Anda di halaman 1dari 9

PAPER ENDAPAN MINERAL

SIKLUS SULFUR
Disusun Oleh :
Achmad Erlangaa Pratama
Ilham Fikri
Syahra Kamila
Reza M

ABSTRAK
Sulfur terjadi akibat dari proses terjadinya pembakaran bahan bakar fosil batu bara atau terjadi
akibat adanya aktifitas gunung berapai, lalu asapnya itu akan naik ke atmosfer, atau udara sulfur
oksida itu akan berada diawan yang menjadi hidrolidid air membentuk H2SO4, awan akan
mengalami kondensasi yang akhirnya menurunkan hujan yang dikenal dengan hujan asam. Air
hujan itu akan masuk kedalam tanah yang akan diubah menjadi Sulfat yang sangat peting untuk
tumbuhan. Sulfat hanya terdapat dalam bentuk anorganik (SO4), sulfat ini yang mampu
berpindah dari bumi atau alam ketubuh tanaman/ tumbuhan melalui penyerapan sulfat oleh
akar .Sulfur akan direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan berbentuk sulfur dioksida atau
hidrogen sulfida.

1.1 PENDAHULUAN dan mengalami pelapukan akan


Siklus sulfur didahului oleh membebaskan sulfida ini melalui reaksi
pembentukan sulfur dari kerak bumi dan oksidasi dan menghasilkan sulfat (SO4-2)
atmosfer. Secara alami, sulfur terkandung di yang kemudian mengalami presipitasi
dalam tanah dalam bentuk mineral tanah. (pengendapan) dalam bentuk garam-garam
Dimana kerak bumi umumnya mengandung sulfat yang larut atau tidak larut. Di
sekitar 0,06% belerang. Sulfida-sulfida atmosfer, terdapat hampir 0,05 ppm belerang
logam terdapat dalam bebatuan plutonik, dalam bentuk gas belerang dioksida (SO2)
yaitu batuan yang membeku di dalam kerak yang merupakan hasil emisi pembakaran
bumi dan tidak mencapai ke permukaan bahan bakar berbelerang seperti minyak
bumi. Bebatuan plutonik ini apabila hancur bumi dan batubara yang banyak dihasilkan
oleh asap kendaraan dan pabrik atau gas produsen, kemudian terus berputar tiada
belerang dari gunung berapi semisal gunung henti pada konsumen dan semua komponen
arjuno di Jawa Timur. Gas SO2 tersebut ekosistem yang. hal ini karena menurut
kemudian terkena uap air hujan sehingga gas hukum termodinamika bahwa energi dapat
tersebut berubah menjadi sulfat yang jatuh berubah bentuk, tidak dapat dimusnahkan
di tanah, sungai dan lautan. Dimana tanah serta diciptakan. Perubahan bentuk energi
yang mengandung banyak belerang adalah ini dikenal dengan istilah transformasi
tanah-tanah berpasir dan tanah-tanah yang energi. Aliran energi di alam atau ekosistem
tinggi kandungan oksida Fe dan Al seperti tunduk kepada hukum-hukum
mineral Pirit (FeS) dan rendah kandungan termodinamika tersebut. Dengan proses
bahan organik. Sedangkan produksi sulfat fotosintesis energi cahaya matahari
melalui dekomposisi bahan organik berupa ditangkap oleh tumbuhan, dan diubah
protein dan senyawa organik lainnya yang menjadi energi kimia atau makanan yang
akan menghasilkan senyawa-senyawa disimpan di dalam tubuh tumbuhan. Proses
sederhana berupa H2S dan sulfida (S2) yang aliran energi berlangsung dengan adanya
jika teroksidasi akan menjadi sulfat (SO4-2). proses rantai makanan. Tumbuhan dimakan
Tumbuhan kemudian menyerap sulfat (SO4- oleh herbivora, dengan demikian energi
2) yang mengendap pada tanah, sungai, dan makanan dari tumbuhan mengalir masuk ke
lautan. Di dalam tubuh tumbuhan, sulfur tubuh herbivora. Herbivora dimakan oleh
digunakan sebagai bahan penyusun protein. karnivora, sehingga energi makanan dari
Hewan dan manusia mendapatkan sulfur herbivora masuk ke tubuh karnivora. Sulfur
dengan jalan memakan tumbuhan yang juga berperan dalam penyimpanan dan
dimanfaatkan sebagai energi cadangan pembebasan energi karena sulfur merupakan
berupa protein. Jika tumbuhan dan hewan komponen penting asam-asam amino
mati, jasad renik (dekomposer) akan esensial penyusun protein tanaman maupun
menguraikannya menjadi gas berbau busuk hewan, seperti methionin, sistein, dan sistin,
yakni H2S dan sulfida (S2). Pada aliran juga dalam pembentukan polipeptida.
energi lebih ditekankan pada perputaran Meskipun sulfur tidak berperan langsung
energi yang terjadi diantara komponen dalam pembentukan energi (ATP) seperti
ekosistem. Siklus energi ini diawali dari phospor, namun sulfur berperan dalam
energi matahari yang ditangkap oleh sintesis protein. Dimana protein nantinya
akan dirombak menjadi karbonhidrat jika zat terjadi ketika pembentukan sulfat
makanan penghasil energi utama tidak melibatkan berbagai jenis mikroorganisme
mencukupi. Itu sebabnya mengapa protein yang berperan sebagai dekomposer. Berikut
berperan sebagai penghasil energi. Ketika adalah bakteri yang berperan dalam
hewan dan tumbuhan mati, dekomposer pembentukan sulfat. H2S → S → SO4-2;
seperti bakteri akan menguraikan tubuh bakteri fotoautotrof tak berwarna, hijau dan
makhluk hidup tersebut menjadi gas H2S. ungu. SO4-2 → H2S (reduksi sulfat
Beberapa bakteri anaerob melakukan anaerobik); bakteri Desulfovibrio dan
kemosintesis. Dimana kemosintesis Desulfomaculum. H2S → SO4-2
merupakan proses pembentukan senyawa (Pengoksidasi sulfide aerobik); bakteri
bahan organik dari zat-zat anorganik dengan kemolitotrof : bakteri Thiobacilli. Senyawa
menggunakan energi yang berasal dari Organik → SO4-2 + H2S, masing-masing
reaksi-reaksi kimia. Pada kemosintesis mikroorganisme heterotrof aerobik dan
elektron donor berasal dari bahan anorganik anaerobik Proses kimia terjadi ketika sulfat
sedehana, misalnya hidrogen, nitrgen, besi mengendap di dalam permukaan tanah hasil
dan sulfur. Selama kemosintesis, elektron dari pengoksidasian mineral sulfida (batuan
dilepaskan dari bahan anorganik sehingga plutonik), berikut adalah contoh persamaan
menjadi molekul yang tereduksi. Substansi reaksi pembentukan sulfat melalui oksidasi
terduksi ini akan menimbulkan energi kimia, mineral sulfida, misalnya mineral besi
dan digunakan untuk produksi ATP serta sulfida. 2 FeS2 + 7 O2 + 2 H2O → 2 Fe2+ +
NADPH. Selanjutnya, ATP dan NADPH 4 SO42− + 4 H+ Proses kimia juga terjadi
menyediakan energi untuk sintesis ketika gas SO2 terbentuk melalui
karbohidrat. Berikut ini contoh kemosintesis pembakaran hasil emisi pembakaran gas
yang dilakukan bakteri belerang belerang atau aktivitas gunung berapi.
(Thiobacillus) untuk memperoleh energi Persamaan reaksinya: S (s) + O2 (g) → SO2
dengan cara mengoksidasi H2S. Reaksinya (g) Proses kimia juga terjadi ketika gas H2S
sebagai berikut: 2H2S + O2 ==> 2H2O + 2S terbentuk melalui aktivitas biologis ketika
+ Energi. Selanjutnya energi tersebut bakteri mengurai bahan organik dalam
digunakan untuk fiksasi CO2 menjadi gula keadaan tanpa oksigen (aktivitas anaerobik),
(karbonhidrat), reaksinya: CO2 + 2 H2S seperti di rawa, dan saluran pembuangan
==> CH2O + 2S + H2O Proses biologi kotoran. Gas ini juga muncul pada gas yang
timbul dari aktivitas gunung berapi dan gas sulfida (H2S). Kemudian H2S digunakan
alam. Persamaan reaksinya: 1S -2(s) + 2H+ oleh bakteri fotoautotrof anaerob
(g) → H2S (g) Proses kimia dan biologi juga (Chromatium) dan melepaskan sulfur serta
terjadi ketika sulfida (S2), belerang dioksida oksigen. Kemudian Sulfur dioksidasi yang
(SO2) dan (H2S) berubah menjadi SO4 atau terbentuk diubah menjadi sulfat oleh bakteri
sebaliknya dengan bantuan dari dekomposer. kemolitotrof (Thiobacillus). Dalam daur
Dimana didalam proses-proses tersebut juga belerang, mikroorganisme yang bertanggung
terdapat reaksi-reaksi kimia. H2S → S → jawab pada setiap proses trasformasi adalah
SO4-2 SO4-2 → H2S H2S → SO4-2 sebagai berikut :
Senyawa Organik → SO4-2 + H2S. 1. H2S → S → SO4 => bakteri sulfur tak
H2SO4 yang jatuh kedalam tanah berwarna, hijau dan ungu.
oleh bakteri di pecah lagi menjadi ion sulfat 2. SO4 → H2S => bakteri desulfovibrio
yang kembali diserap oleh tumbuhan, dalam reaksi reduksi sulfat Anaerobik.
tumbuhan di makan oleh hewan dan 3. H2S → SO4 => bakteri thiobacilli dalam
manusia, makhluk hidup mati diuraikan oleh proses reaksi oksidasi sulfide aerobik.
bakteri menghasilkan sulfur kebali. bergitu 4. Sulfur organik → SO4 + H2S, =>
seterusnya. Siklus sulfur atau daur belerang mikroorganisme heterotrofik aerobik dan
tidak akan pernah terhenti selama salah satu anaerobik.
komponen penting penting seperti tumbuhan  Proses biologi
masih ada di permukaan bumi ini. Dalam terjadi ketika pembentukan sulfat
daur sulfur atau siklus belerang, untuk melibatkan berbagai jenis
merubah sulfur menjadi senyawa belerang mikroorganisme yang berperan sebagai
lainnya setidaknya ada dua jenis proses yang dekomposer. Berikut adalah bakteri yang
terjadi. Yaitu melalui reaksi antara sulfur, berperan dalam pembentukan sulfat. H2S
oksigen dan air serta oleh aktivitas → S → SO4-2; bakteri fotoautotrof tak
mikrorganisme. beberapa mikroorganisme berwarna, hijau dan ungu. SO4-2 → H2S
yang berperan dalam siklus sulfur adalah (reduksi sulfat anaerobik); bakteri
dari golongan bakteri, antara lain adalah Desulfovibrio dan Desulfomaculum. H2S
bakteri Desulfomaculum dan bakteri → SO4-2 (Pengoksidasi sulfide aerobik);
Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat bakteri kemolitotrof : bakteri Thiobacilli.
menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen Senyawa Organik → SO4-2 + H2S,
masing-masing mikroorganisme SO4-2 SO4-2 → H2S H2S → SO4-2
heterotrof aerobik dan anaerobik Senyawa Organik→SO4-2+H2S
 Proses kimia terjadi ketika sulfat 2. PROSES TERJADINYA SIKLUS
mengendap di dalam permukaan tanah SULFUR
hasil dari pengoksidasian mineral sulfida Sulfur terjadi akibat dari proses
(batuan plutonik), berikut adalah contoh terjadinya pembakaran bahan bakar fosil
persamaan reaksi pembentukan sulfat batu bara atau terjadi akibat adanya aktifitas
melalui oksidasi mineral sulfida, gunung berapai, lalu asapnya itu akan naik
misalnya mineral besi sulfida. 2 FeS2 + 7 ke atmosfer, atau udara sulfur oksida itu
O2 + 2 H2O → 2 Fe2+ + 4 SO42− + 4 akan berada diawan yang menjadi hidrolidid
H+ Proses kimia juga terjadi ketika gas air membentuk H2SO4, awan akan
SO2 terbentuk melalui pembakaran hasil mengalami kondensasi yang akhirnya
emisi pembakaran gas belerang atau menurunkan hujan yang dikenal dengan
aktivitas gunung berapi. Persamaan hujan asam. Air hujan itu akan masuk
reaksinya: S (s) + O2 (g) → SO2 (g) kedalam tanah yang akan diubah menjadi
Proses kimia juga terjadi ketika gas H2S Sulfat yang sangat peting untuk tumbuhan.
terbentuk melalui aktivitas biologis ketika Sulfat hanya terdapat dalam bentuk
bakteri mengurai bahan organik dalam anorganik (SO4), sulfat ini yang mampu
keadaan tanpa oksigen (aktivitas berpindah dari bumi atau alam ketubuh
anaerobik), seperti di rawa, dan saluran tanaman/ tumbuhan melalui penyerapan
pembuangan kotoran. Gas ini juga sulfat oleh akar .Sulfur akan direduksi oleh
muncul pada gas yang timbul dari bakteri menjadi sulfida dan berbentuk sulfur
aktivitas gunung berapi dan gas alam. dioksida atau hidrogen sulfida.
Persamaan reaksinya: 1S -2(s) + 2H+ (g)  Fungsi Siklus Sulfur :
→ H2S (g) Proses kimia dan biologi juga 1. Membantu pembentukan butir hijau
terjadi ketika sulfida (S2), belerang daun sehingga daun menjadi lebih
dioksida (SO2) dan (H2S) berubah hijau.
menjadi SO4 atau sebaliknya dengan 2. Menambah kandungan protein dan
bantuan dari dekomposer. Dimana vitamin hasil panen.
didalam proses-proses tersebut juga 3. Meningakatkan jumlah anakan yang
terdapat reaksi-reaksi kimia. H2S → S → menghasilkan (pada tanaman padi).
4. Berperan penting pada proses menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4).
pembulatan zat gula. Perpindahan sulfat terjadi melalui proses
5. Memperbaiki warna, aroma, dan rantai makanan, lalu semua mahluk hidup
kelenturan daun tembakau ( khusus mati dan akan diuraikan komponen
pada tembakau omprongan). organiknya oleh bakteri. Beberapa jenis
6. Memperbaiki aroma, mengurangi bakteri terlibat dalam daur sulfur, antara lain
penyusutan selama penyimpangan, Desulfomaculum dan Desulfibrio yang akan
memperbesar umbi & bawang mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam
merah bentuk hidrogen sulfida (H2S). Kemudian
 Dampak Positif Dan Dampak Negatif H2S digunakan bakteri fotoautotrof anaerob
Sulfur seperti Chromatium dan melepaskan sulfur
1. Dampak Positif Belerang dapat dan oksigen. Sulfur di oksidasi menjadi
digunakan untuk industry kertas sulfit, sulfat oleh bakteri kemolitotrof seperti
pupuk,fungisida, mengsterilkan alat Thiobacillus. Selain proses tadi, manusia
pengasap, dan untuk memutihkan buah juga berperan dalam siklus sulfur. Hasil
kering dan, merupakan insulator yang pembakaran pabrik membawa sulfur ke
baik. atmosfer. Ketika hujan terjadi, turunlah
2. Dampak Negatif belerang juga hujan asam yang membawa H2SO4 kembali
memiliki dampak negatif yaitu ke tanah. Hal ini dapat menyebabkan
pencemaran udara dan merusak perusakan batuan juga tanaman. Dalam daur
atmosfer. belerang, mikroorganisme yang bertanggung
jawab dalam setiap trasformasi adalah
3. DAUR/SIKLUS SULFUR sebagai berikut :
Sulfur terdapat dalam bentuk sulfat 1. H2S → S → SO4; bakteri sulfur tak
anorganik. Sulfur direduksi oleh bakteri berwarna, hijau dan ungu.
menjadi sulfida dan kadang-kadang terdapat 2. SO4 → H2S (reduksi sulfat anaerobik),
dalam bentuk sulfur dioksida atau hidrogen bakteri desulfovibrio.
sulfida. Hidrogen sulfida ini seringkali 3. H2S → SO4 (Pengokaidasi sulfide
mematikan mahluk hidup di perairan dan aerobik); bakteri thiobacilli.
pada umumnya dihasilkan dari penguraian 4. S organik → SO4 + H2S, masing-
bahan organik yang mati. Tumbuhan masing mikroorganisme heterotrofik
aerobik dan anaerobik. Proses rantai mengoksidasi menjadibentuksulfat. Belerang
makanan disebut-sebut sebagai proses atau sulfur merupakan unsur penyusun
perpindahan sulfat, yang selanjutnya protein. Tumbuhan mendapat sulfur dari
ketika semua mahluk hidup mati dan dalam tanah dalam bentuk sulfat (SO4 ).
nanti akan diuraikan oleh komponen Kemudian tumbuhan tersebut dimakan
organiknya yakni bakteri. Beberapa hewan sehingga sulfur berpindah ke hewan.
bakteri yang terlibat dalam proses daur Lalu hewan dan tumbuhan mati diuraikan
belerang (sulfur) adalah Desulfibrio dan menjadi gas H2S atau menjadi sulfat lagi.
Desulfomaculum yang nantinya akan Secara alami, belerang terkandung dalam
berperan mereduksi sulfat menjadi tanah dalam bentuk mineral tanah. Ada juga
sulfida dalam bentuk (H2S) yang gunung berapi dan sisa pembakaran
minyak bumi dan batubara. Daur tipe
sedimen cenderung untuk lebih kurang
sempurna dan lebih mudah diganggu oleh
gangguan setempat sebab sebagian besar
bahan terdapat dalam tempat dan relatif
tidak aktif dan tidak bergerak di dalam kulit
bumi. Akibatnya, beberapa bagian dari
Gambar 1. Siklus Daur Sulfur bahan yang dapat dipertukarkan cenderung "
hilang" untuk waktu yang lama apabila
atau hidrogen sulfida. Sulfida sendiri gerakan menurunnya jauh lebih cepat dari
nantinya akan dimanfaatkan oleh bakteri pada gerakan "naik" kembali. Setiap daur
Fotoautotrof anaerob seperti halnya melibatkan unsur organisme untuk
Chromatium dan melepaskan sulfur serta membantu menguraikan senyawa-senyawa
oksigen. Bakteri kemolitotrof seperti halnya menjadi unsur-unsur.
Thiobacillus yang akhirnya akan
4. KESIMPULAN

1. Bentuknya adalah non-metal yang tak


berasa, tak berbau .
2. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah
sebuah zat padat kristalin kuning.
3. Di alam, belerang dapat ditemukan 8. juga karena pembakaran bahan bakar
sebagai unsur murni atau sebagai fosil batu bara berupa gas SO2
mineral- mineral sulfide dan sulfate . 9. dari udara Sulfur oksida berada di awan
4. belerang ( S) adalah unsur penting terjadi hidrolisis air membentuk H2SO4
untuk kehidupan dan ditemukan dalam , di awan terjadi kondensasi kemudian
bentuk senyawa asam amino unit kecil turun hujan dikenal dengan hujan asam
dari protein
5. Secara alami, belerang terkandung DAFTAR PUSTAKA
dalam tanah dalam bentuk mineral https://id.scribd.com/document/358800735/
tanah. Pengertian-Siklus-Sulfur-Dan-Proses-
6. Ada juga yang gunung berapi dan sisa Terjadinya-Siklus-Sulfur(Diakses
pembakaran minyak bumi dan batubara. 28/06/2018)
7. Sulfur / belerang diudara karena adanya https://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_beleran
aktifitas gunung berapi g (Diakses 28/06/2018)

Anda mungkin juga menyukai