OMBILIN
HASBI (001)
EDO ASYURA (031)
REGIONAL CEKUNGAN OMBILIN
Penampang skematik memotong Cekungan Ombilin yang memperlihatkan beberapa struktur inversi
Tektonik dan struktur Cekungan Ombilin
Struktur inversi disertai dengan terlipatnya Formasi Ombilin
dan Sawahtambang pada arah yang sama (skema lengkap
tektonostratigrafi Cekungan Ombilin)
Formasi Sangkarewang (Paleosen) disusun oleh batuan sedimenparalis yang terdiri dari : perlapisan
batu lempung napalan coklat-hitam, berselingan dengan batu pasir dan batu lempung yang
mengandung fosil ikanairtawar.
Formasi Brani (Paleosen) disusun oleh perlapisan batuan sedimen kipas aluvial dan konglomerat.
Formasi ini bersilang jari dengan Formasi Sangkarewang.
Formasi Sawahlunto (Eosen) terletak selaras diatas Formasi Sangkarewang, batu lempung karbonan
dan beberapa sisipan konglomerat. Pada bagian atas Formasi ini terdapat tiga buah sisipan lapisan
Batubara.Ketebalan total Formasi ini kurang lebih 600 meter.
Formasi Sawahtambang (Oligosen) menindih secara selaras diatasdan sebagian diduga menjemari
dengan Formasi Sawahlunto, disusun oleh batu pasir berstruktur silang siur dan kadang disisipi
konglomerat, Pada bagian atas Formasi ini mempunyai anggota Sawah Rasau yang disusun oleh
endapan sungai teranyam dan kadang mengandung pula sisipan tipis lapisan batubara.
Stratigrafi Cekungan Ombilin
Stratigrafi regional Cekungan Ombilin (dimodifikasi dari Situmorang dkk., 1991).
Formasi Ombilin (Miosen Bawah) terletak tidak selaras diatas formasi Sawahtambang, disusun
oleh batuan napal lempung yang mengandung globigerina.
Formasi Ranau (Kuarter), menindih tidak selaras diatas Formasi Ombilin, disusun oleh endapan batuan
vulkanik kuarter (tuf batu apung).
Stratigrafi Cekungan Ombilin
Stratigrafi regional Cekungan Ombilin (dimodifikasi dari Situmorang dkk., 1991).
Stratigrafi regional Cekungan Ombilin (dimodifikasi dari Siilitonga dan Kastowo (1995) dan Koesoemadinata dan Matasak (1981))
Keekonomian Geologi Cekungan Ombilin
Ombilin telah dibor melalui dua sumur, Sinamar-1 dan South Sinamar-1 masing2 oleh Caltex dan
HIPCO pada tahun 1980-an dan awal 1990. Sumur Sinamar-1 cukup baik karena ketika dites
mengalirkan gas 13,6 gas mmcfpd (juta kaki kubik perhari) dan kondensat 314 bcpd (barrel perhari)
berasal dari batupasir Miosen Sawahtambang. Sumur South Sinamar ditinggalkan tanpa dites,
meskipun dilaporkan banyak tanda2 minyak.
Gas dan kondensat Sinamar-1 berasal dari Sawahlunto yang banyak mengandung batubara.
karena Sangkarewang sangat oil-prone (ini batuan dengan kualitas oil-shale terbaik di Indonesia)
dan bila overmature, yang akan dihasilkan hanyalah sebagian kecil dry gas.