mata kuliah
TEKTONIKA
TEKTONIKA
TEKTONIKA Rivaldi Dharmawan 270110180093
Rakean Falih Shidqi 270110180094
Farrel Bariz Atalla 270110180095
Felix Jeremy Marcel Sembiring 270110180117
Viska Salsanur Anisa Ginanjar 270110180116
Kelompok D4
sejarah dan tektonik umum pulau jawa
Produk subduksi
Tektonik Pulau
menumpuk membentuk batuan dasar di Jawa Timur.
Sejarah
adanya di laut. Lima juta tahun yang lalu konfigurasi serta bentuk
pulau-pulau di Indonesia sudah mirip dengan yang ada saat ini.
Tektonik Pulau Pulau Jawa dan pulau Sumatra sudah ada gunung-gunung api
Jawa yang masih aktif hingga saat ini. Termasuk Gunung Merapi yang
sangat aktif. Patahan-patahan di sumatra masih saja bergerak,
juga saat itu patahan-patahan Jawa mulai terbentuk dan semakin
jelas.
tektonik umum
Pulau Jawa berada di tepi tenggara Daratan Sunda dan
terdapat dua sistem gerak lempeng. Lempeng Laut
Cina Selatan di utara dan Lempeng Samudera Hindia di
selatan yang bergerak ke tenggara sejak Oligosen
(Longley, 1997).
fase regangan selama Paleogen dengan pembentukan serangkaian tinggian dan rendahan.
Aktivitas magmatik Kapur Akhir dapat diikuti menerus dari Timurlaut Sumatra –Jawa-Kalimantan
Tenggara. Pembentukan cekungan depan busur (fore arc basin) berkembang di daerah selatan Jawa
Barat dan Serayu Selatan di Jawa Tengah.
Mendekati Kapur Akhir-Paleosen, fragmen benua yang terpisah dari Gondwana, mendekati zona
subduksi Karangsambung- Meratus.
Evolusi tektonik tersier pulau jawa memasuki periode Eosen (Periode Ekstensional) antara 54 jtl-45 jtl
wilayah Lautan Hindia terjadi reorganisasi lempeng ditandai dengan berkurangnya secara mencolok
kecepatan pergerakan ke utara India.
Aktifitas pemekaran di sepanjang Wharton Ridge berhenti, menyebabkan terjadinya tektonik regangan di
sebagian besar wilayah Asia Tenggara yang ditandai dengan pembentukan cekungan Natuna, Sumatra,
Sunda, Jawa Timur, Barito, dan Kutai yang mana endapannya dikenal sebagai endapan syn-rift.
. Pelamparan tektonik regangan ini berasosiasi dengan pergerakan sepanjang sesar regional yang telah
ada sebelumnya dalam fragmen mikrokontinen.
Konfigurasi struktur basement mempengaruhi arah cekungan syn-rift Paleogen di wilayah tepian
tenggara daratan Sunda.
fase tektonik
pulau jawa
fase tektonik
Periode
Periode miosen
Periode kapur Periode
pliosen -
akhir - paleosen tengah – miosen
oligosen
plistosen
akhir
Periode
Periode
Periode eosen oligosen -
miosen -
miosen
pliosen
1. Fase tektonik awal terjadi pada Mesozoikum ketika pergerakan Lempeng
busur (fore arc basin) berkembang di daerah selatan Jawa Barat dan
akhir -
Serayu Selatan di Jawa Tengah.
paleosen
3. Mendekati Kapur Akhir – Paleosen, fragmen benua yang terpisah dari
Sumur Rubah-1 (Conoco, 1977) berupa granit pada kedalaman 5056 kaki,
paleosen
1. Periode Eosen (Periode Ekstensional /Regangan) terjadi antara 54 jtl – 45 jtl,
cekungan: Natuna, Sumatra, Sunda, Jawa Timur, Barito, dan Kutai) dan
Kalimantan Tenggara)
Menjelang Oligosen, kecepatan gerak lempeng berkurang menjadi 3 – 4
terjadi di lingkungan laut yang lebih dalam. Proses ini terus berlangsung
hingga Miosen.
Periode
oligosen
• Sebagian besar bagian atas sedimen Eosen Akhir memiliki kontak tidak
yang kontaknya dengan satuan batuan lebih tua menunjukkan ada yang
oligosen sedangkan ke arah utara Formasi Totogan ada yang langsung kontak
secara tidak selaras dengan batuan dasar Komplek Melange Luk Ulo.
• Akibat deformasi ini di daerah Cekungan Jawa Timur tidak jelas teramati
Himalaya.
mengalami pengangkatan.
Timur.
Periode
8. Sedangkan di bagian utara dengan aktifnya inversi berkembang endapan syn-
oligosen -
inversi formasi-formasi Neogen di Zona Rembang dan Zona Kendeng.
miosen
• Fase tektonik berupa fase tekanan terjadi pada Miosen Tengah yang
penyebaran flora dan fauna, juga oleh hiatus di daerah Cepu (Baumann,
1975 dalam Djuhaeni, 1997) dan dicirikan oleh perubahan fase transgresi
tektonik konpresi mulai intensif kembali dan puncaknya pada kala Plio-
Plistosen.
• Pengaktifan kembali sepanjang sesar tersebut menghasilkan mekanisme
tengah – Madura. Bagian basement berarah Timur – Barat merupakan bagian dari
miosen akhir fragmen benua yang mengalasi dan sebelumnya tertransport dari selatan
struktur).
• Tektonik kompresi karena subduksi ke arah utara telah mengubah sesar
perioda yang tidak terlalu lama (Manur dan Barraclough, 1994). Kenaikan
Periode miosen klastik di daerah rendahan, dan sembulan karbonat (carbonate buildup)
miosen akhir
Fase tektonik ketiga merupakan aktifitas tektonik terbesar yang bersifat
tekanan dan berulang beberapa kali mulai Mio-Pliosen sampai dengan Pleistosen,
inversi dari graben berupa sesar - sesar turun dan naik, disertai pengangkatan
membentuk pola lipatan anjakan (Thrust Fold Belt). Pembentukan pola struktur
lipatan anjakan terjadi melalui mekanisme gerak sesar mendatar dan naik
yang diwakili oleh Sesar Cimandiri, Sesar Baribis, Sesar Pelabuhan Ratu dan
Sesar Cileutuh.
Periode pliosen
– plistosen
produk subduksi
Outer arc
(busur luar)
• Fore arc basin membentang pada lempeng benua dan terbentuk pada
akhir paleogen berupa sedimen recent.
• Terbentuk melalui proses pemekaran lantai samudra pada oligocen dan
diikuti dengan uplift dan erosi secara regional.
Volcanic active arc
(Busur vulkanik aktif)