Anda di halaman 1dari 4

PERANCANGAN THREE MONTH ROLLING PLAN PENAMBANGAN

DI PT. TRISENSA MINERAL UTAMA JOBSITE BATUAH


KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Frans Ganda Putra ujung, Hepryandi L. DJ. Usup, ST., MT., Neny Sukmawatie,
S.Hut., MP., Jurusan Teknik Pertambangan, UPR
PT. Trisensa Mineral Utama adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan.
Perancangan penambangan dan kegiatan produksi pada PT. Trisensa Mineral Utama dilakukan
untuk priode tiga bulan (three month rolling plan) dan akan menjadi acuan rencana bulanan.
Three month rolling plan periode II dikerjakan pada bulan April-Juni 2017. Pit B5B21 tahun
2017 memiliki target produksi 9.977.750 BCM overburden, 992.339 ton batubara dan SR
10,1:1. Target bulanan pit B5B21 untuk three month rolling plan periode II, April 117.360 ton
batubara, 1.057.500 BCM overburden dan SR sebesar 9,01:1, Mei 58.850 ton batubara,
821.590 BCM overburden dan SR sebesar 13,96 :1, dan Juni 123.630 ton batubara, 1.310.720
BCM overburden dan SR sebesar 10,60:1. Dengan nilai target SR yang cukup besar maka
perancangan desain dan perencanaan produksi harus teliti untuk tercapainya. Tujuan dari
penelitian ini adalah merancang desain pit bulanan dan merencanakan kegiatan produksi untuk
three month rolling plan penambangan periode ke II yang sesuai dengan target bulanan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif untuk
perancangan desain dan metode kuantitatif untuk perencanaan kegiatan produksi.
Analisis dan perancangan desain three month rolling plan periode II menggunakan
software minescape 4.1.18 dan ms. excel. Rancangan pit memiliki tinggi bench 8 m, lebar 4
m, dan kemringan slope 50o. Lebar jalan minimum 18,872 m. Disposal out pit dump di sebelah
barat pit memiliki daya tampung 1.480.796,9 BCM dan disposal in pit dump di segmen 1-3
memiliki daya tampung 2.205.131,5 BCM. Sump terletak di segmen 4-6 pada elevasi 0 dan
sudah selesai ditambang (void). Desain April memiliki volume overburden 1.050.229 BCM
(99,3% dari target), batubara 118.473 ton (100,9% dari target) dan SR 8,9:1, volume
overburden Mei 808.593,7 BCM (98,4% dari target), batubara 59.304,44 ton (101,6% dari
target) dan SR 13,6:1, volume overburden Juni 2017 1.304.375 BCM (99,5% dari target),
batubara 125.664 ton (101,6% dari target) dan SR 10,4:1 dimana dibuatkan total volume dan
area kerja mingguan dan target produksi mingguan untuk setiap bulannya. Kegiatan produksi
April memiliki EWH 15,94 jam perhari, 30 hari kerja, dibagi menjadi 4 minggu kerja, Mei
memiliki EWH 16,42 jam perhari, 31 hari kerja, dibagi menjadi 5 minggu kerja, dan Juni
memiliki EWH 15,65 jam perhari, 29 hari kerja dan dibagi menjadi 5 minggu kerja, setiap
minggu memiliki target produksi yang berbeda disesuaikan dengan jumlah hari kerja dalam
tiap minggunya.
Kata Kunci : Batubara,Overburden, Desain, Pit, Volume, Produksi
PENDAHULUAN memiliki peranan yang vital untuk
1. Latar Belakang memanfaatkan batubara demi kemajuan
Indonesia merupakan salah satu negara ekonomi negara. Batubara adalah salah
yang memiliki potensi sumber daya alam satu jenis bahan bakar yang dapat
yang besar, salah satunya adalah batubara. dimanfaatkan disamping bahan bakar gas
Dalam hal ini, industri pertambangan dan minyak bumi. Dalam proses
pembentukannya, batubara itu sendiri 3. Tujuan
terbentuk dengan berbagai kualitas, mulai 1. Mengetahui rencana tahunan PT.
dari kualitas rendah sampai kualitas yang Trisensa mineral utama tahun 2017 dan
paling tinggi. Oleh karena dengan target bulanan rencana yang akan
banyaknya potensi batubara di Indonesia, digunakan sebagai acuan pembuatan
maka pemanfaatannya dilakukan desain pit bulanan (monthly plan) untuk
semaksimal mungkin, periode April – Juni 2017
Semakin tinggi permintaan batubara di 2. Merancang desain pit, jalan tambang,
pasaran dan diikuti dengan peningkatan sump dan disposal disesuaikan dengan
harga yang semakin membaik, sehingga target produksi three month rolling
perusahaan pertambangan diharuskan plan.
untuk memiliki target produksi yang dapat 3. Menghitung jumlah cadangan batubara
memenuhi permintaan, sehingga harus dan tanah penutup (over burden) yang
dibuatkan perencanaan kegiatan akan ditambang dan rencana kerja
penambangan. Untuk dapat meningkatkan penambangan berdasarkan desain three
produksi dan mencapai target yang telah month rolling plan dan kesesuaiannya
ditentukan maka perlu dilakukan terhadap target bulanan dalam rencana
perencanaan dan perancangan tahunan.
penambangan dengan jangka waktu 4. Merancang produksi three month
mingguan, bulanan dan tahunan. rolling plan yang akan diterapkan setiap
Atas dasar tersebut maka penulis bulannya berdasarkan ketersediaan alat.
memutuskan untuk melakukan penilitian STUDI PUSTAKA
dengan judul “Perancangan Three Month 1. Perencanaan Tambang
Rolling Plan Penambangan di PT. Perencanaan tambang (mine planning)
Trisensa Mineral Utama Jobsite Batuah dapat mencakup kegiatan-kegiatan
Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai prospeksi, eksplorasi, studi kelayakan
Kartanegara Provinsi Kalimantan (feasibility study) yang dilengkapi dengan
Timur”. Sehingga dengan peracangan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
penambangan dapat memiliki jangka (AMDAL), persiapan penambangan dan
waktu yang lebih detail dibandingkan konstruksi prasarana (infrastructure) serta
dengan recana tahunan. sarana (facilities) penambangan, kesehatan
2. Rumusan Masalah dan keselamatan kerja (K3), pengelolaan
1. Bagaimana rencana tahunan PT. dan pemantauan lingkungan hidup. Ada
Trisensa Mineral Utama tahun 2017 dan berbagai macam perencanaan antara lain :
target rencana bulanan yang menjadi a. Perencanaan jangka panjang, yaitu
acuan untuk desain three month rolling suatu perencanaan kegiatan yang
plan? jangka waktunya lebih dari 5 tahun
2. Bagaimana rancangan pit, jalan secara berkesinambungan.
tambang, sump dan disposal b. Perencanaan jangka menengah, yaitu
disesuaikan dengan target produksi suatu perencanaan kerja untuk jangka
three month rolling plan? waktu antara 1 – 5 tahun
3. Berapa jumlah cadangan batubara dan c. Perencanaan jangka pendek, yaitu suatu
tanah penutup (over burden) dan perencanaan aktivitas untuk jangka
rencana kerja penambangan berdasarkan waktu kurang dari setahun demi
desain three month rolling plan? kelancaran perencanaan jangka
4. Bagaimana rancangan kegiatan menengah dan panjang.
produksi three month rolling plan yang d. Perencanaan penyangga atau alternatif ;
akan diterapkan berdasarkan bagaimanapun baiknya suatu
ketersediaan alat? perencanaan telah disusun, kadang-
kadang karena kemudian terjadi hal-hal
tak terduga atau ada perubahan data dan pada jalur jalan. Kemiringan jalan
informasi atau timbul hambatan berhubungan langsung dengan
(kendala) yang sulit untuk diatasi, kemampuan alat angkut, baik dalam
sehingga dapat menyebabkan pengereman maupun dalam mengatasi
kegagalan, maka harus diadakan tanjakan seperti pada gambar berikut,
perubahan dalam perencanaannya.
2. Perancangan Tambang
Rancangan (design) adalah penentuan
persyaratan, spesifikasi dan kriteria teknik
yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan
dan sasaran kegiatan serta urutan teknis
pelaksanaannya. Di Industri pertambangan
juga dikenal rancangan tambang (mine
design) yang mencakup pula kegiatan- h
Grade (%)  x 100%
kegiatan seperti yang ada pada x
perencanaan tambang, tetapi semua data
dan informasinya sudah rinci. Gambar 1. Perhitungan Kemiringan Jalan
Pada umumnya ada dua tingkat
rancangan, yaitu : 4. Kolam Penampungan (Sump)
a. Rancangan konsep (conceptual design),
Kolam penampung merupakan tempat
yaitu suatu rancangan awal atau titik
yang dibuat untuk menampung air sebelum
tolak rancangan yang dibuat atas dasar
air tersebut dipompakan. Kolam
analisis dan perhitungan secara garis
penampung ini juga dapat berfungsi
besar dan baru dipandang dari beberapa
sebagai tempat mengendapkan lumpur.
segi yang terpenting, kemudian akan
Berdasarkan tata letak kolam penampung
dikembangkan agar sesuai dengan
(sump), sistem penyaliran tambang dapat
keadaan (condition) nyata di lapangan.
dibedakan menjadi :
b. Rancangan rekayasa atau rekacipta
a. Sistem penyaliran terpusat
(engineering design), adalah suatu
Pada sistem ini sump akan ditempatkan
rancangan lanjutan dari rancangan
pada setiap jenjang atau bench. Sistem
konsep yang disusun dengan rinci dan
pengaliran dilakukan dari jenjang
lengkap berdasarkan data dan informasi
paling atas menuju jenjang-jenjang
hasil penelitian laboratoria serta
yang berada di bawahnya, sehingga
literatur dilengkapi dengan hasil-hasil
akhirnya air akan terpusat pada main
pemeriksaan keadaan lapangan.
sump untuk kemudian dipompakan
3. Geometri Jalan
keluar tambang.
a. Lebar Minimal Jalan Lurus
b. Sistem penyaliran tidak memusat
Lebar jalan minimum pada jalan lurus
Sistem ini diterapkan untuk daerah
dengan jalur ganda atau lebih, menurut
tambang yang relatif dangkal dengan
AASHTO manual rular hing way design,
keadaan geografis daerah luar tambang
lebar jalan dikali jumlah jalur dan
yang memungkinkan untuk
ditambah dengan setengah lebar alat
mengalirkan air secara langsung dari
angkut pada bagian tepi kiri dan kanan
sump ke luar tambang.
jalan.
Berdasarkan penempatannya, sump dapat
Lmin = n. Wt + (n + 1) (0,5. Wt)
dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
b. Kemiringan Jalan Angkut (Grade)  Travelling Sump
Sump ini dibuat pada daerah front
Kemiringan jalan angkut dapat berupa tambang. Tujuan dibuatnya sump ini
jalan menanjak ataupun jalan menurun, adalah untuk menanggulangi air
yang disebabkan perbedaan ketinggian permukaan. Jangka waktu penggunaan
sump ini relatif singkat dan selalu Tempat penimbunan(disposal) dibagi
ditempatkan sesuai dengan kemajuan menjadi dua, yaitu waste dump dan
tambang. stockpile. Waste dump adalah suatu daerah
 Sump Jenjang pada operasi tambang terbuka dimana
Penempatan sump ini adalah pada tanah penutup(overburden) dibuang
jenjang tambang dan biasanya di bagian sedangkan stockpile digunakan untuk
lereng tepi tambang. Sump ini disebut menyimpan batubara atau material yang
sebagai sump permanen karena dibuat
akan digunakan diwaktu yang akan datang
untuk jangka waktu yang cukup lama
dan biasanya dibuat dari bahan kedap seperti top soil. Waste dump ada dua
air dengan tujuan untuk mencegah macam, yaitu:
meresapnya air yang dapat a. In pit dump (IPD)
menyebabkan longsornya jenjang. Lokasinya pada daerah penambangan yang
 Main Sump sudah selesai tambang.
Sump ini dibuat sebagai tempat b. Out pit dump (OPD)
penampungan air terakhir. Pada Lokasinya berada diluar daerah pit limit
umumnya sump ini dibuat pada elevasi (steril area)
terendah dari dasar tambang.

5. Perancangan Disposal
Perancangan material ke disposal menjadi
hal yang penting untuk direncanakan
dalam membuat suatu tahapan
penambangan. Salah satu yang perlu
diperhatikan dalam perencanaan material
adalah keseimbangan material (material
balance). Material balance berkaitan
dengan pembagian material overburden
ke tempat penimbunan (disposal) dengan
memperhatikan faktor jarak angkut dan
memaksimalkan ruang disposal. Beberapa
langkah-langkah yang perlu diperhatikan
dalam perencanaan material balance,
antara lain :
1. Membuat semua desain tambang &
disposal untuk bisa melihat semua
kemungkinan penempatan material.
2. Menghitung volume dari total material Gambar 2. Rencana Penimbunan Top Soil
terambil dengan waste dump yang
tersedia, apakah sudah sesuai. 6.
3. Pemilihan loading point dan dump point
sesuai rencana dan volume yang
diinginkan, di tahap ini dapat
ditentukan juga jarak hauling yang
diingikan.
4. Tahap simulasi semua data, desain dan
jarak yang disesuaikan dengan rencana
yang ada.

Anda mungkin juga menyukai