OLEH:
NAMA: FEBRYANTO
NIM: 4100190022
KELAS: 01
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti responsi Praktikum Geomorfologi
Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Institut Teknologi Nasional
Yogyakarta
Nama : FEBRYANTO
Nim : 4100190022
Yogyakrata,Juni,2020
Dosen Mineral Optik Asisten Dosen Mineral Optik
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan Laporan tentang “ALBUM MINERAL OPTIK”.
Laporan ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari media elektronik (komputer & internet) dan buku buku sehingga dapat
memperlancar pembuatan referat ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak
terima kasih atas bantuan nya.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki Laporan ini.
PENYUSUN
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud
1.3 Tujuan
BAB II DASAR TEORI
2.1 Mikroskop polarisasi, sayatan tipis dan prosedur terkait
2.2 Kristalografi dan Sifat Optik Mineral
2.3 Identifikasi Mineral Felsik (Plagioklas)
2.4 Identifikasi Mineral Felsik (Kuarsa, K-Feldspar, Muskovit)
2.5 Identifikasi Mineral Mafik (Olivin, Piroksen)
2.6 Identifikasi Mineral Mafik (Hornblenda, Biotit)
2.7 Identifikasi Mineral Asesori dan Sekunder
2.8 Identifikasi Mineral Opak
2.9 Identifikasi Mineral(oid) isotropic
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Album Mineral Felsik (Plagioklas Grup)
3.2 Album Mineral Felsik (Kuarsa, K-Feldspar Grup, Muskovit)
3.3 Album Mineral Mafik (Olivin Grup, Piroksen Grup)
3.4 Album Mineral Mafik (Hornblenda Grup, Biotit)
3.5 Album Mineral Asesori dan Sekunder
3.6 Album Mineral Opak
3.7 Album Mineral(oid) Isotropic
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Kritik Dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Mineral adalah suatu bahan atau unsur kimia, gabungan kimia atau suatu
campuran dari gabungan-gabungan kimia anorganis, sebagai hasil dari proses-
proses fisis dan kimia khusus secara alami. Mineral merupakan suatu bahan yang
homogen dan mempunyai susunan atau rumus kimia tertentu. Bila kondisi
memungkinkan, mendapat suatu struktur yangsesuai, di mana ditentukan
bentuknya dari kristal dan sifat-sifat fisisnya.
1.2 Maksud
1.3 Tujuan
Pembuatan tugas album mineralogi Optik bertujuan untuk :
-Agar Praktikan mampu mengenal bentuk mineral secara optis
-Agar Praktikan mengenal sifat Orthoskopik mineral
-Agar Praktikan mengenal sifat Konoskopik mineral
BAB II
DASAR TEORI
Pengecekan hasil Hasil penipisan sampel perlu dicek secara berkala, agar
diketahui memiliki ketebalan yang ideal berdasarkan sifatsifat optis mineral.
Pengecekan dilakukan dengan menggunakan mikroskop polarisasi. Bila sampel
dirasa memiliki ketebalan yang lebih, proses penipisan dapat dilakukan kembali.
Warna Warna merupakan kesan mineral jika terkena cahaya. Pada dasarnya
terdapat dua jenis sifat warna mineral yaitu idiokromatik jika mineral memiliki
warna yang tetap dan allokromatik jika mineral memiliki warna yang bervariasi
tergantung pengotornya. Ketembusan Cahaya Ketembusan cahaya adalah
kemampua mineral dalam mentrasmit atau meneruskan cahaya yang masuk.
Dalam pengamatan PPL ada tiga jenis sifat ketembusan cahaya suatu mineral,
yaitu: Opaque : merupakan mineral-mineral yang tidak dapat mentrasmit
cahaya, sehingga pada proses pengamatan hanya akan terlihat gelap (hitam) dari
semua orientasi. Contoh: pirit, galena, kalkopirit, dll. Translucent : merupakan
mineral-mineral yang dapat meneruskan cahaya yang masuk, akan tetapi mineral
tersebut tidak tembus pandang dimana hal tersebut dapat dilihat dari warnanya
atau keberadaan dari pengotor. Contoh: tourmaline, kalsedon, dll. Transparant :
merupakan mineral-mineral yang dapat meneruskan cahaya, dan sekaligus tembus
pandang dimana mineralmineral tersebut akan menunjukkan kenampakan yang
bening atau colourless pada sayatan tipis. Contoh: Kuarsa, kalsit, muskovit, d
Relief dan Indeks Bias Relief merupakan sifat optis mineral yang dihasilkan
akibat perbedaan indeks bias dari mineral dan indeks bias dari bahan perekat
preparat (balsam Kanada). Relief dapat diamati dari ketebalan atau tingkat
kejelasan dari batasbatas mineral tersebut. Pengukuran relief hanya bersifat relatif,
yaitu akan bernilai tinggi jika batas mineral tersebut sangat jelas dimana hal
tersebut menunjukkan bahwa perbedaan indeks bias hampir mendekati nol, dan
bernilai rendah ketika batas mineral tidak terlalu julas dan susah diamati dimana
hal tersebut menunjukkan bahwa perbedaan indeks biasnya cukup besar.
2.3 Identifikasi mineral felsik(Plagioklas)
2.4 Identifikasi Mineral Felsik (Kuarsa,K-Feldspar,Muskovit)
2.5 Identifikasi Mineral Mafik ( Olivine,Piroksen)
2.6 Identifikasi Mineral Mafik (Horblenda,Biotit)
2.7 Identifikasi Mineral Asesori dan Sekunder
2.8 Identifkaksi Mineral Opak
2.9 identifiaksi Mineral Isotropic
Untuk mengkaji bagaimana cahaya bergerak melalui mineral, baik
isotropik atau anisotropic, menggunakan sebuah indicatrix. Indicatrix adala
bentuk geometrik 3 dimensi di mana indeks bias untuk mineral dan arah getaran
cahaya perjalanan melalui mineral terkait.
Mineral isotropik yang tidak mempengaruhi arah polarisasi cahaya yang
telah melewati polarizer lebih rendah. cahaya yang melewati mineral yang diserap
oleh kutub atas. Mineral anisotropik lakukan mempengaruhi polarisasi cahaya
melewati mereka, sehingga beberapa komponen cahaya mampu melewati kutub
atas. Mineral anisotropik akan tampak gelap atau punah setiap 90 ° rotasi tahap
mikroskop. Setiap butir yang punah akan menjadi cahaya lagi, di bawah polars
menyeberang sebagai panggung diputar sediki
Halit - NaCl
Fluorit - Ca F2
Garnet X3Y2 (SiO4) 3, di mana:
X = Mg, Mn, Fe2 +, Ca
Y = Al, Fe3 +, Cr
Periclase - MgO
Jika mineral isometrik adalah cacat atau tegang maka ikatan kimia
memegang mineral bersama-sama akan dilakukan, beberapa akan meregang, yang
lain akan dikompresi. Hasilnya adalah bahwa mineral mungkin tampak
anisotropic
BAB III
PEMBAHASAN
A. PLAGIOCLASE
ANORTHITE (CaAl2Si2O8)
Si
fat Optis
PPL :
Warna absorbsi : Tidak berwarna
Bentuk : Kristal euhedral sampai anhedral
Relief : Rendah
Pleokroisme : Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : (001) sempurna (010), kurang sempurna, dan (110) tidak
sempurna
XPL :
Bias rangkap : Lemah abu-abu ,orde I
Kembaran : Albit Kalsbad, dan Kalsbad-Albit
Sudut pemadaman : Kembar albit bervariasi, tergantung dari jenis
plagioclasnya
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif
Keterangan : Anorthite dibedakan dari plagioclase lainnya oleh sudut
pemdaman index bias. Anorthite di dapatkan dalam endapan
metamorf kontak dan lava.
Sif
at Optis
PPL :
Warna absorbsi : Tidak berwarna
Relief : Sedang
Pleokroisme : -
XPL :
Bias rangkap : Lemah abu-abu ,orde I
Sif
at Optis
PPL:
Warna absorbsi : Tidak berwarna
Relief : Rendah
Pleokroisme : -
XPL :
Bias rangkap : Lemah abu-abu atau putih orde ke I
Kembaran : Albite
Sudut pemadaman : Kembar albit bervariasi dari 27,5o sampai 39o. Pada (001)
= -7o – (-1vo pada (010) = -16o –(-29o)
Orientasi optis :-
Sifat Optis
PPL :
Warna absorbsi : Tidak berwarna
Relief : Rendah
Pleokroisme : -
XPL :
Bias rangkap : Lemah abu-abu atau putih, orde ke I
Sudut pemadaman : Kembar albit bervariasi dari 13o sampai 27,5o. Pada (001)
= 0o – (-7o), pada (010) = 0o – (-16o)
Orientasi optis :-
Sifat Optis
PPL :
Warna absorbsi : Tidak berwarna
Relief : Rendah
Pleokroisme : -
XPL :
Bias rangkap : Lemah atau agak lemah, abu-abu atau putih orde ke I
Kembaran : Albite
Orientasi optis :-
Sifat Optis
PPL :
Warna absorbsi : Tidak berwarna
Relief : Rendah
Pleokroisme : -
XPL :
Bias rangkap : Agak lemah, kuning muda, orde ke I
Sudut pemadaman : Sesuai dengan kembar albit bervariasi dari 12o sampai 19o,
yang pararel dengan (001) = 3o – 5o, pada (010) = 15o – 20o
Orientasi optis :-
Sumbu optis : Dua (biaxial)
B. ALKALI – FELDSPAR
ORTHOCLASE ((K,Na)AlSi3O8)
Si
fat Optis
PPL :
Warna absorbsi : Tidak berwarna tetapi berkabut
Relief : Rendah
Pleokroisme : Lemah
XPL :
Bias rangkap : Lemah abu-abu, orde I
Kembaran : Kalsbad
Sifat Optis
PPL :
Warna absorbsi : Tidak berwarna
Relief : Rendah
Pleokroisme : -
XPL :
Bias rangkap : Lemah, abu-abu dan putih orde-I
Kembaran : Polisintetik
Sumbu optis :-
Sifat Optis
PPL :
Warna absorbsi : Tidak berwarna
Bentuk : Fenokris
Relief : Rendah
Pleokroisme : Lemah
XPL :
Bias rangkap : Lemah abu-abu, orde I
Kembaran : Kalsbad
Sifat Optis
PPL :
Warna absorbsi : Tidak berwarna, tetapi berkabut
Bentuk : Kristal subhedral sampai anhedral
Relief : Rendah
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral < n. K-balsam
Belahan : Paralel yang sempurna dengan (001). Paralel yang kurang
sempurna dengan (010), paralel yang tidak sempurna
dengan (110) dan (110)
XPL :
Bias rangkap : Lemah, abu-abu dan putih orde-I
Kembaran : Polisintetik, dalam dua arah (albit dan periklin)
Sudut pemadaman : Pada (001) = + 5o
Orientasi optis : Length Fast
Sumbu optis :-
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Albite umumnya intergrowth dengan microcline, dikenal
dengan perthite. Microcline dibedakan dari orthoclase oleh
kembaran polisintetik dan dari anorthoclase dan albite oleh
sudut pemadaman 15o pada (001). Microcline terdapat
dalam granite, syenite dan gneiss.
C. MUSCOVITE (KAl2(OH)2(AlSi3O10)
Sif
at Optis
PPL :
Warna absorbsi : Tidak berwarna sampai hijau muda
Bentuk : Kristal tabular atau scaly
Relief : Bervariasi
Pleokroisme : Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Dalam satu arah (001) sangat sempurna
XPL :
Bias rangkap : Kuat, teratas orde-ll
Kembaran : Kadang-kadang
Sudut pemadaman : Paralel dengan belahan, tetapi mungkin membentuk sudut
2o atau 3o
Orientasi optis : Length slow (sumbu panjang kristalografi = sumbu a)
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negaqtif
Keterangan : Talc hampir sama dengan muscovite dan propbyllite
dalam sifat optis. Hydromuscovite sangat sama dengan
sericite variety muscovite. Muscovite sangat umum dalam
batuan metamorf seperti phyllite, schist, dan gneiss, juga
dalam granite dan berkembang maksimum dalam granite
pegmatite, umum sebagaui mineral detrital terutama dalam
arkose. Sericite terdapat dalam sedikit keratin dan mineral
sekunder yang dibentuk oleh alterasi hidrotermal silikat
terutama feldspar.
D. QUARTZ (SiO2)
Sifat Optis
PPL:
Warna absorbsi : Tidak berwarna, seringkali terdiri dari inklusi
Bentuk : Kristal prismatik anhedral, butiran dan sebagai
penggantian euhedral, intergroup dengan plagioclase dalam
bentuk vermicular (mymerkite), seringkali terdapat sebagai
intersertal mineral, pseudomorf
Relief : Sangat rendah
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Tidak ada, rhombohedral yang tidak sempurna
XPL :
Bias rangkap : Agak lemah, orde-I
E. KELOMPOK OLIVINE
FORSTERITE ((Mg, Fe)2SiO4)
Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna
Bentuk : Kristal euhedral sampai anhedral
Relief : Tinggi
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Fracture yang tidak teratur umum.
Bias rangkap : Kuat, teratas orde ke II
Kembaran :-
Sudut pemadaman : Paralel
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif
Keterangan : Forsterite juga ditemukan dalam banyak meteorit besi-
nikel. Bukan hanya sebagai butir kristal kecil tapi
signifikan sebagai ukuran kadang menduduki lebih dari
50% dari volume meteorit.
OLIVINE ((Mg,Fe)2 SiO4)
Sifat Optis
Relief : Tinggi
Pleokroisme : -
Sifat Optis
Pleokroisme : Lemah
Kembaran :-
Sudut pemadaman : Paralel
Sifat Optis
Pleokroisme : -
F. KELOMPOK PYROXENE
1. ORTHOPYROXENE
ESTANTITE (MgSiO3)
Sifat Optis
Relief : Tinggi
HYIPERSTHENE ((Mg,Fe)SiO3)
Sifat Optis
Relief : Tinggi
Kembaran :-
AUGITE (Ca(Mg,Fe)(SiO3)2(Al2Fe)2O3)
Sifat Optis
Warna absorbsi : Hampir tidak berwarna, netral coklat kehijauan muda atau
keunguan muda
Relief : Tinggi
Belahan : (110), dalam dua arah pada sudut 87 dan 93 .satu arah
dalam sayatan loditudinal pararel
DIOPSITE (CaMgSi2O6)
Sifat Optis
Relief : Tinggi
Pleokroisme : Lemah
Belahan : Dalam dua arah (110) pada sudut 87o dan 93o
Bias rangkap : Sedang, bervariasi dari yang terbawah sampai yang teratas
orde ke II
Kembaran : Polisintetik
PIGEONITE ((Mg,Fe2+,Ca)2Si2O6)
Sifat Optis
Relief : Tinggi
Pleokroisme : Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Dalam dua arah (110) pada sudut 87o dan 93o
Bias rangkap : Sedang, bervariasi dari yang terbawah sampai yang teratas
orde ke II
Kembaran : Polisintetik
AEGIRINE (NaFe(SiO3)2)
Sifat optis
Relief : Tinggi
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 870 dan 930
Kembaran :-
HEDENBERGITE (FeCaSi2O6)
Sifat Optis
Pleokroisme : -
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 87o dan 93o
Kembaran :-
JADEITE (NaAl(SiO3)2)
Sifat optis
Pleokroisme : Bervariasi
Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal bervariasi dari 30ᵒ sampai 40ᵒ
AEGERIN-AUGITE ((Na,Ca)(Fe3+,Fe2+,Mg,Al)Si2O6)
Sifat Optis
Relief : Tinggi
Belahan : Dalam dua arah (1100 pada sudut 87o dan 93o)
Kembaran : Umum
Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal kira-kira dari -15o sampai -36o
WOLLASTONITE
Sifat Optis
Relief : Tinggi
Pleokroisme : -
Sudut pemadaman :-
G. AMPHIBOLES
HORNBLENDE (Ca2(Mg,Fe,Al)5(OH)2(Si,Al)4(O11) 2)
Sifat optis
Pleokroisme : Kuat
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 56ᵒ dan 124ᵒ
Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal bervariasi dari 12ᵒ sampai 30ᵒ
Sifat Optis
Warna absorbsi : Kuning sampai coklat, seringkali dengan batas opak
Bentuk : Kristal euhedral prismatik pendek
Relief : Tinggi
Pleokroisme : Agak kuat
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 56o dan 124o
Bias rangkap : Agak kuat sampai sangat kuat, orde III
Kembaran : Tidak nampak
Sudut pemadaman : Bervariasi dari 0o – 120 (simetris)
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Lamprobolite dibedakan dari hornblende coklat dengan
sudut pemadaman yang kecil dan bias rangkap kuat.
Kaerstutite adalah titaniuam amphibolites yang
berhubungan dengan lamprobolite. Terdapat dalam batuan
vulkanik seperti andesite, auganite, basalt, basanite dan
berhubungan dengan tuff.
NEPHRITE {Ca2 (Mg, Fe)5 (OH)2Si8O22}
Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna sampai abu-abu
Bentuk : Fibrous sampai fibro lamellar aggregate, kristal prismatic
tidak sempurna
Relief : Tinggi
Pleokroisme : -
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Menyerupai termolite actinolite tetapi jarang yang jelas
Bias rangkap : Sedang, dari abu-abu orde pertama sampai warna cerah di
tengah orde kedua
Kembaran : Kadang-kadang dijumpai
Sudut pemadaman : Bervariasi dari pararel sampai yang maksimum 10o – 200
(simetris)
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Apabila dipanaskan mengeluarkan air yang menunjukkan
bahwa ia terbentuk dalam suasana hidro (perhatikan adanya
gugusan OH) atau dikenal sebagai Amphibole.
ANTHOPHYLLITE (Mg,Fe)7(OH)2(Si4O11)2
Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna atau warna muda
Bentuk : Kristal prismatik panjang dan columnar sampai fibrous
Relief : Tinggi
Pleokroisme : Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 54ᵒ dan 126ᵒ. Umum.
Bias rangkap : Sedang, teratas sampai terbawah orde-ll
Kembaran : Tidak ada
Sudut pemadaman : Paralel / simetris
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Positif dan negatif
Keterangan : Menyerupai Tremolite-actinolit dan Cummingtonite, tetapi
dapat dibedakan dari sudut pemadamnya yang paralel.
Terakterasi menjadi talc dan sebagian yang terbentuk yang
terbentu disebut hidrus anthopylite. Anthipylite adalah ciri
batuan metamorf dan mineral sekunder dalam peridotit dan
dunite.
CUMMINGTONITE (Mg,Fe)7(OH)2(Si4O11)2
Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna sampai hijau muda
Bentuk : Kristal prismatik panjang dan columnar sampai fibrous
Relief : Agak tinggi
Pleokroisme : Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 56o – 124o. Paralel
dengan panjang
Bias rangkap : Sedang sampai agak kuat, terbawah atau ditengah orde
kedua
Kembaran : Polisentrik
Sudut pemadaman : Dalaam sayatan langitudinal bervariasi dari 15o – 20o
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua(biaxial)
Tanda optis : Positif
Keterangan : Cummingtonite kadang mempunyai grunerite, tetapi
cummingtonite mempunyai sudut pemadaman yang lebih
besar dan indeks bias yang lebih kecil dan tanda optisnya
yang positif. Dibedakan dengan tremolite dari tanda
optisnya yang positif dan dibedakan dengan anthophyllite
dari sudut pemadamannya yang miring. Umum dijumpai
pada batuan metamorf.
GRUNERITE (Fe7Si8O22(OH)2)
Sifat Optis
Warna absorbsi : Tidak berwarna
Bentuk : Columnar sampai fibrous aggregate
Relief : Agak tinggi
Pleokroisme : Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Dalam dua arah (110) pada sudut 56o dan 124o. Pararel dan
panjang
Bias rangkap : Agak kuat
Kembaran : Kadang polisintetik
Sudut pemadaman : Dalam sayatan longitudinal bervariasi dari 10o – 150
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Ini adalah endmember besi dari seri grunerite-
cummingtonite. Membentuk sebagai berserat, columnar atau
agregat kristal besar. Kristal monoklin prismatik. Kilapnya
adalah kaca sampai mutiara dengan warna mulai dari hijau,
coklat ke abu-abu gelap.
H. BIOTITE (K2(Mg,Fe)2(OH)2(AlSi3O10)
Sifat Optis
Warna absorbsi : Cokelat kekuning-kemerahan cokelat, hijau zaitun
Bentuk : Kristal euhedral, tabular lamenar dan agak melengkung
Relief : Sedang
Pleokroisme : Lemah
Indeks bias : n mineral > n. K-balsam
Belahan : Sempurna dalam satu arah (001)
Bias rangkap : Kuat merah ,orde II
Kembaran : Kadang-kadang ada
Sudut pemadaman : Pararel dengan belahan 3ᵒ
Orientasi optis : Length slow
Sumbu optis : Dua (biaxial)
Tanda optis : Negatif
Keterangan : Biotite dibedakan dengan Phlogopite dengan warna gelap
dan sudut aborsi kuat. Dari Hornblende cokelat umum dibedakan dengan sudut
pemadaman yang kecil dan perbedaan belahan. Biotite sering teralterasi menjadi
Chlorite, juga menjadi Vermiculitte. Biotite mineral yang tersebar luas dan umum
terdapat dalam batuan beku hampir seluruh tipe, juga dalam Schist dan Gneiss dan
zona metamorf kontak. Biotite umum dalam sediment detrital.
3.5 Album Mineral Asesori dan Sekunder
GARNET
Warna
- Segar : Putih Kemerahan
- Lapuk : Merah
Cerat : Abu-abu
Kilap : Kaca
Belahan : Tidak jelas
Pecahan : Tidak rata
Kekerasan : 5-5,6 ( Kaca )
Berat Jenis : 3,15-3,20 gr/cm3
Sifat Kemagnetan : Feromagnetik
Reaksi dengan Asam : Tidak bereaksi
Tenacity : Rapuh ( Brittle
Komposisi Kimia : Ca5 ( F, Cl, OH ) ( PO4 )
Sistem Kristal : Hexagonal
Asosiasi Mineral : Molibdenit, ilmenit, kalsit dan
magnetit
Golongan Mineral : Phosphat
RUTILE – TiO2
Sitem
Belahan : jelas ( 110 )
Kekerasan : 6-6,5
BD : 4,23
Kilap : intan
Warna : coklat kemerahan, kadang kadang kuning atau
hitam
Gores : coklat muda
Terdapatnya : sebagian mineral penggiring dalam bataun beku
plutonik, granit dalam pegmatite di urat urat kuarsa , juga sebagai
mineral penggiring dalam gneiss dan sekis . dalam endapan batuan
sedimen seperti batu pasir.
Korundum, Al2O3
GALENA
PPL XPL
PPL XPL
XPL PPL
Sinabar - hgs
XPL
BORNITE
(XPL dan PPL)
Sistem kristal : tetragonal
Belahan : dalam jejak {111}
Kekerasan :3
Berat jenis (BJ) : 5,0
Kilap : logam
Warna : merah tembagaatau perunggu
Gores : hitam keabu-abuan yang terang
Optik : opak, isotrop, coklat kemerahan
Terdapatnya : berasal dari mineral-mineral bijih primer dan
percampuran urat-urat sulfida . Jarang dari hasil
alterasi supergen. Kadang-kadang dapat terjadi dalam
lingkungan temperatur tinggi dari pegmatit.
Bornit merupakan mineral tembaga yang penting bijih dan terjadi secara
luas di deposito tembaga porfiri bersama dengan kalkopirit lebih umum.
Kalkopirit dan bornit keduanya biasanya digantikan oleh kalkosit dan covellite di
zona pengayaan supergen deposito tembaga. Bornit juga ditemukan sebagai
disseminations dalam batuan beku mafik, di deposito forsiterite kontak metamorf,
di pegmatites dan pada serpih yg mengandung tembaga sedimen [2]. Hal ini
penting sebagai bijih tembaga untuk konten sekitar 63 persen massa.
CALCOPIRITE
PPL XPL
4.2 SARAN
Saran yang dapat saya sampaikan ke pada asisten dosen semoga terus menjadi
lebih baik lagi mencerdaskan mahasiswa-mahasiswa di bidang ini,selalu membuka hati
dalam mendidik mahasiswa nya sekian dan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Kadarisman, D. S. (1997). Pedoman Praktikum Mineral
Optik. Laboratorium Mineral Optik, Program Studi Teknik Geologi, Universitas
Pakuan, Bogor.