Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

PT. Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR, Perseroan) adalah perusahaan


pertambangan batubara yang melakukan kegiatan penambangan di Loa Janan,
Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Infrastruktur
pendukung berupa jalan angkut batubara sepanjang 14km, perkantoran,
perbengkelan, pelabuhan khusus batubara dan lainnya berada di daerah Kabupaten
Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Perseroan memiliki anak
perusahaan yaitu PT. Antang Gunung Meratus (AGM), yang juga merupakan
perusahaan pertambangan batubara. Saat ini, AGM melakukan kegiatan
penambangan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.
Infrastruktur pendukung berupa jalan angkut batubara sepanjang 34km,
perkantoran, perbengkelan, pelabuhan khusus batubara dan lainnya tersebar di
daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Tapin, Provinsi
Kalimantan Selatan. Untuk memenuhi ketentuan III.3.1 dan III.3.2, Peraturan PT.
Bursa Efek Jakarta Nomor I-E Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
Lampiran Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep-306/BEJ/07-2004
tanggal 19 Juli 2004, maka dengan ini kami sampaikan Laporan Aktivitas
Eksplorasi Perseroan dan anak perusahaan AGM untuk bulan November 2012.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. PT. Baramulti Suksessarana Tbk


Didirikan sejak 1990, PT. Baramulti Suksessarana Tbk (Perseroan, BSSR)
memulai kegiatan usaha utama di bidang perdagangan batubara. Pada tahun 1998,
Perseroan mulai untuk memfokuskan kegiatan usaha utama di bidang
pertambangan. Perseroan memulai tahap produksi tambang batubaranya pada
bulan Juni 2011. Wilayah pertambangan Perseroan seluas 2.459,76 ha, berlokasi
di Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, yaitu
berjarak sekitar 25 km arah barat daya dari Kota Samarinda, ibukota Provinsi
Kalimantan Timur. Izin pertambangan yang dimiliki oleh Perseroan adalah Izin
Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUPOP) No.540/0773/IUPOP/MBPBAT/IV/2010 tanggal 13 April 2010. Masa berlaku IUPOP adalah 8 (delapan)
tahun, yaitu produksi selama 6 (enam) tahun dan proses tambang selama 2 (dua)
tahun. Izin pertambangan ini dapat diperpanjang selama 2 (dua) kali, masingmasing selama 10 (sepuluh) tahun. Wilayah pertambangan Perseroan dibagi
menjadi 4 (empat) Blok, di mana batubara yang akan dipasarkan berasal dari
masing-masing Blok. Saat ini batubara yang dihasilkan oleh BSSR berasal dari
Blok 8 yang berada di daerah timur (Gambar 1). Produk batubara yang dihasilkan
oleh BSSR dari Blok 8 atau disebut dengan Bara 8 memiliki spesifikasi nilai
kalori rata-rata 5.100kcal/kg adb dengan Total Sulphur (TS) sebesar 0,51% adb.

Gambar 1. Lokasi Tambang BSSR

Gambar 2. Skema Umum Kegiatan Operasi BSSR

1.2. PT. Antang Gunung Meratus


BSSR memiliki 99,99% saham di PT. Antang Gunung Meratus (AGM), yang
juga merupakan perusahaan pertambangan. Didirikan pada tahun 1990, AGM
3

memfokuskan pada kegiatan usaha utama di bidang pertambangan pada 1993.


AGM kemudian menjadi salah satu kontraktor Perjanjian Kerjasama Pengusahaan
Pertambangan

Batubara

(PKP2B)

generasi

ke-2

berdasarkan

PKP2B

No.014/PK/PTBA-AGM/1004 tanggal 15 Agustus 1994 jo. 014/PK/PTBAAGM/


1994 tanggal 27 Juni 1997. Izin pertambangan PKP2B ini memiliki jangka waktu
selama 30 tahun, yakni sejak Juli 1999 sampai dengan Juli 2029 dengan
pembayaran royalti sebesar 13,5% dari penjualan batubara. AGM memiliki
wilayah pertambangan seluas 22.433 ha, yang berlokasi di Kabupaten Banjar,
Tapin, Hulu Sungai Selatan, dan Hulu Sungai Tengah, semuanya di Provinsi
Kalimantan Selatan. Wilayah pertambangan batubara di AGM terbagi ke dalam 6
(enam) Blok yaitu Blok 2, Blok 3 Utara, Blok 3 Selatan, Blok 4, Blok 5, dan Blok
6. Saat ini kegiatan penambangan batubara AGM berada di Blok 3 Selatan, yang
terletak sekitar 100 km arah timur laut dari kota Banjarmasin, Ibukota Provinsi
Kalimantan Selatan. Produksi batubara secara komersial di AGM telah dimulai
sejak 1999. Produk batubara yang dihasilkan oleh AGM dari Blok 3 Selatan
memiliki spesifikasi antara lain: nilai kalori 5.545 kcal/kg adb dengan Total
Sulphur 0,14% adb.

Gambar 3. Lokasi Tambang AGM

Gambar 4. Skema Umum Kegiatan Operasi AGM dari Pit ke Pelabuhan

1.3 Maksud dan Tujuan


Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan batubara di
daerah penelitian berdasarkan data bawah permukaan yaitu data pemboran dan
data log yang menitik beratkan pada perhitungan sumberdaya batubara daerah
penelitian Kalimantan Timur berdasarkan metode grid.
Tujuan akhir dari penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui karakteristik fisik batubara masing masing seam.
2. Mengetahui bentuk penyebaran deposit batubara di daerah penelitian.
3. Mengetahui jenis sumberdaya batubara di daerah penelitian berdasarkan jarak
informasi titik bor batubara.
4. Mengetahui pola arah ketebalan batubara berdasarkan peta isopach.
5. Mengetahui volume sumberdaya batubara daerah penelitian menggunakan
metode grid.

BAB II
6

EKSPLORASI

2.1. PT. Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR)


1. Daerah Eksplorasi
Kegiatan eksplorasi di bulan April masih diprioritaskan di area Bara 3 (blok
paling Barat konsesi), berupa lanjutan kegiatan pemboran stratigrafi dan
pemboran detail (Infill Drilling). Pemboran stratigrafi bertujuan untuk mengetahui
urutan lapisan batubara mulai dari Blok Bara 1 dan 2 (bagian timur) hingga Bara 3
(bagian barat). Pemboran infill bertujuan untuk lebih mendetailkan data lapisan
batubara yang dianggap potensial (tebal >2m; apparent thickness).
Alat-alat yang digunakan
o Kompas geologi (Brunton)
o Palu geologi (Estwing)
o GPS (12 satelit)
o Loupe (16 X)
o Altimeter
o Stopwatch
o Roll meter
o Kamera Digital
o Tali ukur (25 m)
o Pengukur temperatur (probe/sensor) canister
o Pengukur temperatur (probe/sensor) ruangan

o Pengukur tekanan atmosfier (barometer)


o Tabung canister (panjang 30 cm ; jumlah 10 buah)
o Tabung pengukur gas

Personil dan Jadwal Penyelidikan


Terdiri atas Geologist, Surveyor dan Preparator dengan waktu pelaksanaan
direncanakan 50 (lima puluh) hari termasuk waktu perjalanan, pengurusan surat
dan administrasi kerja di lapangan, dengan rincian sebagai berikut :

Perjalanan Bandung Samarinda

2 hari

Perjalanan Samarinda - lapangan

1 hari

Pengurusan surat/cari data di PEMDA

2 hari

Pengambilan data primer dan sekunder

43 hari

Perjalanan Lapangan Bandung

2 hari

Jumlah 50 hari
Metode yang Digunakan
1) Pemboran Geologi dilakukan dengan metode touch coring, pemboran lubang
terbuka (open hole) pada litologi non batubara dan pemboran inti (core hole) pada
litologi batubara. Pemboran dilakukan untuk mendapatkan data kedalaman/elevasi
batubara, ketebalan litologi batubara dan non batubara, pengambilan sample
batubara untuk dilakukan analisa kualitas, serta urutan batuan (stratigrafi).
2) Pemboran Geoteknik dilakukan untuk mendapatkan properti batuan pada
lereng rencana pit dan untuk mendapatkan properti material lunak (endapan rawa)

di sekitar area rencana pit dan waste dump. Untuk mendapatkan properti lereng
rencana pit dilakukan pemboran dengan metode full coring untuk selanjutnya
dilakukan geotechnical core logging dan pengambilan rock core sample untuk
diuji di laboratorium. Properti material lunak didapatkan dengan melakukan
pemboran dikombinasikan dengan standart penetration test (SPT) dan
pengambilan undisturbed sample (UDS) untuk diuji di laboratorium.
3) Geofisika Logging dengan 5 parameter Gamma Ray, Long Density, Short
Density, Caliper dan Spontaneous Resistivity. Pengukuran dilakukan pada setiap
lubang pemboran untuk memastikan (verifikasi) kedalaman/elevasi batubara,
ketebalan litologi batubara dan non batubara, urutan batuan (stratigrafi), serta
informasi level muka air tanah.
4) Analisa kualitas pada sample core batubara dan sample singkapan batubara
dilakukan dengan 11 parameter, parameter analisa disesuaikan dengan kebutuhan
data kualitas pada tahapan eksplorasinya : i. Total Moisture
ii. Proximate
iii. Total Sulfur
iv. Calorific Value
v. Ash Analysis
vi. Ultimate
Seluruh rangkaian kegiatan eksplorasi diawasi langsung oleh PT. BARAMULTI
dibawah tanggung jawab Departement Geology & Exploration, yang didukung
oleh :
1 orang Manager Geology
1 orang Superintendent Geology
8 orang Geology Evaluator (modeling geology)
2 orang Geology Analyser
2 orang supervisor geology
70 orang field geologist
2. Metode Pemboran
Metoda pemboran yang dilakukan adalah vertical drilling dengan menggunakan
dua unit Jacro-175 dengan diameter lubang berukuran N (76.00 mm). Sistem
9

pemboran adalah touch coring dan full coring, dan semua titik bor dilakukan
pengukuran geophysical logging.
3. Biaya Eksplorasi

4. Pengawasan Pemboran
Pemboran dilakukan oleh satu kontraktor pemboran yaitu CV Cosyindo Teknik
yang mengoperasikan 2 unit rig jenis Jacro-175 (maksimal kedalaman 100m).
Kegiatan pemboran ini disupervisi langsung oleh PT Baramulti Suksessarana Tbk
dibawah tanggung jawab Divisi Eksplorasi. Sedangkan untuk kegiatan
geophysical logging dilakukan oleh kontraktor PT RecsaLog Geoprima juga
dibawah pengawasan langsung oleh Divisi Eksplorasi PT Baramulti Suksessarana.
5. Kemajuan Eksplorasi
Eksplorasi di area blok Bara 3 berupa pemboran stratigrafi dan eksplorasi detail
pada bulan April 2013 telah menyelesaikan 15 titik bor dengan total kedalaman
1205 meter dengan rincian seperti terlihat pada Tabel di bawah. Kedalaman ratarata pemboran 80 meter dan jarak titik bor rata-rata 50 meter.
Tabel Kemajuan Pemboran April 2013

Dari kegiatan eksplorasi yang telah berjalan hingga saat ini di blok Bara 3, telah
dapat diidentifikasi sebanyak 25 seam dengan rata-rata ketebalan yang bervariasi
berkisar antara 0.1 hingga 6 meter. Sejumlah 5 seam utama telah berhasil
diidentifikasi sepanjang arah strike 500 hingga 900 meter serta memiliki ketebalan

10

rata-rata antara 1 hingga 4 meter dan kualitas kalori (gar) berkisar antara 4190
hingga 4940 kcal/kg. Pemboran masih berlanjut untuk mengejar kemenerusan
lapisan batubara kearah selatan blok Bara 3.
6. Rencana Pemboran Selanjutnya
Pada bulan Mei 2013, kegiatan pemboran masih melanjutkan program pemboran
stratigrafi dan infill drilling di area blok Bara 3. Target adalah mengejar
kemenerusan seam utama kearah selatan.

Anggaran biaya kegiatan pemboran bulan Mei 2013:

2.2. PT. Antang Gunung Meratus (AGM)


1. Daerah Eksplorasi
Kegiatan Eksplorasi bulan April 2013 di laksanakan di daerah PKP2B PT. Antang
Gunung Meratus (AGM) Blok 4 Warutas, Desa Suato Tatakan kecamatan Tapin
Tengah Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan. Selama bulan April 2013 kegiatan
Eksplorasi AGM difokuskan pada kegiatan pemboran Infill Drilling di Areal
Tambang Blok 4 Warutas. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut AGM dibantu
oleh kontraktor pemboran PT. Karya Bumi Prima di bawah pengawasan konsultan

11

AGM. Pada bulan April 2013 untuk kegiatan ini AGM telah mengeluarkan biaya
sebesar Rp 103.463.000.
2. Metode Pemboran
Pada Umumnya kegiatan eksplorasi bulan April 2013 adalah pengeboran dengan
metode Touch Coring untuk pemboran infill pengembangan PIT pada area Blok 4
Warutas. Kemudian Logging Geofisika yang dilakukan di setiap lubang bor yang
telah selesai.
3. Biaya Eksplorasi

4. Pengawasan Pemboran
Kegiatan Pengeboran dilaksanakan oleh kontraktor PT. Karya Bumi Prima yang
mengoperasikan 2 rig yaitu: Jackro 175 dan UD5/Tone. Kegiatan Logging
geofisika dilaksanakan kontraktor PT. RecsaLog. Seluruh kegiatan tersebut
sepenuhnya diawasi oleh Well site PT. Antang Gunung Meratus di bawah seksi
Geologi yang berada dalam departemen Engineering.
5. Kemajuan Eksplorasi
Pada periode April 2013 pemboran infill di blok 4 Warutas dengan metode Touch
Coring, kegiatan pemboran yang berlangsung adalah sebagai berikut:
Pengeboran Infill Blok 4 Warutas untuk bulan April 2013 yaitu:
4WA102 dengan total kedalaman 60.50 meter, rig UD5
4WA103 dengan total kedalaman 49.30 meter, rig Jackro175
4WA104 dengan total kedalaman 18.20 meter, rig UD5
4WA104A dengan total kedalaman 75.30 meter, rig Jackro175
4WA105 dengan total kedalaman 61.00 meter, rig UD5

12

6. Rencana Pemboran Selanjutnya


Kegiatan eksplorasi bulan Mei 2013 masih melanjutkan kegiatan dibulan April
2013 dengan melakukan pengeboran eksplorasi detil di blok Blok 4 Tatakan
dengan target seam K12-K15. Metode yang akan kita gunakan adalah metode
Touch coring dan akan dilanjutkan dengan pengecekan Geopysical loging disetiap
lubang yang sudah selesai dilakukan pemboran. Untuk bulan Mei 2013 pemboran
akan dilaksanakan sebanyak 6 titik dengan kedalaman bervariasi dari 50 100
meter. Pengambilan conto batubara dilakukan pada pemboran inti (coring) dimana
nomor conto disesuaikan dengan nomor lubang bor dan kedalamannya.

Anggaran biaya kegiatan pemboran bulan Mei 2014

13

14

Anda mungkin juga menyukai