Anda di halaman 1dari 4

INSTRUKSI KERJA PROSES PRODUKSI TAMBANG

CV. MITRA PERSADA

1. TUJUAN
Memastikan bahwa instruksi kerja ini dijadikan pedoman bagi Departemen yang
terkait dalam proses pelaksanaan penambangan, dimulai dari persiapan, pelaksanaan
dan proses pelaporan setelah pelaksanaan kerja.

2. RUANG LINGKUP
Instruksi kerja ini berlaku bagi semua Departemen yang terkait.

3. URAIAN INSTRUKSI KERJA


3.1.Persiapan kerja pada pagi hari sebelum memulai pekerjaan.
Hal yang perlu dipersiapkan adalah :
a. Kesehatan dan kesiapan masing – masing individu, perlengkapan safety dan
perlengkapan pribadi.
b. Peralatan dan lingkungan kerja. Periksa apakah lingkungan kerja aman dan
bersih dari kondisi berbahaya atau tidak. Periksa apakah ada benda – benda
yang berada pada tempat yang tidak seharusnya dan periksa secara menyeluruh
dan detail peralatan yang akan digunakan.
c. Apabila hasil pemeriksaan dinyatakan sudah aman dan siap, maka team kerja
siap melanjutkan pekerjaan berikutnya. Apabila terdapat keadaan bahaya,
lakukan upaya Bersama team untuk mengatasinya, namun apabila kondisi
paparan bahaya tersebut disara terlalu besar dan sulit diatasi, maka kepala team
wajib melaporkan kepada Kepala Teknik Tambang.
d. Hasil pemeriksaan harus dicatat pada buku pencatatan yang telah disiapkan.

3.2.Pekerjaan penambangan dapat dimulai dengan melakukan kesiapan produksi, yang


dimulai dengan memeriksa ketersediaan BBM, kebersihan lingkungan dan
peralatan kerja. Periksa Kembali sisa BBM yang ada didalam tangki untuk alat
kerja dan periksa ketersediaan pada drum cadangan. Periksa pula peralatan yang
membutuhkan pelumasan dan lakukan pelumasan apabila dirasa perlu.

3.3. Hidupkan peralatan sesuai prosedur dan bertahap sampai seluruh mesin berjalan
dengan baik. Dan lakukan pemanasan terlebih dahulu terhadap alat yang akan
digunakan.

3.4.Berdiskusi dan berkomunikasi kepada pengawas jika mesin siap bekerja dan siap
bergerak menuju lokasi kerja yang direncanakan pada hari itu.

3.5.Berdiskusi dan berkomunikasi kepada pengawas jika mesin siap bekerja dan siap
bergerak menuju lokasi kerja yang direncanakan pada hari itu.

3.6.Lakukan pekerjaan penambangan dengan penuh ketelitian. Operator diharuskan


selalu dalam keadaan mawas diri dan bertanggung jawab terhadap peralatan yang
dalam kendalinya. Lakukan komunikasi, baik dengan menggunakan peralatan
handie talkie, sinyal tangan maupun komunikasi praktis lainnya yang mudah
dimengerti dengan para operator lain, baik yang berada disekitar area kerja
dilapangan maupun dengan pihak lain di areal lain, sebagai Langkah koordinasi.

3.7.Apabila terjadi kegiatan atau kondisi yang dirasa membahayakan, segera lakukan
kondisi penyelamatan. Bagi operator diruang kendali, apabila terjadi kondisi
rawan bahaya, baik pada peralatan maupun lingkungan kerja, komunikasikan
kepada pengawas apangan. Dalam hal kondisi tingkat bahaya yang sudah dalam
skala tinggi, operator wajib mematikan mesin sesegera mungkin.

3.8.Jika alat kerja dalam kondisi menganggur dalam waktu yang cukup lama, operator
melakukan koordinasi dengan pengawas lapangan.

3.9.Dalam kondisi dimana telah terjadi kecelakaan kerja, maka operasional harus
dihentikan secepatnya. Lakukan penyelamatan terhadap korban, laporkan dan
koordinasikan dengan Kepala Teknik Tambang dan Kepala Departemen Terkait.
3.10. Setelah korban dievakuasi, lakukan pemeriksaan sepintas terhadap lokasi
kecelakaan kerja tersebut. DILARANG untuk melakukan pemindahan material,
peralatan kerja atau merubah kondisi lokasi kejadian tanpa seijin dari Kepala
Teknik Tambang.

3.11. Mendekati waktu ISHOMA (ISTIRAHAT – SHOLAT – MAKAN SIANG),


Kepala Divisi Pertambangan melakukan koordinasi dengan personel terkait untuk
mulai melakukan persiapan penempatan alat sebelum ditinggalkan untuk
melakukan ISHOMA.

3.12. Setelah mendapatkan instruksi dari pengawas, parkirkan alat dilokasi yang aman
dan lapang. Posisikan alat kerja sesuai dengan prosedur yang berlaku.

3.13. Matikan mesin sesuai dengan tahapannya.

3.14. Setelah waktu ISHOMA selesai, lanjutkan pekerjaan yang ditinggalkan sebelum
waktu ISHOMA atau ikuti petunjuk yang diberikan oleh pengawas lapangan.

3.15. Mendekati akhir waktu kerja pada hari kerja tersebut, lakukan koordinasi dengan
pihak – pihak terkait agar secara bertahap mulai mengurangi kegiatan.

3.16. Lakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap lingkungan kerja dan peralatan


kerja.

3.17. Lakukan pembersihan lingkungan kerja, kembalikan peralatan kerja pada


tempatnya.

3.18. Lakukan pencatatan dan laporan pada formulir dan atau buku yang telah
disediakan.

3.19. Catatan diserahkan kepada kepala departemen terkait dan lakukan pelaporan
tentang proses kerja yang telah dilewati pada hari itu.

3.20. Kepala Produksi selanjutnya akan memberikan instruksi lanjutkan yang


diperlukan sebagai rencana pekerjaan hari berikutnya.
4. DEPARTEMEN TERKAIT
Kepala Divisi wajib untuk melakukan koordinasi dengan pihak – pihak terkait, baik ke
dalam divisinya sendiri maupun kepada divisi lain dan atau departemen lain.
Kepala Divisi wajib memberikan Safety Talk saat pagi sebelum memulai kerja,
melakukan pertemuan singkat setelah waktu kerja usai untuk mereview hasil kerja
dalam satu hari serta memberikan arahan singkat untuk pekerjaan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai