Oleh :
Kiagus Husni Tamrin
03091002056
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
I. JUDUL
Analisa Distribusi Fragmentasi Batuan Hasil Peledakan Dengan Program Spilt
Desktop 2.0 Sebagai Fungsi Faktor Energi (FE) Di PT Semen Baturaja (Persero)
II. BIDANG ILMU
Teknik Pertambangan
III. LATAR BELAKANG
Proses penambangan perlu dilakukan pengupasan tanah penutup terlebih
dahulu. Sifat fisik dan mekanik batuan yang kompak dan keras maka diperlukan
suatu operasi peledakan dalam usaha pemberaiannya. Proses peledakan
dipengaruhi oleh variabel yang dapat dikontrol dan tidak dapat dikontrol.
Variabel yang dapat dikontrol meliputi geometri pengeboran, geometri
peledakan, jumlah dan jenis bahan peledak. Sedangkan variabel yang tidak dapat
dikontrol seperti geologi batuan, sifat dan kekuatan batuan, diskontinuitas
batuan, kondisi cuaca, dan kondisi air dalam batuan yang dapat mempengaruhi
kinerja pemboran dan peledakan.
Penggunaan yang tepat dari kedua variabel diatas mampu menghasilkan
fragmentasi dan pergerakan massa batuan yang lebih baik sehingga memberikan
efek positif terhadap kinerja unit operasi penggalian dan pemuatan serta
mengurangi dampak negatif dari proses peledakan.
Hasil peledakan yang optimal dapat diperoleh dengan melakukan suatu
pengaturan penggunaan energi bahan peledak dalam rancangan peledakan yang
dinyatakan faktor energi. Pengaturan faktor energi dilakukan dengan tujuan
mencapai kualitas peledakan yang dikehendaki dan biaya peledakan yang
minimum, dimana semakin kecil faktor energi maka nilai ekonomis akan
semakin baik namun fragmentasi yang akan dihasilkan semakin buruk. Demikian
sebaliknya, semakin besar faktor energi yang digunakan maka nilai ekonomis
semakin besar dan fragmentasi yang akan dihasilkan semakin kecil. Namun tidak
menjamin nilai produktivitas akan semakin naik, hal ini disebabkan produktivitas
dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor teknis selama proses penggalian
dan pemuatan. Sehingga perlu ditentukan hubungan faktor energi terhadap
fragmentasi yang akan dihasilkan dalam suatu perencanaan peledakan.
IV. PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang dibahas adalah :
1. Keberhasilan kegiatan peledakan dapat dilihat dari fragmentasi yang
dihasilkan dalam proses peledakan. Sehingga perlu diketahui tinggat
fragmentasi batuan yang dihasilkan dalam proses peledakan tersebut.
2. Fragmentasi batuan dapat ditentukan secara teoritis, namum dalam keadaan
aktual fragmentasi yang dihasilkan akan berbeda. Oleh karena itu diperlukan
faktor koreksi terhadap fragmentasi secara teoritis dengan keadaan aktual.
3. Distribusi fragmentasi batuan hasil peledakan sangat dipengaruhi oleh energi
bahan peledak yang digunakan untuk meledakkan massa batuan. Namun,
tidak ada acuan yang jelas dalam menentukan besarnya faktor energi
peledakan yang diperlukan untuk menghasilkan fragmentasi yang diharapkan.
Oleh karena itu perlu diketahui hubungan faktor energi terhadap frangmentasi
yang akan dihasilkan dalam persamaan empiris.
V. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menganalisa distribusi fragmentasi batuan yang dihasilkan dari proses
peledakan dengan metode Kuz-Ram dan Program Split Desktop 2.0.
2. Melakukan analisa faktor koreksi fragmentasi yang dihasilkan metode KuzRam dengan Split Desktop 2.0.
3. Melakukan analisa distribusi fragmentasi batuan hasil peledakan sebagai
persamaan fungsi faktor energi.
VI. TINJAUAN PUSTAKA
Kegiatan pemboran dan peledakan harus direncanakan, sehingga hasil
peledakan yang akan diperoleh sesuai dengan yang diinginkan. Perencanaan juga
yang
diperlukan
untuk
batuan yang bobot isinya rendah, keadaan porositasnya besar dan ikatan antar
butirannya lemah akan lebih mudah diberaikan sehingga hanya memerlukan
energi peledakan yang relatif rendah.
VI.1.1.2 Kuat Tekan Batuan
Kuat tekan batuan dapat digunakan untuk mengetahui mudah tidaknya
suatu batuan untuk dihancurkan baik dengan menggunakan penggalian biasa
maupun dengan operasi peledakan. Batuan memiliki kuat tekan yang selalu jauh
lebih besar daripada kuat tariknya, tetapi kuat tarik batuan memiliki peranan
yang sangat penting dalam proses penghancuran batuan. Batuan dengan kuat
tarik yang rendah akan lebih mudah hancur dibandingkan batuan yang memiliki
kuat tarik yang besar (Bieniawski, 1973).
VI.1.2 Karakteristik Massa Batuan
VI.1.2.1 Bidang Diskontinuitas
Keberadaan bidang diskontinuitas memberikan pengaruh yang sangat besar
terhadap hasil peledakan. Parameter dalam karakteristik bidang diskontinuitas
yang mempengaruhi hasil peledakan yaitu kekerapan atau jarak antar bidang
diskontinuitas dan orientasinya dalam massa batuan. Batuan yang hancur oleh
proses peledakan, akan terpisah menjadi blok-blok yang bentuknya dipengaruhi
oleh pola bidang diskontinuitasnya dan bidang baru yang terbentuk akan
keberhasilan
suatu
sudut dari bidang bebasnya. Sedangkan, pola V cut adalah pola peledakan yang
arah runtuhan batuannya kedepan dan membentuk huruf V (C.J.Konya and E.J.
Walter, 1990).
VI.3 Fragmentasi Batuan
Pengukuran
fragmentasi
batuan
hasil peledakan
dilakukan
untuk
Vo
X = A x
Q
0.8
xQ1 / 6
.............(3.20)
Vo
X = A x
Q
0.8
E
xQ x
115
19 / 30
1/ 6
...............(3.21)
Keterangan:
X = ukuran fragmen rata-rata, cm.
A = faktor batuan, dihitung dengan menggunakan Blastability Index.
RATING
10
20
50
RATING
10
20
50
RATING
10
20
30
40
SGI = 25 X bobot isi - 50
1 TO 10 (MOHS SCALE)
Sumber : Lilly,1986
Distribusi ukuran fragmentasi dapat dihitung dengan Persamaan RosinRamler, melalui persamaan (3.25).
R 1 e
0.693
x5 0
........(3.25)
Keterangan:
R
X
X 50
0.693 1n
............(3.26)
(1
x
W
) x
B
A 1 L
x
2 H ...........(3.27)
Keterangan:
B = burden (m)
d = diameter lubang tembak (mm)
W = standar deviasi dari keakuratan pemboran (m)
A = nisbah Spasi terhadap burden
L = panjang muatan (m)
H = tinggi jenjang (m)
Nilai indeks keseragaman pada umumnya berkisar antara 0,8 -2,2 dimana
semakin besar indeks keseragaman suatu geometri peledakan maka semakin
seragam fragmentasi material hasil peledakan.
VI.4 Faktor Energi (FE)
Faktor energi adalah besaran yang menunjukkan angka perbandingan
besarnya energi yang diberikan pada suatu massa batuan atau batuan utuh untuk
menghasilkan fragmen-fragmen sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Faktor
energi dapat dinyatakan dalam satuan MJ/bcm atau MJ/ton, melalui persamaan
(3.28) atau persamaan (3.29).
FE1= (Q x ESBP)/ V...(3.28)
Atau,
FE2 = (Q x ESBP)/ M......(3.29)
Jika diketahui bobot isi batuan dapat dihitung melalui persamaan (3.30).
FE1 = FE2 x
........(3.30)
Keterangan:
FE = Faktor Energi (MJ/ton, MJ/bcm)
Q
image atau gambar dengan kontur-kontur yang terbentuk sebagai batasan antar
partikel.
VI.5.3 Memperbaiki Hasil Pencarian
Langkah ini ditujukan untuk memperbaiki hasil ukuran yang diberikan oleh
pencarian ukuran partikel. Perbaikan ini meliputi penghapusan daerah yang tidak
akan dihitung seperti alat pembanding. Dapat juga dilakukan untuk memperbaiki
kontur yang tidak sesuai dengan ukuran patikel.
VI.5.4 Melakukan Perhitungan Ukuran
Langkah ini akan melakukan perhitungan ukuran dengan metode primeter
dimana terlebih dahulu setiap kontur akan memiliki koordinat masing-masing.
Untuk perhitungan ukuran partikel dilakukan dengan interpolasi dan ekstrapolasi
dengan dua skala.
VI.5.5 Menampilkan Grafik dan Hasil
Hasil perhitungan ukuran akan ditampilkan dalam bentuk grafik yang dapat
dipilih seperti: Schuman, Rosin-Ramler dan Best Fit. Grafik tersebut akan
memberikan distribusi persentase ukuran pada selang ukuran tertentu.
VII.
METODOLOGI PENELITIAN
Penyusunan Tugas Akhir ini dilakukan dengan menggabungkan antara
teori dan kenyataan dilapangan, sehingga dari keduanya didapatkan pendekatan
masalah yang paling baik. Urutan penelitian yang digunakan sebagai berikut :
VII.1 Studi literatur
Mempelajari literatur berupa teori-teori, rumusan-rumusan dan data-data
yang berhubungan dengan teknis pengupasan lapisan tanah penutup dan
produksi alat berat agar pembaca dapat memahami laporan tugas akhir yang
dibuat.
VII.2 Pengamatan lapangan
Pengamatan dilakukan tujuannya untuk mendapatkan pengertian dan
gambaran terhadap teknis pengupasan lapisan tanah penutup didalam tambang
serta produksi alat berat yang digunakan.
Proses ini merupakan penyimpulan yang didasarkan atas segala data yang
telah diolah dan dianalisa.
VIII.
Kegiatan
1
1.
2.
3.
4.
5.
Waktu Pelaksanaan
Minggu Ke3 4
5
6
Orientasi Lapangan
Pengumpulan
Referensi dan Data
Pengolahan Data
Konsultasi dan
Bimbingan
Penyusunan dan
Pengumpulan Draft
Laporan