OLEH:
HOLONG MANALU
DBD 113 148
Nikel adalah unsur paduan utama dari stainless steel, dan mengalami
stainless steel. Saat ini lebih dari 65% nikel digunakan dalam industri
stainless steel, dan sekitar 12% digunakan dalam industri manufaktur super
merupakan salah satu negara penghasil nikel di dunia dari jenis lateritit. data
Geological Survey pada Januari 2015 (USGS 2015). Dari segi potensi
sebesar 5% dari total seluruh cadangan dunia seperti. Hal ini menunjukkan
dunia saat ini yaitu jenis lateritik sebanyak 72% dan sisanya sulfide (Dalvi),
tetapi produksi nikel saat ini sebagian besar diperoleh dari jenis sulfida yaitu
sebanyak 58% dan sisanya 42% dari jenis laterit (Dalvi). Oleh karena itu
Maka dari hasil tersebut penulis ingin membahas tentang proeses pengolahan
laterit menjadi Nikel pada PT. Antam ( persero ) TBK. UBPN SULTRA.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
1.2.2 Tujuan
peleburan
1.3 Manfaat
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Pengertian
Meteorit besi atau siderit, dapat mengandung alloy besi dan Nikel berkadar
kebutuhan Nikel dunia Unsur Nikel berhubungan dengan batuan basa yang
Nikel biasanya terdapat dalam tanah yang terletak diatas batuan basa.
Logam yang tidak ditemukan dalam peridotit itu sendiri, melainkan sebagai
Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol
Ni dan nomor atom 28. Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan
murni, Nikel bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan
logam lainnya, dapat membentuk baja tahan karat yang keras. Perpaduan
Nikel, krom dan besi menghasilkan baja tahan karat (stainless steel) yang
2.2.1 Sifat
konduktor yang agak baik terhadap panas dan listrik. Nikel tergolong dalam
grup logam besi-kobal yang dapat menghasilkan alloy yang sangat berharga.
keterangan unsur
· Simbol : Ni
· Elektronegativitas : 1.91
Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Ni dan nomor atom 28.Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan
murni, nikel bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan brom, dan logam
Perpaduan nikel, krom dan besi menghasilkan baja tahan karat (stainless steel) yang
1. Kominusi
Kominusi adalah suatu proses untuk mengubah ukuran suatu bahan galian menjadi
lebih kecil, hal ini bertujuan untuk memisahkan atau melepaskan bahan galian
tersebut dari mineral pengotor yang melekat bersamanya. Kominusi bahan galian
a. Crusher yaitu suatu proses yang bertujuan untuk meliberalisasi mineral yang
diinginkan agar terpisah dengan mineral pengotor yang lain. Dimana proses ini
bertujuan juga untuk reduksi ukuran dari bahan galian / bijih yang langsung dari
tambang (ROM = run of mine) dan berukuran besar-besar (diameter sekitar 100
cm) menjadi ukuran 20-25 cm bahkan bisa sampai ukuran 2,5 cm.
Alat yang digunakan pada Primary Crusher dan Secondery Crusher yaitu antara lain
1. Jaw crusher
2. Gyratory crusher
3. Cone crusher
4. Roll crusher
5. Impact crusher
6. Rotary breaker
7. Hammer mill
b. Grinding Merupakan tahap pengurangan ukuran dalam batas ukuran halus yang
2. Sizing
Merupakan proses pemilahan bijih yang telah melalui proses kominusi sesuai
ukuran yang dibutuhkan. Kegiatan Sizing meliputi Screening yaitu Salah satu
laboratorium.
1. Hand sieve
1. Stationary grizzly
2. Roll grizzly
3. Sieve bend
4. Revolving screen
6. Shaking screen
7. Rotary shifter
b. Klasifikasi (Classification)
pengendapannya dalam suatu media (udara atau air). Klasifikasi dilakukan dalam
overflow.
a. Partition concept
b. Tapping concept
c. Rein concept
3. Pengeringan (Drying)
Yaitu proses untuk membuang seluruh kandung air dari padatan yang berasal
di atas lantai oleh sinar matahari dan harus sering diaduk (dibolak-balik).
tower drier, material (mineral) yang basah dijatuhkan di dalam saluran silindris
rotary drier, material yang basah dialirkan ke dalam silinder panjang yang
diputar pada posisi agak miring dan dialiri udara panas yang berlawanan arah.
nikel oksida menjadi nikel logam, dan sulfidasi. Setelah proses drying, bijih nikel
yang tersimpan di gudang bijih kering pada dasarnya belumlah kering secara
sempurna, karena itulah tahapan ini bertujuan untuk menghilangkan kandungan air
bebas dan air kristal serta mereduksi nikel oksida menjadi nikel logam. Proses ini
berlansung dalam tanur reduksi. Bijih dari gudang dimasukkan dalam tanur reduksi
komposisi silika magnesia dan besi yang sesuai dengan operasional tanur listrik.
Selain itu dimasukkan pula batubara yang berfungsi sebagai bahan pereduksi pada
tanur reduksi maupun pada tanur pelebur. Untuk mengikat nikel dan besi reduksi
yang telah tereduksi agar tidak teroksidasi kembali oleh udara maka
ditambahkanlah belerang. Hasil akhir dari proses ini disebut kalsin yang
Untuk melebur kalsin hasil kalsinasi/reduksi sehingga terbentuk fasa lelehan matte
dan Slag. Kalsin panas yang keluar dari tanur reduksi sebagai umpan tanur pelebur
dimasukkan kedalam surge bin lalu kemudian dibawa dengan transfer car ke tempat
lelehan matte dan slag. Dinding furnace dilapisi dengan batu tahan api yang
didinginkan dengan media air melalui balok tembaga. Matte dan slag akan terpisah
kendaraan khusus.
Bertujuan untuk menaikkan kadar Ni di dalam matte dari sekitar 27 persen menjadi
di atas 75 persen. Matte yang memiliki berat jenis lebih besar dari slag diangkut ke
tanur pemurni / converter untuk menjalani tahap pemurnian dan pengayaan. Proses
yang terjadi dalam tanur pemurni adalah peniupan udara dan penambahan sililka.
Silika ini akan mengikat besi oksida dan membentuk ikatan yang memiliki berat
jenis lebih rendah dari matte sehingga menjadi mudah untuk dipisahkan.
Untuk mengubah bentuk matte dari logam cair menjadi butiran-butiran yang
siap diekspor setelah dikeringkan dan dikemas. Matte dituang kedalam tandis
sembari secara terus menerus disemprot dengan air bertekanan tinggi. Proses
Nikel, digunakan untuk membuat uang koin,dan baja nikel untuk melapisi
senjata dan ruangan besi (deposit di bank), dan nikel yang sangat halus,
METODE PENELITIAN
antara lain :
1. Kamera digital.
2. Buku tulis.
3. Alat tulis.
4. Kalkulator/Alat hitung.
Adapun langkah kerja yang dilakukan dalam penelitian tugas akhir ini
meliputi :
18
3.2.2. Metodologi Penelitian
a. Data Primer
proses pengolahan
20
b. Data Sekunder (data pendukung dari data prime
2. Studi Literatur
diangkat dan dibahas dalam penelitian ini, baik berupa data yang
Rumusan Masalah
yaitu:
1. Bagimana cara proses pengolahan pada nikel,,?
2. Bagimana cara proese peleburan laterit menjadi
nikel,?
Studi Literatur
Pengambilan Data
2. Mengetahui mengumpulkan data-data yang akurat melalui pengamatan langsung terhadap kondisi di
lapangan.
Selesai
sebagai berikut:
Waktu (Minggu)
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
Pengamatan di
1.
lapangan
Pengambilan
2. Data Primer &
Sekunder
Pengolahan dan
3.
Analisa Data
4. Pembuatan Draft
adapun tempat pelaksanaan penelitian tugas akhir ini adalah pada PT.
Email : holongmanalu@std.mining.upr.ac.id
Holong Manalu
NIM DBD 113 148
3.5. Penutup
Demikianlah proposal Tugas Akhir ini saya ajukan, besar harapan saya agar
proposal Tugas Akhir ini dapat diterima dan saya diijinkan untuk melakukan
Penelitian Tugas Akhir di PT. ANTAM (Persero) Tbk Unit Bisnis nikel
sulawesi tenggara sesuai dengan rencana yang telah saya buat Atas bantuan dan
Barkas J. 2010. Drivers and risks for nickel demand, 7th International China Nickel
Conference, Shanghai.
Kim, J., Dodbiba, G., Tanno, H., Okayaa, K., Matsuo, S., Fujita, T. 2010.
Calcination of low-grade laterite for concentration of Ni by magnetic
separation, Minerals Engineering, 23, 282–288.
Pusat Data dan Informasi ESDM Kementerian ESDM, 2012. Kajian Supply
Demand Mineral.