A. LEMBAR PENGESAHAN
Disiapkan Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :
PERINGATAN !
Perlindungan Hak Cipta. Tidak sebagianpun dari terbitan ini dapat digandakan,
disimpan, dipindahkan dalam bentuk atau dengan cara apapun;
baik elektronik, photo copy, dicatat atau lainnya;
terutama tanpa izin tertulis dari Wakil Manajemen Perusahaan
Status Distribusi *) :
CONTROLLED
UNCONTROLLED
Penerima Distribusi :
Tanggal Distribusi :
Nomor Distribusi :
*) Beri Tanda () untuk yang sesuai
**) Nama Bagian / No. Urut Distribusi
PT.GAWI MAKMUR KALIMANTAN
SOP/GMK-AGRO/02/03 Hal : 2 Dari 11
(PT.GMK)
1. PENDAHULUAN
1.1. Sebagai sumber daya alam, tanah mempunyai fungsi sebagai berikut :
a) Sumber unsur hara bagi tanaman
b) Matriks tempat perkembangan akar tumbuhan dan air tanah tersimpan
c) Tempat untuk menampung penambahan unsur-unsur hara dan air
d) Media tempat aktivitas mikroorganisme
1.2. Produksi maksimal suatu tanaman dapat dicapai dengan pemupukan jika sifat-sifat fisik tanah
baik. Pemupukan tidak akan menguntungkan sebelum dilakukan usaha-usaha pencegahan erosi,
perbaikan aerasi tanah dan air, pemeliharaan bahan organik tanah, pemulihan tanah-tanah rusak
atau perbaikan drainase tanah.
1.3. Produksi maksimal suatu tanaman dapat dicapai dengan pemupukan jika sifat-sifat fisik tanah
baik. Pemupukan tidak akan menguntungkan sebelum dilakukan usaha-usaha pencegahan erosi,
perbaikan aerasi tanah dan air, pemeliharaan bahan organik tanah, pemulihan tanah-tanah rusak
atau perbaikan drainase tanah.
1.4. Hilangnya kesuburan tanah adalah berkurangnya unsur mineral atau bahan organik di dalam
tanah, kehilangan unsur hara terjadi melalui kekurangan air di dalam tanah.
1.5. Ada 3 (tiga) tipe kehilangan air dari tanah :
a) Gerakan air bebas ke bawah (perkolasi) yang berasal dari air berkelebihan (jumlah air
hujan yang masuk ke dalam tanah melebihi kapasitas menahan air) pada permukaan tanah
dan sub oil bagian atas. Perkolasi biasanya mengakibatkan hilangnya garam/larutan
Kalsium, Kalium, Magnesium dan Sulfur
b) Run off merupakan air yang berkelebihan melalui tanah permukaan. Kehilangan karena
run off mencakup tidak hanya air akan tetapi juga sejumlah tanah (erosi)
c) Evaporasi merupakan kehilangan air karena penguapan.
1.6. Faktor-faktor yang mempercepat tejadinya erosi, yaitu :
a) Pemindahan vegetasi penutup alam.
b) Ditanami dengan tanaman yang tidak menutupi tanah tersebut.
1.7. Pengawetan tanah berarti penggunaan setiap bidang tanah dengan cara benar yang sesuai dengan
kemampuan tanah tersebut dan memperlakukannya dengan syarat-syarat yang diperlukan agar
tidak terjadi kerusakan tanah (erosi, kerusakan struktur tanah dan sebagainya). Sedangkan
pengawetan air prinsipnya adalah penggunaan air yang jatuh ke tanah seefesien mungkin dan
pengaturan aliran sehingga tidak terjadi banjir pada musim hujan serta terdapat cukup air pada
musim kemarau.
Tanah
Manusia/Hewan Tumbuh-tumbuhan
Kemiringan Keterangan
Lebar teras 4 m
Tanah timbun
Collectian/Main Drain
Gambar 3. Pieziometer
11 – 20 30
21 – 30 40
31 – 40 45
PT.GAWI MAKMUR KALIMANTAN
SOP/GMK-AGRO/02/03 Hal : 9 Dari 11
(PT.GMK)
41 – 50 50
> 50 75
Hasil tumbangan tidak dibenarkan melintang di atas alur air dan jalan.
Harus dilakukan secara tuntas sehingga tidak ada pohon yang setengah
tumbang maupun pohon yang ditumbuhi oleh tanamn menjalar.
Pohon yang masih tegak tetapi sudah mati tidak perlu ditumbang
sampai pada waktu dilakukan perumpukan
c) Perumpukan
Menggunakan buldozer dan atau excavator untuk merumpuk kayu hasil
imasan dan tumbangan pada gawangan mati sejajar baris tanaman dengan arah
Utara-Selatan. Jenis alat berat yang dibutuhkan terkait dengan vegetasi,
topografi dan kerapatan kayu adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Kebutuhan jenis alat berat
Posisi
Jenis alat berat Vegetasi Topografi Kerapatan kayu
rumpukan
Datar,
Buldozer Hutan sekunder 2:1 Tinggi – sedang
gelombang
Hutan sekunder,
Excavator Rendahan 2:1 Tinggi – rendah
semak belukar
Initial wiping 5 liter/ha & vol < 5% 2 – 3 bulan setelah spot spraying 2
b) Sistem mekanis
Tidak dilakukan pada musim hujan atau kemarau panjang.
Dilakukan dengan dua kali bajak dan dua kali garu yang ditarik oleh
traktor atau buldozer masing-masing dengan arah bersilangan.
Jangka waktu antara pembajakan kedua dan garu pertama sekitar 2 – 3
minggu dan dapat langsung diikuti dengan garu kedua.
PT.GAWI MAKMUR KALIMANTAN
SOP/GMK-AGRO/02/03 Hal : 11 Dari 11
(PT.GMK)