LATERIT
SARI
Studi efisiensi kerja alat bor pada pemboran produksi galian nikel pada daerah Pomalaa.
Pada kegiatan produksi pemboran bertujuan menentukan efisiensi dan hasil kerja alat bor dan
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja alat bor yang dilakukan di PT. Antam Tbk. UBPN
Sulawesi tenggara. Pada penelitian ini menggunakan metode pengeboran rotary dimana dilakukan
dengan cara pemecahan batuan dengan memanfaatkan gerak putaran dan gaya dorong yang
diberikan kepada mata bor. Adapun hasil perhitungan yang diperoleh sangatlah rendah dari rata-
rata unit bor yaitu 62,02%, dengan litologi yang mudah ditembus alat bor adalah limonite dan batuan
yang sangat susah yaitu saprolite yang memiliki tiga perlapisan yaitu early saprolite, rock saprolite,
saprolite rock, dengan besarnya waktu delay dan waktu standby alat bor, waktu delay yang banyak
dipengaruhi pada saat pasang dan lepas tenda dan cuaca. Dan waktu standby banyak dipengaruhi
karena pulang sebelum waktunya. Hal inilah yang menyebabkan rata-rata efisiensi kerja dari alat
bor sangat rendah.
ABSTRACT
Efficiency study for the drill in drilling excavation nickel production at Pomalaa area. In the
production drilling activities aimed at determining the efficiency and performance drilling tool and
the factors that affect the performance of the drill tool is done in PT. Antam Tbk. UBPN southeast
Sulawesi. In this study using rotary drilling method which is done by breaking the rock by utilizing
the motion of rotation and thrust given to the drill bit. The calculation results is lower than the
average of the drill unit is 62.02%, with a permeable lithology drill tool is limonite and very hard rock
which has three layer saprolite which is early saprolite, saprolite rock, rock saprolite, with the
amount of delay time and a standby time of drilling tools, the time delay is heavily influenced at high
tide and remove tents and weather. And standby times are influenced due to return home
prematurely. This is why the average working efficiency of drilling tool is very low.
1
METODOLOGI PENELITIAN pemberaian material (cutting) tidak
berlebihan. Setelah pengeboran kemudian
Metode pengambilan data yang digunakan single core barrel dilepaskan dari rod Axl
dalam penelitian guna untuk penulisan dan untuk mengeluarkan core yang berada
penyusunan laporan tugas akhir ini yaitu didalam single core barrel.
Melakukan pengamatan secara langsung di
lapangan dengan mengambil meliputi data Core dikeluarkan dengan cara
waktu delay, waktu standby, dan waktu menyambungkan single core barrel ke body
repair. Data yang diambil mulai dari awal alat protector kemudian ditumbuk sehhingga core
bekerja sampai dengan alat berhenti bekerja keluar. Lalu single core barrel dipasang
dalam 1 shift (8 jam) dan setelah kegiatan kembali ke rod Axl untuk pengeboran
pemboran selesai dilanjutkan dengan selanjutnya, hal ini dilakukan berulang-ulang
mengidentifikasi material yang terdapat pada hingga kedalaman sesuai target yang
core box untuk mengisi data log bor ditentukan.
Setelah semua data terkumpul, data Mekanisme gerak alat bor yang digunakan di
kemudian dicek kembali. Untuk selanjutnya lapangan yakni tumbuk putar (rotary
dilakukan perhitungan cycle time, efisiensi percussion drilling) dengan sumber gerak
kerja, serta faktor-faktor yang mempengaruhi mesin koken (YH-01). Spasi yang digunakan
kinerja alat bor selama pengamatan secara adalah 12,5 meter antar titik bor. Target yang
langsung di lapangan, kemudian data harus dipenuhi dalam bulan September-
dikelompokkan berdasarkan lokasi titik bor Oktober 2015 yaitu 240 meter sehingga untuk
dan waktu pengambilan data untuk memenuhi target tersebut dalam satu shift
dimasukkan kedalam Microsoft excel (8 jam) harus mencapai 12 meter. Adapun
kemudian diolah agar mendapatkan hasil faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja alat
berupa cycle time dan efisiensi kerja alat bor. bor adalah sifat batuan, umur dan kondisi alat
bor, dan keterampilan operator mesin bor. Dan
HASIL DAN PEMBAHASAN juga kegiatan pemboran tidak lepas dari
kegiatan moving, untuk moving biasanya alat
Pada pemboran produksi (inpit drilling) pada ditarik oleh alat berat (excavator) untuk
tambang utara bukit Everest PT.Antam pindah dari satu titik bor ketitik bor yang lain.
Tbk.UBPN Sultra merupakan salah satu
metode pengambilan conto atau sample yang
berfungsi untuk memperkuat dan meyakinkan
kadar Fe dan Ni mendekati data eksplorasi
yang telah ada. Dan apabila kadar Fe dan Ni
nya dinilai baik sesuai dengan sasaran maka
pada titik sampel tersebut penambangan akan
dilakukan.
Kegiatan pemboran produksi (inpit drilling) Gambar 4.1 Alat Bor Koken (YH-01)
menggunakan satu alat bor koken (YH-01),
mata bor widya, rod Axl dengan panjang 1 Gambar 4.1 merupakan alat bor yang
meter dan 1,5 meter, single core barrel digunakan di PT.Antam Tbk.UBPN Sultra
dengan ukuran 50cm dan 1,5 meter, body pada tambang utara bukit Everest, alat bor
potector dan core box. Perlengkapan tambahan Koken YH-01 merupakan satunya-satunya
seperti kunci 24, kantong sample, timba, alat bor yang digunakan pada kegiatan
ember, dan drum. produksi (inpit drilling) bukit everest, alat bor
ini dibantu dengan mesin penggerak Yanmar
Cara kerja pemboran dimulai dari yang berfungsi menghasilkan tenaga putar ke
pemasangan mata bor dengan single core batang bor menuju mata bor tetapi bukan
barrel kemudian disambungkan ke rod Axl hanya tenaga putar yang dipakai pada
biasanya untuk penetrasi pertama digunakan kegiatan pemboran produksi (inpit drilling)
single core barrel yang berukuran 50cm. tenaga lain yang dibutuhkan yaitu tenaga
setelah itu pemboran dimulai sesuai berapa tumbuk yang dihasilkan dari gerakan tumbuk
cm yang ingin ditembus, apabila pemboran yang dilakukan pada stir alat bor yang
berlangsung lubang bor harus disiram dengan dikemudikan oleh operator bor.
air agar mata bor yang bergesekan tidak
panas hanya saja harus tetap memperhatikan Alat bor yang lain yaitu core box yang
berapa banyak air yang masuk agar berfungsi untuk menyimpan core hasil
2
pemboran agar geologist dengan mudah Untuk mengetahui besarnya efisiensi kerja
mendeskripsikan mineral-mineral apa yang dapat dihitung dengan menggunakan
terkandung dalam inti bor disetiap meternya. persamaan :
Kemudian setelah dideskripsikan ditulis
kedalam tabel log bor sebagai hasil yang Eff =
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 (𝑤𝑒)
𝑥 100%
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑇𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎 (𝑇)
dilaporkan ke bagian penanggung jawab
pemboran tersebut sebagai laporan harian.
Tabel 4.2 Efisiensi Kerja Alat Bor KOKEN
YH-01
Selanjutnya Rod Axl yaitu merupakan batang
bor yang berfungsi menerima tenaga dari
mesin penggerak yanmar untuk diteruskan ke
mata bor. Pada kegiatan pemboran disediakan
lima buah batang bor berukuran 1,5 meter dan
tiga buah batang bor yang berurukan 1 meter.
Pada kegiatan pemboran batang bor
disambungkan pada single core barrel.
3
yaitu keterlambatan memulai pengeboran Arif, I., 2005., Perencanaan Tambang.
yang awalnya terlambat 1432.13 detik dapat Program Studi Teknik Pertambangan
diperkecil menjadi 300 detik, menyentringkan Institut Teknologi Bandung.
alat yang awalnya 1182.11 detik dapat Jimeno. C.L., 1995., “Drilling and Blastingof
diperkecil menjadi 500 detik, ganti oli, dan Rocks”, Rotterdam Brookfield.
alat rusak. Sedangkan waktu stand by yang Guilbert, J.M dan Park, C.F. Jr., 1986., The
dapat diperkecil yaitu tidak ada program kerja Geology of Ore Deposits, W.H.
yang awalnya 1123.34 detik dapat diperkecil Freeman.
menjadi 561 detik, istirahat sebelum
waktunya yang awalnya 2564.45 detik dapat
diperkecil menjadi 674 detik, dan pulang Kramadibrata, S., 2000., Teknik Pengeboran
sebelum waktunya yang awalnya 2755.42 dan Penggalian., Jurusan Teknik
detik dapat diperkecil menjadi 362 detik. Pertambangan Institut Teknologi
Adapun waktu delay yang tidak dapat Bandung.
diperkecil yaitu menunggu alat berat Nurhakim. 2005. Buku Panduan Kuliah
(excavator), dan cuaca. Lapangan Edisi ke II. Universitas
Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
KESIMPULAN Prodjosumarto, P., 1993., Pemindahan Tanah
Mekanis. Jurusan Teknik
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang Pertambangan Fakultas Teknologi
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan Mineral Institut Teknologi Bandung.
bahwa pada Bulan September-Oktober Tahun Prodjosumarto, P 2000., Ensiklopedi
2015 efisiensi kerja alat bor KOKEN YH-01 Pertambangan Edisi 3, Pusat
yang digunakan pada kegiatan pemboran penelitian dan pengembangan
produksi yaitu sebesar 62,02%. teknologi mineral, Bandung
Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara,
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi 2004. Pendidikan dan Pelatihan Juru
kegiatan pemboran produksi yaitu material Ledak Penambangan Bahan Galian
yang akan ditembus, umur dari alat bor yang Industri Bandung.
kurang lebih 2 tahun, dan target pemboran Sukandarrumidi., 2007, Geologi Mineral
dalam satu shift (8 jam) yang sangat sedikit Logam, Universitas Gadjah Mada,
yaitu 12 meter. Yogyakarta.
Waheed A.,2002., Nickel Laterites – A Short
Dan hasil evaluasi yang paling utama Course On The Chemistry,
mempengaruhi kinerja pemboran yaitu target Mineralogy And Formation Of Nickel
yang diberikan sangat kecil sehingga waktu Laterites, PT.INCO Indonesia
delay dan waktu standby mempunyai (unpublished)
presentase yang sangat besar, waktu delay
yang paling besar adalah cuaca sedangkan
waktu standby yang paling besar adalah
pulang sebelum waktunya.
DAFTAR PUSTAKA