Anda di halaman 1dari 7

ACARA 7

BENTUK ASAL MARINE DAN AEOLIAN

A. LANDASAN TEORI BENTUK ASAL MARINE


Pantai merupakan tempat interaksi antara air laut dan daratan. Gelombang, yang
dihasilkan dari angin yang menerpa air laut, mempunyai peran utama dari interaksi ini.
Pada saat puncak gelombang berjalan sepanjang air, air tersebut bergerak mundur-maju
dalam gerak yang berputar. Pergerakan air menurun sampai batas dasar gelombang
(wave base), dengan kedalaman kurang lebih setengah panjang gelombang. Bila
gelombang mendekati pantai, maka gelombang mulai berinteraksi dengan bagian alas,
bentuknya berubah dan pola pergerakan air juga berubah seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1. Bila kedalaman air menjadi lebih dangkal dari dasar gelombang, maka
gelombang akan mengerosi dan memindahkan bahan sediment didasarnya. Pada surf
zone yang dangkal, bentuk air akan pecah dan akan terjadi turbulensi; butiran pasir dan
kerikil akan dihempaskan dalam suspensi oleh turbulansi dan dalam pergerakan yang
hampir tetap.

Gambar 1. Penampang kedalaman air laut dan sifat interaksi dengan dasar pantai

MODUL PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI TEKNIK GEOLOGI ITERA 1


Gelombang akan menuju pantai dengan puncak gelombang umumnya
membentuk sudut dengan garis pantai. Bila gelombang mulaui berinteraksi dengan dasar,
gelombang akan melemah, atau dibiaskan (refraksi), dan menjadi lebih sejajar dengan
garis pantai, seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Gelombang masih akan menerpa tepi
pantai dengan arah menyudut. Ini akan menyebabkan air pada didalam surf zone
membentuk longshore current , yang bergerak sepanjang tepi pantai dengan arah
dorongan dari datangnya gelombang. Sedimen dari surf zone dibawa oleh arus ini yang
prsesnya dikenal sebagai longshore drift . Energi angin ini kemudian dipindahkan melalui
surf zone, tempat berlangsungnya proses erosi, transportasi dan sedimentasi, bersama
untuk merubah garis pantai.

Gambar 2. Peta yang menunjukkan pembiasan darigelombang yang mendekati pantai

B. PROSES PERUBAHAN DI PANTAI


Semua tempat di pantai terpengaruh proses erosi, akan tetapi intensitasnya
berbeda sepanjang pantai. Bukti erosi terlihat di daerah dengan bentuk pantai yang terdiri

MODUL PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI TEKNIK GEOLOGI ITERA 2


dari batuan. Pembiasan gelombang terjadi terutama pada headland, tonjolan yang
berupa batuan diantara teluk (lekuk) pantai. Tempat ini secara aktif tererosi membentuk
gawir yang disebut wave-cut cliffs.

Erosi aktif terkonsentrasi disekitar bawah dan atas dari level air laut. Pengikisan
dibawah gawir apabila erosi terlalu kuat akan mengakibatkan ada bagian yang jatuh
meninggalkan bentuk hasil erosi yang landai yang disebut sebagai wave-cut platform.
Bagian batuan cukup resistan terhadap erosi meninggalkan bentuk yang berada di wave-
cut platform membentuk sea stacks.

Gambar 3. Bagan yang menunjukkan hempasan gelombang pada batuan relative keras dan bentuk-
bentuk tepi pantai yang ditimbulkan.

Pada saat energi gelombang mengikis daerah headland, pengendapan terjadi di


daerah teluk kaera energi gelombang melemah di bagian ini. Pengendapan menghasilkan
bentuk beach, umumnya terdiri dari endapan pasir, kerikil dan kerakal yang dierosi dari
headland , dan material yang terbawa kelaut dari sungai. Perubahan ini makin lama akan
mengurangi ketidakteraturan bentuk pantai.

MODUL PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI TEKNIK GEOLOGI ITERA 3


Longshore drift membantu berperan merubah atau membuat keteraturan bentuk lurus
pantai, bila longshore current memasuki bagian dalam dan kecepatan berubah, sehingga
terjadi pengendapan. Bentuk ini dikenal sebagai spit, punggungan pasir yang muncul
searah dengan longshore current (Gambar 4). Spit yang berkembang penuh melalui mulut
teluk disebut sebagai baymouth bar . Sedangkan punggungan pasir yang menghubungkan
pulau ke pantai disebut tombolo . Ini berkembang karena adanya pulau dan membiaskan
gelombang dan secara setempat membelokkan arah longshore current, atau mengurangi
energi untuk membawa material. Sungai memberikan hampir semua sediment untuk
pantai dan longshore drift. Bila arus ini kuat sediment dari sungai akan terbawa. Bila arus
cukup lemah atau sediment dari sungai cukup banyak, sediment akan diendapkan di
mulut sungai sebagai delta .

Gambar 4. Bagan yang menunjukkan pengaruh bentuk pantai dan perubahan pada longshore current
serta bentuk-bentuk tepi pantai yang ditimbulkan

Pada daerah dengan bentuk pantai yang landai dapat berkembang pulau yang
terdiri dari sandbar yang sempit, memanjang sejajar dengan pantai disebut sebagai
barrier island , yang dipisahkan dengan daratan utama oleh lagoon (Gambar 5). Daerah
selang antara pulau-pulau tersebut disebut sebagai tidal inlet , yang memungkinkan arus
pasang-surut yang kuat membentuk gelombang pasang-surut. Sedimen yang dibawa oleh
arus ini disebut tidal delta , baik learah darat maupun laut.

MODUL PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI TEKNIK GEOLOGI ITERA 4


Gambar 5. Bagan yang menunjukkan pengaruh pasang-surut dan longshore current serta bentuk-bentuk
tepi pantai yang ditimbulkan.

C. LANDASAN TEORI BENTUK ASAL AEOLIAN


Bentuklahan asal angin dari hasil tiupan angin umumnya berukuran besar pada
kawasan beriklim kering. Bentuk lahan asal angin dapat berupa hasil : tiupan angin,
pengikisan/abrasi angin yang membawa material, dan endapan material yang terbawa
angin. Bentuklahan asal angin dari hasil tiupan angin umumnya berukuran besar pada
kawasan beriklim kering, diantaranya :
a. Yardang
Yaitu alur yang menanjang searah dengan arah tiupan angin dan terdapat pada
batuan yang agak lunak/lembut misal batupasir.
b. Bolson
Basin, depression yang dikelilingi oleh pegunungan dan perbukitan. Kawasan
bolson dicirikan dengan kehadiran pediment, bahada, danau playa dan aliran air
menuju pusat (danau playa).

MODUL PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI TEKNIK GEOLOGI ITERA 5


Bentuklahan asal angin dari hasil pengikisan/abrasi yang membawa material
(pasir-debu). Abrasi oleh angin hanya berkesan terjadi dekat permukaan tanah, karena
angin tidak mampu mengangkat butiran pasir terlalu tinggi. Menurut Bagnold, 1941 yaitu
abrasi oleh angin kadang – kadang melebihi 45 cm diatas permukaan bumi, sedangkan
butiran pasir hampir tidak pernah melayang diatas ketinggian 2 meter.
Gumuk pasir terbentuk karena aktivitas angin dan terdapatnya material pasir yang
melimpah, dimana angin yang mengangkut pasir dan bahan lepas lainnya pada suatu
waktu akan berkurangnya kecepatan, sehingga daya angkutnya berkurang dengan
muatannya diendapkan. Maka ditempatkan dimana pasir itu diendapkan, terdapat
pengonggokan pasir, disertai faktor-faktor lainnya misalnya rumput sebagai penghalang.
Jika pasir ditiup angin sehingga bergerak pada permukaan pada tempat itu terjadinya
pembentukan bukit-bukit pasir

Gambar 6. Faktor pembentukan morfologi gumuk pasir

MODUL PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI TEKNIK GEOLOGI ITERA 6


D. PROSEDUR KERJA
Prosedur Pengerjaan dalam praktikum acara bentukan asal marine dan aeolian
adalah:
1) Plot aliran sungainya dan cermati macam-macam bentuklahan pada peta
topografi Saudara.
2) Memberi simbol klasifikasi bentuk lahan/bentuk asal pada peta agar dapat
memperjelas keterangan pembagian bentuklahan.

MODUL PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI TEKNIK GEOLOGI ITERA 7

Anda mungkin juga menyukai