STATUS DOKUMEN :
CATATAN REVISI
I. TUJUAN
II. Untuk menyediakan panduan dan informasi tentang sistem demarkasi dan kode
warna.
III. Untuk memastikan adanya marka yang seragam pada lantai dan tempat
penyimpanan barang di bengkel maupun gudang sehingga meningkatkan kerja
yang aman dan efisien.
V. REFERENSI
VI.UU No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
VII. PP No 50 tahun 2012 Kriteria 6.4 Area Terbatas
VIII. Kepmen ESDM No. 1827 Tahun 2018 Elemen IV.1 Pelaksanaan
Pengelolaan Operasional
IX.ISO 9001:2015 Klausul 8.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasional
X. ISO 14001:2015 Klasul 8.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasional
XI.ISO 45001:2018 Klausul 8.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasional
XII. DEFINISI
1. Demarkasi adalah tanda batas berupa garis yang terdapat dilantai dan ditandai
dengan
perbedaan warna sesuai dengan kegunaannya.
2. Lorong adalah jalan kecil dalam daerah kerja.
3. Jalan lintas adalah jalan yang dikhususkan bagi pejalan kaki.
4. Tempat penyimpanan barang adalah tempat atu lokasi penumpukan barang.
No. Dokumen : GSTJ –SOP–HSE-29 Revisi : 01
Edisi : 1 Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 4 of 6
Pemilik SOP : Departemen HSE
2 Pewarnaan
a. Pewarnaan pada daerah yang diberi demarkasi
dilakukan dengan cara mewarnai bagian tepi dari
lantai area yang dimaksud dengan lebar 75 mm
sesuai warna yang telah ditentukan kemudian bagian
luar garis tersebut diberi garis demarkasi warna
kuning selebar 75 mm.
b. Pewarnaan pada pipa dilakukan pada bagian
keluaran isi pipa ujung pipa.
c. Cat yang digunakan dalam pewarnaan adalah cat
yang tahan terhadap panas matahari dan hujan serta
tidak menimbulkan bahaya terpeleset.
d. Standar Kode Warna pada demarkasi dan pemipaan
adalah sebagai berikut :
No. Dokumen : GSTJ –SOP–HSE-29 Revisi : 01
Edisi : 1 Tgl. Revisi :
Tgl. Efektif : Halaman : 5 of 6
Pemilik SOP : Departemen HSE