Anda di halaman 1dari 6

CV.

BUKIT MINERAL

PROSEDUR
TEMPAT KERJA

TAHAPAN INSPEKSI

A. Persiapan Sebelum Inspeksi

Sebelum melakukan inspeksi di lapangan, Inspektur Tambang perlu melakukan persiapan terhadap hal-
hal berikut ini.

1.Menyiapkan surat tugas dan pemberitahuan kepada unit/perusahaan yang akan diinspeksi mengenai
maksud dan tanggal kedatangan;

2.Mempelajari/meneliti dan mencatat semua data laporan dari perusa-haan yang akan diinspeksi, antara
lain :

– Dokumen ANDAL, RKL dan RPL/UKL dan UPL.

– Peta-peta tambang termasuk peta kemajuan pengelolaan lingkungan yang telah disampaikan atau
belum.

– Hambatan serta permasalahan yang timbul pada perusahaan.

– Hasil-hasil pendaftaran inspeksi terdahulu (bila fotocopy pendaf-tarannya telah disampaikan atau
diarsipkan dalam Duplikat Buku Tambang yang ada dikantor).

- Tahapan Inspeksi

1. Persiapan Sebelum Inspeksi


2. Pertemuan Sebelum Inspeksi
3. Inspeksi Lapangan
4. Pertemuan Setelah Inspeksi
5. Pendaftaran Dalam Buku Tambang

- Pelaksanaan Inspeksi

1. Inspeksi Rutin
2. Inspeksi Pelaksanaan Reklamasi
3. Inspeksi Kasus Lingkungan

3.Mempelajari ketentuan peraturan perundang-undangan yang diawasi pelaksanaannya khususnya yang


ada permasalahan.

4.Menyusun ringkasan kegiatan pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan termasuk
masalah-masalah yang timbul/belum terselesaikan dan menyusun jadwal inspeksi.

5.Sebelum berangkat ke lapangan, terlebih dahulu ringkasan tersebut dipresentasikan dan didiskusikan
dengan para Inspektur Tambang, terutama dengan petugas yang melaksanakan inspeksi terdahulu.
CV. BUKIT MINERAL

6.Menyiapkan peralatan yang diperlukan, diantaranya perlengkapan diri, peralatan ukur/uji dan
peralatan penunjang.

– Peralatan diri meliputi perlengkapan pribadi seperti pakaian kerja, pakaian ganti, sepatu keselamatan
(safety shoes), topi keselamatan (safety hat), jas hujan, rompi keselamatan (life jacket), kaca mata
pengaman, pelindung telingan (ear muff atau ear plug) perlengkapan kesehatan (obat-obat pribadi), dll.

– Peralatan ukur/uji, diantaranya alat pengkur kualitas air (water quality checker), pengkur keasaman
air dan tanah (pH tester, soil tester ),soil sampler, dust sampler, kompas, GPS, altimeter, Inclinometer
dan sebagainya.

– Peralatan penunjang, meliputi alat tulis (buku, notes, pensil warna, ballpoint, karet penghapus, spidol
dsb), kamera (still and video), perekam suara, teropong, kaca pembesar, dsb.

7. Penyusunan Jadwal Inspeksi

Sebelum dilakukan inspeksi ke lapangan perlu disusun jadwa inspeksi, yang meliputi rencana
pengalokasian waktu inspeksi untuk masing-masing kegiatan, objek atau lokasi yang akan dikunjungi.
Penyusunan jadwal dapat dibuat dalam bentuk table atau matriks dengan menggambarkan urutan waktu
(hari, tanggal, jam), tempat atau lokasi (kantor, lapangan, sarana, kegiatan, dsb), serta hal-hal yang akan
dilakukan (observasi, pengkuran/pengujian kualitas, pengambilan contoh, pengambilan gambar
(photo/video), wawancara, analisis lapangan, dsb).

8.Penyusunan Daftar Pertanyaan

Dalam hal akan dilakukan pemeriksaan terhadap kasus lingkungan atau kejadian tak terkontrol yang
mengakibatkan kerusakan/ pencemaran lingkungan, ada kemungkinan dalam pelaksanaan pemeriksaan
akan dilakukan melalui metoda wawancara, baik kepada karyawan perusahaan maupun masyarakat
sekitar tempat kejadian (penerima dampak). Persiapan yang perlu dilakukan dapat meliputi penyusunan
daftar pertanyaan, termasuk pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada masyarakat.

Pertanyaan tersebut sedapat mungkin diajukan dengan bahasa yang baik dan mudah
dimengerti/dipahami oleh orang awam sekalipun. Apabila menyangkut hal-hal yang teknis, agar istilah-
istilah teknis tersebut dapat diterangkan dengan istilah lain yang mudah dipahami. Pastikan bahwa
jawaban mereka tentang sesuatu diuji melalui bentuk pertanyaan lain yang maksudnya sama, namun
dengan phase berbeda, atau mengulang pertanyaan yang sama. Kadang perlu dibuat pertanyaan lanjutan
untuk lebih mendalami informasi yang diperlukan. Kemungkinan satu pertanyaan dapat dipersiapkan
untuk beberapa orang. Baca Juga K3 Pertambangan

B. Pertemuan Sebelum Inspeksi (Pre-inspection Meeting))

Sesampainya di lapangan, sebelum dilakukan inspeksi terlebih dahulu dilakukan pertemuan dengan
Kepala Teknik Tambang (KTT) dan pejabat terkait dengan pengelola lingkungan di perusahaan.
Maksud dari perte-muan ini adalah :
CV. BUKIT MINERAL

– Menjelaskan/menyampaikan maksud dan tujuan inspeksi sesuai surat tugas, obyek yang akan
diinspeksi, permasalahan yang didengar/ diperoleh Inspektur Tambang, maupun menggali informasi
terkini (actual) mengenai pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan perusahaan.

– Membicarakan secara umum tentang permasalahan yang ditemukan pada waktu pendataan di kantor
termasuk kewajiban-kewajiban pemegang KP/KK yang belum dilaksanakan.

– Meneliti pendaftaran dalam Buku Tambang terdahulu untuk mengetahui sejauhmana pelaksanaannya
dan cek waktu inspeksi.

C. Inspeksi Lapangan

– Amati keadaan/situasi kantor tambang, apakah bersih/kotor, ada dipasang peta-peta tambang,
perizinan/KP dan lain-lain.

– Sambil menuju ke fron tambang/pengolahan/penimbunan amati kea-daan jalan (kemiringan, lebar,


daya dukung, penirisan jalan dan penyiraman jalan), penghijauan di sepanjang jalan, penirisan, permu-
kiman, kondisi tumbuhan sekitar jalan dan lain-lain.

– Mengamati front tambang (tatacara pengupasan tanah penutup, tata-cara/ teknik penambangan yang
digunakan, tinggi teras, lebar teras, kemiringan teras, peralatan yang digunakan, cara-cara kerja
peralatan untuk mengetahui efesiensi kerja alat, pemboran, peledakan, dan penanganan tanah pucuk
ataupun tanah penutup, ada tidaknya longsoran tebing, penirisan tambang, kemajuan reklamasi,
penghijauan, adanya potensi air asam tambang, upaya pengendalian erosi dan lain-lain.

– Kegiatan pengolahan/pemurnian, tata cara/teknik pengolahan/pemur-nian, jenis peralatannya,


efesiensi kerja, penggunaan zat/bahan-bahan kimia/beracun, pengelolaan limbah/tailing, keadaan
kolam pengen-dapan dan lain-lain.

– Kegiatan reklamasi dan revegetasi, dengan mengamati kemajuan penimbunan kembali bekas
tambang, penataan lahan, jenis tanaman, keberhasilan revegetasi dan lain-lain.

– Pengambilan dan analisa contoh di lapangan, dilakukan sesuai dengan titik-titik pantau di dalam
RPL/dilakukan secara acak (random) pada lokasi titik pantau yang diduga ada pencemaran, dan lain-
lain.

– Pengelolaan limbah domestik, dengan meninjau lokasi pembuangan limbah padat, cair, limbah rumah
sakit (bila ada) dan lain-lain.

– Kegiatan penunjang lainnya, dengan mengamati penanganan oli/ minyak bekas, besi bekas di
bengkel-bengkel dan kegiatan lainnya yang berpotensi untuk mencemari lingkungan.

D. Pertemuan Setelah Inspeksi (Post-inspection Meeting)


CV. BUKIT MINERAL

Setelah selesai inspeksi di lapangan, diadakan lagi pertemuan dengan KTT dan pejabat terkait di
perusahaan untuk membahas/mendiskusikan :

– Hasil temuan inspeksi yang telah disusun sebelum didaftarkan dalam Buku Tambang.

– Waktu pelaksanaan perbaikan/penyempurnaan pengelolaan/peman-tauan yang didaftar di Buku


Tambang.

E. Pendaftaran Dalam Buku Tambang

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Pendaftaran Buku tambang, diantaranya :

Hasil-hasil inspeksi yang berupa peringatan/perintah (setelah didiskusikan dengan perusahaan tambang
yang bersangkutan/Kepala Teknik Tambang) didaftarkan dalam Buku Tambang;

Saran-saran tetap dicatat untuk dimasukkan dalam laporan inspeksi. Pendaftaran oleh Inspektur
Tambang dilakukan pada lajur sebelah kiri dari Buku Tambang dengan mencantumkan nomor, tanggal
pen-daftaran. Setiap pendaftaran sebaiknya ditunjang dengan pasal/ayat ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mendukung.Setiap pendaftaran dalam Buku Tambang harus ditandatangani
oleh Inspektur Tambang yang bersangkutan.

Kepala Teknik Tambang/Manager Lapangan harus segera mendisku-sikan pendaftaran dalam Buku
Tambang tersebut untuk segera dilaksanakan. Semua tanggapan/komentar atas pendaftaran dalam
Buku Tambang tersebut didaftarkan oleh Kepala Teknik Tambang pada lajur kanan dari Buku Tambang
pada kolom 3.

Selambat-lambatnya satu minggu setelah pendaftaran dalam Buku Tambang tersebut, salinan/fotocopy
pendaftaran tersebut yang telah ditanggapi segera dikirimkan/disampaikan kepada Kepala Inspektur
Tambang. Salinan pendaftaran dalam Buku Tambang ini setelah diteliti oleh Kepala Inspektur
Tambang selanjutnya dimasukan dalam Duplikat Buku Tambang dari perusahaan yang bersangkutan
di Kantor Kepala Inspektur Tambang.

PELAKSANAAN INSPEKSI

A.Inspeksi Rutin (Inspeksi Umum)

Sebelum pelaksanaan inspeksi rutin, terlebih dahulu dilakukan persiapan :

a.Menelaah data obyek inspeksi dengan cara menghimpun dan menelaah data yang diperlukan dalam
rangka pelaksanaan inspeksi di lapangan;

b.Menyiapkan peralatan inspeksi dan melakukan penyetelan/pengetesan agar siap digunakan;


CV. BUKIT MINERAL

c.Mempresentasikan obyek inspeksi dengan cara menyusun dan memaparkan data obyek inspeksi di
depan forum pimpinan atau sesama Inspektur Tambang.

Pelaksanaan inspeksi rutin pada umumnya dilakukan pada pekerjaan penambangan (tambang bawah
tanah, tambang permukaan, tambang semprot, kapal keruk), pengolahan dan atau pemurnian, fasilitas
permukaan, pelabuhan, pembangit tenaga listrik, pasca tambang, maupun kegiatan eksplorasi.

B.Inspeksi Pelaksanaan Reklamasi (Parsial)

Hal-hal yang dilakukan dalam inspeksi pasca tambang :

a.Melakukan pertemuan pra-inspeksi dengan Kepala/Wakil Kepala Teknik Tambang dan pihak
manajemen perusahaan untuk mendapatkan informasi pelaksanaan perintah Inspektur Tambang
sebelumnya dan atau data tentang situasi dan kondisi pelaksanaan reklamasi;

b.Melaksanakan inspeksi persiapan lahan, yaitu pemeriksaan terhadap rencana lahan yang akan
direklamasi (pengamanan lahan bekas tambang, pengaturan bentuk lahan, dan penempatan ”low grade”;

c.Melaksanakan inspeksi pengendalian erosi dan sedimentasi, yaitu pemeriksaan terhadap tidakan
konservasi tanah, baik secara teknik sipil (pembuatan teras, saluran pembuangan air, bangunan
pengendali, lereng, check dam, dan lainnya yang disesuaikan kondisi setempat), maupun teknik
vegetatif (meliputi pola tanam, sistem penanaman, jenis tanaman yang disesuaikan kondisi
setempat/tanaman asli, cover crop/tanaman penutup);

d.Melaksanakan inspeksi pengelolaan tanah pucuk, yaitu pemeriksaan/ pengamatan profil tanah dan
identifikasi perlapisan tanah sampai endapan bahan galian, pembentukan lahan sesuai dengan lapisan
tanah semula;

e.Melaksanakan inspeksi revegetasi, yaitu pemeriksaan kondisi revegetasi pada beberapa hal seperti
pembibitan, persiapan penanaman, cara penanaman, pemeliharaan tanaman serta pemantauan tanaman;

f.Melaksanakan inspeksi terhadap reklamasi khusus, yaitu pemeriksaan terhadap penanganan batuan
limbah, tailling, oli bekas, limbah rumah tangga, air asam tambang, daerah yang bersifat alkali dan
masin, bahan kimia beracun serta tumbuhan hama;

g.Melaksanakan inspeksi pada infrastruktur dan bekas bukaan tambang, yaitu pemeriksaan terhadap
reklamasi bekas jalan tambang, instalasi jaringan listrik dan komunikasi, lubang bekas tambang,
terowongan dan sumuran yang ditinggalkan, penutupan dan penyumbatan.

C.Inspeksi Kasus Lingkungan (Insidentil)

Hal-hal yang dilakukan dalam inspeksi pasca tambang :

a.Melakukan pertemuan pra-inspeksi dengan Kepala/Wakil Kepala Teknik Tambang dan pihak
manajemen perusahaan untuk mendapatkan informasi pelaksanaan perintah Inspektur Tambang
sebelumnya dan atau data tentang situasi dan kondisi pasca terjadinya kasus lingkungan;
CV. BUKIT MINERAL

b.Membuat sketsa lokasi kasus lingkungan, yaitu membuat sketsa berdasarkan telaahan terhadap tempat
dan proses terjadinya kasus lingkungan;

c.Memeriksa peralatan yang berhubungan dengan terjadinya kasus lingkungan, yaitu memeriksa
kondisi fisik peralatan yang berhubungan dengan kasus lingkungan tersebut;

d.Memeriksa sarana pengelolaan lingkungan, yaitu memeriksa kondisi fisik sarana dan prasarana yang
digunakan dan karakteristik limbah;

e.Menelaah prosedur operasi standar (SOP), yaitu menelaah dan mendiskusikannya apakah telah
memadai/sesuai;

f.Mengidentifikasi sebaran dampak, yaitu melaksanakan identifikasi terhadap luas sebaran dan kualitas
dampak;

g.Mengukur dan menelaah kualitas lingkungan, yaitu melaksanakan pengukuran langsung atau melalui
tahap pengambilan sample atas parameter kualitas lingkungan;

h.Melakukan wawancara dengan saksi dan rekonstruksi, yaitu melakukan serangkaian


wawancara/tanya jawab dengan para saksi (pihak yang berkaitan) dan atau melakukan rekonstruksi
kejadian;

i.Melakukan pengujian kelaikan peralatan;

Anda mungkin juga menyukai