Anda di halaman 1dari 11

FASIES BATUAN METAMORF

Fasies metamorf adalah sekelompok batuan yang termetamorfosa pada kondisi


yang sama yang dicirikan oleh kumpulan mineral yang tetap. Konsep ini pertama
kali diperkenalkan oleh Eskola tahun 1915. Dalam hal ini, Eskola mengemukakan
bahwa kumpulan mineral pada batuan metamorf merupakan karakteristik genetik
yang sangat penting sehingga terdapat hubungan antara kelompok mineral dengan
komposisi batuan pada tingkat metamorfosa tertentu. Dalam hal ini berarti tiap
fasies metamorfik dibatasi oleh tekanan dan temperature tertentu serta dicirikan
oleh hubungan teratur antar komposisi kimia dan mineralogi batuan.
Secara umum fasies metamorfisme dibagi menjadi 9 golongan besar. 9 fasies
tersebut adalah:
1. Hornfels Fasies
2. Greenstone Fasies
3. Greenschist Fasies
4. Amphibolite Fasies
5. Granulite Fasies
6. Eclogite Fasies
7. Blueschist Fasies

Gambar 1. Fasies Metamorfisme


1. Hornfels Fasies
Hornfels fasies merupakan fasies metamorfisme yang dicirikan dengan tekanan
rendah namun memiliki temperature tinggi pada proses pembentukannya.
Fasies ini secara jelas merupakan fasies yang terbentuk dengan kondisi tekanan
yang paling rendah. Sehingga, suhu merupakan factor paling dominan dalam
pembentukannya. Fasies ini terbentuk dengan tipe metamorfisme kontak.
Pengaruhnya tidak terlalu luas atau biasa disebut dengan metamorfisme local.
Fasies ini dicirikan dengan batuan yang memiliki struktur non foliasi. Mineral
pada batuan yang terbentuk pada fasies hornfelsik memiliki ukuran yang cukup
granular dan terorientasi buruk.
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa fasies hornfelsik terbentuk pada keadaan
tekanan rendah namun suhu yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut maka dapat
diketahui lokasi yang memungkinkan fasies hornfelsik ini terbentuk.
Sebenarnya cukup mudah untuk membentuk batuan dengan kondisi ini.
Karena, kemungkinan besar fasies hornfels ini terbentuk oleh proses intrusi.
Sedangkan kita ketahui bahwa proses intrusi dapat terbentuk dimanapun sesuai
dengan keadaan vulkanik tertentu. Sehingga dapat diintepretasikan fasies
hornfels dapat mungkin terbentuk pada seluruh lokasi busur magmatisme.
Karena dimana ada suatu intrusi magma, maka akan mungkin terbentuk suatu
proses metamorfisme kontak. Juga dikarenakan setting tektonik tersebut tidak
sesederhana yang difikirkan. Maksudnya adalah akan selalu ada protholith
yang tersedia untuk dapat termetamorfismekan. Sehingga jika membahas
tentang kemungkinan lokasi terbentuk, maka seluruh lokasi busur magmatisme
memiliki kemungkinan untuk dapat terbentuk fasies hornfelsik. Namun, pada
kondisi dimana tekanan tinggi, fasies ini dapat terbentuk pada cabang intrusi,
ataupun intrusi yang sudah mendekati permukaan. Sehingga proses yang terjadi
adalah tekanan yang semakin berkurang dikarenakan intrusi yang semakin
mendekati permukaan.
Gambar. 7 busur magmatisme

Gambar. Mekanisme metamorfisme kontak

Gambar. Metamorfisme kontak yang dapat terjadi pada lokasi-lokasi intrusi


2. Greenstone Fasies
Greenstone merupakan fasies batuan metamorf yang dicirikan dengan suhu
rendah dan tekanan rendah. Fasies ini terbentuk paling awal setelah suhu dan
tekanan melebihi ambang diagenesis yaitu sekitar suhu 200 derajat dan
tekanan 300 mPa. Fasies ini memiliki ciri khas schistose warna hijau dan
mineral klorit, epidote dan actinolite. Pada fasies ini antara suhu dan tekanan
memiliki dominasi yang cukup seimbang sehingga tidak ada salah satu faktor
yang lebih menonjol.
Berdasarkan kondisi suhu dan tekanannya, fasies greenstone ini dapat
terbentuk pada kondisi burial. Kita ketahui bersama bahwa proses burial
merupakan proses pembebanan material sedimen karena berat dari material
sedimen diatasnya. Sehingga, semakin lama proses burial berlangsung, akan
menghasilkan suhu dan tekanan yang semakin bertambah. Proses burial dapat
terjadi pada daerah yang menjadi suatu cekungan sedimen. Karena suhu dan
tekanan yang masih cukup rendah, fasies greenstone dapat terbentuk oleh
proses burial yang belum terlalu lanjut atau kemungkinan efektif burial awal.
Oleh karena itu, dapat diintepretasikan bahwa fasies ini dapat terbentuk pada
daerah sekitar vulkanik arc ataupun back arc basin. Dimana lokasi tersebut
menjadi lokasi suplai sedimen aktif.

Gambar. Lokasi Metamorfisme


Gambar. Proses metamorfisme burial

3. Greenscist Fasies
Fasies ini tidak jauh beda disbanding dengan fasies greenstone. Perbedaannya
hanya terletak pada suhu dan tekanan yang semakin tinggi. Proses burial yang
terjadi semakin meningkat sehingga proses efektif burial mengalami
peningkatan pula. Pada fasies ini orientasi mineral lebih baik dan diiringi
dengan mineral-mineral yang lebih granular. Mineral-mineral yang dapat
terbentuk pada fasies ini juga tidak jauh beda dibandingkan dengan fasies
greenstone. Dicirikan dengan schist dan klorit.
Lokasi pembentukan fasies ini juga sama dengan fasies greenstone dikarenakan
proses yang mendukung proses pembentukan fasies ini adalah proses burial.
Yang membedakan hanyalah tingkat umur proses burial. Dimana proses burial
yang terjadi pada fasies ini terjadi pada kedalaman lebih dalam, tekanan lebih
tinggi dan suhu yang juga meningkat. Lokasinya berada pada sekitar vulkanik
arc dan back arc basin.

Gambar. Lokasi Metamorfisme


Gambar. Proses metamorfisme burial

4. Amphibolite Fasies
Amphibolites fasies merupakan medium-grade fasies metamorfisme yang
berasosiasi dengan metamorfisme orogenik regional. Fasies amphibolites
terbentuk pada sekitar 500 hingga 750 derajat celcius dan dengan tekanan
berkisar antara 8 hingga 70 kbar. Perubahan mineralogy tergantung pada
protolith. Dan yang menjadi penciri utama adalah pembentukan hornblende
secara melimpah.
Batuan dari fasies amphibolites dapat mengalami partial melting pada suhu
sekitar 650 hingga 700 derajat celcius dengan kehadiran air hasil dari reaksi
dehidrasi. Batuan dari fasies amphibolites meliputi grain medium dan kasar
dari schist, gneiss dan amphibolites
Berdasarkan batuan yang dihasilkan menandakan bahwa pada fasies
amphibolites terbentuk dengan suhu tinggi dan tekanan tinggi juga. Sehingga
menunjukkan bahwa daerah pembentukannya berada pada daerah bertekanan
tinggi dan temperature tinggi. Maka dari itu, dapat diketahui bahwa daerah
pembentukan fasies ini berada pada sekitar zona subduksi baik pada vulkanik
arc ataupun penujaman lempeng pada island arc.
Gambar. Lokasi Metamorfisme

Gambar. Proses metamorfisme regional

5. Granulite Fasies
Fasies granulite merupakan fasies yang dicirikan dengan keterdapatan
factor air yang rendah karena proses dehidrasi yang tinggi. Keadaan ini
terbentuk karena tekanan air lebih rendah dibandingkan dengan tekanan
litostatik. Batuan pada fasies ini cenderung memiliki tekstur yang granular.
Mineral yang mungkin terdapat pada fasies ini adalah kuarsa, alkali feldspar,
garnet, plagioklas, silimanite dll.
Fasies ini merupakan high grade metamorphism sehingga pembentukannya
berasal dari tekanan dan temperature yang tinggi. Temperature dan tekanan
tersebut tentunya memilki derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan
amphibolites fasies.
Berdasarkan hal-hal diatas maka diketahui bahwa granulite fasies terbentuk
dengan derajat metamorfisme yang tinggi. Sehingga dibutuhkan suatu lokasi
pembentukan yang memilki tekanan dan temperature yang tinggi. Lokasi
tektonik yang cocok untuk fasies ini dapat terbentuk adalah zona subduksi
dengan kedalaman cukup dalam yang tentunya lebih dalam dibandingkan
lokasi pembentukan amphibolites fasies. Fasies ini terbentuk secara regional.

Gambar. Lokasi Metamorfisme

Gambar. Proses metamorfisme regional

6. Eclogite fasies
Eclogite merupakan batuan metamorf yang memiliki komposisi domianan
piroksen dan garnet. Okligite diperkirakan merupakan fasies metamorfisme
dengan derajat paling tinggi. Terbentuk dengan temperature dan tekanan yang
sangat tinggi namun lebih dominan factor tekanan. eclogite memiliki
komposisi utama garnet merah dan mineral ompasit hijau. Garnet yang
terdapat dalam eclogite biasanya memiliki pyrope yang kaya akan besi
(mengandung Mg dan Fe). Ompasit merupakan grup dari mineral piroksen
dengan komposisi diantara jadeite dan diopside. Mineral lain yang mungkin
ada pada eclogite adalah kuarsa, kyanite, amphiboles, orthopiroksen, olivine,
mica, zoisite dan rutile.
Intinya eclogite merupakan fasies metamorfisme dengan derajat tertinggi yang
terbentuk dengan temperature dan tekanan yang sangat tinggi. Lokasi yang
memungkinkan untuk pembentukan fasies ini berada pada zona subduksi
paling dalam yang proses pembentukannya hampir mendekati proses partial
melting.

Gambar. Lokasi Metamorfisme

Gambar. Proses metamorfisme regional


7. Blueschist Fasies
Fasies blueshist merupakan fasies dengan derajat metamorfisme rendah
menuju medium yang dicirikan dengan temperature rendah dan berasosiasi
dengan zona subduksi. Batuan pada fasies blueschist biasanya berhubungan
dengan zona orogenik sebagai exhumed terrains. Fasies ini terbentuk pada
sekitar suhu 200 500 derajat celcius dan tekanan 4 12 kbar. Perubahan
mineralogy sangat tergantung pada protholith dan pembentukan dari
glaukofan dan jadeite merupakan karakteristik utama.
Intinya fasies ini terbentuk karena suhu yang rendah namun dengan tekanan
yang tinggi sehingga dapat diketahui bahwa seting tektonik yang cocok untuk
pembentukan fasies ini berada pada zona subduksi bagian atas.

Gambar. Lokasi Metamorfisme

Gambar. Proses metamorfisme regional


DAFTAR PUSTAKA

Setiawan, Nugroho Imam. 2013. Petrology of Metamorphic Rocks


Smulikowski, Witold, 2003. Types, Grade and Facies of Metamorphism
Nelson, Stephen A. 2003. Tulane University. Physical Geology

Anda mungkin juga menyukai