TINJAUAN UMUM
2)
3)
4)
Samu-Biu 7.880 Ha
Sesuai dengan kontrak antara PT Pamapersada Nusantara dengan PT Kideco
Jaya Agung yang berlaku sejak tahun 2009 sampai 2019, lingkup kerja PT
Pamapersada Nusantara antara lain :
1. Land Clearing di areal tambang dan areal disposal
2. Pemindahan top soil di area pit
3. Pemindahan & penimbunan overburden
4. Pemboran dan peledakan
5. Penggalian, pengangkutan dan penumpukan batubara ke stockpile & crushing
plant
6. Pemompaan air di areal tambang
Adapun Lokasi penambangan Kideco Jaya Agung yang telah beroperasi dan
produksi saat ini adalah Roto Utara, Roto Selatan dan Samurangau sedangkan
penelitian ini dilakukan di daerah kuasa pertambangan PT Pamapersada
Nusantara pada Pit Roto Selatan Sump E2 sebagai batasan dari penelitian.
II-2
tumbuhan dan hewan. Untuk tumbuhan sendiri seperti pohon akasisa dan pohon
meranti, tumbuhan liar dan juga kebun milik warga seperti kelapa sawit dan karet
juga singkong, durian dan nangka, sedangkan untuk faunanya sendiri seperti
anjing hutan, burung elang, ular.
2.5 Sosial dan Kependudukan
Pada Perusahaan PT. Pamapersada Nusantara Job Site Kideco Jaya Agung
yang berada di sekitar daerah Batu Kajang dengan masyarakat memiliki hubungan
sosialisasi yang cukup baik dapat dilihat dari segi Corporate Sosial Responsibility
( CSR ) yang banyak melakukan kegiatan bersama yang ada diantaranya seperti
membuat suatu kegiatan seminar yang berkompetensi untuk kemajuan
masyarakat.
Serta pembangunan infrastruktur Desa Batu Kajang Seperti pembangunan
gedung sekolah, pembangunan Balai Desa dan penyetaraan kesejahteraaan
masyarakat daerah dengan memberikan kesempatan peluang lapangan kerja yang
layak dan juga memberikan fasilitas kesehatan kepada masyarakat yang ada di
desa batu kajang sekitar area tambang dan di dukung dari Perusahaan PT. Kideco
Jaya Agung.
II-4
II-5
II-6
II-7
II-8
II-9
cekungan Pasir (pasir sub-basin), yang merupakan bagian dari cekungan Barito.
Dengan demikian penamaan satuan batuan pada daerah penelitian mengikuti
tatanama formasi-formasi yang ada di cekungan Barito (Gambar 2.6).
Cekungan pasir terletak di sebelah Tenggara-Utara-Selatan, pada perbatasan
antara Kalimantan Timur dengan Kalimantan Selatan. Secara geografis cekungan
ini di sebelah Utara dibatasi oleh cekungan Kutai, di sebelah Barat oleh
pegunungan Meratus yang merupakan kompleks batuan pra-Tersier, di sebelah
Selatan dibatasi oleh cekungan Asam-asam dan di sebelah Timur cekungan ini
membuka ke arah Selat Makasar.
Susunan statigrafi cekungan Barito dimulai dari yang paling tua ke muda
adalah sebagai berikut: satuan batuan pra-Tersier, Formasi Tanjung, Formasi
Berai, Formasi Warukin, Formasi Dahor dan endapan alluvial. Daerah batubara
PT Kideco Jaya Agung berada pada Formasi Warukin.
Daerah penyelidikan dan sekitarnya secara regional termasuk dalam
cekungan Barito yang terdiri dari 4 Formasi :
a.
Formasi Tanjung, merupakan dasar, berumur Eosen, tebal mencapai 900
m, konglomerat merupakan utama, mengandung sisipan batubara yang kurang
berarti. Lapisan ini ditutupi oleh batupasir dan batulanau sampai dengan
batulempung dibagian paling atas.
b. Formasi Berai, berumur Oligosen bawah-Miosen, tebal maksimum 1300 m,
terutama terdiri dari batu gamping hasil pengendapan laut dangkal di bagian
bawah dan napal di bagian atas. Formasi ini juga mengandung lapisan batubara
sangat tipis.
c.
Formasi Warukin, Miosen Tengah Miosen Akhir, mempunyai ketebalan
antara 1000 - 2000 m, merupakan formasi yang produktif, yang diendapkan
selaras di atas Formasi Berai. Secara garis besar dapat dibagi dalam tiga satuan
masing-masing dari bawah ke atas adalah sebagai berikut:
1) Anggota Warukin bawah: terdiri dari napal, batulempung dan lapisan-lapisan
tipis batupasir.
2) Anggota Warukin tengah: batuannya relatif sama dengan yang terdapat pada
anggota Warukin bawah, hanya disini batupasirnya menjadi semakin tebal dan
banyak dijumpai, disamping terdapat lapisan-lapisan batubara.
3) Anggota Warukin atas: dicirikan oleh lapisan-lapisan batubara yang tebal (
20 meter) dan dominan, disamping dijumpai batupasir dan batulempung
karbonatan.
II-10
d.
3. Strukur Geologi
Struktur Geologi regional daerah penelitian yang berkembang adalah strukur
lipatan baik berupa sinklin dengan arah sumbu relatif dari utara-selatan. Pola ini
tidak hanya terjadi pada strukur lipatan tetapi juga pada strukur sesar yang banyak
terdapat di daerah penelitian. Arah (strike) lapisan batubara di daerah Roto secara
umum mengarah ke arah utara-selatan dengan kemiringan lapisan (dip) batubara
sekitar 70-88.
Formasi pembawa batubara daerah ini adalah Formasi Warukin tengah yang
berumur miosen tengah sampai miosen atas. Pengaruh struktur regional, formasi
pembawa batubara daerah ini
miring
Geologi Pit Roto Selatan sama dengan geologi block Roto Utara, karena
merupakan kelanjutannya. Jalur subcrop seam utama batubara menerus mulai dari
Roto Utara ke Block Roto Selatan. Formasi batuan di Pit Roto Selatan adalah
kemenerusan ke arah strike dari Formasi Warukin yang ditemukan di area IUP PT
Kideco Jaya Agung. Endapan batubara terdiri dari 3 seam utama dengan ketebalan
seam utama yang bervariasi mulai dari 1 m sampai yang paling tebal 35 m.
II-11