Anda di halaman 1dari 26

Liquefaction atau Likuifaksi adalah fenomena di mana kekuatan dan

kekakuan tanah berkurang dikarenakan gempa atau pergerakan tanah lainnya. Hal
ini merupakan suatu proses atau kejadian berubahnya sifat tanah dari keadaan
padat menjadi keadaan cair, yang disebabkan oleh beban siklik pada waktu terjadi
gempa sehingga tekanan air pori (porewater) meningkat mendekati atau
melampaui tegangan vertikal. Likuifaksi telah bertanggung jawab atas sejumlah
besar kerusakan dalam sejarah gempa bumi di seluruh dunia.
Likuifaksi adalah proses berkurangnya kekuatan geser tanah akibat beban
seismik ketika terjadi gempa bumi. Menurut Towhata (2008) likuifaksi terjadi
pada tanah yang berpasir lepas (tidak padat) dan jenuh air. Seiring naiknya
tekanan air yang diakibatkan oleh guncangan gempa, maka tegangan efektif ()
menjadi berkurang. Kondisi ini dapat dinyatakan sebagai berikut:
'= u
dengan,
= tegangan efektif,
= tegangan total (berat permukaan tanah)
u = tekanan air pori
Likuifaksi terjadi di tanah jenuh, yaitu tanah di mana ruang antara partikel
individu benar-benar penuh dengan air. Air ini memberikan suatu tekanan pada
partikel tanah yang mempengaruhi seberapa erat partikel itu sendiri ditekan
bersamaan. Sebelum gempa, tekanan air relatif rendah. Namun, getaran gempa
dapat menyebabkan tekanan air meningkat ke titik di mana partikel tanah dengan
mudah dapat bergerak terhadap satu sama lain.

Kenapa Likuifaksi Bisa Terjadi?


Untuk memahami likuifaksi penting untuk mengenali kondisi yang ada di
deposit tanah sebelum gempa bumi. Deposit tanah terdiri dari satu himpunan
partikel tanah individu. Jika kita melihat secara dekat partikel-partikel ini, kita
dapat melihat bahwa setiap partikel berada dalam kontak dengan sejumlah partikel
lainnya. Berat partikel tanah yang saling melapisi menghasilkan kekuatan kontak
antara partikel, kekuatan ini menahan partikel individu di tempatnya dan
merupakan sumber perkuatan dari tanah.
Likuifaksi terjadi ketika struktur pasir jenuh yang longgar rusak karena
pergerakan tanah. Sebagaimana struktur rusak, individu partikel yang longgar
berusaha untuk pindah ke konfigurasi yang padat. Dalam gempa bumi,
bagaimanapun tidak ada cukup waktu untuk air di pori-pori tanah untuk dapat
diperas / dikeluarkan dari tanah. Sebaliknya air "terjebak" dan mencegah partikel
tanah untuk bergerak lebih dekat satu sama lain. Hal ini disertai dengan
peningkatan

tekanan

air

yang

mengurangi

kekuatan

kontak

antara individu partikel tanah , sehingga terjadi pelunakan dan melemahnya


deposit tanah.
Mitigasi bahaya likuifaksi di daerah rawan gempabumi memerlukan
pengetahuan yang baik mengenai kondisi geologi dan geologi teknik lapisan tanah
bawah permukaan yang mengontrol kerentanan lapisan tanah terhadap peristiwa
likuifaksi. Penelitian geologi dan geologi teknik dilakukan didaerah Padang dan
sekitarnya untuk mendapatkan zonasi daerah potensi likuifaksi didaerah ini.
Sasaran dari penelitian ini adalah untuk (1) mengidentifikasi lapisan tanah yang

berpotensi likuifaksi dan (2) menganalisis penurunan lapisan tanah akibat


likuifaksi. Sejumlah data kondisi geologi dan geoteknik bawah permukaan
diperoleh melalui kegiatan pemboran di 3 (tiga) titik, uji CPT/CPTU di 18 titik,
dan survei geolistrik di kota Padang dan sekitarnya. Analisis potensi penurunan
tanah akibat likuifaksi dilakukan dengan menggunakan metode Ishihara dan
Yosemine (1990). Hasil pemboran teknik sedalam 30 meter menunjukkan bahwa
kondisi geologi permukaan disusun oleh endapan pematang pantai berupa pasir
dengan konsistensi padat hingga lepas, dengan ketidakmenerusan endapan rawa
berupa lanau lempungan dengan konsistensi lunak. Sebaran endapan pematang
pantai lebih dominan di bagian utara dibandingkan dengan di bagian selatan.
Berdasarkan pola sebarannya, sumber endapan pantai diperkirakan berasal dari
arah Utara. Kedalaman muka airtanah relatif dangkal dengan kisaran 1,5 meter
hingga 2,0 meter. Hasil analisis potensi likuifaksi mengindikasikan bahwa kota
Padang dan sekitarnya akan mengalami penurunan lapisan tanah akibat likuifaksi
berkisar 0,1 m 0,35 m. Hal ini mengindikasikan bahwa lapisan pematang
pantai di daerah Padang cukup sensitif terhadap likuifaksi dan penurunan akibat
gempa. Potensi penurunan yang tinggi cenderung akan terjadi di daerah pesisir di
bagian Utara dari kota Padang. Fenomena ini kemungkinan besar terasosiasi
dengan sebaran pasir pematang pantai di daerah Utara yang lebih banyak, lebih
merata dan lebih tebal. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka potensi likuifaksi
yang diikuti oleh penurunan lapisan tanah di daerah Padang perlu mendapat
perhatian dalam pengembangan wilayah untuk mendukung upaya pencegahan
bencana gempabumi dan tsunami.

1. Lima jenis batuan karbonat berdasarkan :


a. Dunham
1). Batuan mudstone
Deskripsi batuan karbonat yaitu:
- Jenis batuan : batuan sedimen karbonat
- tekstur
:
- mud
: berupa lumpur karbonat >10 %
- grain
: -non skeletal: mineral lempung
- skeletal : fosil < 10% matriks
- nama batuan : batuan karbonat mudstone
Genesa : Butiran kurang dari 10% dari seluruh batuan maka
disebut mudstone. Mudstone terdapat dalam lingkungan carbonate
platform dan cekungan. Calcareous mudstone berasal dari
hancurnya calcareous alga hijau, pemisahan partikel-partikel
skelatal besar, dan kemungkinan penyerapan inorganik dari air laut.
Mudstone pada lingkungan cekungan dan slope berasal dari
winnowed platform muds (periplatform ooze) atau berasal dari
cangkang-cangkang nannoplankton coccoliths (nannofosil ooze).
Mudstone berakumulasi pada lingkungan energi rendah
2) batuan karbonat wackestone
- jenis batuan : batuan sedimen karbonat
- tekstur
:
- mud
: berupa lumpur karbonat >10%
- Grain
: - non skeletal : mineral lempung
- skeletal : fosil > 10 % tetapi tidak saling
bersingungan dalam matriks
- nama batuan : wackstone
Genesa : Wackestone diendapkan pada lingkungan energi
transisi dimana arus tidak dapat memindahkan seluruh
lumpur dari area tersebut dan tidak dapat memisahkannya
dari butiran pasir. Area tersebut juga merupakan lingkungan
energi rendah seperti pada mudstone hanya saja lebih dekat
pada tempat dimana butiran-butiran pasir diendapkan, atau
persentasi butiran-butiran pasir lebih tinggi diproduksi pada
tempat pengendapan tersebut. batuan dengan jenis batuan
karbonat Wackstone merupakan jenis batuan karbonat yang
memiliki bentuk yang sama dengan batuan karbonat
Mudstone namun dalam proses pembentukannya batuan
jenis ini memiliki unsur kandungan fosil atau butirannya ada
namun tidak dominan disebabkan oleh arus yang
membentuk jenis batuan ini sangat rendah dan terbentuk
pada lngkungan shelf slope marine.
3) batuan karbonat Packstone
- jenis batuan : batuan sedimen karbonat
- tekstir
:
- mud
: < 10%
- grain
: - non skeletal
: mineral lempung, kalsit
dolomit
- skeletal : fosil >10% dan saling
bersingungan dalam matriks

- nama batuan : Packstone


Genesa : packstone diendapkan pada lingkungan energi
transisi dimana arus tidak dapat memindahkan seluruh
lumpur dari area tersebut dan tidak dapat memisahkannya
dari butiran pasir. Area tersebut juga merupakan lingkungan
energi rendah seperti pada mudstone hanya saja lebih dekat
pada tempat dimana butiran-butiran pasir diendapkan, atau
persentasi butiran-butiran pasir lebih tinggi diproduksi pada
tempat pengendapan tersebut..batuan ini terbentuk karena
adanya pengaruh aktivitas arus yang sedang sehingga
memungkinkan material pembentuk batuanya di dominasi
oleh butiran namun dalam pembentukan batuan tersebut
masih terdapat komponen matriks (mikrit) yang mengikat
butira-butiran tersebut.
4) batuan karbonat grainstone
- jenis batuan : batuan sedimen karbonat
- tekstur
:
-Mud
:- Grain
: - Non skeleta : kalsit, dolomit,
aragonit
- skeletal : fosil>10% dan saling
bersingungan
- Nama batuan
: grainstone
Genesa : Grainstone terbentuk dari butiran skeletal dan non
skeletal; bioclast, ooids dan peloids. Umumnya terbentuk
pada lingkungan energi tinggi seperti beaches, shoals atau
nearby reefs..batuan ini terbentuk pada daerah yang
memiliki arus yang tinggi sehingga memungkinkan
terbentuknya matriks tidak ada. Pemebntukan batuan jenis
ini menyebabkan unsur-unsur pembentuk batuannya adalah
butiran.
5) batuan karbonat Bounstone
- jenis batuan : batuan sedimen karbonat
- tekstur
:
- mud
:- grain
: - non skeletal: kalsit, dolomit, aragonit
- skeletal : fosil >10%
- nama batuan : bounstone
Genesa: batuan ini terbentuk pada daerah yang memiliki
komponen-komponen seluruhnya terdiri dari daerah yang di
dominasi oleh terumbu sehingga yang menyusun batuan
jenis ini adalah terumbu karang atau organisme laut, dan
saling terikat satu sama lain organisme penyusun batuan
jenis ini. Jika butiran diikat pada waktu pengendapan oleh
binding, baffling dan aktivitas framebuilding pada terumbupembangunan organisme
b. Folk
1) Intasparit

Jenis batuan : batuan sedimen karbonat


Tekstur
:
o Sparit : 25%
o Mikrit :20%
o allochem: berupa intraklas 35%, ooid 20%, fosil
dan pelet 10%
- nama batuan: intrasparit
genesa: batuan ini terbentuk akibat aktifitas kimia yang
menyebabkan terbentuknya material-material yang
berukuran lebih besar sehingga menjadi pengikat antara
batuan ini. Material ini mengalami proses pengendapan dan
terjadi sementasi yang kuat untuk membentuk jenis batuan
ini, dan batuan ini mengalami proses pengendapan di dalam
komposisi batuannya.
2) intramikrit
Jenis batuan : batuan sedimen karbonat
Tekstur
:
a. Sparit : 20%
b. Mikrit :25%
c. allochem: ooid 20%, intraklas 35%
-nama batuan: intramikrit
Genesa: batuan ini terbentuk akibat aktifitas kimia yang
menyebabkan terbentuknya material-material yang
berukuran lebih kecil sehingga menjadi pengikat antara
batuan ini. Material ini mengalami proses pengendapan
dan terjadi sementasi yang kuat untuk membentuk jenis
batuan ini, dan batuan ini mengalami proses
pengendapan di dalam komposisi batuannya. Dari prose
tersebut pembentukan batuan ini membutuhkan arus atai
air yng tenang.
3) oosparit
Jenis batuan : batuan sedimen karbonat
Tekstur
:
a. Sparit : 25%
b. Mikrit :20%
c. allochem:ooid 35%, intraklas 20%
nam batuan: oosparit
genesa: batuan ini terbentuk Batuan sedimen kimiawi yang terbentuk

dari butiran kalsit. Lapisan ini mengendap sebagai lumpur laut dalam dan
gampingnya terpisah ketika batuan mengeras. Batuan sedimen yang
terbentuk karena adanya akumulasi zat-zat organik dimana memiliki
partikel butiran kapur dan butirannya bundar serta agak halus.
Terbentuknya sebagsi hasil sedimentasi mekanik. Batuan ini memiliki
komponen yang berupa sebagai matrik atau butiran halus.

4) oomikrit
Jenis batuan : batuan sedimen karbonat
Tekstur
:
a. Sparit : 20%
b. Mikrit :25%
c. allochem:ooid 35%, intraklas 20%
nama batuan: oomikrit
genesa: batuan ini terbentuk Batuan sedimen kimiawi yang terbentuk

dari butiran kalsit. Lapisan ini mengendap sebagai lumpur laut dalam dan
gampingnya terpisah ketika batuan mengeras. Batuan sedimen yang
terbentuk karena adanya akumulasi zat-zat organik dimana memiliki
partikel butiran kapur dan butirannya bundar serta agak halus.
Terbentuknya sebagsi hasil sedimentasi mekanik. Batuan ini memiliki
komponen yang berupa sebagai semen yang menyusun batuannya.

5) biosparit
Jenis batuan : batuan sedimen karbonat
Tekstur
:
a. Sparit : 25%
b. Mikrit :20%
c. allochem: ooid 20%, intraklas 20%, fosil 10%, pellet
5%
nama batuan: biosparit
genesa : batuan ini terbentuk akibat adanya aktivitas
organisme yang menyusun batuannya. Dalam proses
pengendapan batuan ini yang mengalami pengendapan
adalah material-material organisme yang mengeras dan
membatu menjadi batuan yang kaya akan material
organisme dan biasany terbentuk di daerah yang tinggi.
c. Grabau
1) Batuan karbonat kalsirudit
Jenis batuan : batuan sedimen karbonat
Tekstur
:
a. Ukuran butir : > 2mm dari ukuran butir pasir
b. Bentuk butir : subrounded
c. Kekompakan : buruk
Struktur : bergradsi
Nama batuan: batugamping kalsirudit
Genesa : batuan ini terbentuk akibat adanya aktivitas
mekanik yang dipengaruhi oleh arus. Dimana arus yang
berperan membentuk batuan ini memiliki arus yang tinggi

2)

3)

4)

5)

sehingga memungkinkan pengendapan batuan yang


berukuran besar dan tempat terbentuk dari batuan ini
terendapkan sangat dekat sehinnga material yang
terbentuk memiliki ukuran yang besar.
Batuan karbonat kalkarenit
Jenis batuan : batuan sedimen karbonat
Tekstur
:
a. Ukuran butir: pasir (1/16-2 mm)
b. Bentuk butir: rounded
c. Kekompakan : baik
Struktur : berlapis
Nama batuan; batugamping kalkarenit
Genesa: batuan ini terbentuk secara mekanik pada arus
yang tenang dengan arus yang sedang- tinggi, sehingga
memungkinkan ukuran butir yang terbentu berupa
material-material yang halus yang berukuran pasir.
Batuan ini terbentuk biasanya jauh dari permukaan air
laut.
Batuan karbonat kalsilutit
Jenis batuan : batuan sedimen karbonat
Tekstur :
a. Ukuran butir : < 1/16 mm dari pasir
b. Bentuk butir: wellrounded
c. Kekompakan: sangat baik
Struktur: berlapis
Nama batuan: batugamping kalsilutit
Genesa : batuan ini terbentuk secara mekanik pada
daerah yang memiliki arus yang sangat tenang sehingga
memungkinkan material yang terbentuk adalah materialmaterial yang berbutir sangat halus. Dalam proses
pengendapannya batuan ini terbentuk sama halnya
dengan batuan sedimen lainnya yang dipengaruhi oleh
kompaksi, sementasi dan litifikasi namun terbentuk pada
daerah laut yang mengandung unsur karbonat sebagai
penyusun batuannya.
Batuan karbonat kristalin
Jenis batuan : batuan sedimen karbonat
Tekstur
:
a. Ukuran butir: 1/16-2mm
b. Bentuk butir: subrounded
c. Kekompakan: baik
Struktur: kristalin
Nama batuan: batuigamping kristalin
Genesa : batuan ini terbentuk akibat adanya hasil
presipitasi dari batugamping yang terjadi secara kimiawi.
Dimana pada pembentukan batuannya yang mengubah
naterial-material penyusunnya menjadi kristal mineral.
Batuan karbonat organik
Jenis batuan : batuan sedimen karbonat
Tekstur
:

a. Ukuran butir: fosil


b. Bentuk butir: subrounded
c. Kekompakan : buruk
Struktur: fosilliferus
Nama batuan: batugamping organik
Genesa: batuan ini terbentuk pada daerah yang
mengandung aktivitas organisme, dimana organisme
tersebut mengalami pengendapan sehingga membentuk
batuan yang dengan komponen penyusun batuannya
adalah material organisme.
2. Jelaskan jenis batuan karbonat yang terdapat di wakatobi dan
sekitarnya
Jenis batuan karbonat yang terdapat didaerah wakatobi dan
sekitarnya terdiri dari batugamping koral, batugamping kristalin,
batugamping pasiran.
Batugamping ini terbentuk secara kimiawi, organik dan mekanik.
Terbentuknya batuan karbonat di daerah wakatobi dan
sekitarnya yaitu karena disebabkan oleh proses pengangkatan
dasar samudra yang diketahui bahwa batuan penyususn
samudra berupa batuan karbonat yang kaya akan karbonat.
Batauan dari pengangkatan lantai samudera tersebut megalami
proses presipitasi dari material-material penyususn batuannya
seperti mineral-mineral kalsit, dan mengalami proses
pembentukan dari material organisme yang tertimbung seperti
terumbu karang.

Anda mungkin juga menyukai