GEOLOGI INDONESIA
Disusun Oleh:
Izzatul Maulidiyah Abdillah Putri
21100118100035
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
MEI 2021
RESUME KERANGKA CEKUNGAN MINYAK BUMI
PENDAHULUAN
Cekungan Sumatera Selatan terletak di wilayah Provinsi Sumatera Selatan, Jambi, dan
Lampung. Seluruh Cekungan Sumatera Selatan mempunyai luas mencapai 12.000.000
hektar. Keberadaan satuan tektonostratigrafi menunjukkan bahwa pada umur Tersier yang
terdiri atas cekungan rift pada Paleogen, dan cekungan busur belakang pada cekungan ini
diklasifikasikan sebagai cekungan rift - busur belakang (Badan Geologi, 2009)
Cekungan Sumatera Selatan merupakan sebuah cekungan dengan prospek minyak bumi
yang besar. Klett, (2000) dalam Bishop, (2001) menyebutkan bahwa cadangan minyak di
cekungan ini mencapai 4,3 milyar BBOE. Dalam eksplorasi minyak bumi di Cekungan
Sumatera Selatan tentu diperlukan studi mengenai stratigrafi dari daerah tersebut. Cekungan
Sumatera Selatan dapat dibagi menjadi empat sub cekungan, yakni SubCekungan Jambi,
Palembang Utara, Palembang Tengah dan Palembang Selatan. Daerah penelitian masuk ke
dalam Sub-Cekungan Palembang Selatan, pada Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi
Rawas.
Stratigrafi dari Cekungan Sumatera Selatan, menurut Ginger & Fielding (2005), mulai dari
yang paling tua hingga yang paling muda tersusun oleh batuan dasar batuan metamorf dan
batuan beku, Formasi Lahat/Lemat, Formasi Talang akar, Formasi Baturaja, Formasi
Gumai, Formasi Air Benakat, Formasi Muara Enim, Formasi Kasai dan Endapan
alluvium.
Batuan dasar dari Cekungan Sumatra Selatan terdiri dari kompleks batuan beku Mesozoik
dan batuan metamorf serta karbonat Paleozoik-Mesozoik.
Formasi Lahat/Lemat
Pada Oligosen- Awal Miosen, Formasi Talang Akar terendapkan secara tidak selaras
diatas Formasi Lemat. Formasi Talang Akar bagian bawah terdiri dari batupasir, serpih,
batulanau, sisipan batubara, dan bersifat non karbonat. Pada bagian atas formasi ini mulai
mengandung batuan karbonatan.
Formasi Baturaja
Pada Miosen Awal, Formasi Baturaja terendapkan diatas formasi Talang Akar secara
selaras. Formasi ini terdiri dari Serpih, Batupasir, serta Batugamping. Batugamping pada
formasi ini didominasi oleh batugamping klastik, namun terdapat pula batugamping
terumbu pada bagian intrabasinal high.
Formasi Gumai
Setelah Miosen Awal hingga Miosen Tengah, Formasi Gumai terbentuk. Pada formasi
Gumai didominasi oleh serpih laut dalam, batulanau karbonatan, diselingi batugamping
klastik berukuran halus. Pada formasi Gumai sendiri, di bagian atas juga terdapat batuan
berupa batupasir yang tidak karbonatan.
Pada Miosen Tengah, Formasi Air Benakat terendapkan secara selaras diatas Formasi
Gumai, dengan litologi berupa batupasir dengan kandungan material vulkanik serta
batulanau.
Formasi Muara Enim terendapkan pada kala Miosen Akhir. Batuan yang ada pada formasi
ini hampir sama dengan Formasi Air Benakat namun dibedakan dengan ketidakhadiran
dari serpih laut dalam.
Formasi Kasai
Formasi termuda adalah Formasi Kasai yang terbentuk pada kala Pliosen. Formasi kasai
ini terdiri dari tuff, batulempung, serta batupasir vulkaniklastik.
Cekungan Sumatra Selatan merupakan salah satu cekungan yang penting dalam
keterdapatan endapan minyak, gas bumi dan batubara. Cekungan Sumatera Selatan ini
menyumbangkan sepertiga sumber daya batubara di Indonesia, dan telah mengalami tiga
kali orogenesis, yakni pada zaman Mesozoikum Tengah, Kapur Akhir-Tersier Awal, dan
Plio-Plistosen.
5. Migrasi
Migrasi hidrokarbon ini terjadi secara horisontal dan vertikal dari source rock serpih dan
batubara pada formasi Lahat dan Talang Akar. Migrasi horisontal terjadi di sepanjang
kemiringan slope, yang membawa hidrokarbon dari source rock dalam kepada batuan
reservoir dari formasi Lahat dan Talang Akar sendiri. Migrasi vertikal dapat terjadi
melalui rekahan-rekahan dan daerah sesar turun mayor. Terdapatnya resapan
hidrokarbon di dalam Formasi Muara Enim dan Air Benakat adalah sebagai bukti yang
mengindikasikan adanya migrasi vertikal melalui daerah sesar kala Pliosen sampai
Pliestosen.
REFERENSI
Atlas Cekungan Sedimen Indonesia. Cekungan Sumatera Selatan. Badan Geologi, Pusat
Survei Geologi. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
https://psg.bgl.esdm.go.id
Ginger, David., 2005 The Petroleum System And Future Potential Of The South
Sumatera Basin. Indonesian Petroleum Association.
Prita, Angela. 2017. Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada. BIOSTRATIGRAFI
NANNOFOSIL GAMPINGAN PADA SUMUR “SSB” SUB-CEKUNGAN
PALEMBANG SELATAN, CEKUNGAN SUMATERA SELATAN. Seminar
Kebumian Ke-10 .