Anda di halaman 1dari 77

Panen adalah pekerjaan

memotong tandan buah segar


(TBS) yang masak, mengutip/
mengumpulkan brondolan,
pengangkutan buah dari
dalam blok ke tempat
pengumpulan hasil (TPH) dan
pengangkutan buah dari TPH
ke pabrik.
►Buah mentah dipanen
►Buah masak tinggal di pokok
►Brondolan tidak dikutip
►Buah dicuri
►Buah membusuk terkena penyakit
►Buah di TPH tidak terangkut ke pabrik
►Buah dimakan hama (misal Tikus)
 ORGANISASI PANEN
 Kebutuhan Pemanen dan Pemberondol
 Ancak dan Rotasi Panen
 Sistem Panen
 Basis panen
 Pembuangan Pelepah Daun pada Waktu Panen
 PENGUMPULAN TBS DI TPH
 Pengawasan Panen di Lapangan
 Pengawasan di TPH
 STANDAR KEMATANGAN BUAH
 PEMUATAN DAN PENGANGKUTAN TBS.
 Pemuatan Secara Manual
 Pemuatan Secara Mekanis
 PERALATAN PANEN
 Peralatan Panen Tanaman Umur > 8 tahun
 Peralatan Panen Tanaman Umur < 8 tahun.
 GRADING
 PRAKIRAAN BUAH
Organisasi Panen
Ka. Kebun

Assisten
Kerani
Mandor I

Mandor Kerani Panen

Kerani Panen
Mandor
Mandor Transport Kerani Panen
Mandor

Karyawan Panen
 KEBUTUHAN PEMANEN DIHITUNG :

Total produksi TBS setahun


Rata-rata output pemanen x hari efektif setahun

Misalnya pada tanaman kelapa sawit umur 4 tahun (1.000 ha)


Budget per tahun = 8 ton/ha/tahun
Output = 1.75 ton/HK
Total produksi = 8.000 ton
Kebutuhan pemanen per tahun = 8.000/1.75 = 6.857 HKper tahun
Per hari = 6.857 HK / 285 hari = 24 HK per hari
Untuk keperluan pemanen pada areal baru, berhubung produktivitas
pemanen secara rata-rata belum didapatkan, dapat dilakukan perkiraan
sbb:
Panen dengan dodos - 0.04 HK/ Ha, untuk areal datar manual
Panen dengan dodos - 0.06 HK / Ha, uantuk areal gambut/berbukit
 ANCAK DAN ROTASI PANEN

Rotasi Panen Pembagian Ancak Panen


4/5 atau 4/6 4 ancak panen
5/7 5 ancak panen
6/8 6 ancak panen
7/9 7 ancak panen
8/10 8 ancak panen
9/11 9 ancak panen
Rotasi (pusingan) panen adalah
interval antara satu perlakuan
panen dengan panen berikutnya
yang dinyatakan dalam hari.

Misalnya :
5/7 artinya dalam 7 hari ada 5
hari panen
Peringkat Periode/ Kerapatan Rotasi
Panen Cuaca Buah Panen
Panen Puncak Musim Hujan 1/1 – 1/4 5/7 atau 4/6

Panen Sedang Musim Sedang 1/5 – 1/7 5/7 atau 6/8

Musim 7/9, 8/10 atau


Panen Rendah 1/8 – 1/20
Kemarau 9/11
Jangka Waktu Kg/Ha Kesempurnaan
Pengutipan Rp/Kg Pengutipan
Brondolan Mutu FFA (ALB) Brondolan

Biaya Buah Mentah/


Panen Mutu Buah

Pabrik Transportasi
Kelapa Sawit Buah

Umur
Tanaman
1. Ancak Tetap
Setiap pemanen melaksanakan panen pada
areal yang sama dikerjakan secara rutin dan
pemanen harus bertanggung jawab
menyelesaikan sesuai dengan luas yang
ditentukan setiap hari tanpa ada yang
tertinggal.
2. Ancak Giring
Setiap pemanen melaksanakan panen pada
ancak panen yang telah ditetapkan setiap
harinya oleh mandor panen. Pembagian areal
selalu berubah disesuaikan dengan kerapatan
panen dan kehadiran para pemanen.
ANCAK TETAP
Manfaat

 Pemanen lebih awas karena kesalah lbh mudah


dideteksi, areal lebih bersih
 Pemanen tidak sering berpindah Kelemahan

 Buah lebih lambat keluar


 Kumpulan TBS selalu berpencar
 Menyulitkan transportasi TBS
 Menyulitkan pengawasan, karena jarak pemanen
satu dengan yang lainnya berjauhan
 Menyulitkan pembagian areal bila ada pemanen
yang tidak hadir
ANCAK GIRING
Keuntungan

Memudahkan pengawasan
Kumpulan TBS terkonsentrasi dalam 1 hamparan
TBS lebih awal keluar ke TPH
Transport TBS lebih mudah

Kelemahan

Perpindahan tempat menambah waktu


Jarak tempuh pemanen lebih panjang sehingga banyak
berjalan
Kesadaran pemanen kurang sehingga ancak kurang bersih
KP = Kerapatan panen
M = Jumlah pohon matang panen
L = Luas blok (dalam Ha)
P = Jumlah pohon per Ha
FRAKSI JUMLAH BRONDOLAN LEPAS DARI DERAJAT
BUAH TANDAN SECARA ALAMI KEMATANGAN
00 Tidak ada brondolan lepas Sangat mentah
0 1 – 12,5 % buah luar lepas Mentah
I 12,5 - 25% buah luar lepas Kurang matang
II 25 – 50 % buah luar lepas Matang I
III 50 – 75 % buah luar lepas Matang II
IV 75 – 100% buah luar lepas Lewat Matang I
V Buah lapisan dalam ikut lepas Lewat Matang II
VI Semua (luar dan dalam) buah lepas Tandan Kosong

Fraksi buah = Derajat kematangan buah


1. Buah mentah dipanen
2. Buah matang di pokok tidak dipanen
3. Buah sudah dipanen tertinggal di blok
4. Buah tidak diletakan/disusun di TPH
5. Brondolan tidak dikutip bersih
6. Tangkai buah masih panjang (> 2 cm)
7. Potong buah tersisa di pokok
8. Pelepah sengkleh
9. Pelepah berserakan di piringan
HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN
PADA PANEN
BJR yang dapat dipanen minimum 3 kg
Brondolan/TBS (2 butir/kg TBS)
Brondolan harus dikutip bersih secara total
Gagang harus mepet dan bentuk V
TBS dikumpul di TPH
Buah mentah tidak dibenarkan dipotong
Di TPH tidak dibenarkan ada janjangan kosong
Pengangkutan TBS harus diselesaikan 1 x 24 jam
Brondolan harus bersih dan tidak dibenarkan bercampur
dengan kotoran
Buah dan brondolan yang dikumpulkan di TPH harus
terbebas dari :

1. Buah mentah
2. Buah/Tandan kosong
3. Buah abortus
4. Buah busuk
5. Buah kecil tidak sempurna (BJR < 3 kg)
6. Buah peraman
7. Gagang panjang (> 2 cm)
8. Brondolan tidak bercampur tanah, pasir atau sampah lainnya
9. Brondolan tidak boleh berserakan
10. Pangkal gagang harus ditulis nomor pemanen dan angka tanggal
Disusun 5 buah setiap baris dan
menghadap jalan koleksi

Gagang buah menghadap ke atas


Gagang dipotong membentuk
mulut katak atau “V”

Brondolan dikumpul di ujung barisan buah sebelah kanan


dan diberi alas
Buah mentah dibelah menjadi dua bagian dan diletakan
terpisah (jika ditemukan)
1. Buah mentah dipanen
2. Buah matang di pokok tidak dipanen
3. Buah busuk di pokok tidak dibuang
4. Buah sudah dipanen tertinggal di blok
5. Peletakan buah dan brondolan di TPH
6. Pengutipan brondolan di piringan, pelepah, jalan pikul, dll
7. Tangkai buah yang panjang (> 2 cm)
8. Potong buah tidak sempurna (tersisa di pokok)
9. Pelepah sengkleh
10 Pelepah berserakan di piringan
.
Formulir Laporan inspeksi panen kelapa sawit
Kebun : ............. Divisi : .............
Tanggal .............. Pemanen : .............
JABATAN PARAF THN TANAM
Mandor I ............ BLOK
(.............) JAM
JLH POHON INSPEKSI

Assisten
(.............) .............
Askep
(.............) .............
Manager
(.............) ...............
Jlh phn yg dipanen tidak dikutip brondolan
Jlh janjang yang layak panen tidak dipanen
Jlh buah mentah yang dipanen
Jlh buah dengan tangkai panjang
Jlh phn dgn pelepah tidak dipotong/susun dgn baik

Diperiksa
Diperiksa
Diperiksa

Diperiksa : 1 .................................... 2 .................................


Truk wajib menggunakan jaring
(terutama pengangkutan keluar
kebun)
Buah harus dikirim ke pabrik
dalam waktu 1 x 24 jam
Memuat brondolan tidak boleh
pakai sekop
Pengangkutan buah harus sudah
dimulai paling lambat jam 9.00
Pengangkutan buah tidak boleh
melebihi kapasitas kendaraan
Pengangkutan buah tidak boleh
double atau triple handling
Pemuatan secara manual
VEHICLES AND EQUIPMENT
JAMSA CRANE/GRABBER

CRANE/GRABBER
Crane/net system
JENIS ALAT PEMAKAI KEGUNAAN
Ganco Kepala Afdeling Memeriksa mutu buah
Menandai buah yangg
Ganco berstempel Kerani Panen
sudah dihitung
Pensil lilin merah Kerani Panen Menandai buah mentah
Buku pemeriksaan mutu Kepala Kebun, Askep dan
Mencatat buah mentah
buah Kepala Afdeling
Mencatat jumlah buah
Buku penerimaan buah Kerani panen
setiap pemanen
Mencatat premi setiap
Notes karyawan panen Kerani panen
pemanen
No Jenis Spesifikasi Penggunaan
1 Dodos kecil Lebar mata : 8 Cm Untuk potong buah umur 3-4 thn

Lebar tengah: 7 Cm

Panjang : 18 Cm
2 Dodos besar Lebar mata : 14 Cm Untuk potong buah umur 5-8 thn

Lebar tengah: 12 Cm

Panjang : 18 Cm
3 Pisau egrek Panjang pangkal: 20 Cm Untuk potong buah > 9 thn

Panjang pisau : 45 Cm

Sudut lengkung: 135 derajat


4 Batu asah Untuk mengasah Dodos & egrek
5 Bambu egrek panjang disesuaikan dgn Gagang pisau egrek

tinggi tanaman
6 Angkong Untuk mengeluarkan TBS keTPH
7 Arit kecil Untuk membuang

Buah/tunas pasir
8 Ganco Besi beton yg melengkung Untuk mengangkat ke Angkong

dan runcing pada ujungnya


9 Kapak Untuk memotong gagang Buah

terlalu panjang
10 Tojok Besi pipa dgn panjang 1,5 m Untuk mengangkat TBS

runcing pd ujungnya, ke alat transport

pd pangkalnya dibentuk spt

huruf T
11 Tali nilon Untuk pengikat egrek
12 Karung eks pupuk Untuk wadah/alas brondolan
ALAT PANEN

JENIS ALAT SPESIFIKASI PENGGUNAAN

Dodos kecil

Dodos besar

Pisau egrek

Kapak

Tangkai egrek

Angkong

Batu asah
GRADING
 Grading TBS adalah kegiatan menggolongkan buah
berdasarkan tingkat kematangan sesuai dengan standar yang
ditentukan perusahaan. Hasilnya dijadikan sebagai salah satu
acuan untuk perbaikan mutu panen.
 Grading dilakukan minimal 10 % dari produksi yang diterima
di PKS dan truk buah yang akan digrading ditentukan melaui
undian pada pagi hari yang mewakili semua divisi.
 Kriteria standar minimum buah matang :
Kebun Inti : 2 brondolan lepas per kg berat tandan
Kebun Plasma : 1 brondolan lepas per kg berat tandan
Penggolongan kematangan grading TBS
Target minimum %
Kondisi buah Keterangan
tandan
Buah mentah Memiliki brondolan lepas < 3 0
per tandan
Buah kurang matang Memiliki brondolan lepas ≥ 3 <5
per tandan dan kurang dari
standar minimum buah matang

Buah matang Memiliki brondolan lepas > 85


antara standar minimum buah
matang sampai 50 % brondolan
lepas dari total brondolan per
tandan
Buah terlalu matang Memiliki > 50 % brondolan >5
lepas dari total brondolan per
tandan
Tandan kosong Memiliki beberapa brondolan
yang tersebar sampai total
brondolan lepas habis sama
sekali
Total buah normal > 96
Buah abnormal Parthenocarpy <1
Buah keras <3
Total buah abnormal <4
TOTAL 100
Parthenocarpy :
Memiliki lebih dari 75 % total brondolan di permukaan merupakan buah
cengkeh yang tidak terbentuk secara sempurna (parthenocarpy).
Buah berwarna hitam dan tidak mempunyai kandungan minyak.

Buah matang yang retak atau buah keras (hard bunch)


Pada musim kemarau, kematangan buah akan memperlihatkan adanya
keretakan/pecah-pecah dan tampak hitam, memiliki brondolan yang tidak mau
lepas. Tandan dengan buah retak ini harus tetap dipanen.
PRAKIRAAN BUAH
 Prakiraan buah diperlukan untuk mengetahui
persediaan TBS di kebun pada masa mendatang yang
digunakan untuk perencanaan produksi, kebutuhan
tenaga panen, transportasi, rencana pengolahan di
pabrik, dan perhitungan tingkat penjualan.
 Sensus produksi tidak diperlukan. Penghitungan ramalan
untuk bulan beriktunya dilakukan oleh EM setiap
tanggal 28 (untuk Februari setiap tanggal 26).
Cara perhitungan :
 Ramalan dibuat per divisi berdasarkan produksi aktual 10 hari
sebelumnya. (kolom 2).
 Prediksi peningkatan/penurunan produksi (kolom 3) dibuat
berdasarkan masukan dari assisten divisi. Data ini untuk
mengantisipasi faktor-faktor yang mungkin terjadi pada bulan
berikutnya terhadap produksi.
 Ramalan produksi per hari kerja bulan ini (kolom 4)
dicantumkan berdasarkan penjumlahan kolom 2 dengan kolom
3.
 Ramalan produksi ini (kolom 6) merupakan data perkalian
kolom 4 dengan kolom 5.
 Ramalan produksi diberikan kepada Operational Director setiap
tanggal 29 (bulan Februari tanggal 27).
Ramalan produksi TBS

Produksi Antisipasi Ramalan Hari Ramalan Budget


aktual per meningkat prod per kerja produksi produksi
hari kerja /menurun hari kerja bulan (ton) Bulan ini
DIV Bulan lalu 10 ton/hari Bulan ini ini (ton)
1 hari s/d tgl (+/-) Bulan (ton) (hari)
27 ini
(ton) (ton)
2 3 4 (2+3) 5 6 (4 x 5) 7

I
II
III
Dst.
Total
FINALTY PEMANEN

Meningkatkan Menaikkan moral


disiplin kerja kerja pemanen

Tujuan penetapan denda :

Diharapkan ada Meningkatkan


peningkatan mutu & produktivitas pemanen
rendemen minyak
DENDA TERHADAP
KESALAHAN PEMANEN

Setiap Peraturan mempunyai sanksi tersendiri apabila


melanggar Peraturan tersebut.

Pelanggaran yang dilakukan oleh pemanen ataupun


Pembrondol harus dikenakan sanksi yang tegas untuk
meningkatkan Displin terhadap Peraturan Ketentuan Denda
berdasarkan kesalahan terlampir :
FINALTY UNTUK PENGAWASAN
Denda dilaksanakan 4% setiap hari dari jumlah premi panen
setiap bulan atau premi pada hari itu yang semestinya dapat
diterima dihilangkan apabila melaksanakan kesalahan berikut :

Mandor
Membiarkan buah masak tidak dipanen tanpa ditindak
Membiarkan pemanen memotong buah mentah tanpa ditindak

Membiarkan pelepah tidak disusun dengan baik & pelepah


gantung

Membiarkan brondolan tidak dikutip dengan bersih di


piringan & pasar pikul
Krani Panen
Menerima buah mentah tanpa ditindak
Tidak menindak pemanen yg meletakkan buah di luar TPH atau
brondolan tanpa alas goni di TPH
Manipulasi data penerimaan buah/brondolan oleh krani dapat
diberikan sanksi PHK sepihak
Khusus krani transport, tidak menindak atau melapor kesalahan
atau ketidakakuratan jumlah TBS/brondolan di TPH dan
kelancaran transport
Tidak menindak pemanen yg memotong buah dengan gagang
terlalu panjang
Mandor I
Tidak menindak & memonitor kesalahan yang dilakukan oleh
pemanen/pembrondol maupun mandor & krani
PREMI PANEN
Tujuan

Meningkatkan produktivitas pemanen


Meningkatkan kwantitas dan kwalitas TBS
Menanamkan rasa adil
Tinggi tanaman
Jam kerja 1 hari sesuai peraturan
Dasar pertimbangan Kondisi areal
penetapan basis & Upah harian (UMR)
premi Harga CPO
Berat rata-rata janjang

Jenis-jenis penetapan basis borong panen

Berdasarkan pencapaian hasil berat (kg)/ hari kerja (HK)


Berdasarkan pencapaian hasil jumlah jjg/tandan / hari kerja
PREMI PANEN & BRONDOL
Perusahaan telah menetapkan besarnya Premi Panen
berdasarkan Tinggi Pokok, Topografi, dan BJR.
PREMI MANDOR DAN KRANI
Mandor I
1,5 x rata-rata mandor panen

Mandor Produksi
1,5 x rata-rata premi pemanen

Krani Produksi
1,25 x rata-rata premi pemanen
CONTOH PERHITUNGAN PREMI

Contoh golongan III D


Perhitungan premi --------- Pemanen
Lebih basis : ( 120 - 55 ) = 65 jjg
Rp lebih basis, 65 jjg x Rp 230,- = Rp 14.950,-
Premi basis = Rp 600,-
Premi insentif I = Rp 1.800,-
Premi insentif II = Rp 3.000,-
Hasil = 120 jjg, BJR > 23 kg/jjg
Basis = 55 jjg
Premi basis = Rp 600,-
Lebih basis = Rp 230/jjg
Premi insentif I = Rp 1.800,- (> 90 jjg)
Premi insentif II = Rp 3.000,- (> 115 jjg)
Total premi = Rp 20.350,-
TRANSPORT TBS
Umum
TBS hasil pemanen harus sesegera mungkin diangkut ke
PKS untuk diolah lebih lanjut. Pada buah yang tidak segera
diolah, maka kandungan asam lemak akan meningkat dan
OER akan turun.

Hal - hal penting yang harus diperhatikan dalam transport buah


Pengangkutan TBS dari lapangan ke PKS harus
dilakukan sesegera mungkin untuk meningkatkan
nilai jual produksi.

Operasi pengangkutan harusnya saling mendukung


karena sifatnya TRIANGLE (PAO) = Panen,
Angkut, Olah.
TRANSPORTASI BUAH
Pengangkutan TBS adalah suatu sistem kerja berantai dimulai
dari :
Pengangkutan dari
dalam blok ke TPH

Pengangkutan dari
Pemetikan TPH ke Loading
Rump pabrik

Perebusan di pabrik

Apabila salah satu mata rantai ini terganggu akan


menimbulkan hambatan proses lainnya
MANAGEMENT TRANSPORT

Semua produksi yang dipanen pada hari ini harus dapat


diselesaikan pengangkutannya pada hari yang sama ke PKS.
Beberapa hal penting agar pengangkutan dapat lebih
maksimal dalam hubungannya dengan mutu olah, antara lain:

Taksasi panen
Kuantitas angkut
Persiapan dan kualitas unit
Administrasi transport angkut TBS
MANFAAT KELANCARAN
PENGANGKUTAN TBS

Untuk mendapatkan mutu CPO yg baik (ALB rendah)TBS


harus segera diolah

Menghindari losses, akibat kehilangan TBS dan brondolan

Agar pabrik beroperasi lancar, TBS selalu tersedia


SYARAT PENGANGKUTAN TBS
YANG EFEKTIF DAN EFESIEN

TBS diangkut dengan penanganan yang sedikit mungkin


(efisien dan efektif).

Dapat mengurangi harga pokok

Harus selaras dengan jumlah panen dan kemampuan olah


pabrik
HAMBATAN KELANCARAN
TRANSPORTASI TBS
Penyediaan TBS di TPH
Keadaan iklim
Ukuran dan bobot TBS
Jumlah dan kemampuan tukang muat
Keadaan areal
Jumlah brondolan dan penanganannya
Tinggi dinding truk
Perkiraan jumlah produksi
Jumlah kendaraan alat angkut
Komunikasi
KEBUTUHAN ALAT ANGKUT
Jarak tempuh truk dari TPH ke pabrik

Taksasi produksi
Berdasarkan
pada : Kapasitas truk per trip

Kapasitas angkut rata-rata per truk per hari


SYSTEM TRANSPORT
Manual
Angkut sendiri, dgn sistem rel atau truk/traktor - kontraktor
Mekanik
Pengangkutan dgn menggunakan crane, menghemat penggunaan
tenaga muat
Fastral Loading
Pengangkutan dengan sistem traktor roda besar dgn daya angkut
tinggi  Kecepatan tinggi 60-70 km/jam
 Daya muat tinggi 30 ton
 Kemampuan melewati jalan yang jelek
System Langsir/Loading Rump Kebun Pengangkutan estafet, TBS
dikumpulkan dulu di suatu tempat yg mudah dijangkau oleh truk
guna mempercepat pengiriman TBS
HAL PENTING PADA
TRANSPORT TBS
Truk harus tersedia dalam
jumlah yg cukup
Tenaga yang cukup dan kuat

Jalan harus dalam kondisi baik untuk


semua cuaca

Hindari perlakuan yg berlebihan yg menimbulkan luka


terhadap TBS, “jangan gunakan sekop”
Hindari angkutan tercampur dengan material lain
seperti; tanah, kerikil, sampah, dll.
Hanya TBS dan brondolan yang siap untuk diangkut
ADMINISTRASI TRANSPORT TBS
Diawasi oleh petugas khusus, krani transport bertanggung jawab
terhadap ;

Akurasi pengiriman TBS dan brondolan

Kebersihan pengiriman TBS dan brondolan tidak tercampur


dengan raw material

Memastikan pemasangan net dan rantai serta penyegelan pada


ujung-ujungnya bagi kendaraan yang melewati pasar hitam

Membuat SPB dan mengarsipkan data pendukung guna


pengecekan
SURAT PENGANTAR BUAH
Untuk tertib Administrasi pengiriman buah ke Pabrik Kelapa
Sawit ( PKS ) maka diperlukan Surat Pengantar buah yang di
ketahui oleh Pimpinan setempat.

SPB ini menunjukan jumlah Janjang yang dikirim dari


Kebun ke PKS.
SARANA JALAN

Jalan harus benar-benar diperhatikan karena sebagai urat nadi


terpenting, sebagai sarana transport produksi, serta kegiatan
lainnya di lapangan

Beberapa hal yang harus diperhatikan agar kondisi jalan tetap


baik, antara lain :

Perawatan jalan manual


Perawatan dengan road greader diikuti oleh roller
Perawatan dengan mining bucket
Penimbunan dengan sirtu
GRADING TBS
1. Prinsip 2. Definisi
Memastikan TBS yang akan Memperoleh data yg
diolah berada pada kondisi representatif mengenai mutu
yang optimum TBS yg diterima di pabrik
3. Tujuan untuk analisa perbaikan pabrik
& kebun
Penggolongan TBS
berdasarkan tingkatan 4. Waktu Pelaksanaan
kematangan buah
Bersamaan dgn waktu
5. Pelaksanaan penerimaan TBS di PKS jam
Team grading PKS terdiri 08.00 s.d 22.00 WIB
dari 2 regu, masing-masing 6. Tempat Pelaksanaan
2 orang
Disaksikan oleh 2 orang Lantai loading rump pabrik
dari estate
PENGAMBILAN SAMPEL
Acak berdasarkan nomor undian
Nomor undian diambil dengan menggunakan 12 bola
pimpong yang diberi nama 1-12 dan diambil 2 bola
Interval nomor kedua bola tersebut merupakan interval nomor
urut truk yang akan digrading
Menggunakan schedule agar semua divisi terwakili secara
representatif
Setiap hari ditentukan divisi yg akan digreading sebagai truk
dgn nomor pertama, sedangkan truk kedua mengikuti acak
interval nomor bola undian
Prestasi kerja team greading minimal sampel yy digreading 8
truk per hari atau 10% dari semua buah yang diterima di pabrik
setiap harinya
TATA TERTIB GREADING
Petugas harus menggunakan APD yaitu sepatu boat & sarung
tangan
Sebelum dilakukan greading, lantai loading rump harus
dibersihkan sehingga penyusunan buah yg digreading tidak
terganggu
Siapkan peralatan yang diperlukan, yaitu tojok, kotak takaran
brondol, form isian data, dll
Pengambilan sampel berdasarkan acak nomor undian & schedule

Pencatatan keterangan buah yang digreading sesuai yg tertera


dalam SPB
Buah dituang dilantai loading rump & disusun menjadi
tumpukan, masing-masing terdiri dari 10 janjang
Sisa buah yang tidak mencukupi 10 janjang dipisahkan & truk
diarahkan ke loading rump
Hitung jumlah tumpukan hasilnya di kali 10 lalu ditambahkan
dgn sisa buah yang ada sehingga diperoleh total janjang yang
diterima di pabrik
Brondolan ditakar dgn kotak takaran, jumlah tumpukan hasil
penakaran dikali dgn berat brondolan per takaran yaitu 40 kg
sehingga diperoleh berat brondolan yg diterima di Pabrik

Semua hasil pemeriksaan dicatat dalam form yang tersedia


Hasil pemeriksaan apabila pengiriman TBS yg tidak sesuai
dengan target seperti % kematangan buah, % brondolan, selisih
Jjg segera diberitahukan kepada assisten yang bersangkutan
untuk disaksikan bersama untuk membuat penjelasan &
pertanggungjawaban serta laporan kepada Manager Estate dan
Mill
STANDAR TINGKAT KEMATANGAN
TBS
Standar tingkat kematangan TBS yang ditargetkan dalam
lingkungan Sinar Mas Group adalah sebagai berikut
KLASIFIKASI % JANJANG
Buah mentah 0%
Buah kurang matang < 5%
Buah matang > 85 %
Buah terlalu matang < 5%
Janjang Kosong < 1%
Total buah normal > 96 %
Parthrnocarpic < 1%
Buah keras ( Hordbunch ) < 3%
Total buah abnormal < 4%
Total < 100 %
TERIMA KASIH
Tugas Pribadi dikumpul paling lambat tanggal 30 mei 2014 :
Buat kapveld (peta) panen untuk 1 Divisi (1100 ha).
1 blok 30 ha. luas areal panen 750 ha.
Estimasi produksi 25 ton/ha/thn.
1 HK = 7 jam/org (hari biasa), 5 jam/org (hari jumat)
hitung kebutuhan pemanen perharinya untuk rotasi 6 hari
Hitung jumlah transport yg dibutuhkan
Buat dalam peta blok dalam divisi dgn warna tiap kapveldnya
 Gunakan data budget produksi untuk tiap divisi dgn
HK-E 280 hr/thn (2.700 kg/HK)

Anda mungkin juga menyukai