OGO
OG O No. Dokumen :
PT………………… Revisi :
Tgl. Efektif
FORM EVALUASI PEMENUHAN PERATURAN
PERATURAN PER
PERUNDANGAN
UNDANGAN DAN
D AN PERATURAN LAINNY
LAINNYA
A Halaman : dari
1 Undang-Undang UU No. 226 Tahun Izin Tempat Usaha Pasal 1/1 Tanpa izin dilarang mendirikan Perizinan terkait 1
1926 Berdasarkan Undang- bangunan-bangunan tempat bekerja
Undang Gangguan yang berikut: 1. yang di dalamnya
terdapat alat yang dijalankan dengan
tenaga uap atau dengan tenaga gas,
demikian juga yang dijalankan
dengan motor listrik dan bangunan-
bangunan tempat bekerja lain yang
padanya dipergunakan tenaga uap
atau gas yang bertekanan tinggi ;2.
yang disediakan untuk pembuatan
dan penyimpanan mesiu dan bahan
alin yang mudah meletus ; 3. yang
digunakan untuk pembuatan bahan-
bahan kimia ;4. yang digunakan
untuk memperoleh, megelola dan
menyimpan hasil pengolahan yang
mudah habis ;5.yang digunakan Perizinan terkait dengan
untuk penyulingan tanpa memakai peralatan tersebut
air, bahan-bahan yang
tenaman-tanaman atauberasal dari
binatang-
binatang dan untuk pengolahan hasil
yang diperoleh dari perbuatanya itu,
termasuk di dalamnya pabrik-pabrik
gas ;6. yang digunakan untuk
membuat lemak dan damar ;7. yang
digunakan utnuk menyimpan dan
mengolah ampas ;8. tempat-tempat
membikin mout (kecambah-
kecambah dari pelbagai jenis jeli dan
kacang), tempat-tempat membuat
bit, pembakaran, penyulingan, pablik
spiritus dan cuka dan penyaringan,
pabrik tepung dan pembuatan roti,
demikian pula pabrik setrup buah-
buahan ;9. tempat-tempat
pemotongan hewan, perkulitan
2 Undang-Undang UU No. 3 Tahun 1969 Hygiene dalam Syarat-syarat bangunan yg
perniagaan dan digunakan oleh tenaga kerja :
kantor-kantor.
Pasal 7 Semua bangunan dipelihara dan Menjaga kebersihan GA Inspeksi Sesuai jadwal 1
dijaga kebersihannya. semua bangunan
Pasal 8 Semua bangunan memiliki ventilasi Mempunyai ventilasi GA Inspeksi Sesuai jadwal 1
yang cukup. secukupnya
Pasal 9 Semua bangunan mendapat Hasil pengukuran Safety 2x setahun Sesuai jadwal 1
penerangan yang cukup. Ruangan diberi pencahayaan
penerangan yang cukup
Pasal 10 Suhu yang nyaman dipertahankan Suhu ruangan diatur Hasil pengukuran Safety 2x setahun Sesuai jadwal 1
dalam tempat kerja. agar nyaman suhu
Pasal 11 Tempat kerja/tempat duduk disusun Tempat kerja, tempat Kursi ergonomis Safety 1
secara ergonomis. duduk yang ergonomis
Pasal 12 Kebutuhan air minum yang sehat Air minum GA 1
Air minum yang cukup
tercukupi. dispenser
Page 1/50
Page 1/50
Pasal 17 Perlindungan tenaga kerja dari Alat kerja yang HIRARDC Safety 1x Setahun 1
Perlindungan tenaga
proses, bahan dan teknik yang aman
kerja
berbahaya.
Pasal 18 Perlindungan dari kebisingan dan Perlindungan dari Genset Hasil pengukuran GA 2x setahun Sesuai jadwal 1
getaran-getaran
getaran-getaran yang berbeda. kebisingan soundproff kebisingan
Pa
Pasa
sall 1
19
9 Sa
Sara
rana
na P3
P3K
K dan
dan pela
pelati
tiha
hann
nnya
ya.. Kotak P3K Safety Inspeksi HSE Sesuai jadwal 1
Kotak P3K yang sesuai
3 Undang-Undang UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan kerja. Pasal 8/1 Pengurus diwajibkan memeriksakan Standar dan hasil HRD 1. Setiap 1
kesehatan badan, kondisi mental MCU Karyawan Baru
dan kemampuan fisik dari tenaga Melaksanakan 2. Setiap 1
kerja yang akan diterimanya maupun pemeriksaan kesehatan tahun sekali
akan dipindahkan sesuai dengan saat penerimaan dan
sifat-sifat pekerjaan yg akan atau mutasi
diberikan padanya
Pasa
Pasall 1
14
4 Peng
Pengur
urus
us diwa
diwaji
jibk
bkan
an :
Page 2/50
6 Undang-Undang UU No. 28 Tahun 2002 Bangunan Gedung Pasal 7/4 Penggunaan ruangan di atas dan Dokumen Legal 1
atau
untukdibangunan
bawah tanah dan harus
gedung atau air Proses perizinan perizinan terkait
memiliki izin penggunaan sesuai
ketentuan yang berlaku
Pasal 17/1 Persyaratan keselamatan bangunan
gedung meliputi persyaratan
kemampuan bangunan gedung
untuk mendukung beban muatan,
serta kemapuan bangunan gedung Keselamatan gedung
dalam mencegah dan bagi penghuni
menanggulang
menanggulangii bahaya kebakaran
dan bahaya petir
7 Undang-Undang UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan Pasal 87/1 Setiap perusahaan wajib Menerapkan Sistem Safety Manajemen Safety 1x Setahun Jadwal audit 1
menerapkan SMK3 yang terintegrasi Manajemen system Comlpliance internal
dengan sistem manajemen Keselamatan dan
perusahaan. Kesehatan Kerja
8 Undang-Undang UU No. 24 Tahun 2007 Penanggulangan Pasal 29/1 a. Struktur TTD a. Struktur TTD Safety Sesuai jadwal 1
Bencana b. Pelatihan menyangkut b. Jadwal training
Lembaga usaha menyesuaikan K3 dan keadaan darurat Fire dan TTD
kegiatan penanggulangan bencana c. Jadwal simulasi
dengan kebijakan penyelenggaraan TTD
penanggulangan bencana
10 Undang-Undang UU No. 36 Tahun 2009 Kesehatan Pasal 164 Upaya pengelolaan kesehatan kerja Program Safety dan Kontinyu 1
dan Pasal 165 pengelolaan HRD
(1) kesehatan kerja,
Manajemen harus termasuk
mengadakan upaya Jamsostek dan
pengelolaan kesehatan asuransi
kerja kesehatan
12 Peraturan Pemerintah PP No. 14 Tahun 1993 Penyelenggaraan Pasal 5/1 Pengusaha wajib mendaftarkan Tenaga kerja dan Kartu Jamsostek HRD Kontinyu 1
Program Jaminan perusahaan dan tenaga kerjanya perusahaan teradtar setiap karyawan
Sosial Tenaga Kerja sebagai peserta program jaminan sebagai peserta
sosial tenaga kerja pada Badan program jaminan sosial
penyelenggara tenaga kerja
Pasal 18/1 Pengusaha wajib memberikan Tim P3K (First Prosedur Safety Kontinyu 1
pertolongan pertama pada Terdapat team P3K dan Aider) penanganan
kecelakaan bagi tenaga kerja yang prosedur penanganan kecelakaan kerja
tertimpa kecelakaan kecelakaan kerja
14 Peraturan Pemerintah PP No. 50 Tahun 2012 Penerapan SMK3 Pasal 5 Kewajiban implementasi Sistem Sistem Presiden Kontinyu 1
Manajemen K3 untuk perusahaan Manajemen K3 Direktur dan
Sistem Manajemen K3
dengan pekerja
berisiko tinggi > 100 orang atau DIC
Pasal 6 -- 16
16 Kriteria
Kriteria implem
implementa
entasi
si SM
SMK3
K3 (PD
(PDCA)
CA) Sistem Presiden Kontinyu 1
Kriteria SMK3 Manajemen K3 Direktur dan
DIC
Page 5/50
15 Keputusan Presiden
Ke Keppres No. 22 Tahun Penyakit yang timbul Pasal 2 Jaminan kecelakaan kerja bagi Sudah berjalan Lembar MCU dan SH & HRD 1 tahun Sesuai jadwal 1
1993 Karena Hubungan tenaga kerja yang menderita analisanya
Kerja penyakit akibat kerja baik pada saat
masih ada hubungan kerja maupun Mengetahui penyakit
setelah hubungan kerja yang diakibatkan oleh
( perusahaan wajib mengetahui pekerjaan selama
penyakit penyakit yang disebabkan bekerja
oleh pekerjaan atau lingkungan ).
Pasal 4 Gedung dan tangga harus kuat, Gedung dan tangga Gedung dan GA 1
lantai, dinding, atap harus bersih harus kuat, lantai, tangga harus
dinding, atap bersih kuat, lantai,
dinding, atap
bersih
Pasal 6 Tersedia kakus yang cukup : Jumlah GA 1
- untuk 1--15 orang = 1 toilet Kakus/toilet
- untuk 16 -- 30 orang = 2 toilet Perusahaan sesuai
- untuk 31 -- 45 orang = 3 toilet menyediakan kakus persyaratan
- untuk 46 -- 60 orang = 4 toilet yang cukup sesuai
- untuk 61 -- 80 orang = 5 toilet jumlah karyawan
- untuk 81 -- 100 orang = 6 toilet
Pasal 9 tempat duduk harus cukup dan Tempat duduk yang kursi yang GA 1
ergonomis. cukup dan ergonomis ergonomis
Pasal 10 Jarak antar bangunan tidak Area masuk GA 1
menghalangi masuknya cahaya Cukup matahari masuk cahaya cukup
matahari.
Pasal 13 penyediaan penerangan darurat Menyediakan lampu Lampu darurat GA 1
ditempat kerja yang digunakan waktu penerangan dalam
malam hari. keadaan darurat
Pasal 14 Syarat penerangan ditempat kerja. Lampu Hasil pengukuran Safety dan Minimal 2x Sesuai jadwal 1
5 lux (0,5 ft Candles) : Penerangan penerangan pencahayaan GA setahun
darurat. dengan kualitas
Page 6/50
19 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 2 Pemeriksaan Pasal 2/1 Melakukan pemeriksaan sebelum Hasil MCU pre kontinyu 1
Tahun 1
1980
980 kesehatan tenaga kerja. Melakukan pemeriksaan work Jika ada calon
kerja dalam rangka kesehayan sebelum
kerja. HRD karyawan baru
penyelenggaraan
keselamatan kerja.
Pasal 3/2 Pemeriksaan kesehatan berkala Hasil MCU berkala Sesuai jadwal 1
sekurang-kurangnya
sekurang-kurangnya 1 tahun sekali. Melakukan pemeriksaan
kesehatan secara HRD 1x setahun
berkala (1x setahun)
Pasal 11 Pemeriksaan APAR secara periodik APAR laik pakai Hasil inspeksi setiap bulan 1
Melakukan pemeriksaan
APAR Safety 1x p
pe
erbulan
APAR secara
secara periodik
Pasal 12 Pemeriksaan APAR secara periodik APAR laik pakai Hasil inspeksi setiap bulan 1
setiap 6 bulan Melakukan pemeriksaan APAR
APAR secara
secara periodik Safety 1x p
pe
erbulan
setiap 6 bulan
Pasal 13 Pemeriksaan APAR secara periodik APAR laik pakai Hasil inspeksi 1x perbulan setiap bulan 1
maksimal setiap 12 bulan Melakukan pemeriksaan APAR
APAR secara
secara periodik Safety
setiap 12 bulan
Pasa
Pasall 14 Petu
Petunj
njuk
uk pem
pemak
akai
aian
an APAR
APAR dilengkapi Cara pakai APAR
APAR dilengkapi kontinyu 1
Terdapat petunjuk atau petunjuk di setiap APAR
instruksi menggunakan pemakaian Safety
APAR dan
dan instruksi di
tempatkan dekat APAR
Pasal 15 Percobaan APAR secara berkala Hasil uji tekan Safety 5 tahun sekali 1
setiap 5 tahun sekali (uji tekanan) APAR
Pasal 16 Percobaan untuk APAR jenis CO2
Uji tekan berkala
(uji tekan)
Pasal 17 Pencatatan pelaksanaan percobaan
APAR (uji tekan).
21 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 1 Kewajiban melapor Pasal 2 Melaporkan penyakit akibat kerja Laporan PAK (jika HRD dan Jika ada PAK Jika ada PAK 1
Tahun 1
1981
981 penyakit akibat kerja. secara tertulis kepada kantor direktur ada) Safety
Melaporkan kepada jika
jenderal pembinaan
pembinaan hubungan
perburuhan dan perlindungan tenaga ada PAK
kerja.
Pasal 3 Pelaporan penyakit akibat kerja
paling lama 2x24 jam setelah Pelaporan 2 x 24 jam
didiagnosa.
Pasal 4 Melakukan tindakan preventif APD Program Safety 1
terhadap penyakit akibat kerja, Melakukan tindakan pencegahan PAK Officer dan
menyediakan APD untuk mencegah preventif GA
penyakit akibat kerja.
Pasal 5 Kewajiban dan hak tenaga kerja Menjelaskan kewajiban Bukti sosialisasi Safety 1
dalam pencegahan penyakit akibat dan hal tenaga kerja pencegahan PAK Officer
kerja. dalam pencegahan
akibat PAK
22 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 1 Bejana tekanan Pasal 5/2 Bahan dari bejana tekanan yang a. Sertifikat/izin terkait Bejana tekan laik a. izin Safety
Tahun 1
1982
982 dibuat dari baja zat arang harus bejana tekan pakai (izin dan penggunaan Comlpliance
mempunyai kekuatan tarik tidak b. Hasil pemeriksaan pemeriksaan bejana tekan
kurang dari 35 kg/mm2 dan tidak kelaikan bejana tekan berkala) b. hasil
lebih dari 56 kg/mm2 kecuali jika pemeriksaan
bejana tekanaan tersebut tidak berkala
mempunyai sambungan kekuatan
tariknya setinggi-tingginya 75
kg/mm2
Page 8/50
23 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 3 Pelayanan Kesehatan Pasal 3/2 Pengurus wajib memberikan Pelayanan HRD Kontinyu 1
Tahun 1
1982
982 Kerja pelayanan kesehatan kerja sesuai Ketersediaan pelayanan kesehatan
dengan kemajuan ilmu pengetahuan kesehatan ditempat
dan tehnologi kerja
24 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 2 Instalasi Alarm Pasal 2 Peraturan berlaku untuk Spesifikasi teknis Instalasi alarm Safety 1
Tahun 1
1983
983 Kebakaran Automatik perencanaan, pemasangan, instalasi alarm kebakaran
pemeliharaan, dan pengujian kebakaran automatik automatik
instalasi alarm kebakaran otomatik di
tempat kerja
Pasal 4/1 Gedung yang dipasang sistem alarm Menyediakan jalan/ Akses Hasil perawatan Safety 1
kebakaran otomatik maka untuk akses untuk perawatan
ruangan tersembunyi harus pemeliharaannya instalasi alarm
dilindungi dan disediakan jalan untuk kebakaran
pemeliharaannya.
Page 9/50
jalan
utamamasuk utama serta dekat pane
utama
indikator panell
25 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 4 Pesawat Tenaga dan Pasal 4 Semua bagian yang bergerak dan Cover/pengama Safety Kontinyu 1
Tahun 1
1985
985 Produksi berbahaya dari pesawat tenaga dan n alat kerja
produksi harus dipasang alat Pengendalian bahaya
perlindungan yang efektif kecuali dari pesawat tenaga dan
ditempatkan sedemikian rupa produksi
sehingga tidak ada orang atau benda
yang menyinggungnya
Pasal 6 Pada pesawat tenaga dan produksi Mekanisme Lock Out Prosedur tentang Safety Kontinyu 1
yang sedang diperbaiki tenaga Tag Out (LOTO) implementasi
penggeraknya harus dimatikan dan LOTO
alat pengontrolharus segera dikunci
serta diberi suatu tanda larangan
untuk menjalankan pada tempat
yang mudah dibaca sampai sampai
pesawat tenaga dan produksi atau
alat pengaman tersebut selesai
diperbaiki
26 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 5 Pesawat angkat dan Pasal 4 Setiap pesawat angkat dan angkut SIO (Surat Ijin Safety 1
Tahun 1
1985
985 angkut. harus dilayani oleh operator yg Operator yang Operational)
mengoperasikan
mempunyai
memiliki kemampuan
ketrampilan dantentang
khusus telah pesawat angkat dan
Pesawat angkat dan angkut angkut harus memiliki
SIO
Page 12/50
IMP EMENTASI P E M A N TA U K E PAT U H A N
JENIS PERATURAN/ KRITERIA YANG HARUS
NO N O MOR T E NTA N G PA S A I S I PA S A PI C
PERSYARATAN AINNYA DIPENUHI
FA S I I TA S D OK U ME N K E R J A F R E K UE N S I J A D WA S E S UA I B E U M S E S UA I
Pasal 138/1 Setiap pesawat angkat dan angkut Izin penggunaan Safety 1
sebelum dipakai harus diperiksa dan Setiap pesawat angkat alat angkat/angkut
diuji terlebih dahulu dengan standar dan angkut memiliki
uji yang telah ditentukan sertifikat uji dan
pemeriksaan
Pasal 138/4 Pemeriksaan dan pengujian ulang Pemeriksaan dan Hasil pemeriksaan Safety 1 tahun 1
pesawat angkat dan angkut pengujian ulang dan pengujian
dilaksanaan pengujian ulang pesawat angkat dan ulang pesawat
selanjutnya dilaksanakan 1 thn sekali angkut setiap 1 tahun angkat dan angkut
sekali
27 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 4 P2K3 serta tata cara Pasal 2 Perusahaan yang mempunyai Struktur Safety 1
Tahun 1
1987
987 penunjukan Ahli K3 tenaga kerja lebih dari 100 orang Organisasi P2K3L
wajib membentuk P2K3. Perusahaan wajib yang telah di
Pasa
Pasall 3 Memilik
ilikii s
sttrukt
ruktu
ur P
P2
2K3 membentuk P2K3 - approval oleh
Panitia Pembina Disnaker
Keselamatan dan (dilengkapi
Kesehatan Kerja (Health dengan job desc)
Pasa
Pasall 4 Tugas dan fu
fungsi P2K3
P2K3..
and Safety Committee)
Pasal 5 Perusahaan wajib mengangkat Ahli Mengangkat seorang Penunjukkan ahli KTT 1
K3 (bersertifikat dari depnaker) K3 Umum
menjadi Ahli K3 umum
Pasal 12 P2K3 harus melaporkan kegiatannya Laporan kegiatan P2K3 Laporan triwulan Safety 3 bulan April, Juli, 1
sekurang-kurangnya
sekurang-kurangnya 3 bulan sekali setiap 3 bulan sekali P2K3 Officer Oktober, Januari
kepada (triwulan report) ke
Disnaker setempat
28 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 2 Pengawasan Instalasi Pasal 6/1 Pemasangan instalasi penyalur petir Pemasang instalasi Pengesahan Engineering 1
Tahun 1
1989
989 Penyalur Petir harus dilakukan oleh intalatir yang penyalur petir dilakukan instalatir
telah mendapatkan
Menteri atau pejabatpengesahan dari mendapatkan
yang ditunjuk oleh instalatir yang telah
pengesahan
Pasal 50/2 Instalasi penyalur petir harus Instalasi penyalur petir Izin kelaikan Engineering 2 tahun sekali 1
diperiksa dandiuji :a. Sebelum diperiksa kelaikannya instalasi penyalur
penyerahan instalasi penyalur petir oleh petugas yang petir dan hasil
dari instalasi kepada pemakai :b. berwenang dan pemeriksaan
Setelah ada perubahan atau diperiksa secara berkala berkala
perbaikan suatu bangunan dan atau
instalasi penyalur petir :c. Secara
berkala setiap 2 tahun sekali :d.
setelah ada kerusakan akibat
sambaran petir
Page 13/50
30 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 2 Tata Cara Penunjukan Pasal 2/2 Kriteria seperti pada pasal 2/1 adalah Perusahaan wajib Ahli K3 Umum KTT 1
Tahun 1
1992
992 Kewajiban dan
Wewenang Ahli : mempunyai Ahli K3
mempekerjakan jika
lebih
Keselamatan dan dari 100 orang
Kesehatan Kerja
a. Membantu mengawasi
pelaksanaan peraturan perundangan
keselamatan dan kesehatan kerja
sesuai bidang yang ditentukan dalam
keputusan penunjukannya
32 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 1 Penyelenggaraan Penyelenggaraan pemeliharaan Perusahaan dapat Asuransi Kartu Jamsostek HRD 1
Tahun 19
1998
98 pemeliharaan kesehatan bagi tenaga kerja dengan memberikan jaminan tambahan (Avrist dan asuransi
kesehatan bagi tenaga manfaat lebih baik dari paket jaminan kesehatan lebih baik dan Garda
kerja dengan manfaat pemeliharaan kesehatan dasar dari Jamsostek (UU No. Medika)
lebih baik dari paket jaminan sosial tenaga
tenaga kerja. 3 Tahun 1992 tentang
jaminan pemeliharaan
pemeliharaan JAMSOSTEK)
kesehatan dasar
Jamsostek.
33 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 3 Tata cara pelaporan Pasal 2/1 Pengurus atau pengusaha wajib Tercatat semua Laporan triwulan Safety Tr
Triwulan 1
Tahun 19
1998
98 dan pemeriksaan melaporkan tiaap kecelakaan yang kecelakaan kerja P2K3
kecelakaan. terjadi di tempat kerja yang dipimpin
34 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 3 Tata Cara Pelaporan Pasal 2 Kewajiban melaporkan setiap Laporan Safety Setiap ada 1
Tahun 1
1998
998 dan Pemeriksaan kecelakaan dan penyakit akibat Malaporkan setiap Pemeriksaan dan kecelakaan
Kecelakaan kerja, kebakaran,
kebakaran, dan peledak
peledakan.
an. kecelakaan, PAK, Kecelakaan Kerja
kebakaran dan
peledakan
Pasal
Pasal 2/2a
2/2a Penge
Pengenda
ndalia
lian
n set
setiap
iap ben
bentuk
tuk ener
energi.
gi. Pengendalian risiko
kebakaran (melakukan
risk assessment)
Pasal 2/2b Penyedian sarana deteksi, alarm, Menyediakan peralatan APAR, Alarm, Safety 1
pemadam kebakaran dan evakuasi. sprinkler,
pendeteksi terjadinya hydrant
kemungkinan
kebakaran
Pasal 2/2c Pengendalian penyebaran panas, smoke detector Safety 1
asap dan gas. Memasang pendeteksi
gas, panan dan asap di
lingkungan kerja yang
berpotensi menimbulkan
kebakaran
Pasal 2/2d Pembentukan unit kebakaran Perusahaan mempunyai Struktur KTD Safety 1
ditempat kerja. Tim Pemadam
Kebakaran
Pasal 2/2e Penyelenggaraan latihan dan gladi Melakukan pelatihan Jadwal pelatihan Safety Minimal 1x Sesuai jadwal 1
penanggulangan kebakaran secara penanggulangan KTD dan simulasi setahun
berkala. kebakaran
Pasal 2/2f Memiliki buku rencana SOP 1
penanggulangan kebakaran di Mempunyai mekanisme Kesiapsiagaan
tempat kerja. untuk penanggulangan dan Tanggap
kebakaran Darurat (SOP 20)
Page 15/50
IMP EMENTASI P E M A N TA U K E PAT U H A N
JENIS PERATURAN/ KRITERIA YANG HARUS
NO N O MOR T E NTA N G PA S A I S I PA S A PI C
PERSYARATAN AINNYA DIPENUHI
FA S I I TA S D OK U ME N K E R J A F R E K UE N S I J A D WA S E S UA I B E U M S E S UA I
Tempat Kerja Pasal 2/1 Upaya aktif pencegahan dan Penetapan kebijakan Kebijakan Drugs SH dan 1
penanggulangan penyalahgunaan dan penyusunan And Alcohol
Alcohol HRD
dan peredaran gelap narkotika, program perusahaan
psikotropika dan zat aktif lainnya di yang berkaitan dengan
tempat kerja adalah : a. Penetapan peredaran narkotika,
kebijakan : b. Penyusunan dan psikotropika dan zat
pelaksanaan program adiktif lainnya ditempat
kerja
Pasal 8 -- 11 Ketentuan tentang fasilitas P3K Kotak P3K Pemeriksaan Safety Pemeriksaan Sesuai jadwal 1
Pemenuhan terkait
(kotak P3K, ruang P3K, sarana dengan penyediaan, sesuai kriteria, berkala fasilitas 1x/bulan
evakuasi) ruang P3K, alat P3K
aksebilitas, kelaikan evakuasi (tandu,
fasilitas P3K kursi roda)
39 Peraturan Menteri Permenakertrans No. Penyelenggaraan Ketentuan terkait pelaksanaan audit PJK3 yang melakukan Pemenuhan SH 1
18 Tahun 2008 Audit SMK3 SMK3 oleh pihak ketiga (izin PJK3, audit harus memenuhi persyaratan PJK3
pelaksanaan audit) syarat
40 Peraturan Menteri Permenakertrans No. Pedoman Diagnosis Pedoman untuk mendiagnosis dan Cara mendiagnosis dan Proses diagnosis HRD 1
25 Tahun 2008 dan Penilaian Cacat penilaian cacat karena kecelakaan penilaian cacat karena
Karena Kecelakaan dan PAK kecelakaan dan PAK
dan Penyakit Akibat
Kerja
41 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 8 Alat Pelindung Diri Pasal 2/1 Pengusaha wajib menyediakan APD APD sesuai jenis Bukti serah terima Safety 1
Kelengkapan APD
Tahun 2
2010
010 bagi pekerja/buruh di tempat kerja bahaya APD
ditempat kerja
42 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 9 Operator dan Petugas Pasal 3 Pengusaha atau pengurus dilarang Operator yang bekerja SIO Operator Safety Jika ada 1
Tahun 2
2010
010 Pesawat Angkat dan mempekerjakan operator dan atau dan atau petugas angkat pekerjaan
Angkut petugas pesawat angkat dan angkut dan angkut harus dengan
yang tidak memiliki lisensi K3 dan memiliki lisensi K3 dan gondola
buku kerja buku kerja
Pasal 4 Jumlah operator pesawat angkat dan Operator pesawat SIO Operator Safety Jika ada 1
angkut yang ada harus memenuhi angkat dan angkut pekerjaan
kualifikasi dan jumlah sesuai dengan memenuhi kualifikasi dengan
jenis dan kapasitas pesawat
pesawat angkat dan jumlahnya sesuai gondola
dan angkut
dengan jenis
kapasitas dan
pesawat
angkat dan angkut
Pasal 5/1 Pesawat angkat dan angkut harus SIO Operator Safety Jika ada 1
dioperasikan oleh operator pesawat pekerjaan
angkat dan angkut yang mempunyai Kepemilikan lisensi dan dengan
lisensi K3 dan buku kerja sesuai buku kerja oleh operator gondola
jenis dan kualifikasinya
Pasal 2/2 Jika faktor fisika dan kimia pada Standar NAB faktor
suatu tempat kerja melampaui NAB, fisika dan kimia
pengurus dan atau pengusaha wajib
melakukan upaya-upaya teknis-
teknologi untuk menurunkan
sehingga memenuhi ketentuan yang
berlaku
45 Peraturan Bersama Peraturan Bersama Pedoman Kawasan Pasal 3/1 Kawasan tanpa rokok melipiti ; a. Area Khusus Safety 1
Menteri Kesehatan Tanpa Rokok fasilitas pelayanan kesehatan; b. Merokok sesuai
Nomor 188 Tahun 2011 tempat proses belajar mengajar; c. persyaratan
dan Menteri Dalam tempat anak bermain; d. angkutan
Negeri No. 7 Tahun umum; e. tempat ibadah; f. tempat
2011 kerja; g. tempat umum; h. tempat
lainnya yang ditetapkan
Page 18/50
46 Keputusan Bersama Keputusan Bersama Keselamatan Kerja Ketentuan2 tentang K3 pekerjaan Ketentuan2 tentang K3 Sesuai kriteria Inspeksi Safety Ketika ada 1
Menteri Menaker & Men PU Pada Tempat Kegiatan konstruksi pekerjaan konstruksi konstruksi, izin pekerjaan
No. 174 Tahun 1986 Konstruksi kerja khusus, dll konstruksi
dan No. 104 Tahun
1986
47 Keputusan Menteri Kepmenakertrans No. Bendera Keselamatan Lampiran II Ketentuan tentang Bendera Bendera K3 SH 1
1135 Tahun
Tahun 1
1987
987 Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja :
a. Bentuk segi empat ; b. Warna
putih ;c. Ukuran 900 mm x 1450 Memenuhi kriteria
mm ;d. Lambang dan logo terletak bendera K3
bolak balik pada kedua muka
bendera
Lampiran IV Tata cara pemasangan Bendera Memenuhi kriteria Lokasi/Tiang SH Setiap Hari Senin -- Minggu 1
Keselamatan dan Keselamatan Kerja pemasangan bendera Pemasangan
Bendera K3
Tempat : 1. apabila berdampingan
dengan bendera Nasional (Merah-
Putih) harus dipasang pada tiang
sebelah kiri daripada tiang bendera
nasional, atau ; 2. dipasang pada
gerbang masuk ke halaman
perusahaan/pabrik
perusahaan/pabr ik tempat kerja, atau
; 3. dipasang pada pintu utama
bangunan kantor dan atau pabrik,
atau ; 4. di depan kantor Panitia
Pembinaan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja/Safety Departemen
bila ada
49 Keputusan Menteri Kepmenhub No. 60 Marka Jalan Ketentuan pembuatan marka jalan Pemenuhan persyaratan Marka jalan Safety Jika ada 1
Tahun 19
1993
93 marka jalan yang dibuat pembuatan
di area kerja
50 Keputusan Menteri Kepmenhub No. 61 Rambu-rambu Lalu Ketentuan pembuatan rambu lalu Pemenuhan persyaratan Rambu lalu lintas Safety Jika ada 1
Tahun 19
1993
93 Lintas lintas rambu lalu lintas yang pembuatan
dibuat di area kerja
51 Keputusan Menteri Kepmentamben No. Keselamatan dan Pasal 51 Dilarang meminum minuman yang Larangan bekerja dalam Kebijakan Drugs SH 1
555 Tahun 1995 Kesehatan Kerja beralkohol atau yang memabukkan jika habis minum And Alcohol
Alcohol
Pertambangan Umum selama bekerja minuman beralkohol
/memabukkan
Page 19/50
Pasal 104 (2) Tanda larangan merokok dan Pemasangan tanda Rambu larangan SH 1
menggunakan api terbuka harus larangan merokok di merokok
dipasang dengan jelas di daerah tempat yang mudah
yang mudah terjadi kebakaran atau terjadi kebakaran /
ledakan.
ledakan
107 (1) Alat pemadam apiapi ringan harus APAR dipasang
dipasang SH 1
digantungkan pada standar gantung sesuai ketentuan
atau ditempatkan pada rak yang
mudah dijangkau dan jelas terlihat.
Pemasangan APAR
Bagian atas tidak boleh lebih tinggi
sesuai ketentuan
dari 1,5 meter atau bagian bawah
tersebut di Pasal 107 (1)
tidak boleh rendah dari 80 sentimeter
di atas lantai
108 (1) Alat pemadam apiapi dan semua Daftar periksa SH Bulanan Setiap bulan 1
peralatan yang diperlukan untuk APAR satu kali
memadamkan
memadamk an api, semua alat-alat pemeriksaan
pembantu serta setiap bahan yang Pemeriksaan kondisi
digunakan dalam keadaan darurat, sarana pemadaman api
harus selalu dirawat dalam keadaan
siap pakai
Pasal 7/1 Pengusaha atau pengurus wajib Laporan triwulan SH Triwulan April, Juli, 1
menyampaiakan
menyampaiaka n daftar nama, sifat P2K3 Oktober, Januari
dan kuantitas bahan kimia
berbahaya ditempat kerja kepada
Kantor Departemen/Dinas Tenaga
Kerja setempat dengan Terpenuhi syarat
tembusannya disampaikan kepada pelaporan bahan kimia
Kantor Wilayah Departemen Tenaga
Kerja setempat
Page 20/50
54 Keputusan Menteri KepMenPU No.10 Ketentuan Teknis Ketentuan Teknis Pengamanan Pemenuhan ketentuan Sarana Pemeriksaan/insp SH Minimal Sesuai Jadwal 1
Tahun 2000 Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Teknis Pengamanan pengamanan eksi sarana 1x/bulan
Terhadap Bahaya Bangunan Gedung dan Lingkungan Terhadap Bahaya bahaya pengamanan
Kebakaran pada Kebakaran pada kebakaran bahaya kebakaran
Bangunan Gedung Bangunan Gedung dan (alarm, APAR,
dan Lingkungan Lingkungan hydrant, smoke
detector, dll)
55 Keputusan Menteri Kepmenakertrans No. Pemberlakuan Standar Pasal 2/2 Pengurus bertanggung jawab Instalasi listrik Engineering 1
75 Tahun 2002 Nasional Indonesia terhadap ditaatinya dan wajib sesuai PUIL
(SNI) Nomor : SNI-04- melaksanakan ketentuan Standar
0225-2000 Mengenai Nasional Indonesia (SNI) No. SNI
Persyaratan Umum 04-0225-2000 mengenai Persyaratan
Persyaratan PUIL 2000
Instalasi Listrik 2000 Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL) di
(PUIL 2000) Di Tempat tempat kerja
Kerja
56 Keputusan Menteri KepMenKes No. 1405 / Persyaratan Persyaratan-persyaratan kesehatan Hasil pemeriksaan Safety Minimal Sesuai jadwal 1
2002 Kesehatan Lingkungan lingkungan kerja dan inspeksi hal- 1x/bulan
57 Keputusan Menteri KepMenKes No. 715 Persyaratan Hygiene Pasal 5/1 Tenaga penjamah makanan yang Surat Keterangan GA 1
Tahun 2003 Sanitasi Jasa Boga bekerja pada usaha jasaboga harus Surat keterangan sehat Sehat
berbadan sehat dan tidak menderita dari Dokter
penyakit menular
Pasal 5/3 Penjamah makanan wajib memiliki Sertifikat Vendor dan 1
Kepemilikan sertifikat
sertifikat kursus penjamah makanan GA
penjamah makanan
Pasal 9/3 Peralatan yang digunakan untuk Hasil Inspeksi Vendor dan 1
pengolahan dan penyajian makanan Vendor Catering GA
Peralatan
harus tidak menimbulkan gangguan Peralatan pengolahan
pengolahan dan
terhadap kesehatan secara langsung dan penyajian harus
penyajian harus
atau tidak langsung steril
steril
58 Keputusan Menteri Kepmenakertrans No. Pencegahan dan Pasal 2 Pengusaha wajib melakukan upaya MCU tanpa HRD 1
68 Tahun 2004 Penanggulangan pencegahan dan penanggulangan pemeriksaan
HIV/AIDS Di Tempat HIV/AIDS di tempat kerja HIV/AIDS
Kerja
Page 21/50
59 Keputusan Menteri Kepmenakertrans Waktu Kerja Lembur Pasal 3/1 Waktu kerja lembut hanya dapat SOP/SK HRD HRD & All 1
No.102 Tahun 2004 dan Upah Kerja dilakukan paling banyak 3 jam dalam Batas maksimal kerja Pimpinan
Lembur 1 hari dan 14 jam dalam 1 minggu lembur
Pasal 7/1 ;c. Memberikan makanan dan SOP/SK HRD HRD & All 1
minuman sekurang-kurangnya 1.400 Pimpinan
kalori apabila kerja lembur dilakukan Syarat kerja lembur
selam 3 jam atau lebih
60 Keputusan Menteri Kepmenakertrans No. Perusahaan Yang Pasal 2 Perusahaan dengan karyawan > 100 Pelatihan kerja Bukti HRD dan Sesuai jadwal Sesuai jadwal 1
261 Tahun 2004 Wajib Melaksanakan orang wajib melaksanakan pelatihan Pelatihan kerja untuk implementasi Safety
Pelatihan Kerja kerja karyawan pelatihan kerja
61 Instruksi Menteri Instruksi Menaker No. Peningkatan Mengisntruksikan untuk mengadakan Keberadaan toilet dan Toilet dan tempat GA Kontinyu 1
01 Tahun 1988 pengawasan dan penelitian terhadap perusahaan- kantin makan harus makan yang
penertiban thd perusahaan di wilayahnya apakah hygienis hygienis
pengadaan kantin dan sudah menyediakan toilet, kantin,
toilet di Perusahaan dan ruang makan sesuai persyaratan
kesehatan dan kebersihan
62 Instruksi Menteri Instruksi Menaker No. Pengawasan Khusus Intruksi kepada para kepala kantor Dokumen/perizina GA Kontinyu 1
11 Tahun 1997 K3 Penanggulangan wilayah departemen tenaga kerja di n terkait
kebakaran Laporan seliruh Indonesia untuk :1.
Pemeriksaan dan mengadakan koordinasi dengan
Pengujian Sarana instansi/dinas terkait dalam rangka
Proteksi kebakaran upaya-upaya peningkatan
penerapan norma-norma
keselamatan kerja dibidang
penanggulangan kebakaran untuk
menerapkan syarat-syarat K3 dalam
mekanisme
dan lain-lain,perizinan
pembinaanIMB, IPB, HO
/investigasi/analisis kasus
kebakaran,
pembinaan/penyuluhan/pelatihan
penanggulangan bahaya kebakaran ;
2. meningkatkan pemeriksaan
secara intensif tempat-tempat kerja Pengawasan seluruh
yang berpotensi bahaya kebakaran instansi
tinggi dengan penugasan pegawai
pengawas terutama yang telah
mengikuti diklat spesialis
penanggulangan kebakaran ;3.
melaksanakan pengawasan
pemasangan sarana proteksi
kebakaranpada proyek kontruksi
bangunan ;4. melaksanakan instruksi
ini dengan tanggung jawab sesuai
ketentuan yang berlaku dan petunjuk
teknis. Melaporkan pelaksanaannya
kepada menteri
63 Instruksi Menteri Instruksi Menaker No. Pengawasan terhadap Memerintahkan kepada semua Terpenuhi syarat Jasa Boga dan GA 1
03 Tahun 1999 pengelolaan makanan pegawai pengawas ketenagakerjaan pengadaan katering dan Toilet sesuai
Di Tempat kerja yang berada diwilayah masing- toilet perusahaan persyaratan
masing untuk meningkatkan
pengawasan terhadap pelaksanaan :
Permenaker
Pelayanan No3/Men/1982
Kesehatan Kerja,tentang
Instruksi Menteri Tenaga Kerja No.
Ins.01/Men/1988 tentang
Peningkatan Pengawasan dan
Penertiban Terhadap Pengadaan
Kantin dan Toilet di Perusahaan,
Surat Edaran Dirjen Binawas No. 86
Tahun 1989 tentang Perusahaan
Catering yang Mengelola Makanan
Bagi Tenaga Kerja
64 Kepu
Keputu
tusa
san
nDDir
irje
jen
n KepDirjenBinawas No. Sertifikasi Kompetensi Ketentuan dan persyaratan sertifikasi Serifikat teknisi Engineering 1
311 Tahun
Tahun 2002 Keselamatan Dan Kompetensi Keselamatan Dan listrik
Kesehatan Kerja Kesehatan Kerja Teknisi Listrik Teknisi listrik bersertifikat
Teknisi Listrik
65 Ke
K eputusan Dirjen KepDirjenBinawas No. Pedoman K3 Bekerja Pedoman / ketentuan K3 untuk Pemenuhan K3 Bekerja APD, alat kerja SIO Ahli akses tali, Safety Jika ada 1
45 Tahun 2008 Pada Ketinggian bekerja Pada Ketinggian Dengan Pada Ketinggian dan alat pre check, dll pekerjaan
Dengan Menggunakan Menggunakan Akses Tali (Rope Dengan Menggunakan pendukung dengan akses
Akses Tali
Tali (Rope Access) Akses Tali
Tali (Rope sesuai ketentuan tali
Access) Access) tersebut
66 Surat Edaran Menteri SE. Menaker No. 1 Pengadaan Kantin dan Semua perusahaan yang Tempat Makan Tempat Makan GA 1
Tahun 19
1979
79 Ruang Makan mempekerjakan buruh antara 50-200
orang supaya menyediakan ruang
tempat makan di perusahaan
bersangkutan,semua
bersangkutan,sem ua perusahaan
yang mempekerjakan buruh lebih
dari 200 orang supaya menyediakan
kantin di perusahaan yang
bersangkutan
67 Surat Edaran Dirjen SE. Dirjen Binawas No. Perusahaan Catering Setiap perusahaan catering yang
86 Tahun 1989 yang mengelola mengelola makanan pada
Makanan Bagi Tenaga perusahaan-perusahaan
perusahaan-peru sahaan harus
Kerja terlebih dahulu mendapatkan
rekomendasi dari Depnaker Sertifikat Vendor
pemenuhan sertifikat
Perusahaan Jasa Jasa Boga 1
caering dari Depnaker
Boga dan GA
Rekomendasi diberikan berdasarkan
persyaratan-persyaratan kesehatan,
persyaratan-persyaratan
higiene dan sanitasi
68 Surat Edaran Dirjen SE. Dirjen Binawas No. Pengujian Hepatitis B Ketentuan pengujian Hepatitis B Ketentuan pengujian Pengujian HRD 1
7 Tahun 1997 Dalam Pemeriksaan Dalam Pemeriksaan Kesehatan Hepatitis B Dalam Hepatitis B Dalam
Kesehatan Tenaga Tenaga Kerja Pemeriksaan Kesehatan MCU
Kerja Tenaga Kerja
3. 3. PERSYARATAN
PERSYARATAN K3L
LAINNYA
69 Pedoman PUIL Persyaratan Umum Instalasi Engineering 1
Instalasi Listrik 2000 Persyaratan instalasi kelistrikan sesuai
(PUIL 2000) Di Tempat kelistrikan PUIL
Kerja
70 International Standar ISO 9001:2008 SNI : Sistem Sistem QM 1
Kriteria sistem
Manajemen Mutu- Manajemen Mutu
manajemen Mutu
Persyaratan PKN
71 International Standar ISO 19011:2002 Guidelines for quality Prosedur Audit SH 1
Kriteria Sistem Audit
and/or environmental
management systems Internal Sistem Internal Sistem
Manajemen
auditing Manajemen
72 Standard Nasional SNI 19 19011 2005 Panduan audit sistem Kriteria Sistem Audit Prosedur Audit SH 1
Indonesia manajemen mutu dan Internal Sistem Internal Sistem
atau lingkungan Manajemen Manajemen
73 Standard Nasional SNI 19 14001 2005 Sistem Manajemen Sistem SH 1
Indonesia Lingkungan Kriteria Sistem Manajemen
Persyaratan Panduan Manajemen Lingkungan PKN
Penggunaan
74 Pedoman K3 Pedoman K3 Di Ruang Ketentuan K3 untuk pekerjaan di Peralatan dan Izin kerja khusus, OHSE/Safet Jika ada 1
Terbatas (Confined ruang terbatas (confined space) Persyaratan2 K3 untuk APD sesuai pemeriksaan, y Officer pekerjaan di
Space) dapat bekerja di ruang ketentuan dan identifikasi aspek ruang terbatsa
terbatas dengan aman pekerjaan dan dampak/JSA
Page 24/50
76 Standar Internasional ISO 14726 Standar pewarnaan Standar Pewarnaan Pipa Pewarnaan Pipa Harus Pewarnaan Pipa Prodev 1
pipa Memenuhi Standar
Tersebut
77 SMKP PermenESDM No 38 Sistem Manajemen Sistemen SH 1
tahun 2014 Keselamatan Manajemen
Elemen SMKP
Pertambangan Keselamatan
Pertambangan
OHSE MR SMK3L
Page 25/50
KETERANGAN
Page 26/50
KETERANGAN
KETERANGAN
Page 28/50
KETERANGAN
Page 29/50
KETERANGAN
Page 30/50
KETERANGAN
Page 31/50
KETERANGAN
KETERANGAN
Non Applicable
Page 33/50
KETERANGAN
Page 34/50
KETERANGAN
Page 35/50
KETERANGAN
Page 36/50
KETERANGAN
Page 37/50
KETERANGAN
Page 38/50
KETERANGAN
Page 39/50
KETERANGAN
KETERANGAN
Planning Agustus
Page 41/50
KETERANGAN
Page 42/50
KETERANGAN
Page 43/50
KETERANGAN
KETERANGAN
Page 45/50
KETERANGAN
Page 46/50
KETERANGAN
Page 47/50
KETERANGAN
Page 48/50
KETERANGAN
KETERANGAN