Anda di halaman 1dari 10

RAMBU DAN LALU LINTAS TAMBANG

NOMOR DOKUMEN : 011/BSA-HSE/V/2022


REVISI :0
TANGGAL EFEKTIF : (29 Mei 2022 )
HALAMAN : (10)

Dibuat Diperiksa Disetujui

MT. MANSYUR MARWAN WIJAYA IDIANSYAH A.T


HSE Officer Koordinator Produksi PJO

TUJUAN
PT. BAHANA SELARAS ALAM No. Dok : 011/BSA-HSE/V/2022

RAMBU DAN LALU LINTAS Revisi : 0


Tgl Efektif : 29 Mei 2022
TAMBANG
Halaman : 10

1.1 Memberikan petunjuk dalam pembuatan jalan dan pemasangan rambu-rambu pada
lokasi tambang.
1.2 Memberikan petunjuk dalam perawatan jalan dan rambu – rambu jalan, sebagai
faktor penunjang dalam keselamatan lalu lintas diseluruh daerah operasi di PT.
Bahana Selaras Alam.
1.3 Mencegah terjadinya kecelakaan yang diakibatkan karena fasilitas jalan yang tidak
layak, maupun akibat rambu – rambu jalan yang rusak atau tidak dapat digunakan
sesuai fungsinya.
1.4 Mengurangi tingkat kekerapan kerusakan unit/kendaraan, akibat rusaknya jalan.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk kegiatan pembuatan, perawatan, perbaikan jalan dan rambu –
rambu diseluruh daerah operasi, tidak terbatas pada jalan tambang dan jalan proyek pada
area tambang PT Bahana Selaras Alam.
.
3. DEFINISI
3.1 Jalan Proyek jalan yang disediakan untuk kegiatan transportasi barang
maupun orang di dalam area tambang sebagai sarana
untuk mendukung kegiatan operasi di area tambang.
3.2 Jalan Tambang atau jalan yang terdapat di dalam area pertambangan yang
jalan produksi digunakan dan dilalui oleh alat-alat pemindah tanah
mekanis dalam kegiatan mengambil, mengangkut dan
menimbun bahan galian tambang.
3.3 Jalan temporary jalan tambang atau jalan proyek yang memiliki umur
pemakaian kurang dari 6 bulan.
3.4 Jalan Permanen jalan tambang atau jalan proyek yang memiliki umur
pemakaian lebih dari 6 bulan atau bersimpangan dengan
jalan umum.
3.5 Jalan aktif Jalan yang masih digunakan dalam rangka kegiatan
operasi.
3.6 Rambu Lalu Lintas adalah salah satu perlengkapan jalan yang dapat berupa
Tambang lambang, huruf, angka, kalimat dan atau perpaduan
diantaranya sebagai peringatan, larangan, perintah atau
petunjuk bagi pemakai jalan di area tambang.
3.7 Rambu Peringatan rambu yang digunakan untuk menyatakan peringatan
bahaya atau tempat berbahaya bagi pemakai jalan.
3.8 Rambu Larangan rambu yang digunakan untuk menyatakan perbuatan yang
dilarang dilakukan oleh pemakai jalan.

Hal 2 dari 10
PT. BAHANA SELARAS ALAM No. Dok : 011/BSA-HSE/V/2022

RAMBU DAN LALU LINTAS Revisi : 0


Tgl Efektif : 29 Mei 2022
TAMBANG
Halaman : 10

3.9 Rambu Perintah rambu yang digunakan untuk menyatakan perintah yang
wajib dilakukan oleh pemakai jalan.
3.10 Rambu Petunjuk rambu yang digunakan untuk menyatakan petunjuk
mengenai jurusan, jalan, situasi, kota, tempat,
pengaturan, fasilitas dan lain-lain bagi pemakai jalan
3.11 Daun Rambu tempat ditempelkannya atau dilekatkannya rambu.
3.12 Tiang Rambu batangan untuk menempelkan atau melekatkan daun
rambu
3.13 Papan Tambahan papan yang dipasang di bawah daun rambu yang
memberikan penjelasan lebih lanjut dari suatu rambu.
3.14 Patok Patok reflektif patok yang dipasang disepanjang pinggir jalan diarea
tambang yang dilengkapi dengan bahan reflektif
(memantulkan cahaya) dan digunakan sebagai tanda
batas jalan atau jalur jalan terutama disaat malam hari
atau ketika cuaca gelap

4. REFERENSI
4.1. ISO 14001 elemen 4.4.6. Operational Control
4.2. OHSAS 18001 elemen 4.4.6. Operational Control
4.3. SMK3 elemen 3.3.5. Pengendalian Administratif
4.4. Kep Menhub No. KM61 tahun 1993 tentang Rambu-rambu Lalu Lintas di jalan

5. PROSEDUR – JALAN DAN RAMBU LALU LINTAS TAMBANG

TANGGUNG AKTIVITAS
DOK / REC
JAWAB
HSE Dept / 5.1 Ketentuan Umum
Operational
5.1.1 Area – area yang masih terdapat kegiatan
Dept
operasi aktif atau area – area yang akan
direncanakan terdapat kegiatan operasi aktif
harus dibuatkan jalan untuk mendukung
kegiatan operasi
5.1.2 Desain serta kegiatan pembuatan jalan harus
memperhatikan ketentuan pada prosedur ini dan
atau dokumen kontrak pada pembuatan jalan

Hal 3 dari 10
PT. BAHANA SELARAS ALAM No. Dok : 011/BSA-HSE/V/2022

RAMBU DAN LALU LINTAS Revisi : 0


Tgl Efektif : 29 Mei 2022
TAMBANG
Halaman : 10

terkait

HSE Dept / 5.1.3 Desain jalan yang dibuat harus memperhatikan


Operational analisis terhadap bahaya untuk menentukan
Dept pengendalian bahaya pada jalan tersebut dengan
memperhatikan hal sebagai berikut
- Kapasitas lalu lintas dan jenis kendaraan/alat
berat yang akan menggunakan jalan.
- Lingkungan (bentuk wilayah, kedalaman pit,
sumber daya alam).
- Persyaratan pemeliharaan yang diharapkan.
- Memperhatikan rekomendasi geoteknik
sesuai dengan peruntukan jalan.
5.1.4 Desain jalan permanen harus disetujui oleh
Kepala Teknik Tambang (KTT) / Mine
Manager
5.1.5 Desain jalan temporary disetujui oleh Kepala
Teknik Tambang (KTT) / Mine Manager
5.1.6 Desain jalan tambang di area penimbunan
(disposal) dengan umur pemakaian diatas 6
bulan, adalah jalan permanen dan disetujui
oleh Kepala Teknik Tambang / Mine Manager
HSE Dept / 5.2 Parameter – Parameter Pembuatan Jalan
Operational 5.2.1 Lebar Jalan
Dept
5.2.1.1 Lebar jalan ditentukan berdasarkan
lebar unit terbesar yang akan melalui
jalan tersebut, dengan ketentuan
sebagai berikut :
- Untuk jalan satu arah, lebar jalan
adalah tidak lebih kecil dari 2 kali
lebar unit terbesar yang
menggunakan jalan tersebut.
- Untuk jalan dua arah, lebar jalan
adalah tidak lebih kecil dari 3,5 x
lebar unit terbesar yang
menggunakan jalan tersebut
5.2.2 Drainage
5.2.2.1 Jalan tambang maupun jalan proyek
harus dilengkapi dengan sistem

Hal 4 dari 10
PT. BAHANA SELARAS ALAM No. Dok : 011/BSA-HSE/V/2022

RAMBU DAN LALU LINTAS Revisi : 0


Tgl Efektif : 29 Mei 2022
TAMBANG
Halaman : 10

drainase yang memungkinkan air


hujan mengalir keluar jalan dan tidak
menggenang di badan jalan.

HSE Dept / 5.2.3 Jalan Persimpangan (Intersection)


Operational 5.2.3.1 Sudut persimpangan (intersection)
Dept jalan tambang maupun jalan proyek
dibuat dengan sudut antara 700 hingga
900 untuk menghindari potensi
bahaya yang terjadi di persimpangan
akibat sudut pandang yang terlalu
sempit.
5.2.3.2 Dalam kondisi tertentu sehingga tidak
memungkinkan klausul 5.2.3.1. tidak
dapat dipenuhi, maka persimpangan
jalan (intersection) tersebut
dilengkapi dengan rambu stop dan
cermin cembung
5.2.3.3 Jalan persimpangan (intersection)
dibuat dengan persimpangan tidak
lebih dari 4 jalur jalan
5.2.4 Grade Jalan / Kemiringan jalan
5.2.4.1 Jalan tambang maupun jalan proyek
dibuat dengan grade tidak lebih dari 8
persen.
5.2.5 Bund Wall / Tanggul
5.2.5.1 Pada sisi-sisi jalan tambang harus
dibuat bund wall dengan ketinggian
tidak lebih kecil dari 3/4 kali tinggi
ban unit terbesar yang akan melalui
jalan tersebut
5.2.5.2 Pada radius 75 m sebelum
persimpangan jalan, tinggi bund wall
/ tanggul adalah 75 cm, dan harus
bebas dari vegetasi, hingga jarak
pandang pengemudi unit terkecil
yang melewati jalan tersebut leluasa
melihat situasi persimpangan jalan
(tidak blind spot).

Hal 5 dari 10
PT. BAHANA SELARAS ALAM No. Dok : 011/BSA-HSE/V/2022

RAMBU DAN LALU LINTAS Revisi : 0


Tgl Efektif : 29 Mei 2022
TAMBANG
Halaman : 10

HSE Dept / 5.2.6 Patok Refletif Pembatas JAlan


Operational 5.2.6.1 Kecuali jalan pada area front
Dept penambangan, setiap jalur jalan harus
dipasang patok patok reflektif dengan
ketentuan seperti point 5.2.6.2
5.2.6.2 Patok refletif pembatas jalan harus
dipasang disepanjang jalan dengan
interval maksimal 25 meter untuk
jalan lurus
5.2.6.3 Jalur jalan yang berbelok, undulasi
naik turun, atau jalur jembatan, patok
reflektif dipasang dengan jarak
interval lebih rapat dengan
menyesuaikan hasil analisis bahaya
yang dibuat dan disetujui oleh HSE
Dept.
5.2.6.4 Patok reflektif mengikuti ketentuan
sebagai berikut :
- Tinggi Tiang Reflektor antara 100
cm sampai dengan 150 cm, diukur
dari permukaan bundwall
- Tinggi bagian bahan Reflektif
minimal 100 cm, diukur dari
permukaan bundwall
- Lebar bahan reflektif 5 cm dan
panjang 10 cm dengan bentuk
persegi panjang.
- Tiang patok reflektif dapat terbuat
dari kayu atau paralon maupun
bahan alternatif lain yang dinilai
dapat memenuhi kriteria sebagai
patok pembatas jalan
- Patok reflektif pada sisi kiri jalan
berwarna putih dan sisi kanan jalan
berwarna merah atau pada sisi kiri
jalan berwarna merah dan sisi
kanan jalan berwarna kuning
HSE Dept / 5.2.7 Rambu-rambu
Operational 5.2.7.1 Jalan tambang maupun jalan proyek
Dept harus diberi rambu berdasarkan

Hal 6 dari 10
PT. BAHANA SELARAS ALAM No. Dok : 011/BSA-HSE/V/2022

RAMBU DAN LALU LINTAS Revisi : 0


Tgl Efektif : 29 Mei 2022
TAMBANG
Halaman : 10

identifikasi bahaya dan sesuai dengan


ketentuan Kep Menhub No. KM61
tahun 1993 tentang Rambu-rambu
Lalu Lintas di Jalan
HSE Dept / 5.2.7.2 Rambu-rambu yang dipasang di jalan-
Operational jalan di area tambang harus
Dept memberikan informasi yang sesuai
untuk :
 Mengatur batas kecepatan
jalan tambang untuk semua
kendaraan
 Rambu berhenti / STOP
 Rambu peringatan
tikungan dan persimpangan
 Rambu petunjuk
HSE Dept / 5.2.8 Blind Spot
Operational 5.2.8.1 Jalur jalan dengan kondisi yang
Dept menyebabkan blind spot (pandangan
terbatas), maka jalur jalan tersebut
diberi median jalan berupa bundwall
dengan panjang sesuai dengan jarak
sebelum blind spot / dimana
pengenadara dapat mengamati jalan
hingga sesudah blind spot
5.2.8.2 Rambu kecepatan max 40 km/jam
harus dipasang 100 meter sebelum jalur
jalan blind spot
5.2.8.3 Apabila terdapat jalur jalan blind spot
yang menikung pada tanjakan ataupun
turunan yang tidak dapat dihindari,
maka klausul 5.2.8.1 dan 5.2.8.2 harus
dilaksanakan dan dipasang cermin
cembung
HSE Dept / 5.3 Ketentuan Khusus
Operational 5.3.1 Apabila dalam pelaksanaan klausul 5.2, terdapat
Dept hal – hal yang tidak dapat dipenuhi karena
kondisi lapangan yang tidak memungkinkan
(tidak terbatas pada pembukaan jalan tambang,
jalan akses ke area pemantauan dan pengelolaan
lingkungan serta jalan area eksplorasi), maka

Hal 7 dari 10
PT. BAHANA SELARAS ALAM No. Dok : 011/BSA-HSE/V/2022

RAMBU DAN LALU LINTAS Revisi : 0


Tgl Efektif : 29 Mei 2022
TAMBANG
Halaman : 10

harus mengajukan desain pembuatan jalan


dilampirkan lembar identifikasi bahaya dan
prosedur kerja, serta disetujui oleh Kepala
Teknik Tambang / Mine Manager
HSE Dept / 5.4 Perawatan dan Perbaikan Jalan
Operational 5.4.1 Jalan dijaga agar tetap bersih dari material yang
Dept menghalangi jalan sehingga mengganggu lalu
lintas jalan, merusak komponen kendaraan/alat
pengangkut, maupun yang dapat menyebabkan
bahaya kecelakaan lalu lintas
5.4.2 Aliran drainase yang rusak, harus segera
diperbaiki sehingga badan jalan terbebas dari
genangan air
5.4.3 Jalan yang berlubang maupun bergelombang
harus segera diperbaiki hingga jalan menjadi rata
dan aman untuk digunakan
5.4.4 Kecuali perawatan jalan seperti grading dan
penyiraman jalan, perbaikan jalan yang
menutupi sebagian badan jalan atau seluruhnya
harus dilakukan JSA terlebih dahulu dengan
mempertimbangkan hal – hal berikut :
- Potensi – potensi bahaya yang timbul dan
tindakan pencegahannya
- Pengendalian terhadap terganggunya arus lalu
lintas
5.4.5 Dilakukan penyiraman secara berkala pada jalan
untuk menghindari berkurangnya jarak pandang
pengendara akibat debu dan dapat
membahayakan kesehatan pernafasan
HSE Dept 5.5 Perawatan Rambu
5.5.1 Untuk menjaga dan mempertahankan agar
rambu-rambu dan patok reflektif tetap aktif,
kegiatan perawatan yang memadai harus
dilakukan dengan kegiatan yang termasuk
didalamnya namun tidak terbatas pada:
5.5.1.1 Lokasi sekitar penempatan rambu
atau patok reflektif harus selalu bersih
dari terhindar dari benda-benda yang
dapat menghalangi rambu atau patok

Hal 8 dari 10
PT. BAHANA SELARAS ALAM No. Dok : 011/BSA-HSE/V/2022

RAMBU DAN LALU LINTAS Revisi : 0


Tgl Efektif : 29 Mei 2022
TAMBANG
Halaman : 10

reflektif
5.5.1.2 Rambu-rambu atau patok reflektif
yang rusak harus segera diperbaiki
atau diganti
HSE Dept 5.5.1.3 Rambu-rambu yang tidak difungsikan
lagi harus segera dicabut dengan
seizin bagian HSE Dept PT Bahana
Selaras Alam
5.5.1.4 Para pemakai jalan harus melaporkan
rambu-rambu atau patok reflektif
yang rusak, terhalang, rebah atau
hilang kepada HSE Dept PT. Bahana
Selaras Alam dan atau penanggung
jawab jalan tambang

HSE Dept / 5.6 Pemantauan Jalan Dan Rambu – Rambu Jalan


Operational 5.6.1 Jalan – jalan aktif beserta rambu – rambu,
Dept / Hauling setiap hari dipantau oleh penanggung jawab
& Port Dept jalan hauling dan jalan tambang serta
pengawas operasional yang melalui jalan
tersebut

6. TANGGUNG JAWAB

PIC TANGGUNG JAWAB

Project - Memastikan prosedur ini terlaksana dan terpelihara sesuai dengan


Manager ruang lingkup
Mine Manager - Memberikan persetujuan terhadap desain jalan yang diajukan
HSE Dept / - Memastikan kegiatan pembuatan, perbaikan dan perawatan jalan
Operational diseluruh daerah operasi mengikuti ketentuan pada prosedur ini
Dept
- Memastikan kegiatan pemasangan dan perawatan rambu-rambu
pada jalan tambang mengikuti ketentuan pada prosedur ini.
- Memberikan persetujuan terhadap rambu lalu lintas tambang yang
diajukan
- Melakukan kegiatan pembuatan, perbaikan dan perawatan jalan

Hal 9 dari 10
PT. BAHANA SELARAS ALAM No. Dok : 011/BSA-HSE/V/2022

RAMBU DAN LALU LINTAS Revisi : 0


Tgl Efektif : 29 Mei 2022
TAMBANG
Halaman : 10

diseluruh daerah operasi sesuai dengan ketentuan pada prosedur ini


- Melakukan analisis bahaya pada desain jalan yang akan dibuat
serta menentukan pengendalian bahaya jalan tersebut
- Melakukan kegiatan pemasangan dan perawatan rambu-rambu
pada jalan tambang mengikuti ketentuan pada prosedur ini.
- Melakukan kegiatan perawatan serta perbaikan jalan dan rambu
dilaksanakan
Seluruh Personil - Setiap personil yang menggunakan jalan tambang, wajib
melaporkan kepada Penanggung jawab jalan tambang/Proyek dan
HSE Supervisor, jika ditemukan jalur jalan yang tidak aman untuk
dilalui maupun rambu – rambu yang rusak/hilang yang
ketiadaannya dapat berpotensi terhadap kecelakaan.
.

Hal 10 dari 10

Anda mungkin juga menyukai