Anda di halaman 1dari 3

MENGUNJUNGI TANJUNG AAN, LOMBOK SELATAN: OLD ANDESITES

Oleh :
Awang H. Satyana (2014)

Menutup kursus HAGI "Petroleum Geology and Petroleum Systems of Indonesia", kami
jalan-jalan sambil belajar geologi di lapangan siang-sore ini ke Tanjung Aan, tak jauh dari Kuta,
Lombok.

Menurut penyelidikan geologi, di sini tersingkap kompleks gunungapi bawahlaut berumur


Oligo-Miosen, yang di Jawa Selatan dikenal sebagai "OAF" -Old Andesite Formation. OAF adalah
jalur gunungapi definitif pertama di Jawa, yang menurut van Bemmelen (1949) merupakan jalur
gunungapi bawahlaut. Sekarang, jalur OAF terangkat menjadi Pegunungan Selatan Jawa.
Rupanya, jalur volkanik ini masif sebab juga menerus ke Bali-Lombok-Sumbawa bagian selatan.

Di pantai Kuta-Tanjung Aan, kompleks endapan gunungapi ekivalen OAF ini tersingkap
luas. Peta geologi Lembar Lombok skala 1:250.000 (Andi Mangga et al., 1994) menyebutkan
bahwa Formasi Pengulung (Tomp) adalah salah satu dari kompleks endapan gunungapi tersebut,
yang terdiri atas: breksi, lava dan tuf, berkomposisi andesit-basaltik, berinterkalasi dengan lensa-
lensa batugamping, berumur Oligosen Akhir Miosen Awal, berasal dari lingkungan pengendapan
laut dalam sampai laut dangkal.

Di Tanjung Aan, kita akan disuguhi dengan pemandangan bukit-bukit kecil yang miskin
vegetasi atau sama sekali tanpa tutupan vegetasi berupa bukit batuan yang didominasi batuan
volkanik dengan sisipan batugamping di beberapa tempat. Bukit-bukit ini disusun endapan-
endapan/ batuan piroklastika. Salah satu bukit volkanik yang kami kunjungi dan naiki adalah bukit
volkanik tersusun dari tuf lapili, breksi volkanik, dan lava andesit-basaltik.

Bukit-bukit ini adalah singkapan-singkapan yang besar dan ideal buat mengenal endapan
gunungapi bawalaut berumur Oligo-Miosen. Saya belum pernah menemukan hal yang sama di
tempat-tempat lain di Sumatra-Jawa-Bali. Di tempat-tempat itu yang sering saya temukan adalah
singkapan-singkapan setempat-setempat breksi volkanik, lava atau tuf; bukit gunungapinya sendiri
tak pernah saya lihat.

Di kebanyakan tempat di Jawa, di Pegunungan Selatan, singkapan-singkapan Old


Andesites banyak tertutup karbonat di atasnya. Bila OAF tersingkap, maka ia terdapat sebagai
hasil proses erosi akibat pengangkatan Pegunungan Selatan, sehingga berbentuk jendela-jendela
singkapan yang langka ditemui relatif terhadap luas areanya. Sementara di Tanjung Aan, Lombok
yang terjadi adalah bahwa kompleks-kompleks endapan gunungapi Old Andesites terangkat
hampir utuh ke permukaan, sehingga memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk
mempelajarinya. Itulah keunikan Tanjung Aan.
Kami mengamati bukit volkanik terdekat dengan pantai, yang terletak sekitar 25 meter dari
garis pantai yang bisa dicapai dengan mudah pada keadaan surut. Bukit ini berdimensi panjang
sekitar 30 meter, lebar 10 meter, tinggi 10 meter.

Mengacu kepada Wohletz & Sheridan (1983: Hydrovolcanic explosions II: Evolution of
basalt tuff-rings and tuff-cones, Amer. J. Sci. 283: 385-413), bukit seperti ini bisa digolongkan
sebagai morfologi gunungapi berbentuk cumulus yang menunjukkan tubuh gunungapi bawahlaut
di lingkungan lautdalam dengan regim energi rendah.

Bukit ini menunjukkan strato-volcano yang lapisannya disusun oleh perselingan antara
breksi volkanik dan tuf (lapili). Asal breksi apakah akibat struktur hialoklastik atau peperitik mesti
dilakukan penelitian lebih detail. Struktur hialoklastik adalah struktur yang menunjukkan breksiasi
akibat aliran lava masuk ke media air kemudian mengalami granulasi atau pemecahan materi
(shattering) menjadi fragmen-fragmen kecil bersudut mirip breksi.
Peperitik adalah proses yang menghasilkan peperite, yaitu materi mirip breksi di lingkungan
sedimentasi marin sebagai hasil percampuran antara lava dengan sedimen atau intrusi magma di
tempat dangkal ke dalam lingkungan sedimen di bawah air.

Kami juga melihat lava andesitik-basaltik dan hamparan lapisan lantai tuf lapili di depan
bukit volkanik yang mengalami peretakan secara sistematik oleh kekar (jointing). Rekahan-
rekahannya pada umumnya diisi oleh mineralisasi silikat atau kalsit.

Di puncak bukitnya ternyata masih ditemukan butiran-butiran fosil Schlumbergerella


floresiana, yang terkenal sebagai pasir merica. Pasti ini akibat ulah angin yang menerbangkan
pasir merica dari pantai ke puncak bukit.

Demikian sedikit cerita jalan-jalan dan belajar kami di Tanjung Aan, Lombok. Saat terbaik
untuk mengunjungi kompleks gunungapi bawahlaut ini adalah pada saat muka laut surut maksimal
karena singkapan berupa bukit-bukit volkanik dan lantai lava yang mengalami pengekaran karena
pendinginan bisa didekati dan dipejari dengan detail.***

Anda mungkin juga menyukai