Anda di halaman 1dari 16

MUTIARA TANJUNG LESTARI MANAGEMENT SYSTEM

PROSEDUR
KOMUNIKASI KESELAMATAN PERTAMBANGAN

NOMOR DOKUMEN : P-HSE-19


REVISI :2
TANGGAL EFEKTIF : 17 May 2021
SIKLUS TINJAU ULANG : 4 Tahun

Disiapkan Diperiksa Disetujui

Fikhy Astab Sepriyanto Hamdan


System Compliance HSE Superintendent Penanggung Jawab Operasional

STATUS DOKUMEN TIDAK TERKENDALI JIKA DICETAK


KEBUTUHAN HARDCOPY HARUS SEIZIN HSE & COMPLIANCE SECTION
MUTIARA TANJUNG LESTARI MANAGEMENT SYSTEM No. Dokumen P-HSE-19
PROSEDUR Tanggal Efektif 17 May 2021
Revisi 2
Komunikasi Keselamatan Pertambangan
Halaman 2 dari 16

Perlu diingat:

- Kebijakan K3L, Tujuan, Sasaran dan Program K3L, Dokumen Kerja


wajib dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada karyawan.
- Setiap pekerja wajib mendapat Induksi K3L dan Induksi Teknis
sebelum masuk ke area operasi.
- Manager, Superintendent Departemen terkait memastikan
terlaksananya P5M dan Safety Talk di setiap area yang menjadi
tanggung jawabnya
- Speakup dapat dilakukan melalui Hotline 0821 2409 0004 .

STATUS DOKUMEN TIDAK TERKENDALI JIKA DICETAK


KEBUTUHAN HARDCOPY HARUS SEIZIN HSE & COMPLIANCE SECTION
MUTIARA TANJUNG LESTARI MANAGEMENT SYSTEM No. Dokumen P-HSE-19
PROSEDUR Tanggal Efektif 17 May 2021
Revisi 2
Komunikasi Keselamatan Pertambangan
Halaman 3 dari 16

Riwayat Perubahan Dokumen

No. Revisi ke - Tanggal Terbit/ Tanggal Revisi


1 0
2 1

STATUS DOKUMEN TIDAK TERKENDALI JIKA DICETAK


KEBUTUHAN HARDCOPY HARUS SEIZIN HSE & COMPLIANCE SECTION
MUTIARA TANJUNG LESTARI MANAGEMENT SYSTEM No. Dokumen P-HSE-19
PROSEDUR Tanggal Efektif 17 May 2021
Revisi 2
Komunikasi Keselamatan Pertambangan
Halaman 4 dari 16

1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk mengatur mekanisme komunikasi keselamatan pertambangan, baik di Internal PT.
Mutiara Tanjung Lestari maupun pihak eksternal terkait.

2. RUANG LINGKUP
Lingkup penerapan mekanisme komunikasi keselamatan pertambangan pada prosedur ini yaitu mengatur
Mekanisme untuk mengkomunikasikan hal hal yang memiliki dampak terhadap keselamatan pertambangan PT.
Mutiara Tanjung Lestari kepada pihak pihak terkait baik internal maupun eksternal seperti dan tidak terbatas
pada:

1. Terjadinya kecelakaan tambang

2. Kejadian berbahaya

3. Kejadian akibat penyakit tenaga kerja

4. Penyakit akibat kerja

5. Kondisi darurat lainnya yang terjadi

6. Hal hal lain yang memiliki dampak terhadap keselamatan pertambangan

3. REFERENSI
1. Undang Undang No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
2. Peraturan Pemerintah no. 50 tahun 2012 Tentang Penerapan SMK3
3. Permen ESDM No.26 Tahun 2018 Tentang pelaksanaan kaidah Pertambangan yang baik dan pengawasan
Pertambangan Minerba
4. Kepmen ESDM No.1827.K Tahun 2018 Tentang Pedoman Kaidah Teknik Pertambangan yang baik
5. Kepdirjen No.185/37/04/DJB Tahun 2019 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Keselamatan Pertambangan
dan Pelaksanaan, Penilaian dan Pelaporan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan
Batubara
6. ISO 45001

4. DEFINISI
1. Komunikasi adalah kegiatan menyampaikan informasi/pesan baik secara satu arah maupun dua arah (dialog)
yang bertujuan untuk menyalurkan atau bertukar informasi/pesan
2. Konsultasi adalah kegiatan komunikasi dua arah (dialog) yang bertujuan memberikan pengertian kepada
kedua belah pihak.
3. Induksi K3L adalah penjelasan dan pengarahan tentang K3L yang berkaitan dengan potensi bahaya,
pengendalian bahaya, tanggap darurat, dan cara cara penyelamatan pada area kerja.
4. Induksi Teknis adalah penjelasan dan pengarahan tentang teknis pekerjaan yang akan dilakukan pada masing
masing lini kerja berdasarkan tahapan kerja aman yang tertuang didalam Prosedur kerja.
5. Sosialiasi adalah proses penanaman pemahaman atau transfer informasi tentang nilai, aturan/regulasi,
kebijakan dan informasi terkini sebagai usaha untuk dapat diketahui dan dipahami oleh personel.

STATUS DOKUMEN TIDAK TERKENDALI JIKA DICETAK


KEBUTUHAN HARDCOPY HARUS SEIZIN HSE & COMPLIANCE SECTION
MUTIARA TANJUNG LESTARI MANAGEMENT SYSTEM No. Dokumen P-HSE-19
PROSEDUR Tanggal Efektif 17 May 2021
Revisi 2
Komunikasi Keselamatan Pertambangan
Halaman 5 dari 16

6. Keselamatan Pertambangan adalah segala kegiatan yang meliputi pengelolaa keselamatan dan kesehatan
kerja pertambangan dan keselamatan operasional pertambangan
7. Keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
pekerja agar selamat dan sehat melalui upaya pengelolaan keselamatan kerja, kesehatan kerja, lingkungan
kerja dan sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja
8. Keselamatan Operasi Pertambangan adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi operasional
tambang yang aman, efisien dan produktif melalui upaya antara lain pengelolaan sistem dan pelaksanaan
pemeliharaan/ perawatan sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan, pengamanan instalasi,
kelayakan sarana prasarana instalasi, dan peralatan pertambangan, kompetensi tenaga teknik, dan evaluasi
laporan hasil kajian teknis pertambangan.
9. Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang menimbulkan korban
manusia dan/atau harta benda
10.Kecelakaan Tambang adalah kecelakaan yang memenuhi 5 (lima) kriteria sebagaimana diatur dalam
peraturan perundangan
11.Kejadian Berbahaya adalah kejadian yang dapat membahayakan jiwa atau terhalangnya produksi
12.Penyakit Akibat Kerja adalah Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan/atau lingkungan kerja sesuai
dengan peraturan perundangan
13.Kejadian Akibat Penyakit Tenaga Kerja adalah kejadian meninggalnya peerja yang disebabkan oleh
penyakit ketika pekerka melakukan kegiatan pertambangan atau pengolahan dan/atau pemurnian, terjadi pada
jam kerja, atau terjadi dalam wilayah kegiatan usaha pertambangan, pengolahan dan/atau pemurnian atau
wilayah proyek

STATUS DOKUMEN TIDAK TERKENDALI JIKA DICETAK


KEBUTUHAN HARDCOPY HARUS SEIZIN HSE & COMPLIANCE SECTION
MUTIARA TANJUNG LESTARI MANAGEMENT SYSTEM No. Dokumen P-HSE-19
PROSEDUR Tanggal Efektif 17 May 2021
Revisi 2
Komunikasi Keselamatan Pertambangan
Halaman 6 dari 16

5. PROSEDUR
PT. Mutiara Tanjung mengkomunikasikan hal hal yang memiliki dampak terhadap keselamatann
pertambangan dengan mekanisme sebagai berikut:

5.1. Kesadaran dan Kewaspadaan K3L

5.1.1. Induksi K3L dan Induksi Teknis


a. Diagram Alir Proses Induksi K3L dan Induksi Teknis
Flowcart Induksi K3L dan Induksi Teknis

Mulai

Formulir Induksi
Departemen Terkait

K3L dan Teknis

1 5

Identifikasi Karyawan
Karyawan lama Orientasi Situasi
kebutuhan induksi Baru/lama/ Selesai
& Tamu dan Unit
karyawan Tamu?

Pelaksanaan
Induksi Teknis
Safety Supervisor

4
Safety Officer,

Karyawan Baru

Pelaksanaan
Induksi K3L

2
IR Supervisor

Pelaksanaan
Induksi HR

b. Penjelasan Diagram Alir Proses Induksi K3L dan Induksi Teknis

No. Deskripsi Kegiatan Penanggung Jawab


Identifikasi Kebutuhan Induksi Karyawan
1. Departemen terkait
Sebelum memasuki daerah operasi, setiap Karyawan dan Tamu Perusahaan
wajib mendapatkan induksi, baik induksi K3L maupun Induksi Teknis
berdasarkan kegiatannya untuk memberikan pengetahuan tentang
persyaratan dan peraturan K3L apa saja yang harus dipenuhi.

STATUS DOKUMEN TIDAK TERKENDALI JIKA DICETAK


KEBUTUHAN HARDCOPY HARUS SEIZIN HSE & COMPLIANCE SECTION
MUTIARA TANJUNG LESTARI MANAGEMENT SYSTEM No. Dokumen P-HSE-19
PROSEDUR Tanggal Efektif 17 May 2021
Revisi 2
Komunikasi Keselamatan Pertambangan
Halaman 7 dari 16

untuk Karyawan lama yang mutasi (pindah area kerja), setelah cuti lebih
dari 7 hari meninggalkan Site atau pekerjaan baru wajib dilakukan
reinduksi K3L dan Teknis.
Penanggung jawab departemen terkait melakukan pengajuan induksi bagi
karyawan dengan mengisi Formulir Induksi Karyawan F-HSE-79.
Jika Pekerja tersebut adalah karyawan baru maka lanjut ke aktivitas 2
Pelaksanaan Induksi HR
Jika pekerja lama dan tamu lanjut aktivitas 3 Pelaksanaan Induksi Teknis

Pelaksanaan Induksi HR IR Supervisor


2.
IR Supervisor memberikan induksi Personalia kepada karyawan baru.
Induksi HR paling sedikit memuat
a. Kebijakan PT. Mutiara Tanjung Lestari
b. Visi Misi PT. Mutiara Tanjung Lestari
c. Peraturan Perusahaan yang berlaku
Lanjut aktivitas 3 Pelaksanaan Induksi Teknis

Pelaksanaan Induksi Teknis


3. Departemen Terkait
Induksi Teknis untuk karyawan lama dilakukan oleh atasan langsung
pekerja.
Induksi teknis untuk karyawan lama paling sedikit memuat:
a. Dokumen Kerja (SOP/Standar/IK) yang terkait dengan pekerjaan
b. Sosialisasi Jobdeskripsi pemegang jabatan
c. Material Safety Data Sheet (MSDS) jika perkerjaan terkait dengan
bahan berbahaya & beracun
d. HIRA terkait pekerjaan

Induksi Teknis untuk tamu dilakukan oleh Departemen penanggung jawab tamu.
Induksi teknis untuk tamu paling sedikit memuat:
a. Dokumen Kerja (SOP/Standar/IK) yang terkait aktivitas yang akan
dilakukan selama di area kerja
Lanjut aktivitas 4 Induksi K3L

Pelaksanaan Induksi K3L


4. Safety Office,
Safety officer/Safety Supervisor memberikan induksi K3L kepada Safety Supervisor,
pekerja/tamu. Induksi K3L paling sedikit memuat MCO, PCO, SCO
a. Video Safety Induksi
b. Kebijakan Keselamatan Pertambangan
c. Golden Rules
d. Safety Performance
e. Pengelolaan Alat Pelindung Diri
f. Peraturan Sanksi Pelanggaran Prosedur (PSPP)
g. Pengelolaan Tanggap darurat di Area Kerja
Untuk Tamu tahapan induksi berakhir pada aktivitas ini
Untuk Karyawan lanjut aktivitas 5. Orientasi Situasi dan Unit
STATUS DOKUMEN TIDAK TERKENDALI JIKA DICETAK
KEBUTUHAN HARDCOPY HARUS SEIZIN HSE & COMPLIANCE SECTION
MUTIARA TANJUNG LESTARI MANAGEMENT SYSTEM No. Dokumen P-HSE-19
PROSEDUR Tanggal Efektif 17 May 2021
Revisi 2
Komunikasi Keselamatan Pertambangan
Halaman 8 dari 16

Orientasi Situasi dan Unit


5 Departemen Terkait
Orientasi Situasi dan kendaraan/unit bertujuan untuk memberikan pemahaman dan
informasi terkait situasi lokasi kerja, kondisi kendaraan/unit yang akan
dioperasikan.
Untuk pekerja baru orientasi situasi dan kendaraan/unit dilakukan minimal 7 hari
dengan mendapat pendampingan dari Trainer atau operator senior yang ditunjuk.

Untuk pekerja setelah cuti periodic orientasi situasi dan kendaraan/unit dilakukan
minimal 1 kali proses kerja dengan pendampingan dari pengawas atau operator
senior yang ditunjuk oleh pengawas

Orientasi situasi dan kendaraan/unit menggunakan formulir Induksi F-HSE-79.

Kegiatan Induksi Karyawan berakhir pada aktivitas ini

5.1.1. Safety Campaign


a. Diagram Alir (tidak dibutuhkan Diagram alir)

b. HSE Departemen menyiapkan materi Safety Campaign untuk mengkomunikan dan promosi
keselamatan dan kesehatan kerja dilingkungan perusahaan. Media safety campaign dapat berupa
Poster, buletin, spanduk/banner.
c. Poster, Spanduk/banner dipasang pada tempat tempat strategis di setiap area kerja dan dilakukan
pembaharuan sekurang kurangnya setiap 3 bulan sekali.
d. Materi safety Campaign setiap periodenya dapat mempertimbangkan
 Rekomendasi insiden
 Hasil Evaluasi Aktivitas kritis
 Regulasi terbaru terkait K3L
 Issue K3L yang berkembang saat itu.

STATUS DOKUMEN TIDAK TERKENDALI JIKA DICETAK


KEBUTUHAN HARDCOPY HARUS SEIZIN HSE & COMPLIANCE SECTION
MUTIARA TANJUNG LESTARI MANAGEMENT SYSTEM No. Dokumen P-HSE-19
PROSEDUR Tanggal Efektif 17 May 2021
Revisi 2
Komunikasi Keselamatan Pertambangan
Halaman 9 dari 16

5.2. Pemahaman Dokumen Kerja

5.2.1. Sosialisasi Mandiri


a. Diagram Alir Proses Sosialisasi mandiri
Flowcart Sosialisasi Mandiri

1 6

Evaluasi dan
System Compliance

Pemetaan
Mulai Laporan Selesai
Sosialisasi Mandiri
Sosialisasi Mandiri

2 5

Distribusi
Rekapitulasi
Pemetaan
Sosialisasi Mandiri
Sosialisasi Mandiri

3
Supervisor, PCO dan MCO departemen

Pelaksanaan
Sosialisasi Mandiri
Terkait

Laporan
Pelaksanaan
Sosialisasi mandiri

b. Penjelasan Diagram alir Proses Sosialisasi Mandiri

No. Deskripsi Kegiatan Penanggung Jawab


Pemetaan Sosialisasi Mandiri
1. System Compliance
Sosialisasi Mandiri merupakan upaya untuk memberikan informasi dan Spv
pemahaman kepada pekerja tentang Dokumen kerja yang terkait dengan
aktivitas pekerjaan.
System Compliance Supervisor menyiapkan pemetaan dan jadwal
Sosialisasi Dokumen kerja yang teregistrasi didalam Mutiara Manajemen
System berdasarkan kesesuaian Dokumen kerja dengan Aktivitas kerja
pada masing masing departemen untuk periode 1 Tahun. Dokumen Kerja
yang dimaksud adalah :
a. Dokumen Level I – Manual, Kebijakan Keselamatan Pertambangan
b. Dokumen Level II – Prosedur
c. Dokukem Level III – Standar dan Intruksi Kerja

STATUS DOKUMEN TIDAK TERKENDALI JIKA DICETAK


KEBUTUHAN HARDCOPY HARUS SEIZIN HSE & COMPLIANCE SECTION
MUTIARA TANJUNG LESTARI MANAGEMENT SYSTEM No. Dokumen P-HSE-19
PROSEDUR Tanggal Efektif 17 May 2021
Revisi 2
Komunikasi Keselamatan Pertambangan
Halaman 10 dari 16

Pemetaan Sosialisasi Mandiri mencakup :


a. Dokumen kerja yang akan disosialisasikan
b. Jadwal pelaksanaan Sosialisasi Dokumen Kerja
c. Nama Pekerja yang wajib mendapat sosialisasi dokumen

Lanjut aktivitas 2. Distribusi Pemetaan Sosialisasi mandiri


Distribusi Sosialisasi Mandiri System Compliance
2.
System Compliance Supervisor mendistribusikan hasil Pemetaan dan Spv, Doc Controller
jadwal Sosialisasi mandiri beserta Dokumen Kerja kepada Penanggung
jawab Departemen PT. Mutiara Tanjung Lestari Setiap periode bulan
berjalan. Penanggung Jawab Departemen dapat melakukan feedback
kepada HSE departemen jika pemetaan dan jadwal sosialisasi mandiri tidak
sesuai dengan aktivitas yang ada pada departemennya.

Lanjut aktivitas 3 Pelaksanaan Sosialisasi mandiri


Pelaksanaan Sosialisasi Mandiri
3. Departemen Terkait
Penanggung jawab departemen melakukan sosialisasi Dokumen Kerja
kepada seluruh subordinatnya sesuai dengan jadwal sosialisasi yang telah
ditetapkan.
Penanggung jawab departemen melakukan evaluasi pemahaman
ketersampaian informasi dokumen kerja kepada personil.

Lanjut aktivitas 4. Laporan Pelaksanaan Sosialisasi Mandiri


Laporan Pelaksanaan Sosialisasi Mandiri
4. Departemen Terkait
Bukti pelaksanaan sosialiasi Dokumen kerja dikendalikan sesuai Prosedur
pengendalian rekaman pada masing masing departemen, dan salinannya diserahkan
kepada HSE System untuk di rekapitulasi.
Lanjut aktivitas 5. Rekapitulasi Sosialisasi Mandiri

Rekapitulasi Sosialisasi Mandiri


5 System Compliance
System Compliance Supervisor melakukan rekapitulasi pencapaian Supervisor
pelaksanaan sosialisasi mandiri setiap periode bulan berjalan.
Lanjut aktivitas 6. Evaluasi dan Laporan Sosialisasi Mandiri

Evaluasi dan Laporan Sosialisasi Mandiri


6 System Compliance
System Compliance supervisor melakukan evaluasi hasil pelaksanaan Supervisor
sosialisasi mandiri yang mencakup:
a. Persentase pencapaian sosialisasi mandiri di masing masing
departemen
b. Evaluasi ketersampaian informasi dokumen kerja kepada personil

Hasil evaluasi sosialisasi mandiri dimasukkan kedalam laporan pelaksanaan


sosialisasi mandiri yang dilaporkan setiap tanggal 2 bulan berjalan.

Proses sosialisasi mandiri berakhir pada aktivitas ini

STATUS DOKUMEN TIDAK TERKENDALI JIKA DICETAK


KEBUTUHAN HARDCOPY HARUS SEIZIN HSE & COMPLIANCE SECTION
MUTIARA TANJUNG LESTARI MANAGEMENT SYSTEM No. Dokumen P-HSE-19
PROSEDUR Tanggal Efektif 17 May 2021
Revisi 2
Komunikasi Keselamatan Pertambangan
Halaman 11 dari 16

c. Keterangan
HSE & Compliance Departemen dan pemilik proses berkewajiban melakukan sosialiasi dokumen kerja
sebagaimana tabel berikut:

Dokumen Objek Kewajiban

Sistem Manajemen (Prosedur Wajib Seluruh Dept. PT Mutiara Tanjung


HSE &
yang diatur dalam Standar) Lestari
Compliance Dept.
Dokumen Operasional a. Internal Departemen
Dept. Head
b. Kontraktor dibawah Departemen
Terkait
Prosedur umum atau teknis yang Seluruh Dept./Subkontraktor terkait HSE &
melibatkan lebih dari 1 Departemen (sosialisasi dilakukan secara general) Compliance Dept.

5.3. Komunikasi dan Konsultasi Internal

5.3.1. Pertemuan Lima Menit ( P5M)


a. Diagram Alir (tidak dibutuhkan)
b. Pelaksanaan P5M
Pembicaraan Lima menit (P5M) dilakukan pada awal shift berupa koordinasi pekerjaan yang
akan dilakukan pada Shift itu dan hasil pekerjaan yang telah dilakukan pada Shift sebelumnya
serta perihal pelaksanaan K3L dengan lama waktu 5 menit di semua seksi/area kerja lapangan.
Manager / Dept. Head /Superindent harus memastikan terlaksananya kegiatan ini.
Pengawas lapangan (Supervisor / Group Leader) bertanggung jawab melaksanakan P5M. Mereka
harus mengumpulkan semua karyawan di area / seksinya setiap permulaan shift (sebelum
bekerja), dan melaksanakan P5M
Pengawas lapangan harus memastikan absensi dari karyawan yang hadir dibuat dalam Formulir
Daftar Hadir F-HSE-81.
c. Susunan Acara P5M
 Diskusi tentang pekerjaan yang akan dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengontrol
bahaya yang dapat timbul.
 Menginformasikan/sharing isu-isu safety baik yang terkait langsung dengan pekerjaan
maupun tidak langsung sebagai bentuk pencegahan.
 Pemanasan fisik/stretching.
 Penutupan dan doa

5.3.2. Safety Talk


a. Diagram Alir (tidak dibutuhkan)
b. Pelaksanaan Safety Talk
 Safety Talk dilakukan pada awal shift setiap 1 kali dalam seminggu yang berisi pembicaraan
perihal K3L dengan lama waktu 20 menit di semua seksi/area kerja. Manager / Dept. Head
/Superindent harus memastikan terlaksananya kegiatan ini.
 Supervisor Departemen Terkait bertanggung jawab terhadap terlaksananya Safety talk.

STATUS DOKUMEN TIDAK TERKENDALI JIKA DICETAK


KEBUTUHAN HARDCOPY HARUS SEIZIN HSE & COMPLIANCE SECTION
MUTIARA TANJUNG LESTARI MANAGEMENT SYSTEM No. Dokumen P-HSE-19
PROSEDUR Tanggal Efektif 17 May 2021
Revisi 2
Komunikasi Keselamatan Pertambangan
Halaman 12 dari 16

 Penanggung jawab Safety talk pada masing masing masing area menentukan pembicara
dalam pelaksanaan safety talk, Tamu undangan menjadi prioritas sebagai pembicara dalam
pelaksanaan Safety Talk.
 Topik Safety Talk berisi topik safety secara umum. Departemen HSE & Compliance akan
mendistribusikan topik safety talk setiap bulan kepada semua departemen di PT. Mutiara
Tanjung Lestari.
 Penanggung jawab area harus mencatat informasi yang disampaikan di Safety talk dan
membuat absensi dari karyawan yang hadir dalam Formulir Daftar Hadir F-HSE-81 .
 Absensi Safety talk, secara periodik setiap sekali dalam 1 bulan diserahkan kepada HSE &
Compliance Departemen
c. Susunan Acara Safety Talk
 Pembukaan
 Pengucapan Janji Be GeMS
 Pembacaan Kinerja K3L minggu sebelumnya
 Penyampaian informasi insiden yang terjadi minggu sebelumnya
 Penyampaian materi oleh perwakilan yang ditunjuk oleh Departement Head terkait dan
menguasai materi safety talk.
 Masukan serta sharing informasi, baik dari peserta safety talk maupun dari perwakilan
manajemen yang hadir. Penanggung jawab Safety talk mengatur sesi pembicara untuk tamu
undangan menjadi prioritas pertama dalam menyampaian sharing informasi.
 Khusus safety talk Manager dan General Manager di Area PT. Mutiara Tanjung Lestari
- Manager dan General Manager yang hadir wajib memberikan masukan / sharing
informasi sesuai dengan tema safety campaign serta topik materi safety talk di minggu
tersebut.
- Penyampaian materi tambahan oleh Manager dan General Manager bersifat interaktif /
komunikasi dua arah.
8) Pemanasan fisik/stretching
9) Penutup dan doa.

5.3.3. HSE Commite Meeting


a. Diagram Alir (tidak dibutuhkan)
b. Pelaksanaan HSE Commite Meeting
 HSE Committee meeting merupakan pertemuan yang dipimpin oleh Penanggung Jawab
Operasional yang diadakan setiap minggu pertama setiap bulan untuk membicarakan
performance, progress dan temuan penting dari inspeksi LK3 bulanan diseluruh daerah
operasi PT. Mutiara Tanjung Lestari untuk mengambil langkah – langkah yang dianggap
perlu demi meningkatkan performance LK3. Pertemuan ini melibatkan Seluruh Departemen
di PT. Mutiara Tanjung Lestari.
 HSE Superintendent Menyiapkan Materi HSE Commite Meeting yang merupakan review
Safety Performance setiap bulan berjalan.
 HSE Committee meeting digunakan sebagai control kegiatan yang berpengaruh terhadap
LK3.
 Hasil Pertemuan HSE committee meeting beserta daftar kehadiran direkam dalam Notulen
meeting LK3, dan daftar hadir HSE committee meeting untuk kemudian dijadikan dasar
untuk tindak lanjut kegiatan LK3.
 Salinan Hasil Notulen meeting dari HSE committee meeting diberikan kepada seluruh
peserta HSE Committee meeting untuk ditindak lanjuti
STATUS DOKUMEN TIDAK TERKENDALI JIKA DICETAK
KEBUTUHAN HARDCOPY HARUS SEIZIN HSE & COMPLIANCE SECTION
MUTIARA TANJUNG LESTARI MANAGEMENT SYSTEM No. Dokumen P-HSE-19
PROSEDUR Tanggal Efektif 17 May 2021
Revisi 2
Komunikasi Keselamatan Pertambangan
Halaman 13 dari 16

5.3.4. HSE Weekly Meeting


a. Diagram Alir (tidak dibutuhkan)
b. Pelaksanaan HSE Weekly Meeting
 HSE weekly meeting, merupakan pertemuan mingguan untuk membicarakan progress, hasil
inspeksi dan performance LK3 pada minggu sebelumnya, Sistem Manajemen LK3, dan
masukan/saran yang bersifat penting yang disampaikan oleh setiap personil PT. Mutiara
Tanjung Lestari melalui isian form umpan balik.
 Safety Supervisor menyiapkan Materi Weekly Safety Performance di setiap minggunya.
 HSE Weekly Meeting wajib dihadiri oleh perwakilan seluruh departemen PT. Mutiara
Tanjung Lestari.
 Seluruh catatan dan rekomendasi meeting di tuangkan kedalam Notulen Meeting dan
didistribusikan kepada pihak pihak yang berkepentingan.
 Masalah LK3 yang tidak dapat diselesaikan dalam EHS Weekly Meeting, akan dilanjutkan
pembahasannya di EHS Committee Meeting.

5.3.5. Tinjauan Manajemen


a. Diagram Alir (tidak dibutuhkan)
b. Pelaksanaan Tinjauan Manajemen
Merupakan media evaluasi dari implementasi Sistem Managemen Keselamatan Pertambangan,
yang telah dilaksanakan. Pelaksanaan Tinjauan Manajemen diatur dalam Prosedur Tinjauan
Manajemen P-HSE-05.

5.3.6. Komunikasi Informasi Keadaan Darurat


a. Diagram Alir (tidak dibutuhkan)
b. Pelaksanaan Tinjauan diatur dalam prosedur Pelaporan dan Investigasi Kecelakaan Tambang P-
HSE-08

5.3.7. Speak Up Fatigue dan Hazard


a. Diagram Alir Speakup Fatigue dan hazard
Flowcart Speak Up fatigue dan hazard
Seluruh Pekerja

Speakup Kondisi
Mulai Via Hotline?
Fatigue & Hazard

Ya
Tidak
2
Admin Hotline
Speakup

Pengelolaan
Laporan Speak up
Departmen Terkait

3
Pemngawas

Tindaklanjut
Laporan Speakup

4
Superintendent
HSE

Evaluasi laporan
Selesai
Speakup

STATUS DOKUMEN TIDAK TERKENDALI JIKA DICETAK


KEBUTUHAN HARDCOPY HARUS SEIZIN HSE & COMPLIANCE SECTION
MUTIARA TANJUNG LESTARI MANAGEMENT SYSTEM No. Dokumen P-HSE-19
PROSEDUR Tanggal Efektif 17 May 2021
Revisi 2
Komunikasi Keselamatan Pertambangan
Halaman 14 dari 16

b. Penjelasan Diagram Alir speakup Fatigue dan Hazard

No. Deskripsi Kegiatan Penanggung Jawab


Speak Up Kondisi Fatigue & Hazard
1. Seluruh Pekerja
Karyawan yang saat bekerja mengalami gejala fatigue atau mengetahui kondisi
hazard wajib melakukan speakup kepada atasan langsung melalui P5M, Safety
Talk, penyampaian langsung melalui radio dan Telepon.

Untuk menghindari tekanan kepada pekerja dalam melakukan speakup, maka speak
Up dapat dilakukan menggunakan jalur Speak Up Hotline pada Nomor
0821 2409 0004.
Pekerja yang mengalami fatigue saat melakukan pengoperasian kendaraan dan unit
wajib Stop dan mengkondisikan unit pada tempat yang aman sebelum melakukan
speak up fatigue.
Jika Speak Up dilakukan menggunakan Speak Up hotline maka lanjut aktivitas 2.
Pengelolaan laporan Speak Up
Jika Speakup disampaikan langsung kepada atasan langsung maka lanjut aktivitas
3. Tindaklanjut Laporan Speak Up

Pengelolaan laporan Speak Up MCC CHCPP dept


2.
Admin Hotline Speak Up mengelola seluruh laporan speakup yang masuk
melalui Hotline Speak Up. Laporan Speak Up yang masuk didata pada
database Speak Up menggunakan formulir F-HSE-187. Admin Speak Up
wajib menjaga kerahasiaan identitas Speak Up
Selanjutnya Admin Hotline meneruskan notifikasi laporan Speak Up
kepada:
a. Atasan Langsung pelapor
b. Safety Departemen
c. Penanggung Jawab Operasional
Lanjut aktivitas 3 Tindak Lanjut Laporan Speak Up
Tindak Lanjut Laporan Speak Up
3. Atasan Langsung
Atasan Langsung yang menerima notifikasi speak up menindaklanjuti
laporan Speak up yang diterima. Jika Speakup Fatigue maka atasan
langsung melakukan pengelolaan Fatigue kepada pekerja sesuai Prosedur
Pengendalian Fatigue. Jika Speak Up Hazard maka atasan langsung
melakukan tindaklanjut pengendalian hazard dengan menggunaan Aplikasi
Beats.
Lanjut Aktivitas 4 Evaluasi Laporan Speak Up

Evaluasi Laporan Speak Up


4. Safety Supervisor,
HSE Departemen melakukan evaluasi data pelaporan Speak Up fatigue dan
Safety Officer
pemenuhan tindaklanjut speak Up.

Proses Speakup berakhir pada aktivitas ini

STATUS DOKUMEN TIDAK TERKENDALI JIKA DICETAK


KEBUTUHAN HARDCOPY HARUS SEIZIN HSE & COMPLIANCE SECTION
MUTIARA TANJUNG LESTARI MANAGEMENT SYSTEM No. Dokumen P-HSE-19
PROSEDUR Tanggal Efektif 17 May 2021
Revisi 2
Komunikasi Keselamatan Pertambangan
Halaman 15 dari 16

5.3.8. Masukan dan Saran


 Setiap masukan, saran maupun kritik untuk perbaikan performa K3L dapat disampaikan setiap
personil PT Mutiara Tanjung Lestari dengan mengisi Formulir Umpan Balik F-HSE-98.
 Umpan balik yang disampaikan, kemudian diberikan kepada HSE & Compliance Sub Section
untuk diperiksa dan disampaikan kepada Wakil Manajemen.
 Wakil Manajemen mempertimbangkan kepentingan dari umpan balik yang disampaikan.
 Jika kepentingan dari umpan balik dapat diselesaikan ditingkat kepala departemen terkait,
maka hanya akan dibicarakan dalam P5M atau HSE Weekly Meeting dan tindak lanjutnya
akan dikoordinasikan oleh atasan terkait.
 Jika umpan balik yang disampaikan bersifat mendesak (urgent) dan membutuhkan keputusan
dari pihak manajemen, maka Wakil Manajemen akan berkoordinasi dengan Top Management
untuk langkah perencanaan (action plan) dan mengkoordinasikan personil yang akan
dilibatkan. Action Plan termasuk keterlibatan personil yang ditunjuk oleh Top Management
akan dijadikan dasar untuk melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan.

5.4. Komunikasi dan Konsultasi Eksternal


5.4.1. Penanganan Kasus /Komplian Eksternal
a. Setiap komplain yang disampaikan oleh pihak diluar PT. Mutiara Tanjung Leestari (misalnya :
Kontraktor, Instansi pemerintah, LSM, kelompok masyarakat, dan lain – lain) dapat disampaikan
langsung melalui External Relation Officer.
b. External Relation Officer kemudian memasukan informasi komplain eksternal tersebut ke dalam
Formulir Registrasi Penanganan Kasus Eksternal F-HSE-99 sebagai catatan untuk pemantauan
penanganan.
c. Kemajuan penanganan kasus komplain eksternal selalu dilaporkan setiap pekan kepada HRGA
Manager Manager.
d. Jika penanganan kasus komplain, yang membutuhkan keputusan dari pihak manajemen, maka
External Manager akan berkoordinasi dengan Top Manajemen untuk langkah perencanaan (plan
action) dan mengkoordinasikan personil – personil yang akan dilibatkan.
5.4.2. Permintaan Informasi Dari Pihak Eksternal
a. Permintaan informasi dari luar (eksternal) yang terkait dengan bidang K3L PT Mutiara Tanjung
Lestari dapat disampaikan langsung melalui HSE & Compliance Department untuk ditindak
lanjuti.
b. Tindak lanjut permintaan informasi dari pihak eksternal harus diketahui oleh Penanggung Jawab
Operasional dan tidak diperkenankan memberikan informasi tanpa diketahui Penanggung Jawab
Operasional PT. Mutiara Tanjung Lestari.

5.5. Partisipasi dan Konsultasi


5.5.2. Pekerja dilibatkan dalam Partisipasi dan konsultasi dalam hal:
 Pembuatan HIRA K3L (Hazard Identification and Risk Assesment) yang dilakukan melalui
departemennya.
 Investigasi kecelakaan yang terkait, sesuai dengan kepentingan investigasi kecelakaan.

STATUS DOKUMEN TIDAK TERKENDALI JIKA DICETAK


KEBUTUHAN HARDCOPY HARUS SEIZIN HSE & COMPLIANCE SECTION
MUTIARA TANJUNG LESTARI MANAGEMENT SYSTEM No. Dokumen P-HSE-19
PROSEDUR Tanggal Efektif 17 May 2021
Revisi 2
Komunikasi Keselamatan Pertambangan
Halaman 16 dari 16

 Tinjauan ulang dan pengembangan dalam rangka perbaikan yang berkelanjutan terhadap kebijakan
dan tujuan K3L.
 Konsultasi dimana terjadi perubahan yang berakibat pada K3L.
 Perwakilan pada rapat-rapat K3L yang diwakili oleh perwakilan pekerja seperti yang diatur dalam
Struktur Organisasi Komite Keselamatan Pertambangan PT.Mutiara Tanjung Lestari.
5.5.3. Konsultasi dengan kontraktor yang terkait juga dilakukan jika terdapat perubahan yang berakibat pada
K3L.
5.6. Pemutakhiran Informasi K3L
5.6.2. Informasi baru, baik dari internal maupun eksternal yang berkaitan dengan Sistem K3L dan
implementasinya akan diteruskan kepada Penanggung Jawab Operasional PT Mutiara Tanjung
Lestari, untuk dilakukan perbaikan terhadap Sistem Manajemen K3L.
5.6.3. Informasi baru yang berupa Peraturan perundang-undangan serta persyaratan lain mengacu pada
Prosedur Identifikasi dan Evaluasi Pemenuhan Peraturan dan persyaratan Lainnya P-HSE-04 Hasil
pemutakhiran informasi K3L, kemudian dikomunikasikan/ disosialisasikan kepada pihak terkait,
yaitu: Kepala Departemen/Section maupun pihak kontraktor terkait yang kemudian akan meneruskan
informasi tersebut kepada personil dibawahnya.

6. Dokumen Terkait

Nomor Nama Dokumen Masa Simpan

P-HSE-05 Prosedur Tinjauan Manajemen 4 tahun

P-HSE-04 Prosedur Identifikasi dan Evaluasi Pemenuhan Peraturan dan 4 tahun


persyaratan Lainnya

F-HSE-79 Formulir Induksi 2 tahun

F-HSE-81 Formulir Daftar Hadir 2 tahun

F-HSE-98 Formulir Umpan Balik 2 tahun

F-HSE-99 Formulir Registrasi Penanganan Kasus Eksternal 2 tahun

F-HSE-187 Formulir Database Speak Up Fatigue 2 tahun

STATUS DOKUMEN TIDAK TERKENDALI JIKA DICETAK


KEBUTUHAN HARDCOPY HARUS SEIZIN HSE & COMPLIANCE SECTION

Anda mungkin juga menyukai