PEMBAHASAN
Pada bab ini akan membahas secara detail tentang ciri fisik batuan karbonat
Formasi Wonosari menggunakan metode Dunham (1962) dengan pendekatan
petrografi untuk penamaan batuan dan menggunakan klasifikasi Wilson (1975)
untuk menentukan fasies batuan karbonat ini dan klasifikasi Lingkungan
pengendapan karbonat menurut Friedman dan Reeckmann (1982) untuk
menentukan lingkungan pengendapan batuan karbonat pada Formasi Wonosari
tepatnya pada desa Bejiharjo.
mengacu pada klasifikasi Dunham (1962), daerah gua pindul desa Bejiharjo kecamatan
Karangmojo tersusun atas satuan Wackstone dan Packstone yang terletak di Formasi
A. Wackstone
Warna kuning kecoklatan, tekstur klastik, struktur masif berlapis, didukung oleh
kerangka organik berukuran pasir sedang (0,05-1,5 mm), mud suported, pemilahan
sedang, komposisi karbonat, terdiri dari fosil foram besar dan kecil, pecahan coral, algae,
kalsit, dan lumpur karbonat, pada sayatan petrografis wackstone terdapat fosil Numulites
B. Packstone
Warna kuning kecoklatan, tekstur klastik, didukung oleh butiran (grain supported)
perlapisan, terdiri dari fosil (Numilites sp, Discocyclina sp, Numulites javanus), kalsit,
50
51
1. Iklim
jumlah sedimen yang dihasilkan. Ketika iklim sangat tropis, dengan curah
hujan yang tinggi maka erosi yang terjadi juga intensif sehingga suplai
masuk ke dalam laut dalam jumlah yang melimpah maka akan berimbas
pada tingkat kejernihan dan ketenangan dari air laut. Kejernihan akan
Ketenangan juga terganggu karena arus asal darat tersebut cukup kuat
2. Tektonik
deformasi juga intensif sehingga tingkat ketenangan dari air laut menjadi
karbonat tidak bisa berjalan dengan sempuma. Selain itu, tektonik juga
3. Oseanografi
berkaitan dengan posisi dan kedudukan dari laut tersebut. Laut yang dapat
berkembang baik batuan karbonat disana adalah laut dengan suhu yang
hangat. Ketika posisi laut berada jauh dari garis katulistiwa bisa jadi batuan
karbonat tidak dapat berkembang baik disana. Selain itu, posisi muka air
Hal ini terkait dengan faktor instensitas cahaya matahari yang dapat masuk
ke laut.
4. Pasokan Sedimen
5. Aktivitas Organisme
53
6. Salinitas
terbentuk pada kisaran 25% - 35%. Oleh sebab itu, lingkungan laut
7. Kedalaman
Pada umumnya dan kebanyakan, batuan karbonat diendapkan di perairan
kedalaman air. Terdapat suatu garis yang merupakan batas kedalaman air,
8. Cahaya Matahari
karbonat hanya pada wilayah dimana cahaya matahari dapat tembus (Light
saturation zone).
9. Kekeruhan
Batuan karbonat dihasilkan dari sekresi organisme laut dan presipitasi dari
air laut secara kimiawi. Hal ini mengandung arti bahwa pembentukan
54
membutuhkan kondisi laut yang jernih agar sinar matahari dapat masuk
tanpa terganggu.
Pemerian Petrografis:
coklat terdiri dari komponen cangkang biota berupa foraminifera besar dan
0,02 mm.
Komponen Penyusun :
55
4, C-3).
Matriks (40%), berukuran kurang dari 0,02 mm, berupa lumpur karbonat
10 ABC)
Pemerian Petrografis:
mineral opak, matriks berupa lumpur karbonat, semen terdiri dari kalsit.
Komponen penyusun :
Matriks (50%) berukuran kurang dari 0,01 mm, berupa lumpur karbonat yang
1 2
Pemerian petrografis :
mineral opak, matriks berupa lumpur karbonat, semen terdiri dari kalsit.
besar hadir dalam keadaan utuh berukuran 0,1-0,5 mm, hadir merata
Matriks (39%) berukuran kurang dari 0,02 mm, berupa lumpur karbonat yang
Pemerian Petrografis:
Komponen Penyusun :
Matriks (60%), berukuran kurang dari 0,02 mm, berupa lumpur karbonat
Penelitian
: Shelf Lagoon Open Circulation, Sand on edge of platform menurut Wilson 1975
dan diendapkan pada Subtidal on inner shelf menurut Friedman & Reeckmann
1982.
mudah dikenali dari kenampakan fisik litologi yang berlapis baik dan
CaCo3 lebih dari 90%, singakapan dari batuan ini yang terbaik dapat
butiran : cangkang biota 20% berupa campuran foram besar dan foram
kecil, masa dasar : matrik (mikrit) : 40%, semen (sparit) : 37%, proses
1).
mudah dikenali dari kenampakan fisik litologi yang berlapis baik dan
CaCo3 lebih dari 90%, singakapan batuan ini yang terbaik dapat dijumpai
cangkang biota 30% berupa campuran foram besar dan foram kecil, masa
mudah dikenali dari kenampakan fisik litologi yang berlapis baik dan
CaCo3 lebih dari 90%, singakapan batuan ini yang terbaik dapat dijumpai
cangkang biota 50% berupa campuran foram besar dan foram kecil
mudah dikenali dari kenampakan fisik litologi yang berlapis baik dan
CaCo3 lebih dari 90%, singakapan batuan ini yang terbaik dapat dijumpai
butiran : cangkang biota 15% berupa campuran foram besar dan foram
kecil (Numulites sp), masa dasar : matrik (mikrit) : 60%, semen (sparit) :
kode : WN-LP-4)
69