STRATIGRAFI
3.1 Stratigrafi Regional
Pembahasan stratigrafi regional dimaksudkan untuk memberi gambaran untuk
mengenai formasi yang erat kaitannya dengan daerah penelitian. Menurut
Kastowo dan N. Suwarna (1996) dalam Peta Geologi Lembar Majenang susunan
batuan tertua sampai yang termuda sebagai berikut: Formasi Jampang, Formasi
Pemali, Formasi Rambatan, Formasi Lawak, Batugamping Kalipucang, Formasi
Kumbang, Formasi Halang, Formasi Kalibiuk, Formasi Kaliglagah, Formasi
Mengger, Formasi Gintung, Formasi Linggopodo, Hasil Gunungapi Tua, Intusi,
dan Aluvium.
4. Formasi Halang
Formasi Halang berupa batupasir tufan, konglomerat, napal, dan
batulempung. Di bagian bawah terdapat breksi bersusunan andesit. Batupasir
umumnya wake. Runtunan diendapkan sebagai sedimen turbidit pada zona batial
atas. Struktur sedimen yang jelas berupa perlapisan bersusun, perairan sejajar,
tikas seruling, tikas beban. Setempat ditemukan kandungan fosil foraminifera dan
moluska. Di atas Formasi Halang diendapkan secara tidak selaras Hasil
Gunungapi Tua Cireme.
5. Hasil Gunungapi Tua Cireme
Hasil Gunungapi Tua Cireme berupa breksi andesit, tersisipi beberapa
lapisan lava, breksi aliran dan tuff. Di atas Hasil Gunungapi Tua Cireme
diendapkan secara tidak selaras Endapan Lahar Cipedak.
8. Endapan Aluvium
Endapan Aluvium berupa kerikil, pasir, dan lempung yang berwarna
kelabu. Terendapkan sepanjang dataran banjir sungai-sungai besar. Juga endapan
lempung hitam, berbau busuk hasil endapan rawa. Tebal kurang lebih 5 m.
Daerah pemetaan berada di Daerah kebandungan. Kecamatan Bantarkawung,
Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Koordinat lokasi kavling 11 telah di
plot pada peta geologi regional yaitu pada lembar Majenang, Jawa Tengah.
d. Lingkungan pengendapan
Berdasarkan analisa foraminifera bentonik pada pakasi pengamatan 62,
satuan ini memiliki kandungan fosil sebagai berikut: bullimina, pyrgo.
Berdasarkan analisa foraminifera bentonik diatas, maka umur satuan batulempung
selang-seling batupasir adalah middle-outer neritic.
Tabel 3.4 Analisis foraminifera benthonik pada satuan batulempung
karbonatan yang diambil sampel dari beberapa LP
LINKUNGAN PENGENDAPAN
NAMA MARGIN NERITIC BATHYAL
BRACKISH
AL INNER MIDDLE OUTER UPPER LOWER
Dentalina cuvieri
Pyrgo sp.
Cibicides elongatus
Bulimina marginata
b. Ciri-ciri litologi
Warna segar abu - abu sampai putih, warna lapuk hitam - coklat. Ukuran butir
pasir sangat halus-pasir kasar, membundar-membundar tanggung, pemilahan baik,
porositas buruk, grain supported, mineral kuarsa, plagioklas, bersifat karbonatan,
struktur sedimen laminasi sejajar.
Pada pengamatan mikroskopis diketahui bahwa warna pada nikol sejajar
adalah colorless dan warna pada nikol bersilang adalah abu-abu. Kemas tergolong
grain supported dengan kontak antar butir berupa point contact hingga concave-
convex contact. Sortasi tergolong baik dengan bentuk butir dominan angular-
subrounded.
Tabel 3.5 Kolom Stratigrafi satuan batupasir karbonatan
d. Lingkungan pengendapan
Pada satuan batupasir karbonatan tidak dilakukan pengamatan fosil,
penentuan lingkungan pengendapan dengan posisi satuan batupasir karbonatan
pada data lapangan.
Tabel 3.7 Analisis foraminifera bentonik pada satuan batupasir
karbonatan yang diambil sampel dari beberapa LP
LINKUNGAN PENGENDAPAN
NAMA MARGIN NERITIC BATHYAL
BRACKISH
AL INNER MIDDLE OUTER UPPER LOWER
Boluvina nomerosa
Cibicides lobatulus
Dentalina cuvieri
Dentalina sp.
Lecticulina sp.
b. Ciri-ciri litologi
Memiliki warna abu-abu, kristalinitasnya hipokristalin, granularitasnya
fanerik, bentuk kristal subhedral, terdiri atas mineral plagioklas bewarna putih,
hornblende prismatik panjang, bewarna hitam, terdapat glass dan kuarsa, struktur
massif.
b. Ciri-ciri litologi
Terdapat tanah berwarna coklat keabu-abuan, batuan asalnya batupasir.
Endapan aluvial warna fresh hitam dan, lapuk coklat, ukuran lempung -
bongkah, rounded - angilar, porositas baik, mudah hancur, hasil lapukan batuan
asal.
Tabel 3.9 Kolom Stratigrafi satuan endapan aluvial
c. Umur dan kandungan fosil
Pada satuan endapan aluvial tidak dilakukan pengamatan fosil,
penentuan umur dianalisis dengan posisi satuan endapan aluvial pada data
lapangan dan penampang geologi.
d. Lingkungan pengendapan
Pada satuan endapan aluvial tidak dilakukan pengamatan fosil, penentuan
lingkungan pengendapan dengan posisi satuan breksi andesit pada data lapangan.
e. Hubungan stratigrafi dan kesebandingan
Berdasarkan data lapangan, satuan endapan aluvium terletak tidak selaras
selaras di atas satuan endapan aluvial. Berdasarkan kesamaan ciri litologi seperti
dominasi endapan aluvial maka satuan ini dapat disebandingkan dengan Formasi
Kumbang (Kastowo)