Oleh :
Awang H. Satyana (2014)
Menutup kursus HAGI "Petroleum Geology and Petroleum Systems of Indonesia", kami
jalan-jalan sambil belajar geologi di lapangan siang-sore ini ke Tanjung Aan, tak jauh dari Kuta,
Lombok.
Di pantai Kuta-Tanjung Aan, kompleks endapan gunungapi ekivalen OAF ini tersingkap
luas. Peta geologi Lembar Lombok skala 1:250.000 (Andi Mangga et al., 1994) menyebutkan
bahwa Formasi Pengulung (Tomp) adalah salah satu dari kompleks endapan gunungapi tersebut,
yang terdiri atas: breksi, lava dan tuf, berkomposisi andesit-basaltik, berinterkalasi dengan lensa-
lensa batugamping, berumur Oligosen Akhir Miosen Awal, berasal dari lingkungan pengendapan
laut dalam sampai laut dangkal.
Di Tanjung Aan, kita akan disuguhi dengan pemandangan bukit-bukit kecil yang miskin
vegetasi atau sama sekali tanpa tutupan vegetasi berupa bukit batuan yang didominasi batuan
volkanik dengan sisipan batugamping di beberapa tempat. Bukit-bukit ini disusun endapan-
endapan/ batuan piroklastika. Salah satu bukit volkanik yang kami kunjungi dan naiki adalah bukit
volkanik tersusun dari tuf lapili, breksi volkanik, dan lava andesit-basaltik.
Bukit-bukit ini adalah singkapan-singkapan yang besar dan ideal buat mengenal endapan
gunungapi bawalaut berumur Oligo-Miosen. Saya belum pernah menemukan hal yang sama di
tempat-tempat lain di Sumatra-Jawa-Bali. Di tempat-tempat itu yang sering saya temukan adalah
singkapan-singkapan setempat-setempat breksi volkanik, lava atau tuf; bukit gunungapinya sendiri
tak pernah saya lihat.
Mengacu kepada Wohletz & Sheridan (1983: Hydrovolcanic explosions II: Evolution of
basalt tuff-rings and tuff-cones, Amer. J. Sci. 283: 385-413), bukit seperti ini bisa digolongkan
sebagai morfologi gunungapi berbentuk cumulus yang menunjukkan tubuh gunungapi bawahlaut
di lingkungan lautdalam dengan regim energi rendah.
Bukit ini menunjukkan strato-volcano yang lapisannya disusun oleh perselingan antara
breksi volkanik dan tuf (lapili). Asal breksi apakah akibat struktur hialoklastik atau peperitik mesti
dilakukan penelitian lebih detail. Struktur hialoklastik adalah struktur yang menunjukkan breksiasi
akibat aliran lava masuk ke media air kemudian mengalami granulasi atau pemecahan materi
(shattering) menjadi fragmen-fragmen kecil bersudut mirip breksi.
Peperitik adalah proses yang menghasilkan peperite, yaitu materi mirip breksi di lingkungan
sedimentasi marin sebagai hasil percampuran antara lava dengan sedimen atau intrusi magma di
tempat dangkal ke dalam lingkungan sedimen di bawah air.
Kami juga melihat lava andesitik-basaltik dan hamparan lapisan lantai tuf lapili di depan
bukit volkanik yang mengalami peretakan secara sistematik oleh kekar (jointing). Rekahan-
rekahannya pada umumnya diisi oleh mineralisasi silikat atau kalsit.
Demikian sedikit cerita jalan-jalan dan belajar kami di Tanjung Aan, Lombok. Saat terbaik
untuk mengunjungi kompleks gunungapi bawahlaut ini adalah pada saat muka laut surut maksimal
karena singkapan berupa bukit-bukit volkanik dan lantai lava yang mengalami pengekaran karena
pendinginan bisa didekati dan dipejari dengan detail.***