Anda di halaman 1dari 7

No : SOP-SHE-01-002

SOP Tgl. Terbit : 01 Januari 2017


Revisi : A/01
IDENTIFIKASI BAHAYA PENGENDALIAN RESIKO
Halaman : 7 Halaman

ISI

1. TUJUAN
2. RUANG LINGKUP
3. DEFINISI
4. TANGGUNG JAWAB
5. DIAGRAM ALIR
6. URAIAN
7. DOKUMEN TERKAIT
8. REFERENSI

RIWAYAT REVISI :
No Revisi Tanggal Penjelasan

KOLOM PENGESAHAN :
Dibuat Oleh; Diperiksa Oleh; Disetujui Oleh; Diketahui oleh;

M. Ariyanto Ely Subarnas Andreas Permadi Andreas Permadi


Safety Officer Project Manager SHE Manager SPA Manager

Sekretariat SPA/File_SHE_SOP Page 1


No : SOP-SHE-01-002

SOP Tgl. Terbit : 01 Januari 2017


Revisi : A/01
IDENTIFIKASI BAHAYA PENGENDALIAN RESIKO
Halaman : 7 Halaman

1. TUJUAN
Tujuan prosedur ini adalah memastikan bahwa Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko dilakukan
dengan benar sesuai standard perusahaan.

2. RUANG LINGKUP
2.1. Ruang lingkup Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko Bahaya mencakup seluruh aktivitasdi
areal PT. Bina Sarana Sukses.
2.2. Penanggungjawab Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko adalah Site/Project Manager,
Safety Departemen dan Kepala Departemen PT Bina Sarana Sukses.

3. DEFINISI
3.1 Manajemen Risiko : Suatu proses manajemen yang dilakukan dengan maksud
meminimalkan risiko atau sedapat mungkin menghindari
sama sekali risiko tersebut.
3.2 Job Safety Analysis : Tata cara untuk meneliti bahaya yang ada pada tiap-tiap
(JSA)/Analisa Pekerjaan langkah kerja, kemudian mencari penyelesaian dari
Berwawasan K3 masing-masing bahaya sehingga bahaya tersebut dapat
dihilangkan atau dikendalikan
3.3 Bahaya (Hazard) : Suatu keadaan yang memungkinkan atau dapat
menimbulkan kerugian beberapa cidera, penyakit,
kerusakan ataupun kemampuan melaksanakan fungsi
yang telah ditetapkan atau suatu kondisi yang berpotensi
untuk terjadi kecelakaan/kerugian.
3.4 Risiko : Kemungkinan terjadinya kerugian pada periode waktu
tertentu/siklus operasi tertentu atau kesempatan untuk
terjadi kerugian/kecelakaan.
3.5 Akibat : Hasil dari suatu kejadian/situasi yang dinyatakan secara
(Consequence/Severity) kualitatif atau kuantitatif, yang dapat berupa
kerugian/loss, cidera, ketidakberuntungan, dsb.
3.6 Peluang/Kemungkinan : Deskripsi kualitatif dari kemungkinan atau keseringan atau
(Probability/Likelihood) kemungkinan dari hasil yang spesifik yang diukur dengan
rasio hasil yang spesifik terhadap jumlah kejadian yang
mungkin.
3.7 Penilaian Risiko (Risk : Suatu aktivitas yang menilai risiko dengan variabel akibat
Assessment) dan peluang
3.8 Tingkat Pengendalian : Langkah pengendalian terhadap risiko dari suatu bahaya
(Hierarchy of Control) yang dilakukan berdasarkan tingkat pengendalian dari
langkah tertinggi kemudian diikuti langkah berikutnya
secara berurutan.
3.9 Emergency : Adalah suatu yang tidak di inginkan dan menyebabkan
dampak besar terhadap lingkungan dan orang, dan segera
di lakukan tindakan
4.0 Normal : Adalah suatu kondisi dimana operasional aktivitas berjalan

Sekretariat SPA/File_SHE_SOP Page 2


No : SOP-SHE-01-002

SOP Tgl. Terbit : 01 Januari 2017


Revisi : A/01
IDENTIFIKASI BAHAYA PENGENDALIAN RESIKO
Halaman : 7 Halaman

sesuai dengan aturan standart yang di tentukan schedule


4.1 Abnormal : Adalah suatu keadaan di mana aktivitas atau komponen
kerja (manusia dan atau peralatan) di operasikan tidak
dalam kondisi normalnya
4.2 Accident : Adalah suatu hubungan peristiwa pekerjaan, cedera,
fatality atau dapat terjadi

4. TANGGUNG JAWAB
4.1. Site Manager PT. Bina Sarana Sukses
Tanggung jawab Site Manager PT. Bina Sarana Sukses adalah menerima laporan hasil
evaluasi dari Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko Bahaya kemudian menindaklanjutinya.
4.2. Departemen SHE PT. Bina Sarana Sukses
Kepala Departemen SHE bertanggung jawab untuk melakukan Identifikasi Bahaya dan
Penilaian Resiko Bahaya sesuai standard perusahaan.
4.3. Kepala tiap – tiap Departemen
Bertanggung jawab untuk melakukan Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko Bahaya
bersama-sama dengan Departemen SHE dilokasi kerja masing-masing.

Sekretariat SPA/File_SHE_SOP Page 3


No : SOP-SHE-01-002

SOP Tgl. Terbit : 01 Januari 2017


Revisi : A/01
IDENTIFIKASI BAHAYA PENGENDALIAN RESIKO
Halaman : 7 Halaman

5. DIAGRAM ALIR

DEPT. SHE KEPALA


MANAJEMEN
DEPARTEMEN

MANAJEMEN SITE
MULAI MULAI

IIDENTIFIKASI BAHAYA PUSAT MANAJEMEN


LOKASI KERJA

Form Indentifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko

DISETUJUI

PENILAIAN RESIKO

EVALUASI & REVIEW

PENGENDALIAN RESIKO

ANALISA

PELAPORAN

SELESAI INSPEKSI PELAKSANAAN PENGENDALIAN

Sekretariat SPA/File_SHE_SOP Page 4


No : SOP-SHE-01-002

SOP Tgl. Terbit : 01 Januari 2017


Revisi : A/01
IDENTIFIKASI BAHAYA PENGENDALIAN RESIKO
Halaman : 7 Halaman

6. URAIAN
6.1. Kepala Departemen di site harus membentuk tim untuk membuat dokumen IBPR di
departemen masing – masing dengan penunjukan resmi yang disetujui oleh Project
Manager.
6.1.1. Anggota tim IBPR harus mengetahui proses yang terkait dengan IBPR yang disusun
dan mempunyai kompetensi dalam pembuatan IBPR, minimal sudah pernah
mengikuti pelatihan pembuatan IBPR yang dilaksanakan oleh suatu lembaga
pelatihan yang terakreditasi atau mengikuti pelatihan yang dilakukan secara internal
perusahaan.
6.1.2. Jika pelatihan IBPR dilakukan secara internal perusahaan maka Pelatih yang
memberikan pelatihan IBPR adalah orang yang sudah pernah mengikuti
pelatihan Ahli K3.
6.2. Tim IBPR bersama narasumber (orang yang memahami aktivitas terkait) mengidentifikasi
bahaya dan menilai risiko.
6.2.1. Identifikasi bahaya/aspek K3L dilakukan dengan cara membagi seluruh kegiatan
operasi / pekerjaan menjadi beberapa aktivitas serta mempertimbangkan hal – hal
dalam point 2.2.
6.2.2. Setiap Bahaya/Aspek yang telah diidentifikasi dicatat dalam form Identifikasi Bahaya
Dan Penilaian Risiko (form HIRA).
6.2.3. Nilai risiko saat ini, dilakukan berdasarkan situasi nyata yang terjadi setelah
dilakukan tindakan pengendalian (form HIRA).
6.2.4. Dalam melakukan penilaian risiko harus memperhatikan aspek peraturan
perundangan dalam bidang K3L serta peraturan lainnya dalam bidang K3L sesuai
dengan potensi bahaya dari aktivitas yang dinilai risikonya.
6.2.5. Penilaian risiko dilakukan dengan menggunakan formula :
MATRIKS PENILAIAN RESIKO

Sekretariat SPA/File_SHE_SOP Page 5


No : SOP-SHE-01-002

SOP Tgl. Terbit : 01 Januari 2017


Revisi : A/01
IDENTIFIKASI BAHAYA PENGENDALIAN RESIKO
Halaman : 7 Halaman

6.3. SHE Departemen dan Departemen Head memeriksa IBPR yang telah dibuat dari tiap
departemen. IBPR yang belum sesuai pengisiannya, maka akan dikembalikan kepada Tim
HIRADC departemen terkait untuk diperbaiki.
6.4. IBPR yang sudah direview oleh SHE Departement dan Departement Head akan disahkan
oleh Project Manager (PM).
6.5. Tim HIRADC membuat Register Tindakan Perbaikan (form Register Tindakan
Perbaikan/Pencegahan) dari hasil IBPR yang sudah direview oleh SHE Departemen
sebagai rencana pengendalian untuk risiko yang tidak dapat diterima.
6.5.1. Rencana Tindakan pengendalian yang dilakukan harus dapat dipastikan akan dapat
menurunkan nilai risiko menjadi nilai risiko yang dapat diterima.
6.5.2. Rencana tindakan pengendalian yang disusun merupakan salah satu dasar dalam
penyusunan Objective, Target dan Program K3LH sekaligus dijadikan sebagai bagian
dari tindakan pengendalian terhadap semua kegaiatan operasional sesuai dengan
hasil pemetaan proses bisnis perusahaan.
6.5.3. Rencana Tindakan pengendalian yang akan dilakukan harus menggunakan prinsip
hirarki pengendalian risiko yang meliputi Eliminasi, Subtitusi, Pengendalian
Engineering, Pengendalian Administratif, dan Alat Pelindung Diri yang dilakukan
secara berurutan sesuai dengan urutan pengendalian risiko..
6.5.4. Rencana Tindakan pengendalian yang dilakukan harus memperhatikan adanya
kemungkinan timbulnya bahaya lainnya yang memiliki nilai risiko yang lebih besar
atau sama.
6.5.5. Jikadiperlukan suatu analisa lanjutan untuk memastikan agar rencana tindakan.
pengendalian yang dilakukan tidak menimbulkan bahaya lainnya dengan risiko yang
lebih besar atau sama maka tim HIRADC dapat meminta bantuan kepada badan
atau orang yang memiliki keahlian yang sesuai misalnya welder yang bersertifikat,
ahli K3, KTT dan lain - lain.
6.6. SHE Departemen dan Departemen Head terkait memeriksa Register Tindakan Perbaikan
yang sudah dibuat. Register Tindakan Perbaikan yang belum sesuai akan dikembalikan ke
Tim HIRADC untuk diperbaiki.

Sekretariat SPA/File_SHE_SOP Page 6


No : SOP-SHE-01-002

SOP Tgl. Terbit : 01 Januari 2017


Revisi : A/01
IDENTIFIKASI BAHAYA PENGENDALIAN RESIKO
Halaman : 7 Halaman

6.7. Register Tindakan Perbaikan yang sudah sesuai, diserahkan kepada Project Manager (PM)
untuk direview dan diminta persetujuannya.
6.7.1. Jika tindakan perbaikan yang diusulkan memerlukan keputusan dari management
pada level yang lebih tinggi sesuai dengan peraturan perusahaan maka harus
dikonsultasikan terlebih dahulu kepada atasan –atasannya hingga mendapatkan
persetujuan atau alternative tindakan perbaikan lainnya.
6.7.2. Jikatindakanperbaikan yang diusulkan memerlukan keputusan dari pemilik konsesi
pertambangan atau customer maka harus dikonsultasikan dan dikomunikasikan
kepada pemilik konsesi dalam hal ini adalah Kepala Teknik Tambang atau customer
hinga mendapatkan persetujuan atau mendapatkan alternative tindakan perbaikan
lainnya.
6.8. Masing-masing Departemen Head, menindaklanjuti hasil tindakan perbaikan kepada
penanggungjawab pelaksanaan perbaikan serta memberikan salinan Register Tindakan
Perbaikan ke departemen SHE.
6.9. Departemen SHE memverifikasi tindak lanjut hasil perbaikan.
6.10. Tim HIRADC melakukan update IBPR pada kondisi:
6.10.1. Non periodik, dilakukan pada saat;
A. Kondisi bahaya, tingkat risiko, dan tindakan pengendalian sudah tidak
sesuai lagi.
B. Terjadi Insiden yang mempengaruhi penilaian risiko.
C. Terjadi perubahan baik dalam proses, modifikasi peralatan, material atau
peraturan perundangan K3LH yang terkait,
D. Dilakukan pembelian peralatan dengan spesifikasi baru yang dioperasikan di
site.
E. Adanya tuntutan dari peraturan perundangan dan peraturan K3LH lainnya
yang harus diterapkan.
F. Adanya temuan dari hasil Audit internal ataupun External
6.10.2. Periodik dilakukan setiap enam bulan sekali
A. Penilaian risiko residual dilakukan setelah adanya tindakan pengendalian
lanjutan (form IBPR).
B. Hasil analisa bahaya yang dilaporkan melalui Hazard Report, Inspeksi, dan
media lainnya digunakan sebagai bahan untuk melakukan tinjauan ulang
terhadap hasil IBPR yang telah disusun.

7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. Form Identifikasi Bahaya Dan Penilaian Risiko/HIRA.
7.2. Dokumen surat penunjukkan Tim HIRADC

8. REFERENSI
8.1. Permenakertrans No Per.05/Men/1996 tentang SMK3.

Sekretariat SPA/File_SHE_SOP Page 7

Anda mungkin juga menyukai