Anda di halaman 1dari 28

METASOMATISME KONTAK

(CONTACT METASOM ATISM )

Sept. 2008
- Karakteristik umum

- Faktor-faktor yang mengontrol alterasi - mineralisasi

- Endapan mineral yang terbentuk


METASOMATISME KONTAK (CONTACT METASOM ATISM ) :

 Berkaitan dengan intrusi batuan beku yang bersifat plutonik pada batuan
samping (country rock ).

 Metamorpisme kontak (contact metamorphism ) jika hanya panas yang


mempengaruhi batuan samping tanpa ada perubahan kimia pada batuan
sampingnya

 Metasomatisme kontak (contact metasomatism ) jika panas dan fluida dari


magma (cairan panas) mempengaruhi batuan samping sehingga terjadi
perubahan komposisi kimia.
METASOMATISME KONTAK (CONTACT METASOM ATISM ) :

1. Terjadi kontak antara intrusi batuan beku (temperatur tinggi) dengan batuan
samping (country rock )  terjadi perpindahan panas (heat) dari intrusi ke
batuan samping

2. Temperatur batuan intrusi pada zona kontak: ~600 to 1100 0C (high


temperatures)

3. Terjadi pertukaran (penambahan dan/atau pengurangan ) komponen kimia


antara intrusi (magma) dengan batuan samping  terjadi alterasi
(pembentukan mineral ubahan ) terutama di batuan samping, akibat interaksi
batuan samping dengan magma.
Sebagai contoh: di Morenici, Arizona; untuk setiap meter kubik batugamping
yg teralterasi, 460 kg CaO dan 1190 kg CO2 dilarutkan oleh cairan, dan 1330 kg
SiO2 dan 1180 kg Fe2O3 ditambahkan ke batuan samping.
METASOMATISME KONTAK (CONTACT METASOM ATISM ) :

4. Proses alterasi pada batuan samping (akibat perpindahan panas dan perubahan
komposisi kimia) terjadi dalam kondisi padat  tidak terjadi melting

5. Kontak metasomatisme terjadi segera setelah terjadi intrusi hingga setelah


bagian luar intrusi terkonsolidasi.
a 1 cm

b 1 cm

Figure a. Metasomatic zones separating quartz diorite (bottom) from marble (top). b. Symmetric metasomatic vein in dolomite.
After Frisch and Helgeson (1984) Amer. J. Sci., 284, 121-185. Photos courtesy of Hal Helgeson. Winter (2001) An Introduction to
Igneous and Metamorphic Petrology. Prentice Hall.
Zonation in an experimental skarn formed at the contact between granodiorite and limestone at 600 oC, P fluid = 0.1 GPa (XCO2 =
0.07). After Zharikov, V.A. and G.P. Zaraisky (1991).
 Efek dari metasomatisme kontak dapat bersifat

1. Endog ene (internal effect) – di bagian tepi dari intrusi


Umumnya intrusi menunjukan alterasi lemah, didominasi oleh epidot.
Serisitisasi batuan intrusi akibat metasomatisme umum dijumpai.

2. Exog ene (external effect) – di bagian batuan samping yang diintrusi;


umumnya sangat jelas terlihat, misalnya: efek bakar dan alterasi batuan
samping.
a 1 cm

b 1 cm

Figure a. Metasomatic zones separating quartz diorite (bottom) from marble (top). b. Symmetric metasomatic vein in dolomite.
After Frisch and Helgeson (1984) Amer. J. Sci., 284, 121-185. Photos courtesy of Hal Helgeson. Winter (2001) An Introduction to
Igneous and Metamorphic Petrology. Prentice Hall.
Pada zona batas metasomatisme kontak bersifat endog ene dapat
menghasilkan mineral pegmatit seperti tourmalin, beryl atau garnet.

 Pembentukan endapan mineral bersifat ekonomis sangat tergantung


dari unsur-unsur yang ada dalam magma, batuan samping yang reaktif
serta adanya pengaruh air connate atau air meteorik.

 Gradasi temperatur, zonasi mineral dan/atau zonasi geokimia dapat


dijumpai di batuan samping di sekitar zona kontak
Pada zona batas metasomatisme kontak bersifat endog ene dapat
menghasilkan mineral pegmatit seperti tourmalin, beryl atau garnet.

 Pembentukan endapan mineral bersifat ekonomis sangat tergantung dari


unsur-unsur yang ada dalam magma, batuan samping yang reaktif serta
adanya pengaruh air connate atau air meteorik.

 Gradasi temperatur, zonasi mineral dan/atau zonasi geokimia dapat


dijumpai di batuan samping di sekitar zona kontak
1. Batuan Intrusi
 Komposisi batuan intrusi
 Ukuran dan bentuk intrusi
 Kedalaman intrusi
 Alterasi batuan intrusi

2. Batuan Samping (country rock)


 Komposisi batuan samping
 Struktur geologi

--> Endapan mineral yang terbentuk


 Posisi endapan mineral
 Ukuran dan bentuk
 Mineralogi
 Tekstur mineral
1. Batuan Intrusi
 Komposisi batuan intrusi
Endapan matesomatisme kontak umumnya berasosiasi dengan
intrusi berkomposisi intermediate, e.g. quartz monzonite,
monzonite, granodiorite dan quartz diorite.

Q: Bagaimana dengan intrusi berkomposisi basa-ultrabasa dan


asam?

 Ukuran dan bentuk intrusi


Umumnya berasosiasi dengan intrusi berupa batholith, stock dan
intrusi berukuran kurang lebih sama dengan batholith dan stock.

Q: Mengapa jarang berasosisasi dengan laccolith, sill berukuran


besar, ataupun dike dan sill berukuran kecil?
1. Batuan Intrusi
 Kedalaman intrusi
Endapan matesomatisme kontak umumnya berasosiasi dengan
intrusi yang mempunyai masadasar granular  kristalisasi
(pendinginan) lambat  intrusi cukup dalam (depth: ~1000 –
2000m)

Q: Mengapa tidak berasosiasi dengan intrusi dengan masadasar


glassy atau aphanitic texture?
2. Batuan Samping (country rock)

 Komposisi batuan samping


Reaktivitas batuan saat berinteraksi dengan intrusi tergantung dari
komposisi batuan tersebut. Misal:
Batugamping  sangat reaktif
Batupasir  kurang reaktif; terekristalisasi membentuk quartzite
Shale dan slate  terpanggang (baked) dan mengeras; dapat pula berubah
menjadi hornfels

Q: Bagaimana dengan batuan volkanik dan metamorf?


2. Batuan Samping (country rock)

 Struktur geologi
Mempengaruhi posisi dan penyebaran efek metasomatisme kontak.
E.g., outward and upward faults akan menjadi saluran yang baik untuk
larutan dari magma (intrusi) yang dapat membentuk alterasi-mineralisasi
yang terkonsentrasi.
Endapan mineral yang terbentuk

 Posisi endapan mineral


Umumnya berada di zona kontak, di bagian luar dari batuan intrusi
meskipun kadang-kadang ada pula yang berada di batuan samping
terutama bila ada sesar.

 Ukuran dan bentuk


Bentuk endapan mineral umumnya irregular dan berukuran kecil (~30
to 120 m) dengan tonnase (tonnage) berkisar antara puluhan ribu
hingga ratusan ribu ton bijih.
Bentuk endapan mineral seringkali dikontrol oleh arah bedding batuan
samping atau sesar.
Endapan mineral yang terbentuk

 Mineralogi
Gangue mineral terdiri dari mineral yang terbentuk pada temperatur
tinggi, e.g. garnet (grossularite dan andradite), hedenbergite , tremolite,
actinolite, epidote, zoisite, forsterite , anorthite, albite, etc.

Ore mineral terdiri dari:


mineral oksida (magnetite, ilmenite, hematite, corundum)
native metal (graphite, gold, platinum)
sulfida (base metal sulfida )
arsenida dan sulfo-salt.
Endapan mineral yang terbentuk

 Tekstur mineral
Replacement texture umum dijumpai; open space-filling jarang
dijumpai. Crustification dan banding texture tidak dijumpai.
Mineral umumnya berukuran butir kasar dan sering memperlihatkan
kenampakan interlocking.
Contoh metasomatisme pada K-feldspar

Photomicrographs documenting K-metasomatism in the form of K-feldspar veinlets. a, Rimming of K-feldspar by K-feldspar II;
b, Enveloping orthopyroxene; and c, Around opaque; d, K-feldspar veins seen as late veins in larger quartz grains. Scale bar in all
photographs is 2 mm across. K-felds, Potash feldspar; Opx, Orthopyroxene; Cpx, Clinopyroxene; Opq, Opaque; Qtz, Quartz.
Contoh metasomatisme pada K-feldspar

K-feldspar veinlets seen as pervasive K-metasomatic fluids


along sutures in perthite (Per) grains. Increase in the size of
the blebs and different periods of veining are also seen
because of cross cutting relationship. Scale bar = 2 mm
across.

Potash feldspar veins noted against orthopyroxene (Opx),


also seen are myrmekitic K-feldspar rimming the
orthopyroxene grain.

Anda mungkin juga menyukai