A. PENDAHULUAN
Kegiatan Panen atau pekerjaan potong buah di tanaman Kelapa sawit merupakan
kegiatan yang penting pada pengelolaan Tanaman Menghasilkan
( TM) Kelapa sawit. Produktivitas Kelapa sawit berhubungan dengan Bahan tanam
dan Pemeliharaan Tanaman, selain itu panen Kelapa sawit berhubungan dengan
kualitas buah yang dihasilkan karena berpengaruh terhadap kualitas hasil CPO
atau minyak kelapa sawit yang dihasilkan oleh Pabrik Kelapa Sawit (PKS)
B. PERSIAPAN PANEN
1. Lokasi Panen/Blok Panen
a. Pembagian Blok Panen
Blok panen diatur menjadi 6 Blok/bagian, sehingga rotasi panen diatur
tiap 1 (Satu) Minggu sehingga dalam 1 Bulan terdapat 4 rotasi panen dalam
1 Blok.
BGA-XI/Page 1 of 12
3. Peralatan Panen
Jenis dan peralatan panen yang digunakan, antara lain:
4. Sistem Panen
Sistem Panen yang dilakukan adalah dengan menggunakan Sistem Hanca
Tetap, yaitu : Setiap pemanen mempunyai hanca panen yang sama atau tetap
dengan luasan tertentu dan harus diselesaikan pada hari yang sudah
ditetapkan.
a. Keuntungan :
- Setiap Pemanen mempunyai tanggung jawab terhadap hanca yang di
BGA-XI/Page 2 of 12
panen.
- Memudahkan kontrol dalam pelaksanaan panen buah
- Dapat meningkatkan output pemanen
- Pemanen dapat melakukan pekerjaan Tunas Pokok secara terpadu dengan
pelaksanaan panen buah.
b. Kekurangan :
- Bila ada pemanen yang tidak hadir maka Hanca Panen akan dilakukan
panen buah oleh pemanen lainnya, sehingga akan menyebabkan kualitas
tanggung jawab Hanca Panen menjadi turun.
Untuk mengantisipasi hal tersebut maka Mandor Panen mempunyai
prioritas utama dalam pengawasan di lokasi tersebut.
a. Syarat-syarat:
- Kerapatan panen 50 %, yaitu: Dalam 1 Blok Panen tanaman yang dapat di
lakukan potong buah mencapai 50% dari Luas Blok Panen.
- Berat Janjang Rata-rata (BJR) Buah rata-rata > 3 Kg
b. Persiapan :
- Pembuatan Tempat Penampungan Hasil (TPH), tiap baris tanaman (3
pasar pikul).
- Kebutuhan tenaga panen harus dipersiapkan dan diberi pelatihan tentang
kriteria buah yang akan di panen.
- Peralatan dan sarana panen harus sudah dipesiapkan dan di cek jumlah
dan jenis nya sesuai dengan jumlah pemanen.
b. Tujuan
- Untuk mengetahui Berat Janjang Rata-rata Tandan Buah Segar yang
dihasilkan dalam 1 Blok.
- Untuk mengetahui potensi produksi buah dalam 1 Blok berdasarkan
kondisi tanah dan umur tanaman.
- Dapat dipakai sebagai bahan evaluasi untuk mengetahui pemeliharaan
BGA-XI/Page 3 of 12
tanaman.
c. Pelaksanaan
- Alat yang digunakan : Timbangan 100 Kg, Karung eks pupuk, Tali
nylon untuk mengikat karung, alat tulis.
- Buah ditimbang setiap bulan sesuai dengan urutan Blok-blok yang akan
di panen.
- Buah yang ditimbang berdasarkan sample/contoh tiap Blok, jumlah
buah yang di timbang adalah masing-masing 100 janjang/Blok
atau
10% dari perkiraan Jumlah janjang yang di panen hari tersebut.
- Penimbangan dilakukan di TPH/lokasi oleh Petugas khusus.
- Buah ditimbang bersamaan dengan brondolan yang dipanen.
- Penimbangan dilakukan seluruh Blok yang dipanen pada hari tersebut.
d. Organisasi
- Dalam 1 Tim Petugas Penimbang BJR terdiri 3 orang (tukang catat = 1
orang dan tukang angkat buah = 2 orang).
- Petugas Penimbang BJR harus dipilih Tenaga Kerja yang jujur dan
dapat
dipercaya.
e. Administrasi
- Hasil Penimbangan BJR harus dilaporkan dan dievaluasi setiap Bulan,
Data hasil tersebut dikirim ke Kantor Kebun/Kantor Besar.
- Dengan mengetahui perkembangan BJR bulanan tiap Blok maka dibuat
grafik perkembangan BJR setiap bulannya yang selanjutnya dapat
dipakai sebagai bahan evaluasi untuk pengambilan keputusan.
7. Taksasi Panen
a. Dasar
Taksasi Panen adalah jumlah buah yang akan di panen pada periode
berikut nya untuk dikirim ke Pabrik.
b.Tujuan
- Untuk mengetahui produksi harian pada periode berikut nya
- Untuk menentukan kebutuhan Truk pengangkut buah
- Untuk menentukan jumlah tonase buah yang akan di olah PKS
c.Pelaksanaan
- Menentukan pohon contoh sebanyak 5 (lima) baris tanaman tiap Blok
Tanaman, penentuan pohon contoh dilakukan secara acak dan dibuat
secara sistematis.
- Jumlah pohon contoh adalah: 1 baris = 34 pohon,
maka jumlah pohon contoh= 5 x 34 = 170 pohon
- Dalam barisan tanaman dapat diketahui jumlah pohon contoh untuk
taksasi buah.
BGA-XI/Page 4 of 12
- Setiap pohon contoh kita hitung buah yang akan di panen untuk
periode berikutnya.
- Tenaga Taksasi dipilih Tenaga yang tetap (tidak berganti-ganti), dapat
dipercaya dan jujur, Tenaga Taksasi dalam 1 Tim terdiri dari 2 orang.
- Setiap bulan menimbang BJR setiap Blok Tanaman, sehingga dapat
diketahui berat/tonase buah nya.
d. Administrasi
- Jumlah tanaman yang terdapat buah di panen pada periode berikutnya
di prosentase dengan jumlah tanaman dalam 1 Blok.
Keterangan:
* Jumlah tanaman dalam 1 Blok = 4.080 pokok
* Jumlah pokok sensus = 170 pokok
* Jumlah Buah = 34 Janjang
* BJR (bulan sensus) = 10 Kg
Taksasi panen = 4.080
-------- x 34 x 10 Kg
170
= 8.160 Kg
7. Sensus Produksi
a. Tujuan
- Untuk mengetahui produksi tiap semester, sehingga dapat diketahui
estimasi/perkiraan produksi selama 1 semester.
b. Pelaksanaan
- Dilakukan tiap semester, bulan Juni dan Desember
- Dalam 1 blok (30 Ha) diambil pohon contoh 10 % dari luas Blok
- Buah yang dihitung adalah buah yang sudah menampakkan bakal
Buah.
- Buah dihitung berdasarkan panen 6 bulan berikut nya, sehingga dapat
dihitung panen dari bulan I sampai dengan bulan VI
- Petugas sensus berjalan searah barisan tanaman dan sesuai dengan
pasar pikul.
- Tenaga Kerja dipilih dari tenaga yang telatih (mengetahui kriteria buah
masak), dapat dipercaya dan jujur, dalam 1 Tim terdiri dari 2 (dua)
petugas sensus.
c. Administrasi
- Hasil Sensus poduksi tersebut dibandingkan dengan budget produksi
setiap bulan nya.
- Berdasarkan hasil sensus produksi selama 1 semester, dapat dibuat
BGA-XI/Page 5 of 12
rencana panen buah setiap bulannya.
- Dengan mengetahui hasil sensus produksi maka dapat direncanakan
Prasarana panen setiap bulannya.
8. Panen satu Paket
Perhitungan upah potong Buah dan pengutipan brondolan dilakukan
dalam satu paket dalam satu waktu, pada umum nya pelaksanaan nya
dilakukan dengan sistem Keluarga atau family, artinya Potong
buah
dilakukan oleh Laki-laki sedangkan pengutipan brondolan dilakukan oleh
istrinya.
a. Tujuan
- Untuk meningkatkan tanggung jawab pemanen terhadap Hanca Panen
nya.
- Memudahkan pengawasan terhadap kualitas buah yang di panen dan
Kebersihan Hanca Panen.
- Meningkatkan ouput pemanen, karena pemanen dapat melakukan
potong buah secara optimal sesuai dengan kriteria buah matang
b. Pelaksanaan
- Pekerjaan Panen Satu Paket dikerjakan dengan sistem Keluarga, yaitu:
Pekerjaan potong buah dilakukan oleh Laki-laki
b. Pelaksanaan:
- Pekerjaan panen sesuai dengan kriteria panen buah yang sudah
Ditetapkan.
- Menyelesaikan Hanca Panen yang mempunyai umur panen yang lama
terlebih dahulu.
- Administrasi pembayaran upah panen dilakukan secara tunai
(kontanan) dan dibayar 2 (dua) kali lipat dibanding hari biasa.
Daftar Upah dibuat secara terpisah dengan Daftar Upah Panen Harian
BGA-XI/Page 6 of 12
C. KRITERIA MATANG PANEN
2. Kriteria Panen
a. Tandan Buah Segar (TBS)
- Buah yang masak harus dipanen, tidak boleh ditinggal di pohon
- Gagang Buah harus dipotong rapat (mepet), pemotongan gagang dengan
bentuk huruf V atau istilahnya cangkem kodok
- Janjang di kumpulkan di TPH dengan menyusun, secara berjajar tiap 5
(lima) Janjang
b. Brondolan
- Semua brondolan harus dikumpulkan, dan tidak boleh tinggal di Hanca
panen
- Brondolan dikumpulkan di TPH, dengan cara ditumpuk dan diberi alas
Goni eks pupuk supaya memudahkan penanganan ke alat transport dan
BGA-XI/Page 7 of 12
tidak terkontaminasi dengan kotoran atau sampah.
- Untuk menghitung jumlah Kg brondolan, maka harus di kalibrasi untuk
setiap tumpukan
c. Cabang/Pelepah daun
- Cabang/Pelepah daun harus dipotong mepet dengan batang kelapa sawit
- Cabang kering, sengkleh dapat dipotong
- Cabang/pelepah daun yang sudah dipotong disusun secara memanjang di
gawangan mati
4. Inspeksi Panen
a. Tujuan
- Untuk mengetahui hasil pemeriksaan setelah dilakukan potong buah
oleh Pemanen. Bila terdapat penyimpangan kriteria Panen, maka
diterapkan denda kepada Pemanen
- Untuk mengetahui kondisi Hanca Panen setelah dilakukan potong
Buah.
- Untuk mengetahui hasil pengawasan yang dilakukan Mandor Panen,
karena yang bersangkutan tidak hanya bertanggung jawab terhadap
kualitas buah yang di panen tetapi ikut bertanggung jawab terhadap
Hanca Panen.
Dengan Hanca Panen yang baik maka produktivitas buah dan kualitas
buah yang di hasilkan dari lokasi tersebut akan menjadi baik.
b. Pelaksanaan
- Dilakukan 1 (satu) hari setelah dilakukan panen buah
- Lokasi Hanca Panen dilakukan secara acak pada Pemanen tertentu
- Dilakukan oleh Assisten, Askep, Manager dengan Mandor Panen pada
lokasi Hanca panen yang diperiksa.
- Obyek yang diperiksa adalah sesuai dengan sistem denda
a. Administrasi
- Pelaksanaan Inspeksi Panen dilakukan secara rutin minimal 20 kali tiap
bulan dengan pencatatan secara tertib dan teratur
- Adminitrasi tersebut dapat dijadikan dasar untuk melakukan denda
kepada Pemanen.
BGA-XI/Page 8 of 12
D. ORGANISASI PANEN
1. Mandor Panen
- Jumlah pemanen per mandoran 15 – 20 orang
- Menentukan hanca panen sesuai dengan rotasi panen
- Mengawasi pemanen untuk memastikan semua buah masak dipanen,
tidak ada buah masak yang tinggal di pohon
- Memastikan semua buah yang di panen di bawa ke TPH
- Memastikan semua brondolan terkutib, tidak ada yang tinggal di ketiak
daun atau di piringan dan pasar pikul
- Memastikan semua Buah dan Brondolan diangkut oleh Transportir, tidak
ada tercecer
- Mengisi administrasi buku hasil potong buah, setiap selesai panen
2. Mandor I
- Mengkoordinasikan Mandor Panen dan membantu Asisten dalam
pengawasan Panen buah
- Melakukan inspeksi kualitas buah yang di panen dan melaporkan kepada
Assiten setiap hari.
- Membuat Laporan Rotasi Panen, Kualitas buah dan Jumlah Buah yang di
panen tiap Blok/tahun tanam
- Membantu evaluasi Blok Panen dan melaporkan kepada Assisten
3. Krani panen
- Mencatat jumlah janjang dan brondolan yang di panen sesuai dengan
Nama Pemanen serta mencatat jumlah janjang dan brondolan sesuai
dengan blok yang di panen
- Setiap janjang dan brondolan di catat sesuai dengan mutunya, bila tidak
sesuai dengan kriteria mutu buah maka dilakukan denda untuk sesuai
dengan tingkat kesalahannya.
- Hasil pencatatan admnistrasi buah harus dilaporkan kepada Assisten
setiap hari
4. Krani Transport
- Mencatat jumlah janjang dan brondolan yang diangkut ke Transport/Truk
- Memastikan janjang dan brondolan di semua Blok Panen terangkut oleh
Transport/Truk
BGA-XI/Page 9 of 12
4. Memotong cabang/pelepah yang menyangga buah yang akan di potong,
tidak boleh melakukan potong buah tanpa memotong pelepah daun.
5. Semua brondolan yang terselip dan di ketiak pelepah daun harus diambil,
tidak ada Brondolan yang tertinggal di Hanca Panen, brondolan
dimasukkan dalam karung eks pupuk dan dibawa dengan Angkong ke TPH
6. Cabang/pelepah daun yang telah dipotong, disusun di gawangan mati
sejajar dengan baris tanaman.
7. Gagang buah dipotong secara mepet, sesuai dengan huruf V atau cangkem
kodok
8. Janjang diangkut ke TPH dengan menggunakan Angkong
9. Mandor Panen mengatur Pemanen supaya dapat agar mengeluarkan buah
ke TPH secara bersama-sama dan secepatnya, sehingga memudahkan
dalam pencatatan administrasi dan transport buah.
10.Setelah Pemanen mengeluarkan Buah di TPH, maka Janjang disusun rapi
secara berjajar tiap 5 Janjang dan diberi tanda atau nomer .
11.Sedangkan brondolan dikeluarkan dari karung eks pupuk dan diletakkan di
TPH, brondolan diberi alas karung eks pupuk, supaya tidak tercampur
dengan kotoran atau sampah.
BGA-XI/Page 10 of 12
e. Dasar pemberian Denda bagi Pemanen adalah supaya Pemanen tetap
memperhatikan Kualitas Buah yang di Panen dengan tetap Output
Pemanen yang tinggi.
Sistem Denda berlaku juga bagi Mandor, Mandor I, dan Krani Panen
PEMANEN
Premi Potong Buah
SUPERVISI
Premi
BGA-XI/Page 11 of 12
1. Mandor Panen
1,5 x Rata-rata premi Pemanen yang diawasi
2. Mandor I
1,5 x Rata-rata Premi Mandor Panen yang dibawahi
3. Krani Panen
1,25 x Rata-rata Premi Pemanen yang di Mandoran
4. Krani Transport
Berdasar Basis Jumlah Tonase , kelebihan Tonase yang diangkut oleh
Transport atau Truk merupakan Premi
DENDA
1. Mandor Panen
- Premi dipotong 10 % per Hari bila ditemukan kesalahan oleh Assisten,
Askep, Estate Manager
2. Mandor I
- Premi dipotong 10 % per Hari bila ditemukan kesalahan oleh Assisten,
Askep, Estate Manager
3. Krani Panen
- Premi dipotong 10 % per Hari bila ditemukan kesalahan oleh Assisten,
Askep, Estate Manager
4. Krani Transport
- Selisih Janjang antara Kebun dan Pabrik max 1 %, premi dipotong 10 %
BGA-XI/Page 12 of 12