Anda di halaman 1dari 6

PENELITIAN GEOMORFOLOGI

DAERAH 1

1.1 GEOMORFOLOGI DAERAH PENELITIAN


Geomorfologi daerah penelitian dibagi berdasarkan pembagian bentuk muka
bumi (Brahmantyo,2006). Penggolongan satuan geomorfologi daerah penelitian
tersebu mengacu pada tiga aspek yaitu morfografi, morfometri dan morfogenesa.
Atas dasar pembagian satuan geomorfologi daerah penelitian terbagi menjadi 4
satuan yaitu lembah homoklin, perbukitan antiklin, perbukitan sinklin dan
perbukitan homoklin seperti pada gambar 1.1 di bawah ini.

Gambar 1.1
Pembagian satuan geomorfologi pada daerah 1
1.1.1 Lembah Homoklin
Aspek yang digambarkan dari morfologi daerah ini adalah lembah yang
merupakan sayap antiklin. Pelamparan dari lembah homoklin ini tersebar
seluruhnya 30% dari daerah penelitian. Kelerengan dari lembah homoklin
(sayap antiklin) ini berkisar antara 0-55% dieluruh satuan lembah homoklin
dengan titik terendah 237 meter serta 150meter dan titik tertinggi 300
meter serta 200 meter sehingga beda tingginya adalah 62,5 meter dan50
meter.
Persebaran batuan yang ada pada satuan ini dibagian selatan peta adalah
Batugamping disisipi batugamping pasiran dan batugamping lempungan,
batu lempung dan batugamping, dengan sisipan batu pasir, batu lanau dan
kalkarenit,selang-seling napal, batupasir serta batulempungan dengan
sisipan batugamping pasiran sedangkan persebaran batuan dibagian utara
peta adalah Batugamping, abu keputihan, pasiran dan berlapis dan dibagian
alas dicirikan oleh Crycloclypeus annulatus dan lepidocyclina bagian
tengah mengandung napal. Selang-seling napal batupasir dan batulempung
dengan sisipan pasiran.
Morfogenesa aktif yang mempengaruhi satuan ini adalah homoklin
yang dimana awalnya satuan ini termasuk dalam satuan antiklin tetapi
akibat adanya erosi dari sungai sehingga jarak satuannya jauh dari pusat
antiklin sehingga disebut sebagai sayap antiklin.
Morfogenesa dinamis pada satuan ini juga berperan. Pola aliran yang
terbentuk pada satuan ini dibagian selatan peta adalah Paralel yang pola
alirannya memanjang dan sejajar. Serta dibagian utara peta ada juga pola
aliran Trellis yang dicirikan dengan pola aliran yang panjang-panjang
sehingga menyatu di sungai utama dan berbentuk seperti pola trail pagar.
1.1.2 Perbukitan Antiklin
Aspek yang digambarkan dari morfologi daerah ini adalah perbukitan.
Pelamparan dari perbukitan antiklin ini tersebar 33.9% dari luas daerah
penelitian. Kelerengan dari perbukitan antiklin ini berkisar antara 0-61%
dengan titik terendah 162.5 meter dan titik tertingginya 387.5 meter
sehingga beda tingginya adalah 225 meter.
Persebaran batuan yang ada pada satuan ini adalah Batulempung dan
batugamping, dengan sisipan batupasir, batulanau, dan kalkarenit. Selang
seling napal, batupasir dan batulempung dengan sisipan batugamping
pasiran
Morfogenesa aktif yang mempengaruhi satuan ini adalah antiklin yang
berada pada puncak ketinggiannya.
Morfogenesa dinamis pada satuan ini juga berperan. Pola aliran yang
terbentuk pada satuan ini adalah Paralel yang pola alirannya memanjang
dan sejajar. Serta ada juga pola aliran Dendtritik yang dicirikan seperti
percabangan pohon.

1.1.3 Perbukitan Sinklin


Aspek yang digambarkan dari morfologi daerah ini adalah perbukitan.
Pelamparan dari perbukitan siniklin ini tersebar 25.% dari luas daerah
penelitian. Kelerengan dari perbukitan antiklin ini berkisar antara 0-61%
dengan titik terendah 112.5 meter dan titik tertingginya 362.5 meter
sehingga beda tingginya adalah 250 meter.
Persebaran batuan yang ada pada satuan ini adalah batulempung dan
batugamping, dengan sisipan batupasir, batulanau, kalkarenit. Selang
seling napal, batupasir dan batulempung dengan sisipan batugamping
pasiran. batugamping berlapis dan dibagian atas dicirikan oleh
crycloclypeus annulatus dan lepidocyclina bagian tengah mengandung
napal.
Morfogenesa aktif yang mempengaruhi satuan ini adalah sinklin dilihat
berdasarkan struktur geologi yang mempengaruhinya.
Morfogenesa dinamis pada satuan ini juga berperan. Pola aliran yang
terbentuk pada satuan ini adalah Dendtritik yang dicirikan seperti
percabangan pohon.

1.1.4 Perbukitan Homoklin


Aspek yang digambarkan dari morfologi daerah ini adalah perbukitan
yang merupakan sayap antiklin. Pelamparan dari perbukitan homoklin ini
tersebar 11.8% dari daerah penelitian. Kelerengan dari perbukitan
homoklin (sayap antiklin) ini berkisar antara 0-55% dengan titik terendah
162,5 meter dan titik tertinggi 262,5meter sehingga beda tingginya adalah
100 meter.
Persebaran batuan yang ada pada satuan ini Selang-seling napal,
batupasir dan batulempung dengan sisipan batugamping pasiran
Morfogenesa aktif yang mempengaruhi satuan ini adalah Homoklin
yang dimana awalnya satuan ini termasuk dalam satuan antiklin tetapi
akibat adanya erosi dari sungai sehingga jarak satuannya jauh dari pusat
antiklin sehingga disebut sebagai sayap antiklin.
Morfogenesa dinamis pada satuan ini juga berperan. Pola aliran yang
terbentuk pada satuan ini dibagian utara adalah pola aliran Trellis yang
dicirikan dengan pola aliran yang panjang-panjang sehingga menyatu di
sungai utama dan berbentuk seperti pola trail pagar.
1.2 POLA PENGALIRAN DAN STADIA EROSI PADA DAERAH
PENELITIAN
Pola pengaliran daerah penelitian merupakan kumpulan dari suatu jaringan
pengaliran yang dipengaruhi atau tidak oleh curah hujan. Berdasarkan hasil dari
membandingkan pola pengaliran daerah penelitian dengan pola pengaliran pada
literatur ( Howard, 1967 Dalam Van Zuidam 1985). Pada daerah penelitian
terdapat tiga jenis pola aliran yaitu pola aliran dendritik dan pola aliran parallel
serta pola aliran trellis. Lihat gambar 1.2 merupakan pembagian pola aliran pada
daerah 1

Gambar 1.2
Pembagian Pola Aliran pada Daerah 1
1.2.1 Pola Aliran Dendtritik
Pola aliran dendtritik yang berada dibagian barat peta memanjang
sampai ke utara peta. pola aliran dendtritik didalam peta ini dicirikan
dengan adanya pola aliran yang berbentuk seperti percabangan pohon dan
terlihat tidak beraturan.

1.2.2 Pola Aliran Paralel


Pola aliran paralel yang berada dibagian selatan peta. pola aliran paralel
didalam peta ini dicirikan dengan pola aliran yang bentuknya memanjang
dan sejajar serta dijumpai di wilayah perbukitan-perbukitan yang
memanjang. kemiringan lereng pada pola ini cenderung curam dan terjal.

1.2.3 Pola Aliran Trellis


Pola aliran trellis yang berada dibagian utara peta. pola aliran trellis
didalam peta ini dicirikan dengan bentuk yang panjang-panjang sehingga
polanya berbentuk seperti pola trali pagar dan dijumpai pada sungai yang
terletak di bebatuan dengan lipatan dan kemiringan yang terjal. cabang
sungai pola aliran trelis ini dari arah kanan juga kiri merupakan jenis
resekuen atau juga obsekuen.

Berdasarkan peta topografi dan pola aliran sungainya, dapat disimpulkan bahwa
stadia yang terjadi adalah stadia muda dan dewasa. Dimana pada stadia muda terjadi di
perbukitan antiklin yang dominan terdiri dari batugamping yang sulit ter-erosi dan
memiliki pola aliran paralel yang merupkan ciri dari perbukitan berlereng curam juga
memiliki pola aliran dendritik. sedangkan stadia dewasa yang dominan terdiri dari
batulempung, napal dan batugamping pasiran sehingga mudah sekali ter-erosi seperti
pada dataran lembah homoklin dibagian utara daerah penelitian.

Anda mungkin juga menyukai