Anda di halaman 1dari 4

Lampiran 1:

JUDUL ESSAY

Peran Pemuda Membangun Negeri

Diusulkan oleh :

Niko Ardianto

03021181924015

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2019

1
Lampiran 2:

Peran Pemuda Membangun Negeri

Oleh : Niko Ardianto

“Bangun pemudi pemuda Indonesia


Tangan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmu lah
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa”

Kutipan lagu yang diciptakan oleh Alfred Simajuntak, menyimpulkan bahwa


pemuda indonesia memiliki peran penting dalam membangun Indonesia. Besarnya
angka usia produktif (usia 16-30 tahun) menurut hasil Susenas tahun 2017 yang
diperkirakan sekitar 63,36 juta jiwa, memungkinkan optimalisasi sumber daya alam
di negara ini dapat terwujud. Potensi ini merupakan modal besar yang Indonesia
miliki untuk membangun negeri di masa depan.

Kekayaan sumber daya alam yang Indonesia miliki tidak hanya terlihat dari segi
agraris maupun maritim, tetapi juga berasal dari kekayaan hasil bumi pertambangan
ibu pertiwi. Batu bara, minyak bumi, emas, dan perak merupakan contoh komoditas
hasil bumi yang dimiliki Indonesia. Pengelolaan kekayaan alam tersebut haruslah
dilakukan secara tepat dan berdasarkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar dan
menjunjung tinggi moral value di dalam masyarakat. Tetapi, apakah sumber daya
tambang tersebut telah dikelola secara baik?

Pemuda merupakan aktor dalam pembangunan. Eksistensi pemuda dalam pusaran


bonus demografi tidak hanya menjadi subjek angka dalam statistik yang digunakan
dalam menghitung berbagai indeks pembangunan dan kesejahteraan, tetapi lebih
dari itu. Pemuda sejatinya memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam
akselerasi pembangunan termasuk pula dalam proses kehidupan berbangsa dan
bernegara. Apalagi, Indonesia saat ini sedang menhadapi bonus demografi, dimana
ledakan penduduk usia produktif terjadi sampai tahun 2030 mendatang. Hal ini

2
merupakan salah satu potensi utama yang dimiliki Indonesia dalam usaha merintis
pembangunan di segala bidang, menuju visi ‘Indonesia Maju 2045’.

Berbicara mengenai dunia pertambangan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 4


tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, Pertambangan adalah
sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan
pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi,
studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,
pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.

Sebenarnya, paradigma terhadap kegiatan pertambangan tidak sesempit yang kita


pikirkan. Pertambangan sebenarnya tidak hanya sebatas kegiatan masif yang
bersifat merusak, tetapi sebenarnya juga bisa memberikan andil dalam usaha
menjaga kelestarian dan keberlangsungan sumber daya alam, khususnya sumber
daya alam tak terbarukan.

Pemuda sebagai generasi penerus roda penggerak bangsa, seharusnya ikut serta dan
memiliki peran besar sebagai regulator dalam membuat kebijakan, khususnya pada
sektor pertambangan. Karena pada fase inilah, para pemuda dapat mengeluarkan
gagasan-gagasan cemerlangnya dalam usaha pengelolaan tambang dan sumber
daya alam di Indonesia, melakukan pengawasan terhadap program-program
pertambangan dan pengelolaan sumber daya alam lainnya, serta memperbaiki
kelemahan-kelemahan dari sistem pengawasan tersebut.

Sebagai generasi muda yang juga berkecimpung dalam dunia pertambangan,


mahasiswa Pertambangan harus melakukan pencerdasan, pendampingan, dan
upaya pemberdayaan kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal di
sekitar lokasi pertambangan. Pemuda pada dasarnya adalah bagian dari masyarakat.
Keberadaan mahasiswa pertambangan di tengah masyarakat setidaknya dapat
memberikan peluang dalam melakukan pemberdayaan bagi masyarakat yang rata-
rata masih berpendidikan rendah.

Selain itu, mahasiswa juga harus mempersiapkan diri, terutama mahasiswa


pertambangan dalam menghadapi lingkungan pekerjaan. Di dalam kegiatan
pertambangan dibutuhkan tenaga kerja yang berkualitas. Apa itu tenaga kerja yang

3
berkualitas? Yaitu para pekerja yang memiliki sifat seperti beriman, bertaqwa,
keratif, inovatif, reproduktif, mandiri, disiplin, serta memiliki motivasi kerja yang
tinggi. Untuk menjadi pekerja yang memiliki kualitas baik mahasiswa harus
memiliki niat untuk membangun negeri. Suatu niat dapat memantapkan tujuan yang
akan kita capai. Selain itu mahasiswa juga harus belajar dengan rajin dan
bersungguh-sungguh. Dan yang terakhir mahasiswa harus memiliki kepribadian
dan karakter.

Indonesia, dengan segala potensi yang dimiliki seharusnya mampu menjadikan


dirinya sebagai negara yang tumbuh secara mandiri dan berdaya saing tinggi.
Meskipun pembangunan di Indonesia saat ini masih terbilang belum merata, hal ini
dapat terwujud apabila kita sebagai anak bangsa, saling bergandengan tangan dan
bergerak untuk bersama membangun ibu pertiwi.

Sebagai pemuda, Khususnya mahasiswa teknik pertambangan untuk dapat


mengembalikan citra pertambangan sebagai salah satu sektor penunjang
pembangunan yang harus mendapatkan perhatian khusunya dalam upaya menjaga
kelestarian serta mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan
tersebut. Karena semestinya jika kegiatan ini dilakukan sesuai prosedur yang benar
maka kegiatan tersebut dapat dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat, sesuai yang diamanatkan dalam pasal 33 ayat (3) UUD 1945.

DAFTAR PUSTAKA

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/01/04/jumlah-penduduk-
indonesia-2019-mencapai-267-juta-jiwa
: https://www.padamu.net/pengertian-bonus-demografi
: https://id.wikipedia.org/wiki/Pertambangan
: https://ilmugeografi.com/geologi/dampak-negatif-pertambangan-terhadap-
lingkungan
https://blog.ub.ac.id/rurisiska/2014/10/06/cara-sukses-menjadi-mahasiswa-yang-
berkualitas-dan-berdaya-saing/
https://id.wikipedia.org/wiki/Bangun_Pemudi-Pemuda

Anda mungkin juga menyukai