Anda di halaman 1dari 3

Akresi Prsima (Accretion prism atau accretion wedge)

Akresi adalah penambahan garis pantai akibat adanya pengendapan sedimen di daerah
pantai itu sendiri. Akresi prisma adalah adalah akresi yang disebabkan oleh tergerusnya
sedimen pada lempeng samudra dan/atau lempeng benua lalu kemudian terangkat ke
permukaan akibat tersubduksinya lempeng samudra dan menjadi bagian dari lempeng
benua. Meskipun begitu Tidak semua zona subduksi memiliki akresi prisma (tergantung
perlapisan lantai samudra) .dikatakan prsima karena bentuk aslinya seperti prisma.disebut
wedge(membaji) karena dalam gambar 2 dimensi seperti membaji. Pembentukan prisma
akresi di dasar laut dikontrol oleh aktifitas tektonik sesar-sesar naik (thrusting) yang
mengakibatkan proses pengangkatan (uplifting). Proses ini terjadi karena konsekuensi dari
proses tumbukan antar segmen kontinen yang menyebabkan bagian tepian lempeng daerah
tumbukan tersebut mengalami proses pengangkatan.

Pada zona subduksi tercipta palung karena menghunjamnya lempeng samudra. Palung
ini memiliki struktur sesar naik dan lipatan pada bagian dinding dalam (dinding di lempeng
benua). Struktur inilah akresi prisma itu. Antaran akresi prisma dengan lempeng samudra
terdapat satu batasan sedimen yang tipis terbuat dari lumpur hemipelagic yang disebut
decollement.
Batuan prisma akresi memiliki ke-khasan tersendiri yaitu ditemukannya batuan
campur-aduk (melange, ofiolit) yang umumnya berupa batuan Skist berumur muda. Melange
adalah zona batuan yang terdiri dari berbagai jenis batuan yang berasal dari umur dan fasies
yang beragam.Batuan di melange umumnya sudah mengalami deformasi dan tersingkap
berulang kali. Ofiolit adalah sedimen penyusun lantai samudra yang tersingkap akibat
erosi(biasanya akibat tersubduksinya lempeng samudra).Pada prisma akresi lapisan paling tua
(perlapisan ditandai dengan adanya patahan) adalah yang paling mendekati
daratan.Perlapisan yang lebih tua akan terdorong oleh yang lebih muda dari lempeng
samudra dan terdeformasi hingga mengalami pembalikan pada lapisannya hingga akhirnya
tersingkap

Prisma akresi merupakan wilayah yang paling rawan terhadap kegempaan karena
pusat-pusat gempa berada di bawahnya. Sejarah kegempaan di kawasan ini membuktikan
bahwa episentrum gempa-gempa kuat umumnya terletak pada prisma akresi ini karena
merupakan gempa dangkal (kedalaman < 30 Km).

Pulau-pulau prisma akresi merupakan prisma akresi yang terangkat sampai ke


permukaan laut. Contohnya kasus nyatanya adalah adanya desakan lempeng Samudera
Hindia ke arah utara dengan kecepatan 6-7 cm/tahun terhadap lempeng Benua Asia-Eropa
sebagai benua pasif menerima tekanan dan menyebabkan pengangkatan dan sesar-sesar naik
di beberapa tempat, seperti yang terjadi di Kep. Mentawai, Enggano, Nias, sampai Simelueu
yang terangkat membentuk gugusan pulau-pulau memanjang parallel terhadap arah zona
subduksi. Dapat dilihat pada gamabar bentukan pulau akresi prisma
Gambar 5. Geomorfologi prisma akresi yang naik kepermukaan sebagai pulau prisma akresi
di lepas pantai sebelah barat Aceh.

Gambar 6. Geomorfologi prisma akresi di selatan Jawa yang belum muncul ke permukaan
laut.

https://earthquake.usgs.gov/learn/glossary/?term=accretionary%20wedge

http://www.glgarcs.rgr.jp/intro/subduction_2.html

http://www.mgi.esdm.go.id/content/bentuk-geomorfologi-dasar-laut-pada-tepian-lempeng-
aktif-di-lepas-pantai-barat-sumatera-dan

Anda mungkin juga menyukai