Oleh:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolongannya penyusun dapat menyelesaikan tugas Mineral Optik & Petrografi ini.
Makalah ini di buat dengan cara literatur. Penyusun menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu penyusun sangat mengharapkan dukungan, kritik maupun saran dari pembaca.
Penyusun berharap semoga makalah ini bermanfaat.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
lebih baik daripada mikroskop yang dibuat oleh Antony Vaan Leuwenhoek.
Mikroskop berasal dari dua buah kata yaitu mikro yang artinya adalah kecil dan dari
kata scopium yang artinya adalah pengelihatan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, mikroskop merupakan alat bantu yang
digunakan untuk melihat dan mengamati benda-benda yang berukuran sangat kecil
yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang.
6
sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang menembus ruangan,
gunakan cermin datar.
h. Diafragma, berfungsi untuk Berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil
sampai selebar lubang pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak
sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop
i. Meja Mikroskop (Meja Preparat), berfungsi sebagai tempat meletakkan objek
yang akan di amati.
j. Penjepit Kaca, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek
agar tidak mudah bergeser.
k. Lengan Mikroskop, berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop (pegangan
saat membawa mikroskop).
l. Kondensor
Merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang
masuk dalam mikroskop
m. Kaki Mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
7
dipergunakan harus sinar terpolarisasi. Karena dengan sinar itu beberapa sifat dari
kristal akan nampak jelas sekali. Salah satu faktor yang paling penting adalah warna
dari setiap mineral, karena setiap mineral mempunyai warna yang khusus.
8
b. Diafragma Iris
Terdapat di atas polarisator, alat ini berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya
yang diteruskan dengan cara mengurangi atau menambah besarnya
apertur/bukaan diafragma. Hal ini merupakan faktor penting dalam
menentukan intensitas cahaya yang diterima oleh mata pengamat, karena
kemampuan akomodasi mata tiap-tiap orang relatif berbeda. Fungsi penting
lainnya adalah untuk menetapkan besarnya daerah pada peraga yang ingin
diterangi, juga dalam penentuan relief, di mana cahaya harus dikurangi sekecil
mungkin untuk pengamatan garis becke.
c. The condenser or convergent lens
A small circular lens (the condenser) is attached to a swivel bar, so that it can
be insertedinto the optical train when required. It serves to direct a cone of
light on to the thin section and give optimum resolution for the objectives
used. The entire lens system below the microscope stage, including polariser,
aperture diaphragm and condenser, can often be racked upwards or
downwards in order to optimise the quality of illumination. Some
microscopes, however, do not possess a separate convergent lens and, when a
convergent lens is needed, the substage lens system is racked upwards until it
is just below the surface of the microscope stage.
d. Meja Objek
Bentuknya berupa piringan yang berlubang di bagian tengahnya sebagai jalan
masuknya cahaya.Meja objek ini berfungsi sebagai tempat menjepit
preparat/peraga.Meja objek ini dapat berputar pada sumbunya yang vertikal,
dan dilengkapi dengan skala sudut dalam derajat dari 0 sampai 360o. Pada
bagian tepi meja terdapat tiga buah sekerup pemusat untuk memusatkan
perputaran meja pada sumbunya (centering).
e. Tubus Mikroskop
Bagian ini terletak di atas meja objek dan berfungsi sebagai unit
teropong. Terdiri atas beberapa bagian antara lain :
9
f. Lensa Objektif
Merupakan bagian paling bawah dari tubus mikroskop, berfungsi untuk
menangkap dan memperbesar bayangan sayatan mineral dari meja
objek. Biasanya pada mikroskop polarisasi terdapat tiga buah lensa objektif
dengan perbesaran yang berbeda, tergantung keinginan pengamat, dan
biasanya perbesaran yang digunakan adalah 4x, 10x dan 40x, kadang ada yang
100x.
g. Lubang Kompensator
Adalah suatu lubang pipih pada tubus sebagai tempat memasukkan
kompensator, suatu bagian yang digunakan untuk menentukan warna
interferensi. Kompensator berupa baji kuarsa atau gips yang menipis ke arah
depan, sehingga pada saat dimasukkan lubang akan menghasilkan perubahan
warna interferensi pada mineral.
h. Analisator
Analisator adalah bagian dari mikroskop yang fungsinya hampir sama dengan
polarisator, dan terbuat dari bahan yang sama juga, hanya saja arah getarannya
bisa dibuat searah getaran polarisator (nikol sejajar) dan tegak lurus arah
getaran polarisator (nikol bersilang). The analyser is similar to the polariser;
it is also made of polarising film but oriented in a N-S direction, i.e. at right
angles to the polariser. When the analyser is inserted into the optical train, it
receives light vibrating in an E-W direction from the polariser and cannot
transmit this; thus the field of view is dark and the microscope is said to have
crossed polars (CP, XPOLS or XP). With the analyser out, the polariser only
is inposition; plane polarised light is being used and the field of view appears
bright.
i. Lensa Amici Bertrand
Lensa ini difungsikan dalam pengamatan konoskopik saja, untuk
memperbesar gambar interferensi yang terbentuk pada bidang fokus balik
(back focal plane) pada lensa objektif, dan memfokuskan pada lensa okuler.
10
The Bertrand lens is used to examine interference figures. When it is inserted
into the upper microscope tube an interference figure can be produced which
fills the field of view, provided that the convergent lens is also inserted into
the optical path train.
j. Lensa Okuler
Terdapat pada bagian paling atas dari tubus mikroskop, berfungsi untuk
memperbesar bayangan objek dan sebagai tempat kita mengamati medan
pandang. Pada lensa ini biasanya terdapat benang silang, sebagai pemandu
dalam pengamatan dan pemusatan objek pengamatan.
11
DAFTAR PUSTAKA
C.D Gribble dan A.J. HaJJ. 1985. OPTICAL MINERALOGY Principles & Practice.
George Allen & Unwin (Publishers) Ltd: London.
Craig, James R & Vaughan, David J. 1981. Ore Microscopy and Ore
Petrography. Canada: John Wiley & Sons, Inc.
12