Anda di halaman 1dari 56

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Pengelolaan dan Pengendalian Bahan Kimia Hidrokarbon

Nomor Dokumen : SOP/SHE/I-2014/001


Revisi : 01
Tanggal Berlaku : 7 Januari 2016
DAFTAR DISTRIBUSI DOKUMEN

1. HUMAN RESOURCE – GENERAL AFFAIR ( HRGA )


2. SHE MINING ( SHEM )
3. ENGINEERING ( ENG)
4. QUALITY CONTROL ( QC )
5. OPERATIONAL MINING ( OPS )
6. HEAVY EQUIPMENT MOBILE MACHINE ( HEMM )
7. COAL PROCESSING PLANT ( CPP )
8. HAULING ( HAUL )
9. INFRASTUKTUR MINING ( INFM )
10. COMUNITY SERVICE (COMSER)
11. CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY (CSR)
12. LAND ACQUICATITION ( LA )
13. GOVERNMENT RELATION (GOVREL )
14. LOGISTIK ( LOG )
15. PURCHASING (PURCH )
16. INFORMATIKA & TEKNOLOGI (IT)
17. FINANCE ACCOUNTING (FA)
18. INFRASTUKTUR MINING ( INFM )
19. PLANT & MAINTENANCE ( PM )
20. KANAL ( KNL )
21. SHE TRANSHIPMENT ( SHEC )
22. SEI PUTTING COAL TRANSHIPMENT ( SPCT )
23. LOK BUNTAR COAL TRANSHIPMENT ( LBCT )
24. HEAD OFFICE ( HO )
25. BOD
26.
RIWAYAT PERUBAHAN

Nomor Dokumen : SOP/SHE/I-2014/001

Revisi Bagian Halaman Uraian Singkat Revisi Tanggal Revisi


01 Referensi 01 Penambahan referensi ISO 14001 7 Januari 2016
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Pengelolaan dan Pengendalian Bahan
Kimia Hidrokarbon
DOKUMEN NO : SOP/SHE/I-2014/001 REVISI : 01
TANGGAL : 7 Januari 2014 HALAMAN : 1 of 9
Dibuat oleh : Ditinjau dan disetujui oleh :

Imam Arifianto Herbin Siagian


Manager SHE Kepala Teknik Tambang

1 TUJUAN

Standard Operation Procedure (SOP) ini bertujuan untuk :

1.1. Untuk memastikan adanya Standar, Prosedur dan Peraturan yang berfungsi untuk
memastikan Hidrokarbon (bahan bakar, oli & Grease/oli gemuk) terkelola dan terkendali
dengan efektif di semua aktifitas.
1.2. Untuk memastikan semua karyawan memiliki pengetahuan dan komitmen yang memadai
tentang persyaratan lingkungan yang terkait dengan Hidrokarbon, agar Pengelolaan dan
Pengendaliannya dapat efektif.
1.3. Untuk memastikan semua dampak dan resiko terkait penyimpanan bahan hidrokarbon
bisa diminimalkan bahkan dihilangkan (tumpahan, ledakan, terbakar)

2 RUANG LINGKUP

Prosedur ini diberlakukan disemua lokasi kerja PT Antang Gunung Meratus .

3 REFERENSI

3.1. Kepmen. 555.K/26/M.PE/1995

3.2. ISO 14001 : 2004 Klausul 4.4.6 Pengendalian operasi.

3.3. PP. 71 Tahun 2004, Tentang Pengolahan Bahan Berbahaya dan Beracun.

3.4. Peraturan Pemerintah No 20 Tahun 1990

3.6. Kepmen LH No. 51/MENLH/2004


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Pengelolaan dan Pengendalian Bahan Kimia
Hidrokarbon

DOKUMEN NO : SOP/SHE/I-2014/001 REVISI : 01


TANGGAL : 7 Januari 2014 HALAMAN : 2 of 9

4 TANGGUNG JAWAB

4.1 Kepala Teknik Tambang bertanggung jawab untuk memastikan adanya sistem dan aturan
tentang Pengendalian dan Pengelolaan Bahan Kimia Hidrokarbon di seluruh areal PT. Antang
Gunung Meratus.Pencegahan.

4.2. Manager Departemen SHE bertanggung jawab untuk memastikan telah di taati dan di
laksanakannya Pencegahan, Pengendalian dan Pengelolaan Bahan Kimia Hidrokarbon di
seluruh areal PT. Antang Gunung Meratus.

4.3 Supervisor departement terkait melakukan inspeksi, pemeriksaan dan laporan terhadap di
taati dan di laksanakannya Pencegahan, Pengendalian dan Pengelolaan Bahan Kimia
Hidrokarbon di seluruh areal PT. Antang Gunung Meratus.

5 DEFINISI

5.1. Hidrokarban adalah Segala bahan yang molekulnya tersusun atas ikatan atom carbon
dan hidrogen ( BBM, Oli, Grease, Air Coolant )
5.2. BBM adalah suatu materi yang bisa di rubah menjadi energi , biasanya bahan bakar
mengandung energi panas yang dapat di lepaskan dan dapat di manipulasi. Kebanyakan
bahan bakar di gunakan manusia melalui proses pembakaran dimana bahan bakar
tersebut akan melepaskan panas setelah di reaksikan dengan oksigen di udara ( bensin,
solar ).
5.3. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah zat – energy yang karena sifat dan atau
karakteristik dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makluk hidup.
5.4. Mudah meledak adalah Dapat meledak dengan mengeluarkan gas panas
5.5. Oksidasi adalah Menangkap oksigen untuk meningkatkan pembakaran dan dapat
menimbulkan percikan pada bahan yang dapat terbakar tanpa tambahan sumber pemicu
lain.
5.6. Korosif adalah Menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan makluk hidup.
5.7. Iritan adalah Dapat menyebabkan cidera pada kulit atau mata.
5.8. Karsinogenik adalah Dapat menyebabkan kanker atau memicu pertumbuhan kanker.
5.9. Teratogenik adalah Dapat menyebabkan gangguan pembentukan embrio.
5.10. Mutagenik adalah Menyebabkan kerusakan genetic.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Pengelolaan dan Pengendalian Bahan Kimia
Hidrokarbon

DOKUMEN NO : SOP/SHE/I-2014/001 REVISI : 01


TANGGAL : 7 Januari 2014 HALAMAN : 3 of 9
6 KEBIJAKAN

Dengan terbitnya SOP ini, maka segala hal yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengendalian
Hidrokarbon harus mentaati prosedur yang tercakup dalam SOP ini.

7 PROSEDUR

7.1 Inspeksi Hidrokarbon :


 Supervisor harus memastikan bahwa inspeksi rutin diatur di semua wilayah/tempat
dimana Hidrokarbon disimpan dan digunakan
 Inspeksi ini mencakup semua fasilitas bergerak, temporer, permanen, serta fasiltas
penyimpanan bahan hidrokarbon.
 Fasilitas Inspeksi Hidrokarbon sebagai berikut, tapi tidak terbatas pada hal-hal dibawah
ini.
o Kondisi lampu, konektor, selang air, tangki dan pipa pernafasan (breather pipes).
o Kondisi semua drum & lokasi penyimpanan drum harus terhindar dari ceceran
hidrokarbon
7.2 Persyaratan Dasar :

 Persyaratan dasar berikut harus diterapkan di semua lokasi dan harus diterapkan oleh
semua karyawan dan semua karyawan kontraktor dan sub-kontraktor
 Semua workshop, fuel stored (permanen serta termporer) dan semua tempat cuci
kendaraan akan dilengkapi dengan saluran yang layak dan harus ada interceptor oli
yang efektif (trap oli)
 Desain untuk semua trap oli harus sesuai dengan spesifikasi yang tercantum dalam
standar ini.
 Semua trap oli harus dirawat sehingga dapat beroperasi dengan efektif. Termasuk
inspeksi visual harian dan pembersihan (pengosongan) seperti/ketika diminta (rutin
berkelanjutan)
 Semua limbah hidrokarbon harus dibuang seperti dijelaskan dalam standar ini dan
dalam
rincian SOP dan instruksi kerja
 Perlengkapan fisik harus ada untuk penanganan yang aman dan penyimpanan semua
limbah hidrokarbon sehingga resiko tertumpah diminimalisir (mis: peraturan
penanganan
o filter oli bekas serta tempat penyimpanan khusus untuk mengeringkan filter oli
bekas)
o Sebuah catatan pembuangan limbah oli harus dibuat secara berkelanjutan. Harus
termasuk dalam laporan operasional.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Pengelolaan dan Pengendalian Bahan Kimia
Hidrokarbon

DOKUMEN NO : SOP/SHE/I-2014/001 REVISI : 01


TANGGAL : 7 Januari 2014 HALAMAN : 4 of 9

o Semua tumpahan hidrokarbon harus dilaporkan kepada Departemen Lingkungan


dengan segera dan semua tumpahan harus segera dibersihkan dengan efektif
o Laporan insiden harus dibuat untuk semua tumpahan ke tanah dan
investigasi Insiden harus dilakukan untuk setiap tumpahan yang melebihi 50 L
o Laporan insiden harus dibuat untuk semua tumpahan yang jatuh ke aliran air atau
ke sungai dan investigasi insiden penuh harus dilakukan untuk tumpahan yang
melebihi 50 L
o air/dll), harus diperlukan seperti limbah berbahaya dan harus dibuang secara
spesifik.
o Semua kerikil, tanah atau pasir, yang terkontaminasi hidrokarbon, harus
diperlakukan seperti limbah berbahaya dan harus diperbaiki secara biologis atau
dibuang secara spesifik.
o Dalam pelaksanaannya, setiap pipa yang membawa hidrokarbon harus melalui lokasi
penampungan (harus di dalam lokasi tanggul atau lantai yang terdapat saluran)
o Semua pipa hidrokarbon, harus diberi kode warna yang tepat dan harus diberi label
dan tanda sesuai yang disyaratkan.
o Lokasi penyimpanan dan pipa hidrokarbon harus terlindung dan harus ada tanda
yang memadai yang mengacu pada persyaratan keselamatan.
o Secara umum penyimpanan hidrokarbon dibawah tanah tidak diijinkan. Semua
tangki penyimpanan dan pipa harus di permukaan tanah, untuk mempermudah
inspeksi dan identifikasi kebocoran.
o Untuk semua fasilitas penyimpanan terbesar, harus memiliki system penghitungan
dan pengukuran yang berkelanjutan (inventarisasi system control). Sitem harus
dapat mengidentifikasi/mendeteksi terus menerus kebocoran dari system tersebut.
o Jika kebocoran dari setiap bagian terbesar system dapat diperkirakan atau
teridentifikasi, sebuah investigasi harus segera dimulai dan tindakan perbaikan harus
dilakukan secepat mungkin.
o Desain dan konstruksi semua tempat penyimpanan hidrokarbon (tangki/drum) dan
fasilitas distribusi hidrokarbon, harus disetujui (tertulis) oleh Manager EHS serta
kemasan harus sesuai dengan karakteristik hidrokarbon.
o Bagunan pengumpulan atau tempat penyimpanan harus memenuhi persyaratan :
 Memiliki fasilitas untuk penangulangan terjadinya kebakaran dan peralatan
komunikasi.
 Konstruksi bahan bangunan disesuaikan dengan karakteristik pelumas bekas
o Lokasi tempat penyimpanan bebas banjir
7.3 Instruksi Kerja Hidrokarbon :
o Departemen SHE harus menyediakan petunjuk minimum untuk semua
lokasi/barang yang terdaftar di bawah ini, tetapi setiap lokasi juga harus memiliki
instruksi kerja terinci untuk lokasi/barang berikut serta lokasi/barang yang
tidak terdaftar dibawah ini.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Pengelolaan dan Pengendalian Bahan Kimia
Hidrokarbon

DOKUMEN NO : SOP/SHE/I-2014/001 REVISI : 01


TANGGAL : 7 Januari 2014 HALAMAN : 5 of 9
 Desain trap oli dan trap sediment untuk workshop dan tempat cuci.

 Perawatan rutin trap endapan Lumpur dan oli (interceptor) untuk


workshop dan tempat cuci
 Pengumpulan, penanganan, penyimpanan dan pembuangan semua
limbah hidrokarbon
 Pengelolaan, penyimpanan dan pembersihan semua tumpuhan
hidrokarbon
 Pengumpulan dan pembuangan semua materi yang
terkontaminasi(termasuk tanah, kerikil, dll)
 Pengelolaan dan pengendalian semua fasilitas penyimpanan dan
distribusi hidrokarbon.
 Desain, operasi dan perawatan semua oli trap dan/atau bahan bakar, diajukan
untuk memastikan bahwa konsentrasi maksimum hidrokarbon yang dibuang
tidak lebih dari 50 ppm
 Jika dampak pada lingkungan, akibat dari tumpahan di workshop dan tempat
cuci, dapat diminimalisir pengoperasian trap dari fasilitas secara benar sangat
berarti.
 Sebelum workshop atau tempat cuci dibangun, penanggung jawab memastikan
bahwa fasilitas oli trap/bahan bakar/kolam pengendap lumpur yang memadai
 Spesifikasi desain standar dan gambar disediakan oleh Departemen SHE.
7.4 Perawatan berkelanjutan Trap Oli dan Kolam pengendap.
 Memastikan bahwa trap (interseptor) terus berfungsi/beroperasi sesuai
dengan spesifikasi desain dan tujuan, semua trap harus dikelola secara efisien
dan dikendalikan terus menerus (setiap hari).
 Semua trap harus di inspeksi oleh orang yang ditunjuk (sebagai PICnya)
7.5 Pengumpulan, Penanganan, penyimpanan dan pembuangan Limbah Hidrokarbon
 Semua aktivitas yang terkait dengan pengumpulan, penanganan, penyimpanan
dan pembuangan produk limbah hidrokarbon harus dikelola dengan baik.
 Tujuannya, untuk memastikan bahwa semua limbah hidrokarbon dibuang
dengan cara yang telah disetujui dan setiap Resiko lingkungan dapat
diminimalkan dan semua perlengkapannya dibuat berguna ’sampai akhir”.
 Laporan rincian, khusus tentang kuantitas hidrokarbon yang
dikumpulkan/dibuang, dibuat setiap bulan.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Pengelolaan dan Pengendalian Bahan Kimia
Hidrokarbon

DOKUMEN NO : SOP/SHE/I-2014/001 REVISI : 01


TANGGAL : 7 Januari 2014 HALAMAN : 6 of 9
 Lokasi penyimpanan harus dilengkapi dengan tanggul disekelilingnya dan
dilengkapi dengan saluran pembuangan menuju tangki penyimpanan yang
kedap air. Tangki penyimpanan dibuat mampu menampung 110% dari
kapasitas volume drum atau tangki yang ada didalam ruang penyimpanan,
serta tangki harus diatur sedemikian sehingga bila terguling tidak akan
menimpa tangki lain.
 Memastikan semua penampung limbah hidrokarbon tertutup rapat.
 Tumpahan kecil (< 5 liter) harus segera dibersihkan sesuai persyaratan standar.

 Semua kemungkinan pencegahan harus dilakukan setiap hari, untuk mencegah


terjadinya tumpuhan. Selain itu, semua kemungkinan pencegahan harus juga
dilakukan untuk menampung tumpahan dalam lokasi tanggul.
 Semua anggota tim respon keadaan darurat di setiap lokasi harus
dilatih dalam menerapkan dan menggunakan alat penampung
tumpahan dengan benar.
 Persyaratan standar ini harus ditaati untuk mengurangi kontaminasi
hidrokarbon dalam tanah, permukaan dan/atau dalam sumber air di
semua lokasi
7.6. Setiap barang yang dikategorikan sebagai bahan kimia berbahaya harus dipesan berikut
MSDS ( Matrial Safety Data Sheet ).
 Bagian terkait serta pengguna bahan kimia berbahaya harus melakukan inspeksi
atas barang kimia berbahaya yang dipesan.
 Bila barang yang dipesan tidak mengikutsertakan MSDS atau tidak terdapat
MSDS sejenis, maka MSDS harus dipesan ulang kepada agen atau pabrik
pembuat. Material B3 tidak boleh digunakan terlebih dahulu sebelum tersedia
MSDS yang memadai. Untuk memudahkan penggunaan, MSDS harsu tersedia
dalam bahasa Indonesia.
 MSDS akan disosialisasikan kepada seluruh karyawan PT Antang Gunung
Meratus serta Kontraktor dan Sub Kontraktornya yang bekerja dengan B3.
 Penyimpanan Bahan Kimia Berbahaya :
 Departemen terkait yang bertanggungjawab dalam penyimpanan B3 akan
memenuhi syarat-syarat sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada
MSDS, yaitu antara lain :
 Wadah B3 harus dilengkapi dengan dengan label dan Code sesuai standar
LH
 Area gudang penyimpanan B3 merupakan area yang tertutup untuk
umum dan diberi rambu-rambu keselamatan
 Setiap material B3 harus disimpan pada wadah aslinya dan/atau pada
wadah yang diberi label.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Pengelolaan dan Pengendalian Bahan Kimia
Hidrokarbon

DOKUMEN NO : SOP/SHE/I-2014/001 REVISI : 01


TANGGAL : 7 Januari 2014 HALAMAN : 7 of 9
 Bahan cair yang termasuk B3 yang digunakan secara teratur dilengkapi
dengan wadah sekunder untuk mengantisipasi tumpahan/kebocoran
sehingga tidak mencemari lingkungan.
 Supervisor melaksanakan identifikasi bahaya dan penilaian resiko di setiap tempat yang
menyimpan (menggunakan form standar)
 Lembar Data Keselamatan Bahan (MSDS)
 MSDS menyediakan informasi yang penting dari suatu bahan antara lain : Identifikasi
produk, kandungan berbahaya, Karakter fisika kimia, Data bahaya resiko (meledak,
terbakar dll),Data reaktivitas, Data bahaya terhadap kesehatan, Perhatian dalam
penggunaan yang aman, Cara pengendalian, Informasi tambahan)

 Salinan dari MSDS akan disediakan pada tempat penyimpanan, petugas P3K ataupun
Departemen K3L Pastikan MSDS mudah di akses oleh setiap orang yang bekerja dengan
B3.
 Setiap karyawan yang bekerja menggunakan B3 harus dilengkapi dengan pelatihan terlebih
dahulu. Prosedur darurat B3 harus dipahami oleh setiap karyawan yang menggunakan B3.
 Untuk menghindari bahaya secara umum, tetapkan bahwa Dilarang mengoperasikan
 peralatan panas dan kegiatan merokok atau api terbuka pada semua material B3.
 Gunakan selalu Alat Pelindung Diri yang sesuai dengan penanganan B3.
 Setiap limbah B3 harus ditangani secara khusus.
 Setiap tumpahan B3 harus dilakukan penyelidikan Insiden, karena pencemaran akibat B3
berdampak serius terhadap pencemaran lingkungan.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Pengelolaan dan Pengendalian Bahan Kimia
Hidrokarbon

DOKUMEN NO : SOP/SHE/I-2014/001 REVISI : 01


TANGGAL : 7 Januari 2014 HALAMAN : 8 of 9

8 ALUR PROSES

PROSES DOKUMEN PIC & KETERANGAN

MULAI

Inspeksi
1. Data Inspeksi Dept. SHE

1. SOP Pengelolaan dan Dept. SHE


Penerapan program
pengendalian bahan
lingkungan di areal kerja hidrokarbon

Instruksi kerja penanganan 1. Instruksi kerja Dept. SHE


hidrokarbon

Perawatan oil trap dan 1. Jadwal perawatan oil trap Dept. SHE
kolam pengendap

Pengumpulan, penanganan 1. Laporan neraca limbah Dept. SHE


limbah hidrokarbon

SELESAI

9 DAFTAR DOKUMEN PENDUKUNG

9.1. IK Pengelolaan TPS Limbah B3.

9.2. Standar Fasilitas Penyimpanan Bahan Bakar Cair.


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Pengelolaan dan Pengendalian Bahan Kimia
Hidrokarbon

DOKUMEN NO : SOP/SHE/I-2014/001 REVISI : 01


TANGGAL : 7 Januari 2014 HALAMAN : 9 of 9

9.3. Standar Simbol Dan Label Limbah,

9.4. Form Material Safety Data Sheet ( MSDS ).


STANDAR
Fasilitas Penyimpanan Bahan Bakar Cair
DOKUMEN NO : STD/SHE/I-2016/001 REVISI :0
TANGGAL : 7 Januari 2016 HALAMAN : 1 of 3
Dibuat oleh : Ditinjau dan disetujui oleh :

Imam Arifianto Herbin Siagian


Manager SHE Kepala Teknik Tambang

1 TUJUAN
Instruksi Kerja ini bertujuan untuk :
1.1 Menjadi acuan standar fasilitas penyimpanan bahan bakar cair.
2 REFERENSI
2.1 SOP Pengelolaan dan Pengendalian B3 dengan nomor dokumen : SOP/SHE/I-
2014/001.

3 URAIAN STANDAR

URAIAN STANDAR

1. Tempat penimbunan bahan bakar cair yang terdiri dari satu tangki atau sekumpulan tangki untuk
menimbun bahan bakar cair mudah terbakar dengan kapasitas di atas 40.000 liter dan untuk bahan
bakar cair mudah menyala di atas 10.000 liter harus Kepala Inspeksi Tambang.

2. Tempat penimbunan bahan bakar cair yang terdiri dari satu tangki atau sekumpulan tangki untuk
menimbun bahan bakar cair mudah terbakar dengan kapasitas 5000 sampai dengan 40.000 liter
dan untuk bahan bakar cair mudah menyala dengan kapasitas 1000 sampai dengan 10.000 liter
tidak perlu mendapat izin dari Kepala Inspeksi Tambang.

3. Pada setiap lokasi penimbunan bahan bakar cair harus tersedia :

- Tanda larangan “ Dilarang Merokok “ dan “ Di Larang Masuk Bagi Yang Tidak Berkepentingan “.

- Lampu penerangan yang memadai.

- Alat pemadam kebakaran dan penyalur petir.

4. Pondasi tangki harus di bangun dengan konstruksi beton dan dapat menahan bangunan tangki
beserta isinya.

5. Tempat penimbunan bahan bakar cair yang terdiri dari sekumpulan tangki, maka jarak antara
tangki sekurang – kurangnya adalah 10 meter, maka di setiap tangki harus di pasang instalasi
penyemprot air.

6. Di sekeliling tangki penimbunan atau sekitar tangki harus di buat tanggul pengaman yang terbuat
dari beton atau timbunan tanah.

7. Penangkal petir pada tempat penimbunan bahan bakar cair harus di ukur tahanan pembumiannya
setiap enam bulan atau setelah terjadi petir yang hebat.

8. Pada bagian atas tangki penimbunan bahan bakar cair harus di pasang pipa pengeluaran gas yang
duilengkap sekurang – kurangnya 3 lapis kawat kasa kuningan.
STANDAR
Fasilitas Penyimpanan Bahan Bakar Cair
DOKUMEN NO : STD/SHE/I-2016/001 REVISI :0
TANGGAL : 7 Januari 2016 HALAMAN : of 3

9. Pada dinding tangki penimbunan bahan bakar cair harus di tulis nomor tangki, kapasitas tangki, dan
jenis bahan bakar cair yang di timbun.

10. Pipa pengisian sekurang-kurangnya berjarak 10 meter dari tempat pengeluaran pada lokasi tangki
penimbunan bahan bakar cair.

11. Tempat penimbunan bahan bakar cair di lengkapi dengan pagar pengaman yang berjarak 5 meter
dari tanggul pengaman dan pagar tersebut di lengkapi dengan pintu yang terkunci.

12. Panel listrik dan pompa di tempatkan di luar pagar pengaman.

13. Apabila bahan bakar di timbun dalam drum atau wadah lain yang sejenis dan mempunyai kapasitas
kurang dari 5000 liter untuk bahan bakar cair mudah terbakar dan kurang dari 1000 liter untuk
bahan bakar cair mudah menyala maka lokasi penimbunan harus di beri pagar pengaman di
sekelilingnya dan di lengkapi dengan pintu yang terkunci.

14. Tangki penimbunan bahan bakar cair harus memenuhi ketentuan jarak aman minimum sebagai
berikut :

Bahan bakar cair Kapasitas tangki Jarak minimum dari Jarak minimum dari pagar
pagar ke jalan umum pengaman ke bangunan

Kelas liter meter meter

I – II B - 1.500 1.5 1.5

1.501 – 3.000 3 1.5

3.001 – 46.000 4.5 1.5

46.001 – 115.000 6 1.5

115.001 – 190.000 9 3

190.001 - 380.000 15 4.5

380.001 – 1.900.000 24 7.5

1.900.001 – 3.800.000 30 10.5

3.800.001 – 7.600.000 40.5 13.5

7.600.001 – 11.400.000 49.5 16.5

11.400.001 - Ke atas 52.5 18

II C - 40.000 1.5 1.5

40.001 – 114.000 3 1.5

114.001 – 190.000 3 3
STANDAR
Fasilitas Penyimpanan Bahan Bakar Cair
DOKUMEN NO : STD/SHE/I-2016/001 REVISI :0
TANGGAL : 7 Januari 2016 HALAMAN : of 3

190.001 – 380.000 4.5 3

380.001 – Ke atas 4.5 4.5

15. Konstruksi tangki :

- Terbuat dari bahan yang tahan dari nyala api.

- Terbuat dari pelat besi yang telah di akui.

- Berdiri tegak kokoh dan stabil.

- Dapat menahan cairan yang di simpan dan tidak bocor selama penyimpanan.

- Pada sambungan pelat dinding tangki harus di las,di kelilingi atau di baut atau kombinasi ke
dua-duanya.

16. Penimbunan di bawah tanah :

- Tangki penimbunan harus terbuat dari bahan anti karat atau bagaian dalam dan luar tangki
penimbunan di lapisi anti karat dan di lengkapi dengan pipa pengeluaran.

- Tangki penimbunan di dalam tanah sekurang – kurangnya 1 meter di hitung dari bagian atas
tangki penimbunan dan galian sekitar tangki di isi pasir.

- Tangki penimbunan harus mampu menahan tekanan sampai 7 atmosfer.

- Di larang di tanam di bawah rel kereta api atau jalan lalu lintas.

- Tidak boleh ada api di sekitar tempat pengisian dan lampu.


STANDAR
Tabel Limbah Saling Tidak Cocok
DOKUMEN NO : STD/SHE/I-2016/005 REVISI :0
TANGGAL : 7 Januari 2016 HALAMAN : 1 of 4
Dibuat oleh : Ditinjau dan disetujui oleh :

Imam Arifianto Herbin Siagian


Manager SHE Kepala Teknik Tambang

1 TUJUAN
Instruksi Kerja ini bertujuan untuk :
1.1 Menjadi acuan dalam penempatan Limbah B3.
2 REFERENSI
2.1 SOP Pengelolaan Limbah B3 dan Non B3 dengan nomor dokumen : SOP/SHE/I-
2014/002

3 URAIAN STANDAR

Pencampuran Menyebabkan Panas atau Reaksi yang Hebat

Group A-1 (limbah basa) Group B-1 (limbah asam)

 acetylene sludge  acid sludge


 alkaline caustic liquids  acid and water
 alkaline cleaner  battery acid
 alkaline corrosive liquids  chemical cleaner
 alkaline battery fluid  electrolyte, acid
 caustic wastewater  etching acid liquid or solvent
 lime sludge and corrosive alkalies  liquid cleaning compound
 lime wastewater  pickling liquor
 lime and water  other corrosive acid
 spent caustics  sludge acid
 spent acid
 spent sulfuric acid
STANDAR
Tabel Limbah Saling Tidak Cocok
DOKUMEN NO : STD/SHE/I-2016/005 REVISI :0
TANGGAL : 7 Januari 2016 HALAMAN : of 4

Pencampuran Menyebabkan Terlepasnya Senyawa Beracun Saat Terbakar


atau Meledak

Group A-2 (limbah logam, Group B-2 (limbah pelarut, oli, peledak)
pestisida, asbes)

 asbestos waste  cleaning solvents


 beryllium waste  data-processing liquid
 unrinsed pesticide containers  obsolete explosives
 waste pesticide  petroleum waste
 refinery waste
 retrograde explosives
 solvents
 waste oil
 flammable and explosive waste

Pencampuran Menyebabkan Panas atau Reaksi yang Hebat

Group A-3 Group B-3 (gabungan A1 dan B1)

 aluminum  any waste in group A-1 or B-1


 beryllium
 calcium
 lithium
 magnesium
 potassium
 sodium
 zinc powder
 other reactive metals and metal
hydrides
STANDAR
Tabel Limbah Saling Tidak Cocok
DOKUMEN NO : STD/SHE/I-2016/005 REVISI :0
TANGGAL : 7 Januari 2016 HALAMAN : of 4

Pencampuran Menyebabkan Api, Ledakan, atau Kalor &/atau Timbulnya Gas


Mudah Terbakar atau Beracun

Group A-4 (limbah pelarut, air) Group B-4 (limbah logam dan gabungan
A1 dan B1)

 alcohols  any concentrated waste in group A-1 or


 water B-1
 calcium
 lithium
 metal hydrides
 potassium
 SO2-CI2, SOCI2, PCI3 CH 3SiCI
 other water-reactive waste
Pencampuran Menyebabkan Api, Ledakan, dan/atau Reaksi yang Hebat

Group A-5 (limbah pelarut, Group B-5 (gabungan A1, B1, A3)

hidrokarbon)

 alcohols  concentrated group A-1 or B-1 waste


 aldehydes streams
 halogenated hydrocarbons and  group A-3 waste streams
other reactive organic
compounds and solvents
 unsaturated hydrocarbons

Pencampuran Menyebabkan Timbulnya Gas Beracun Hidrogen Cianida atau


Hidrogen Sulfida

Group A-6 (limbah sianida dan Group B-6 (limbah B1)


sulfit)

 spent cyanide solutions  group B-1 waste streams


 spent sulfide solution
STANDAR
Tabel Limbah Saling Tidak Cocok
DOKUMEN NO : STD/SHE/I-2016/005 REVISI :0
TANGGAL : 7 Januari 2016 HALAMAN : of 4

Pencampuran Menyebabkan Api, Ledakan, dan/atau Reaksi yang Hebat

Group A-7 (limbah chlor, nitrat) Group B-7 (limbah asam, B2, B3, A5,
mudah terbakar)

 chlorates and other strong oxidizers  acetic acid and other organic acids
 chlorine  concentrated mineral acid
 chlorites  group B-2 waste streams
 chromic acid  group B-3 waste streams
 hypochlorites  group A-5 waste
 nitrates  other flammable and combustible
 nitric acid, fuming waste
 perchlorates
 permanganates
 peroxides
STANDAR
Tempat Penyimpanan Limbah B3
Sementara
DOKUMEN NO : STD/SHE/I-2014/004 REVISI : 01
TANGGAL : 7 Januari 2016 HALAMAN : 1 of 4
Dibuat oleh : Ditinjau dan disetujui oleh :

Imam Arifianto Herbin Siagian


Manager SHE Kepala Teknik Tambang

1 TUJUAN
Instruksi Kerja ini bertujuan untuk :
1.1 Menjadi acuan dalam menentukan stadar Tempat Penyimpanan Limbah B3
Sementara.

2 REFERENSI
2.1 SOP Pengelolaan Limbah B3 dan Non B3 dengan nomor dokumen :
SOP/SHE/I-2014/002

3 URAIAN STANDAR
STANDAR
Tempat Penyimpanan Limbah B3 Sementara
DOKUMEN NO : STD/SHE/I-2014/004 REVISI : 01
TANGGAL : 7 Januari 2016 HALAMAN : of 4
STANDAR
Tempat Penyimpanan Limbah B3 Sementara
DOKUMEN NO : STD/SHE/I-2014/004 REVISI : 01
TANGGAL : 7 Januari 2016 HALAMAN : of 4
STANDAR
Tempat Penyimpanan Limbah B3 Sementara
DOKUMEN NO : STD/SHE/I-2014/004 REVISI : 01
TANGGAL : 7 Januari 2016 HALAMAN : of 4
STANDAR
Kode Warna
DOKUMEN NO : STD/SHE/I-2014/003 REVISI : 01
TANGGAL : 7 Januari 2014 HALAMAN : 1 of 4
Dibuat oleh : Ditinjau dan disetujui oleh :

Imam Arifianto Herbin Siagian


Manager SHE Kepala Teknik Tambang

1 TUJUAN
Instruksi Kerja ini bertujuan untuk :
1.1 Menjadi acuan dalam menentukan stadar kode warna.
2 REFERENSI
2.1 SOP Pengelolaan Limbah B3 dan Non B3 dengan nomor dokumen : SOP/SHE/I-
2014/002

3 URAIAN STANDAR
STANDAR
Kode Warna
DOKUMEN NO : STD/SHE/I-2014/003 REVISI : 01
TANGGAL : 7 Januari 2014 HALAMAN : of 4
STANDAR
Kode Warna
DOKUMEN NO : STD/SHE/I-2014/003 REVISI : 01
TANGGAL : 7 Januari 2014 HALAMAN : of 4
STANDAR
Kode Warna
DOKUMEN NO : STD/SHE/I-2014/003 REVISI : 01
TANGGAL : 7 Januari 2014 HALAMAN : of 4
INSTRUKSI KERJA
Pemindahan dan Penyimpanan B3 Cair

DOKUMEN NO : IK/SHE/I-2016/001 REVISI :0


TANGGAL : 07 Januari 2016 HALAMAN : 1 of 1
Dibuat oleh : Ditinjau dan disetujui oleh :

Daniel Siregar Imam Arifianto


Supervisor SHE Manager SHE

1 TUJUAN
Instruksi Kerja ini bertujuan untuk :
1.1 Menjadi acuan kerja setiap karyawan dalam proses pemindahan dan penyimpanan
B3.

2 REFERENSI
2.1 SOP Pengelolaan dan Pengerndalian B3 dengan nomor dokumen : SOP/SHE/I-
2014/001
3 URUTAN KERJA

Urutan Kerja Aktivitas

a. Tidak boleh ada api di area kerja B3 Cair


b. Selalu mematuhi SOP didalam bekerja.
c. Pada waktu menggunakan B3 Cair, patuhi instruksi
Pemindahan dan dari pimpinan kerja, dan tanamkan metode
penyimpanan B3 Cair kerjanya.
d. Pada waktu bekerja didalam ruangan operasikan
Exhaust fan ( room exhaust ) dengan benar.
e. Pastikan peralatan APAR di dekatnya berfungsi
dengan baik.
f. Melakukan pencatatan pemakaian B3 Cair ( oli,
solar, grease )
Penyimpanan B3 Cair

a. Menggunakan APD yang diinstruksikan. Setelah


pekerjaan selesai, simpan ditempat yang telah
ditentukan.
b. Pergunakan Gas mask yang dilengkapi dengan
tabung oksigen, diganti sesuai dengan frekwensi
Pembersihan dan penempatan yang sudah ditentukan.
a. Penanganan dengan hati-hati, jangan sampai
peralatan
terkena kulit.
b. Pada waktu hendak dipindahkan ke wadah yang
lebih kecil, beri indikasi isi pada wadah.
c. Pada waktu B3 Cair tumpah, segera dibersihkan
mengikuti petunjuk pada MSDS atau KKB atau
INSTRUKSI KERJA
Pemindahan dan Penyimpanan B3 Cair

DOKUMEN NO : IK/SHE/I-2016/001 REVISI :0


TANGGAL : 07 Januari 2016 HALAMAN : 2 of 2

IK Penanganan tumpahan Bahan Kimia.


d. Wadah yang berisi B3 cair diberi tutup dan
disimpan di tempat yang sudah ditentukan.
Selesai e. Setelah selesai digunakan, letakkan wadah
kosong di tempat yang sudah ditentukan.
2
1 1
No : ________________
FORMULIR
Inspeksi Oil Trap, Tanki BBC dan Gudang Oli
DOKUMEN NO : FRM/SHE/I-2014/002 REVISI : 01
TANGGAL : 7 Januari 2014 HALAMAN : 1 of 1

CEKLIS INSPEKSI – OIL TRAP, TANKI BBC DAN GUDANG OLI


DILAKUKAN TINGKAT
No HAL UNTUK DIPERIKSA KET
YA TIDAK RESIKO
1 Pemeriksaan Fisik Trap secara Umum &
Pemeriksaan Spesifik Setiap Kompartemen
Kondisi trap tidak rusak
Kondisi trap tidak bocor
Kondisi tembok trap tidak pecah /retak
Kolam trap ketiga bersih tidak ada minyak
Kolam trap ketiga bersih tidak pecah / retak
Kolam oil trap tertutup
Tidak terdapat ceceran Hidrokarbon di sekitar oil trap
Housekeeping di setkitar oil trap
Terdapat papan jadwal pengurasan oil trap
Terdapat PIC pengurasan oil trap
2 TANGKI BBC
Bangunan dan Pengaman sudah sesuai standar
Loading dan unloading BBC sudah sesuai SOP
Peraturan ditaati oleh orang yang bekerja disekitar
tangki BBC.
Rambu-rambu tersedia dilokasi BBC
Terdapat tempat sampah Organi dan B3 disekitar tangki
BBC
Penerangan Memadai
Peralatan Emergency diperiksa setiap hari
3 GUDANG OLI BARU
Tempat memadai dan sesuai dengan regulasi
Kapasitas tempat dan jumlah memadai
Keluar masuk drum oli baru kedalam gudang dilakukan
secara aman
Tidak ada tumpahan / ceceran disekitar gudang oli baru
Peralatan emergency masih layak dipakai dan selalu
diperiksa
4 KONDISI SECARA UMUM
House keeping di sekitar diatas bagus
Ada PIC terkait dan mengerti tugas serta tanggung
jawabnya

Diinspeksi Oleh : ..................................................... Tanda Tangan: .............................. Tanggal: ...............................

Diinspeksi Ulang Oleh : ........................................... Tanda Tangan: .............................. Tanggal: ...............................


INSTRUKSI KERJA
Pemindahan dan Penyimpanan B3 Gas

DOKUMEN NO : IK/SHE/I-2016/002 REVISI :0


TANGGAL : 07 Januari 2016 HALAMAN : 1 of 2
Dibuat oleh : Ditinjau dan disetujui oleh :

Daniel Siregar Imam Arifianto


Supervisor SHE Manager SHE

1 TUJUAN
Instruksi Kerja ini bertujuan untuk :
1.1 Menjadi acuan kerja setiap karyawan dalam proses pemindahan dan penyimpanan
B3.

2 REFERENSI
2.1 SOP Pengelolaan B3 dengan nomor dokumen : SOP/SHE/I-2014/001

3 URUTAN KERJA

Urutan Kerja Aktivitas

a. Tabung gas harus ditangani dengan sungguh-


sungguh dan hindari dari kerusakan.
b. Penggunaan tabung gas bertekanan , harus
ditempat dengan sirkulasi udara yang cukup baik.
Pemindahan dan c. Letakkan tabung ditempat yang aman, dan buat
penyimpanan B3 Gas penyangga agar tidak jatuh (safety chain).
d. Letakkan container ditempat yang jauh dari bahan
yang bersuhu tinggi, suhu maximal ruangan adalah
45 derajat.
e. Setelah penggunaan gas, pastikan untuk menutup
valve utama.

Penyimpanan B3 Gas
a. Susun tabung dengan posisi berdiri dan harus ada
tutupnya.
b. Pisahkan tabung gas yang masih berisi, dan tabung
gas yang sudah kosong, dan buat penyangga agar
tabung tidak jatuh.
c. Tutup valve dengan benar dan pasang tutupnya
saat penyimpanan atau pengiriman
Pembersihan dan penempatan
d. Pengambilan tabung harus memakai dolly khusus
peralatan
dan terikat / di rantai. Ujung tabung tidak
mengarah ke orang
e. Harus memakai palet khusus bila pengambilan
tabung memakai Forklift. Tabung jangan
diletakkan diatas garpu, atau dibagian belakang
forklift
INSTRUKSI KERJA
Pemindahan dan Penyimpanan B3 Gas

DOKUMEN NO : IK/SHE/I-2016/002 REVISI :0


TANGGAL : 07 Januari 2016 HALAMAN : 2 of 2

f. Waktu memindahkan tabung Oxigen dan tabung


Selesai Acetylene dengan tangan, miringkan tabung
kemudian gulingkan dengan perlahan-lahan
(Perhatikan cara pegang tabung).
FORMULIR
Inspeksi Tangki Pengisian Bahan Bakar Minyak ( BBM )

DOKUMEN NO : FRM/SHE/I-2016/003 REVISI :0


TANGGAL : 7 Januari 2016 HALAMAN : 1 of 1

CEKLIS INSPEKSI TANGKI PENGISIAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)


Kondisi Actual TINGKAT
No HAL UNTUK DIPERIKSA KETERANGAN
  RESIKO
1. Bocoran dari Selang / Sambungan
2. Tumpahan (Di Lantai / Di Tanah)
3. Semua Selang dilengkapi dengan Pucuk Pengisian
4. Areal Bebas dari Sampah yang Mudah Terbakar
5. Tanggul dengan Lantai Kedap Cairan (Isi maks. + 10%)
6. Sistem Drainase dalam Tanggul (Dalam posisi terkunci)
7. Instalasi dipagari dengan Pintu dan Dikunci
8. Penerangan Area yang Mencukupi
9. Housekeeping Umum / Penumpukan & Penyimpanan
10. Tempat Sampah (Dengan tutup)
11. Penghalang Tabrakan Sekitar Daerah Pengisian
12. Tersedia Penampung Tetesan (Mobile Units)
13. Alat Pelindung Diri
14. Saluran Pengisian Kosong
Tangga Akses untuk Tes Kedalaman / Tersedia Tongkat
15.
Kedalaman Tangki
16. Pentanahan / Bonding
17. Tutup Katup Discharge Pada Tempatnya
18. Sistem Komunikasi (Keadaan Darurat)
19. Peralatan pemadam Api memadai
20. Kotak Listrik / Saklar Penggerak / Sambungan Kabel
21. Daftar Pemberian & Penerimaan

Diinspeksi Oleh : ..................................................... Tanda Tangan: .............................. Tanggal: ...............................


Diinspeksi Ulang Oleh : ........................................... Tanda Tangan: .............................. Tanggal: ...............................
Diinspeksi Ulang Oleh : ........................................... Tanda Tangan: .............................. Tanggal: ...............................
INSTRUKSI KERJA
Pemindahan dan Penyimpanan B3 Padat

DOKUMEN NO : IK/SHE/I-2016/003 REVISI :0


TANGGAL : 07 Januari 2016 HALAMAN : 1 of 1
Dibuat oleh : Ditinjau dan disetujui oleh :

Daniel Siregar Imam Arifianto


Supervisor SHE Manager SHE

1 TUJUAN
Instruksi Kerja ini bertujuan untuk :
1.1 Menjadi acuan kerja setiap karyawan dalam proses pemindahan dan penyimpanan
B3.

2 REFERENSI
2.1 SOP Pengelolaan dan Pengerndalian Bahan Hidro Karbon dengan nomor dokumen :
SOP/SHE/I-2014/001
3 URUTAN KERJA

Urutan Kerja Aktivitas

a. Operator yang menangani bahan kimia harus sudah


mendapatkan pelatihan tentang penanganan bahan
kimia serta mendapat penunjukan dari pimpinan
kerja.
Pemindahan dan b. Tidak boleh ada api di sekitar area kerja yang
penyimpanan B3 Padat terdapat bahan kimia.
c. Pada waktu menggunakan zat kimia khusus, harus
mematuhi instruksi dari pimpinan kerja, dan metode
kerja yang sudah ditetapkan.
d. Pada waktu bekerja pastikan sistem sirkulasi udara
dalam kondisi baik, khususnya jika di dalam
ruangan harus mengaktifkan exhaust dengan benar.
Penyimpanan B3 Padat e. Menggunakan APD khusus penanganan bahan
kimia yang sudah ditetapkan. Setelah pekerjaan
selesai, simpan ditempat yang telah ditentukan.
f. Pada waktu menemukan abnormality atau
kerusakan pada measure equipment segera laporkan
ke pimpinan kerja.
g. Pemeriksaan zat kimia khusus, dilakukan pada
waktu yang sudah ditentukan.
h. Pastikan peralatan APAR di dekatnya berfungsi
dengan baik.
INSTRUKSI KERJA
Pemindahan dan Penyimpanan B3 Padat

DOKUMEN NO : IK/SHE/I-2016/003 REVISI :0


TANGGAL : 07 Januari 2016 HALAMAN : 2 of 2

a. Pasanglah tanda peringatan pada bagian yang


Pembersihan dan penempatan mudah terlihat agar dengan mudah dikenali dan
peralatan untuk mengingatkan akan potensi bahayanya
b. Sesuaikan kondisi penyimpanan sesuai yang
direkomendasikan dan disyaratkan oleh pembuat
bahan kimia tersebut, antara lain :
 penyimpanan dalam satu tempat bahan kimia yang
sejenis,
 Pemberian label / identitas nama/simbol bahan
kimia,
Selesai  penempatan di ruang khusus bahan kimia dll.
 Wadah penyimpanan harus stabil dan aman dari
meluncur, berguling, atau jatuh.
 Wadah penyimpanan tidak ditempatkan pada area
basah atau kemungkinan terkena air hujan.
c. Penyimpanan bahan kimia di line harus dilengkapi
dengan MSDS (Material Safety Data Sheet) untuk
dapat diketahui potensi bahaya yang mungkin
ditimbulkan dan kontrol safety yang sesuai untuk
material tertentu. Bila tidak memungkinkan, bisa
diganti dengan Kartu Keselamatan Bahan / KKB,
sedangkan MSDS disimpan di bagian Administrasi
departemen tersebut.
FORMULIR
Daftar Bahan Berbahaya dan Beracun ( B3 )

DOKUMEN NO : FRM/SHE/I-2016/004 REVISI :0


TANGGAL : 7 Januari 2016 HALAMAN : 1 of 1

Simbol MSDS
Karakteristik Tipe Jumlah
No Nama Lokasi Tidak Tidak
Hazard (cair/gas/padat) (ton/liter) Tersedia Tersedia
Tersedia Tersedia
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.
INSTRUKSI KERJA
PENGELOLAAN TPS LIMBAH B3

DOKUMEN NO : IK/SHE/I-2014/004 REVISI :0


TANGGAL : 07 Januari 2016 HALAMAN : 1 of 1
Dibuat oleh : Ditinjau dan disetujui oleh :

Daniel Siregar Imam Arifianto


Supervisor SHE Manager SHE

1 TUJUAN
Instruksi Kerja ini bertujuan untuk :
1.1 Menjadi acuan kerja setiap karyawan dalam pengelolaan TPS Limbah B3.

2 REFERENSI
2.1 SOP Pengelolaan Limbah B3 dan Non B3 dengan nomor dokumen : SOP/SHE/I-
2014/002

3 URUTAN KERJA

Urutan Kerja Aktivitas

• Limbah oli, majun, hose, aki, filter dan


Pengumpulan Limbah B3 WS matrial kontaminasi, padatan kontaminasi
masuk ke TPS B3 dari aktivitas workshop.
• Pemilihan limbah sesuai dengan jenisnya di
Pemilihan Jenis Limbah Sesuai
Dengan Karakteristiknya. TPS B3.

• Pengumpulan limbah sampai kapasitas


Penumpukan Jenis Limbah Sampai
maksimal.
Batas Penumpukan Maksimal.
• Pemanggilan pengumpul limbah B3
Pemanggilan Pada Pihak Pengumpul
Limbah B3 Yang Telah Berizin

Pengambilan Limbah B3 di TPS


B3 Oleh Pengumpul • Pengambilan limbah dan dan penyerahan
manifest ke penghasil limbah.

Pencatatan Dalam Log Book


dan Neraca Limbah Harian • Pencatatan dalam neraca limbah.

• Pengambilan BA dan salinan lembar 7 dari


Pengambilan Manifest Lembar 7 pihak pengumpul ke pihak penghasil
dan BA Dari Pihak Pemanfaat
limbah B3.
INSTRUKSI KERJA
Penyerahan Limbah B3 Ke TPS

DOKUMEN NO : IK/SHE/I-2016/005 REVISI :0


TANGGAL : 07 Januari 2016 HALAMAN : 1 of 1
Dibuat oleh : Ditinjau dan disetujui oleh :

Daniel Siregar Imam Arifianto


Supervisor SHE Manager SHE

1 TUJUAN
Instruksi Kerja ini bertujuan untuk :
1.1 Menjadi acuan kerja setiap karyawan dalam Penyerahan Limbah B3 ke TPS.
2 REFERENSI
2.1 SOP Pengelolaan Limbah B3 dan Non B3 dengan nomor dokumen : SOP/SHE/I-
2014/002

3 URUTAN KERJA

Urutan Kerja Aktivitas

 Adanya limbah B3 yang di hasilkan oleh


Terdapat LB3 dari kegiatan operasioanl dept terkait, Contoh: LB3 Padat ( Filter
bekas, majun bekas dll ), LB3 Cair ( Oli
bekas, grease dll ).
Penggunaan APD sesuai resiko  Memastikan menggunakan APD lengkap
pekerjaan
sesuai dengan dengan resiko pekerjaannya.

 Menampung LB3 cair & padat, pada


Menampung LB3 pada tempat yang
telah di sediakan wadah yang telah di sediakan.

 Memastikan penghasil limbah B3

Memastikan penghasil LB3 menampung dengan benar tanpa ada


menampung dengan benar ceceran atau kebocoran dan harus sesuai
dengan wadah yang di tentukan.

Pengiriman di lakukan 1x24 jam


setelah adanya LB3  Dalam waktu 1x24 jam sejak LB3 di hasilkan
harus di kirim ke TPS LB3 oleh departemen
penghasil LB3.
Pengisian FRM serah terima
LB3  Pengiriman di dokumentasikan
menggunakan FRM serah terima LB3 pada
STANDARD OPERATION AND PROCEDURE
Penyerahan Limbah B3 Ke TPS

DOKUMEN NO : IK/SHE/I-2016/005 REVISI :0


TANGGAL : 07 Januari 2016 HALAMAN : 1 of 1

PIC TPS LB3.

 Selama pengiriman harus dipastikan tidak


Memastikan kemasan LB3 tidak ada kebocoran pada kemasan LB3.
bocor saat pengiriman

 Menampung LB3 di TPS.


Penampungan LB3 di TPS

 Proses selesai.
Selesai
FORMULIR
Jadwal Pembersihan Oil Trap
Dokumen No FRM/SHE/I-2016/005 Revisi 0
Tanggal 7 Januari 2016 Halaman 1 of 1

…………… ………….. ………….. ………….. ………….. …………..


No Lokasi PIC
I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V

Dibuat Oleh, Mengetahui,

( .................... ) ( .................... )
FORMULIR
Log Book LB3
Dokumen No FRM/SHE/I-2014/006 Revisi 01
Tanggal 7 Januari 2016 Halaman 1 of 1

Stock Bulan Lalu Satuan TPS :


Drum SITE :
Kg Periode :

MASUKNYA LIMBAH B3 KE TPS KELUARNYA LIMBAH B3 DARI TPS SISA


Maksimal Penyimpanan
Sisa Limbah B3 yang ada
No. Jenis Limbah B3 Masuk Tanggal Masuk Limbah B3 Sumber Limbah B3 Jumlah Limbah B3 Masuk s/d tanggal; (t = 0 + 90 hr) Tanggal Keluar Limbah B3 Jumlah Limbah B3 Keluar Tujuan Penyerahan Bukti Nomor Dokumen (3)
(2) di TPS
(A) (B) (C) (D) (E) (F) (G) (H) (I) (J) (K)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

Keterangan:
(1) Jika masuknya limbah B3 tidak per hari, maka pengisian form ini disesuaikan dengan masuknya limbah ke TPS
(2) Batas waktu penyimpanan di TPS maksimum 90 (sembilan puluh) hari
(3) Dokumen dapat berupa:
a. Manifest
b. Dokumen internal perusahaan jika limbah B3 diserahkan ke bagian lain (untuk dimanfaatkan/diolah dalam lingkungan perusahaan sendiri)
(4) Setiap lembar harap di paraf oleh petugas yang bertanggung jawab
(5) Faktor konversi:
a. Kondisi tidak dimampatkan, 1 drum = Kg
b. Kondisi dimampatkan, 1 drum = Kg
FORMULIR
NERACA LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN
Dokumen No FRM/SHE/I-2014/007 Revisi 01
Tanggal 7 Januari 2016 Halaman 1 of 1

1 Nama Perusahaan :
2 Bidang Usaha :
3 Periode Waktu :

JENIS AWAL LIMBAH JUMLAH CATATAN :


4 (a) (TON)
(b)

5 TOTAL (A)
JUMLAH JENIS LIMBAH PERIZINAN/NOTIFIKASI
PERLAKUAN
6 (KG) YANG DIKELOLA LIMBAH B3 (d)
(a) (b) (c) ADA TIDAK ADA KADALUARSA
6.1. DISIMPAN

6.2. DIMANFAATKAN
6.3. DIOLAH
6.4. DITIMBUN
6.5. DISERAHKAN KE PIHAK III

6.6. EKSPOR
6.7. PERLAKUAN LAINNYA
7 TOTAL (B) -

8 RESIDU * ( C ) Kg
JUMLAH LIMBAH YANG BELUM
9
TERKELOLA ** (D) Kg
TOTAL JUMLAH LIMBAH YANG
10
TERSISA (C+D) Kg
KINERJA PENGELOLAAN
11 LIMBAH B3 SELAMA PERIODE
SKALA WAKTU PENAATAN {[A-(C+D)]/A} x 100% } = %
KETERANGAN :
* RESIDU adalah jumlah limbah tersisa dari proses perlakuan seperti abu insenerator, bottom ash dan atau
fly ash dari pemanfaatan sludge oil di boiler, residu dari penyimpanan dan pengumpulan oli bekas dll yang
belum dikelola
** JUMLAH LIMBAH YANG BELUM TERKELOLA adalah limbah yang disimpan melebihi skala waktu penaatan
Data-data tersebut diatas diisi dengan sebenar-benarnya sesuai dengan kondisi yang ada

Mengetahui,

( )
FORMULIR
Penyerahan LB3 ke TPS
Dokumen No FRM/SHE/I-2014/008 Revisi 01
Tanggal 7 Januari 2016 Halaman 1 of 1

Site :
TPS Limbah B3 :
Bulan :

PENYERAHAN LIMBAH B3 KE TEMPAT PENYIMPANAN (TPS)


Aktifitas Tanda Tangan
Jumlah Dept
NO Tanggal Masuk Jenis Limbah B3
LB3 Penghasil
Penghasil Keterangan
Limbah B3 Penyerah

Dibuat Oleh, Mengetahui,

( ......................... ) ( ......................... )
FORMULIR
Berita Acara Serah Terima Limbah B3
DOKUMEN NO : FRM/SHE/I-2016/009 REVISI :0
TANGGAL : 7 Januari 2016 HALAMAN : 1 of 1
FORMULIR
Inspeksi Kantor Gudang dan Penyimpanan

DOKUMEN NO : FRM/SHE/I-2016/012 REVISI :0


TANGGAL : 7 Januari 2016 HALAMAN : 1 of 1

CEKLIS INSPEKSI KANTOR GUDANG DAN PENYIMPANAN


Kondisi Actual TINGKAT
No HAL UNTUK DIPERIKSA KETERANGAN
  RESIKO
1. Bangunan, Atap, Dinding, Pintu, Jendela, dsb.
2. Permukaan Tempat Jalan dan Lantai
3. Pencahayaan – Buatan/Alami
4. Ventilasi – Buatan / Alami
5. Penyimpanan dan Penumpukan
6. Housekeeping di Daerah Halaman dan Belakang
7. Daerah Jalan / Tempat Parkir
8. Tempat Sampah – Mencukupi / Dikosongkan Secara Berkala
9. Instalasi Listrik – Kabel, Saklar, dll.
10. Tangga, Jalan Tangga, Pegangan Tangga & Pengaman Sisi
11. Platform dan Jalan di Atas Ketinggian
12. Peralatan Pertolongan Pertama
13. Penyimpanan Silinder Gas
14. Penyimpanan Cairan Mudah Terbakar
15. Furnitur Kantor & Ergonomi
16. Penyimpanan & Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
17. Penyimpanan Kayu & Bahan Mudah Terbakar Lainnya
18. Rambu-Rambu & Kode Warna
19. Alat Pelindung Diri
20. Perlindungan Kebakaran – APAR, Hidran & Selang
21. Tempat Berkumpul Darurat & Sistem Alarm Kebakaran
22. Papan Pengumuman K3 & LH

Diinspeksi Oleh : ..................................................... Tanda Tangan: .............................. Tanggal: ...............................


Diinspeksi Ulang Oleh : ........................................... Tanda Tangan: .............................. Tanggal: ...............................
Diinspeksi Ulang Oleh : ........................................... Tanda Tangan: .............................. Tanggal: ...............................

Revisi 0
STANDAR
Simbol, Label Limbah B3 dan Bahan
DOKUMEN NO : STD/SHE/I-2016/002 REVISI : 01
TANGGAL : 7 Januari 2016 HALAMAN : 1 of 10
Dibuat oleh : Ditinjau dan disetujui oleh :

Imam Arifianto Herbin Siagian


Manager SHE Kepala Teknik Tambang

1. TUJUAN
1.1. Instruksi Kerja ini bertujuan untuk :
Menjadi acuan standard untuk menentukan Simbol, Label Limbah B3 dan Bahan.

2. REFERENSI

2.1. SOP Pengelolaan B3, dengan nomor dokumen : SOP/SHE/I-2014/001

2. URAIAN STANDAR

1.. SIMBOL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

Simbol berbentuk bujur sangkar diputar 45 derajat sehingga membentuk belah ketupat. Pada keempat sisi belah ketupat
tersebut dibuat garis sejajar yang menyambung sehingga membentuk bidang belah ketupat dalam dengan ukuran 95
persen dari ukuran belah ketupat bahan. Warna garis yang membentuk belah ketupat dalam sama dengan warna gambar
simbol. Pada bagian bawah simbol terdapat blok segilima dengan bagian atas mendatar dan sudut terlancip berhimpit
dengan garis sudut bawah belah ketupat bagian dalam.Panjang garis pada bagian sudut teriancip adalah 1/3 dari garis
vertikal simbol dengan lebar 1/2 dari panjang garis horizontal belah ketupat dalam. Simbol yang dipasang pada kemasan
minimal berukuran 10 cmx 10 cm, sedangkan simbol pada kendaraan pengangkut limbah B3 dan tempat penyimpanan
limbah B3 minimal 25 cmx 25 cm.
Simbol harus dibuat dari bahan yang tahan terhadap goresan dan atau bahan kimia yang kemungkinan akan mengenainya.
Warna simbol untuk dipasang di kendaraan pengangkut limbah B3 harus dengan cat yang dapat
berpendar (fluorescence).

Gambar1. Bentuk Dasar Simbol


STANDAR
Simbol, Label Limbah B3 dan Bahan
DOKUMEN NO : STD/SHE/I-2016/002 REVISI : 01
TANGGAL : 7 Januari 2016 HALAMAN : 2 of 10

a. Jenis-Jenis Simbol

Setlap simbol adalah satu gambar tertentu untuk menandakan sifat/karakteristik bahan limbah B3 datam suatu
pengemasan, penyimpanan dan pengumpulan atau pengangkutan. Terdapat 8 (delapan) jenis simbol Sesuai yang tertera
di bawah ini :
STANDAR
Simbol, Label Limbah B3 dan Bahan
DOKUMEN NO : STD/SHE/I-2016/002 REVISI : 01
TANGGAL : 7 Januari 2016 HALAMAN : 3 of 10

b. Ketentuan Pemasangan Simbol

- Simbol yang dipasang pada kemasan limbah B3 harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Jenis simbol yang dipasang harus sesuai dengan karakteristik
b. Limbah yang dikemasnya. Jika suatu limbah memiliki karakteristik lebih dari satu, maka simbol yang
dipasang adalah simbol dari karakteristik yang dominan, sedangkan jika terdapat lebih dari satu
karakteristik dominan (predominan), maka kemasan harus ditandai dengan simbol karakteristik
campuran
c. Ukuran minimum yang dipasang adalah 10 cm x 10 cm atau lebih besar, sesuai dengan ukuran
kemasan yang digunakan
d. Terbuat dari bahan yang tahan terhadap goresan atau bahan kimia yang mungkin mengenainya
(misalnya bahan plastik, kertas atau pelat logam) dan harus melekat kuat pada permukaan kemasannya
e. Dipasang pada sisi-sisi kemasan yang tidak terhalang oleh kemasan lain dan mudah dilih

Simbol tidak boleh terlepas atau dilepas dan diganti dengan simbol lain sebelum kemasan dikosongkan
dan dibersihkan dari sisa-sisa limbah B3
g. Kemasan yang telah dibersihkan dari limbah B3 dan akan dipergunakan kembali untuk mengemas
limbah B3 harus diberi label "KOSONG". Sesuai gambar di bawah ini :

- Gudang tempat penyimpanan limbah B3 harus ditandai dengan simbol dengan mengikuti ketentuan
sebagai berikut:
a. Simbol dipasang pada setiap pintu tempat penyimpanan limbah B3 dan bagian luar dinding yang tidak
terhalang
b. Jenis simbol yang dipasang harus sesuai dengan karakteristik limbah yang disimpannya
c. Ukuran minimum yang dipasang adalah 25 cm x 25 cm atau lebih besar, sehingga tulisan pada simbol
dapat terlihat jelas dari jarak 20 meter
d. Terbuat dari bahan yang tahan terhadap goresan atau bahan kimia yang mungkin mengenainya
(misalnya bahan plastik, kertas atau pelat logam)
e. Selama tempat penyimpanan masih difungsikan, simbol tidak boleh terlepas atau dilepas atau diganti
dengan simbol lain, kecuali jika akan digunakan untuk menyimpan limbah B3 dengan karakteristik yang
berlainan
STANDAR
Simbol, Label Limbah B3 dan Bahan
DOKUMEN NO : STD/SHE/I-2016/002 REVISI : 01
TANGGAL : 7 Januari 2016 HALAMAN : 4 of 10

2. LABEL

Label merupakan penandaan pelengkap yang berfungsi memberikan informasi dasar mengenai kondisi kualitatif dan
kuantitatif dari suatu limbah B3 yang dikemas.

Terdapat 3 (tiga) jenis label yang berkaitan dengan sistem pengemasan limbah B3, yaitu:

a. Label Identitas Limbah (Bentuk, warna dan ukuran)


Label Identitas Limbah berfungsi untuk memberikan informasi tentang asal usul limbah, identitas limbah serta
kuantifikasi limbah dalam kemasan suatu kemasan limbah B3. Label Identitas Limbah berukuran minimum 15 cm x
20cm atau lebih besar, dengan warna dasar kuning dan tulisan serta garis tepi berwarna hitam,dan tulisan
"PERINGATAN !" dengan huruf yang lebih besar berwarna merah.
STANDAR
Simbol, Label Limbah B3 dan Bahan
DOKUMEN NO : STD/SHE/I-2016/002 REVISI : 01
TANGGAL : 7 Januari 2016 HALAMAN : 5 of 10

b. Pengisian label identitas limbah


Label diisi dengan huruf cetak yang jelas terbaca dan tidak mudah terhapus serta dipasang pada setiap kemasan
limbah B3 yang disimpan di tempat penyimpanan. Wajib mencantumkan identitas sebagai berikut :

PENGHASIL : PT. AGM


ALAMAT : JL. ……….
TELP : 021 - 5402066 FAX : 021 – 54…….;
NOMOR PENGHASIL : N/A
TGL. PENGEMASAN : 24/02/20..
JENIS LIMBAH : Padat/ Cair/ Gas
JUMLAH LIMBAH : (ton/kg/m3/ltr/pcs)
KODE LIMBAH : N/A
SIFAT LIMBAH : Karakteristik limbah yang dikemasi (sesuai simbol yang dipasang).
NOMOR : Nomor urut pengemasan

c. Pemasangan label identitas limbah


Label Identitas Limbah dipasang pada kemasan di sebelah atas simbol dan harus terlihat dengan jelas. Label ini
juga harus dipasang pada kemasan yang akan dimasukkan ke dalam kemasan yang lebih besar.

Tutup
Karet (packing)
Cincin pengunci

Label

Simbol
STANDAR
Simbol, Label Limbah B3 dan Bahan
DOKUMEN NO : STD/SHE/I-2016/002 REVISI : 01
TANGGAL : 7 Januari 2016 HALAMAN : 6 of 10
d. Label Penunjuk Tutup Kemasan
d.1. Bentuk, warna dan ukurannya Label berukuran minimal 7 x 15 m2 dengan warna dasar putih dan warna
gambar hitam. Gambar terdapat dalamframe hitam,terdiri dari 2 (dua) buah anak panah mengarah ke atas
yang berdiri sejajar di atas balok hitam.Label terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak karena goresan
atau akibat terkena limbah dan bahan kimia lainnya.

d.2. Pemasangan Label dipasang dekat tutup kemasan dengan arah panah menunjukkan posisi penutup
kemasan. Label harus terpasang kuat pada setiap kemasan limbah B3, baik yang telah diisi limbah B3,
maupun kemasan yang akan digunakan untuk mengemas limbah B3.
STANDAR
Simbol, Label Limbah B3 dan Bahan
DOKUMEN NO : STD/SHE/I-2016/002 REVISI : 01
TANGGAL : 7 Januari 2016 HALAMAN : 7 of 10

3. Simbol Bahaya Pada Bahan atau Matrial.

LAMBANG PIKTOGRAM BAHAYA (Ref. Permenperind. No. 23 Tahun 2013)

- Ekplosif - Senyawa mudah menyala Senyawa Pengoksidasi


- Bahan kimia tunggal dan - Bahan kimia tunggal dan campuran
campuran yang dapat bereaksi yang dapat bereaksi sendiri
sendiri (swareaksi) (swareaksi)
- Peroksidaorganik. - Piroforik
- Bahan kimia tunggal atau campuran
yang menimbulkan panas sendiri
(swapanas);

Gas di bawah tekanan Korosif pada logam Bahaya terhadap lingkungan akuatik

Toksisitas akut - Toksisitas akut (tingkat rendah) - Mutagenisitas pada sel


- Iritasi pada kulit: - Karsinogenisitas
- Iritasi pada mata; - Toksisitas terhadap reproduksi
- Sensitisasi pada kulit - Sensitisasi saluran pernafasan
- Bahaya terhadap lapisan ozon - Toksisitas pada organ sasaran
spesifik
- Bahaya aspirasi
STANDAR
Simbol, Label Limbah B3 dan Bahan
DOKUMEN NO : STD/SHE/I-2016/002 REVISI : 01
TANGGAL : 7 Januari 2016 HALAMAN : of 10

A. BAHAYA FISIK

Piktogram Bahaya Kelas

Eksplosif

- Gas mudah menyala (termasuk gas yang tidak stabil


secara kimiawi / chemically unstable gas)
- Aerosol
- Cairan mudah menyala
- Padatan mudah menyala
- Cairan piroforik
- Padatan piroforik
- Bahan kimia tunggal atau campuran yang
menimbulkan panas sendiri (swapanas)
- Bahan kimia tunggal atau campuran yang apabila
kontak dengan air melepaskan gas mudahmenyala
- Gas pengoksidasi
- Cairan pengoksidasi
- Padatan pengoksidasi

Gas di bawah tekanan

Bahan kimia tunggal dan campuran yang dapat bereaksi sendiri


(swareaksi)
STANDAR
Simbol, Label Limbah B3 dan Bahan
DOKUMEN NO : STD/SHE/I-2016/002 REVISI : 01
TANGGAL : 7 Januari 2016 HALAMAN : of 10

B. BAHAYA TERHADAP KESEHATAN

Piktogram Bahaya Kelas

Toksisitas akut

- Korosi / iritasi kulit


- Kerusakan mata serius / iritasi pada mata

- Sensitisasi saluran pernafasan atau pada kulit


- Toksisitas pada organ sasaran spesifik setelah paparan tunggal

- Mutagenisitas pada sel


- Karsinogenisitas
- Toksisitas terhadap reproduksi
- Toksisitas pada organ sasaran spesifik setelah paparan berulang
- Bahaya aspirasi
STANDAR
Simbol, Label Limbah B3 dan Bahan
DOKUMEN NO : STD/SHE/I-2016/002 REVISI : 01
TANGGAL : 7 Januari 2016 HALAMAN : of 10

C. BAHAYA TERHADAP LINGKUNGAN

Piktogram Bahaya Kelas

- Bahaya akuatik akut atau jangka pendek


- Bahaya akuatik kronis atau jangka panjang

Berbahaya terhadap lapisan ozon

Anda mungkin juga menyukai