NIKEL
DISUSUN OLEH :
NAMA : FARHA KHOIRUNISA
KELAS : XI IPS 1
Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT karena dengan limpahan
rahmat dan karunia-Nyalah penulis masih diberi kesehatan dan kemampuan untuk
menyelesaikan makalah ini.
Ibarat tak ada gading yang tak retak penulis pun juga seorang manusia biasa
yang tak luput dari kesalahan. Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan
dari makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca yang sifatnya membangun dalam penyempurnaan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi
pelajar SMA Negeri 2 Pangkalpinang.
Pangkalpinang,Desember 2017
Penulis
DAFTAR ISI
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
A. Kesimpulan .......... 10
B. Saran ........ 11
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nikel ditemukan oleh A. F. Cronstedt pada tahun 1751. Nikel berwarna putih
keperak-perakan dengan pemolesan tingkat tinggi. Bersifat keras dan mulur (dapat
ditarik), mudah ditempa, sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor yang agak
baik terhadap panas dan listrik. Nikel tergolong dalam grup logam besi-kobal, yang
dapat menghasilkan alloy yang sangat berharga. Ia tergolong dalam logam peralihan.
Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol
Ni dan nomor atom 28. Nikel ini berupa logam yang keras namun dapat dibentuk.
seperti tidak berubah sifatnya bila terkena udara, ketahanannya terhadap oksidasi dan
ekstrim, nikel lazim digunakan dalam berbagai aplikasi komersial dan industri. Nikel
sangat penting dalam pembentukan logam campuran (alloy dan superalloy), terutama
C. Tujuan
.
BAB II
PEMBAHASAN
berlangsung lambat
- Bereaksi dengan asam nitrat dan aquaregia, Ni segera larut
Ni + HNO3 Ni(NO3)2 + NO + H2O
- Tidak beraksi dengan basa alkali
- Bereaksi dengan H2S menghasilkan endapan hitam
Millerit, NiS
Smaltit (Fe,Co,Ni)As
Nikolit (Ni)As
arsenik dalam galian niccolite, dan dengan arsenik dan belerang dalam (nickel
glance). Nikel juga terbentuk bersama-sama dengan kromit dan platina dalam batuan
ultrabasa seperti peridotit, baik termetamorfkan ataupun tidak. Terdapat dua jenis
endapan nikel yang bersifat komersil, yaitu: sebagai hasil konsentrasi residu silika
dan pada proses pelapukan batuan beku ultrabasa serta sebagai endapan nikel-
tembaga sulfida, yang biasanya berasosiasi dengan pirit, pirotit, dan kalkopirit.
Pada pelapukan kimia khususnya, air tanah yang kaya akan CO2 berasal dari
stabil (olivin dan piroksin) pada batuan ultra basa, menghasilkan Mg, Fe, Ni yang
larut. Si cenderung membentuk koloid dari partikel-partikel silika yang sangat halus.
Bersama mineral-mineral ini selalu ikut serta unsur cobalt dalam jumlah kecil.
Larutan yang mengandung Mg, Ni, dan Si terus menerus kebawah selama larutannya
bersifat asam, hingga pada suatu kondisi dimana suasana cukup netral akibat adanya
kontak dengan tanah dan batuan, maka ada kecenderungan untuk membentuk
endapan hydrosilikat. Nikel yang terkandung dalam rantai silikat atau hydrosilikat
dengan komposisi yang mungkin bervariasi tersebut akan mengendap pada celah-
Mg)SiO3.xH2O.
berikut:
wilayah tersebut.
Pembersihan dan pengupasan, lapisan tanah penutup setebal 10 20 meter
Penggalian, lapisan bijih nikel yang berkadar tinggi setebal 5-10 meter dan
akhir hasil penyaringan bijih tipe Timur adalah -6 inci, sedangkan produk
yang dilakukan sekarang, dimana material dari daerah bukaan baru, dibawa
dilakukan.
2. Pengolahan Nikel
laterit yang dipasok dari bagian Tambang dan memisahkan bijih yang
air di dalam bijih, mereduksi sebagian nikel oksida menjadi nikel logam,
dan sulfidasi.
dikemas.
D. Penggunaan Nikel
Karena sifatnya yang fleksibel dan mempunyai karakteristik-karakteristik
yang unik seperti tidak berubah sifatnya bila terkena udara, ketahanannya terhadap
yang ekstrim, nikel lazim digunakan dalam berbagai aplikasi komersial dan industri.
campuran (alloy dan superalloy), terutama baja tidak berkarat (stainless steel).
Sekitar 70% dari produksi nikel digunakan untuk produksi stainless steel, sementara
sisanya digunakan untuk berbagai penggunaan industri seperti baterai, baja campuran
elektronika, aplikasi industri pesawat terbang, dan berbagai macam produk lain
- Nikrom : 60% Ni, 25% Fe, dan 15% Cr : pembuatan alat-alat laboratorium (tahan
- Alnico (Al, Ni, Fe dan Co) : sebagai bahan pembuat magnet yang kuat.
- Serbuk nikel sebagai katalis seperti pada adisi H2 dalam proses pembuatan mentega,
- Platinit : baja dengan kandungan 46% Ni yang mempunyai muai yang sama dengan
gelas dan invar : baja dengan kadar nikel 35% dengan sedikit Mn dan C. Digunakan
sebagai kawat listrik yang ditanam dalam kaca seperti pada bohlam lampu pijar.
- Monel : 60% Ni dan 40% Cu : bahan pembuatan uang logam, instrumen tranmisi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan pada makalah ini maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu
sebagai berikut :
1. Sifat kimia, sifat fisika serta karakteristik dari nikel yaitu dapat bereaksi
dengan asam tetapi tidak dengan basa, selain itu sifatnya yang fleksibel dan
ekstrim.
2. Sumber dan pembentukan bijih nikel berupa Millerit, NiS, Smaltit
Mg)SiO3.xH2O.
3. Proses penambangan nikel berupa pengeboran, pembersihan dan pengupasan,
B. Saran
Harapan saya agar pembaca dapat mengetahui dan memahami berbagai hal
mengenai unsur nikel sebagai wawasan penting dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi melalui makalah ini. Selain itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran
Brady, James E. 1994. Kimia Universitas Asas dan Struktur, terj. Edisi ke-5. Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
http://bersamafebri.blogspot.com/2009/04/nikel.html
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/nikel
http://www.docstoc.com/docs/32253789/karakteristik-nikel
Keenan, Charles W., Donald C. Kleinfelter, dan Jesse H. Wood.1986. Kimia untuk
Universitas, terj. Edisi ke-6. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.