A. LEMBAR PENGESAHAN
PERINGATAN !
Perlindungan Hak Cipta. Tidak sebagianpun dari terbitan ini dapat digandakan,
disimpan, dipindahkan dalam bentuk atau dengan cara apapun;
baik elektronik, photo copy, dicatat atau lainnya;
terutama tanpa izin tertulis dari Wakil Manajemen Perusahaan
Status Distribusi *) :
CONTROLLED
UNCONTROLLED
Penerima Distribusi :
Tanggal Distribusi :
Nomor Distribusi :
*) Beri Tanda () untuk yang sesuai
**) Nama Bagian / No. Urut Distribusi
PT.GAWI MAKMUR KALIMANTAN SOP/GMK-AGRO/02/06 Hal : 2 Dari 5
(PT.GMK)
1. PENDAHULUAN
1.1. Kastrasi adalah membuang semua produk generative yaitu bunga jantan, betina dan seluruh buah
yang berguna untuk mendukung pertumbuhan vegetative kelapa sawit. Pelaksanaan kastrasi
terakhir dilakukan 6 (enam) bulan sebelum pokok dipanen.
1.2. Sanitasi adalah pekerjaan yang mengandung dua aspek yang saling bertolak belakang, yakni
untuk menjaga produksi maksimum diperlukan pelepah produktif (berkaitan dengan fotosintesis)
sebanyak-banyaknya, tetapi untuk mempermudah pekerjaan panen dan memperkecil losses
produksi, maka beberapa pelepah harus dipotong.
1.3. Kastrasi dan Sanitasi merupakan pekerjaan penting sebelum tanaman beralih dari TBM ke TM.
Untuk itu diperlukan cara bagaimana melakukan kedua kegiatan tersebut untuk mempersiapkan
tanaman memasuki usia TM.
2. KASTRASI
2.1. Tujuan dilakukannya pekerjaan kastrasi
a) Mengalihkan nutrisi untuk produksi buah yang tidak ekonomis ke pertumbuhan
vegetative.
b) Pokok sawit yang telah dikastrasi cenderung lebih kuat dan seragam dalam
pertumbuhannya.
c) Pertumbuhan buah yang lebih besar dan seragam beratnya.
d) Memutus siklus perkembangan hama tandan Tirathaba dan menghambat perkembangan
hama lainnya.
2.2. Tanaman kelapa sawit mulai mengeluarkan bunga setelah berumur 18 bulan, tergantung
pertumbuhannya. Pada saat tersebut, bunga-bunga itu masih belum sempurna membentuk buah
sampai tanaman berumur sekitar 22 bulan, sehingga tidak ekonomis untuk diolah. Oleh karena
itu, semua bunga maupun buah yang keluar sampai dengan umur 22 bulan ini perlu dibuang atau
dikastrasi.
2.3. Rotasi kastrasi adalah 2 (dua) bulan sekali sampai tanaman berumur 22 bulan. Untuk kondisi
tanaman tertentu, apabila diperlukan kastrasi lebih dari 3 rotasi maka harus mendapat
persetujuan tertulis dari EM/PC.
3.3. Prinsip sanitasi adalah membuang pelepah dasar/tua yang kering dan sampah yang ada di
sekitar piringan.
3.4. Untuk mencapai tujuan penunasan dan tetap mempertahankan produksi yang maksimum, maka
harus dihindari terjadinya over pruning akibat kesalahan sanitasi.
3.5. Over pruning adalah terbuangnya sejumlah pelepah produktif secara berlebihan yang akan
mengakibatkan penurunan produksi. Penurunan produksi ini terjadi karena berkurangnya areal
fotosintesis dan pokok mengalami stres yang terlihat melalui:
a) Peningkatan gugurnya bunga betina
b) Penurunan seksrasio (peningkatanbungajantan)
c) Penurunan BJR (Berat Janjang Rata-Rata)
3.6. Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam melakukan sanitasi maka harus dilakukan :
a) Pelatihan dan simulasi
b) Pengawasan yang ketat
c) Peralatan yang tepat
Gambar 3. Pokok Sawit sebelum Sanitasi Gambar 4. Pokok Sawit setelah Sanitasi