Anda di halaman 1dari 8

Hibiscus Dwi

21100117130047 / A

INTERPRETASI KORELASI LITOSTRATIGRAFI

Korelasi I

Pada kolom stratigrafi 1 ditemukan adanya litologi yang berupa


batugamping yang berada di antar batupasir sehingga dapat diinterpretasikan bahwa
pada daerah tersebut merupakan daerah laut dangkal, dimana laut dangkal tersebut
terjadi trangresi dan regresi yang dapat membuat adanya litologi batupasir yang
tertransport. Dilihat pada kolom stratigrafi yang 2 bahwa litologi batugamping
memiliki kedudukan lebih tinggi/lebih besar dibandingkan pada litologi batupasir,
sehingga diinterpretasikan bahwa pada daerah tersebut terjadi pertumbuhan
organisme-organisme yang hidup pada laut dangkal dan mengendap dan menjadi
karbonatan. Semakin lama semakin banyak pertumbuhan organisme-organisme
beserta karbonatan pada daerah tersebut dibuktikan dengan penebalan pada daerah
kolom stratigrafi 3 dan 4, batugamping tersebut lebih tebal dibandingkan litologi
batupasir, dan pada kolom stratigrafi 4 bahwa batupasir yang ada menjadi
batugamping yang dapat diinterpretasikan adanya kenaikan muka laut dan
membentuk batugamping. Terakhir pada kolom stratigrafi 5 bahwa tidak terjadi
kenaikan muka laut, namun terjadi muka air laut yang menjadi tenang sehingga
pada kolom tersebut membentuk batuan napal
Korelasi II

Diinterpretasikan bahwa pada kolom stratigrafi 1 ditemukan ditemukan


batupasir yang tebal dengan dibawahnya terdapat adanya napal dan
diinterpretasikan bahwa pada daerah tersebut terbentuk pada daerah yang tenang
contoh backreef. Pada daerah kolom stratigrafi yang 2 tersebut bahwa penipisan
pada napal akibat dari adanya erosi dan terjadi adanya penambahan suplai sedimen
berupa batupasir sehingga terjadi penebalan litologi batupasir dan dibawah dari
napal terbentuk adanya batugamping yang menendakan bahwa adanya hidup
organisme yang dapat membentuk karbonatan. Pada kolom stratigrafi 3 terbentuk
batugamping yang lebih tebal karena pertumbuhan organisme yang meningkat dan
terjadi transgresi sehingga kandungan karbonatan meningkat dan membentuk
batugamping. Semakin lama, semakin meningkat pertumbuhan organisme-
organisme dan dapat membentuk karbonatan seiring berjalannya waktu dan terjadi
lagi kenaikan muka laut, dan litologi batupasir mulai hampir habis. Dilihat dari
kolom stratigrafi 5 bahwa batugamping yang tebal tadi tergantikan oleh adanya
napal, sehingga diinterpretasikan bahwa terjadi penenangan muka air dimana air
yang tenang tadi dapat membentuk napal karbonatan, dan terdapat adanya sisipan
batugamping dapat diinterpretasikan bahwa terjadi pergerakan arus yang secara
tiba-tiba.
Korelasi III

Pada kolom stratigrafi 1 ditemukan adanya batugamping dan batupasir


dengan sisipan konglomerat dan dibawahnya terdapat metamorf, diinterpretasikan
bahwa pada daerah tersebut merupakan daerah yang dapat mentransport batuan
dengan ukuran yang besar dan akhirnya daerah tersebut terpendam air laut sehingga
dapat membentuk batugamping yang tipis. Dan pada bawahnya terdapat adanya
batuan metamorf. Diinterpretasikan pada kolom stratigrafi 2 bahwa batugamping
mengalami penebalam akibat dari naiknya lagi permukaan air laut dan membentuk
batugamping dan terdapat sisipan batupasir dengan metamorf. Pada litologi
metamorf mengalami penebalan juga karena kenaikan muka laut dan di bawah laut
tekanan menjadi lebih besar. Hal tersebut dibuktikan dengan litologi metamorf pada
kolom stratigrafi 3 yang lebih tebal dan batupasir yang mulai menipis. Namun
dilihat kembali pada kolom stratigrafi 4 litologi metamorf dan batupasir mulai
menghilang akibat dari aliran magma yang lewat, atau diinterpretasikan magma
tersebut keluar dan menutupi litologi lainnya. Pada kolom stratigrafi 5
diinterpretasikan terjadi kenaikan air laut secara bertahap namun secara terus
menerus akibatnya tekanan yang berada di bawah laut menjadi lebih besar. Karena
adanya tekanan yang lebih besar dan magma yang ada maka dapat membentuk
kembali litologi batuan metamorf
Korelasi IV

Dilihat dari kolom stratigrafi 1 bahwa terdapat litologi batupasir yang tipis
dan dibawahnya terdapat sisipan konglomerat dan dibawahnya terdapat batupasir
yang tebal. Diinterpretasikan bahwa pada litologi tersebut tertransport. Namun pada
kolom stratigrafi 2 dilihat terdapat adanya batubara yang menandakan bahwa disana
terdapat pengendapan tumbuhan yang membentuk batubara yang berada di atas
litologi konglomerat dan terdapat litologi batupasir, serta ada sisipan konglomerat
antara batupasir tersebut. Pada kolom stratigrafi 4 diinterpretasikan bahwa
konglomerat tersebut mengalami erosi yang dapat mengecilkan ukuran dari butiran
konglomerat menjadi batupasir, serta pada kolom ini mulai terdapat pengendapan
tumbuhan dan membentuk batubara. Pada kolom stratigrafi 4 bahwa batupasir
tersebut mulai mengecil dan membentuk batubara yang mulai menebal karena
yumbuhan yang ada semakin meningkat dan pada kolom stratigrafi 5 terjadi erosi
yang membuat batubara tadi menjadi hilang dan batupasir yang menjadi tipis.
Korelasi V

Pada kolom stratigrafi 1 didaptaan adaya sisipan batugamping diantara


batupasir dan adanya sisipan konglomerat diantara batupasir, diinterpretasikan
bahwa pengendapan ini berasal dari fluvial yang menuju laut dangkal dan terjadi
perubahan arus yang keras pada saat pengendapan konglomerat. Dilihat dari kolom
stratigrafi 2 bahwa terjadi kenaikan muka aut dan mulai tumbuh organisme-
organisme sehingga mulai terjadi pengendapan karbonatan dan mulai terbentuk
batugamping. Dan terjadi juga pengendapan batupasir yang diakibatkan oleh
transportasi sedimen menuju ke laut dangkal. Pada kolom stratigrafi 3
diinterpretasikan bahwa bukan hanya organisme hewan yang hidup namun juga
terdapat adanya tumbuhan yang ada, pada saat itu tumbuhan hidup dan mulai
terendapakan batupasir yang membuat batupasir tadi mengerosi batugamping dan
mulai mengendapkan tumbuhan dan mulai terbentuk adanya batubara dan terbentuk
mulai adanya muka air yang tenang. Terakhir pada kolom stratigrafi 4 bahwa
litologi batupasir dan batubara tadi mulai tererosi dan hilang akibat dari aliran
magma yang lewat atau muncul ke permukaan dan mulai menutupi litogi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai