Cekungan Kutai
Waluyo Alfazri
101216094
Salim Abdussalam
101216112
ServiceAbednego
3 Pakpahan
101216071
Geologi Regional • Fisiografi Regional
Kalimantan
Pulau Kalimantan memiliki lokasi pada 7o LU hingga 4o
2o’ LS hingga 119o 22’ BT.
Pulau Kalimantan berada dibagian tenggara dari lempeng
Eurasia. Pada bagian utara dibatasi oleh cekungan marginal
Laut China Selatan, di bagian timur oleh selat Makassar dan
di
bagian selatan oleh Laut Jawa.
• Pembagian Daerah
-) Bagian utara Kalimantan didominasi oleh komplek akresi
Formasi Crocker, Formasi Rajang dan Formasi Embaluh.
-) Bagian selatan komplek ini terbentuk Cekungan Melawi-
Ketungai dan Cekungan Kutai.
-) Bagian selatan pulau Kalimantan terdapat Schwanner
Mountain.
-) Bagian tenggara Kalimantan terdapat Cekungan Barito
dan
Cekungan Asem-asem.
• Formasi Pamaluan
• Formasi Bebuluh
• Formasi Pulau Balang
• Formasi Balikpapan
• Formasi Kampung Baru
(Satyana dkk., 1995).
Evolusi Basement cekungan Kutai berupa batuan sedimen yang termetamorfikan,batuan vulkanik
Formasi Boh
dan batuan beku
Miosen tengah – Miosen Akhir terendapkan saat fase Regresif dan Basin Inversion Formasi Balikpapan dengan litologi
batupasir dengan perlapisan batulumpur,batulanau, yang mengalami interkalasi dengan batunapal, dan batugamping
• Kematangan
Tingkat kematangan batuan induk yang berumur Miosen awal sangat tinggi dengan nilai Ro lebih dari 0,4%.
• Reservoir
Batuan reservoir utama yang berumur Miosen Akhir-Pliosen pada umunya merupakan batupasiryang berasal dari
endapan paparan delta, delta front, prodelta/marine, dan fasies prograding lowstand.
• Perangkap
Perangkap struktural dengan tipe closure empat arah, seperti yang ditemukan di Lapangan Badak, Handil, Bekapai, dan
Attaka, serta terdapat perangkap struktur dan stratigrafi lebih umum ditemukan pada lapangan-lapangan di Cekungan
Kutai.
• Batuan penyekap
Batuan tudung yang berkembang dikawasan Cekungan Kutai berasal dari serpih. Grup Balikpapan dan Formasi
Kampung Baru memiliki serpih yang sangat potensial sebagai batuan tudung.
• Migrasi
Dengan menggunakan plot silang Ro-OPI, secara semu dapat terlihat bahwa hidrokarbon terekspulsi pada
Ro=0.7%. Pada Ro 1.2%, semua cairan dari hidrokarbon akan terkonversi menjadi gas dan memicu migrasi
sekunder. Model Kinetik menunjukan bahwa efisiensi ekspulsi dari batuan induk yang berumur Miosen berkisar
antara 25% - 40%.
Migrasi sekunder dari batuan induk menuju reservoir kebanyakan dipengaruhi oleh strukturisasi yang intensif
pada area tersebut. Mekanisme yang dominan yakni migrasi vertikal sepanjang sistem patahan. Pada beberapa
area, ditemukan migrasi lateral. Rembesan minyak dan gas ditemukan sepanjang Zona Patahan Saka Kanan-Loa
Haur-Separi.
Kesimpulan
Cekungan Kutai berada pada daerah yang memiliki tektonik yang kompleks dengan
interaksi konvergen antara 3 lempeng utama, yakni Lempeng Indo-Australia, Lempeng
Pasifik, dan Lempeng Asia yang membentuk daerah Timur Kalimantan yang
menghasilkan bebarapa kerangka tektonik . Bagian Barat daya dari Kalimantan
merupakan bagian dari continental passive margin, yang terbentuk pada zaman Kapur
Awal sebagai bagian dari lempeng Asia Tenggara yang dikenal sebagai Sunda land.
Pada zaman Tersier, terjadi peristiwa interaksi konvergen yang menghasilkan beberapa
formasi akresi pada daerah Kalimantan. Serta di daerah cekungan ini memiliki
potensial minyak dan gas yang cukup baik untuk di eksplorasi dan eksploitasi
Referensi
Allen, G.P., dan Chambers,J.L.C.,1998, Sedimentation in the Modern and Miocen Mahakam Delta. IPA, hal. 156-165
Bachtiar A., et al, 2006. Petroleum System of the Kutei Basin, Kalimantan, Indonesia.Indonesian Petroleum Association
Hutchison, C.S., 1996, The 'Rajang Accretionary Prism' and 'Lupar Line' Problem of Borneo, in R. Hall and D.J.
Blundell, (eds.), Tectonic Evolution of SE Asia, Geological Society of London Special Publication, p. 247-261.
Satyana, A.H., Nugroho, D., Surantoko, I, 1999, Tectonic Controls on The Hydrocarbon Habitats of The Barito, Kutai and
Tarakan Basin, Eastern Kalimantan, Indonesia; Major Dissimilarities, Journal of Asian Earth Sciences Special Issue Vol. 17,
No. 1-2, Elsevier Science, Oxford 99-120
Tapponnier, P., et al,1982. Propagating extrusion tectonics in Asia: New insights from simple experiments with
plasticine. Geology 10(12).
Terimakasih