Oleh:
VELYA RACHIM
17137072/2017
S1 TEKNIK PERTAMBANGAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
1
A. Judul
Coal Handling Facility PT. Surya Global Makmur Desa Teluk Jambu,
Provinsi Jambi”
pertambangan batu bara dan merupakan anak perusahaan Grup PT. Indobagus
marmer dan granit dan didalamnya terdapat PT. Surya Global Makmur.
Operasi Produksi seluas 2.600 hektar (ha) di daerah Sarolangun, Jambi. Dalam
Provinsi Jambi.
2
atau sistem pengangkut yang dapat beroperasi secara efesien, praktis dan
ekonomis. Dari sekian banyak jenis peralatan handling equipment yang dapat
dipakai maka konveyor yang cocok digunakan adalah Belt Conveyor. Jenis
Conveyor tersebut.
satu komponen terpenting didalamnya adalah Belt atau sabuk. Sabuk dipasang
yang jumlah dan panjangnya bergantung pada panjang dan jenis konveyor
sabuk ada 2 metode yang dapat digunakan yaitu Cold Splicing dan Hot
memasak karet Belt Conveyor dengan suhu ±145ºC dan mengikat kembali
fabric dan rubber sehingga sambungan yang dihasilkan memilki bentuk dan
Coal Handling Facility PT. Surya Global Makmur Desa Teluk Jambu,
Provinsi Jambi”.
C. Identifikasi Masalah
D. Batasan Masalah
serta biaya pada Coal Handling Facility yang digunakan pada pemuatan
batubara dari stockpile menuju tongkang untuk mencapai target produksi 1000
ton/jam.
E. Rumusan Masalah
penyambungan belt?
F. Tujuan Penelitian
penyambungan belt.
G. Manafaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
engineer.
2. Bagi Mahasiswa
menjadi referensi.
3. Bagi Perusahaan
H. Deskripsi Perusahaan
1. Sejarah Perusahaan
bidang pertambangan batu bara dan merupakan anak perusahaan Grup PT.
6
yang meliputi tambang batubara, nikel, marmer dan granit dan didalamnya
target produksi batubara yang diinginkan, PT. Surya Global Makmur juga
Saat ini belum memiliki Izin Operasional Pelabuhan karena masih dalam
2021.
Secara geografis daerah ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
yaitu:
kriteria menurut Mohr, yaitu : Bulan kering = bulan yang curah hujannya
kurang dari 60 mm dan Bulan basah = bulan yang curah hujannya lebih
5. Kualitas batubara
berdasarkan rank.
I. Kajian Teoritis
Belt Conveyor adalah suatu alat angkut berupa karet yang dapat bekerja
Keterangan :
digunakan dalam industri, sesuai dengan namanya alat ini terdiri dari belt yang
membawa solid dari suatu tempat ketempat lain, baik itu muatan satuan atau
muatan curah (bulk load) sejauh garis lurus atau sudut inklinasi terbatas.
Belt conveyor mentransport material yang ada di atas belt, dimana umpan
atau inlet pada sisi tail dengan menggunakan chute dan setelah sampai di
head material ditumpahkan akibat belt berbalik arah. Belt conveyor terdiri
1. Cover rubber
pada saat loading (pemuatan) agar ply tidak sobek atau rusak. Cover
material.
2. Tie rubber
Tie Rubber adalah lapisan karet diantara ply. Tie rubber juga sering
disebut Tie gum atau Skim rubber. Tie rubber berfungsi untuk melekatkan
ply satu dengan yang lainnya pada fabric belt, dan melekatkan sling baja
yang dipakai. Pada umumnya lapisan penguat terbuat dari serat (carccas)
belt conveyor perlu dilakukan agar tidak terjadi sobek dan putusnya belt. Ada
1. Hot Splicing
a. Drawing
tersebut.
c. Grinding
d. Cleaning
dibasahi toluene.
e. Cementing
canvas.
g. Joining
dan cover rubber. Tebal cover rubber sesuai dengan tebal top dan
i. Press Curing
j. Cheking
2. Cold Splicing
a. Drawing
dengan rumus :
Keterangan :
n = Total Ply
c. Grinding
d. Cleaning
untuk membersihkannya.
e. Cementing
Oleskan lagi lem hingga merata. Untuk pengeleman kedua ini tidak
f. Joining
g. Rolling
didalam belt.
17
h. Finishing
i. Checking
1. Material penyambungan
3. Man power
4. Akomodasi
Belt digerakkan oleh dua buah pulley yaitu driven pulley dan undriven
pulley. Selain itu juga dilengkapi dengan oleh snab pulley yang berfungsi
untuk menjaga agar kontak antara belt dan driven pulley tetap besar serta
menjaga agar belt tetap bersih. Untuk membawa beban yang berat digunakan
J. Penelitian Relevan
penelitian sebelumnya yang sejenis atau mendekati dengan judul Tugas Akhir
ton/jam. Disini digunakan sabuk dengan jenis sabuk datar (flat belt)
berbahan karet dan katun yang menutupi rangka kawat baja dan terdiri
tebal 10 mm. Roller atas dengan lebar 820 mm dan berdiameter 194 mm.
Roller bawah 1900 mm berdiameter 194 mm, untuk pulley yang dipakai
ialah pulley dengan jenis tabung (tube pulley) dengan lebar 1900 mm dan
Meratus Jaya Iron Steel sendiri sangat dibutuhkan karena akan digunakan
lump ore, batu bara dan untuk, lime stone, konveyor tersebut digunakan
material yang diangkut yaitu batu bara jenis coal bitominous mined.
hasil untuk bulk density coal bitominous mined 0,80 ton/m³, surcharge
angle 25 degree, angle of repose 38 degree, belt width 1050 mm, cross
section area 0,13005 m², speed of belt conveyor 2,67 m/s, factor Kt 1,
berat belt 16 lbs/ft, diameter idler dipilih 159 mm, diameter drive pulley
dipilih 508 mm, daya yang dibutuhkan untuk memilih motor yaitu daya
dari penggerak sebesar 160,91 kw, dan jumlah putaran motor yang
3. Penelitian oleh Ahmad Amril N., A. Syuhri, dan M. Fahrur Rozy H, 2015,
sering terjadi pada Belt Conveyor adalah sabuk sobek atau putus pada
dengan memvariasikan kali (20, 30, 40 menit) dan suhu pemanasan (100,
150, 170 0C) dalam proses ini koneksi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kekuatan tarik terbaik diperoleh pada suhu 130 0C dan waktu 40
dilakukan pada variasi suhu penyambungan ( 130 0C, 145 0C dan 160 0C)
21
dan variasi waktu koneksi selama 20 menit, 30 menit dan 40 menit. Hasil
Rubber) dengan Filler Abu Sawit / Carbon Black”. Pada penelitian ini
Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk memanfaatkan karet alam ini
menjadi produk dengan harga yang bernilai tinggi dari bahan baku (karet
proses vulkanisasi pada pembuatan karet alam vulkanisir dengan filler fly
ash/carbon black yang merupakan variasi temperatur 140, 150 dan 160 °C
dan tekanan 50.100.150 dan 200 kgf/cm2. Hasil vulkanisasi karet alam
sifat mekanik dan morfologi yang diuji diperoleh bahwa kondisi operasi
juta ton pertahun. Dengan demikian, perlu suatu kajian teknis dan
350 dan surcharge angle 200. Koefisien section area sebesar 0.1588,
kemiringan sudut inklinasi CV-02 100, CV-03 100, CV-04 120, koefisien
belt conveyor dengan kemiringan 100 adalah 0.95 dan untuk kemiringan
120 adalah 0.93, Kecepatan belt conveyor rata-rata CV-02 3.1 m/s, CV-03
3.3 m/s, CV-04 3.3 m/s, densitas batubara 0.94 ton/m³, hasil perhitungan
lebar belt, jenis idler, dan sudutnya, kemiringan belt, jari-jari drive pulley,
dan kecepatan conveyor. Produksi aktual bisa dipantau dari lapangan dan
control room dengan melihat jumlah tonase batubara yang dikirim dibagi
dengan waktu kerja efektif. Target pengiriman batubara dibulan juli 2018
hanya jatuh pada saat pengiriman hari kedua yaitu sebesar 3.278,39 ton
8. Penelitian ini oleh Ryszard Blazej, Leszek Jurdziak, Agata Kirjanow, dan
operasi yang bervariasi dan operasi konveyor yang tidak stabil dapat
siklus penuaan diterapkan untuk rentang kejutan termal tertentu. Hasil uji
bahwa kekuatan tarik, modulus tarik dan kekuatan luluh lebih tinggi di
hampir 10%, dan membandingkan suhu -30 ◦C (243 K) dan +10 ◦C (283
10. Penelitian ini oleh Barburski, M., Góralczyk, M., dan Snycerski, M.,
dan mineral, di industri semen dan kapur, di pabrik kertas dan gula, serta
di pertanian, listrik, dan lain-lain. Belt Conveyor terdiri dari karkas kain
tenun (fabric carcass) dan penutup karet (rubber covers). Dalam proses
sembilan sampel kain poliester dan poliamida dari fabric yang berbeda
1. Studi Literatur
2. Pengambilan Data
metode pengambilan data yaitu data primer dan data sekunder. Data
data sekunder yaitu data yang berasal dari literatur dan pihak perusahaan.
a. Data Primer
b. Data Sekunder
28
Teknik pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan
Proses dalam teknik pengolahaan data sangat bergantung pada data primer dan
data sekunder.
1. Pengolahan Data
2. Analisa Data
M. Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah Belt Conveyor BC-06 Loading Conveyor
N. Instrument Penelitian
meteran untuk mengukur lebar belt aktual, jangka sorong untuk mengukur
tebal belt aktual, kamera untuk melakukan dokumentasi, alat tulis untuk
lapangan.
O. Tahapan Penelitian
sebagai berikut :
sambungan belt.
dibidangnya.
30
P. Kerangka Konseptual
INPUT PROSES
OUTPUT
Mulai
Orientasi Lapangan
Permasalahan
Studi Literatur
Kesimpulan
32
Daftar Pustaka
Amril N, A. &. (2015). Pengaruh Variasi Waktu Dan Suhu Terhadap Kekuatan
Tarik Belt Conveyor (2-Ply 1-Step) Pada Penyambungan Sistem Panas.
Sochib, M. &. (2018). Perencanaan Belt Conveyor Batu Bara Dengan Kapasitas
1000 Ton Per Jam di PT. Meratus Jaya Iron Steel Tanah Bumbu. Wahana
Teknik, 7(1).
Toha, J. (2002). Konveyor Sabuk dan Peralatan Pendukung. Bandung: PT. Junto
Engineering.