Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PETROGRAFI

BATUAN METAMORF

ZULRIFNO L
09320170012

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2019/2020
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di bumi ini terdapat banyak sekali kandungan sumber daya alamnya,
diantaranya yaitu batuan dan bahan tambang. Batuan dan bahan tambang mempunyai
manfaat yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Batuan merupakan kumpulan
dari satu atau lebih mineral, batuan penyusun kerak bumi berdasarkan kejadiannnya
(genesis), tekstur, dan komposisi mineralnya dapat dibagi menjadi 3, yaitu : Batuan
beku (Igneous Rocks), Batuan sedimen (Sedimentary Rocks), Batuan
metamof/malihan (Metamorphic Rocks).
Batuan dan mineral merupakan sumber daya alam yang banyak dibutuhkan dan
digunakan untuk kehidupan manusia, dan bahan dasar industri. Batuan terbentuk dari
kumpulan magma yang membeku di permukaan bumi dan berakhir menjadi berbagai
jenis batuan. Sedangkan mineral terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi
kimia pada batas-batas tertentu dan memiliki atom-atom yang tersusun secara teratur,
mineral merupakan komponen batuan yang membentuk lapisan kerak bumi. Bahan
tambang di Indonesia terdapat di darat dan di laut. Bahan tambang jika diolah
memerlukan modal yang banyak, tenaga ahli dan teknologi yang tinggi. Sedangkan
untuk memperolehnya,dapat juga dilakukan secara tradisional seperti mendulang
emas dan lain-lain.

1.2. Maksud dan Tujuan

Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah:


1. Mengetahui pengertian batuan matamorf.
2.Mangetahui agen-agen, facies-facies, dan jenis-jenis metamorfisme.
3. Mengidentifikasi mineral-mineral penyusun batuan metamorf.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
1. Ganesa Batuan Metamorf

Batuan metamorf merupakan batuan yang terbentuk dari hasil proses


metamorfisme, dimana terjadi perubahan atau alterasi; physical (struktur, tekstur)
dan chemical (mineralogical) dari suatu batuan pada temperatur dan tekanan tinggi
dalam kerak bumi atau Batuan metamorf adalah batuan yang berasal dari batuan
induk yang lain, dapat berupa batuan beku, batuan sedimen, maupun batuan
metamorf sendiri yang telah mengalami proses/perubahan mineralogi, tekstur
maupun struktur sebagai akibat pengaruh temperatur dan tekanan yang tinggi. Proses
metamorfosa terjadi dalam fasa padat, tanpa mengalami fasa cair, dengan temperatur
200oC – 6500C. Menurut Grovi (1931) perubahan dalam batuan metamorf adalah
hasil rekristalisasi dan dari rekristalisasi tersebut akan terbentuk kristal-kristal baru,
begitupula pada teksturnya.
Menurut H. G. F. Winkler (1967), metamorfisme adealah proses yang
mengubah mineral suatu batuan pada fase padat karena pengaruh terhadap kondisi
fisika dan kimia dalam kerak bumi, dimana kondisi tersebut berbeda dengan
sebelumnya. Proses tersebut tidak termasuk pelapukan dandiagenesa.
Batuan metamorf atau batuan malihan adalah batuan yang terbentuk akibat proses
perubahan temperatur dan/atau tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya.
Akibat bertambahnya temperatur dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah
tektur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur
yang baru pula. Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate yang merupakan
perubahan batu lempung. Batu marmer yang merupakan perubahan dari batu
gamping. Batu kuarsit yang merupakan perubahan dari batu pasir.Apabila semua
batuan-batuan yang sebelumnya terpanaskan dan meleleh maka akan membentuk
magma yang kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi batuan-
batuan baru lagi.
Batuan metamorf memiliki beragam karakteristik. Karakteristik ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor dalam pembentukan batuan tersebut ;

– Komposisi mineral batuan asal

– Tekanan dan temperatur saat proses metamorfisme

– Pengaruh gaya tektonik

– Pengaruh fluida

Pada pengklasifikasiannya berdasarkan struktur, batuan metamorf diklasifikasikan


menjadi dua, yaitu :

– Foliasi, struktur planar pada batuan metamorf sebagai akibat dari pengaruh
tekanan diferensial (berbeda) pada saat proses metamorfisme.

– Non foliasi, struktur batuan metamorf yang tidak memperlihatkan penjajaran


mineral-mineral dalam batuan tersebut.

2. Jenis-jenis Metamorfisme

A. Metamorfisme kontak/termal

Metamorfisme oleh temperatur tinggi pada intrusi magma atau ekstrusi lava.

B. Metamorfisme regional

Metamorfisme oleh kenaikan tekanan dan temperatur yang sedang, dan terjadi
pada daerah yang luas.

C. Metamorfisme Dinamik

Metamorfisme akibat tekanan diferensial yang tinggi akibat pergerakan


patahan lempeng.

3. Facies Metamorfisme

Facies merupakan suatu pengelompokkan mineral-mineral metamorfik


berdasarkan tekanan dan temperatur dalam pembentukannya pada batuan metamorf.
Setiap facies pada batuan metamorf pada umumnya dinamakan berdasarkan jenis
batuan (kumpulan mineral), kesamaan sifat-sifat fisik atau kimia.

Dalam hubungannya, tekstur dan struktur batuan metamorf sangat dipengaruhi oleh
tekanan dan temperatur dalam proses metamorfisme. Dan dalam facies
metamorfisme, tekanan dan temperatur merupakan faktor dominan, dimana semakin
tinggi derajat metamorfisme (facies berkembang), struktur akan semakin berfoliasi
dan mineral-mineral metamorfik akan semakin tampak kasar dan besar

Batuan banyak sekali jenisnya. Salah satu jenis dari batuan adalah batuan
Metamorf. Nama metamorf ini menjadi sebuah nama dari jenis batuan melengkapi
batuan beku dan batuan sedimen. Batuan metamorf ini sering disebut juga sebagai
batuan malihan. Batuan metamorf atau batuan malihan ini merupakan sekelompok
batuan yang merupakan hasil dari ubahan atau transformasi dari suatu tipe batuan
yang sudah ada sebelumnya (protolith)oleh suatu proses yang disebut dengan
metamorfosis atau mengalami perubahan bentuk. Batuan metamorf ini mempunyai
kegunaan sangat penting bagi manuasia. Melalui penelitian yang dilakukan pada
batuan metamorf ini dapat diperoleh informasi yang sangat penting mengenai suhu
dan juga tekanan yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi. Namun saat ini batuan
metamorf telah banyak yang tersingkap di permukaan bumi dikarenakan adanya
erosi tanah dan juga pengangkatan.

Batuan Metamorf ini jenisnya ada bermacam- macam dan tidak hanya satu
saja. Batuan metamorf ini dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni batuan
metamorf kontak, bauan metamorf dinamo, dan batuan metamorf kontak
pneumatolistis. Untuk mengenal lebih dekat dengan masing- masing batuanmetamorf
tersebut, kita akan membahasnya satu per satu.

1. Batuan metamorf kontak

Jenis batuan metamorf yang pertama akan kita bahas adalah jenis batuan
metamorf kontak. Batuan metamorf kontak merupakan jenis batuan metamorf yang
mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya suhu yang sangat tinggi atau
sebagai akibat dari adanya aktivitas magma. Ada yang menyatakan pula bahwa
batuan metamorf kontak ini adalah batuan yang terbentuk karena adanya pengaruh
intrusi magma pada suhu yang sangat tinggi. Adanya suhu yang sangat tinggi yang
berasal dari aktivitas magma ini menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun
perubahan warna batuan. Suhu yang tinggi ini juga karena letaknya dekat dengan
magma. Contoh dari batuan metamorf kontak ini adalah batu kapur atau gamping
menjadi batu marmer, kemudian batuan batolit, batuan lakolit, dan juga batuan sill.
Satu hal yang perlu kita ketahui tentang batuan jenis ini, yakni batuan jenis ini
dipengaruhi oleh letak instrusinya, dimana semakin jauh letaknya dari intrusinya
maka derajat metamorfosisnya akan semakin berkurang.

2. Batuan metamorf dinamo

Jenis batuan metamorf yang kedua adalah batuan metamorf dinamo. Batuan
metamorf dinamo merupakan jenis batuan yang mengalami metamorfose sebagai
akibat adanya tekanan yang tinggi yang berasal dari tenaga endogen dalam waktu
yang lama, serta dihasilkan dalam proses pembentukan kulit bumi karena adanya
tenaga endogen. Batuan metamorf dinamo ini biasanya terjadi atau ada di bagian atas
kerak bumi. Adanya tekanan dengan arah berlawanan mengekibatkan terjadinya
perubahan butiran- butiran mineral ada yang berbentuk pipih dan ada pula yang
kembali menjadi bentuk kristal. Beberapa jenis batuan metamorf ini berubah menjadi
batuan hablur. Contohnya adalah batuan serbuk dan juga serpih. Contoh lain dari
batuan metamorf dinamo ialah batu lumpur atau mud stone menjadi batu tulis atau
slate. Batuan jenis ini banyak dijumpai di daerah- daerah patahan ataupun lipatan.
(baca : jenis jenis patahan)

3. Batuan metamorf kontak pneumatolistis

Jenis dari batuan metamorf selanjutnya adalah batuan metamorf kontak


pneumatolistis. Jenis batuan ini merupakan batuan yang mengalami proses
metamorfose sebagai akibat dari adanya pengaruh dari gas- gas yang ada pada
magma. Pengaruh dari gas yang panas ini menyebabkan perubahan komposisi
kimiawi mineral dari batuan ini. Contoh dari batuan metamorf kontak pneumatolistis
ialah batu kuarsa dengan gas borium berubah menjadi turmalin atau sejenis batu
permata. Contoh lain dari jenis batu ini yaitu batu kuarsa dengan gas florium dan
berumah menjadi topas.
Itulah macam- macam atau jenis dari batuan metamorf yang berada di sekitar
kita atau yang sering kita temui. Batuan metamorf pada intinya adalah jenis batuan
yang mengalami proses metamorfosa. Metamorfosa yang terjadi pada batuan sendiri
merupakan suatu proses dimana suatu benda berupah bentuk dari bentuk satu ke
bentuk yang lainnya. Dalam metamorfosis batu ini, proses metamorfosis terdari dari
bermacam- macam dan tidak hanya satu saja.
BAB III

PEMBAHASAN

Batuan metamorf adalah batuan yang berasal dari batuan induk yang lain,
dapat berupa batuan beku, batuan sedimen, maupun batuan metamorf sendiri yang
telah mengalami proses/perubahan mineralogi, tekstur maupun struktur sebagai
akibat pengaruh temperatur dan tekanan yang tinggi.Proses metamorfosa terjadi
dalam fasa padat, tanpa mengalami fasa cair, dengan temperatur 200oC – 6500C.
Menurut Grovi (1931) perubahan dalam batuan metamorf adalah hasil rekristalisasi
dan dari rekristalisasi tersebut akan terbentuk kristal-kristal baru, begitupula pada
teksturnya. Menurut H. G. F. Winkler (1967), metamorfisme adealah proses yang
mengubah mineral suatu batuan pada fase padat karena pengaruh terhadap kondisi
fisika dan kimia dalam kerak bumi, dimana kondisi tersebut berbeda dengan
sebelumnya. Proses tersebut tidak termasuk pelapukan dan diagenesa. Batuan
metamorf atau batuan malihan adalah batuan yang terbentuk akibat proses perubahan
temperatur dan/atau tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya. Akibat
bertambahnya temperatur dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tekstur
dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang
baru pula. Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate yang merupakan
perubahan batu lempung. Batu marmer yang merupakan perubahan dari batu
gamping. Batu kuarsit yang merupakan perubahan dari batu pasir.Apabila semua
batuan-batuan yang sebelumnya terpanaskan dan meleleh maka akan membentuk
magma yang kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi batuan-
batuan baru lagi.
BAB IV
PENUNUP

A. Kesimpulan

. Batuan metamorf merupakan batuan yang terbentuk dari hasil proses


metamorfisme, dimana terjadi perubahan atau alterasi; physical (struktur, tekstur)
dan chemical (mineralogical) dari suatu batuan pada temperatur dan tekanan tinggi
dalam kerak bumi. Agen-agen atau faktor-faktor yang mempengaruhi proses
metamorfisme meliputi suhu (temperatur), tekanan (Pressure), dan aktivitas larutan
kimia. Secara umum metamorfisme terbagi menjadi 3 yaitu metamorfisme sentuh
atau kontak, metamorfisme dynamo, dan metamorfisme regional. Secara umum ada
beberapa fasies dari batuan metamorf yang meliputi: Fasies metamorfisme kontak,
Fasies metamorfisme regional ,Fasies granulit, Fasies eklogite, Mineral penyusun
batuan metamorf merupakan mineral-mineral yang ada pada batuan yang telah ada
sebelumnya, baik mineral yang berasal dari batuan beku, s edimen, maupun
metamorf.

B. Saran

Untuk lebih memperdalam pemahaman dan pengetahuan mengenai batuan


metamorf sebai knya banyak membaca literatur-literatur yang lebih variatif yang
berkaitan denga n batuan metamorf serta mengkajinya secara mendalam dan
dibarengi dengan pengama tan batuan di laboratorium dan pengamatan langsung
singkapan batuan metamorf di lapangan

Anda mungkin juga menyukai