Anda di halaman 1dari 5

Jurnal AGRIJATI 1 (1), Desember 2005

SINERGISME CAMPURAN HERBISIDA KLOMAZON DAN METRIBUZIN


TERHADAP GULMA

Oleh
Uum Umiyati 1)

Abstrak

Gulma merupakan jenis tumbuhan yang hidupnya atau keberadaannya tidak dikehendaki.
Munculnya suatu jenis gulma di sekitar areal tanaman budidaya dapat dikendalikan dengan
menggunakan bahan kimia yang dinamakan herbisida. Penggunaan salah satu jenis herbisida
secara terus menerus dapat menyebabkan gulma menjadi resisten. Untuk menghindari hal
tersebut, maka diusahakan mencampurkan dua jenis herbisida dalam mengendalikan gulma.

Keywords: Gulma, herbisida

I. PENDAHULUAN suatu herbisida yang digunakan bergantung


pada jenis dan dosis herbisida yang suatu
Muncul dan berkembangnya jenis-jenis
diberikan serta besar kecilnya pengaruh
gulma dalam suatu lahan pertanian selain di-
lingkungan (Akobundu, 1987). Penggunaan
pengaruhi oleh iklim, keadaan tanah dan sifat
herbisida sebagai pengendali gulma mem-
biologi jenis gulma sendiri, juga ditentukan
punyai dampak positif dan negatif. Dampak
oleh sistem pola tanam, pengolahan tanah dan
positifnya adalah gulma dapat dikendalikan
cara pengendalian (Everaat, 1981).
dalam waktu yang relatif singkat dan men-
Sukman dan Yakub (1991), menge-
cakup areal yang luas. Lagi pula bahaya erosi
mukakan bahwa penggunaan herbisida pada
dan kerusakan akar tanaman tidak perlu
suatu lahan sering menyebabkan perubahan
dikhawatirkan kareana gulma yang mati oleh
species gulma yang lain menjadi dominan,
herbisida menutupi permukaan tanah. Adapun
misalnya pengendalian gulma Imperata
dampak negatif penggunaan herbisida adalah
cylindrica diikuti pertumbuhan Paspalum
merusak tanaman, karena itu penggunaannya
conjugatum.
harus hati-hati. Pemakaian yang salah dapat
Berbagai bahan kimia dipandang mem-
merugikan lingkungan, tanaman yang diu-
punyai prospek yang baik untuk mengen-
sahakan bahkan manusia.
dalikan gulma, akan tetapi efektif tidaknya

_____________________________________
1) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Swadaya Gunungjati Cirebon

1
Jurnal AGRIJATI 1 (1), Desember 2005

Pemakaian suatu jenis herbisida secara longan rumput dan daun lebar. Cara kerja
terus menerus akan membentuk gulma yang herbisida mertibuzin adalah mengganggu ak-
resisten sehingga akan sulit mengendali- tivitas fotosintesis.
kannya. Guna mengantisipasi kelemahan ter- Pencampuran dua jenis herbisida mem-
sebut diatas adalah dengan mencampurkan dua buat makin bertambahnya efektifitas dan
herbisida (Akobundu, 1987). Pencampuran ekonomis dalam metode pengendalian gulma.
dua jenis herbisida telah dilakukan sejak lama Pencampuran kedua jenis herbisida ini akan
dengan tujuan untuk memperluas spektrum memperlihatkan hubungan satu bahan dengan
pengendalian gulma, mengurangi resistensi bahan yang lain yang dinamakan dengan in-
gulma terhadap salah satu herbisida sehingga teraksi . Ketika dua atau lebih bahan kimia
mencegah vegetasi gulma yang mengarah ke terakumulasi di dalam tanaman, mereka mela-
homogen. kukan interaksi dan respon ditunjukkan keluar
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menghasilkan reaksi yang berbeda ketika
mengetahui sampai sejauhmana efek Siner- bahan kimia tersebut diberikan sendiri-sendiri.
gisme antara herbisida klomazon dan metri- Interaksi ini bisa bersifat sinergi, adidtiv atau
buzin terhadap gulma. serta ingin mengeta-hui antagonis.
dosis tertinggi dari kedua jenis herbisida yang
III. METODE PENELITIAN
digunakan sehingga dapat menekan pertum-
buhan gulma.
Perlakuan terdiri dari dua faktor, yaitu

II. TINJAUAN PUSTAKA dosis herbisida klomazon dan metribuzin,


masing-masing terdiri dari empat taraf dosis.
Herbisida klomazon merupakan herbisida Metribuzin tarafnya adalah 0,0; 83,33 g/ha;
sistemik, diberikan pre emergence pada per- 166,67 g/ha; 250 g/ha sedangkan klomazon
mukaan tanah. Herbisida ini akan diserap oleh 0,0; 0,183 l/ha; 0,367 l/ha dan 0,550 l./ha,
akar tanaman dan ditranslokasikan ke atas dan diulang tiga kali. Dengan demikian terdapat
tinggal di daun. Herbisida ini memberikan 48 petak percobaan. Rancangan yang diguna-
efek penghambat pembentukan karotenoid, kan adalah Acak Kelompok pola faktorial dan
sehingga menyebabkan pemutihan kloroplas. analisis regresi serta uji scott-knot.
Herbisida klomazon dapat digunakan untuk Parameter yang diamati adalah nilai jum-
mengendalikan gulma golongan teki dan gul- lah dominasi (NJD), komposisi gulma do-
ma daun lebar, sedangkan metribuzin dapat di- minan selama percobaan, penutupan gulma
gunakan untuk mengendalikan gulma go- dan populasi gulma total.

2
Jurnal AGRIJATI 1 (1), Desember 2005

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Diperkuat oleh Jenks dkk (1998) menya-
takan bahwa bahan organik, kandungan liat,
4.1 Nilai Jumlah Dominasi dan Komposisi
pH dan kepadatan tanah sangat menentukan
Gulma Selama Percobaan
aktivitas herbisida di dalam tanah.
Secara umum tingkat dominasi gulma
Nilai Jumlah dominansi untuk gulma
berdaun lebar terutama Ipomea sp lebih tinggi
Digitaria sp. pada awal pengamatan nilai yang
dibanding dengan species gulma yang lain
rendah yaitu 4,20 tetapi pada pengamatan 8
(Lampiran 1, Tabel 1). Hal ini di-sebabkan
MST tinggi, hal ini disebabkan karena gulma
oleh gulma ini mampu mem-produksi biji
tersebut merupakan gulma yang toleran
dalam jumlah yang banyak (10.000
terhadap pemberian herbisida pra tumbuh. Hal
biji/tanaman) (Sastroutomo, 1990), mampu
ini juga disebabkan karena gulma ini sangat
berkecambah setiap tahun serta dapat men-
adaptif pada cuaca panas, kering dengan
dominasi seluruh areal dalam waktu singkat
intensitas cahaya yang tinggi dan herbisida pra
(Ampong - Nyarko dan De Datta, 1991).
tumbuh lebih baik diaplikasikan pada saat
Pemberian campuran herbisida klo-mazon dan
gulma rumput (grases) masih kecil dan
metribuzin cukup efektif menekan pertum-
panjangnya belum mencapai 10 cm. (Pane dan
buhan gulma tersebut karena kedua herbisida
Mansor, 1994).
klomazon dan metribuzin tersebut efektif
untuk mengendalikan gulma berdaun lebar.
4.2 Penutupan Gulma
Terjadi pergeseran gulma dominan se-
Pemberian campuran herbisida mampu
belum perlakuan (lihat Lampiran 1) dan se-
mengurangi penutupan gulma Pada penga-
sudah perlakuan (Tabel 1), seperti halnya
matan 2 MST sudah terlihat adanya perbedaan
gulma Desmodium sp digantikan oleh Cyperus
penutupan gulma antara yang diberi herbisida
iria. Hal ini juga disebabkan oleh perbedaan
dengan yang tidak diberi herbisida, begitu
kebutuhan hara antar species gulma dapat
pada perlakuan penutupan mandiri dari ma-
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan sua-
sing-masing herbisida adanya perbedaan.
tu jenis gulma atau munculnya jenis gulma
baru yang tanggap terhadap kondisi ling- Semakin bertambah umur tanaman penu-
kungan yang diciptakan. Hal ini juga bisa tupan gulma semakin meningkat, tetapi dengan
disebabkan oleh setiap herbisida yang digu- adanya pemberian campuran herbisida penutu-
nakan mempunyai persistensi yang berlainan pan gulma hingga 6 MST dapat ditekan hingga
di dalam tanah, baik yang disebabkan oleh mencapai persentase penutupan 50%. Pada
faktor luar maupun kondisi yang ada dalam umur 6 MST merupakan masa krisis kedelai
tanah. untuk bersaing dengan gulma. Berdasarkan

3
Jurnal AGRIJATI 1 (1), Desember 2005

kenyataan tersebut maka campuran herbisida dan Tabel 4 menunjukkan bahwa herbisida
klomazon dan metrobuzin mempunyai peluang metribuzin memberikan kontribusi dalam
yang bersifat sinergis, karena mampu mening- meningkatkan aktivitas klomazon. Mekanisme
katkan efektivitas kedua herbisida yang di- peningkatan aktivitas suatu campuran herbi-
gunakan dan juga mengurangi dosis herbisida. sida dibanding pemakaian secara tunggal telah
dilaporkan, seperti : (a) tiokarbamat yang di-
Berdasarkan nilai penutupan gulma dari
aplikasikan secara preplanting atau pre emer-
Tabel 2 (Lampiran 1). Perlakuan yang terbaik
gen dapat meninggalkan penetrasi herbisida
dan efisien adalah perlakuan f3z3 (250 g/ha
lain yang diberikan kemudian melalui daun
metribuzin + 0,550 L/ha klomazon) dimana
dengan cara mengurangi kandungan kutikula
gulma dapat ditekan pertumbuhannya sampai
pada permukaan daun (Bowers dan Bouman,
mencapai angka penutupan 24% atau peringkat
1984), dan (b) meningkatkan translokasi suatu
ke–2. Dimana sebagian besar penutupan gulma
herbisida akibat kerja herbisida lain dari
pada setiap petak percobaan didominasi oleh
campuran (Akobundu, 1987), serta (c) aksi
golongan rumput dan daun lebar, sedang-kan
pencampuran yang saling mendukung kedua-
gulma daun lebar yaitu Ipomea sp yang
nya, sehingga mengganggu proses fisiologis
paling banyak menutupi setiap areal perco-
tanaman. Peningkatan kerja herbisida kloma-
baan, karena jenis gulma tersebut mempunyai
zon dan Metribuzin diduga lebih mirip de-ngan
sulur yang panjang sehingga dalam waktu
yang disebut di atas. Adanya efek sinergis
yang singkat dapat menutupi areal percobaan,
antara kedua herbisida yang digu-nakan
karena gulma dari golongan ini sangat efektif
menyebabkan semakin rendahnya po-pulasi
dalam memanfaatkan unsur yang diperlukan
gulma total yang ada diareal tanaman.
untuk partumbuhannya. Seperti yang di-
kemukakan oleh Terry (1991), kemampuan
gulma rumput yang adaptif terhadap gangguan V. KESIMPULAN
hewan mau-pun manusia, merupakan kunci
Terjadi pergeseran gulma sebelum per-
sukses dari gulma ini.
lakuan dengan sesudah perlakuan. Pencam-
4.3 Populasi Gulma Total
puran herbisida klomazon dan metribuzin
sangat efektif menekan pertumbuhan gulma
Hasil analisis data populasi gulma total
sampai mencapai 24 %, sehingga populasi
akibat perlakuan campuran herbisida kloma-
gulma total semakin rendah.
zon dan metribuzin adanya efek sinergisme
pada setiap pengamatan. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4 Tabel 3

4
Jurnal AGRIJATI 1 (1), Desember 2005

DAFTAR PUSTAKA Pane, H. dan Mansor. 1994. The Ecologi of


Leptochloa chinensis (L). Ness and
Akobundu, I. O. 1987. Weed Science In The Appropriate Weed Control in Southeast.
Tropics Principles and Practices. Wiley. Asia CAB International. Kualalumpur.
Interscience Publication. New York.
Sastroutomo, S.S. 1990. Ekologi Gulma. PT.
Ampong – Nyarko, K and De Datta. 1991. A Gramedia. Pustaka Utama. Jakarta.
Hand Book For Weed Control in Rice
Sukman, Y. dan Yakub. 1991. Gulma dan
IRRI. Manila. Philipina,. 113 P.
Teknis Pengendaliannya. Rajawali.
Bowers, D.L., and T. T. Bouman. 1984. Post. Jakarta.
Emergence Jimsonweed (Datura
Terry, P.J. 1991. Grossy Weeds – A General
stramonium) Control as Influenced by
overview. Pp. 5 - 9 Dalam Baker
Soil – applied Vernolate and Trifluralin
and Terry (eds). Tropical Grassy
Weed Science. 32 : 451 – 454.
weeds CAB International. Walling
Everaats, A. P. 1981. Weed of Vegetation In Ford. UK.
The Highlands of Java. Horticultural
Research Institute. Pasar Minggu.
Jakarta.

Jenks. B. M., F. W. Roeth., A. R. Martin and


D. L. Mc Collister. 1998. Influence of
Surface and Sub Surface Soil
Propertiesson. Atrazine Sorption and
Degradation Inc Weed Sci (46) : 132 –
138.

Anda mungkin juga menyukai