Kulsum Hotimah
ABSTRAK
Batuan beku adalah batuan hasil proses pembekuan dan pendinginan magma. Magma merupakan
zat cair atau liat atau pijar yang merupakan senyawa silikat dan ada di bawah kondisi tekanan dan
suhu tinggi di dalam tubuh bumi (mantle or crust), ketika magma mencapai permukaan yang lebih
tinggi di dalam kerak bumi maka mama akan mulai terjadi kristalisasi atau penghabluran menjadi
minera pengkristalan mineral pada batuan beku dikenalkan oleh Norman L Bowen pada tahun
1929 - 1930 terdiri dari deret continuous and Discontinuous. Secara pembagian kimia batuan beku
terdiri dari batuan asam, intermediet, basa dan ultrabasa.
Kata Kunci : Batuan beku, batuan beku basa, batuan beku ultrabasa, Bowen’s
reaction Series
Persiapan Masuk Lab Pembuatan laporan Sampel ke dua dengan no peraga 14 dalam
(Studi literatur, Materi dan peralatan)
keadaan segar bewarna abu - abu dan abu –
abu kecoklatan keadaan lapuk. Batuan ini
memiliki tekstur kristalinitas hippokristalin
Identifikasi batuan sampel dengan tingkat granularitas
phorphyroapanitik, mempunyai bentuk
subhedral dengan relasi inequigranular serta
Analisis batuan sampel berstruktur skoria. Komposisi mineralnya
terdiri dari plagioklas, horndblane dan massa
dasar.
Kesimpulan
Berdasarkan ciri fisik diatas, menurut
klasifikasi Fenton 1940, batuan ini bernama
Basalt Porphyri
Pembuatan laporan
Sampel 3
Sampel 1
DAFTAR PUSTAKA
Atimi, R. L., & Sartika. (2022).
Sampel ke lima dengan peraga no.14 dengan Implementasi Forward Chaining
warna segar abu-abu kehitaman dan warna Methoduntuk Analisis Klasifikasi
Mineralogi Batuan Beku. Jurnal
Edukasi Dan Penelitian Informatika,
8(1), 80–86.
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jepi
n/article/download/52374/7567659289
3
Hanum, L. M., Widada, S., Atmodjo, W., &
Wijaya, P. H. (2013). Studi Sebaran
Sedimen di Perairan Sub-cekungan
Tarakan Kalimantan Timur. Journal of
Oceanography, 2(3), 265-273.