Gracia Rismauli Silaban.a, Tazkia Idzihar Bahagia1, Resyad Khairan Rahmat1, Mohammad Dzaqy
Naufal1, Reza Dava Fadila1, Yoga Apri Nugraha1, Widiyawati1, Novita Anjelina Damanik1.
Muhammad Adrio Novrayanda, Rizal Haris dan Berliyani Sari1
1
Teknik Geologi, Jurusan Teknologi Manufaktur dan Mineral Kebumian , Institut Teknologi Sumatera
a
Email: gracia.119150097@itera.ac.id
Abstract
Abstract written in English and Indonesian, written in one paragraph, no m ore than 200 words,
contains: Background (Purpose), Purpose (Purpose), Research Methods (for Paleontology
Practicum) or Overview, Results, and Conclusions. Written using the font Times New Roman,
11pt, single spaced, and italicized.
Keywords: Maximum 5 keywords, separated by commas. [Times New Roman, 11pt, italic font]
Abstract
Pada percobaan kali ini terdapat tiga modul yang kita bahas. Modul yang dibahas yaitu
ekskavasi, taksonomi dan orientasi tubuh mahkluk hidup. Ekskavasi adalah proses
pembongkaran dan pengedintifikasian fosil yang terendapkan pada batuan sedimen. Pada proses
ekskavasi digunakan proses fosiliasi mold and cast, trace fossil dan strata burial. Pada fosiliasi
mold and cast didapatkan hasil fosil siput. Pada fosiliasi trace fossil didapatkan fosil dari
pergerakan bekicot dan cacing secara horizontal dan vertical. Pada fosiliasi secara strata burial
terdapat tiga lapisan. Pada lapisan pertama terdapat ikan dan siput, pada lapisan kedua terdapat
tulang ikan dan akar pohon, dan pada lapisan ketiga terdapat fosil daun. Fosil yang terdapat
pada lapisan batuan sedimen ini tergantung pada lingkungan pengendapannya. Pada modul yang
kedua terdapat taksonomi. Taksonomi sendiri bertujuan agar mahasiswa dapat
mengklasifikasikan mahkluk hidup berdasarkan tubuh bagian luar (fenotip). Pada modul tentang
taksonomi diberikan beberapa gambar yang diklasifikasikan berdasarkan kingdom. Kingdom
sendiri dapat dibagi menjadi 5 kingdom. Pada modul yang ketiga menjelaskan tentang orientasi
mahkluk hidup. Orientasi mahkluk hidup itu sendiri berfungsi agar mahasiswa dapat
menentukan dan mengetahui bagian tubuh mahkluk hidup yang telah terfosilkan. Pada
praktikum tentang orientasi tubuh mahkluk hidup digunakan ikan, tumbuhan cabai dan siput.
Didapatkan bagian dari tubuhnya dan arah pertumbuhannya.
Keyword: Maksimum 5 kata kunci, dipisahkan dengan tanda koma. [Font Times New Roman,
11pt, italic font, bold font]
Silaban, Gracia Rismauli. Judul Praktikum.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Paleontologi sangat berhubungan erat dengan kehidupan di bumi. Paleontologi berasal
dari kata past, life dan sains. Atau dapat didefinisikan bahwa paelontologi adalah ilmu
untuk merekontruksi atau ilmu yang mempelajari masa lalu dengan menganalisis fosil
(kehidupan masa lalu). Fosil adalah hal yang paling utama dipelajari dalam
paleontology. Fosil berguna untuk memahami masa lalu. Fosil dibagi menjadi
makrofosil, mikrofosil dan molecullarfosil.
Kita dapat mengetahui umur bumi dengan menggunakan fosiliasi fosil. Cara penemuan
suatu fosil yang terletak dalam batuan adalah ekskavasi yang akan di bahas dalam
modul ini. Tetapi dalam pencatatan fosil, kita harus mengetahui anatomi dan orientasi
mahkluk hidup. Hal ini dapat kita ketahui agar tidak ada kesalahan dalam penamaan
jenis atau kesalahan deskripsi fosil.
Lapisan Pertama
Lapisan Kedua
Lapisan Ketiga
2.2 Taksonomi
Silaban, Gracia Rismauli. Judul Praktikum.
Unicellular&
2 Kingdom Protista
Multicellular
Unicellular&
3 Kingdom Fungi
Multicellular
3. KESIMPULAN
Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fosil. Fosil berfungsi sebagai petunjuk dari
unsur di bumi serta umur bumi. Untuk mendapatkan fosil diperlukan tahapan yang disebut
sebagai fosiliasi. Untuk mendapatkan hasil dari fosiliasi di perlukan sebuah ekskavasi.
Ekskavasi adalah proses pembongkaran lapisan sedimen untuk mendapatkan organisme yang
telah terfosilkan. Didapatkan pada lapisan pertama yaitu tulang ikan dan siput yang berarti
bahwa lingkungan pengendapan terdahulu adalah perairan yaitu sungai. Pada lapisan kedua
didapatkan tulang ayam dan akar tumbuhan/pohon. Karena hal ini dapat disimpulkan bahwa
lingkungan pengendapannya adalah permukaan daratan. Dan pada lapisan ketiga didapatkan
daun dan ranting hal ini dikarenakan llingkungan pengendapannya adalah dataran tinggi.
Dalam pengedintifikasian mahkluk hidup, diperlukan pengklasifikasian. Pengklasifikasian
mahkluk hidup dapat dilakukan dengan melihat bentuk fisik organisme (fenotip). Taksonomi
memliki tingkat dari yang tertinggi sampai yang terendah, yaitu: domain, kingdom, filum,
kelas, ordo, family, genus dan spesies. Dalam pengklasifikasian berdasarkan kingdom
didapatkan 5 kingdom mahkluk hidup yang berada di bumi, yaitu: Kingdom Monera,
Kingdom Protista, Kingdom Fungi, Kingdom Plantae dan Kingdom Animalia. Dalam
Silaban, Gracia Rismauli. Judul Praktikum.