Moment
Sumberdaya bahan (Materials), bisa berujud misai sumberdaya mineral (bahan
galian) atau tak berujud misai sumber informasi
tahap
eksploitasi,
tahap
pengolahan,
tahap
sudah di organisasikan (Badan Usaha) untuk mencapai tujuan seperti yang sudah
ditetapkan pada awai kegiatan usaha dimulai.
Pada manajemen Pertambangan, atau Pengelolaan sumberdaya mineral & batubara
dalam melakukan staffing sebaiknya didasarkan pada langkah-langkah berikut:
1. Perencanaan sumberdaya manusia, yaitu tahapan penentuan akan kebutuhan tenaga
kerja dalam suatu organisasi dengan mempertimbangkan rencana organisasi seperti
pengembangan yang akan dilakukan disamping juga mempertimbangkan faktor luar
seperti kondisi pasar tenaga kerja.
2. Pengerahan/penarikan tenaga kerja (recruitment) yang dapat berasal dari pasar
tenaga kerja maupun berasal dari promosi didalam organisasi itu sendiri.
3. Seleksi, yaitu proses pemilihan tenaga kerja yang sesuai dengan posisi yang akan diisi
dari sekumpulan orang yang didapat dari proses recruitment
4. Pelatihan (training), setelah didapatkan orang yang sesuai untuk satu posisi tertentu,
maka langkah berikutnya adalah melakukan pelatihan bagi orang tersebut sehingga
memenuhi kualifikasi persyaratan jabatannya.
5. Penilaian kinerja (performance appraisal) setiap tenaga keija yang ada untuk melihat
kemungkinan promosi, mutasi, atau bahkan mungkin pemberian hukuman, setelah
jangka waktu tertentu (secara berkala).
Perencanaan sumberdaya manusia dalam suatu organisasi dilakukan melalui analisa
terhadap :
1. Faktor-faktor intern
Ketrampilan atau kualifikasi yang dibutuhkan pada saat ini dan dimasa mendatang,
Kemungkinan adanya perluasan atau penciutan organisasi.
2. Faktor-faktor ekstern
Situasi dan kondisi pasaran tenaga kerja
Sehingga dalam perencanaan sumberdaya manusia, haruslah didasarkan pada:
1.
Perencanaan kebutuhan untuk masa menndatang
Hal ini berkenaan dengan kompetisi (menyangkut jenis dan jumlah) tenaga kerja yang
akan dibutuhkan organisasi (Badan Usaha) untuk masa mendatang.
2.
Perencanaan untuk keseimbangan personil dimasa depan
Hal ini berkaitan dengan perkiraan jumlah dan jenis karyawan yang ada pada saat ini,
serta yang diharapkan dapat tetap tinggal dalam organisasi (Badan Usaha) dimasa
lain
melalui
keunggulan-keunggulan
yang
dimilikinya.
Clelland
menyimpulkan, bahwa motif kekuasaan dapat bersifat negatif atau positip. Motif
kekuasaan yang bersifat negatif berkaitan dengan kekuasaan perseorangan.
Sedangkan motif kekuasaan yang bersifat positip beerkaitan dengan kekuasaan sosial
(power yang dipergunakan untuk berpartisipasi dalam mencapai tujuan kelompok).
2. Motif berprestasi
Oleh Clelland, motif berprestasi dinyatakan sebagai keinginan/kehendak untuk
menyelesaikan suatu tugas secara sempuma atau sukses didalam situasi persaingan.
3. Motif untuk bergabung (Affiliation Motive)
Menurut Schachter, affiliation motive diartikan sebagai kebutuhan untuk berada
bersama orang lain. Kesimpulan ini diperoleh oleh Schachter dari studi nya yang
mempelajari hubungan antara rasa takut dengan kebutuhan berafiliasi
4. Motive Keamanan (Security Motive)
Secara singkat motif keamanan diartikan sebagai kebutuhan untuk melindungi diri
dari segala hambatan atau gangguan yang akan mengancam keberadaannya. Dalam
Perusahaan Tambang, salah satu cara untuk menjaga agar para karyawan merasa
aman dihari tuanya kelak, adalah dengan memberikan jaminan hari tua, pesangon,
asuransi dan sebagainya.
5. Motif Status (Status Motive)
Motif status atau motif prestise merupakan kebutuhan manusia untuk mencapai atau
menduduki tingkatan (ranking) tertentu didalam suatu kelompok, organisasi (Badan
Usaha) atau didalam masyarakat. Parsons, seorang ahli sosiologi menyimpulkan
tinggi di lingkungannya
Kualitas Perseorangan. Yang termasuk didalam kualitas perseorangan antara lain
memperoleh status yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu- individu yang
berada dibawahnya.
1.4.5 Koordinasi (Coordinating)
Aspek yang penting dalam directing adalah koordinasi. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam melakukan koordinasi adalah :
1. Rentang kendali (span of control) yaitu banyaknya orang yang masih dapat dikendalikan oleh seseorang secara efektif. Pada dasamya makin banyak bawahan yang
harus dikendalikan maka koordinasi juga semakin sulit. Namun harus pula diingat
bahwa jenis pekerjaan dan tingkat manajemen juga mempengaruhi kemampuan
tersebut.
2. Hirarki organisasi sesedikit mungkin, sehingga perintah atau informasi jangan
sampai terlambat atau menyimpang.
3. Adanya kesatuan komando (Unity in command).
Koordinasi didefinisikan sebagai interaksi langsung antara individu-individu dalam
suatu organisasi (Badan Usaha) untuk mencapai kinerja serta tujuan organisasi
tersebut.
1.4.6 Pelaporan (Reporting)
Dalam melaksanakan suatu kegiatan kerja, agar terketahui sejauh mana suatu
pelaksanaan kegiatan kerja berlangsung, maka harus ditimbulkan mekanisme
pelaporan (Reporting). Secara umum dalam suatu laporan kegiatan kerja atau kegiatan
konstruksi),
setelah
development dilanjutkan dengan tahap eksploitasi atau tahap produksi (tahap operasi).
Apabila kegiatan usaha Pertambangan yang dilakukan ditunjang dari pinjaman Bank,
mak; setelah pekerjaan konstruksi diselesaikan dan akan dimulai trial-run operation
harus dibuat/disusun laporan akhir dari konstruksi dan disampaikan pada pihal
Bank/Lembaga Keuangan yang membantu. Jadi pada tahap development in
dari dekat.
Pada akhir tahun buku, pihak Perusahaan Pertambangan harus menyampaikan
Financial report (termasuk Neraca dan Rugi/Laba), Biasanya diminta yang sudah di
audit oleh Akuntan yang disetujui bersama. Plantsite visit biasanya dilakukan oleh
Bahan baku (reagent, bahan peledak dan lainnya); Apakah supply nya (pasokannya)
cukup lancar ? Apakah tidak ada kenaikan harga ? Atau penurunan kwalitas ?
Modal kerja. Apakah tersedia dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan modal
kerja ? (pembelian bahan baku minimal , persediaan/stock daripada goods inprocess,
persediaan/stock daripada barang jadi, account receivable yang normal, dan minimum
Dengan
adanya
informasi-informasi
yang
diperoleh
dari
laporan
penga-
lain sebagainya.
Evaluasi Teknik yang kurang sempuma dan lain-lain.
Bagan yang menggambarkan tingkat-tingkat keahlian manajemen yang dituntut bagi
seorang manajer akan tampak seperti sebuah segi empat yang dibelah dengan
beberapa garis horizontal dan diagonal. Gambar di bawah ini adalah tingka-tingkat
penguasaan keahlian dan manajemen
Makin keatas makin besar tuntutan akan keahlian manajemennya, bahkan keahlian ini
harus konseptual, mendasar, dan strategis. Dibagian tengah diperlukan kemampuan
manajerial teknis dengan porsi pengetahuan teknis yang makin besar. Bagian
pelaksana (manajer bawah/dasar) dituntut untul menguasai teknis, sehingga bagian ini
merupakan porsi terbesar, sedangkar pengetahuan manajerial makin sedikit porsinya.
1.6. FUNGSI PEMERINTAH TERKAIT DENGAN PENGELOLAAIN SUMBERDAYA
MINERAL & BATUBARA