan Lapisan
Tanah Penutup di pit 8 fleet di PT. Jhonlin Baratama Jobsite Satui
Kalimantan
Selatan .Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin. Jurnal Intekna,
Volume 16 , No. 1, Mei 2016: 1-100.
Riki Rizki Ilahi dkk, 2013.Kajian teknis produktivitas alat gali-muat (excavator) dan
alat angkut (dump truck) pada pengupasan tanah penutup di pit 3 banko
barat pt. bukit asam (persero) tbk upte. Jurusan Teknik Pertambangan,
Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya,sumatera selatan.
Toni Mayyondra,2015.Kajian teknis dan perencanaan biaya produksi alat muat dan
alat angkut pada kegiatan pengupasan overburden penambangan batubara
di pt. karbindo abesyapradhi.Program studi teknik pertambangan fakultas
teknik universitas negeri padang.
Yoan Syahputra dkk, 2010. Kajian Teknis produktivitas alat gali muat backhoe
liebherr 996 pada pengupasan overburden di pit jupiter pt kaltim prima coal.
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya .
LAMPIRAN 1
Data Cycle Time Alat Gali Muat Komatsu PC 200
TABEL L1.1
Data Cycle Time Alat Gali Muat Komatsu PC 300 (Menit)
TABEL L2.1
Data Cycle Time Alat Angkut Dump Truck Hino FM 260 JD (Menit)
w1 w2 w3 w4 w5 w6
No
( Menit ) ( Menit ) ( Menit ) ( Menit ) ( Menit ) ( Menit )
1 0.250 2.189 6.750 0.333 0.333 3.583
2 0.200 2.189 6.667 0.367 0.400 3.667
3 0.217 2.189 6.800 0.350 0.300 3.967
4 0.200 2.189 6.650 0.433 0.217 3.583
5 0.250 2.189 6.750 0.417 0.200 3.667
6 0.200 2.189 6.800 0.350 0.217 3.633
7 0.200 2.189 6.833 0.367 0.167 3.617
8 0.217 2.189 6.650 0.333 0.233 3.667
9 0.217 2.189 6.833 0.317 0.200 3.750
10 0.233 2.189 6.800 0.350 0.333 3.650
11 0.167 2.189 6.650 0.383 0.250 3.700
12 0.183 2.189 6.700 0.333 0.350 3.667
13 0.183 2.189 6.633 0.333 0.300 3.800
14 0.183 2.189 6.650 0.383 0.367 3.617
15 0.200 2.189 6.833 0.350 0.350 3.800
16 0.200 2.189 6.800 0.383 0.300 3.717
17 0.217 2.189 6.750 0.417 0.350 3.633
18 0.217 2.189 6.833 0.400 0.367 3.683
19 0.200 2.189 6.817 0.350 0.200 3.600
20 0.200 2.189 6.767 0.383 0.217 3.667
21 0.217 2.189 6.817 0.400 0.350 3.750
22 0.217 2.189 6.600 0.417 0.267 3.717
23 0.183 2.189 6.650 0.367 0.217 3.650
24 0.200 2.189 6.800 0.350 0.400 3.667
25 0.217 2.189 6.767 0.417 0.217 3.717
26 0.150 2.189 6.750 0.333 0.400 3.650
27 0.133 2.189 6.817 0.350 0.467 3.600
28 0.200 2.189 6.833 0.333 0.417 3.667
29 0.167 2.189 6.800 0.350 0.400 3.617
30 0.183 2.189 6.833 0.433 0.233 3.750
Keterangan :
w1 : Waktu Manuver Isi w4 : Waktu Manuver Dumping
w2 : Waktu Isi w5 : Waktu Dumping
w3 : Waktu Angkut w6 : Waktu Kembali Kosong
LAMPIRAN 3
DISTRIBUSI FREKUENSI ALAT MUAT
TABEL L3.1
Distribusi Frekuensi Waktu Isi Alat Muat Komatsu PC 200
X Rata- ∑ Fi . Xi
rata =
∑ Fi
Nilai Max - Nilai Min
Interval Kelas =
Jumlah Kelas
0.217 - 0.083
=
6
= 0.022
TABEL L3.3
Distribusi Frekuensi Waktu Muat Alat Muat Komatsu PC 200
= 0.365 Menit
LAMPIRAN 4
DISTRIBUSI FREKUENSI ALAT ANGKUT
TABEL L4.1
Distribusi Frekuensi Waktu Manuver Isi Alat Angkut (W1)
TABEL L4.2
Distribusi Frekuensi Waktu Isi Alat Angkut (W2)
2.189 - 2.189
= 6
= 0.000
TABEL L4.3
Distribusi Frekuensi Waktu Angkut Alat Angkut (W3)
6.833 - 6.600
= 6
= 0.039
No. Interval Kelas Frekwensi (Fi) Nilai Tengah (Xi) Fi x Xi Rata-rata
1 6.600 - 6.638 0 6.619 0.000
2 6.639 - 6.677 1 6.658 6.658
3 6.678 - 6.716 7 6.697 46.877
6.771
4 6.717 - 6.755 1 6.736 6.736
5 6.756 - 6.793 6 6.775 40.647
6 6.794 - 6.833 15 6.814 102.208
Jumlah 30 203.126
TABEL L4.4
Distribusi Frekuensi Waktu Manuver Dumping Alat Angkut (W4)
0.433 - 0.317
= 6
= 0.019
TABEL L4.5
Distribusi Frekuensi Waktu Dumping Alat Angkut (W5)
TABEL L4.6
Distribusi Frekuensi Waktu Kembali Kosong Alat Angkut (W6)
Rata-
No. Interval Kelas Frekwensi (Fi) Nilai Tengah (Xi) Fi x Xi
rata
1 3.583 - 3.646 0 3.615 0.000
2 3.647 - 3.710 12 3.679 44.144
3 3.711 - 3.774 12 3.743 44.911
3.734
4 3.775 - 3.838 5 3.806 19.032
5 3.839 - 3.902 0 3.870 0.000
6 3.903 - 3.967 1 3.935 3.935
Jumlah 30 112.022
Menit
= 13.080
LAMPIRAN 5
FILL FACTOR
Tabel L5-1
Data Fill Faktor Alat Muat Komatsu PC 200
Volume Meterial
Volume Buc
Nyata
Fill Factor = Teoritis
x 100%
LAMPIRAN 6
DISTRIBUSI FREKUENSI FILL FACTOR
X Rata- ∑ Fi . Xi
rata =
∑ Fi
Nilai Max - Nilai Min
Interval Kelas =
Jumlah Kelas
1.063 - 0.938
=
6
= 0.021
Diketahui :
Volume
X = Volume
Density Insitu = 1.54 Ton/m³ Material
Meterial Insitu
Insitu
(m³)
(m3)
Volume
Y= Volume
Density Loose = 1.90 Ton/m³ Material
Material Loose
Loose
(m³)
(m3)
Maka :
D loose X
D =
Y
Insitu
0.8
1.54 Ton/m³ m
=
³
1.90 Ton/m³ Y
Y = 1.90 Ton/m³ x
0.8 m³
1.54 Ton/m³
= 0.987 m³
Volume Insitu
SF =
x 100%
Wolume Loose
0.8 m3 x 100%
=
0.987 m3
= 0.81 %
LAMPIRAN 8
EFESIENSI KERJA ALAT MEKANIS
We
Eff =
W x 100 %
We = W - Wt
W = Waktu Tersedia Menit
Wt = Waktu Tunda Menit
We = Waktu Efektif Menit
Eff = Efesiensi Kerja
Pemanasan Alat 10
Keperluan Operator 10
Terlambat kerja 20
Me
nit
Cepat Berakhirnya Kerja 20
3 Waktu Repair ( R )
Pemeriksaan Harian 30
Men
it
Cepat Berakhirnya Kerja 20
Sesudah dan Sebelum Istrahat 10
3 Waktu Repair ( R ) 10
Pemeriksaan Harian 20
4 Total Waktu Tunda(Wt) 120
5 Jam Kerja (W) 480
6 Waktu Efektif (We) 360
7 Efesiensi Kerja (Eff) 75%
LAMPIRAN 9
PERHITUNGAN KEMAMPUAN PRODUKSI ALAT MEKANIS
Keterangan
:
P = Kemampuan Produksi Bcm/Jam
Kb = Kapasitas Bucket = 0.8 (Bcm)
SF = Swell Factor = 81.1%
FF = Fill Factor = 99.14%
Eff = Efesiensi Kerja = 70.83%
CT = Cycletime = 0.36 (Menit)
P = 74.89 Bcm/Jam
P = 17.69 Bcm/Jam
LAMPIRAN 10
PERHITUNGAN MATCH FACTOR
Na x TM
M.F=
Nm x Ca
= Match Factor
M.F
Jumlah Alat
Na = 8
Angkut
Cycle Time Alat Muat x Jumlah
2 x 13.080
LAMPIRAN 11
PERHITUNGAN KEBUTUHAN ALAT UNTUK MENCAPAI TARGET
PRODUKSI
Dik :
30000.0
Target Produksi / Bulan = Bcm/Bulan
0
Kemampuan Alat Muat Komatsu PC
= 25476.5
200 Bcm/Bulan
1
Kemampuan Alat Angkut Hino FM 260
25477.0
= Bcm/Bulan
TI 2
Target Produksi
J.A = Kemampuan
Produksi
Panambahan Jumlah Alat Muat Excavator
1.2 Dibulatkan
Komatsu PC 200 =
menjadi 1
Penambahan Jumlah Alat Angkut Hino FM 260 TI
Dibulatkan
1.2
= menjadi 2
Jadi, dengan kebutuhan jumlah alat diatas maka produksi/bulan yang dihasilkan
adalah :
Produksi /Bulan
Produksi /jam x Jumlah alat x Jam Kerja x
=
30 Hari
Bcm /
= 38214.77 Bulan
Tenaga
RR GR GMW Dibutuhkan
Ruas (lb/ton) (lb/ton) (Ton) (lb)
A-B 80 0 49,89 3.991 TR 80,00
B-C 100 -10,53 49,89 4.464 TR 89,47
C-D 80 0 49,89 3.991 TR 80,00
D-E 100 31,37 49,89 6.554 TR 131,37
E-F 80 0 49,89 3.991 TR 80,00
F-G 100 -16,67 49,89 4.157 TR 83,33
G-H 80 0 49,89 3.991 TR 80,00
H-I 100 -53,06 49,89 2.342 TR 46,94
I-J 80 0 49,89 3.991 TR 80,00
TR-
HAUL 751,12
Tenaga
RR GR GVW Dibutuhkan
Ruas (lb/ton) (lb/ton) (Ton) (lb)
J-I 80 0 26,00 2.080 TR 80,00
I-H 100 51,01 26,00 3.926 TR 151,01
H-G 80 0 26,00 2.080 TR 80,00
G-F 100 29,36 26,00 3.363 TR 129,36
F-E 80 0 26,00 2.080 TR 80,00
E-D 100 -36,48 26,00 1.651 TR 63,52
D-C 80 0 26,00 2.080 TR 80,00
C-B 100 24,58 26,00 3.239 TR 124,58
B-A 80 0 26,00 2.080 TR 80,00
TR-
RETURN 788,48
Daya - Hp Kecepatan - V
Gear Rimpul (lb) Efisiensi - E (%) (Hp) (Mph)
1 9.647 0,85 165 5,45
2 6.993 0,85 165 7,52
3 5.021 0,85 165 10,47
4 3.636 0,85 165 14,46
5 2.653 0,85 165 19,82
6 1.923 0,85 165 27,35
7 1380 0,85 165 38,11
8 1000 0,85 165 52,59
f. Tentukan Tenaga Yang dapat digunakan DT setiap segmen jalan pada Kondisi DT bermuatan
Waktu
Kecepatan - V Jarak (Jam) Waktu
Ruas Jarak /
(Mph) (Mil) (Menit)
Kecepatan
A-B 7,52 0,62 0,08262 4,957
B-C 10,47 0,41 0,03903 2,342
C-D 7,52 0,61 0,08138 4,883
D-E 7,52 0,43 0,05734 3,44
E-F 7,52 0,77 0,1027 6,162
F-G 10,47 0,32 0,03079 1,847
G-H 10,47 0,47 0,04532 2,719
H-I 14,46 0,02053 1,232
0,30
I-J 10,47 0,53 0,05042 3,025
Waktu
Kecepatan - V Jarak (Jam) Waktu
Ruas Jarak /
(Mph) (Mil) (Menit)
Kecepatan
J-I 19,82 0,53 0,03 1,60
I-H 10,47 0,30 0,03 1,70
H-G 19,82 0,47 0,02 1,44
G-F 14,46 0,32 0,02 1,34
F-E 14,46 0,77 0,05 3,20
E-D 27,35 0,43 0,02 0,95
D-C 14,46 0,61 0,04 2,54
C-B 14,46 0,41 0,03 1,70
B-A 14,46 0,62 0,04 2,58
Total 4,47 0,28 17,04
Tambahan Spesifikasi
Spesifikasi EXCAVATOR
DT
Jumlah
Bucket EXA 1,5 LCM Pengisian 7 kali
EXA ke DT
a. Waktu
Bucket Factor 0,9 Dumping 0,5 menit
DT
b. Waktu
Faktor Koreksi 0,8 akan muat 0,25 menit
(SDT-1)
c. Waktu
akan
Cycle Time EXCAVATOR bongkar 0,15 menit
muatan
(SDT-2)
a. Waktu Menggali 6 det
b. Waktu putar (bucket terisi) 4 det
c. Waktu Membuang ke DT 4 det
d. Waktu putar (bucket kosong) 3 det
25,505
jumlah DT yang digunakan (M) ≈
26
9,333333333
2723,2 993980
LAMPIRAN 12