Anda di halaman 1dari 50

No.

Dokumen :
PT PESONA KHATULISTIWA Revisi :
NUSANTARA
Tgl. Efektif : 20 April 2015
FORM EVALUASI PEMENUHAN PERATURAN PERUNDANGAN DAN PERATURAN LAINNYA Halaman : dari

IMPLEMENTASI PEMANTAU KEPATUHAN


JENIS PERATURAN/ KRITERIA YANG HARUS
NO NOMOR TENTANG PASAL ISI PASAL PIC
PERSYARATAN LAINNYA DIPENUHI FASILITAS DOKUMEN KERJA FREKUENSI JADWAL SESUAI BELUM SESUAI

1 Undang-Undang UU No. 226 Tahun Izin Tempat Usaha Pasal 1/1 Tanpa izin dilarang mendirikan Perizinan terkait 1
1926 Berdasarkan Undang- bangunan-bangunan tempat bekerja yang
Undang Gangguan berikut: 1. yang di dalamnya terdapat
alat yang dijalankan dengan tenaga uap
atau dengan tenaga gas, demikian juga
yang dijalankan dengan motor listrik dan
bangunan- bangunan tempat bekerja lain
yang padanya dipergunakan tenaga uap
atau gas yang bertekanan tinggi ;2. yang
disediakan untuk pembuatan dan
penyimpanan mesiu dan bahan alin yang
mudah meletus ; 3. yang digunakan
untuk pembuatan bahan- bahan kimia ;4.
yang digunakan untuk memperoleh,
megelola dan menyimpan hasil
pengolahan yang mudah habis ;5.yang
digunakan untuk penyulingan tanpa
memakai air, bahan-bahan yang berasal Perizinan terkait dengan
dari tenaman-tanaman atau binatang- peralatan tersebut
binatang dan untuk pengolahan hasil
yang diperoleh dari perbuatanya itu,
termasuk di dalamnya pabrik-pabrik
gas ;6. yang digunakan untuk membuat
lemak dan damar ;7. yang digunakan
utnuk menyimpan dan mengolah
ampas ;8. tempat-tempat membikin mout
(kecambah- kecambah dari pelbagai
jenis jeli dan kacang), tempat-tempat
membuat bit, pembakaran, penyulingan,
pablik spiritus dan cuka dan
penyaringan, pabrik tepung dan
pembuatan roti, demikian pula pabrik
setrup buah- buahan ;9. tempat-tempat

pemotongan hewan, perkulitan


2 Undang-Undang UU No. 3 Tahun 1969 Hygiene dalam Syarat-syarat bangunan yg
perniagaan dan digunakan oleh tenaga kerja :
kantor-kantor.
Pasal 7 Semua bangunan dipelihara dan Menjaga kebersihan GA Inspeksi Sesuai jadwal 1
dijaga kebersihannya. semua bangunan
Pasal 8 Semua bangunan memiliki ventilasi Mempunyai ventilasi GA Inspeksi Sesuai jadwal 1
yang cukup. secukupnya
Pasal 9 Semua bangunan mendapat Hasil pengukuran Safety 2x setahun Sesuai jadwal 1
penerangan yang cukup. Ruangan diberi pencahayaan
penerangan yang cukup

Pasal 10 Suhu yang nyaman dipertahankan Suhu ruangan diatur Hasil pengukuran Safety 2x setahun Sesuai jadwal 1
dalam tempat kerja. agar nyaman suhu
Pasal 11 Tempat kerja/tempat duduk disusun Tempat kerja, tempat Kursi ergonomis Safety 1
secara ergonomis. duduk yang ergonomis
Pasal 12 Kebutuhan air minum yang sehat Air minum GA 1
tercukupi. Air minum yang cukup dispenser

Page 1/50
IMPLEMENTASI PEMANTAU KEPATUHAN
JENIS PERATURAN/ KRITERIA YANG HARUS
NO NOMOR TENTANG PASAL ISI PASAL PIC
PERSYARATAN LAINNYA DIPENUHI
FASILITAS DOKUMEN KERJA FREKUENSI JADWAL SESUAI BELUM SESUAI

Pasal 16 Bangunan yang tidak berjendela Jendela sesuai GA 1


dimana sering di lakukan pekerjaan Standar hygiene yang syarat
harus memenuhi standar hygiene. sesuai

Pasal 17 Perlindungan tenaga kerja dari Alat kerja yang HIRARDC Safety 1x Setahun 1
Perlindungan tenaga
proses, bahan dan teknik yang aman
kerja
berbahaya.
Pasal 18 Perlindungan dari kebisingan dan Perlindungan dari Genset Hasil pengukuran GA 2x setahun Sesuai jadwal 1
getaran-getaran yang berbeda. kebisingan soundproff kebisingan
Pasal 19 Sarana P3K dan pelatihannya. Kotak P3K Safety Inspeksi HSE Sesuai jadwal 1
Kotak P3K yang sesuai

3 Undang-Undang UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan kerja. Pasal 8/1 Pengurus diwajibkan memeriksakan Standar dan hasil HRD 1. Setiap 1
kesehatan badan, kondisi mental dan MCU Karyawan Baru
kemampuan fisik dari tenaga kerja yang Melaksanakan 2. Setiap 1
akan diterimanya maupun akan pemeriksaan kesehatan tahun sekali
dipindahkan sesuai dengan sifat-sifat
saat penerimaan dan atau
pekerjaan yg akan diberikan padanya
mutasi

Pasal 8/2 Pengurus diwajibkan memeriksa semua


tenaga kerja yg ada dibawah Melaksanakan
pimpinannya secara berkala pada pemeriksaan kesehatan
Dokter yg ditunjuk oleh pengusaha dan secara berkala
dibenarkan oleh Direktur
Pasal 9/1 Pengurus diwajibkan menunjukkan a. Materi dan Safety dan Setiap Ada Kontinyu
dan menjelaskan pada tiap tenaga absensi Safety HRD karyawan baru,
kerja baru tentang : Induction for New tamu, magang
Employee
Orientasi pekerjaan saat
a. Kondisi-kondisi dan bahaya- bahaya pertama kali pekerja
serta yg dapat timbul dalam tempat diterima sebagai karyawan.
kerja ; Kondisi bahaya
1
b. Semua pengamanan dan alat-alat dilingkungan kantor
perlindungan yg diharuskan dlm tempat (Safety Induction)
kerja.
c. APD bagi tenaga kerja yg
bersangkutan
d. Cara-cara dan sikap yg aman dlm
melaksanakan pekerjaannya.
Pasal 9/2 Pengurus hanya dapat mempekerjakan a. Matriks training Safety Sesuai matriks
tenaga kerja yg bersangkutan setelah ia OHSE dan jadwal
yakin bahwa tenaga kerja tersebut telah Pekerja yang diterima b. Absensi training pelatihan
memahami syarat-syarat tersebut di atas memahami aspek K3 1

Pasal 9/3 Pengurus diwajibkan a. Struktur TTD Safety Sesuai jadwal


menyelenggarakan pembinaan bagi b. Jadwal training
semua tenaga kerja yg berada dibawah Fire dan TTD
pimpinannya, dlm pencegahan Pelatihan menyangkut K3 c. Jadwal simulasi
kecelakaan dan pemberantasan TTD 1
dan keadaan darurat
kebakaran, serta peningkatan
keselamatan dan kesehatan kerja pula
dlm P3K

Pasal 14 Pengurus diwajibkan :

Page 2/50
IMPLEMENTASI PEMANTAU KEPATUHAN
JENIS PERATURAN/ KRITERIA YANG HARUS
NO NOMOR TENTANG PASAL ISI PASAL PIC
PERSYARATAN LAINNYA DIPENUHI
FASILITAS DOKUMEN KERJA FREKUENSI JADWAL SESUAI BELUM SESUAI

a. Secara tertulis menempatkan Poster terkait UU Safety 1


dalam tempat kerja yang dipimpinnya No. 1 Tahun
semua syarat-syarat keselamatan kerja 1970 dan aturan
yang diwajibkan, sehelai UU ini dan safety yang
semua peraturan pelaksanaannya yang Memasang : berlaku
berlaku bagi tempat kerja yang a. Lembaran UU No. 1
bersangkutan pada tempat-tempat yang Tahun 1970
mudah dil b. Aturan keselamatan

b. Memasang dalam tempat kerja yang Poster, spanduk Safety 1


dipimpinnya, semua gambar dan email. Officer
keselamatan kerja yang diwajibkan dan
bahan pembinaan lainnya pada tempat- Memasang gambar-
tempat yang mudah dilihat dan terbaca gambar atau rambu atau
dan menurut petunjuk pegawai promosi menyangkut K3
pengawas atau ahli K3

c. Menyediakan secara cuma-cuma APD sesuai jenis Safety 1


semua APD yg diwajibkan pada tenaga bahaya
kerja yang di bawah pimpinannya dan
Perusahaan wajib
menyediakan bagi setiap orang lain yang
menyediakan APD untuk
memasuki tempat kerja tersebut disertai
karyawan. Khususnya
dengan petunjuk petunjuk yang
karyawan workshop and
diperlukan menurut petunjuk pegawai
TDS
penga

4 Undang-Undang UU No. 19 Tahun 1973 Pengaturan dan


Pengawasan
Keselamatan Kerja
Pertambangan
5 Undang-Undang UU No. 23 Tahun 1992 Kesehatan Pasal 23/3 Setiap tempat kerja wajib Program Safety Sesuai jadwal 1
UU no. 36 tahun 2009 menyelenggarakan kesehatan kerja Program pengelolaan pengelolaan program
kesehatan kerja kesehatan kerja

6 Undang-Undang UU No. 28 Tahun 2002 Bangunan Gedung Pasal 7/4 Penggunaan ruangan di atas dan atau Dokumen Legal 1
di bawah tanah dan atau air untuk perizinan terkait
bangunan gedung harus memiliki Proses perizinan
izin penggunaan sesuai ketentuan
yang berlaku
Pasal 17/1 Persyaratan keselamatan bangunan
gedung meliputi persyaratan
kemampuan bangunan gedung untuk
mendukung beban muatan, serta
kemapuan bangunan gedung dalam Keselamatan gedung
mencegah dan menanggulangi bahaya bagi penghuni
kebakaran dan bahaya petir

Pasal 21 Persyaratan bangunan gedung meliputi


persyaratan sistem penghawan,
pencahayaan, sanitasi dan penggunaan persyaratan kesehatan
bahan bangunan gedung gedung

Page 3/50
IMPLEMENTASI PEMANTAU KEPATUHAN
JENIS PERATURAN/ KRITERIA YANG HARUS
NO NOMOR TENTANG PASAL ISI PASAL PIC
PERSYARATAN LAINNYA DIPENUHI
FASILITAS DOKUMEN KERJA FREKUENSI JADWAL SESUAI BELUM SESUAI

Pasal 41/1 Dalam penyelenggaraan bangunan a. Dokumen Maintenanc Per Bulan 1


gedung, pemilik dan pengguna bangunan Preventive e & Safety
gedung mempunyai kewajiban : 1. Maintanence
memanfaat kan bangunan gedung sesuai b. Safety Patrol
dengan fungsinya ;2. memelihara dan c. Inspeksi gedung
atau merawat bangunan gedung secara
berkala ;3. melengkapi
pedoman/petunjuk pelaksanaan
pemanfaatan dan pemeliharaan bangunan
gedung ;4. melaksanakan pemeriksaan
secara berkala atas kelaikan fungsi
bangunan gedung ;5. memperbaiki
bangunan gedung yang telah ditetapkan
tidak laik fungsi ;6. membongkar
bangunan gedung yang telah ditetapkan Maintenence gedung
tidak laik fungsi dan tidak dapat
diperbaiki, dapat menimbulkan bahaya
dalam pemanfaatannya atau tidak
memiliki izin mendirikan bangunan,
dengan tidak mengganggu keselamatan
dan ketertiban umum

7 Undang-Undang UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan Pasal 87/1 Setiap perusahaan wajib menerapkan Menerapkan Sistem Safety Manajemen Safety 1x Setahun Jadwal audit 1
SMK3 yang terintegrasi dengan sistem Manajemen system Comlpliance internal
manajemen perusahaan. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
8 Undang-Undang UU No. 24 Tahun 2007 Penanggulangan Pasal 29/1 a. Struktur TTD a. Struktur TTD Safety Sesuai jadwal 1
Bencana b. Pelatihan menyangkut b. Jadwal training
Lembaga usaha menyesuaikan kegiatan K3 dan keadaan darurat Fire dan TTD
penanggulangan bencana dengan c. Jadwal simulasi
kebijakan penyelenggaraan TTD
penanggulangan bencana

Pasal 45/1 Kesiapsiagaan dilakukan untuk


memastikan upaya yang cepat dan
tepat dalam menghadapi kejadian
bencana
Pasal 45/2 Kesiapsiagaan dilakukan melalui : a.
Penyusunan dan uji coba rencana
penanggulangankeadaan darurat; b.
Pengorganisasian, pemasangan dan
pengujian sistem peringatan diri ;c.
Penyediaan dan penyiapan barang
pasokan pemenuhan kegiatan
dasar ;d. pengorganisasian,
penyuluhan, pelatihan dan gladi
tentang mekanisme tanggap
darurat ;e. penyiapan lokasi evakuasi
;f. penyusunan data akurat, informasi dan
pemutakhiran prosedur tetap tanggap
darurat bencana;g. penyediaan dan
penyiapan bahan, barang dan peralatan
untuk pemenuhan pemulihan prasarana
dan sarana

Page 4/50
IMPLEMENTASI PEMANTAU KEPATUHAN
JENIS PERATURAN/ KRITERIA YANG HARUS
NO NOMOR TENTANG PASAL ISI PASAL PIC
PERSYARATAN LAINNYA DIPENUHI
FASILITAS DOKUMEN KERJA FREKUENSI JADWAL SESUAI BELUM SESUAI

10 Undang-Undang UU No. 36 Tahun 2009 Kesehatan Pasal 164 Upaya pengelolaan kesehatan kerja Program Safety dan Kontinyu 1
dan Pasal 165 pengelolaan HRD
(1) kesehatan kerja,
Manajemen harus termasuk
mengadakan upaya Jamsostek dan
pengelolaan kesehatan asuransi kesehatan
kerja

Kewajiban pekerja terhadap Kewajiban pekerja Sistem


Pasal 165 (2) kesehatan kerja terhadap kesehatan Pekerja 1
Manajemen K3
kerja
MCU di awal kerja sebagai
Pasal 185 (3) pertimbangan seleksi calon MCU Pra Kerja MCU Pra Kerja 1
karyawan
Kewajiban pengusaha untuk
Asuransi kesehatan
menyediakaan asuransi kesehatan / Asuransi kesehatan
Pasal 166 kerja / Jamsostek 1
menanggung biaya kesehatan kerja kerja / Jamsostek
karyawan
12 Peraturan Pemerintah PP No. 14 Tahun 1993 Penyelenggaraan Pasal 5/1 Pengusaha wajib mendaftarkan Tenaga kerja dan Kartu Jamsostek HRD Kontinyu 1
Program Jaminan perusahaan dan tenaga kerjanya perusahaan teradtar setiap karyawan
Sosial Tenaga Kerja sebagai peserta program jaminan sebagai peserta program
sosial tenaga kerja pada Badan jaminan sosial tenaga
penyelenggara kerja
Pasal 18/1 Pengusaha wajib memberikan Tim P3K (First Prosedur Safety Kontinyu 1
pertolongan pertama pada kecelakaan Terdapat team P3K dan Aider) penanganan
bagi tenaga kerja yang tertimpa prosedur penanganan kecelakaan kerja
kecelakaan kecelakaan kerja

Pasal 18/2 Pengusaha wajib melaporkan setiap Laporan triwulan Safety Triwulan April, Juli, 1
kecelakaan kerja yang menimpa tenaga Comite Oktober, Januari
kerjanya kepada kantor Departemen Keselamatan
Semua kecelakaan kerja
Tenaga Kerja dan Badan Penyelenggara Pertambangan
tercatat di Kantor Kepala
setempat atau terdekat dalam waktu tidak
Departemen Tenaga Kerja
lebih dari 2x24 jam terhitung sejak
dan Badan Penyelenggara
terjadinya kecelakaan

Pasal 19 Pengusaha wajib melaporkan penyakit


yang karena hubungan kerja dalam Tercatat penyakit akibat
waktu lebih dari 2x24 jam setelah ada hubungan kerja dalam
hasil diagnosa dar dokter pemeriksa jangka waktu 2x24 jam

Pasal 23/1 Jaminan pemeliharaan Kesehatan Ketentuan di PP HRD 1


diberikan kepada tenaga kerja atau istri Jaminan pemeliharaan tentang
yang sah dan anak sebanyak- banyaknya kesehatan mengcover istri tanggungan
3 orang dari tenaga kerja sah dan sebanyak 3 anak kesehatan
dari tenaga kerja

13 Peraturan Pemerintah PP No. 74 Tahun 2001 Pengelolaan Bahan Persyaratan-persyaratan terkait Persyaratan-persyaratan Penyimpanan B3 MSDS, log book, Enviro Kontinyu 1
Kimia dan Beracun pengelolaan B3 (pengangkutan, terkait pengelolaan B3 (gudang) identifikasi bahan
(B3) distribusi, penyimpanan, simbol, (pengangkutan, distribusi, kimia, label,
label, MSDS penyimpanan, simbol, rambu, simbol
label, MSDS

14 Peraturan Pemerintah PP No. 50 Tahun 2012 Penerapan SMK3 Pasal 5 Kewajiban implementasi Sistem Sistem Presiden Kontinyu 1
Manajemen K3 untuk perusahaan Manajemen K3 Direktur dan
dengan pekerja > 100 orang atau Sistem Manajemen K3 DIC
berisiko tinggi
Pasal 6 -- 16 Kriteria implementasi SMK3 (PDCA) Sistem Presiden Kontinyu 1
Kriteria SMK3 Manajemen K3 Direktur dan
DIC

Page 5/50
IMPLEMENTASI PEMANTAU KEPATUHAN
JENIS PERATURAN/ KRITERIA YANG HARUS
NO NOMOR TENTANG PASAL ISI PASAL PIC
PERSYARATAN LAINNYA DIPENUHI
FASILITAS DOKUMEN KERJA FREKUENSI JADWAL SESUAI BELUM SESUAI

15 Keputusan Presiden Keppres No. 22 Tahun Penyakit yang timbul Pasal 2 Jaminan kecelakaan kerja bagi tenaga Sudah berjalan Lembar MCU dan SH & HRD 1 tahun Sesuai jadwal 1
1993 Karena Hubungan kerja yang menderita penyakit akibat analisanya
Perpres No. 7 tahun Kerja kerja baik pada saat masih ada
2019 hubungan kerja maupun setelah Mengetahui penyakit
hubungan kerja yang diakibatkan oleh
( perusahaan wajib mengetahui pekerjaan selama
penyakit penyakit yang disebabkan bekerja
oleh pekerjaan atau lingkungan ).

16 Peraturan Menteri Peraturan Menteri Syarat kebersihan, Pasal 2 Syarat-syarat bangunan perusahaan : Bangunan perusahaan : a. Fasilitas Hasil : GA dan a. Inspeksi per Sesuai jadwal 1
Perburuhan No. 7 kesehatan serta menghindarkan dari bahaya - terhindar dari bahaya gedung yang a. inspeksi SH Safety bulan
Tahun 1964 penerangan dalam kecelakaan kerja dan kecelakaan kerja dan aman sesuai b. pengukuran b. Pengukuran
tempat kerja. kebakaran,menghindarkan bahaya kebakaran, aturan safety pencahayaan per 6 bulan
keracunan, penularan penyakit - terhindar dari bahaya b. Pencahayaan c. pengukuran
akibat kerja, memajukan kebersihan, keracunan, penularan sesuai suhu udara
mendapat penerangan yang khusus, penyakit akibat kerja, persyaratan
mendapat suhu udara yang layak, - mendapat penerangan c. Suhu yang
menghindar yang khusus memenuhi
- mendapat suhu udara syarat
yang layak

Pasal 3 Halaman dan jalan harus bersih, Halaman dan GA a


saluran air harus cukup dan jalan bersih,
bersih/tertutup, tersedia tempat Kondisi tempat kerja saluran air
sampah. yang higienis bersih/tertutup,
tersedia tempat
sampah.

Pasal 4 Gedung dan tangga harus kuat, Gedung dan tangga Gedung dan GA 1
lantai, dinding, atap harus bersih harus kuat, lantai, tangga harus
dinding, atap bersih kuat, lantai,
dinding, atap
bersih
Pasal 6 Tersedia kakus yang cukup : Jumlah GA 1
- untuk 1--15 orang = 1 toilet Kakus/toilet
- untuk 16 -- 30 orang = 2 toilet Perusahaan sesuai
- untuk 31 -- 45 orang = 3 toilet menyediakan kakus persyaratan
- untuk 46 -- 60 orang = 4 toilet yang cukup sesuai
- untuk 61 -- 80 orang = 5 toilet jumlah karyawan
- untuk 81 -- 100 orang = 6 toilet

Pasal 7 Tersedia tempat untuk mandi, mencuci Perusahaan Tempat mandi, GA 1


yang cukup pakaian kerja, tempat ganti menyediakan tempat mencuci, ganti
pakaian, locker mandi, mencuci, ganti pakaian dan
pakaian dan locker locker
Pasal 8 Syarat tempat makan / kantin, air Tempat makan Inspeksi harian GA, Safety setiap hari setiap hari 1
untuk minum dan tenaga Memenuhi syarat tempat dan pelayan kantin
pelayanannya. makan, air minum dan yang hygiene
pelayannya

Pasal 9 tempat duduk harus cukup dan Tempat duduk yang kursi yang GA 1
ergonomis. cukup dan ergonomis ergonomis
Pasal 10 Jarak antar bangunan tidak Area masuk GA 1
menghalangi masuknya cahaya Cukup matahari masuk cahaya cukup
matahari.
Pasal 13 penyediaan penerangan darurat ditempat Menyediakan lampu Lampu darurat GA 1
kerja yang digunakan waktu malam hari. penerangan dalam
keadaan darurat
Pasal 14 Syarat penerangan ditempat kerja. Lampu Hasil pengukuran Safety dan Minimal 2x Sesuai jadwal 1
5 lux (0,5 ft Candles) : Penerangan penerangan pencahayaan GA setahun
darurat. dengan kualitas

Page 6/50
IMPLEMENTASI PEMANTAU KEPATUHAN
JENIS PERATURAN/ KRITERIA YANG HARUS
NO NOMOR TENTANG PASAL ISI PASAL PIC
PERSYARATAN LAINNYA DIPENUHI
FASILITAS DOKUMEN KERJA FREKUENSI JADWAL SESUAI BELUM SESUAI

20 lux (2 ft Candles) : Penerangan pencahayaan


sesuai dengan
untuk halaman dan jalan-jalan dalam
persyaratan
lingkungan.
50 lux (5 ft Candles) :Penerangan yang
cukup untuk pekerjaan- pekerjaan yang
hanya membedakan barang kasar.

100 lux (10 ft Candles) : Penerangan


yang cukup untuk pekerjaan Pekerjaan
yang membedakan barang-barang kecil
untuk sepintas lalu.
Memenuhi persyaratan
lux
200 lux (20 ft Candles) : Penerangan
yang cukup untuk pekerjaan pekerjaan
yang membedakan barang-barang yang
kecil agak v

300 lux (30 ft Candles) : Penerangan


yang cukup untuk Pekerjaan- pekerjaan.

500-1000 lux (50-100 ft Candles) :


Penerangan yang cukup untuk
pekerjaan,
>1000 lux (100 ft Candles)
:Penerangan yang cukup untuk
pekerjaan membedakan.
17 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 4 Syarat-syarat Pasal 3 -- 24 Ketentuan2 tentang APAR (jenis, Jenis, pemiihan, APAR sesuai Inspeksi/pemeriks Safety 1x/bulan Sesuai jadwal 1
Tahun 1980 pemasangan dan pemiihan, penempatan, penempatan, kriteria aan APAR
pemeliharaan alat pemeriksaan, isi ulang) pemeriksaan, isi ulang
pemadam dan api APAR
ringan.
18 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 1 K3 Konstruksi Pasal 1 -- 99 Ketentuan2 tentang K3 pekerjaan Ketentuan2 tentang K3 Sesuai kriteria Inspeksi 1
Tahun 1980 konstruksi pekerjaan konstruksi konstruksi, izin Ketika ada
kerja khusus, dll Safety pekerjaan
konstruksi

19 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 2 Pemeriksaan kesehatan Pasal 2/1 Melakukan pemeriksaan sebelum Hasil MCU pre kontinyu 1
Tahun 1980 tenaga kerja dalam kerja. Melakukan pemeriksaan work Jika ada calon
rangka kesehayan sebelum kerja. HRD
karyawan baru
penyelenggaraan
keselamatan kerja.
Pasal 3/2 Pemeriksaan kesehatan berkala Hasil MCU berkala Sesuai jadwal 1
sekurang-kurangnya 1 tahun sekali. Melakukan pemeriksaan
kesehatan secara berkala HRD 1x setahun
(1x setahun)

Pasal 3/3 Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja Standar MCU kontinyu 1


meliputi: pemeriksaan fisik lengkap,
kesegaran jasmani, rontgen paru-paru Melakukan pemeriksaan Setiap ada
HRD dan
dan laboratorium rutin, serta kesehatan untuk pekerja penerimaan
Safety
pemeriksaan sebelum masuk kerja pekerja

Pasal 4 Melapor kepada Dirjen Bina Lindung Laporan PAK 1


Tenaga Kerja bila dalam pemeriksaan Melaporkan kepada jika HRD dan
berkala ditemukan penyakit akibat kerja. ada PAK Setiap ada PAK
SH/Safety

Pasal 5 Melakukan Pemeriksaan kesehatan MCU pekerjaan 1


Melakukan pemeriksaan
khusus khusus HRD 1x setahun
kesehatan khusus

Pasal 6/1 Membuat perencanaan pemeriksaan Jadwal pemeriksaan Jadwal MCU 1


HRD 1x setahun
kesehatan kesehatan

Page 7/50
IMPLEMENTASI PEMANTAU KEPATUHAN
JENIS PERATURAN/ KRITERIA YANG HARUS
NO NOMOR TENTANG PASAL ISI PASAL PIC
PERSYARATAN LAINNYA DIPENUHI
FASILITAS DOKUMEN KERJA FREKUENSI JADWAL SESUAI BELUM SESUAI

20 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 4 Syarat syarat Pasal 3 APAR harus selalu diisi sesuai Pengisian ulang APAR APAR laik pakai kontinyu 1
Tahun 1980 Pemasangan dan dengan jenis dan konstruksinya. harus sesuai dengan jenis sesuai jenis
Safety
pemeliharaan Alat APAR yang digunakan
Pemadam Api Ringan
Pasal 4 Syarat pemasangan APAR. Syarat pemasangan APAR dipasang kontinyu 1
sesuai Lampiran 1: sesuai ketentuan
- APAR terpasang di
Safety
dinding/tiang
- terdapat tanda segitiga
merah
Pasal 5 APAR cacat tidak boleh digunakan APAR laik pakai Hasil inspeksi setiap bulan 1
APAR cacat atau rusak
APAR Safety 1x perbulan
tidak boleh digunakan

Pasal 11 Pemeriksaan APAR secara periodik APAR laik pakai Hasil inspeksi setiap bulan 1
Melakukan pemeriksaan
APAR Safety 1x perbulan
APAR secara periodik

Pasal 12 Pemeriksaan APAR secara periodik APAR laik pakai Hasil inspeksi setiap bulan 1
setiap 6 bulan Melakukan pemeriksaan APAR
APAR secara periodik Safety 1x perbulan
setiap 6 bulan

Pasal 13 Pemeriksaan APAR secara periodik APAR laik pakai Hasil inspeksi 1x perbulan setiap bulan 1
maksimal setiap 12 bulan Melakukan pemeriksaan APAR
APAR secara periodik Safety
setiap 12 bulan

Pasal 14 Petunjuk pemakaian APAR APAR dilengkapi Cara pakai APAR kontinyu 1
Terdapat petunjuk atau petunjuk di setiap APAR
instruksi menggunakan pemakaian Safety
APAR dan instruksi di
tempatkan dekat APAR

Pasal 15 Percobaan APAR secara berkala setiap 5 Hasil uji tekan Safety 5 tahun sekali 1
tahun sekali (uji tekanan) APAR
Pasal 16 Percobaan untuk APAR jenis CO2
(uji tekan) Uji tekan berkala
Pasal 17 Pencatatan pelaksanaan percobaan
APAR (uji tekan).
21 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 1 Kewajiban melapor Pasal 2 Melaporkan penyakit akibat kerja secara Laporan PAK (jika HRD dan Jika ada PAK Jika ada PAK 1
Tahun 1981 penyakit akibat kerja. tertulis kepada kantor direktur jenderal ada) Safety
pembinaan hubungan perburuhan dan Melaporkan kepada jika
perlindungan tenaga kerja. ada PAK

Pasal 3 Pelaporan penyakit akibat kerja


paling lama 2x24 jam setelah Pelaporan 2 x 24 jam
didiagnosa.
Pasal 4 Melakukan tindakan preventif terhadap APD Program Safety 1
penyakit akibat kerja, menyediakan Melakukan tindakan pencegahan PAK Officer dan
APD untuk mencegah penyakit akibat preventif GA
kerja.
Pasal 5 Kewajiban dan hak tenaga kerja dalam Menjelaskan kewajiban Bukti sosialisasi Safety 1
pencegahan penyakit akibat kerja. dan hal tenaga kerja pencegahan PAK Officer
dalam pencegahan akibat
PAK
22 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 1 Bejana tekanan Pasal 5/2 Bahan dari bejana tekanan yang a. Sertifikat/izin terkait Bejana tekan laik a. izin Safety
Tahun 1982 dibuat dari baja zat arang harus bejana tekan pakai (izin dan penggunaan Comlpliance
mempunyai kekuatan tarik tidak b. Hasil pemeriksaan pemeriksaan bejana tekan
kurang dari 35 kg/mm2 dan tidak kelaikan bejana tekan berkala) b. hasil
lebih dari 56 kg/mm2 kecuali jika pemeriksaan
bejana tekanaan tersebut tidak berkala
mempunyai sambungan kekuatan
tariknya setinggi-tingginya 75
kg/mm2

Page 8/50
IMPLEMENTASI PEMANTAU KEPATUHAN
JENIS PERATURAN/ KRITERIA YANG HARUS
NO NOMOR TENTANG PASAL ISI PASAL PIC
PERSYARATAN LAINNYA DIPENUHI
FASILITAS DOKUMEN KERJA FREKUENSI JADWAL SESUAI BELUM SESUAI

Pasal 16/1 Setiap bahan dari bagian konstruksi


bejana tekanan harus memiliki surat
tanda hasil pengujian atau sertifikat
bahan yang diakui

Pasal 18/3 Tiga bulan sebelum berakhirnya


masa berlakunya tanda baik,
pengurus atau pengusaha yang
memiliki bejana tekanan harus
memberitahukan kepada Direktur 1
atau pejabat yang ditunjuk

Pasal 33/3 Pengurus atau pengusaha yang


mempunyai botol-botol atau bejana-
bejana transport diharuskan mempunyai
daftar (register)
Pasal 42/1 Pengesahan pemakaian bejana tekanan
diberikan oleh direktur atau pejabat
yang ditunjuknya setelah bejanan
tekanan diperiksa dan diuji serta
memenuhi syarat
Pasal 42/2 Pengusaha atau pengurus dilarang
mengadakan perubahan, perbaikan,
pengelasan, atau pengolahan panas
lainnya terhadap bejana-bejana tekanan
yang telah disahkan kecuali seijin
Direktur atau pejabat yang ditunjuk

23 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 3 Pelayanan Kesehatan Pasal 3/2 Pengurus wajib memberikan pelayanan Pelayanan HRD Kontinyu 1
Tahun 1982 Kerja kesehatan kerja sesuai dengan kemajuan Ketersediaan pelayanan kesehatan
ilmu pengetahuan dan tehnologi kesehatan ditempat kerja

Pasal 4/1 Penyelenggaraan pelayanan


kesehatan kerja dapat ;a.
Diselenggarakan sendiri oleh
pengurus :b. Diselenggarakan oleh
pengurus dengan mengadakan ikatan
dengan dokter atau pelayanan kesehatan
lain :c. Pengurus dari beberapa
perusahaan secara bersama-sama ketersediaan dokter
menyelenggarakan suatu pelayanan perusahaan
kesehatan

Pasal 5 Penyelenggaraan pelayanan kesehatan


kerja dipimpin dan dijalankan oleh
seorang dokter yang disetujui oleh
Direktur
24 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 2 Instalasi Alarm Pasal 2 Peraturan berlaku untuk perencanaan, Spesifikasi teknis Instalasi alarm Safety 1
Tahun 1983 Kebakaran Automatik pemasangan, pemeliharaan, dan instalasi alarm kebakaran
pengujian instalasi alarm kebakaran kebakaran automatik automatik
otomatik di tempat kerja

Pasal 4/1 Gedung yang dipasang sistem alarm Menyediakan jalan/ Akses Hasil perawatan Safety 1
kebakaran otomatik maka untuk ruangan akses untuk perawatan
tersembunyi harus dilindungi dan pemeliharaannya instalasi alarm
disediakan jalan untuk pemeliharaannya. kebakaran

Page 9/50
IMPLEMENTASI PEMANTAU KEPATUHAN
JENIS PERATURAN/ KRITERIA YANG HARUS
NO NOMOR TENTANG PASAL ISI PASAL PIC
PERSYARATAN LAINNYA DIPENUHI
FASILITAS DOKUMEN KERJA FREKUENSI JADWAL SESUAI BELUM SESUAI

Pasal 4/2 Apabila ruangan tersebut dengan Pemasangan detektor Alarm kebakaran Izin, pemeriksaan Safety Sesuai jadwal 1
jarak kurang dari 80 cm terdapat sesuai dengan kriteria automatik berkala dan hasil
peralatan listrik yang dihubungkan yang telah ditentukan pengujian berkala
dengan hantaran utama dan peralatan dalam pasal tersebut
listrik tersebut tidak diselubungi
dengan bahan yang tidak dapat
terbakar, maka ruangan tersebut harus
dipasang detektor dengan jarak 6 meter
dari lokasi peralatan tersebut

Pasal 5 Setiap peralatan listrik (papan, saklar,


papan pengukur,) yang memiliki luas
permukaan lebih dari 1,5 meter2 dan
ditempatkan dalam almari maka harus
dipasang detektor

Pasal 6 Setiap almari dalam tembok yang


memiliki dari lebih dari 2 meter atau
tingginya mencapai langit-langit serta
mempunyai isi dari 3 meter3 harus
terpasang detektor
Pasal 7 Alamari tembok tempat kain atau
sejenisnya tanpa menghiraukan
ukurannya harus dipasang detektor.

Pasal 8/2 Lubang untuk sarana alat pengangkut,


peluncur lift, penarik vertikal dengan luas
lebih dari 0,1 m2 dan kurang dari 9
m2serta tidak kedap kebakaran maka
detektor harus dipasang di tiap langit-
langit lantai dengan jarak horizontal tidak
lebih 1, 5 m dari lubangnya

Pasal 8/3 Setiap daerah di antara dua lantai yang


memiliki lubang dengan luas lebih dari
9 m2, maka di setiap tingkat harus
dipasang satu detektor pada langit-
langitnya dengan jarak 1,5 m dari sisi
lubang

Pasal 9 Ruang bangunan tangga dalam


bangunan yang kedap kebakaran harus
dipasang detektor di atasnya,
sedangakan yang tidak kedap
kebakaran di pasang detektor di
permukaan lantai utamanya.

Pasal 10 Bila pintu tahan api memisahkan


daerah yang dilindungi dengan daerah
yang tidak dilindungi maka harus
dipasang detektor di daerah yang
dilindungi dengan jarak 1,5 m dari
pintu tersebut

Pasal 11 Lantai yang dipasang saluran


pembuangan udara dipasang satu
detektor asap yang ditempatkan pada
saluran lubang pengisap

Page 10/50
IMPLEMENTASI PEMANTAU KEPATUHAN
JENIS PERATURAN/ KRITERIA YANG HARUS
NO NOMOR TENTANG PASAL ISI PASAL PIC
PERSYARATAN LAINNYA DIPENUHI
FASILITAS DOKUMEN KERJA FREKUENSI JADWAL SESUAI BELUM SESUAI

Pasal 12/2 Apabila langit-langit berbentuk kisi- kisi


dengan ukuran lebih dari 2 meter dan
luasnya lebih dari 5 m2 harus dipasang
detektor di bawahnya

Pasal 13/1 Dinding luar bangunan yang dilindungi


dari baja yang digalvanisasi kayu,
semen, asbestor, maka harus dipasang
detektor pada jarak 9 meter dari
bangunan yang tidak dilindungi yang
terbuat dari bahan yang sama dan bahan
yang mudah terbakar

Pasal 13/2 Detektor tersebut dalam ayat 1


ditempatkan di emeperan atap
sepanjang didning luardengan jarak12
meter satu dengan lainnya.
Pasal 15 Gedung yang memiliki atap tidak datar
yang berbentuk gigi gergaji prisma
harus dipasang satu deretan dengan
jarak tidak lebih dari 1 m

Pasal 18 Detektor , pemancar berita kebakaran,


dan panel indikator harus ditempatkan
sedemikian rupa sehingga alat tersebut
normal tidak terganggu oleh getaran atau
goncangan

Pasal 22 Setiap alarm harus dilengakapi dengan :


indikator alarm yang berupa lampu
merah, indikator mengeluarkan isyarat
palsu.
Pengujian alarm berupa fasilitas
pengujian untuk simulasi detektor
dalam membangkitkan alarm.

Pasal 34 Setiap alarm harus melindungi


maksimal 1000 m2 luas lantai dengan
jumlah detektor dan jarak
penempatannya tidak boleh dari 3 m3

Pasal 44/1 Sistem alarm kebakaran harus


dilengkapi sekurang-kurangnya
sebuah lonceng
Pasal 44/2 Lonceng harus dipasang diluar
bangunandan dapat terdengar dari jalan
masuk utama serta dekat panel utama
indikator
Pasal 44/3 Sirine, pengaung atau sejenisnya
dapat dipakai sebagai pengganti
lonceng atas persetujuan direkur/
pejabat yang ditunjuk.
Pasal 57 Instalasi alarm kebakaran otomatik
harus dilakukan pemeliharaan dan
pengujian berkala (mingguan, bulanan,
tahunan)

Page 11/50
IMPLEMENTASI PEMANTAU KEPATUHAN
JENIS PERATURAN/ KRITERIA YANG HARUS
NO NOMOR TENTANG PASAL ISI PASAL PIC
PERSYARATAN LAINNYA DIPENUHI
FASILITAS DOKUMEN KERJA FREKUENSI JADWAL SESUAI BELUM SESUAI

Pasal 68/1 Jika detekor asap dipasang secara


terbenam maka alas dari elemen
penginderaanya harus berada
sekurang-kurangnya 40 mm di bawah
permukaan langit-langit
Pasal 68/2a Bila detektor asap dipasang dalam
saluran udara dengan kecepatan lebih
dari 1 m/detik perlu dilengkapi dengan
alat penangkap asap

Pasal 68/2b Jika timbul suhu tinggi, maka


detektor perlu diletakkan jauh di
bawah langit-langit
Pasal 69 Pemasangan detektor memnuhi
persayratan : tiap 92 m2 luas lantai harus
dipasang sekurang-kurangnya 1 detektor
asap atau 1 alat penangkap asap. Gerak
antar detektor asap tidak boleh melebihi
dari 12 meter dalam ruang biasa dan 18
meter dalam koridor, jarak dari titik
pusat detektor asap yang terdekat ke
dinding tidak boleh melebihi 6 meter
dalam ruang biasa dan 12 meter di dalam
koridor.

Pasal 70 Dalam ruangan tersembunyi dengan


tinggi lebih dari 2 meter dan penyebaran
asap ke samping tidak terhalang gelagar
yang menjorok ke bawah sampai 50 %
dari tingginya harus dipasang sekurang-
kurangnya satu detektor asap. Untuk
setiap 184 m2 luas lantai.

25 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 4 Pesawat Tenaga dan Pasal 4 Semua bagian yang bergerak dan Cover/pengama n Safety Kontinyu 1
Tahun 1985 Produksi berbahaya dari pesawat tenaga dan alat kerja
produksi harus dipasang alat Pengendalian bahaya dari
perlindungan yang efektif kecuali pesawat tenaga dan
ditempatkan sedemikian rupa sehingga produksi
tidak ada orang atau benda yang
menyinggungnya

Pasal 6 Pada pesawat tenaga dan produksi yang Mekanisme Lock Out Prosedur tentang Safety Kontinyu 1
sedang diperbaiki tenaga penggeraknya Tag Out (LOTO) implementasi
harus dimatikan dan alat LOTO
pengontrolharus segera dikunci serta
diberi suatu tanda larangan untuk
menjalankan pada tempat yang mudah
dibaca sampai sampai pesawat tenaga
dan produksi atau alat pengaman
tersebut selesai diperbaiki

26 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 5 Pesawat angkat dan Pasal 4 Setiap pesawat angkat dan angkut harus SIO (Surat Ijin Safety 1
Tahun 1985 angkut. dilayani oleh operator yg mempunyai Operator yang Operational)
kemampuan dan telah memiliki mengoperasikan
ketrampilan khusus tentang Pesawat pesawat angkat dan
angkat dan angkut angkut harus memiliki
SIO

Page 12/50
IMPLEMENTASI PEMANTAU KEPATUHAN
JENIS PERATURAN/ KRITERIA YANG HARUS
NO NOMOR TENTANG PASAL ISI PASAL PIC
PERSYARATAN LAINNYA DIPENUHI
FASILITAS DOKUMEN KERJA FREKUENSI JADWAL SESUAI BELUM SESUAI

Pasal 138/1 Setiap pesawat angkat dan angkut Izin penggunaan Safety 1
sebelum dipakai harus diperiksa dan Setiap pesawat angkat alat angkat/angkut
diuji terlebih dahulu dengan standar uji dan angkut memiliki
yang telah ditentukan sertifikat uji dan
pemeriksaan

Pasal 138/3 Besarnya tahanan isolasi dan instalasi Hasil pemeriksaan Safety setiap 2 tahun 1
listrik pesawat angkat dan angkut harus dan uji tahanan
sekurang-kurangnya memenuhi yang Tahanan isolasi dan isolasi instalasi
ditentukan dalam PUIL dan selambat- instalasi listrik sesuai listrik pesawat
lambatnya 2 tahun setelah pengujian dengan standar PUIL dan angkat/angkut
pertama dan pemeriksaan diperiksa selambat-
lambatnya 2 tahun

Pasal 138/4 Pemeriksaan dan pengujian ulang Pemeriksaan dan Hasil pemeriksaan Safety 1 tahun 1
pesawat angkat dan angkut dilaksanaan pengujian ulang dan pengujian ulang
pengujian ulang selanjutnya dilaksanakan pesawat angkat dan pesawat angkat dan
1 thn sekali angkut setiap 1 tahun angkut
sekali
27 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 4 P2K3 serta tata cara Pasal 2 Perusahaan yang mempunyai tenaga Struktur Organisasi Safety 1
Tahun 1987 penunjukan Ahli K3 kerja lebih dari 100 orang wajib P2K3L yang telah
membentuk P2K3. Perusahaan wajib di approval oleh
Pasal 3 Memiliki struktur P2K3 membentuk P2K3 - Panitia Disnaker
Pembina Keselamatan dan (dilengkapi dengan
Kesehatan Kerja (Health job desc)
Pasal 4 Tugas dan fungsi P2K3. and Safety Committee)

Pasal 5 Perusahaan wajib mengangkat Ahli K3 Penunjukkan ahli KTT 1


(bersertifikat dari depnaker) Mengangkat seorang K3 Umum
menjadi Ahli K3 umum

Pasal 12 P2K3 harus melaporkan kegiatannya Laporan kegiatan P2K3 Laporan triwulan Safety 3 bulan April, Juli, 1
sekurang-kurangnya 3 bulan sekali setiap 3 bulan sekali P2K3 Officer Oktober, Januari
kepada (triwulan report) ke
Disnaker setempat
28 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 2 Pengawasan Instalasi Pasal 6/1 Pemasangan instalasi penyalur petir Pemasang instalasi Pengesahan Engineering 1
Tahun 1989 Penyalur Petir harus dilakukan oleh intalatir yang telah penyalur petir dilakukan instalatir
mendapatkan pengesahan dari Menteri oleh instalatir yang telah
atau pejabat yang ditunjuk mendapatkan pengesahan

Pasal 50/2 Instalasi penyalur petir harus diperiksa Instalasi penyalur petir Izin kelaikan Engineering 2 tahun sekali 1
dandiuji :a. Sebelum penyerahan diperiksa kelaikannya oleh instalasi penyalur
instalasi penyalur petir dari instalasi petugas yang berwenang petir dan hasil
kepada pemakai :b. Setelah ada dan diperiksa secara pemeriksaan
perubahan atau perbaikan suatu berkala berkala
bangunan dan atau instalasi penyalur
petir :c. Secara berkala setiap 2 tahun
sekali :d. setelah ada kerusakan akibat
sambaran petir

Pasal 51/1 Pemeriksaan dan pengujian instalasi


penyalur petir dilakukan oleh pegawai
pengawas, ahli keselamatan atau jasa
inspeksi yang ditunjuk

29 Peraturan Menteri Permenakertrans No. Hari Keselamatan Pertama Tanggal 12 januari ditetapkan Program Bulan K3 SH 1x setahun Setiap 12 1
245 Tahun 1990 Kerja Nasional sebagai Hari Keselamatan dan Nasional Januari -- 12
Kesehatan Kerja Nasional Februari

Page 13/50
IMPLEMENTASI PEMANTAU KEPATUHAN
JENIS PERATURAN/ KRITERIA YANG HARUS
NO NOMOR TENTANG PASAL ISI PASAL PIC
PERSYARATAN LAINNYA DIPENUHI
FASILITAS DOKUMEN KERJA FREKUENSI JADWAL SESUAI BELUM SESUAI

Keempat Direktur Jenderal Bina Hubungan


Ketenagakerjaan dan Pengawas Norma Peringatan hari
Kerja atau Pejabat yang ditunjuk kesehatan dan
menggerakan, mengarahkan atau keselamatan kerja
mengkoordinir pelaksanaan peringatan setiap 12 Januari
hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Nasional

30 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 2 Tata Cara Penunjukan Pasal 2/2 Pasal 2/2 Perusahaan wajib Ahli K3 Umum KTT 1
Tahun 1992 Kewajiban dan Kriteria tertentu sebagaimana dimaksud mempunyai Ahli K3 jika
Wewenang Ahli dalam ayat (1) adalah : mempekerjakan lebih dari
Keselamatan dan a. Suatu tempat kerja dimana pengurus 100 orang
Kesehatan Kerja mempekerjakan tenaga kerja lebih dari
100 orang.
b. Suatu tempat kerja dimana pengurus
mempekerjakan tenaga kerja kurang dari
100 orang akan tetapi menggunakan
bahan, proses, alat dan atau instalasi
yang besar resiko bahaya terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja.
a. Pengurus mempekerjakan tenaga
kerja lebih dari 100 orang harus
mempunyai Ahli K3
Pasal 4 Pasal 4
Ahli K3 ditetapkan berdasarkan
permohonan tertulis dari pengurus
kepada Menaker
Pasal 7 Pasal 7
Penunjukan ahli K3 berlaku untuk
waktu 3 tahun dan dapat
diperpanjang
Pasal 8/1 Pasal 8/1
Keputusan penunjukan ahli K3 tidak
berlaku apabila yang bersangkutan
pindah tugas ke perusahaan lain,
mengundurkan diri, meninggal dunia
Pasal 9/1 Pasal 9/1 Rincian tugas dan Ahli K3 1
Ahli keselamatan dan kesehatan tanggung jawab Umum
kerja berkewajiban :
a. Membantu mengawasi pelaksanaan
peraturan perundangan keselamatan dan
kesehatan kerja sesuai bidang yang
ditentukan dalam keputusan
penunjukannya

b. Memberi laporan kepada Menteri


Tenaga Kerja atau Pejabat yang ditunjuk
mengenai hasil pelaksanaan tugas
dengan ketentuan sebagai berikut :
Tanggung-jawab dan
kewajiban Ahli K3 sesuai
1. Untuk ahli keselamatan dan
dengan peraturan ini
kesehatan kerja di tempat kerja satu kali
dalam 3 bulan, kecuali ditentukan lain.

2. Untuk ahli keselamatan dan


kesehatan kerja di perusaahaan yang
memberikan jasa di bidang keselamatan
dan kesehatan kerja setiap sat setelah
selesai melakukan kegiatannya.

c. Merahasiakan segala keterangan


tentang rahasia perusahaan/instansi yang
didapat berhubungan dengan
jabatannya.

Page 14/50
IMPLEMENTASI PEMANTAU KEPATUHAN
JENIS PERATURAN/ KRITERIA YANG HARUS
NO NOMOR TENTANG PASAL ISI PASAL PIC
PERSYARATAN LAINNYA DIPENUHI
FASILITAS DOKUMEN KERJA FREKUENSI JADWAL SESUAI BELUM SESUAI

32 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 1 Penyelenggaraan Penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan Perusahaan dapat Asuransi tambahan Kartu Jamsostek HRD 1
Tahun 1998 pemeliharaan kesehatan bagi tenaga kerja dengan manfaat lebih memberikan jaminan (Avrist dan Garda dan asuransi
bagi tenaga kerja dengan baik dari paket jaminan pemeliharaan kesehatan lebih baik dari Medika)
manfaat lebih baik dari kesehatan dasar jaminan sosial tenaga Jamsostek (UU No. 3
paket jaminan kerja. Tahun 1992 tentang
pemeliharaan kesehatan JAMSOSTEK)
dasar Jamsostek.

33 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 3 Tata cara pelaporan Pasal 2/1 Pasal 2 ayat 1 Tercatat semua Laporan triwulan Safety Triwulan 1
Tahun 1998 dan pemeriksaan Pengurus atau pengusaha wajib kecelakaan kerja P2K3
kecelakaan. melaporkan tiaap kecelakaan yang
terjadi di tempat kerja yang dipimpin
34 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 3 Tata Cara Pelaporan Pasal 2 Kewajiban melaporkan setiap Laporan Safety Setiap ada 1
Tahun 1998 dan Pemeriksaan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, Malaporkan setiap Pemeriksaan dan kecelakaan
Kecelakaan kebakaran, dan peledakan. kecelakaan, PAK, Kecelakaan Kerja
kebakaran dan
peledakan

Pasal 4 Pelaporan kecelakaan kepada kepala


kantor Depnaker dalam waktu tidak lebih
dari 2x24 jam terhitung sejak terjadinya Melaporkan kecelakaan
kecelakaan. tidak lebih dari 2x24 jam

36 Peraturan Menteri Permenakertrans No. Unit Penanggulangan Pasal 2/1 Pengurus wajib mencegah, Prosedur, WI Safety 1
186 Tahun 1999 Kebakaran di tempat mengurangi, dan memadamkan Mempunyai mekanisme terkait
Kerja kebakaran. untuk mencegah, penanggulangan
mengurangi dan dan pemadaman
memadamkan kebakaran api

Pasal 2/2 Upaya mencegah, mengurangi, dan


memadamkan kebakaran meliputi:

Pasal 2/2a Pengendalian setiap bentuk energi. Pengendalian risiko


kebakaran (melakukan
risk assessment)
Pasal 2/2b Penyedian sarana deteksi, alarm, Menyediakan peralatan APAR, Alarm, Safety 1
pemadam kebakaran dan evakuasi. pendeteksi kemungkinan sprinkler,
terjadinya kebakaran hydrant

Pasal 2/2c Pengendalian penyebaran panas, asap smoke detector Safety 1


dan gas. Memasang pendeteksi gas,
panan dan asap di
lingkungan kerja yang
berpotensi menimbulkan
kebakaran

Pasal 2/2d Pembentukan unit kebakaran Perusahaan mempunyai Struktur KTD Safety 1
ditempat kerja. Tim Pemadam Kebakaran

Pasal 2/2e Penyelenggaraan latihan dan gladi Melakukan pelatihan Jadwal pelatihan Safety Minimal 1x Sesuai jadwal 1
penanggulangan kebakaran secara penanggulangan KTD dan simulasi setahun
berkala. kebakaran
Pasal 2/2f Memiliki buku rencana SOP 1
penanggulangan kebakaran di Mempunyai mekanisme Kesiapsiagaan dan
tempat kerja. untuk penanggulangan Tanggap Darurat
kebakaran (SOP 20)
Pasal 2/4 Buku perencanaan penanggulangan
kebakaran memuat antara lain :

Page 15/50
IMPLEMENTASI PEMANTAU KEPATUHAN
JENIS PERATURAN/ KRITERIA YANG HARUS
NO NOMOR TENTANG PASAL ISI PASAL PIC
PERSYARATAN LAINNYA DIPENUHI
FASILITAS DOKUMEN KERJA FREKUENSI JADWAL SESUAI BELUM SESUAI

Pasal 2/4 a Informasi sumber potensi bahaya


kebakaran dan cara
penanggulangannya. Instruksi penanggulangan
Jenis, cara pemeliharaan dan kebakaran memuat
Pasal 2/4b
informasi seperti dalam
penggunaan sarana kebakaran
pasal ini
ditempat kerja .
Pasal 2/4c Prosedur pelaksanaan pekerjaan
berkaitan dengan pencegahan
kebakaran.
Pasal 2/4d Prosedur dalam menghadapi
keadaan darurat kebakaran.
Pasal 4 Klasifikasi tingkat risiko bahaya Identifikasi aspek Safety Minimal 1x Sesuai jadwal 1
Melakukan klasifikasi
kebakaran. dan dampak K3 setahun
risiko bahaya kebakaran

Pasal 5 Syarat unit penanggulangan Struktur dan Job Safety Kontinyu 1


kebakaran. Desc Tim KTD
Pasal 5/1 Petugas peran kebakaran.
Pasal 5/2 Regu penanggulangan kebakaran. Struktur tim pemadam
Pasal 5/3 Koordinator unit penanggulangan kebakaran yang sesuai
kebakaran. dengan pasal ini
Pasal 5/4 Ahli K3 spesialis penanggulangan
kebakaran.
Pasal 6/1 Petugas peran kebakaran sekurang- Petugas pemadam
kurangnya 2 orang untuk setiap jumlah kebakaran 2 orang
25 orang tenaga kerja. untuk setiap 25 orang
tenaga kerja
Pasal 6/2 Regu penanggulangan kebakaran dan
ahli K3 spesialis penanggulangan
kebakaran ditetapkan untuk tempat kerja
tingkat resiko bahaya kebakaran ringan Jumlah regu
dan sedang atau setiap tempat kerja penanggulangan
tingkat resiko bahaya kebakaran sedang kebakaran sesuai
II, sedang III, berat. dengan tingkat risiko

Pasal 6/3 Koordinator unit penanggulangan Penunjukkan


kebakaran. koordinator unit
penanggulangan
kebakaran
Pasal 7 Syarat dan tugas petugas peran Mempunyai tanggung
kebakaran. jawab tertulis
Pasal 8 Syarat dan tugas regu Mempunyai tanggung
penanggulangan kebakaran . jawab tertulis
Pasal 9 Syarat dan tugas koordinator unit Mempunyai tanggung
penanggulangan kebakaran. jawab tertulis
Pasal 10 syarat, tugas dan wewenang ahli K3 Sertifikat Ahli K3 SH 1
Mempunyai tanggung
spesialis penanggulangan kebakaran. Kebakaran
jawab tertulis

37 Peraturan Menteri Permenakertrans No. Pencegahan dan Pasal 2/1 Pengusaha wajib melakukan upaya aktif Program anti SH, HRD Kontinyu 1
11 Tahun 2005 Penanggulangan pencegahan dan penanggulangan Tidak ada peredaran NAZA
Penyalahgunaan dan penyalah gunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika
Peredaran Gelap narkotika, psikotropika dan zat adiktif dan zat adiktif lainnya
Narkotika, lainnya di tempat kerja ditempat kerja
Psikotropika, dan Zat
Aditif Lainnnya Di

Page 16/50
IMPLEMENTASI PEMANTAU KEPATUHAN
JENIS PERATURAN/ KRITERIA YANG HARUS
NO NOMOR TENTANG PASAL ISI PASAL PIC
PERSYARATAN LAINNYA DIPENUHI
FASILITAS DOKUMEN KERJA FREKUENSI JADWAL SESUAI BELUM SESUAI

Tempat Kerja Pasal 2/1 Upaya aktif pencegahan dan Penetapan kebijakan dan Kebijakan Drugs SH dan 1
penanggulangan penyalahgunaan dan penyusunan program And Alcohol HRD
peredaran gelap narkotika, perusahaan yang
psikotropika dan zat aktif lainnya di berkaitan dengan
tempat kerja adalah : a. Penetapan peredaran narkotika,
kebijakan : b. Penyusunan dan psikotropika dan zat
pelaksanaan program adiktif lainnya ditempat
kerja
38 Peraturan Menteri Permenakertrans No. Pertolongan Pertama Pasal 2 Perusahaan wajib menyediakan
15 Tahun 2008 Pada Kecelakaan DI petugas P3K dan fasilitas P3K
Tempat Kerja
Pasal 3 -- 7 Ketentuan tentang petugas P3K a. Struktur KTD Safety dan 1
(termasuk first HRD
aider)
Pemenuhan persyaratan b. Sertifikat
terkait petugas P3K pelatihan, identitas,
job desc

Pasal 8 -- 11 Ketentuan tentang fasilitas P3K Kotak P3K sesuai Pemeriksaan Safety Pemeriksaan Sesuai jadwal 1
(kotak P3K, ruang P3K, sarana Pemenuhan terkait kriteria, ruang berkala fasilitas 1x/bulan
evakuasi) dengan penyediaan, P3K, alat evakuasi P3K
aksebilitas, kelaikan (tandu, kursi roda)
fasilitas P3K

39 Peraturan Menteri Permenakertrans No. Penyelenggaraan Ketentuan terkait pelaksanaan audit PJK3 yang melakukan Pemenuhan SH 1
18 Tahun 2008 Audit SMK3 SMK3 oleh pihak ketiga (izin PJK3, audit harus memenuhi persyaratan PJK3
pelaksanaan audit) syarat
40 Peraturan Menteri Permenakertrans No. Pedoman Diagnosis Pedoman untuk mendiagnosis dan Cara mendiagnosis dan Proses diagnosis HRD 1
25 Tahun 2008 dan Penilaian Cacat penilaian cacat karena kecelakaan dan penilaian cacat karena
Karena Kecelakaan PAK kecelakaan dan PAK
dan Penyakit Akibat
Kerja
41 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 8 Alat Pelindung Diri Pasal 2/1 Pengusaha wajib menyediakan APD APD sesuai jenis Bukti serah terima Safety 1
Kelengkapan APD
Tahun 2010 bagi pekerja/buruh di tempat kerja bahaya APD
ditempat kerja

Pasal 2/2 APD harus sesuai dengan Standar Ketersediaan APD sesuai Standar OHSE 1
Nasional Indonesia atau standar yang Standar Nasional Indonesia spesifikasi APD
berlaku
Pasal 2/3 APD wajib diberikan oleh pengusaha Bukti serah terima Safety 1
Pemberian APD gratis
secara Cuma-Cuma APD
Pasal 5 Pengusaha atau pengurus wajib Rambu Safety 1
mengumumkan secara tertulis dan pengumuman dan sign kewajiban
memasang rambu-rambu mengenai rambu-rambu kewajiban penggunaan APD
kewajiban penggunaan APD di tempat penggunaan APD di area yang
kerja terpasang ditentukan
Pasal 7/1 Pengusaha atau pengurus wajib Pelaksanaan Prosedur APD Safety 1
melaksanakan manajemen APD di manajemen APD di
tempat kerja tempat kerja
Pasal 8/1 APD yang rusak, retak atau tidak
dapat berfungsi dengan baik harus
dibuang dan atau dimusnahkan
Pasal 8/2 APD yang habis masa pakainya
/kadaluarsa serta mengandung
bahan berbahaya, harus Setiap pemusnahan
dimusnahkan sesuai dengan APD harua ada berita
perundang-undangan acara pemusnahan

Pasal 8/3 Pemusnahan APD yang mengandung


bahan berbahaya harus dilengkapi
dengan berita acara pemusnahan

Page 17/50
IMPLEMENTASI PEMANTAU KEPATUHAN
JENIS PERATURAN/ KRITERIA YANG HARUS
NO NOMOR TENTANG PASAL ISI PASAL PIC
PERSYARATAN LAINNYA DIPENUHI
FASILITAS DOKUMEN KERJA FREKUENSI JADWAL SESUAI BELUM SESUAI

42 Peraturan Menteri Permenakertrans No. 9 Operator dan Petugas Pasal 3 Pengusaha atau pengurus dilarang Operator yang bekerja dan SIO Operator Safety Jika ada 1
Tahun 2010 Pesawat Angkat dan mempekerjakan operator dan atau atau petugas angkat dan pekerjaan
Angkut petugas pesawat angkat dan angkut angkut harus memiliki dengan
yang tidak memiliki lisensi K3 dan buku lisensi K3 dan buku kerja gondola
kerja
Pasal 4 Jumlah operator pesawat angkat dan Operator pesawat SIO Operator Safety Jika ada 1
angkut yang ada harus memenuhi angkat dan angkut pekerjaan
kualifikasi dan jumlah sesuai dengan memenuhi kualifikasi dengan
jenis dan kapasitas pesawat angkat dan dan jumlahnya sesuai gondola
angkut dengan jenis dan
kapasitas pesawat
angkat dan angkut
Pasal 5/1 Pesawat angkat dan angkut harus SIO Operator Safety Jika ada 1
dioperasikan oleh operator pesawat pekerjaan
angkat dan angkut yang mempunyai Kepemilikan lisensi dan dengan
lisensi K3 dan buku kerja sesuai jenis buku kerja oleh operator gondola
dan kualifikasinya

Pasal 21 SIO Operator Safety Jika ada 1


Lisensi K3 operator pekerjaan
Direktur Jenderal atau pejabat yang angkat angkut dari
ditunjuk menerbitkan Lisensi K3 dan dengan
direktur jenderal atau gondola
buku kerja operator atau petugas pejabat yang ditunjuk
pesawat angkat dan angkut
Pasal 23/1 Lisensi K3 dan buku kerja berlaku untuk Perpanjangan lisensi SIO Operator Safety Jika ada 1
jangka waktu 5 (lima tahun), dan dapat operator angkat dan pekerjaan
diperpanjang untuk jangka waktu yang angkut seyiap 5 tahun dengan
sama sekali gondola
Pasal 25 SIO Operator Safety Jika ada 1
Buku kerja operator atau petugas harus Pemeriksaan buku kerja pekerjaan
diperiksa setiap 3 bulan oleh atasannya setiap 3 bulan sekali dengan
gondola
43 Peraturan Menteri Permenkes No. 492 Persyaratan Kualitas Ketentuan tentang persyaratan Safety 1
Pemenuhan kualitas air Pemenuhan kualitas
Tahun 2010 Air Minum kualitas air minum
minum air minum

44 Peraturan Menteri Permenakertrans No. Nilai Ambang Batas Pasal 2/1 Pengurus dana atau pengusaha wajib Hasil Pengukuran Safety 6 Bulan Sekali Sesuai Jadwal 1
13 Tahun 2011 Faktor Fisika dan melakukan pengendalian faktor fisika Faktor Fisika dan
Kimia di tempat Kerja dan faktor kimia di tempat kerja Kimia di tempat
sehingga di bawah NAB kerja

Pasal 2/2 Jika faktor fisika dan kimia pada suatu Standar NAB faktor
tempat kerja melampaui NAB, pengurus fisika dan kimia
dan atau pengusaha wajib melakukan
upaya-upaya teknis- teknologi untuk
menurunkan sehingga memenuhi
ketentuan yang berlaku

45 Peraturan Bersama Peraturan Bersama Pedoman Kawasan Pasal 3/1 Kawasan tanpa rokok melipiti ; a. Area Khusus Safety 1
Menteri Kesehatan Tanpa Rokok fasilitas pelayanan kesehatan; b. Merokok sesuai
Nomor 188 Tahun 2011 tempat proses belajar mengajar; c. persyaratan
dan Menteri Dalam tempat anak bermain; d. angkutan
Negeri No. 7 Tahun 2011 umum; e. tempat ibadah; f. tempat
kerja; g. tempat umum; h. tempat
lainnya yang ditetapkan

Page 18/50
IMPLEMENTASI PEMANTAU KEPATUHAN
JENIS PERATURAN/ KRITERIA YANG HARUS
NO NOMOR TENTANG PASAL ISI PASAL PIC
PERSYARATAN LAINNYA DIPENUHI
FASILITAS DOKUMEN KERJA FREKUENSI JADWAL SESUAI BELUM SESUAI
Ketetapan kawasan
Pasal 4 Kawasan tanpa rokok sebagaimana tanpa rokok
dimaksud dalam pasal 3 ayat 1 huruf
a,b,c,d,e dilarang menyediakan tempat
khusus untuk merokok dan merupakan
kawasan tanpa rokok yang bebas dari
asap rokok hingga batas terluar

46 Keputusan Bersama Keputusan Bersama Keselamatan Kerja Pada Ketentuan2 tentang K3 pekerjaan Ketentuan2 tentang K3 Sesuai kriteria Inspeksi Safety Ketika ada 1
Menteri Menaker & Men PU Tempat Kegiatan konstruksi pekerjaan konstruksi konstruksi, izin pekerjaan
No. 174 Tahun 1986 Konstruksi kerja khusus, dll konstruksi
dan No. 104 Tahun
1986
47 Keputusan Menteri Kepmenakertrans No. Bendera Keselamatan Lampiran II Ketentuan tentang Bendera Bendera K3 SH 1
1135 Tahun 1987 Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja :
a. Bentuk segi empat ; b. Warna
putih ;c. Ukuran 900 mm x 1450 Memenuhi kriteria
mm ;d. Lambang dan logo terletak bendera K3
bolak balik pada kedua muka bendera

Lampiran IV Tata cara pemasangan Bendera Memenuhi kriteria Lokasi/Tiang SH Setiap Hari Senin -- Minggu 1
Keselamatan dan Keselamatan Kerja pemasangan bendera Pemasangan
Bendera K3
Tempat : 1. apabila berdampingan
dengan bendera Nasional (Merah- Putih)
harus dipasang pada tiang sebelah kiri
daripada tiang bendera nasional, atau ; 2.
dipasang pada gerbang masuk ke
halaman perusahaan/pabrik tempat kerja,
atau
; 3. dipasang pada pintu utama bangunan
kantor dan atau pabrik, atau ; 4. di depan
kantor Panitia Pembinaan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja/Safety Departemen
bila ada

Tinggi tiang : tidak boleh lebih tinggi


dari tiang bendera nasional (Merah-
Putih)
Waktu pemasangannya : satu tiang
penuh selama adanya kegiatan
ditempat kerja
48 Keputusan Menteri Keputusan Menteri Diagnosis dan Pedoman untuk mendiagnosis Pemenuhan cara Proses diagnosis HRD 1
Tenaga Kerja No. 333 Pelaporan Penyakit Penyakit Akibat Kerja (PAK) mendiagnosis Penyakit
Tahun 1989 Akibat Kerja Akibat Kerja (PAK)

49 Keputusan Menteri Kepmenhub No. 60 Marka Jalan Ketentuan pembuatan marka jalan Pemenuhan persyaratan Marka jalan Safety Jika ada 1
Tahun 1993 marka jalan yang dibuat di pembuatan
area kerja

50 Keputusan Menteri Kepmenhub No. 61 Rambu-rambu Lalu Ketentuan pembuatan rambu lalu Pemenuhan persyaratan Rambu lalu lintas Safety Jika ada 1
Tahun 1993 Lintas lintas rambu lalu lintas yang pembuatan
dibuat di area kerja

51 Keputusan Menteri Kepmentamben No. Keselamatan dan Pasal 51 Dilarang meminum minuman yang Larangan bekerja dalam Kebijakan Drugs SH 1
555 Tahun 1995 Kesehatan Kerja beralkohol atau yang memabukkan jika habis minum minuman And Alcohol
Pertambangan Umum selama bekerja beralkohol
/memabukkan

Page 19/50
IMPLEMENTASI PEMANTAU KEPATUHAN
JENIS PERATURAN/ KRITERIA YANG HARUS
NO NOMOR TENTANG PASAL ISI PASAL PIC
PERSYARATAN LAINNYA DIPENUHI
FASILITAS DOKUMEN KERJA FREKUENSI JADWAL SESUAI BELUM SESUAI

Pasal 103 (1) Pekerja yang melihat adanya Pelatihan SH 1


kebakaran disekitarnya, harus dengan Karyawan perlu Memadamkan
segera mengambil tindakan mengetahui cara api
memadamkan kebakaran tersebut. memadamkan api

Pasal 104 (2) Tanda larangan merokok dan Pemasangan tanda Rambu larangan SH 1
menggunakan api terbuka harus larangan merokok di merokok
dipasang dengan jelas di daerah yang tempat yang mudah
mudah terjadi kebakaran atau ledakan. terjadi kebakaran /
ledakan
107 (1) Alat pemadam api ringan harus APAR dipasang SH 1
digantungkan pada standar gantung atau sesuai ketentuan
ditempatkan pada rak yang mudah
dijangkau dan jelas terlihat. Bagian atas
Pemasangan APAR sesuai
tidak boleh lebih tinggi dari 1,5 meter
ketentuan tersebut di Pasal
atau bagian bawah tidak boleh rendah
107 (1)
dari 80 sentimeter di atas lantai

108 (1) Alat pemadam api dan semua peralatan Daftar periksa SH Bulanan Setiap bulan 1
yang diperlukan untuk memadamkan APAR satu kali
api, semua alat-alat pembantu serta pemeriksaan
setiap bahan yang digunakan dalam Pemeriksaan kondisi
keadaan darurat, harus selalu dirawat sarana pemadaman api
dalam keadaan siap pakai

110 Kebersihan dan kerapihan tempat kerja Form periksa SH Bulanan 1 Bulan / 1 x 1
harus selalu diperlihara baik di dalam housekeeping
maupun disekitar tambang atau Kebersihan dan
bangunan serta di semua tempat kerja kerapihan tempat kerja

52 Keputusan Menteri Kepmenakertrans No. Unit penanggulangan Ketentuan penyediaan unit Struktur dan job SH 1
186 Tahun 1999 kebakaran ditempat penanggulangan kebakaran di Struktur dan job desc tim desc tim
kerja. tempat kerja pemadam kebakaran pemadam
kebakaran
53 Keputusan Menteri Kepmenakertrans No. Pengendalian Bahan Pasal 2 Pengusaha atau pengurus yang Ruang khusus a. MSDS SH 1
187 Tahun 1999 Kimia Berbahaya di menggunakan, menyimpan, memakai, penyimpanan b. Daftar Bahan
tempat kerja produksi dan mengangkut bahan kimia bahan kimia Kimia
berbahaya di tempat kerja wajib c. Inspeksi Bahan
mengendalikan bahan kimia berbahaya Pengelolaan bahan Kimia
untuk mencegah terjadinya kecelakaan kimia
kerja dan penyakit akibat kerja

Pasal 7/1 Pengusaha atau pengurus wajib Laporan triwulan SH Triwulan April, Juli, 1
menyampaiakan daftar nama, sifat dan P2K3 Oktober, Januari
kuantitas bahan kimia berbahaya
ditempat kerja kepada Kantor
Departemen/Dinas Tenaga Kerja
setempat dengan tembusannya Terpenuhi syarat
disampaikan kepada Kantor Wilayah pelaporan bahan kimia
Departemen Tenaga Kerja setempat

Page 20/50
IMPLEMENTASI PEMANTAU KEPATUHAN
JENIS PERATURAN/ KRITERIA YANG HARUS
NO NOMOR TENTANG PASAL ISI PASAL PIC
PERSYARATAN LAINNYA DIPENUHI
FASILITAS DOKUMEN KERJA FREKUENSI JADWAL SESUAI BELUM SESUAI

54 Keputusan Menteri KepMenPU No.10 Ketentuan Teknis Ketentuan Teknis Pengamanan Pemenuhan ketentuan Sarana Pemeriksaan/insp SH Minimal Sesuai Jadwal 1
Tahun 2000 Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Teknis Pengamanan pengamanan eksi sarana 1x/bulan
Terhadap Bahaya Bangunan Gedung dan Lingkungan Terhadap Bahaya bahaya pengamanan bahaya
Kebakaran pada Kebakaran pada kebakaran kebakaran
Bangunan Gedung Bangunan Gedung dan (alarm, APAR,
dan Lingkungan Lingkungan hydrant, smoke
detector, dll)

55 Keputusan Menteri Kepmenakertrans No. Pemberlakuan Standar Pasal 2/2 Pengurus bertanggung jawab Instalasi listrik Engineering 1
75 Tahun 2002 Nasional Indonesia (SNI) terhadap ditaatinya dan wajib sesuai PUIL
Nomor : SNI-04- melaksanakan ketentuan Standar
0225-2000 Mengenai Nasional Indonesia (SNI) No. SNI
Persyaratan Umum 04-0225-2000 mengenai Persyaratan Persyaratan PUIL 2000
Instalasi Listrik 2000 Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL) di
(PUIL 2000) Di Tempat tempat kerja
Kerja

56 Keputusan Menteri KepMenKes No. 1405 / Persyaratan Kesehatan Persyaratan-persyaratan kesehatan Hasil pemeriksaan Safety Minimal Sesuai jadwal 1
2002 Lingkungan Kerja lingkungan kerja dan inspeksi hal- hal 1x/bulan
terkait kesehatan
Pemenuhan persyaratan Pemenuhan lingkungan
kesehatan lingkungan kerja persyaratan :
: a. Air bersih
a. Air bersih b. Udara ruangan
b. Udara ruangan c. Limbah
c. Limbah d. Pencahayaan
d. Pencahayaan ruangan
e. Kebisingan
ruangan
ruangan
e. Kebisingan ruangan f. Getaran ruangan
f. Getaran ruangan h. Radiasi ruangan
h. Radiasi ruangan i. Vektor penyakit
i. Vektor penyakit j, Ruang dan
j, Ruang dan bangunan bangunan
k. Toilet k. Toilet
l. Instalasi listrik l. Instalasi listrik

57 Keputusan Menteri KepMenKes No. 715 Persyaratan Hygiene Pasal 5/1 Tenaga penjamah makanan yang Surat Keterangan GA 1
Tahun 2003 Sanitasi Jasa Boga bekerja pada usaha jasaboga harus Surat keterangan sehat Sehat
berbadan sehat dan tidak menderita dari Dokter
penyakit menular
Pasal 5/3 Penjamah makanan wajib memiliki Sertifikat Vendor dan 1
Kepemilikan sertifikat
sertifikat kursus penjamah makanan GA
penjamah makanan

Pasal 9 Pengelolaan makanan yang dilakukan Surat Izin dari Vendor dan 1
Pengelolaan
oleh jasaboga harus memenuhi Dinas Kesehatan GA
penyimpanan dan
persyaratan Hygiene Sanitasi Setempat
pengangkutas sesuai
pengolahan, penyimpanan dan
persyaratan Hygiene
pengangkutan
Sanitasi

Pasal 9/3 Peralatan yang digunakan untuk Hasil Inspeksi Vendor dan 1
pengolahan dan penyajian makanan Vendor Catering GA
Peralatan
harus tidak menimbulkan gangguan Peralatan pengolahan
pengolahan dan
terhadap kesehatan secara langsung atau dan penyajian harus
penyajian harus
tidak langsung steril
steril

58 Keputusan Menteri Kepmenakertrans No. Pencegahan dan Pasal 2 Pengusaha wajib melakukan upaya MCU tanpa HRD 1
68 Tahun 2004 Penanggulangan pencegahan dan penanggulangan pemeriksaan
HIV/AIDS Di Tempat HIV/AIDS di tempat kerja HIV/AIDS
Kerja

Page 21/50
IMPLEMENTASI PEMANTAU KEPATUHAN
JENIS PERATURAN/ KRITERIA YANG HARUS
NO NOMOR TENTANG PASAL ISI PASAL PIC
PERSYARATAN LAINNYA DIPENUHI
FASILITAS DOKUMEN KERJA FREKUENSI JADWAL SESUAI BELUM SESUAI

Pasal 5/1 Pengusaha atau pengurus dilarang Standar MCU pekerja


melakukan tes HIV untuk digunakan tidak termasuk
sebagai persyaratan suatu pemeriksaan HIV/AIDS
rekrutmenatau kelanjutan status
pekerjaan/buruh atau kewajiban
pemeriksaan kesehatan rutin

59 Keputusan Menteri Kepmenakertrans Waktu Kerja Lembur Pasal 3/1 Waktu kerja lembut hanya dapat SOP/SK HRD HRD & 1
No.102 Tahun 2004 dan Upah Kerja dilakukan paling banyak 3 jam dalam 1 Batas maksimal kerja All
Lembur hari dan 14 jam dalam 1 minggu lembur Pimpinan

Pasal 7/1 ;c. Memberikan makanan dan minuman SOP/SK HRD HRD & 1
sekurang-kurangnya 1.400 kalori apabila All
kerja lembur dilakukan selam 3 jam atau Syarat kerja lembur Pimpinan
lebih
60 Keputusan Menteri Kepmenakertrans No. Perusahaan Yang Pasal 2 Perusahaan dengan karyawan > 100 Pelatihan kerja Bukti HRD dan Sesuai jadwal Sesuai jadwal 1
261 Tahun 2004 Wajib Melaksanakan orang wajib melaksanakan pelatihan Pelatihan kerja untuk implementasi Safety
Pelatihan Kerja kerja karyawan pelatihan kerja

61 Instruksi Menteri Instruksi Menaker No. Peningkatan pengawasan Mengisntruksikan untuk mengadakan Keberadaan toilet dan Toilet dan tempat GA Kontinyu 1
01 Tahun 1988 dan penertiban thd penelitian terhadap perusahaan- kantin makan harus makan yang
pengadaan kantin dan perusahaan di wilayahnya apakah sudah hygienis hygienis
toilet di Perusahaan menyediakan toilet, kantin, dan ruang
makan sesuai persyaratan kesehatan dan
kebersihan

Mengadakan ketertiban dengan segera


apabila ternyata perusahaan belum
melaksanakan dalam penyediaan toilet,
kantin, dan ruang makan yang
memenuhi syarat kesehatan dan
kebersihan

Mengawasi dan memonitor terus tiap


perusahaan dalam melaksanakan
pemenuhan syarat kesehtan dan
keberishan

Page 22/50
IMPLEMENTASI PEMANTAU KEPATUHAN
JENIS PERATURAN/ KRITERIA YANG HARUS
NO NOMOR TENTANG PASAL ISI PASAL PIC
PERSYARATAN LAINNYA DIPENUHI
FASILITAS DOKUMEN KERJA FREKUENSI JADWAL SESUAI BELUM SESUAI

62 Instruksi Menteri Instruksi Menaker No. Pengawasan Khusus Intruksi kepada para kepala kantor Dokumen/perizina n GA Kontinyu 1
11 Tahun 1997 K3 Penanggulangan wilayah departemen tenaga kerja di terkait
kebakaran Laporan seliruh Indonesia untuk :1. mengadakan
Pemeriksaan dan koordinasi dengan instansi/dinas terkait
Pengujian Sarana dalam rangka upaya-upaya peningkatan
Proteksi kebakaran penerapan norma-norma keselamatan
kerja dibidang penanggulangan
kebakaran untuk menerapkan syarat-
syarat K3 dalam mekanisme perizinan
IMB, IPB, HO dan lain-lain, pembinaan
/investigasi/analisis kasus kebakaran,
pembinaan/penyuluhan/pelatihan
penanggulangan bahaya kebakaran ;
2. meningkatkan pemeriksaan secara
intensif tempat-tempat kerja yang
berpotensi bahaya kebakaran tinggi
dengan penugasan pegawai pengawas
terutama yang telah mengikuti diklat Pengawasan seluruh
spesialis penanggulangan kebakaran ;3. instansi
melaksanakan pengawasan pemasangan
sarana proteksi kebakaranpada proyek
kontruksi bangunan ;4. melaksanakan
instruksi ini dengan tanggung jawab
sesuai ketentuan yang berlaku dan
petunjuk teknis. Melaporkan
pelaksanaannya kepada menteri

63 Instruksi Menteri Instruksi Menaker No. Pengawasan terhadap Memerintahkan kepada semua pegawai Terpenuhi syarat Jasa Boga dan GA 1
03 Tahun 1999 pengelolaan makanan Di pengawas ketenagakerjaan yang berada pengadaan katering dan Toilet sesuai
Tempat kerja diwilayah masing- masing untuk toilet perusahaan persyaratan
meningkatkan pengawasan terhadap
pelaksanaan : Permenaker
No3/Men/1982 tentang Pelayanan
Kesehatan Kerja, Instruksi Menteri
Tenaga Kerja No. Ins.01/Men/1988
tentang Peningkatan Pengawasan dan
Penertiban Terhadap Pengadaan Kantin
dan Toilet di Perusahaan, Surat Edaran
Dirjen Binawas No. 86 Tahun 1989
tentang Perusahaan Catering yang
Mengelola Makanan Bagi Tenaga Kerja

Perusahaan berpartisipasi secara aktif Tersedia Kantin dan Tempat Makan GA 1


dalam kegiatan pengembangan ruang tempat makan
pererapan misi kerja dengan pengadaan (Sudah Berjalan)
kantin dan ruang tempat makan di
Perusahaan atau tempat kerja

Page 23/50
IMPLEMENTASI PEMANTAU KEPATUHAN
JENIS PERATURAN/ KRITERIA YANG HARUS
NO NOMOR TENTANG PASAL ISI PASAL PIC
PERSYARATAN LAINNYA DIPENUHI
FASILITAS DOKUMEN KERJA FREKUENSI JADWAL SESUAI BELUM SESUAI

64 Keputusan Dirjen KepDirjenBinawas No. Sertifikasi Kompetensi Ketentuan dan persyaratan sertifikasi Serifikat teknisi Engineering 1
311 Tahun 2002 Keselamatan Dan Kompetensi Keselamatan Dan Kesehatan listrik
Kesehatan Kerja Teknisi Kerja Teknisi Listrik Teknisi listrik bersertifikat
Listrik

65 Keputusan Dirjen KepDirjenBinawas No. Pedoman K3 Bekerja Pedoman / ketentuan K3 untuk Pemenuhan K3 Bekerja APD, alat kerja SIO Ahli akses tali, Safety Jika ada 1
45 Tahun 2008 Pada Ketinggian Dengan bekerja Pada Ketinggian Dengan Pada Ketinggian Dengan dan alat pre check, dll pekerjaan
Menggunakan Akses Tali Menggunakan Akses Tali (Rope Menggunakan Akses Tali pendukung sesuai dengan akses
(Rope Access) Access) (Rope Access) ketentuan tersebut tali

66 Surat Edaran Menteri SE. Menaker No. 1 Pengadaan Kantin dan Semua perusahaan yang mempekerjakan Tempat Makan Tempat Makan GA 1
Tahun 1979 Ruang Makan buruh antara 50-200 orang supaya
menyediakan ruang tempat makan di
perusahaan bersangkutan,semua
perusahaan yang mempekerjakan buruh
lebih dari 200 orang supaya
menyediakan kantin di perusahaan yang
bersangkutan

67 Surat Edaran Dirjen SE. Dirjen Binawas No. Perusahaan Catering Setiap perusahaan catering yang
86 Tahun 1989 yang mengelola mengelola makanan pada
Makanan Bagi Tenaga perusahaan-perusahaan harus
Kerja terlebih dahulu mendapatkan
rekomendasi dari Depnaker Sertifikat Vendor
pemenuhan sertifikat
Perusahaan Jasa Jasa Boga 1
caering dari Depnaker
Rekomendasi diberikan berdasarkan Boga dan GA
persyaratan-persyaratan kesehatan,
higiene dan sanitasi

68 Surat Edaran Dirjen SE. Dirjen Binawas No. 7 Pengujian Hepatitis B Ketentuan pengujian Hepatitis B Ketentuan pengujian Pengujian Hepatitis HRD 1
Tahun 1997 Dalam Pemeriksaan Dalam Pemeriksaan Kesehatan Hepatitis B Dalam B Dalam MCU
Kesehatan Tenaga Tenaga Kerja Pemeriksaan Kesehatan
Kerja Tenaga Kerja

3. 3. PERSYARATAN K3L
LAINNYA
69 Pedoman PUIL Persyaratan Umum Instalasi Engineering 1
Instalasi Listrik 2000 Persyaratan instalasi kelistrikan sesuai
(PUIL 2000) Di Tempat kelistrikan PUIL
Kerja
70 International Standar ISO 9001:2008 SNI : Sistem Sistem Manajemen QM 1
Kriteria sistem
Manajemen Mutu- Mutu PKN
manajemen Mutu
Persyaratan
71 International Standar ISO 19011:2002 Guidelines for quality Prosedur Audit SH 1
and/or environmental Kriteria Sistem Audit Internal Sistem
management systems Internal Sistem Manajemen
auditing Manajemen

72 Standard Nasional SNI 19 19011 2005 Panduan audit sistem Kriteria Sistem Audit Prosedur Audit SH 1
Indonesia manajemen mutu dan Internal Sistem Internal Sistem
atau lingkungan Manajemen Manajemen
73 Standard Nasional SNI 19 14001 2005 Sistem Manajemen Sistem SH 1
Indonesia Lingkungan Persyaratan Kriteria Sistem Manajemen
Panduan Penggunaan Manajemen Lingkungan PKN

74 Pedoman K3 Pedoman K3 Di Ruang Ketentuan K3 untuk pekerjaan di Peralatan dan Izin kerja khusus, OHSE/Safet Jika ada 1
Terbatas (Confined ruang terbatas (confined space) Persyaratan2 K3 untuk APD sesuai pemeriksaan, y Officer pekerjaan di
Space) dapat bekerja di ruang ketentuan dan identifikasi aspek ruang terbatsa
terbatas dengan aman pekerjaan dan dampak/JSA

Page 24/50
IMPLEMENTASI PEMANTAU KEPATUHAN
JENIS PERATURAN/ KRITERIA YANG HARUS
NO NOMOR TENTANG PASAL ISI PASAL PIC
PERSYARATAN LAINNYA DIPENUHI
FASILITAS DOKUMEN KERJA FREKUENSI JADWAL SESUAI BELUM SESUAI

75 Standard OHSAS 18001:2007 Occupational health and Sistem Manajemen SH 1


safety management Kriteria Sistem Keselamatan dan
systems- Specification Manajemen Kesehatan Kerja
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

76 Standar Internasional ISO 14726 Standar pewarnaan Standar Pewarnaan Pipa Pewarnaan Pipa Harus Pewarnaan Pipa Prodev 1
pipa Memenuhi Standar
Tersebut
77 SMKP PermenESDM No 38 Sistem Manajemen Sistemen SH 1
tahun 2014 Keselamatan Manajemen
Elemen SMKP
Pertambangan Keselamatan
Pertambangan

Sesuai Belum
Jumlah 129 29
Prosentase 82% 18%
Jakarta, 1 Juni 2012
Dibuat Oleh Diketahui Oleh

Agustinus Leo Paembonan


MR SMK3L
OHSE

Page 25/50
KETERANGAN

Page 26/50
KETERANGAN

Planning 2012 : Mulai


diberlakukan MCU 1 tahun
sekali (Juli 2012)

Page 27/50
KETERANGAN

Page 28/50
KETERANGAN

Page 29/50
KETERANGAN

Page 30/50
KETERANGAN

Page 31/50
KETERANGAN

Belum 100 % terpenuhi

Page 32/50
KETERANGAN

Non Applicable

Page 33/50
KETERANGAN

Page 34/50
KETERANGAN

Page 35/50
KETERANGAN

Page 36/50
KETERANGAN

Page 37/50
KETERANGAN

Page 38/50
KETERANGAN

Page 39/50
KETERANGAN

SOP 20 Kesiapsiagaan dan


Tanggap Darurat

Page 40/50
KETERANGAN

Planning Agustus

Page 41/50
KETERANGAN

Page 42/50
KETERANGAN

Page 43/50
KETERANGAN

Belum 100 % terpenuhi

Page 44/50
KETERANGAN

Page 45/50
KETERANGAN

Page 46/50
KETERANGAN

Page 47/50
KETERANGAN

Page 48/50
KETERANGAN

Belum 100 % terpenuhi

Belum 100 % dilakukan

Page 49/50
KETERANGAN

Page 50/50

Anda mungkin juga menyukai